Post on 06-Feb-2018
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN
PISANGAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
ANDIKA PUJIASTUTI FAHRIATI
NIM : 1111104000026
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara I Keperawatan
di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2015
Andika Pujiastuti Fahriati
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN
PISANGAN
Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
ANDIKA PUJIASTUTI FAHRIATI
NIM 1111104000026
Pembimbing 1 Pembimbing II
Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep Maftuhah, M.Kep, Ph.D
NIP: 19700122 200801 2 005 NIP: 19680808 200604 2 001
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI
PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN PISANGAN
Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :
Andika Pujiastuti
NIM : 1111104000026
Pembimbing I
Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep
NIP. 19700122 200801 2 005
Pembimbing II
Maftuhah, S.Kp, M.Kep, Ph.D
NIP. 19680808 200604 2 001
Penguji I
Ns.Eni Nur’aini Agustini,S.Kep,M.Sc
NIP. 19800802 200604 2 001
Penguji II
Maftuhah, S.Kp, M.Kep, Ph.D
NIP. 19680808 200604 2 001
Penguji III
Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep
NIP. 19700122 200801 2 005
v
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI
PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN PISANGAN
Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :
Andika Pujiastuti
NIM : 1111104000026
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc
NIP. 19790210 200501 2 002
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes
NIP. 19650808 1988 03 1002
vi
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SAYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY
OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, July 2015
Andika Pujiastuti Fahriati, NIM : 1111104000026
Description of People’s Perception for Nurses Profession at Pisangan Village
xvi + 76 pages + 12 tables + 2 schemes + 1 figures + 3 attachements
ABSTRACK
The nursing profession has autonomy within the authority and responsibility in
every action taken. Given action is an integral part of health care. Positive
perceptions about the nursing profession will increase public interest to visit
health care institutions.This research aims to describe the public perception of the
nursing profession. This type of research is quantitative descriptive design with
cross sectional approach.The samples were 106 residents in the Village Pisangan
Ciputat with purposive sampling technique. Quantitative data were obtained
through questionnaire of Caring Nurse Patient Interaction Scale (CNPI) with
modification (16 items) with measure of sampling adequacy (MSA) 0,931. The
results showed that 63.2% of respondents have a positive perception of the
nursing profession, 59.4% of respondents have a positive perception of the caring
profession of nursing and 56.6% had a positive perception of the function of the
nursing profession. Based health services at hospitals, health centers, and clinics,
society have a positive perception of the nursing profession in the amount of
53%, 53.2% and 72%, caring nurse by 60.8%, 62.5% and 63.6%, while for
independent and dependent functions of nurses in hospitals had the largest
percentage is 72.5% and 92.2%. There by the public has a positive perception of
the nursing profession, caring and function of nurses. Researchers suggested that
the nursing profession has always adopted a caring and professional function so
as to achieve the goal of optimal nursing care.
Keywords : Perception, nursing profession
References : 53 (years 1997 – 2014)
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi, Juli 2015
Andika Pujiastuti Fahriati, NIM : 1111104000026
Gambaran Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah
Kelurahan Pisangan
xvi + 76 halaman + 12 tabel + 2 bagan + 1 gambar + 3 lampiran
ABSTRAK
Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung
jawab pada setiap tindakan yang dilakukan.Tindakan yang diberikan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Persepsi positif tentang profesi perawat
akan meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke instansi pelayanan
kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi
masyarakat terhadap profesi perawat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan desain deskritif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian
adalah 106 warga di Kelurahan Pisangan Ciputat dengan teknik purposive
sampling.Pengambilan data kuantitatif diadopsi dari kuesioner CNPI (16
pernyataan) dengan Measure of Sampling Adequacy (MSA) 0,931.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 63,2% responden memiliki persepsi positif
terhadap profesi perawat, 59,4% responden memiliki persepsi positif terhadap
caring profesi perawat dan 56,6% memiliki persepsi positif terhadap fungsi
profesi perawat. Berdasarkan pelayanan kesehatan di RS, Puskesmas, dan Klinik
mayarakat memiliki persepsi positif terhadap profesi perawat yaitu sebesar
53%,53,2% dan 72%, caring perawat sebesar 60,8%, 62,5% dan 63,6%
sedangkan untuk fungsi independen dan dependen perawat di rumah sakit
memiliki persentase terbesar yaitu 72,5% dan 92,2%. Dengan demikian
masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap profesi perawat, caring dan
fungsi perawat. Peneliti menyarankan agar profesi perawat selalu menerapkan
sikap caring dan fungsi profesi sehingga dapat tercapainya tujuan pelayanan
keperawatan yang optimal.
Kata Kunci : Persepsi, Profesi Perawat,
Referensi :53 (tahun 1997 – 2014)
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : ANDIKA PUJIASTUTI FAHRIATI
Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 10 Mei 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Tampak Siring 1 No. 1 Rt 002/015,
Perum II, Kota Tangerang
HP : +6281289224351 dan +628979559288
E-mail : andikapujiastuti10@gmail.com
Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/
Program Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN
1. TK Islam Gunung Jati Tangerang 1996 – 1998
2. Sekolah Dasar Islam Al-Istiqomah Tangerang 1998 – 2004
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Kota Tangerang 2004 – 2007
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kota Tangerang 2007 – 2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 – sekarang
ORGANISASI
1. Karya Ilmiah Remaja SMP 2007 – 2008
2. BEM PSIK 2012 – 2013
3. BEM PSIK 2013 – 2014
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata’ala, kita memuji, meminta
pertolongan dan memohon pengampunan kepada-Nya, dan kitaberlindung kepada
Allah dari keburukan diri dan kejahatan amal perbuatankita.Atas berkat rahmat,
karunia, dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Perawat di Wilayah
Kelurahan Pisangan”. Sholawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Penulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan ilmiah yangrapi dan
sistematik sehingga mudah dipahami oleh pembaca.Penulismenyadari bahwa
penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritikdan saran
yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini akan penulisterima dengan hati
terbuka dan rasa terima kasih.
Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan danbantuan
yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulisselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasihkepada:
1. Ibu saya, Hj. Atijah yang telah mendidik, mencurahkan semua kasih
sayang tiada tara, mendo’akan keberhasilan penulis, serta memberikan
bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama proses
menyelesaikan proposal skripsiini. Tak lupa, Kakakku Andriyani, serta
Adikku, Arfan , dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat
tanpa pamrih.
x
2. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Ke, selaku dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan
Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ita Yuanita,S.Kp, M.Kep. dan Ibu Maftuhah, Ph.D selaku Dosen
Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah
meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar
kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Nia Damiati, S.Kp, MSN. selaku Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing dan
memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah.
6. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di lingkungan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh warga Kelurahan Pisangan yang bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini.
8. Sahabat tercinta, Ilyati, Dayang, Audy, Dewi dan Trisna yang selalu
menyemangati, menghibur, membantu serta memberi refrensi terbaik bagi
penelitian ini dan terkhusus untuk Arief Rachmanto yang selalu
xi
memotivasi, menemani serta memberi arahan terbaik demi terselesainya
penelitian ini
9. Teman-teman PSIK 2011,yang telah berjuang bersama selama 4 tahun di
bangku kuliah ini dan memotivasi dalam mencapai cita -cita.
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masihjauh dari
sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapatbermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Ciputat, Juli 2015
Andika Pujiastuti Fahriati
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................. ii
Pernyataan Persetujuan .................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iv
Abstrack ........................................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................ vii
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................................ ix
Daftar Isi .......................................................................................................... xii
Daftar Singkatan .............................................................................................. xv
Daftar Tabel .................................................................................................... xvi
Daftar Gambar ................................................................................................. xvii
Daftar Bagan ................................................................................................... xviii
Daftar Lampiran .............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 9
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Persepsi ................................................................................................ 10
1. Definisi Persepsi ............................................................................ 10
2. Macam – macam Persepsi .............................................................. 11
3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............................................. 12
4. Proses Terjadinya Persepsi ............................................................. 16
B. Profesi Perawat..................................................................................... 18
1. Pengertian Profesi Perawat ............................................................ 18
xiii
2. Karakteristik Profesi....................................................................... 19
3. Caring Perawat .............................................................................. 22
4. Peran Profesi Perawat .................................................................... 26
5. Fungsi Profesi Perawat ................................................................... 28
6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien ................................... 30
C. Penelitian Terkait ................................................................................. 31
D. Kerangka Teori..................................................................................... 33
BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep ................................................................................ 34
B. Definisi Operasional............................................................................. 35
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 41
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 41
C. Populasi dan Sample ............................................................................ 41
D. Instrumen Penelitian............................................................................. 43
E. Uji Validitas dan Reabilitas ................................................................. 47
1. Uji Validitas Instrumen ................................................................. 47
2. Uji Reabilitas ................................................................................. 49
F. Langkah – langkah Pengumpulan Data................................................ 49
G. Pengelolaan data................................................................................... 51
H. Analisis Data ........................................................................................ 52
I. Etika Penelitian .................................................................................... 52
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteritik Responden ....................................................................... 54
1. Usia ............................................................................................... 54
2. Jenis Kelamin, Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan ........................................................... 55
B. Persepsi ................................................................................................ 56
1. Gambaran Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat ........... 56
2. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Perawat .......... 59
xiv
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteritik Responden ....................................................................... 63
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 63
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Suku Bangsa,
Pendidikan, Pekerjaan, dan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan
........................................................................................................ 64
B. Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat ................................... 66
C. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat .... 68
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 73
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 74
B. Saran .................................................................................................... 75
Daftar Pustaka
Lampiran
xv
DAFTAR SINGKATAN
Pusdatin : Pusat Data Informasi
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
RS : Rumah Sakit
RN : Register Nurse
ANA : American Nurses Association
WHO : World Health Organitation
PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia
AIPNI : Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia
UU : Undang – undang
RW : Rukun Warga
MSA : Measure of Sampling Adequacy
KMO : Keiser – Meyers – Oklin
SE : Standar Error
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
PNS : Pegawai Negeri Sipil
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori 33
3.1 Kerangka Konsep 34
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
5.1 Distribusi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di
Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
58
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Definisi Operasional 33
4.1 Kisi – kisi Kuesioner Penelitian 45
4.2 Bobot Nilai 46
4.3 Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi
Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan
Pisangan Bulan Mei 2015
46
5.1 Skor Mean Responden Menurut Usia di Wilayah Kelurahan
Pisangan Mei 2015 (n = 106)
54
5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan di Wilayah Kelurahan Pisangan
55
5.3 Hasil Faktor Analisis Item Kuesioner (n=106)
56
5.4 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi
Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
58
5.5 Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi
Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Perawat di Wilayah
Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
59
5.6 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Caring
dan Fungsi Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan
Bulan Mei 2015
59
5.7 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi
Perawat, Caringdan Fungsi Profesi Perawat Berdasarkan
Pelayanan Kesehatan yang Digunakan
60
5.8 Gambaran Skor Mean Persepsi Masyarakat terhadap Profesi
Perawat pada setiap Item Pernyataan
61
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Olah SPSS
Lampiran 3 Rekapitulasi Jawaban Responden
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah perawat
terbanyak dibandingkan tenaga kesehatan lain. Berdasarkan Pusat Data
dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010, perawat
di Indonesia berjumlah 160.074 orang. Jumlah yang cukup banyak dengan
lahan kerja yang memadai. Lahan kerja perawat di Indonesia sangat luas,
tidak hanya di dalam negeri namun dapat juga di luar negeri. Perawat juga
dapat bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Rumah Sakit, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan klinik adalah contoh area kerja
perawat yang sering dijumpai.
Profesi keperawatan merupakan profesi yang penting dalam bidang
kesehatan, karena perawat mengetahui kondisi pasien selama 24 jam
penuh. Tugas perawat juga langsung bersentuhan dengan pasien, seperti
memenuhi kebutuhan dasar berupa kebersihan diri, nutrisi, keamanan,
kenyamanan, keseimbangan cairan, istirahat dan tidur, serta eliminasi
(buang air besar dan buang air kecil) . Jam kerja perawat yang terbagi
menjadi tiga shift per hari membuat perawat di rumah sakit lebih
mengetahui kondisi pasien dibandingkan dengan tenaga kesehatan lain.
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat pun bersifat holistic (utuh)
meliputi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien (Potter & Perry,
2005)
2
Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan
tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan serta adanya kode
etik dalam bekerjanya kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan
melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau
masyarakat. (Hidayat, 2007). Pelayanan keperawatan yang diberikan
tersebut haruslah mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang professional. Bentuk pelayanan
keperawatan professional pada dasarnya memberi penekanan pada kualitas
dan akuntabilitas dari pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
masyarakat (Potter & Perry, 2005).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang ikut berperan dalam upaya penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Perawat professional bertanggung jawab dan
mengemban tanggung gugat untuk membuat keputusan dan mengambil
langkah-langkah tentang asuhan keperawatan yang diberikan. Perawat
harus memahami dan mampu menerapkan pelayanan keperawatan sesuai
dengan filosofi yang dianut. Pada dasarnya dalam pelayanan keperawatan
yang berkualitas ada tiga pokok penting, antara lain : pendekatan sikap
berkaitan dengan kepedulian pada pasien, upaya untuk melayani dengan
tindakan terbaik, serta tujuan untuk memuaskan pasien yang berorientasi
pada standar pelayanan (Sumijatun, 2011).
Profesionalisme dalam keperawatan bertujuan untuk menjamin
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga
adanya kepercayaan yang dapat diterima oleh masyarakat terhadap
3
perawat. Profesionalisme perawat juga dapat menunjukan bahwa perawat
berperan penting dalam penyembuhan pasien, mengurangi kecemasan
pasien, serta kontribusi perawat juga dapat meningkatkan motivasi untuk
sembuh pada pasien. Hal inipun berkaitan bahwa professional perawat
menjadi unsur penting dalam upaya peningkatan status kesehatan pasien
(Novrita, 2004).
Upaya peningkatan profesionalisme perawat dapat dilakukan
dengan diterapkannya standar pendidikan keperawatan bagi perawat yang
berada di rumah sakit serta standar praktek keperawatan dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Saat ini di Indonesia, pendidikan
keperawatan untuk mempersiapkan perawat professional telah bergesar ke
pendidikan tinggi, baik itu D-III keperawatan atau program S-I
keperawatan yang berlokasi di Universitas. Pendidikan tinggi bagi calon
perawat professional meletakkan pengetahuan dasar ilmiah dan
pengetahuan ilmiah keperawatan yang kuat disamping memberikan
kemampuan keterampilan klinik (Saragih, 2004).
Pengetahuan ilmiah dan keterampilan klinik yang dimiliki oleh
perawat dapat menentukan kualitas dari asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dan keluarganya. Penilitian yang dilakukan oleh
College of Registered Nurses of Nova Scotia (2012) di Nova Scotia
Skotlandia menunjukan bahwa hampir semua responden (93%) merasa
sangat puas dan puas dengan perawatan yang diterima dari Register Nurse
(RN) serta sebagian besar pasien (89%) menilai perawatan yang diterima
dari Register Nurse (RN) sangat baik dan menilai perawat sangat
4
penyayang. Penilitian ini menunjukan bahwa profesionalisme tenaga
keperawatan berkaitan erat dengan kualitas pelayanan kesehatan yang
diterima oleh rumah sakit kepada masyarakat.
Profesionalisme tenaga keperawatan menjadi sorotan di
masyarakat, karena berpengaruh erat pada kualitas pelayanan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan atau
masyarakat. Namun, pelayanan keperawatan (asuhan keperawatan) yang
diselenggarakan oleh rumah sakit masih belum memuaskan masyarakat.
Menurut Agus (2008) dalam penelitiannya, pasien mengungkapkan
kualitas pelayanan yang diterima masih rendah sehingga kepuasan yang
dirasakan pasien juga masih rendah. Hal ini berkaitan dengan
keperawatan, sikap perawat terhadap pasien, kenyamanan pasien, sistem
pengelolaan pelayanan/asuhan keperawatan serta belum terciptanya sistem
pembinaan kehidupan profesional dalam profesi keperawatan. Hal tersebut
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mewujudkan asuhan
keperawatan profesional, seperti yang menjadi tuntutan masyarakat yaitu
peningkatan pelayanan kesehatan di instansi kesehatan.
Seorang perawat profesional membutuhkan sebuah kerja keras dalam
mengatasi berbagai tantangan dan tuntutan. Hal ini dikarenakan pencitraan
perawat yang sudah menjadi doktrin yang melekat kuat di masyarakat
melalui pemberitaan di media massa yang terkadang buruk, seperti
sombong, judes, tidak ramah, kurang berpendidikan serta dianggap hanya
menjadi pembantu dokter yang tidak mempunyai kemandirian. Seperti
5
itulah citra perawat yang ditampilkan dalam media massa Indonesia.
Persepsi tentang perawat dalam media massa tersebut merupakan sebagian
dari persepsi yang berkembang di tengah masyarakat (Mugianti, 2009).
Studi pendahuluan telah dilakukan peneliti terhadap beberapa warga
di wilayah Kelurahan Pisangan mengenai persepsi mereka terhadap profesi
perawat. Studi pendahuluan dilakukan dengan sistem wawancara yang
dilakukan pada 10 orang warga yang telah menerima pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Persepsi yang berkembang di masyarakat mengenai profesi
perawat beragam, 4 dari 10 orang warga mengatakan bahwa perawat
adalah pembantu dokter, pekerjaan yang melelahkan, tidak ramah,
pekerjaan yang berbahaya, sikap yang acuh, dan tidak memberikan
informasi yang jelas. Sedangkan 6 dari 10 orang warga mengatakan
perawat merupakan profesi yang mulia, pekerjaan yang menuntut
kesabaran, bersikap baik dan ramah terhadap pasien serta keluarga, penuh
kasih sayang, berpakaian rapih, sopan, ramah, dan peduli terhadap pasien
serta keluarga.
Masyarakat sebagai pasien dalam penerima pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh perawat menjadi salah satu tolak ukur mutu dari
pelayanan yang diberikan perawat. Persepsi yang diberikan masyarakat
oleh perawat dapat menjadi gambaran mengenai profesi perawat (Indriati,
2009). Persepsi masyarakat dapat berbeda di setiap wilayah. Persepsi
positif masyarakat terhadap profesi perawat dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk berkunjung berobat ke instansi Rumah Sakit dan
menimbulkan respon yang tenang pada pasien yang menjalani pengobatan.
6
Hal ini sekaligus menciptakan citra perawat yang baik di masyarakat,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Sementara
persepsi negatif masyarakat menunjukan pelayanan keperawatan yang
masih kurang optimal dan tidak memuaskan, yang menimbulkan perasaan
tidak senang dan dapat menurunkan minat masyarakat untuk melakukan
pengobatan . Sehingga gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi
perawat perlu diketahui untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan
yang diinginkan masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan
manfaatnya (Rosyadi, 2008).
B. Rumusan Masalah
Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan
tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan serta adanya kode
etik dalam bekerjanya. Perawat juga mempunyai peran dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia berupa kebersihan diri, makan, minum, istirahat
dan tidur, serta eliminasi (buang air besar dan buang air kecil), selain itu
perawat juga mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan
pasien karena perawat yang mengetahui kondisi pasien selama 24 jam
(Potter & Perry, 2005).
Penerapan peran yang optimal dapat menciptakan persepsi positif di
masyarakat. Persepsi positif tentang profesi perawat akan memberikan
gambaran mengenai kinerja perawat berdasarkan perannya sehingga dapat
meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke instansi pelayanan
kesehatan. Sedangkan persepsi negatif terhadap profesi perawat
7
menunjukan kurang percayanya dan kurang puas terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh profesi keperawatan yang apabila kondisi
ini tidak ditindaklanjuti akan menurunkan minat masyarakat untuk
melakukan kunjungan ke Rumah Sakit atau Instansi Kesehatan lainnya.
Sehingga perawat berkontribusi besar dalam peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di instansi kesehatan (Rosyadi, 2008). Berdasarkan uraian di
atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai gambaran
persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat ?
2. Bagaimana gambaran karakteristik responden?
3. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap caring perawat ?
4. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap fungsi perawat?
5. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat,
caring, dan fungsi perawat di rumah sakit, puskesmas, dan klinik?
D. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi
masyarakat terhadap profesi perawat.
b. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan gambaran karakteristik responden meliputi usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, suku bangsa dan pelayanan
kesehatan yang digunakan.
8
2. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap caring
perawat.
3. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap fungsi
perawat
4. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi
perawat, caring, dan fungsi di rumah sakit, puskesmas, dan klinik
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi :
1. Instansi Pelayanan Kesehatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak instansi pelayanan
kesahatan ( rumah sakit, puskesmas dan klinik) dalam mengevaluasi
kinerja perawat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
mengenai profesi perawat bagi para mahasiswa calon perawat profesional
sebelum memasuki lingkungan kerja.
3. Peneliti
Dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai gambaran
persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.
4. Penelitian selanjutnya
Penelitian ini juga dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan
penelitian kualitatif untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam
terkait persepsi masyarakat tentang profesi keperawatan.
9
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi
masyarakat tentang profesi keperawatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif
dengan desain deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner. Subjek yang diteliti adalah masyarakat di
wilayah Keluraha Pisangan yang telah menerima pelayanan kesehatan di
rumah sakit maupun puskesmas.
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga
merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated
dalam diri individu. Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik
lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
(Toha, 2008)
Sunaryo (2004) juga menyampaikan hal yang senada, persepsi
ialah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara
hal ini merupakan proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan
setelah pancaindranya mendapatkan rangsangan. Sehingga individu
mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang
diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah
tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera
muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang
membukanya. Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau
menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya (Waidi, 2006)
11
2. Macam-macam Persepsi
Mulyana (2005) membagi persepsi menjadi dua yaitu persepsi
terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi
terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat
dinamis. Persepsi terhadap manusia sering dijumpai persepsi sosial,
meskipun kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua
tersebut yaitu : Pertama, persepsi terhadap objek melalui lambang-
lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-
lambang verbal dan non verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan
objek dan lebih sulit diramalkan. Kedua, persepsi terhadap objek
menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang
menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan
sebagainya). Kebanyakan objek tidak mempersepsi anda ketika anda
mempersepsi objek itu, akan tetapi orang mempersepsi anda pada saat
anda mempersepsi mereka, dengan kata lain persepsi terhadap manusia
bersifat interaktif.
Menurut Sunaryo (2004) ada dua macam persepsi, yaitu yang
pertama External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya
rangsang yang datang dari luar diri individu. Selanjutnya ada Self-
perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang
berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
dirinya sendiri.
12
3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Krech dan Crutchfield (1975) dalam Sobur (2003) faktor
– faktor yang mempengaruhi persepsi individu ada empat, yaitu :
a. Faktor Fungsional
Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana
hati), pelayanan yang diterima, dan pengalaman masa lalu seseorang
individu. Faktor ini cenderung bersifat subjektif dan internal individu.
Pada dasarnya persepsi sendiri tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk
stimulus, tetapi tergantung pada karakter orang yang memberikan
respon terhadap stimulus tersebut. Dengan demikian, persepsi bersifat
selektif fungsional, maka seseorang yang mempersepsi sesuatu akan
memberikan tekanan sesuai dengan tujuan orang tersebut.
b. Faktor Struktural
Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul
atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang
ditimbulkan dari sistem saraf individu. Faktor ini lebih kearah biologis
tubuh, menurut psikolog Gestalt, bila mempersepsi sesuatu manusia
cenderung mempersepsikan sebagai suatu keseluruhan, meskipun
stimulus yang diterima tidak lengkap, penginterpretasinya tetap secara
konsisten dengan rangkaian stimulus yang dipersepsi. Hal tersebut
yang menyebabkan seseorang cenderung mengelompokkan orang,
benda, ataupun peristiwa sejenis dan memisahkannya dari kelompok
lain yang tidak serupa.
13
c. Faktor Situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Persepsi harus
dilihat secara kontekstual yang berarti situasi dimana persepsi tersebut
timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut
berperan dalam proses pembentukan persespsi seseorang.
d. Faktor Personal
Faktor ini tediri atas pengalaman, sosial budaya, pengetahuan, harapan,
motivasi dan kepribadian individu.
Tidak terlalu berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Krech
dan Crutchfield dalam Sobur, Tiara (2007) menyatakan bahwa yang
mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang adalah :
a. Frame of Reference, yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki
seseorang, dimana hal ini dipengaruhi dari pendidikan, buku bacaan,
penelitian dan motivasi.
b. Frame of experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah
dialami individu yang tidak terlepas dari keadaan lingkungan sekitar,
seperti sosial budaya, kelas sosial, dan determinan situasional.
Sedangakan Toha (2008) membagi menjadi dua faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
a. Faktor Internal , yaitu hal-hal yang mempengaruhi persepsi berupa
faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup
beberapa hal antara lain :
14
1) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya
informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan
melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga
dapat berbeda.
2) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang
dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada
bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang
terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi
persepsi terhadap suatu obyek.
3) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada
seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari
stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
4) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana
kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan
yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung
pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang
dalam pengertian luas.
15
6) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang,
mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada
waktu tertentu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang
dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
b. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik
dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-
elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap
dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang
merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi adalah :
1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini
menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek,
maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan
mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk
ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
2) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya
lebih banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan
yang sedikit.
3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang
penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang
sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak
menarik perhatian.
16
4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan
memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan
dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari
stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa
mempengaruhi persepsi.
5) Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan
perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam
jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
4. Proses Terjadinya Persepsi
Seperti yang telah diterangkan bahwa persepsi adalah suatu proses
penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap
rangsang yang diterima. Proses pembentukan persepsi terdiri dari tiga
tahapan menurut Devito (2007) dalam Nugroho (2013), yaitu :
a. Stimulation.
Stimulation, tahap dimana individu menerima informasi
atau stimuli melalui inderanya. Pada tahap ini terjadi seleksi
sehingga ada stimulus yang diabaikan dan tidak diabaikan.
b. Organization
Organization, tahap dimana individu mengelola
informasi yang dipilih oleh indera mereka, terjadi proses di
otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa
yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba.
17
c. Interpretation-Evaluation
Merupakan tahap dimana individu menerjemahkan atau
menafsirkan informasi yang masuk melalui alat indra manusia.
Penafsiran sebuah informasi melibatkan beberapa aspek yaitu
pengalaman masa lalu individu, nilai yang dianut tiap individu,
harapan individu dan lain sebagainya. Kemudian muncullah
respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu
dalam berbagai macam bentuk.
Sedangkan Toha (2008) juga menerangkan mengenai proses
terjadinya persepsi didasarkan pada beberapa tahap. Proses tersebut tidak
hanya sampai pada tahap penerimaan tetapi hal ini akan mempengaruhi
pada perilaku individu yang akan dipilih sesuai dengan rangsang yang
diterima dari lingkungannya. Setiap objek disekitar individu adalah
stimulus. Kemudian stimulus ini akan diserap semua informasi dan yang
terdengar dan terlihat sudah terdaftar dalam diri seseorang. Hal ini berupa
proses registrasi dimana akan ada mekanisme fisik berupa penginderaan
dan persarafan seseorang yang terpengaruh sehingga berdampak
kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat. Setelah terdaftarnya
seluruh informasi maka akan ada proses Interpretasi. Interpretasi
merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu
proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses ini
bergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang,
sehingga interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama kan berbeda
antara satu dengan yang lainnya.
18
Dengan demikian, proses terjadinya persepsi dimulai dari proses
penerimaan stimulus melalui penginderaan, penyeleksian terhadap
stimulus yang lebih menarik atau dibutuhkan, mengelolah stimulus melalui
proses berfikir, kemudian ditafsirkan sebagai suatu penilaian dasar
terhadap suatu objek, yang diakhiri dengan adanya sikap kita yang
ditunjukkan berdasarkan persepsi yang telah terbentuk.
B. Profesi Perawat
1. Pengertian Profesi Perawat
Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang
lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Sedangkan pengertian
secara umum telah diterima, profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan
untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan
atau kelompok tertentu. Berarti profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain. Sedangkan Profesional adalah seseorang yang
memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu (Kusnanto.2004.).
Seorang professional bertindak secara konsensius, paham dan mengerti
apa yang dilakukannya dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang
lain (Potter & Perry, 2005).
Pada tahun 1965, Communittee on Education ANA menegaskan
definisi keperawatan secara utuh dan menitikberatkan pada peran mandiri
keperawatan sebagai profesi :
19
“Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan
pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan
individu.
Keperewatan merupakan konsekuensi penting bagi individu yang
menerima pelayanan ; profesi ini memenuhi kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di
komunitas”
Pada Lokakarya Nasional tentang keperawatan yang dilaksanakan di
Jakarta pada bulan Januari 1983, telah disepakati pengertian keperawatan
sebagai berikut :
“Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.”
2. Karakteristik Profesi
Suatu pekerjaan bisa dikatakan profesi jika mempunyai ciri dan
karakteristik tertentu. Profesi memiliki karakteristik utama sebagai berikut
(Potter & Perry, 2005):
a. Suatu profesi memerlukan pendidikan lanjut dari anggotanya,
demikian juga landasan dasarnya.
20
Sebagai suatu profesi, keperawatan menuntut anggota yang ada di
dalamnya memiliki pendidikan yang penting. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) menjelaskan mengenai pendidikan keperawatan di
Indonesia. Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis
pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:
1) Pendidikan Vokasional;
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya
untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang
diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.
2) Pendidikan Akademik;
yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu
3) Pendidikan Profesi;
yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan persyaratan keahlian khusus
b. Suatu profesi memiliki kerangka pengetahuan teoritis yang mengarah
pada keterampilan, kemampuan, dan norma –norma tertentu.
Keperawatan telah memperlihatkan diri sebagaiprofesi, pengetahuan
keperawatan telah dikembangkan melalui teori-teori keperawatan.
Model teori memberikan kerangka kerja bagi kurikulum dan praktik
21
klinis keperawatan. Teori keperawatan juga mendorong kea rah
penelitian yang meningkatkan dasar ilmiah untuk praktik. Teori
merupakan jalan untuk memahami realitas dan dalam arti umum,
dalam seluruh praktik perawat menggunakan teori yang telah mereka
pelajari.
c. Suatu profesi memberikan pelayanan tertentu.
Keperawatan selalu merupakan profesi yang melayani, sekalipun di
masa lampau, pelayanan yang diberikan dipandang sebagai pekerjaan
tanpa pamrih. Sekarang ini, keperawatan menjadi komponen vital dan
sangat diperlukan bagi system pemberian perawatan kesehatan.
d. Anggota dari suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat
keputusan dan melakukan tindakan.
Otonomi berarti sesorang secara rasional memiliki kemandirian dan
pengaturan diri dalam membuat keputusan dan praktik. Dengan
meningkatnya otonomi maka meningkat pula tanggung gugat dan
tanggung jawab. Tangggung gugat berarti perawat bertanggung jawab
secara professional dan hokum akan tipe dan kualitas asuhan
keperawatan yang diberikannya. Perawatan bertanggung jawab untuk
memperdalam keterampilan dan pengetahuannya dalam melakukan
asuhan keperawatan.
e. Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan
praktik keperawatan.
Keperawatan memiliki kode etik yang menyebutkan prinsip – prinsip
dari fungsi keperawatan. Kode etik untuk menuntun anggota profesi
22
dalam menjalan aktifitas profesionalnya serta melindungi masyarakat
dari intervensi/tindakan yang tidak etis dan mengabaikan nilai-nilai
moral; dan melindungi perawat dari tuntunan masyarakat. Terdapat
beberapa prinsip etik dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan,
yaitu autonomy / penentu pilihan, nonmaleficence (do no harm),
beneficience (do good), justice (perlakuakn adil). Keempat prinsip
tersebut harus senantiasa menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan terutama yang menyangkut dilemma etis.
Karakter-karakter diatas memperjelas bahwa perawat merupaka
profesi dan sudah semestinya perawat menampilakn karakter-karakter
tersebut didalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien.
Karakter-karakter dari profesi harus benar-benar dalam diri seorang
perawat. Dengan terinternalisasinya karakter diharapkan cermin
profesionalitas dari profesi termanifestasikan kedalam tatanan pelayanan
keperawatan sehingga yang pada akhirnya mempunyai implikasi asuhan
yang diberikan dapat berkualitas dan memberikan kepuasan baik kepada
diri sendiri, perawat maupun klien sebagai penerima jasa pelayanan.
3. Caring Perawat
Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi
oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk
itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang
lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku caring atau kasih sayang (Dwidiyanti, 2007).
23
Perilaku caring sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku
peduli adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian,
perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang
merupakan kehendak keperawatan. Selain itu, caring mempengaruhi cara
berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga
mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspekti
Filosofi Watson (1979) tentang asuhan keperawatan
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Watson
menjelaskan dalam struktur asuhan keperawatan 10 carative factor :
a. Pembentukan nilai humanistic – altruistic system
Asuhan kepertawatan berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan
(humanistic) dan perilaku mementingkan kepentingan orang
lain dari pada diri sendiri (altruistic). Hal ini dapat
dikembangkan dengan memahami nilai – nilai yang ada pada
diri sendiri, keyakinan, interaksi dengan bermacam –macam
kultur, serta pengalaman pribadi.
b. Faith – Hope (Kepercayaan – harapan)
Hal yang penting dalam carative dan curative proses. Perawat
menekankan penggunaan obat untuk curative dan juga
membantu pasien dalam melakukan alternative pengobatan
24
yang lain seperti meditasi, relaksasi, spiritual demi
meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien.
c. pengembangan sensitifitas untuk diri sendiri dan untuk orang
lain
sebagai perawat perlu mengembahkan sensitifitas diri pribadi
dan pada orang lain dalam pemberian pelayanan asuhan
keperawatan, karena pikiran dan emosi seseorang adalah
jendela jiwa.
d. Membangun hubungan helping – trust
Ciri hubungan ini adalah harmoni, empati dan hangat.
Hubungan yang harmoni terbuka dan jujur tidak dibuat – buat.
Empati adalah perawat berusaha untuk merasakan apa yang
dirasakan klien, hangat dimana kita menerima orang lain secara
positif.
e. Menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun
negatif
ekpresi meningkatkan kesadaran, perasaan mempengaruhi
pikiran dan perilaku, dan hal ini perlu untuk dipertimbangkan
dan memelihara hubungan.
f. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik
dalam pengambilan keputusan
Watson percaya bahwa tanpa penggunaan metode pemecahan
masalah yang sistematik dan praktek yang efektif merupakan
sebuah kebetulan, sembrono, atau berbahaya. Metode
25
pemecahan masalah yang ilmiah merupakan metode yang
memberikan control dan prediksi serta membolehkan koreksi.
g. Peningkatan belajar mengajar interpersonal
Merupakan faktor dimana seseorang berusaha mengontrol
kesehatan mereka setelah mendapatkan informasi – informasi
dan alternative pengobatan. Dalam pemberian pelayanan
asuhan keperawatan, perawat memfokuskan pada proses belajar
sama banyaknya dengan proses mengajar.
h. Menyediakan dukungan, melindungi dan memperbaiki
lingkungan mental, fisik, sosiokultural dan spiritual.
Perawat memberikan dukungan situasional, membantu
seseorang mengembangkan persepsi yang lebih akurat,
membantu informasi sehingga pasien menanggualangi
masalahnya. Perawat juga harus memberikan perasaan nyaman,
keleluasaan pribadi, aman kepada pasien.
i. Membantu memenuhi kebutuhan manusia
Urutan kebutuhan menurut Watson hampir serupa dengan
hirarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu :
1) Kebutuhan biofisikal (lower order needs)
Kebutuhan untuk makanan dan cairan, Kebutuhan untuk
eliminasi, Kebutuhan ventilasi. Merupakan kebutuhan
untuk hidup.
26
2) Kebutuhan psikofisikal (higher order needs)
Kebutuhan untuk aktifitas dan tidak aktif, Kebutuhan
seksualitas. Merupakan kebutuhan fungsional
3) Kebutuhan psikososial (higher order needs)
Kebutuhan untuk berprestasi, Kebutuhan untuk ikut
menjadi anggota suatu perkumpulan. Merupakan
kebutuhan untuk integrasi
4) Kebutuhan intrapersonal-interpersonal (higher order
needs)
Kebutuhan untuk aktualisasi diri. Merupakan kebutuhan
untuk pengembangan.
j. Menghargai kekuatan eksistensial – phenomenological.
Phenomenology adalah jalan untuk mengerti seseorang dari
penampilannya. Faktor ini membantu seseorang untuk mengerti
kehidupan, sakit dan kematian. Membantu seseorang untuk
menentukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi
kehidupan atau kematian.
4. Peran Profesi Perawat
Peran perawat kini tidak hanya memberikan perawatan dan
kenyamanan, peran perawat menjadi lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien
secara komperhensif (Potter & Perry, 2005).
a. Care Giver, yaitu perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan yang langsung
27
diberikan kepada pasien, pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari
pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi. Peran care giver menuntut perawat untuk
memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien, melindungi
hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan
seimbang, memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan
lainnya, dan berusaha mengembalikan kesehatan klien.
b. Client Advocate, yaitu perawat sebagai pembela untuk
melindungi klien. Sebagai pelindun, perawat membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.
c. Counsellor, yaitu perawat sebagai pemberi bimbingan /
konseling klien. Perawat melakukan konseling keperawatan
sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif dengan
menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi
dukungan, member asuhan dan memandu klien menggali
permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang
dikerjakan (Depkes, 2004).
d. Educator, yaitu perawat sebagai pendidik klien. Perawat
bertangguang jawab dalam memberikan pendidikan
kesehatan/perawatan kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
28
e. Collaborator dan Coordinator. Perawat sebagai collaborator
yaitu perawat dituntut untuk dapat bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain. Sedangkan perawat sebagai coordinator,
perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber dan potensi
klien. Perawat juga dapat mengkoordinir seluruh kegiatan
upaya kesehatan dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasam dengan tim kesehatan lainnya, sehingga tercipta
keterpaduan dalam system pelayanan kesehatan.
f. Change Agent dan Peneliti, sebagai pembaru yang selalu
dituntut untuk mengadakan perubahan-perubahan. Perawat
melakukan penelitian keperawatan untuk mengembangkan
ilmu dan praktek keperawatan serta ikut berperan secara aktif
dalam kegiatan penelitian di bidang kesehatan.
g. Role Model, perawat harus dapat memberikan contoh yang
baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat tentang bagaiana tata cara hidup
sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
5. Fungsi Profesi Perawat
Virginia Henderson dalam pernyataan singkatnya mengatakan :
“Fungsi unik dari keperawatan adalah membantu individu, baik
sehat maupun sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan kesehatan, penyembuhan suatu penyakit,
ataupun untuk memberikan kematian yang damai di mana klien
dapat melakukannya tanpa dibantu”
29
Sedangkan fungsi Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Independent
Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan
atau penyembuhan atau menghadapi kematian. Fungsi mandiri dan
tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktifitas dan istrahat), pemenuhan kebutuhan keamanan
dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan
pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer
ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
30
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dari dokter ataupun yang lainnya
6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
PPNI sebagai organisasi tertinggi perawat menjelaskan mengenai
tanggung jawab perawat khusunya terhadap pasien dalam memberikan
asuhan keperawatan dijelaskan sebagai berikut :
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan social.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
klien.
c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
31
C. Penelitian Terkait
a. Persepsi Masyarakat tentang Peran Perawat
Syifa (2012) melakukan penelitain yang berjudul Gambaran
Persepsi Masyarakat tentang Peran Perawat Puskesmas di Kelurahan
Bintara Kota Bekasi Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional.
Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada 96
pengunjung puskes di Kelurahan Bintara dengan teknik purposive
sampling. Hasil Penelitian mwnunjukan bahwa sebanyak 52,2% responden
memiliki persepso positif tentang peran perawat secara keseluruhan.
Sedangkan yang memiliki persepsi yang negative sebanyak 44,8%.
Persepsi masyarakat cenderung positif terhadap masing – masing peran
perawat dengan jumlah persepsi postif tertinggi terdapat pada peran
sebagai panutan (66,7%), dan persepsi positif terendah pada peran sebagai
konselor (54,2%)
b. Persepsi Pasien terhadap Perilaku Caring Perawat
Manurung dan Ceryah Mey (2011) melakukan penilitian dengan
judul Persepsi Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit. Desain penelitian yang digunakan adalah potong
lintang. Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit
IMC Bintaro. Teknik pengambilan sampel adalah simple random
sampling, jumlah sampel dari perhitungan adalah 93 responden, dan
instrumen penelitian adalah kuesioner, kuesioner telah dilakukan uji
validitas dan realibilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasien
32
memiliki persepsi positif terhadap perilaku caring perawat (61,3%), dan
pasien merasakan kebutuhan caring selama dirawat cukup tinggi (55,9%).
Pasien yang dirawat sebagian besar dapat menerima kondisi dirinya
dengan baik selama dirawat (71%) serta menyatakan perilaku caring
perawat selama memberikan pelayanan adalah baik (75,2%).
c. Persepsi Masyarakat terhadap Registered Nurses
College of Registered Nurses of Nova Scotia (2012) melakukan
penelitian dengan judul Public Perception Survey of Registered Nurses
and Nurse Practitioners in Nova Scotia. Penelitian ini mengguanakan
desain deskriptif metode penggambilan data menggunakan kuesioner.
Teknik pengambilan sample dengan random sapling dari 400 warga yang
tinggal di Nova Scotia. Hasil dari penilitian ini yaitu 93% responden
menyatakan sangat puas atau puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
perawat. 89% menilai bahwa perawat sangat penyayang, dan 62% menilai
perawat sangat penuh kasih. Lebih dari 80% menyatakan bahwa perawat
memperlakukan pasien dengan hormat, menghormati privasi pasien,
membuat pasien merasa aman, selalu menjelaskan apa yang akan terjadi
dalam hal perawatan yang diberikan dengan cara yang mudah dipahami
dan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien.
33
D. Kerangka Teori
Keterangan :
: variable yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
Bagan 2.1
Sumber : (Sobur,2003) ; (Perry dan Potter,2005) ; (Asmadi, 2010) ; (PPNI, 2015)
Persepsi
Perilaku Caring :
humanistic –altruistic
Faith – Hope
a. Pengembangan
sensitifitas
b. helping – trust
c. Pengekspresian
perasaan baik positif
maupun negative
d. Menggunakan metode
pemecahan masalah
e. Peningkatan belajar
mengajar interpersonal
f. Dukungan,melindungi
dan memperbaiki
lingkungan
g. memenuhi kebutuhan
manusia
h. eksistensial –
phenomenological (Asmadi, 2010 & Perry &
Potter, 2005)
Profesi Perawat
Peran Perawat :
Care Giver
Client Advocate
Counsellor
Educator
Collaborator dan
coordinator
Change Agent
Role Mode
(Perry & Potter,2005)
Tanggung Jawab
terhadap Pasien
(PPNI, 2015)
Masyarakat
Fungsi Perawat :
Independen
Dependen
Interdependen
(Perry & Potter,
2005)
Pengalaman masa
lalu
34
BAB III
KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian kerangka teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat dirumuskan kerangka konsep untuk penelitian ini
sebagai landasan keilmuan dan penjelasan terhadap variable yang diteliti.
Komponen yang akan diuraikan di kerangka konsep di bawah ini adalah
persepsi masyarakat terhadap profesi perawat meliputi perilaku perawat /
caring dan fungsi perawat.
Bagan 3.1 Kerangka Konsep “Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap
Profesi Perawat”
Persepsi masyarakat terhadap profesi
perawat :
- Perilaku perawat / caring
- Fungsi perawat
35
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Usia Lama hidup
responden yang
telah dilalui,
ditentukan sejak
lahir sampai hari
ulang tahun
terakhir saat
mengisi
kuesioner
penelitian ini
Kuesioner Angket Continues Nominal
2. Jenis
Kelamin
Status Gender
responden yang
dibawa sejak
lahir
Kuesioner 1. laki- laki
2. perempuan
Nominal
3. Suku
Bangsa
Kelompok etnik
responden
Kuesioner 1. Jawa
2. Sunda
3. Betawi
4. Batak
5. Minang
6. Lainnya
Nominal
4. Pendidikan Tingkat
pendidikan
Kuesioner 1. SD
2. SMP
Ordinal
36
formal terakhir
yang pernah
diikuti reponden
sampai tamat
3. SMA
4. Diploma / Sarjana
5. Pekerjaan Jenis Mata
pencaharian
responden saat
pengambilan
data
Kuesioner 1.Tidak bekerja
2. PNS
3. Pegawai swasta
4. Wiraswasta
5. Buruh
6. Lainnya
Nominal
6. Pengalaman
Rawat di RS
Pengalaman
seseorang
menerima
pelayanan
kesehatan di
rumah sakit
Kuesioner 0 : Tidak
1 : Ya
Nominal
7. Pelayanan
Kesehatan
yang
digunakan
Pelayanan
Kesehatan yang
pernah
digunakan oleh
responden
Kuesioner 1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Klinik Umum / Praktek Dokter
Ordinal
37
8. Persepsi
terhadap
profesi
perawat
Pandangan
Masyarakat
terhadap profesi
keperawatan di
pelayanan
kesehatan
(Rumah Sakit,
Puskesmas, dan
Klinik)
Kuesioner Menggunakan skala
Likert dengan nilai :
- Sangat setuju : 4
- Setuju : 3
- Tidak setuju : 2
- Sangat tidak setuju : 1
Kelompok persepsi perawat
dengan kategori :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
51,38)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 51,38)
Kelompok persepsi berdasarkan
pelayanan kesehatan dengan
kategori :
Rumah sakit :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
49,43)
2. Negatif (skor jawaban <
mean,49,43)
Puskesmas :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
50,34)
2. Negatif (skor jawaban <
mean,50,34)
Klinik :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
53,32)
2. Negatif (skor jawaban <
mean,53,32)
Ordinal
38
9. Persepsi
terhadap
Caring
Perawat
Pandangan
masyarakat
terhadap caring
perawat di
pelayanan
kesehatan
(Rumah Sakit,
Puskesmas, dan
Klinik)
Kuesioner Menggunakan skala
Likert dengan nilai
- Sangat setuju : 4
- Setuju : 3
- Tidak setuju : 2
- Sangat tidak setuju : 1
Kelompok persepsi perawat
dengan kategori :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
34,35 )
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 34,35 )
Kelompok persepsi berdasarkan
pelayanan kesehatan dengan
kategori :
Rumah sakit :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
33,76)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 33,76)
Puskesmas :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
34,41)
3. Negatif (skor jawaban <
mean,34,41)
Klinik :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
35,45)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 35,45)
Ordinal
39
10 Fungsi
Profesi
Perawat
Pandangan
masyarakat
terhadap fungsi
perawat di
pelayanan
kesehatan
(Rumah Sakit,
Puskesmas, dan
Klinik)
Kuesioner Menggunakan skala
Likert dengan nilai :
- Sangat setuju : 4
- Setuju : 3
- Tidak setuju : 2
- Sangat tidak setuju : 1
Kelompok persepsi perawat
dengan kategori :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
16,30)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 16,30)
Kelompok persepsi fungsi
independen berdasarkan
pelayanan kesehatan dengan
kategori :
Rumah sakit :
1. Positif (skor jawaban ≥
mean,12,64)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 12,64)
Puskesmas :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
12,88)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 12,88)
Klinik :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
13,64)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 13,64)
Kelompok persepsi fungsi
dependen berdasarkan pelayanan
kesehatan dengan kategori :
Rumah sakit :
Ordinal
40
1. Positif (skor jawaban ≥
mean,3,02)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 3,02)
Puskesmas :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
3,06)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 3,06)
Klinik :
1. Positif (skor jawaban ≥ mean,
3,23)
2. Negatif (skor jawaban <
mean, 3,23)
41
BAB IV
METODOLOGI PENILITIAN
A. Desain Penilitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskritif
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
gambaran tentang persepsi masyarakat tentang profesi perawat melalui alat
ukur kuesioner yang akan diberikan kepada responden.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015 di Wilayah
Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Peneliti
memilih di wilayah Kelurahan Pisangan karena sesuai dengan hasil studi
pendahuluan, peneliti menemukan fenomena terkait masalah yang diangkat
dan belum adanya penelitian yang sama sebelumnya di wilayah Kelurahan
Pisangan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sedangkan sampel
adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmojo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah dewasa pria dan
wanita yang pernah menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Sampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan cara-cara
tertentu dan ciri-cirinya diselidiki atau diukur (Hastono, 2006). Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau
sampling aksidental. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
42
dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian) (Nursalam,
2007).
Sampel pada penelitian ini adalah warga di kelurahan Pisangan yang
telah menerima pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit, Puskesmas, atau
Klinik umum dan berkontak langsung dengan perawat. Sampel diambil di
17 RW dari 18 RW yang ada di Kelurahan Pisangan, dari masing – masing
RW tersebut peneliti menyebarkan kuesioner dengan mengunjungi beberapa
rumah warga. Pengambilan sampel mengacu pada kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dewasa pria dan wanita yang pernah menerima pelayanan kesehatan.
2. Pernah berinteraksi dengan perawat.
3. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan
atau informed consent yang diberikan.
Kriteria eksklusi :
1. Masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis
2. Masyarakat yang sedang sakit dan catat fisik
Pada penelitian ini populasi tidak diketahui jumlahnya, maka jumlah
sample diambil dengan data proporsi yang sesungguhnya tidak diketahui
besarnya, maka rumus samplenya adalah (Lemeshow, 1997) :
n = Z2
1-α/2.P(1-P)
d2
43
Keterangan :
n = jumlah sample minimum
Z1-α/2 = nilai standar dari distribusi dengan tingkat kepercayaan
95% = 1,96
P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap suat populasi.
Bila tidak diketahui proporsinya ditetapkan 50%.
d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang
diinginkan : 10% (0,1) , 5% (0,05), 1% (0,01)
n = (1,96)2
. 0,5 (1-0,5)
(0,1)2
n = 96,04 atau dibulatkan menjadi 96 orang
Dari rumus sample diatas, maka diperoleh jumlah sample sebesar 96
orang responden. Besar sample kemudian ditambah untuk mengantisipasi
kemungkinan drop out dengan rumus :
n’ = [1/(1-f)] x n
keterangan :
n’ = jumlah sample penelitian
f = estimasi drop out = 10%
n’ = [1/(1-10%)] x 96
n’ = 105,644 dibulatkan menjadi 106 orang responden
Maka, total sample dalam penelitian ini adalah 106 responden.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkam, mengolah, menganalisa dan menyajikan data – data secara
44
sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis (Saryono, 2011). Instrument penelitian yang
digunakan untuk pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh
data sesuai yang diinginkan peneliti. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup atau close enden item yang mana jawaban dari kuesioner
tersebut telah disediakan, sehingga responden diberi kebebasan untuk
memilih jawaban tentang kebenaran suatu pernyataan (Budiarto, 2005).
Kesioner dalam penelitian in terdiri dari dua bagian, yaitu
1. kuesioner bagian I yang berupa pertanyaan tentang data demografi yang
berjumlah enam item pertanyaan terbuka dan mengisi dengan cara
mencontreng. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan pernah dirawat di rumah sakit
2. Kuesioner bagian II berisi mengenai pernyataan untuk mengetahui
persepsi masyarakat terhadap profesi perawat. Pengukuran persepsi
terhadap caring profesi perawat menggunakan Caring Nurse-Patient
Interaction Scale (CNPI-70) (CNPI-23) diadopsi dari Sylvie Cossette
(2005) yang kemudian peneliti modifikasi kembali dengan hanya
mengambil beberapa pernyataan. Jumlah pernyataan mengenai persepsi
caring profesi perawat adalah 11 pernyataan. Sedangkan mengenai
fungsi profesi perawat, peneliti mengembangkan dari Potter dan Perry
(2005). Jumlah penyataan mengenai fungsi profesi perawat adalah 5
pernyataan, sehingga total pernyataan pada kuesioner bagian II ini
sebanyak 16 pernyataan. Hasil ini telah dilakukan uji validitas dan
45
reabilitas oleh peneliti dengan menggunakan metode faktor analisis
kepada 30 responden di wilayah Kelurahan Pisangan.
Tabel 4.1 Kisi – kisi Kuesioner Penilitian
Profesi Perawat Pernyataan Positif /
Favorable
Jumlah
1. Caring 16, 19, 22, 23, 24, 27,
28, 31, 33, 35, 36, 38,
dan 39
11
2. Fungsi Perawat 25, 26, 28, 30, dan 37 5
Jumlah 16
Pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk memperoleh data tentang
gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat ini dalam bentuk
skala Likert dengan memberi bobot pada setiap jawaban. Instrumen
gambaran persepsi ini menggunakan skala 1-4, dengan kategori:
a. Sangat Setuju (SS) yang berarti sangat sesuai/sangat
memadai/sangat tinggi.
b. Setuju (S) yang berarti sesuai/memadai/tinggi.
c. Tidak Satuju (TR) yang berarti tidak sesuai/tidak memadai.
d. Sangat Tidak Setuju (STS) yang berarti sangat tidak sesuai/sangat
tidak memadai.
Perolehan skor dari item-item berdasarkan dari jawaban yang
dipilih sesuai dengan jenis pernyataan yaitu pernyataan positive /
favorable. Skor yang dipilih dapat dilihat dalam tabel 4.2.
46
Tabel 4.2 Bobot Nilai
Pernyataan SS S TS STS
Positive /
Favorable
4 3 2 1
Perhitungan statistik persepsi total responden tentang profesi
perawat di wilayah keluruhan Pisangan dapat dilihat pada tabel berikut
ini
Tabel 4.3
Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi Masyarakat
terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei
2015
Kategori Perhitungan Statistik
Mean Median SD Minimal Maksimal Skewness Standar
error
Profesi
Perawat
51,38 51 4.788 40 60 -0,326 0,235
Hasil tabel 4.3 merupakan hasil statistik dari persepsi total
masyarakat. Peneliti menggunakan cut of point untuk mengkategorikan
persepsi responden. Persepsi positif apabila total skor yang diperoleh ≥
cut of point, persepsi negative apabila total skor yang diperoleh < cut of
point. Cut of point diperoleh dengan menghitung nilai tengah dari total
skor responden. Cut of point menggunakan mean apabila data
terdistribusi normal dan menggunakan median apabila data tidak
terdistribusi normal. Penentuan data terdistribusi normal atau tidak
diketahui dengan membagi skewness dengan standar error. Data
terdistribusi normal apabila hasil bagi skewness dengan standar error ≤
2.
47
Hasil pembagian skewness terhadap standar error pada peneilitian
untuk kategori profesi perawat adalah 1,387. Dari pembagian tersebut
diketahui bahwa data penelitian ini terdistribusi normal, sehingga cut of
point pada penelitian ini menggunakan mean. Oleh karena itu, persepsi
positif terhadap profesi perawat apabila total skor yang diperoleh ≥
51,38, dan persepsi negatif apabila total skor yang diperoleh ≤ 51,38.
E. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah
instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa-
apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu
(Setiadi, 2007). Bila semua pernyataan itu mempunyai korelasi yang
bermakna maka semua penyataan yang ada pada kuesioner ini telah
mengukur konsep yang kita ukur (Notomatmojo, 2010).
Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrumen
menggunakan teknik uji validitas dengan pendekatan faktor analisis.
Faktor analisis adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk
mereduksi faktor – faktor yang memperngaruhi suatu variable menjadi
beberapa set indikator saja tanpa kehilangan informasi yang berarti
(Polit, 2001). Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi
sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk
menjelaskan sejumlah besar variabel yang saling berhubungan. Prinsip
utama analisis faktor adalah korelasi, maka pengujian seluruh matrik
korelasi yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau
48
Measure of Sampling Adequacy (MSA) yang mengharuskan adanya
korelasi yang signifikan diantara paling sedikit beberapa variabel
(>0,5). Untuk melihat korelasi antar item dalam kuesioner dipakai
rumus Pearson’s Product Moment Correlation yang terintergrasi
dalam faktor analisis.
Peneliti melakukan uji validitas kepada 30 warga RW 009 di
kelurahan Pisangan pada tanggal 29 April 2015 yang dijaga
identitasnya untuk mengantisipasi tercampurnya responden uji
validitas dan responden penelitian. Uji validitas dilakukan peneliti
dengan mengunjungi ke beberapa rumah warga di RW 009 dan
menyebarkan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan software komputer untuk membantu
dalam analisis faktor dan melihat korelasi antar item. Dari hasil uji
instrumen, didapatkan dari 39 pernyataan terdapat 20 item pernyataan
yang valid dan terbentuk 2 faktor dengan nilai measure of sampling
(MSA) 0,872 dan berdasarkan hasil statistik 19 pernyataan yang tidak
valid yaitu item nomer 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20,
21, 29, 31, dan 32 dikarenakan memiliki nilai factor loading < 0,5
sehingga 19 pernyataan tersebut dieliminasi karena pernyataan yang
lain sudah mewakili indikator penelitian.
2. Uji Realibilitas
Setelah mengukur validitas, peneliti perlu mengukur realibilitas
instrumen. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal
49
ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Saryono, 2011). Uji yang
digunakan dengan uji Cronbach’s alpha. Cronbach’s alpha secara
simultan akan membandingkan skala setiap item yang satu dengan yang
lainnya. Instrumen dikatakan reabilitas apabila memiliki Cronbach’s
alpha > 0,60 (Hidayat, 2007). Penelitian ini menggunakan software
computer untuk membantu dalam analisis reabilitas setiap item
pernyataan. Penelitian ini menggunakan software computer.
Hasil uji reabilitas pada instrument dari dua faktor yang
terbentuk memiliki nilai reabiitas 0,961 dan 0,891. Pada penelitian ini
kevalidan dan reabilitas instrument akan dilakukan analisis dan
pengukuran kembali pada BAB V.
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, peneliti
mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian kepada Kepala
Kelurahan Pisangan sebagai surat pengantar untuk melakukan
penelitian di Wilayah Kelurahan Pisangan.
3. Peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas untuk kuesioner.
Pengujian instrumen dilakukan di RW 009 wilayah Kelurah Pisangan,
dilakukan pada 30 warga di wilayah RW tersebut. Peneliti
menyebarkan kuesioner dengan mendatangi beberapa rumah warga
50
yang sesuai dengan criteria inklusi dari penelitian. Setelah instrumen
dinyatakan valid dan reliabel, peneliti mulai mengumpulkan data di
Kelurahan Pisangan.
4. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam
mengumpulkan sampel yang berada di daerah Kelurahan Pisangan
dengan criteria inklusi yang sesuai dengan penilitian dijadikan sampel.
Peneliti mendatangi beberapa rumah warga di Kelurahan Pisangan,
RW yang dituju peniliti adalah 17 RW dari 18 RW yang ada di
kelurahan Pisangan, peneliti menyebarkan kuesioner dengan
mendatangi beberapa rumah warga.
5. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan, peneliti melakukan informed consent terhadap calon
responden. Jika calon responden bersedia menjadi responden, mereka
dapat membaca lembar persetujuan kemudian menandatanganinya.
6. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, responden
selanjutnya diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner
dan responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan ataupun
pernyataan yang kurang jelas.
7. Waktu pengisian kuesioner selama kurang lebih 15 menit untuk
masing-masing responden.
8. Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam
kuesioner. Setelah responden selesai, lembar kuesioner dikembalikan
kepada peneliti.
51
9. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh
peneliti.
G. Pengelolaan Data
Terdapat beberapa langkah-langkah dalam proses pengolahan data
yang harus dilakukan, yaitu:
1. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode
dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali
melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable.
3. Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat table
kontigensi.
4. Processing dimana semua data yang telah dimasukkan diproses agar
dapat dianalisi. Processing data dilakukan dengan cara memasukan
data dari kuesioner ke dalam program komputer pengolahan data
dengan menggunakn program statistik di komputer.
5. Cleaning data, yaitu merupakan proses pembersihan data, langkah ini
merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan
ke dalam kompuet. Apabila ditemukan kekeliruan dalam memasukkan
52
data dapat segera diperbaiki sehingga nilainya sesuai dengan data
yang peneliti peroleh.
H. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui
gambaran persepsi masyarakat. Analisis univariat digunakan untuk
mendeskripsikan setiap karakteristik masing – masing variable yang diteliti.
Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, dan pernah dirawat di rumah sakit. Variable persepsi
tentang profesi perawat meliputi caring profesi perawat, dan fungsi profesi
perawat.
I. Etika Penelitian
Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami oleh
peneliti (Hidayat, 2007):
1. Prinsip manfaat
Segala bentuk penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini ditegakkan
dengan membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan
pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi.
2. Prinsip menghormati manusia
Manusia memiliki hak dan merupakan makhluk yang mulia yang harus
dihormati. Manusia berhak menentukan pilihan antara bersedia atau
tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.
53
3. Prinsip keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia seperti
dengan menghargai hak menjaga privasi manusia.
4. Tanpa nama (Anonimity)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara
tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
54
BAB V
Hasil Penelitian
Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian persepsi
masyarakat terhadap profesi perawat di wilayah Kelurahan Pisangan Tangerang
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bualn April sampai Mei
2015. Pembagian kuesioner dilakukan di wilayah Kelurahan Pisanganj Tangerang
Selatan. Peneliti menyebarkan 106 kuesioner di wilayah Kelurahan pisangan
Tangerang Selatan, pembagian kuesioner sesuai dengan kriteria inklusi penilitan.
A. Karakteristik Responden
Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 106 warga di Kelurahan
Pisangan. Pada penelitian ini, karakteristik responden yang dianalisis adalah
sebagai berikut :
1. Usia
Pengelompokan responden berdasarkan kategori usia digambarkan
pada table 5.1 berikut :
Table 5.1
Skor Mean Responden Menurut Usia di Wilayah Kelurahan
Pisangan Mei 2015 (n=106)
N Min Max Mean Std.
Deviation
Usia
Valid N (Listwise)
106
106
26 55 41.89 7.101
Data pada Tabel 5.1 di atas terlihat bahwa dari 106 responden,
umur terendah adalah 26 tahun, dan umur tertinggi yaitu 55 tahun,
dengan nilai mean 41,89 dan Std. Deviation sebesar 7,101.
55
2. Jenis Kelamin, Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan
Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan dan pelayanan kesehatan yang
digunakan di wilayah Kelurahan Pisangan sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Suku
Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan Kesehatan yang
Digunakan di Wilayah Kelurahan Pisangan Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki – laki
Perempuan
30
76
28,3
71,7
Suku Bangsa
Jawa
Sunda
Betawi
Batak
Minang
35
25
23
9
14
33,0
23,6
21,7
8,5
13,2
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Diploma / Sarjana
2
5
23
76
1,9
4,7
21,7
71,7
Pekerjaan
Tidak Bekerja
PNS
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Buruh
14
41
26
23
2
13,2
38,7
24,5
21,7
1,9
Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Klinik Umum
51
33
22
48,1
31,1
20,8
Total 106 100
Berdasarkan tabel 5.2, didapatkan mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan sebanyak 76 orang (71,7%), dan bersuku jawa
sebanyak 35 orang (33,%). Sedengakan mayoritas responden memiliki
pendidikan terakahir sebagai Diploma / Sarjana yaitu sebanyak 76 orang
(71,7%), dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 41
56
orang (38,7%). Pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh
responden yaitu Rumah Sakit (48,1%).
B. Persepsi
1. Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Perawat
Hasil faktor analisis item kuesioner digambarkan pada tabel 5.3 :
Tabel 5.3
Hasil Faktor Analisis Item Kuesioner (n=106)
No
Item Item Variabel
KMO /
MSA
Faktor Alpha
Cronbach’s 1 2
24
Sebelum meninggalkan
ruangan, perawat memeriksa
kembali apakah saya telah
mendapatkan semua yang
diperlukan
0,931
0,959 -0,222
0,948
22 Perawat membantu saya agar
merasa nyaman 0,888 -0,215
39 Apa yang dilakukan perawat
terhadap saya, banyak
berasal dari inisiatif perawat
sendir
0,887 -0,048
19 Perawat berbicara dengan
bahasa yang dimengerti oleh
saya
0,776 -0,043
35 Perawat bertindak cepat
dalam melakukan pelayanan
kesehatan
0,758 0,035
23 Perawat menghormati privasi
saya 0,731 0,186
38 Perawat terampil dalam
melakukan tindakan
memasang infus kepada saya
0,591 0,301
36 Perawat memberikan
informasi tentang manfaat
obat yang diberikan kepada
saya
0,584 0,347
27 Perawat memberikan obat
sesuai yang telah
dijadwalkan
0,532 0,426
33 Perawat mendampingi saya
ketika dokter memeriksa
saya
0,512 0,487
16 Perawat memberikan solusi
pada masalah yang saya
alami
0,438 0,410
57
26 Perawat memonitor kondisi
kesehatan saya dengan hati -
hati dan teliti
-0,194 0,958
0,887
28 Perawat membuat saya
menjadi lebih tenang dalam
menghadapi kondisi saya
0,009 0,926
30 Perawat menganjurkan saya
untuk selalu berdoa sesuai
agama saya
-0,236 0,926
25 Perawat membantu saya
dalam hal makan dan minum
saat saya tidak mampu
melakukannya
0,044 0,784
37 Perawat memberikan
informasi tentang efek
samping obat yang diberikan
kepada saya.
0,118 0,710
Peneliti mengidentifikasi kembali item pernyataan kuesioner untuk
pengukuran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat dengan
menggunakan metode faktor analisis untuk melihat nilai KMO / MSA,
faktor yang dapat terbentuk, nilai factor loading per-item pernyataan, dan
nilai Alpha Cronbach’s per faktor yangterbentuk.
Pada tabel 5.3, didapatkan nilai KMO / Measure of Sampling
Adequacy (MSA) 0,931 dan terbentuk dua faktor yaitu faktor caring
profesi perawat dan fungsi profesi perawat. Dua faktor yang terbentuk
yaitu nomor item 24, 22, 39, 19, 35, 23, 38, 36, 27, 33, dan 16
membentuk faktor caring profesi perawat, nomor item 26, 28, 30, 25, dan
37 membentuk faktor fungsi profesi perawat. Masing – masing faktor
mempunyai nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,946 untuk faktor caring
profesi perawat dan 0,887 untuk faktor fungsi profesi perawat.
: Caring Profesi Perawat (24,22,39,19,35,23,38,36,27,33,16)
: Fungsi Profesi Perawat (26,28,30,25,37)
58
Peneliti mengeluarkan item pernyataan 9, 10, 13 dan 14 karena
dianggap tidak valid, keempat item tersebut menunjukkan nilai Corrected
Item - Total Correlation 0,030, 0,267, 0,257, dan 0,283. Sehingga
kuesioner memiliki 16 item pernyataan yang sudah mewakili komponen
persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.
Distribusi frekuensi persepsi masyarakat terhadap profesi perawat
di wilayah Kelurahan Pisangan dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut :
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di
Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
Persepsi Frekuensi Persen (%)
Negatif 39 36,8
Positif 67 63,2
Total 106 100.0
63,2%
36,8%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Positif Negatif
Gambar 5.1
Distribusi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah
Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
Hasil di atas menunjukan bahwa mayoritas masyarakat di wilayah
Kelurahan Pisangan memiliki persepsi positif terhadap profesi perawat
(63,2%) dan yang memiliki persepsi negatif terhadap profesi perawat
sebesar 36,8%. Selisih antara persepsi positif dan negatif yaitu sebesar
26% untuk persepsi positif.
59
2. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat
Perhitungan statistik persepsi total responden tentang caring dan
fungsi perawat di wilayah keluruhan Pisangan dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 5.5
Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi Masyarakat
terhadap Caring dan Fungsi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan
Bulan Mei 2015
Kategori Perhitungan Statistik
Mean Median SD Minimal Maksimal Skewness Standar
error
Caring 34,35 37 7,567 17 44 -0,182 0,235
Fungsi 16,30 16 3,025 8 20 -0,342 0,235
Distribusi Frekuensi Persepsi masyarakat terhadap caring dan
fungsi profesi perawat di wilayah Kelurahan Pisangan dapat dilihat pada
tabel 5.6 berikut
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi
Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015
Kategori Frekuensi Persen
Caring
Positif
Negatif
63
43
59,4%
40,6%
Fungsi Perawat
Positif
Negatif
60
46
56,6%
43,4%
Berdasarkan tabel 5.6, dapat dilihat bahwa mayoritas respon di
wilayah Kelurahan Pisangan mempunyai persepsi positif terhadap
Caring yaitu sebanyak 63 orang (59,4 %), dan fungsi profesi perawat
sebanyak 60 orang (56,6 %).
60
Peneliti melihat gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi
perawat, caring profesi perawat dan fungsi perawat Distribusi
frekuensi persepsi masyarakat terhadap profesi perawat, caring dan
fungsi profesi perawat dapat dilihat pada tabel 5.7
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat,
Caringdan Fungsi Profesi Perawat Berdasarkan Pelayanan Kesehatan
yang Digunakan
Kategori
Pelayanan Kesehatan
RS Puskesmas Klinik
Frek
.
Persen
(%)
Frek
.
Persen
(%)
Frek. Persen
(%)
Profesi Perawat
Positif
Negatif
27
24
53
47
17
15
53,2
46,8
16
6
73
21
Caring Profesi Perawat
Positif
Negatif
31
20
60,8
39,2
20
12
62,5
37,5
14
8
63,6
36,4
Fungsi Profesi Perawat
Independen
Positif
Negatif
Dependen
Positif
Negatif
37
14
47
4
72,5
27,5
92,2
7,8
15
17
29
3
46,8
53,2
91
9
12
10
15
7
54,5
45,5
68
32
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan mayoritas responden yang
menggunakan Rumah Sakit (53%), puskesmas (54,5%) dan klinik
(73%) memiliki persepsi positif terhadap profesi perawat. Sementara
untuk caring profesi perawat, responden yang menggunakan Klinik
(63,6%) mayoritas memiliki persepsi positif, sedangkan mayoritas
responden yang menggunakan pelayanan kesehatan Rumah Sakit (RS)
61
mayoritas memiliki persepsi positif terhadap fungsi independen dan
dependen profesi perawat yaitu sebesar 72,5 % dan 92,2 %.
Gambaran skor mean persepsi masyarakat terhadap profesi
perawat pada setiap item pernyataan terlihat pada tabel 5.8
Tabel 5.8
Gambaran Skor Mean Persepsi Masyarakat terhadap Profesi
Perawat pada setiap Item Pernyataan Item Pernyataan Mean SD SE
Perawat membuat saya menjadi lebih tenang
dalam menghadapi kondisi saya 3,509 0,066 0,680
Perawat membantu saya agar merasa nyaman 3,491 0,067 0,693
Perawat memonitor kondisi kesehatan saya
dengan hati - hati dan teliti 3,349 0,060 0,618
Perawat menganjurkan saya untuk selalu
berdo’a sesuai agama saya 3,292 0,060 0,617
Perawat memberikan solusi pada masalah
yang saya alami 3,283 0,076 0,778
Perawat memberikan obat sesuai yang telah
dijadwalkan 3,264 0,074 0,760
Perawat menghormati privasi saya 3,226 0,074 0,759
Perawat membantu saya dalam hal makan
dan minum saat saya tidak mampu
melakukannya
3,179 0,069 0,714
Perawat berbicara dengan bahasa yang
dimengerti oleh saya 3,132 0,089 0,916
Apa yang dilakukan perawat terhadap saya,
banyak berasal dari inisiatif perawat sendir 3,094 0,082 0,845
Perawat memberikan informasi tentang efek
samping obat yang diberikan kepada saya. 3,085 0,078 0,806
Perawat memberikan informasi tentang
manfaat obat yang diberikan kepada saya 3,028 0,091 0,941
Perawat terampil dalam melakukan tindakan
memasang infus kepada saya 3,009 0,083 0,856
Perawat mendampingi saya ketika dokter 2,991 0,098 1,009
62
memeriksa saya
Sebelum meninggalkan ruangan, perawat
memeriksa kembali apakah saya telah
mendapatkan semua yang diperlukan
2,934 0,091 0,939
Perawat bertindak cepat dalam melakukan
pelayanan kesehatan 2,896 0,075 0,768
Nilai Maximum
Nilai Minimum
4
1
Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang memiliki
nilai mean tertinggi yaitu pernyataan “Perawat membuat saya menjadi
lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya” dengan rata – rata 3,509
sedangkan item pernyataan yang memiliki nilai mean terendah yaitu
pernyataan “Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan
kesehatan” dengan rata – rata 2,896.
63
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
Penelitian dilakukakan pada bulan April sampai Mei 2015 pada masyarakat di
wilayah Keluruhan Pisangan Tangerang Selatan. Interpretasi hasil akan membahas
mengenai hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan
pustaka, sedangkan keterbatasan penelitian akan memaparkan keterbatasan yang
terjadi selama pelaksanaan penelitian.
A. Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Kategori umur, dari jumlah responden sebanyak 106 orang
menunjukkan umur terendah adalah 26 tahun dan umur tertinggi yaitu 55
tahun dengan nilai mean 41,89. Hal ini menunjukkan bahwa rata – rata
usia responden berkisar pada 41 dan 42 tahun. Berdasarkan
pengelompokan usia menurut Depkes RI (2010), 41 dan 42 tahun
merupakan kategori usia dewasa tengah.
Hasil ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Syifa (2009),
yang menyatakan bahwa mayoritas pengunjung puskesmas mayoritas usia
dewasa tengah (59,4 %). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia dewasa
tengah memiliki pengalaman yang lebih banyak menerima pelayanan
kesehatan dan berinteraksi langsung dengan perawat dibandingkan usia
dewasa muda dan dewasa akhir. Pengalaman tersebut akan
mempengaruhi persepsi individu terhadap profesi perawat, hal ini sesuai
64
dengan faktor internal yang mempengaruhi persepsi yaitu pengalaman
dan ingatan (Thoha, 2008).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Suku Bangsa,
Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan
Responden dalam penelitian ini berjumlah 106 orang. Responden
bejenis kelamin perempuan berjumlah 76 orang (71,7%) sedangkan
responden laki – laki berjumlah 30 orang (28,3%). Pada penelitian ini
didapatkan jumlah perempuan lebih tinggi dibandingkan laki – laki, hal
ini dapat disebabkan karena perempuan lebih mengerti dan lebih peduli
untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan daripada laki – laki
sehingga perempuan lebih sering mencari pelayanan kesehatan yang
terbaik. Berdasarkan penelitian Kunene (2001), persentase perempuan
yang datang ke pelayanan kesehatan jauh lebih banyak dari laki – laki
yaitu sebesar 76%. Hal ini disebabkan perempuan lebih memperhatikan
kesehatan mereka serta orang – orang terdekat sehingga akan lebih sering
mendatangi pelayanan kesehatan.
Berdasarkan suku bangsa, responden penelitian ini terdiri dari suku
Jawa, Sunda, Betawi, Batak dan Minang. Mayoritas responden bersuku
Jawa sebanyak 35 orang (33 %). Suku Jawa merupakan suku terbanyak
dan tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia terutama diperkotaan
yaitu berjumlah 48,8 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2010). Sedangkan
untuk responden yang bersuku sunda sebanyak 25 orang (23,6 %),
Betawi 23 orang (21,7 %), Minang 14 orang (13,2 %) dan Batak 9 orang
(8,5 %). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Syifa (2009) di
65
daerah Bekasi, Jawa Barat didapatkan hasil bahwa mayoritas responden
bersuku Jawa (50 %). Suku bangsa merupakan salah satu aspek sosial
budaya masyarakat. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
Sobur (2003), bahwa sosial budaya, dalam hal ini suku bangsa,
merupakan bagian dalam faktor personal yang mempengaruhi persepsi
seseorang.
Mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir sebagai
Diploma / sarjana yaitu sebanyak 76 orang (71,7 %), terbanyak kedua
adalah SMA yaitu sebanyak 23 orang (21,7 %), terbanyak ketiga adalah
SMP sebanyak 5 orang (4,7 %) dan yang paling sedikit adalah SD
sebanyak 2 orang (1,9 %). Notoatmodjo (2010) mengungkapkan, bahwa
pendidikan berdampak pada peningkatan pengetahuan seseorang.
Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan
yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang berpendidikannya
lebih rendah. Tiara (2007) mengungkapkan salah satu faktor yang
mempengaruhi terbentuk persepsi yaitu frame of reference salah satunya
adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang. Tingkat pengetahuan akan
mempengaruhi responden dalam menilai pelayanan keperawatan yang
diterima.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas responden di
wilayah Kelurahan Pisangan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebanyak 41 orang (38,7 %), dan mayoritas responden memiliki
pekerjaan. Sedangkan responden yang tidak bekerja sebanyak 14 orang
(13,2%), hal ini didominasi oleh jenis kelamin perempuan dimana
66
mereka adalah ibu rumah tangga. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi
kelas sosial dari individu tersebut, hal ini berkaitan dengan pendapatan
yang diterima dari hasil pekerjaannya. Menurut Tiara (2007), kelas sosial
berpengaruh dalam pembentukan persepsi individu. Hal ini juga
berkaitan dengan bentuk pelayanan kesehatan yang dipilih oleh individu.
Perbedaan kelas sosial dapat mempengaruhi dalam penggunaan produk
dan jasa, dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan.
Hasil penilitian menunjukkan mayoritas responden memilih
pelayanan kesehatan yang digunakan adalah Rumah Sakit (48,1%).
Sedangkan 31,1 % memilih pelayanan kesehatan puskesmas dan 20,8 %
memilih klinik umum. Pemilihan pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah lokasi dari tempat pelayanan
tersebut, seperti mudah dicapai oleh masyarakat (Azwar, 2006). Di
kelurahan Pisangan terdapat satu Puskesmas yang berada disekitar
permukiman warga, sedangkan didaerah Ciputat terdapat beberapa rumah
sakit besar dan dapat diakses dengan mudah. Hal inilah yang dapat
mempengaruhi responden dalam memilih pelayanan kesehatan.
B. Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat
Profesi perawat merupakan profesi yang membantu dan memberikan
pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu
(Pooter & Perry, 2005). Pelayanan ini ditujukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat baik sakit maupun sehat. Profesi perawat juga merupakan profesi
yang mengetahui keadaan atau kondisi pasien selama 24 jam penuh, dan
67
tugas perawatpun langsung bersentuhan dengan pasien. Hal inilah yang
menjadikan masyarakat memiliki persepsi yang kuat terhadap perawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 106 responden, 63,2 %
memiliki persepsi yang positif terhadap profesi perawat secara umum.
Sedangkan yang memiliki persepsi yang negatif sebanyak 36,8 %. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriati (2009)
yang menyatakan citra profesi perawat di masyarakat positif (62,4 %) dan
meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pemberian pelayanan
keperawatan. Hal yang sama juga ditunjukkan pada penilitian Syifa (2009) di
Puskesmas Kelurahan Bintar Bekasi yang mengatakan bahwa masyarakat
memiliki persepsi yang positif terhadap peran perawat sebanyak 55,2 %. Hal
ini dapat dikatakan bahwa masyarakat berespon baik terhadap pelayanan yang
diberikan oleh perawat kepada mereka.
Persepsi positif terhadap profesi perawat pada masyarakat dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sobur (2003) menyebutkan ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang antara lain faktor
fungsional, struktural, situasional dan personal. Pengalaman masa lalu
merupakan bagian dari faktor fungsional adalah salah satu hal yang
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap profesi perawat. Pengalaman
masa lalu dapat berupa pengalaman menerima pelayanan kesehatan dan
pengalaman berinterinteraksi langsung dengan perawat. Pengalaman masa
lalu yang menyenangkan serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memuaskan dapat menyebabkan seseorang berpresepsi positif. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil penelitian terhadap skor mean, dimana pernyataan
68
“perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi
saya” memiliki nilai skor mean tertinggi, sehingga dapat dijelaskan bahwa
pengalaman masa lalu responden saat berinteraksi langsung dengan perawat
membuat mereka merasa tenang dalam menghadapi kondisi kesehatan
mereka.
Sementara itu, beberapa masyarakat yang memiliki persepsi negatif
terhadap profesi perawat juga dapat dipengaruhi beberapa faktor. Pengalaman
masa lalu yang kurang menyenangkan, dan pelayanan kesehatan yang tidak
memuaskan serta tidak sesuai dengan harapan dapat membuat persepsi
masyarakat menjadi negatif.
C. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat
Karakteristik profesi perawat yang dibahas dalam penelitian ini adalah
perilaku caring dan fungsi profesi perawat. Filosofi Watson menyebutkan
perilaku caring mempunyai 10 carative faktor yaitu humanistic – alturistic
system, faith – hope, pengembangan sensitifitas untuk diri sendiri dan untuk
orang lain, membangun hubungan helping – trust, menerima pengeksprsian
perasaan baik positif maupun negatif, menggunakan metode pemecahan
masalah yang sistematik, peningkatan belajar mengajar, menyediakan
dukungan, melindungi dan memperbaiki lingkungan, membantu memenuhi
kebutuhan manusia, dan yang terakhir menghargai kekuatan eksistensial –
phenomenological, sedangkan fungsi profesi perawat ada tiga, yaitu
independen, dependen, dan interdependen (Potter & Perry, 2005).
Hasil penelitian di atas didapatkan bahwa sebanyak 63 (59,4 %) orang
berpersepsi positif terhadap caring profesi perawat. Hal ini sesuai dengan
69
penilitan yang dilakukan oleh Manurung dan Ceryah Mey (2011) bahwa
pasien yang dirawat di rumah sakit dan mendapatkan pelayanan kesahatan
oleh perawat mempersepsikan positif terhadap perilaku caring perawat
(61,3%) dan masyarakat merasakan bahwa kebutuhan caring selama dirawat
cukup tinggi (57,2%). Dari hasil pernelitian dapat dikatakan bahwa
masyarakat memiliki persepsi yang baik terhadap perawat. Caring merupakan
ciri khas dari profesi perawat, dimana seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, keterampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercemin dalam perilaku caring (Dwidiyanti,
2007). Sehingga persepsi positif masyarakat terhadap perawat sangatlah
penting sebagai cerminan perilaku perawat terhadap mereka.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 60 orang (56,6 %) berpersepsi
positif terhadap fungsi profesi perawat. Fungsi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) diartikan sebagai tugas, pekerjaan, kedudukan atau
kegunaan, sehingga dapat diartikan bahwa fungsi profesi perawat adalah
pekerjaan atau tugas dari profesi perawat. Menurut Virginia Henderson,
fungsi unik dari perawat yaitu membantu individu, baik sehat maupun sakit.
Persepsi positif masyarakat terhadap fungsi profesi perawat menjelaskan
bahwa perawat telah melakukan pekerjaan atau tugas sesuai dengan apa yang
diharapkan masyarakat.
Hasil ini dapat mempengaruhi terhadap kepuasan masyarakat dalam
menerima pelayanan dari profesi perawat. Kepuasan masyarakat akan
menentukan persepsi terhadap profesi perawat baik caring dan fungsi. Hal
70
inipun akan mempengaruhi terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang
sering dipilih oleh masyarakat (Leggat, ett all, 2011).
Pelayanan kesehatan merupakan organisasi yang bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden yang menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik
mempunyai persepsi yang positif terhadap profesi perawat yaitu sebesar 53%,
53,2% dan 73%. Hasil ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh
Kunene (2001) yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki persepsi positif
terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit yaitu sebesar 80%, dan 54%
berpersepsi positif terhadap perawat yang bertugas di health service atau
puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa pelayanan yang
dilakukan oleh perawat baik di rumah sakit, klinik dan puskesmas sudah baik
dan memuaskan.
Hasil Penelitian juga menunjukkan mayoritas responden yang
menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit, puskesmas dan klinik
memiliki persepsi yang baik terhadap faktor caring profesi perawat yaitu
sebesar 60,8%, 62,5%, dan 63,6%, sedangkan untuk faktor fungsi profesi
perawat, responden yang menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit
memiliki persentase positif terbesar terhadap fungsi independen dan
dependen perawat yaitu sebesar 72,5% dan 92,2%. Namun mayoritas
responden memiliki persepsi yang negatif yaitu sebanyak 17 responden
(53,2%) terhadap fungsi independen profesi perawat di puskesmas. Hal ini
71
menunjukkan bahwa perawat di puskesmas belum dapat optimal dalam
menerapkan tugas dan fungsi independennya salah satunya yaitu memenuhi
kebutuhan dasar manusia, sehingga hal ini dapat mempengaruhi persepsi
responden terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Hasil inipun sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus (2008) di Puskesmas Penumping
Kota Surakarta, menunjukkan bahwa persepsi terhadap mutu pelayanan
puskesmas masih rendah (51,4%). Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan yang diberikan di puskesmas masih rendah.
Peneliti memberikan gambaran terhadap skor mean dari masing –
masing item pernyataan kuesioner. Skor mean dilakukan untuk
mendeskripsikan masing – masing item pernyataan persepsi masyrakat
terhadap profesi perawat. Hasil penelitian menunjukkan item pernyataan
“Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi
saya” memiliki skor mean tertinggi yaitu 3,509, item tersebut mendekati nilai
skor tertinggi yaitu 4 (sangat setuju). Hasil ini menunjukkan bahwa responden
memiliki persepsi sangat setuju terhadap item tersebut. Item pernyataan
tersebut merupakan bagian dari faktor fungsi profesi perawat, dan masuk
dalam karakteristik fungsi “independen”. Maksud dari karakteristik tersebut
yaitu perawat melakukan tugasnya secara mandiri dan tidak tergantung orang
lain, hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keamaan dan kenyamanan, pemenuhan cinta, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri (Potter & Perry, 2005). Hal ini dapat
dijelaskan bahwa masyarakat merasa tenang dengan kehadiran perawat
sehingga masyarakat dapat menerima kondisi yang mereka hadapi.
72
Masyarakat juga menyatakan bahwa perawat selalu memberikan mereka
semangat dan dukungan demi kesembuhan mereka. Kehadiran perawat dapat
membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga hal
tersebut dapat membuat pasien memiliki kekuatan untuk menghadapi kondisi
mereka. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh College of
Registered Nurses of Nova Scotia (2012), 63% responden menyatakan merasa
senang, dan tenang dengan kehadiran perawat disekitar mereka disaat mereka
memerlukan dukungan untuk kesembuhan mereka.
Item pernyataan “Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan
kesehatan” memiliki skor mean terendah (2,896), hal ini dapat menjelaskan
bahwa item tersebut mendekati dari skor nilai 3 (setuju) namun mendekati.
Item pernyataan tersebut merupakan bagian dari faktor caring profesi perawat
dan masuk dalam karakteristik caring “memenuhi kebutuhan manusia”.
Maksud dari karakteristik tersebut adalah perawat mampu memenuhi
kebutuhan dari pasien yang dimana kebutuhan itu berupa kebutuhan
biofisikal, psikofisikal, psikososial, dan intrapersonal – interpersonal.
Tindakan yang dilakukan oleh perawat bukan hanya tindakan medis namun
tindakan yang mampu memenuhi kebutuhan dari pasien. Peneliti belum
menemukan hasil uji yang sejenis, namun penelitian yang dilakukan oleh
College of Registered Nurses of Nova Scotia (2012) disebutkan bahwa 87%
responden merasa tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat
sangat penting, dan mereka mempercayakan tindakan yang dilakukan oleh
perawat kepada mereka. Hasil mean menunjukkan bahwa masyarakat di
Kelurahan Pisangan masih merasa tindakan pelayanan kesehatan yang
73
diberikan oleh perawat lamban. Potter dan Perry (2005) menerangkan bahwa
perawat memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi individu dalam
meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga tindakan pelayanan yang
diberikan harus bertanggung jawab dan tanggung gugat.
Hasil dari penjabaran mean untuk setiap item pernyataan menunjukkan
bahwa persepsi masyarakat di kelurahan Pisangan terhadap profesi perawat
memiliki nilai yang cukup tinggi. Peneliti berasumsi bahwa masyarakat di
wilayah kelurahan Pisangan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh perawat kepada mereka.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian
ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner ini merupakan hasil modifikasi dari kuesioner Caring Nurse-
Patient Interaction Scale (CNPI-70) (CNPI-23) yang diadopsi dari
Sylvie Cossette et. al.(2005). Kuesioner ini belum pernah dipergunakan
dalam penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap perawat di
Indonesia sehingga item – item pernyataan yang dipakai belum
distandarisasi sesuai dengan kondisi di Indonesia, sehingga setelah
dilakukan metode analisis faktor ada beberapa item pernyataan yang
tidak valid.
2. Penelitian ini tidak membahas semua variabel yang mengenai profesi
perawat, peneliti hanya membahas mengenai caring dan fungsi perawat.
74
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan
dan dijabarkan pada bab – bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditari dari
penelitian ini adalahh sebagai berikut
1. Gambaran karakteristik responden di wilayah Kelurahan Pisangan
dalam penelitin ini yaitu : usia responden termuda adalah 26 tahun dan
usia responden tertua adalah 55 tahun. Persentase jenis kelamin
perempuan sebanyak 71,7 % sedangkan laki – laki sebesar 28,3 %.
Persentase suku bangsa terbanyak yaitu jawa sebesar 33,0 % dan suku
bangsa batak yang paling sedikit yaitu sebesar 8,5%. Mayoritas
responden memiliki pendidikan terkahir yaitu Diploma atau Sarjana
sebesar 71,7 %. Persentase pekerja yang terbesar adalah PNS
(Pegawai Negeri Sipil) sebesar 38,7 %. Persentase pelayanan
kesehatan yang digunakan yaitu Rumah sakit sebesar 48,1 %
sedangkan Puskesmas sebesar 31,1% dan klinik umum 20,8 %.
2. Hasil penelitian diketahui bahwa dari total 106 responden, masyarakat
memiliki persepsi yang positif (63,2 %), sedangkan masyarakat yang
memiliki persepsi negatif terhadap profesi perawat sebesar 36,8%. Hal
ini dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat mempunyai persepsi
yang baik dan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
perawat.
75
3. Hasil penelitian didapatkan bahwa 63 responden (59,4 %) memiliki
persepsi positif terhadap caring profesi perawat. Berdasarkan
pelayanan kesehatan yang digunakan, mayoritas responden yang
mengguanakn RS, puskesmas dan klinik memiliki persepsi yang
positif yaitu sebesar 60,8%, 62,5% dan 63,6%. Sedangkan item
pernyataan “perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan
kesehatan” memiliki skor mean terendah yaitu 2,896.
4. Hasil penilitian menunjukan 60 orang (56,6 %) memiliki persepsi
positif terhadap fungsi perawat. Berdasarkan pelayanan kesehatan
yang digunakan, responden yang mengguanakan Rumah Sakit
memiliki persepsi positif terhadap fungsi independen (72,5%) dan
dependen (92,2%). Sedangkan pada pelayanan kesehatan puskesmas,
persepsi responden mayoritas negatif (53,2%) terhadap fungsi
independen profesi perawat. Item pernyataan “perawat membuat saya
menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya” memiliki skor
mean tertinggi yaitu 3,509.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan dapat
disarankan hal – hal berikut ini :
1. Bagi instasi pelayanan kesehatan, perlu mengoptimalkan kinerja perawat
dengan mengadakan evaluasi terhadap perawat. Hal ini sesuai dengan
hasil penilitian dimana mayoritas responden memiliki persepsi negative
terhadap fungsi independen perawat di puskesmas. Sehingga hal ini
harus perlu ditingkatkan dengan perlu adanya dukungan dari pihak
76
instansi pelayanan kesehatan dengan terus melakukan evaluasi terhadap
kinerja perawat demi meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
2. Bagi profesi perawat, agar selalu menerapkan sikap caring dan fungsi
profesi sehingga dapat tercapainya tujuan pelayanan keperawatan yang
optimal, hal ini dikarenakan item dari pernyataan “perawat membuat
saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya” yang
termasuk dalam faktor caring memiliki nilai mean yang rendah sehingga
masyarakat merasa perawat masih bertindak lamban.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian ini dengan
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode wawancara agar
mendapatkan hasil persepsi yang lebih mendalam.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Taufiq Ibrahim. (2013). Associate Nursing Students Perceptions toward
Nursing Profession in Jordan. ISSN : 1857-7881. Aqaba,Jordan
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC
Aziz Alimul Hidayat (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi II,
Salemba Medika, Jakarta.
Azwar, S. (2006). Pengukuran Skala Psikologis. Jakarta : Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan
Bahasa Sehari – hari Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk 2010.
http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indo
nesia/index.html . diakses tanggal 12 Januari 2015, pukul : 21.00 WIB
Beck, Cheryl Tatano, Denise F. Polit. Nursing Research : Generating and
Assessing Evidence for Nursing Practice : Ninth Edition. New York :
Woltrs Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins
Burnard, P. (2009). Caring & Communicating.Jakarta : EGC
Budiarto, Eko. (2005). Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar.
Jakarta : EGC.
Chandra, Budiman. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC
College of Registered Nurses of Nova Scotla. (2012). Public Perception Survey of
Registered Nurses and Nurse Practitioners in Nova Scotia. MQO Research
Recherche.
Cossette, Sylvie, Chantal, Cara, et all. (2005). Assessing nurse-patient
Interractions from a Caring Perspective Report of The Development and
Preliminary Psychometric Testing of The Caring Nurse – Patient
Interactions Scale. International Journal of Nursing Studies 42 (2005) 673 -
686
Cossette, Sylvie. (2006). User Guide Caring Nurse-Patient Interactions Scale
(CNPI-70) (CNPI-23). Universite de Montreal.
Ditus, Robert. (2008). Public Perceptions of Nursing Careers : The Influence of
The Media and Nursing Shortages. Nursing Economic Vol.26
Dempsey, Patricia Ann. (2005). Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan.
Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. (2009). Petunjuk Pelaksanaan Indikatir mutu
Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta : Ditjen Pelayanan Medis Departemen
Kesehatan RI
48
Departemen Kesehatan RI. (2004). Rancangan Pedoman Peningkatan Kinerja
Perawat Kesehtan Masyarakat di Puskesmas. Jakarta : Direktorat Jendral
Bina Kesehatan Masyarakat
Dwidiyanti, M. (2007). Caring. Semarang : Hapsari
Faria, Catherine. (2009). Nurse Practitioner Perceptions and Experiences of
International Collaboration Physicians in Primary Health Settings. Canada
: Thesis Queens University.
Fauziah, Syifa. (2012). Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat
Puskesmas di Kelurahan Bintara Kota Bekasi Tahun 2012. Depok : Skripsi
FIK-UI
Fetaria. (2005). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Peran dan
Fungsi Perawat pada Puskesmas Terpencil dan Tidak Terpencil di
Kawasan Tengah Indonesia. Depok : Tesis FKM-UI
Han, Dongwoon, Lee, Heejin. (2003). District Health Information System in The
Public Sector : Health Centres in Korea. Logistics Information
Management. Vol. 16 pp. 278 - 285
Hastono, S. P., Sabri, L. (2006). Statistika Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penilitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU/No./Th/2014/ttg/Keperawatan.pd
f diakses pada tanggal 21 Januari 2014, pukul 22.00 WIB
http://www.inna-ppni.or.id/index.php/kode-etik . diakses pada tanggal 21 Januari
2014, pukul 22.00 WIB
Hufron, Agus. (2008). Analisa Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu
Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas
Penumping Kota Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan. ISSN 1979-2697,
Vol.1
Kunene, Ntuli, Nzimande, et.all. (2001). The Image of The Nursing Profession as
Perceived by The Community Members of Three Adjacent Residental Areas
of Empangeni in KwaZulu-Natal. ____.
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta :EGC
Kusumaningsih, Indriati. (2009). Persepsi Masyarakat terhadap Citra Perawat di
Balkesmas Sint Carolus Kelurahan Paseban Jakarta Pusat Tahun 2009.
Depok : FIK - Univeristas Indonesia
Leggat, Sandar G., Bartram, Timothy, ett all. (2011). High Performances Work
Systems : The Gap Between Policy and Practice in Health Care Reform.
49
Journal of Helath Organisation and Management Vol. 25 No. 3 pp. 281 –
297
Lemeshow, Stanley, David, W. Hosmwer, Janelle, Klar. (1997). Besar Sample
dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Manurung, Suryani, Mey Lys. (2011). Persepsi Pasien Terhadap Perilaku Caring
Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 8, No. 3, Oktober 2013
Mugianti, Sri. (2009). Citra Perawat Menurut Persfektif Pasien di Rumah Sakit
Pemerintah Di Wilayah Blitar Jawa Timur. Jurnal Kesehatan, volume 7,:
31-40
Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Notoatmojo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Novrita, M. (2004). Peranan Persepsi Pasien Mengenai Empati Perawat dan
Aspek Spiritualitas terhadap Motivasi Sembuh Pasien Rawat Inap. Skripsi.
Depok : Universitas Gunadawma
Nurachmah. (2011). Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah Sakit.
http://www.pdpersi.or.id. Diakses tanggal 16 Desember 2014,pukul : 22.00
Nursalam. (2007). Tantangan Keperawatan Indonesia dalam Proses
Profesionalisme. http://www.inna-ppni.or.id Diakses tanggal 15 Desember
2014, pukul 20.00
PP PPNI (2010). Standar Profesi dan Kode Etik Perawat Indonesia. Jakarta : Tim
Penyusun PP PPNI
Polit, Denise F. (2001). Data Analysis and Statistic for Nursing Research. New
York.
Potter, Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Purnomo, M. Ali. (2005). Hubungan antara Persepsi Pasien tentang Mutu
Pelayanan Dokter dan Perawat dengan Kemauan Berobat Kembali Pasien
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kartini Jepara Tahun 2006.
Thesis. Semarang : Universitas Diponegoro
Riwidikdo, Handoko. (2009). Statistik Kesehatan : Belajar Mudah Teknik Analisis
Data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS).
Yogyakarta : Mitra Cendikia
Saragih, Rosita. (2004). Profesionalisme Keperawatan dalam Lingkup
Keperawatan Medikal Bedah yang Diselenggarakan di Rumah
Sakit._______.
50
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia
Press.
Sastroasmoro, Sudigdo, Sofyan. Ismael. (2002). Dasar – dasar Metodologi
Penelitian Klinis Edisi ke-2. Jakarta : Sagung Seto
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
Sumijatun. (2011). Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Toha,M. (2008). Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :
Raya Grafindo Persada.
Wahyudi,Iwan. (2010). Hubungan Persepsi Perawat Tentang Profesi
Keperawatan, Kemampuan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Widyarini, Nilam. (2005). Makna Profesionalisme Perawat dalam Perspektif
Pasien (Pendekatan Kualitatif). ISSN : 18582559.
Lampiran 1
PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI
PERAWAT DI KELURAHAN PISANGAN
Assalamualaikum, Wr.Wb.
Salam Sejahtera.
Nama : Andika Pujiastuti Fahriati
NIM : 1111104000026
Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang
melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk
menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).
Dalam lampiran ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan
penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar Saudara/i
bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kerahasiaan jawaban Saudara/i akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi Saudara/i dalam
pengisian kuesioner ini.
Hormat saya,
Peneliti
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
PROFESI PERAWAT DI KELUARAH PISANGAN
Bagian I : Identitas Responden
Isilah titik-titik (….) dengan tulisan dan berilah chek list ( √ ) pada tempat yang
tersedia
Usia : ……………… Tahun
Jenis Kelamin : ( ) Laki – laki ( ) Perempuan
Suku Bangsa : 1. ( ) Jawa 4. ( ) Batak
2. ( ) Sunda 5. ( ) Minang
3. ( ) Betawi 6. ( )Lainnya, Sebutkan …………
Pendidikan : 1. ( ) SD 3. ( ) SMA
2. ( ) SMP 4. ( ) Diploma/Sarjana
Pekerjaan : 1. ( ) Tidak Bekerja
2. ( ) PNS
3. ( ) Pegawai Swasta
4. ( ) Wiraswasta
5. ( ) Buruh
6. ( ) Lainnya, sebutkan ………….
Pernah dirawat di rumah sakit : ( ) Ya
( ) Tidak
Pelayanan Kesehatan yang digunakan :
1. ( ) Rumah Sakit
2. ( ) Puskesmas
3. ( ) Klinik Umum / Praktek Dokter
Bagian II : KUESIONER PERSEPSI
Petunjuk Pengisian
1. Isilah semua pernyataan dalam angket ini sesuai dengan pengalaman yang pernah
Saudara/i alami ketika menerima pelayanan kesehatan dari perawat dan jangan
ada yang terlewatkan dengan memberi tanda CHECK LIST (√) pada setiap
pernyataan. Pilihlah :
SS = Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan apa yang anda alami
saat dirawat di rumah sakit. .
S = Setuju, jika pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami saat dirawat di
rumah sakit
TS = Tidak Setuju, jika pernyataan kurang sesuai dengan apa yang anda alami
saat dirawat di rumah sakit
STS = Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan apa yang anda
alami saat dirawat di rumah sakit
2. Semua jawaban adalah benar, jika anda memberikan jawaban sesuai dengan
pengalaman yang pernah anda rasakan.
No Pernyataan SS S TS STS
1. Perawat mempunyai pribadi yang penyayang
2. Perawat mempunyai pribadi yang hangat
3. Perawat dapat menghargai saya
4. Perawat selalu ada jika saya membutuhkan
bantuan
5. Perawat mendorong saya untuk percaya diri
6. Perawat memberikan motivasi untuk
meningkatkan kondisi kesehatan saya
7. Perawat memberitahukan informasi mengenai
kondisi kesehatan saya kepada orang-orang
terdekat saya
8. Perawat menjelaskan tindakan yang akan
diberikan kepada saya.
9. Perawat mempunyai pribadi yang sopan
10. Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian
ketika saya sedang berbicara
11. Perawat memperkenalkan diri dengan
menyebutkan namanya
12. Perawat berbicara dengan suara yang lembut
kepada saya
13. Perawat sabar ketika saya marah
14. Perawat dapat menenangkan saya saat saya emosi
15. Perawat memiliki kejujuran yang tinggi
16. Perawat memberikan solusi pada masalah yang
saya alami
17. Perawat memberikan semangat kepada saya saat
saya merasa putus asa
18. Perawat memberikan saran – saran dalam
menyelesaikan masalah secara efisien
19. Perawat berbicara dengan bahasa yang
dimengerti oleh saya
20. Perawat memberikan penjelasan lengkap tentang
kesehatan saya
21. Perawat memastikan bahwa saya memahami
dengan baik penjelasan yang diberikan
22. Perawat membantu saya agar merasa nyaman
23. Perawat menghormati privasi saya
24. Sebelum meninggalkan ruangan, perawat
memeriksa kembali apakah saya telah
mendapatkan semua yang diperlukan
25. Perawat membantu saya dalam hal makan dan
minum saat saya tidak mampu melakukannya
26. Perawat memonitor kondisi kesehatan saya
dengan hati – hati dan teliti
27. Perawaat memberikan obat sesuai yang telah
dijadwalkan
28. Perawat membuat saya menjadi lebih tenang
dalam menghadapi kondisi saya
29. Perawat memberikan kebebasan kepada saya
untuk beribadah
30. Perawat menganjurkan saya untuk selalu berdo’a
sesuai agama saya
31. Perawat dap at memberikan masukan kepada
dokter untuk kesembuhan saya
32. Perawat bekerjasama dengan tenaga kesehatan
lain dalam upaya kesembuhan saya
33. Perawat mendampingi saya ketika dokter
memeriksa saya
34. Perawat menjaga kondisi lingkungan saya tetap
tenang
35. Perawat bertindak cepat dalam melakukan
pelayanan kesehatan
36. Perawat memberikan informasi tentang manfaat
obat yang diberikan kepada saya
37. Perawat memberikan informasi tentang efek
samping obat yang diberikan kepada saya.
38. Perawat terampil dalam melakukan tindakan
memasang infus kepada saya
39. Apa yang dilakukan perawat terhadap saya,
banyak berasal dari inisiatif perawat sendiri
Lampiran 2
Faktor Analisis Uji Validitas 20 Item (n=30)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .930
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 2.499E3
df 190
Sig. .000
Communalities
Initial Extraction
9.Perawat mempunyai pribadi yang sopan 1.000 .675
10.Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian ketika saya sedang
berbicara 1.000 .777
13.Perawat sabar ketika saya marah 1.000 .671
14.Perawat dapat menenangkan saya saat saya emosi 1.000 .701
16.Perawat memberikan solusi pada masalah yang saya alami 1.000 .650
19.Perawat berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh saya 1.000 .545
22.Perawat membantu saya agar merasa nyaman 1.000 .624
23.Perawat menghormati privasi saya 1.000 .806
24.Sebelum meninggalkan ruangan, perawat memeriksa kembali apakah saya
telah mendapatkan semua yang diperlukan 1.000 .610
25.Perawat membantu saya dalam hal makan dan minum saat saya tidak
mampu melakukannya 1.000 .683
26.Perawat memonitor kondisi kesehatan saya dengan hati – hati dan teliti 1.000 .576
27.Perawat memberikan obat sesuai yang telah dijadwalkan 1.000 .859
28. Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi
saya 1.000 .785
30.Perawat menganjurkan saya untuk selalu berdo’a sesuai agama saya 1.000 .527
33.Perawat mendampingi saya ketika dokter memeriksa saya 1.000 .713
35.Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan kesehatan 1.000 .637
36.Perawat memberikan informasi tentang manfaat obat yang diberikan kepada
saya 1.000 .738
37.Perawat memberikan informasi tentang efek samping obat yang diberikan
kepada saya. 1.000 .647
38.Perawat terampil dalam melakukan tindakan memasang infus kepada saya 1.000 .650
39.Apa yang dilakukan perawat terhadap saya, banyak berasal dari inisiatif
perawat sendir 1.000 .698
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Pattern Matrixa
Component
1 2
27.Perawat memberikan obat sesuai yang telah dijadwalkan .894 .118
23.Perawat menghormati privasi saya .880 .069
36.Perawat memberikan informasi tentang manfaat obat yang diberikan kepada
saya .880 -.195
28. Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya .868 .069
33.Perawat mendampingi saya ketika dokter memeriksa saya .852 -.039
39.Apa yang dilakukan perawat terhadap saya, banyak berasal dari inisiatif
perawat sendir .839 -.014
38.Perawat terampil dalam melakukan tindakan memasang infus kepada saya .825 -.128
25.Perawat membantu saya dalam hal makan dan minum saat saya tidak mampu
melakukannya .816 .041
37.Perawat memberikan informasi tentang efek samping obat yang diberikan
kepada saya. .805 -.002
24.Sebelum meninggalkan ruangan, perawat memeriksa kembali apakah saya
telah mendapatkan semua yang diperlukan .795 -.086
22.Perawat membantu saya agar merasa nyaman .794 -.328
16.Perawat memberikan solusi pada masalah yang saya alami .784 .082
35.Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan kesehatan .769 .105
19.Perawat berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh saya .745 -.034
26.Perawat memonitor kondisi kesehatan saya dengan hati – hati dan teliti .677 .226
30.Perawat menganjurkan saya untuk selalu berdo’a sesuai agama saya .634 .241
10.Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian ketika saya sedang berbicara -.016 .885
9.Perawat mempunyai pribadi yang sopan -.130 .840
14.Perawat dapat menenangkan saya saat saya emosi .073 .818
13.Perawat sabar ketika saya marah .036 .811
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Promax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Reliabilitas Faktor-1 16 item dari 20 item (n = 30)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.963 16
RELIABILITY
/VARIABLES=p16 p19 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p29 p30 p33 p35 p36 p37 p38 p39
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliabilitas Faktor-2 4 item dari 20 item (n = 30)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.869 4
RELIABILITY
/VARIABLES=P9 P10 P13 P14
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reabilitas 20 Item (n = 106)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.933 .932 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
9.Perawat mempunyai pribadi yang sopan
60.53 112.442 .030 .940
10.Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian ketika saya sedang berbicara
60.47 108.575 .267 .936
13.Perawat sabar ketika saya marah 60.59 109.024 .257 .936
14.Perawat dapat menenangkan saya saat saya emosi
60.56 108.478 .283 .936
16.Perawat memberikan solusi pada masalah yang saya alami
60.64 101.394 .737 .928
19.Perawat berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh saya
60.79 100.680 .654 .929
22.Perawat membantu saya agar merasa nyaman
60.43 105.753 .512 .932
23.Perawat menghormati privasi saya 60.70 100.251 .836 .926
24.Sebelum meninggalkan ruangan, perawat memeriksa kembali apakah saya telah mendapatkan semua yang diperlukan
60.99 100.657 .637 .930
25.Perawat membantu saya dalam hal makan dan minum saat saya tidak mampu melakukannya
60.75 102.744 .710 .928
26.Perawat memonitor kondisi kesehatan saya dengan hati ? hati dan teliti
60.58 104.704 .668 .929
27.Perawat memberikan obat sesuai yang telah dijadwalkan
60.66 99.636 .878 .925
28.Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya
60.80 99.132 .799 .926
30.Perawat menganjurkan saya untuk selalu berdoa sesuai agama saya
60.63 105.530 .602 .930
33.Perawat mendampingi saya ketika dokter memeriksa saya
60.93 95.491 .863 .924
35.Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan kesehatan
61.03 101.818 .719 .928
36.Perawat memberikan informasi tentang manfaat obat yang diberikan kepada saya
60.90 98.246 .773 .926
37.Perawat memberikan informasi tentang efek samping obat yang diberikan kepada saya.
60.84 101.679 .689 .928
38.Perawat terampil dalam melakukan tindakan memasang infus kepada saya
60.92 99.945 .751 .927
39.Apa yang dilakukan perawat terhadap saya, banyak berasal dari inisiatif perawat sendiri
60.83 100.390 .734 .927
Reliabilitas 16 Item Pernyataan (n = 106)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 106 100.0
Excludeda 0 .0
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.952 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
16.Perawat memberikan solusi
pada masalah yang saya alami 47.48 84.004 .752 .948
19.Perawat berbicara dengan
bahasa yang dimengerti oleh saya 47.63 83.587 .650 .950
22.Perawat membantu saya agar
merasa nyaman 47.27 86.810 .622 .950
23.Perawat menghormati privasi
saya 47.54 83.184 .835 .946
24.Sebelum meninggalkan
ruangan, perawat memeriksa
kembali apakah saya telah
mendapatkan semua yang
diperlukan
47.83 82.904 .675 .950
25.Perawat membantu saya
dalam hal makan dan minum saat
saya tidak mampu melakukannya
47.58 85.407 .712 .949
26.Perawat memonitor kondisi
kesehatan saya dengan hati ? hati
dan teliti
47.42 87.559 .639 .950
27.Perawat memberikan obat
sesuai yang telah dijadwalkan 47.50 82.824 .862 .946
28.Perawat membuat saya
menjadi lebih tenang dalam
menghadapi kondisi saya
47.25 88.363 .509 .952
30.Perawat menganjurkan saya
untuk selalu berdo?a sesuai
agama saya
47.47 88.423 .562 .951
33.Perawat mendampingi saya
ketika dokter memeriksa saya 47.77 78.005 .914 .944
35.Perawat bertindak cepat dalam
melakukan pelayanan kesehatan 47.87 84.687 .711 .949
36.Perawat memberikan informasi
tentang manfaat obat yang
diberikan kepada saya
47.74 80.082 .853 .946
37.Perawat memberikan informasi
tentang efek samping obat yang
diberikan kepada saya.
47.68 84.068 .718 .949
38.Perawat terampil dalam
melakukan tindakan memasang
infus kepada saya
47.75 82.054 .808 .947
39.Apa yang dilakukan perawat
terhadap saya, banyak berasal
dari inisiatif perawat sendir
47.67 82.871 .763 .948
Faktor Analisis 16 Item (n = 106)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .931
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.503E3
df 120
Sig. .000
Pattern Matrix
a
Component
1 2
24.Sebelum meninggalkan ruangan, perawat memeriksa kembali apakah saya
telah mendapatkan semua yang diperlukan .959 -.222
22.Perawat membantu saya agar merasa nyaman .888 -.215
39.Apa yang dilakukan perawat terhadap saya, banyak berasal dari inisiatif
perawat sendir .887 -.048
19.Perawat berbicara dengan bahasa yang dimengerti oleh saya .776 -.043
35.Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan kesehatan .758 .035
23.Perawat menghormati privasi saya .731 .186
38.Perawat terampil dalam melakukan tindakan memasang infus kepada saya .591 .301
36.Perawat memberikan informasi tentang manfaat obat yang diberikan kepada
saya .584 .347
27.Perawat memberikan obat sesuai yang telah dijadwalkan .532 .426
33.Perawat mendampingi saya ketika dokter memeriksa saya .512 .487
16.Perawat memberikan solusi pada masalah yang saya alami .438 .410
26.Perawat memonitor kondisi kesehatan saya dengan hati - hati dan teliti -.194 .958
28.Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi
saya .009 .926
30.Perawat menganjurkan saya untuk selalu berdoa sesuai agama saya -.236 .926
25.Perawat membantu saya dalam hal makan dan minum saat saya tidak
mampu melakukannya .044 .784
37.Perawat memberikan informasi tentang efek samping obat yang diberikan
kepada saya. .118 .710
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Promax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Reliabilitas Faktor-1 11 item dari 16 Item (n = 106)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 106 100.0
Excludeda 0 .0
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.948 11
RELIABILITY
/VARIABLES=P_16 P_19 P_22 P_23 P_24 P_27 P_33 P_35 P_36 P_38 P_39
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Reliabilitas Faktor-2 5 item dari 16 Item (n = 106)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 5
RELIABILITY
/VARIABLES=P_25 P_26 P_29 P_30 P_37
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL.
Hasil Olahan SPSS Karakteristik Responden
Statistics
Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan
Pelayanan Kesehatan Jenis Kelamin
N Valid 106 106 106 106 106
Missing 0 0 0 0 0
Range 4 3 4 2 1
Suku Bangsa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Jawa 35 33.0 33.0 33.0
Sunda 25 23.6 23.6 56.6
Betawi 23 21.7 21.7 78.3
Batak 9 8.5 8.5 86.8
Minang 14 13.2 13.2 100.0
Total 106 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 2 1.9 1.9 1.9
SMP 5 4.7 4.7 6.6
SMA 23 21.7 21.7 28.3
Diploma / Sarjana 76 71.7 71.7 100.0
Total 106 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid PNS 41 38.7 38.7 38.7
Pegawai Swasta 26 24.5 24.5 63.2
Wiraswasta 23 21.7 21.7 84.9
Buruh 2 1.9 1.9 86.8
Lainnya 14 13.2 13.2 100.0
Total 106 100.0 100.0
Pelayanan Kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rumah Sakit 51 48.1 48.1 48.1
Puskesmas 33 31.1 31.1 79.2
Klinik 22 20.8 20.8 100.0
Total 106 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki - laki 30 28.3 28.3 28.3
Perempuan 76 71.7 71.7 100.0
Total 106 100.0 100.0
Descriptive Usia
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Usia 106 26 55 41.89 .690 7.101
Valid N (listwise) 106
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Profesi Perawat
Statistics
Profesi Perawat Caring F
N Valid 106 106 106
Missing 0 0 0
Range 1 1 1
Profesi Perawat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 39 36.8 36.8 36.8
Positif 67 63.2 63.2 100.0
Total 106 100.0 100.0
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Caring Profesi Perawat
Caring
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 46 43.4 43.4 43.4
Positif 60 56.6 56.6 100.0
Total 106 100.0 100.0
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Fungsi Profesi Perawat
Fungsi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 43 40.6 40.6 40.6
Positif 63 59.4 59.4 100.0
Total 106 100.0 100.0
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Profesi Perawat Berdasarkan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan
Rumah Sakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 24 47 47.0 47.0
Positif 27 53 53.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
Puskesmas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 15 46.8 46.8 46.8
Positif 17 53.2 53.2 100.0
Total 32 62.7 100.0
Klinik umum (C)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 6 21 21.0 21.0
Positif 16 73 73.0 100.0
Total 22 43.1 100.0
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Caring Perawat Berdasarkan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan
Rumah Sakit (C)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 20 39.2 39.2 39.2
Positif 31 60.8 60.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
Puskesmas (C)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 12 23.5 37.5 37.5
Positif 20 39.2 62.5 100.0
Total 32 62.7 100.0
Klinik umum (C)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 8 15.7 36.4 36.4
Positif 14 27.5 63.6 100.0
Total 22 43.1 100.0
Hasil Olahan SPSS Persepsi terhadap Fungsi Perawat Berdasarkan Pelayanan
Kesehatan yang Digunakan
RS (Independen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 14 27.5 27.5 27.5
Positif 37 72.5 72.5 100.0
Total 51 100.0 100.0
RS (Dependen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 4 7.8 7.8 7.8
Positif 47 92.2 92.2 100.0
Total 51 100.0 100.0
Puskesmas (Independen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 17 33.3 53.1 53.1
Positif 15 29.4 46.9 100.0
Total 32 62.7 100.0
Puskesmas (Dependen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 3 5.9 9.4 9.4
Positif 29 56.9 90.6 100.0
Total 32 62.7 100.0
Klinik (Independen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 10 19.6 45.5 45.5
Positif 12 23.5 54.5 100.0
Total 22 43.1 100.0
Klinik (Dependen)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 15 29.4 68.2 68.2
Positif 7 13.7 31.8 100.0
Total 22 43.1 100.0
Hasil Olahan SPSS Skor Mean
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
28.Perawat membuat saya
menjadi lebih tenang dalam
menghadapi kondisi saya
106 1 4 3,509 0,680 0,066
22.Perawat membantu saya
agar merasa nyaman 106 2 4
3,491 0,693 0,067
26.Perawat memonitor
kondisi kesehatan saya
dengan hati ? hati dan teliti
106 2 4 3,349 0,618 0,060
30.Perawat menganjurkan
saya untuk selalu berdo?a
sesuai agama saya
106 2 4 3,292 0,617 0,060
16.Perawat memberikan
solusi pada masalah yang
saya alami
106 2 4 3,283 0,778 0,076
27.Perawat memberikan
obat sesuai yang telah
dijadwalkan
106 2 4 3,264 0,760 0,074
23.Perawat menghormati
privasi saya 106 2 4
3,226 0,759 0,074
25.Perawat membantu saya
dalam hal makan dan minum
saat saya tidak mampu
melakukannya
106 2 4 3,179 0,714 0,069
19.Perawat berbicara
dengan bahasa yang
dimengerti oleh saya
106 1 4 3,132 0,916 0,089
39.Apa yang dilakukan
perawat terhadap saya,
banyak berasal dari inisiatif
perawat sendir
106 1 4 3,094 0,845 0,082
37.Perawat memberikan
informasi tentang efek
samping obat yang diberikan
kepada saya.
106 1 4 3,085 0,806 0,078
36.Perawat memberikan
informasi tentang manfaat
obat yang diberikan kepada
saya
106 1 4 3,028 0,941 0,091
38.Perawat terampil dalam
melakukan tindakan
memasang infus kepada
saya
106 1 4 3,009 0,856 0,083
33.Perawat mendampingi
saya ketika dokter
memeriksa saya
106 1 4 2,991 1,009 0,098
24.Sebelum meninggalkan
ruangan, perawat memeriksa
kembali apakah saya telah
mendapatkan semua yang
diperlukan
106 1 4 2,934 0,939 0,091
35.Perawat bertindak cepat
dalam melakukan pelayanan
kesehatan
106 1 4 2,896 0,768 0,075
Valid N (listwise) 106
Lampiran 3
Rekapitulasi Jawaban Responden pada Kuesioner Persepsi
Profil Responden Pernyataan
No Usia Jenis Kelamin Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Pelayanan Kesehatan
yang digunakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 47 2 1 4 2 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3
2 26 1 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
3 48 2 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4
4 53 2 1 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
5 28 2 5 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 51 1 1 4 4 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
7 40 1 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
8 30 2 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3
9 50 1 2 4 2 1 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2
10 41 2 1 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
11 55 2 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 53 1 3 4 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
13 44 2 2 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
14 43 2 5 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
15 42 2 1 4 2 1 3 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 2
16 44 2 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4
17 54 1 1 4 2 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
18 48 1 1 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
19 45 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
20 39 2 5 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
21 32 2 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 53 2 1 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
23 40 1 1 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
24 52 2 1 4 2 2 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 4 2
25 33 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 3
26 38 2 4 1 5 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4
27 39 2 1 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4
28 43 2 5 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
29 42 2 1 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
30 49 1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3
31 35 2 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 41 2 1 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 27 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
34 29 1 5 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2
35 40 2 1 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 50 2 3 4 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2
37 28 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
38 28 1 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
39 51 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
40 40 2 5 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
41 51 2 5 3 1 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
42 40 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
43 34 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
44 39 2 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
45 39 2 2 4 3 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
46 42 1 1 4 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
47 42 1 2 4 3 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
48 51 2 1 3 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
49 53 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3
50 33 1 1 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
51 44 1 2 4 4 1 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4
52 45 2 3 3 1 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2
53 37 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
54 38 1 3 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3 4 2
55 53 2 5 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 39 1 5 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
57 55 1 1 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
58 52 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
59 40 2 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
60 51 2 2 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4
61 42 2 1 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
62 41 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
63 40 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
64 35 1 1 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
65 32 2 1 3 1 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
66 48 2 1 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4
67 42 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4
68 44 2 1 4 3 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
69 48 1 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
70 42 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4
71 41 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
72 49 2 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2
73 42 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
74 40 2 5 2 1 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
75 38 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
76 39 2 5 2 1 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4
77 38 2 5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
78 38 1 1 4 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
79 42 2 1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
80 49 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
81 44 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2
82 45 2 2 4 3 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3
83 47 2 5 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
84 40 2 2 4 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
85 48 2 1 4 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
86 39 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
87 48 2 1 4 3 1 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4
88 32 2 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
89 45 2 1 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
90 40 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
91 29 2 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
92 28 1 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
93 42 1 1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
94 47 2 5 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 44 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
96 42 2 2 1 5 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3
97 41 1 1 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
98 49 1 1 4 2 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3
99 40 2 3 3 1 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3
100 29 1 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4
101 39 1 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4
102 46 1 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4
103 39 2 1 3 1 1 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4
104 34 2 1 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
105 48 1 2 2 4 1 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4
106 36 2 3 4 2 1 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4
Pernyataan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 2
3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2
3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 2
4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2
3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 3 1 2 4 1 1 3 3 3 1 1 2 4
4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4
2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2
4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4
3 3 2 2 3 4 1 2 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2
3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 1 2 1 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 1 1 1 2
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 1 3 3 3 3
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
4 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 2 2 2
3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 2
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 3 4 3 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2
4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 1 1 1 2
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2
4 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3
3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 2
2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4
4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3
4 4 4 2 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4
4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 1 2 1 2
3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3
3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4
4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2
3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 1
3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2
3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3
4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3
4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3
4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3
3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 3 4 4 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 2 2 2
3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4