Post on 29-Jul-2020
i
PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEPUTUSAN INVESTASI,
PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SEKTOR
BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2014-2018
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
Disusun Oleh :
Isti Oktaviani
NPM : 4315500066
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
2019
T G
E A L
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN. KEPUTUSAN INVESTASI,
PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SEKTOR
BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2014-2018
Skripsi
Oleh
ISTI OKTAVIANI
NPM. 4315500066
DisetujuiOleh
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi berjudul
“Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi, Profitabilitas dan
Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Pertambangan Sektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2018”.Yang diajukan oleh Isti Oktaviani, NPM : 4315500066 telah
dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 22 Juni 2019 dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk diterima.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya Isti Oktaviani, yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi
yang saya ajukan dengan judul “Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan
Investasi, Profitabilitas danStruktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2018” adalah hasil karya sendiri untuk mendapat gelar.
Karya ini adalah milik saya, karena itu pertanggungjawaban sepenuhnya berada
pada saya.
v
MOTTO
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar
kesanggupannya.
( QS Al Baqarah : 286 )
Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman.
( QS Al Imran : 139 )
Kami terus bergerak kedepan, membuka pintu-pintu baru dan melakukan hal-hal
baru, karena kami ingin tahu dan keingintahuan selalu membawa kami kejalan
yang baru.
( Walt Disney )
Kau jauh lebih berani dari yang kau sadari, lebih kuat dari yang kau lihat dan
lebih pandai dari yang kau pikirkan.
( Robin -Winnie The Pooh- )
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Papa Bambang Budiyanto dan Mama Wiwi Endang Sri Rejeki tersayang
yang telah memberikan segalanya padaku. Semoga ini adalah pijakan
pertama dalam hidupku dalam meniti tangga kesuksesan.
2. Saudaraku tersayang : Mba lily dan Mas teguh yang telah memberikan
candadan tawa serta fasilitas lainnya untuk mendukung perkuliahanku.
3. Teman-teman seangkatan tahun 2015 khususnya akuntansi e.
4. Sahabatku terkasih dan tersayang yang telah memberikan waktu dan
tawanya untukku, khususnya :Hasna, Debby, Latifah, Yola, TitindanBeti.
5. Nala, Zia, Tanti, Rachel danAyu yang selalu memberikan tawanya selama
perkuliahan.Terimakasih atas dukungan dan motivasi sehingga skripsi ini
selesai tepat pada waktunya.
6. Semuanya yang aku sayangi, terimakasih atas waktu yang telah kalian
berikan dari awal hingga akhir.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keputusan
Pendanaan (DER), Keputusan Investasi (TATO), Profitabilitas (ROE), Struktur
Modal (DAR)secara parsial terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan
pertambangan sector batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-
2018.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode purposive sampling.Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perusahaan maufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
Dari populasi sebanyak 626 perusahaan batubara diperoleh 14 perusahaan
batubara sebagaisampel dengan periode pengamatan 5 tahun (2014-2018).Adapun
data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa keputusan
pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Keputusan
Investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas
secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Struktur modal secara parsial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2)
menunjukan bahwa keputusan pendanaan, keputusan investasi,
profitabilitasdanstruktur modal terhadap nilai perusahaan sebesar 13,0% dan
sisanya sebesar 87,0% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Kata kunci :Nilai Perusahaan, keputusan pendanaan, keputusan investasi,
profitabilitas dan struktur modal.
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Financing Decisions (DER),
Investment Decision (TATO), Profitability (ROE), Capital Structure (DAR)
partially to the firm value (PBV) in coal mining companies listed onBursa Efek
Indonesia in 2014-2018.
The sample taken in this study is using the purposive sampling method.
The population in this study are all manufacturing companies listed on Bursa
Efek Indonesia in 2014-2018. From a population of 626 manufacturing
companies, 14 coal companies were sampled with a 5-year observation period
(2014-2018). The data were analyzed using multiple regression analysis.
Based on the results of data analysis it can be concluded that financing
decision partially have not effect on firm value. Investment decision partially have
not effect on firm value. Profitability partially has affect on firm value. The
capital structure partially has affect on firm value. The coefficient of
determination (adjusted R2) shows that financing decisios, investment decisios,
profitability and capital structure of the firm value of 13.0% and the remaining
87.0% is influenced by other variables outside the research.
Keywords: Firm value, financing decision, investment decision, profitability and
capital structure.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi,
Profitabilitas dan Struktur Modal TerhadapNilai Perusahaan Pada
Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek
IndonesiaPadaTahun2014-2018”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program Strata-1 di Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasakti Tegal.
Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini tidak akan pernah
selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada :
1. Ibu Dr. Dien Noviany R, S.E.,M.M, Ak,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti serta sebagai dosen wali yang
telah memberikan arahan, dukungan dan motivasi selama ini.
2. Bapak Dr. H. Tabrani, M.M selaku dosen pembimbing 1 serta Bapak
Abdullah Mubarok, S.E.,M.M,Akt selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan ilmu, arahan, bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
3. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasPancasakti
yang telahmemberikanilmu yang bermanfaat bagi penulis selama
menjalani proses perkuliahan.
x
4. Segenap staf, karyawan dan seluruh anggota keluarga besar Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini.
5. Papahanda Bambang dan Mamahanda Endang tercinta, yang telah
mendidik dan membesarkanku. Terimakasih atas waktu, kasih sayang,
dukunga ndan doa yang telah kalian berika nuntuk keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Rasa syukur yang sebesar-besarnya
kepada Allah SWT yang telah memberikan dua orang terhebat dalam
hidupku. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungimu.
Terimakasih atas ketulusan dan pengorbanan yang telah kalian berikan
kepadaku.
6. Saudara tersayang Lily dan Teguh serta keponakan kecilku Aysha yang
telah memberikanku semangat jika sedang letih. Selalu memberikan
senyuman yang tulus dari bibir kecilnya.
7. Sahabatku tersayang Hasna dan Debby yang telah memberikan waktunya
selamaini. Terimakasih atas kasih sayang yang telah kalian berikan
kepadaku selama hampir 10 tahun ini. Kalian berdua sangat berarti bagiku.
8. Sahabatku terhebat Latifah, Bety, Yola dan Titin yang telah memberikan
tawa dan senyumnya selama ini.
9. Teman tergokil Nala, Ayu, Zia, Tanti dan Rachel. Teman tergokil dan
tergila yang pernah penulis miliki. Terimakasih atas waktu, motivasi, tawa
serta ketulusannya. Dari kalian, penulis tau apa arti pertemanan yang
sesungguhnya.
xi
10. Teman-teman Akuntansi E 2015 yang tak bias disebutkan satu per satu
namanya. Terimakasih atas kebersamaan yang telah terjalin hampir 4
tahun ini. Menitih tangga bersama-sama untuk menuju pintu kesuksesan.
Terimakasih untuk kalian semua.
11. Untuk semua keluarga, sahabat, rekan satu pembimbing dan teman yang
telah berjuang bersama, berproses dan berbagi ilmu dan pengalaman yang
telah membantu baik secara moral maupun material. Terimakasih atas
kebersamaannya selama ini.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna.Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan dan perbaikannya sehingga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi bidang pendidikan serta para calon investor yang ingin berinvestasi dan bagi
pembaca lainnya.
Tegal, 13 Mei 2019
Penulis,
ISTI OKTAVIANI
NPM. 4315500066
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………....
PENGESAHAN SKRIPSI…..………...………….…………………………......
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………….………….................
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………..…………............
MOTTO ………………………………………………………………................
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………...
ABSTRAK ……………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL ………………………………………………........................
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………….
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..
B. Rumusan Masalah ……………………………………………
C. Tujuan Penelitian …………………………………………........
D. Manfaat Penelitian …………………………………………......
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………
A. Landasan Teori ……………………………………………….
1. Teori Keagenan ……………………………………………
2. Nilai Perusahaan …………………………………………..
3. Keputusan Pendanaan ……………………………………..
4. Keputusan Investasi ……………………………………….
5. Profitabilitas ……………………………………………….
6. Struktur Modal …………………………………………….
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
xii
xiv
xv
xvii
1
1
12
13
14
15
15
15
16
20
22
24
28
B. Studi Penelitian Terdahulu …………………………………..
C. Kerangka Pemikiran ………………………………………….
D. Hipotesis …………..................………………………............
BAB III : METODE PENELITIAN ………………………………………...
A. Pemilihan Metode ...…………………………………………...
B. Teknik Pengambilan Sampel …………………………………
C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel …………………
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………...
E. Teknik Analisis Data …………………………………………
1. Analisis Deskriptif ……………………………………….
2. Uji Asumsi Klasik ……………………………………….
3. Analisis Regresi Linier Berganda…………………………
4. Uji Hipotesis ……………………………………………..
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………..…...
A. Gambaran Umum Perusahaan ………………………………..
B. Hasil Penelitian Statistik Deskriptif ………………………….
C. Hasil Penelitian ……………………………………………….
1. Uji Asumsi Klasik ……………………………………….
a. Uji Normalitas Data …………………………………
b. Uji Multikolinieritas ………………………………...
c. Uji Autokorelasi …………………………………….
d. Uji Heteroskedastisitas ……………………………...
2. Analisis regresi Linier Berganda ………………………...
3. Uji Hipotesis ……………………………….…………….
a. Uji Goodness of Fit …………………………………
b. Uji Parsial (Uji t) ……………………………………
c. Koefisien Determinasi (R2) …………………………
D. Pembahasan …………………………………………………..
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………..
A. Kesimpulan …………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………….
35
38
43
44
44
44
48
50
51
51
51
54
55
57
57
63
66
66
66
67
68
70
71
73
73
74
76
77
81
81
82
xiii
DaftarPustaka …………………………………………………………………
Lampiran ………………………………………………………………………
83
89
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel :
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Halaman
Studi Penelitian Terdahulu………………..……………………… 35
Proses PengambilanSampel ……………….…………………..... 46
Sampel Penelitian ………………………………………………... 47
Definisi Operasional …………………………………………...... 49
HasilUji Statistik Deskriptif …………………………………….. 63
Hasil Uji Normalitas Data ……………………………………….. 66
Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………………… 68
Hasil Uji Autokorelasi …………………………………………. 69
Hasil Uji Regresi Linier Berganda …………………………….... 71
Hasil Uji goodness of Fit ……………………………………….. 73
Hasil Uji Parsial (Uji t) ………………………………………….. 74
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………………… 76
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
2.
Halaman
Kerangka Pemikiran…………………………………………….. 42
Output Uji Heteroskedastisitas ………………………………….. 70
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
Halaman
Tabel Data JumlahSampel ……………………………………… 89
Tabulasi Data PBV, DER, TATO ROE, DAR ….……………… 90
Hasil Pengolahan Data ………………………………………….. 92
Harga Saham …….……………………………………………… 99
Laporan Keuangan ……………………………………………… 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi yang semakin maju, membuat persaingan
perusahaan menjadi semakin ketat sehingga memberikan pengaruh bagi setiap
perusahaan. Hal inilah yang harus diperhatikan bagi perusahaan yang ada di
Indonesia guna mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan dalam skala
nasional maupun internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja yang
jauh lebih baik agar nantinya dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Terutama pada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara
(Moniaga, 2013).
Indonesia sendiri merupakan salah satu dari sekian banyaknya negara yang
memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya adalah kandungan yang
terdapat didalam perut bumi. Perusahaan pertambangan merupakan suatu
perusahaan yang kegiatannya dalam rangka untuk penelitian, pengelolaan,
pemanfaatan serta penjualan bahan galian yang meliputi mineral, batubara, panas
bumi, migas dan lain sebagainya ( Anggrahini dkk, 2018 ).Sedangkan batubara
merupakan suatu endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara
2
alamiah dari sisa-sisa tumbuhan( Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ).
Pada awalnya tujuan perusahaan hanya berorientasi untuk meraup
keuntungan yangsebanyak-banyaknya. Hal ini menyebabkan perusahaan harus
mengorbankan keuntungannya pada jangka panjang untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi dalam kurun waktu yang singkat. Keuntungan jangka
pendek maupun jangka panjang memiliki peranan yang penting untuk
keberlangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, tujuan utama perusahaan
saat ini bukan hanya berorientasi untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya
melainkan untuk mendapatkan nilai perusahaan yang baik.Karena semakin
tinggi nilai perusahaanmaka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut (Susilo
dkk, 2018).
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, banyak hal yang
perludikerjakan seperti penetapan strategi, penerapan ide baru, memperoleh
kepercayaan pelanggan serta modal yang besar. Salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh perusahaan untuk menyokong kebutuhan dana dalam hal
meningkatkan nilai perusahaan agar tetap kompetitif adalah melalui penerbitan
saham ke pasar modal (Hestinoviana, 2013dalam Kurniawan 2016).
Selain itu dengan seiring meningkatnya persaingan usaha jugasemakin
menambah rumitnya situasi yang dihadapi oleh perusahaan modern masa kini
yang membuat ruang lingkup serta peran seorang manajer keuangan semakin
luas. Sehingga manajer keuangan harus mampu menjalankan fungsinya dalam
3
mengelola keuangan dengan efektif dan seefisien mungkin. Tolak ukur yang
digunakan perusahaan untuk menilai apakah seorang manajer keuangan berhasil
dalam mengelola keuangan perusahaannya adalah dengan melihat nilai
perusahaan. Keputusan tersebut dinyatakan benar apabila terjadi peningkatan pada
nilai perusahaan (Mindra dan Erawati, 2014).
Fama dan French ( dalam Yuliariskha, 2012 ) menyatakan bahwa
optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi
manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil dapat
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya serta berdampak pada nilai
perusahaan. Tujuan manajemen keuangan adalah untuk menciptakan kemakmuran
bagi para investor atau pemilik bisnis. Memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham memberikan dampak positif, baik untuk organisasi maupun masyarakat
pada umumnya. Dalam memaksimalkan kemakmuran pemegang saham, seorang
manajer keuangan harus menciptakan nilai. Bagi perusahaan yang tentunya
sudah go public, memaksimalkan nilai pasar perusahaan berarti sama dengan
memaksimalkan harga pasar saham (Handoko dkk, 2012:145 ).
Nilai perusahaan merupakan suatu persepsi yang dibentuk oleh investor
dalam menilai tingkat keberhasilan perusahaan yang kaitannya dengan harga
saham.Nilai perusahaan sendiri menjadi tolak ukur bagi seorang manajer atas
prestasi kerja yang telah dicapainya. Semakin tinggi harga saham yang didapat,
maka semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan yang pada akhirnya berdampak
pada meningkatnya kepercayaan pasar serta prospek perusahaan di masa yang
akandatang (Kusumajaya, 2011).
4
Menurut Hasnawati (2005), nilai perusahaan diamati melalui kemakmuran
pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar
modal. Harga saham dapat dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan apabila
pasar telah memenuhi syarat efisisen secara informasional. Namun harga saham di
pasar modal sendiri terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan
penawaran investor, sehingga harga saham merupakan harga yang pantas untuk
dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan.
Keputusan pendanaan dapat didefinisikan sebagai keputusan yang
menyangkut struktur keuangan perusahaan.Sedangkan struktur keuangan
perusahaan memiliki pengertian yaitu komposisi dari keputusan pendanaan yang
terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri
(Ratnasari dkk, 2017) Sumber pendanan terbagi menjadi dua yaitu yang berasal
dari pendanaan internal berupa laba ditahan dan cadangan.Sumber lainnya yaitu
berasal dari pendanaan eksternal yang berupa hutang. Menurut Hardiningsih dan
Oktaviani (2012), bahwa manajemen akan mengambil keputusan untuk
menggunakan dana internal dengan menggunakan laba ditahan untuk melakukan
investasi. Namun di sisi lain, pemilik modal mungkin menginginkan agar laba
ditahan dibagikan dalam bentuk dividen dengan harapan jika perusahaan
membagikan dividen akan memberikan dampak terhadap meningkatnya nilai
perusahaan yang dilihat dari sudut pandang investor, sehingga nilai sahamnya
akan mengalami peningkatan pula. Dalam memenuhi kebutuhan dana, pemilik
modal menyarankan kepada manajemen untuk melakukan pinjaman sehingga
manajemen akan jauh lebih berhati-hati dalam menggunakannya.
5
Keputusan investasi merupakan keputusan penanaman modal berjangka
waktu panjang yang menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan yang
diperoleh perusahaan di masa mendatang. Menjalankan suatu kegiatan investasi
merupakan keputusan tersulit bagi manajemen perusahaan karena apabila salah
dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Tujuan
dilakukannya keputusan investasi yaitu untuk memperoleh laba yang besar
disertai risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan
nilai perusahaan (Afzal dan Abdul, 2012dalam Ayem dan Nugroho 2016).
Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dapat tercermin dari besar
kecilnya nilai perusahaan yang dapat menjadi gambaran investor untuk melakukan
investasi. Semakin tinggi nilai perusahaan akan membuat investor percaya
terhadap kinerja perusahaan baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.
Oleh sebab itu investor hanya akan menginvestasikan dananya pada sektor
yang memiliki tingkat risiko yang rendah. Sebelum memutuskan untuk
berinvestasi, investor harus memiliki pemahaman mengenai kinerja perusahaan
yang dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan investasi (Erawati dan
Sulistiyanto, 2019).
Besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan.Laba yang dihasilkan oleh perusahaan bersumber
dari penjualan dan keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Profitabilitas yang diukur menggunakan rasio Return on Equity (ROE)
terbukti memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaanyang memiliki profitabilitas yang baik membuat para stakeholders
6
yang terdiri dari kreditur, supplier, dan investor akan meninjau sejauh mana
perusahaan dapat menghasilkan laba dari sektor penjualan dan investasi
perusahaan (Prasetyorini, 2013dalam Ratnasari dkk 2017).
Profitabilitas memiliki peranan penting dalam perusahaan yaitu untuk
mempertahankan kelangsungan usaha dalam jangka waktu yang panjang, karena
profitabilitas akan menunjukkan apakah perusahaan memiliki prospek yang baik
di masa mendatang. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha
untuk meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat
profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut
akan jauh lebih terjamin (Hermuningsih, 2013).
Struktur modal merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.Suatu perusahaan pasti memerlukan modal yang
berasal dari utang maupun ekuitas.Struktur modal yang optimal sangat diperlukan
guna mengkombinasikan antara utang dan ekuitas yang bertujuan untuk
memaksimumkan harga saham perusahaan.Semakin tinggi risikoyang ditimbulkan
akan cenderung menurunkan harga saham. Namun disisi lain, meningkatnya
tingkat pengembalian yang diharapkan tentu saja akan menaikkan harga saham.
Karena itu, agar terciptanya struktur modal yang optimal harus berada pada
keseimbangan antara risiko serta pengembalian yang memaksimumkan harga
saham (Brigham dan Houston, 2001:5).
Keputusan pendanaan dan ketiga keputusan lainnya yaitu keputusan
investasi, profitabilitas dan struktur modal tersebut saling mempengaruhi,
7
sehingga penentuan kebijakan manajemen keuangan dibutuhkan. Semakin besar
perusahaan mendanai investasinya, maka semakin besar pula kebutuhan dana
yang harus disediakan. Begitupula dengan besarnya keuntungan yang harus
dikembalikan kepada pemilik modal, tergantung seberapa besar dana yang
diperlukan oleh perusahaan. Apabila keputusan tersebut dilakukan secara tepat
maka akan meningkatkan nilai perusahaan (Kurniawan, 2016).
Fenomena naik turunnya harga saham berdampak pada naik turunnya nilai
perusahaan pada sektor pertambangan. Beberapa tahun terakhir sektor
pertambangan khususnya pada sektor batubara di Indonesia mengalami penurunan
pendapatan yang lumayan besar.Menurut Price Waterhouse Coopers (2016)
bahwa dalam laporan ke-13 dari rangkaian laporan industri PwC yang telah
diterima oleh Majalah TAMBANG bahwa 40 perusahaan pertambangan global
terbesar mencatat kerugian bersih kolektif sebesar US$27 miliar.Ini adalah yang
pertama dalam sejarah di mana kapitalisasi pasar turun sebanyak 37 % yang
membawa dampak terhadap penghapusan keuntungan yang diperoleh selama
siklus super komoditas. Menurut Jock O’Callaghan, Global Mining leader di PwC
bahwa kondisi itulah yang pada akhirnya berdampak secara langsung pada
perusahaan tambang di Indonesia.Tercatat pada tahun 2015 tidak ada perusahaan
pertambangan di Indonesia dengan kapitalisasi pasar melebihi US$4 miliar.Angka
tersebut merupakan batas terendah agar dapat masuk dalam jajaran 40 perusahaan
pertambangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar (Price Waterhouse
Coopers, 2016).
8
Pada tahun 2014 harga saham sektor pertambangan mengalami
keterpurukan di pasar modal Indonesia. Harga komoditas belum membaik seiring
dengan permintaan yang melemah serta kebijakan pemerintah terhadap sektor
tersebut yang mempengaruhi gerak saham tambang. Berdasarkan data yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor saham batubara turun 3,49 persen
menjadi 1.379,43 pada penutupan perdagangan saham bulan Oktober 2014. Harga
saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) merosot tajam 11,66 persen
menjadi Rp 19.700 per saham. Terhitung sepanjang 2014, saham ITMG telah
mengalami penurunan sebanyak 21,75 persen. Selain ITMG, saham PT Adaro
Energy Tbk (ADRO) juga mengalami penurunan sebesar 6,93 persen menjadi Rp
940 per saham (Liputan6.com, 2014).Harga saham BUMI juga turun 1,67% ke
level Rp 59 per saham. Meskipun harga indeks batubara global tahun 2014
mengalami penurunan yang cukup signifikan namun tidak dengan harga saham
yang dihasilkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mengalami kenaikan
saham sebesar 22,6 persen atau menjadi Rp 12.500 per saham dibandingkan harga
saham saat penutupan perdagangan tahun 2013 sebesar Rp 10.200 per saham
(Bumn.go.id, 2015).
Selanjutnya pada tahun 2015 saham sektor pertambangan batubara juga
masih tertekan dengan menurunnya permintaan yang disebabkan oleh
berkurangnya ekspor ke Tiongkok yang juga sedang mengalami perlambatan
ekonomi.Bobot indeks saham sektor pertambangan terhadap IHSG hanya sebesar
2,97 persen. Pelemahan sektor pertambangan juga didukung oleh pelemahan
saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang pada 5 Januari berada di level Rp
9
11.800 per lembar saham dan pada 21 Desember sudah pada posisi Rp 4.600 per
lembar saham. Dengan demikian, saham PTBA mengalami penurunan yangsangat
drastis yaitu sebesar Rp 7.200 per saham selama satu periode. Kemudian diikuti
oleh turunnya saham BUMI sebesar 3,85 persen dari hari sebelumnya dan
diperdagangkan di harga Rp 50 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham BUMI
tak pernah beranjak melampaui Rp 60 per saham. Pada 5 Januari, saham ITMG
bertengger pada level Rp 15.350 per saham lalu merosot ke posisi Rp 5.600 per
saham pada 21 Desember. Tentu saja saham tersebut anjlok sebesar Rp 9.750 per
saham (Tribunnews.com, 2015).
Pada tahun 2016 indeks sektor tambang pada penutupan perdagangan
Jumat akhir pekan lalu, ditutup menguat 0,55 persen ke level 1.428. Angka
tersebut naik 2,5 persen bila dibandingkan dengan posisi awal tahun yang berada
di angka 1.392. Pada 2 Februari 2016, sektor tambang mencatatkan penguatan
tertinggi pada tahun ini yaitu sebesar 1,81 persen menuju 1.456. Pada
keesokannya harus kembali merosok ke angka 1,25 persen menuju 1.438
(detikfinance.com, 2017). Kenaikan indeks di sektor pertambangan batubara ini
dipicu oleh kenaikan harga batubara itu sendiri.Bursa Efek Indonesia (BEI)
mencatat kenaikan saham sektor pertambangan sejak awal tahun mencapai 70,73
persen. Dengan kembalinya kepercayaan pelaku pasar terhadap emiten batubara,
secara langsung meningkatkan harga saham batubara. Harga saham BUMI pada
awal tahun 2016 memang paling rendah diantara yang lainnya yakni hanya
sebesar Rp 50 per lembar dan tetap pada harga yang sama hingga 9 Juni 2016.
Hingga harga saham BUMI mulai melonjak naik pada 10 Juni 2016 ke level Rp
10
67 per lembar dan ditutup di level Rp 278 per lembar pada 30 Desember 2016.
Saham BUMI terus mengalami penguatan semenjak bangkit dari tidur
lamanya.BUMI pernah mencapai harga saham tertinggi yaitu pada 10 November
2016 ke level Rp 318 per lembar karenaimbas dari disetujuinya penundaan
kewajiban pembayaran utang (PKPU) perusahaan oleh mayoritas kreditur.
Sementara itu, harga saham ADRO berada di level Rp 494 per lembar pada 4
Januari 2016 dan terus melonjak hingga ditutup di level Rp 1.695 per lembar pada
akhir tahun 2016 (cnnindonesia.com, 2017). Kemudian disusul oleh saham ITMG
yang tumbuh sebesar 22,66 persen dari sebelumnya yang berada di level Rp
16.875 menjadi Rp 20.700 pada 30 Desember 2016. Sedangkan harga saham
PTBA pada 30 Desember 2016 sebesar Rp 2.500 (Kontan.co.id, 2018).
Selanjutnya pada tahun 2017 indeks pertambangan sudah naik 39 poin ke
level 1.395,39 dalam satu pekan terakhir.Penguatan ini terus berlanjut hingga
perdagangan kemarin. Bahkan indeks sektor ini naik 0,81 persen di tengah
pelemahan IHSG pada 6 Juni 2017. Harga batubara bergerak fluktuatif dengan
tren meningkat. Harga batubara pernah mencapai titik terendah yaitu pada Mei
2017 sebesar $74,52 per metrik ton. Lalu kembali merangkak naik hingga
menyentuh $97,14 per metrik ton pada Oktober 2017. Sejalan dengan tren harga
batubara yang naik, kinerja keuangan emiten batubara perlahan-lahan mulai
naik.Walaupun masih ada perusahaan batubara yang mengalami kerugian.Hal
inilah yang secara langsung berimbas pada pergerakan saham emiten batubara.
Harga saham ADRO meningkat 5 persen menjadi Rp 1.775 per saham pada 4
Desember 2017 dari Rp 1.695 per saham pada 5 Januari 2017. Begitupula dengan
11
saham ITMG yang meningkat menjadi Rp 21.275 per saham dari sebelumnya Rp
16.600 per saham di awal tahun.Namun, ada pula emiten batubara yang harga
sahamnya jutru mengalami penurunan.Seperti saham BUMI yang turun menjadi
Rp 272 per saham dari sebelumnya Rp 324 per saham.PTBA juga mengalami
penurunan menjadi Rp 11.745 per saham dari Rp 12.275 per saham (tirto.id,
2017).
Pada tahun 2018, harga saham-saham emiten barubara kembali jatuh.Ini
imbas harga emas hitam yang terus menurun dalam sepekan terakhir. Harga
saham ADRO kembali anjlok 1,53 persen ke level Rp 1.290 per saham. ADRO
telah ditransaksikan sebanyak 3.244 kali dengan volume 48 juta lembar
saham.Total transaksinya Rp 63 miliar.PTBA juga mengalami penurunan 1,15
persen ke level Rp 4.300 per saham. PTBA juga ditransaksikan sebanyak 2.746
kali dengan volume 9 juta lembar saham. Total transaksinya sebanyak Rp 39
miliar. Harga saham ITMG juga mengalami penurunan dari 0,25 persen ke level
Rp 19.975 per saham. ITMG ditransaksikan sebanyak 1.108 kali dengan volume
789 ribu lembar saham.Total transaksinya Rp 4 miliar (cnbcindonesia.com, 2018).
Penelitian mengenai Nilai Perusahaan telah dilakukan
sebelumnya.Ratnasari dkk (2017) menunjukkan bahwa variabel keputusan
pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil berbeda
ditujukkan oleh Ayem dan Nugroho (2016) menunjukkan bahwa variabel
keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian tercetus
12
judul penelitian ini adalah “Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi,
Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2018”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dan perbedaan dari hasil
penelitian terdahulu.Untuk itu perlu diteliti kembali mengenai pengaruh keputusan
pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai
perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka diperoleh beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Keputusan Pendanaan secara parsialterhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 ?
2. Apakah terdapat pengaruh Keputusan Investasi secara parsial terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 ?
3. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 ?
4. Apakah terdapat pengaruh Struktur Modal secara parsial terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 ?
13
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh Keputusan Pendanaansecara parsial terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun2014-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh Keputusan Investasi secara parsial terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun2014-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitassecara parsial terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun2014-2018.
4. Untuk mengetahui pengaruh Struktur Modalsecara parsial terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun2014-2018.
14
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada
pihak-pihak tertentu. Diantaranya adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta tambahan dalam
Ilmu Ekonomi, terutama dalam hal melihat pengaruh Keputusan
Pendanaan, Keputusan Investasi, Profitabilitas dan Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan pertambangan batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun2014-2018.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Emiten, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
pedoman dalam hal mempertimbangkan pengambilan keputusan untuk
dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
b. Bagi Investor, hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai
referensi bagi para investor sebelum melakukan investasi.
c. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan untuk
penelitian selanjutnya serta menambah wawasan bagi pembacanya.
d. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan yang belum pernah diperoleh peneliti sebelumnya.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Keagenan ( Agency Theory )
Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan antara fungsi pengelolaan
(manajer) dengan fungsi kepemilikan (pemegang saham) dalam suatu perusahaan
Hubungan agensi ini muncul ketika satu atau lebih orang memperkerjakan orang
lain untuk memberikan jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang
pengambilan keputusan tersebut (Brigham dan Houston 2010, dalam Anggrahini
dkk, 2017).
Tujuan dari teori keagenan ada dua yang pertama adalah teori keagenan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu baik principal maupun agen
dalam mengevaluasi lingkungan dimana keputusan diambil.Yang kedua, teori
keagenan bertujuan untuk mengevalusi hasil dari keputusan yang telah diambil
untuk mempermudah pengalokasian hasil antara principal dan agen sesuai dengan
kontrak kerja (Mudjiono 2010, dalam Rinnaya dkk 2016).
Dalam prakteknya, sering terjadi suatu konflik antara pihak manajemen
dengan pemegang saham. Konflik yang terjadi mengakibatkan adanya biaya yang
harus dikeluarkan antara lain biaya keagenan yang terdiri dari biaya pengawasan
(monitoring cost), biaya peminjaman (bonding cost) serta kerugian residual
(residual loss). Konflik yang terjadi tentu saja akan memperbesar biaya
16
keagenanyang ditimbulkan. Konflik tersebut dapat diminimalisir dengan cara para
pemilik perusahaan mengadakan pengawasan terhadap kinerja para manajer.
Karena konflik keagenan dapat berpengaruh terhadap menurunnya nilai
perusahaan (Susilo dkk, 2018).
2. Nilai Perusahaan
a. Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah suatu persepsi investor mengenai tingkat
keberhasilan perusahaan yang kaitannya dengan harga saham.Tingginya nilai
perusahaan dapat tercermin melalui harga saham yang tinggi pula. Karena harga
saham yang tinggi akan diminati oleh investor sehingga akan mendongkrak nilai
perusahaan itu sendiri. Selain itu, tingginya nilai perusahaanakan berdampak pada
meningkatknya kepercayaan pasar yang tidak hanya terhadap kinerja perusahaan
saat ini namun untuk prospek perusahaan di masa mendatang (Kusumajaya,
2011).
Semakin tinggi nilai suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat
kemakmuran pemegang saham.Harga saham menjadi indikator dalam pengukuran
tingkat kemakmuran pemegang saham. Jika harga saham mengalami peningkatan,
maka kemakmuran pemegang saham akan meningkat pula dan begitu
sebaliknya.Harga saham merupakan hasil gabungan dari berbagai faktor yang
menjurus kepada nilai. Aliran kas yang tinggi tetapi dihasilkan dari sektor yang
memiliki ketidakpastian yang tinggi akan berdampak pada turunnya harga saham.
Begitupula pada aliran kas yang tinggi tetapi dihasilkan pada kondisi
17
ketidakpastian yang tinggi akan berdampak pada turunnya harga (Handoko dkk,
2012:147).
Menurut Hasnawati (2005) bahwa nilai perusahaandiamati melalui
kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham
perusahaan di pasar modal.
Berbeda dengan Weston dan Brigham dalam Ratnasaridkk (2017) :
“Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena nilai
perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara
keseluruhan”.
Sedangkan James dkk (2018) berpendapat bahwa nilai perusahaan sebagai
jumlah utilitas atau manfaat yang berasal dari saham perusahaan oleh pemegang
saham.
Berdasarkan definisi tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa nilai
perusahaan adalah suatu indikator bagi pasar untuk menilai perusahaan yang jika
mana perusahaan tersebut memiliki nilai yang tinggi, maka harga sahamnya akan
tinggi pula sehingga berdampak pada tingginya tingkat kemakmuran pemegang
saham.
b. Tujuan Perusahaan
Manajemen keuangan bahkan bisnis pada umumnya mempunyai fokus
dalam hal menciptakan nilai.Pada dasarnya manajemen keuangan memiliki
tujuan.Salah satunya adalah menciptakan kemakmuran pemegang
18
saham.Perusahaan yang sehat tentu saja akan menghasilkan harga saham yang
tinggi. Oleh karena itu, fokus terhadap kemakmuran pemegang saham akan
memberikan manfaat kepada seluruh pihak(Handoko dkk, 2012:145).
Menurut para ahli keuangan, semua tujuan perusahaan yang hendak
dicapai adalah sama dan tidak jauh berbeda dari perusahaan lainnya. Akan tetapi,
cara dalam mencapai tujuan tersebut yang berbeda. Berikut adalah beberapa
tujuan perusahaan yang telah dirangkum menurut pendapat para ahli keuangan
(Kasmir, 2009 : 8-9) :
1. Memaksimumkan nilai perusahaan berarti manajemen harus
memaksimalkan nilai saham perusahaan. Untuk mengetahui tercapai
atau tidaknya tujuan ini dapat dilihat serta diukur dari harga saham
perusahaan yang bersangkutan dari waktu ke waktu.
2. Memaksimumkan laba yaitu perusahaan harus menghasilkan laba lebih
besar dari biaya modal yang digunakannya.
3. Menciptakan kesejahteraan terutama bagi stakeholder yaitu dengan
meningkatkan kualitas hidup pemegang saham dengan cara
meningkatkan kesejahteraan atau memakmurkan pemegang saham,
pelanggan, kreditor, supplier dan masyarakat. Dengan cara ini, maka
secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perusahaan.
4. Menciptakan citra perusahaan yaitu dengan mengubah cara pandang
masyarakat serta pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan agar perusahaan memiliki citra baik sehingga dapat
memperoleh kepercayaan dari pihak luar agar perusahaan dapat
bertahan dengan jangka waktu yang panjang.
5. Memaksimumkan nilai perusahaan bukan berarti manajemen harus
mengabaikan tanggung jawab sosialnya.
c. Metode Pengukuran Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sendiri tercermin dari nilai pasar dan nilai buku
perusahaan. Menurut Sabardi (1995:71), nilai pasar dari perusahaan
mencerminkan risiko dan keuntungan perusahaan di masa mendatang. Rasio nilai
pasar (market value rations), menghubungkan antara harga saham perusahaan
19
dengan laba serta nilai buku per saham. Rasio ini memberikan manajemen
petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan dimasa
lalu serta prospek di masa mendatang (Brigham dan Houston, 2001). Menurut
Frensidy (2014:73), nilai buku (book value) didefinisikan sebagai nilai ekuitas per
saham, yaitu nilai buku ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Secara
akuntansi, nilai buku ekuitas adalah total aset dikurangi total utang.
Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur menggunakan Price Book
Value (PBV).Karena PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Rasio PBV yang tinggi mencerminkan harga
saham yang tinggi jika dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham.Dengan
harga saham yang tinggi makaperusahaan berhasil menciptakan nilai yang tinggi
pula.Sehingga mencerminkan apresiasi serta keyakinan pasar terhadap kinerja
perusahaan (Kusumajaya, 2011).
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price Book Value (PBV)
adalah sebagai berikut :
PBV :Harga pasar per saham
Nilai buku per saham
Kategori perusahaan yang baik yaitu jika memiliki rasio PBV diatas satu
Nilai pasar bisa lebih atau kurang dari nilai buku saham, karena nilai pasar
tergantung pada laba perusahaan sebagai akibat keputusan serta kebijakan yang
diambil oleh perusahaan. Karena itu nilai pasar bergerak dalam keadaan yang
dinamis dan tidak pasti. Sedangkan nilai buku mencerminkan nilai historis atas
aktiva yang dicatat dalam akuntansi (Hasnawati, 2005).
20
3. Keputusan Pendanaan
a. Pengertian Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat didefinisikan sebagai keputusan yang
menyangkut struktur keuangan perusahaan.Sedangkan struktur keuangan
perusahaan sendiri memiliki pengertian suatu komposisi dari keputusan
pendanaan yang terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal
sendiri (Ratnasari dkk, 2017).
Menurut Kodrat dan Christian dalam Saragih (2017) bahwa:
“Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan
penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pendanaan
yang optimal, dan perusahaan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan
atau akan mengambil dana dari luar perusahaan”.
Sedangkan menurut Maimunah dan Hilal (2014) bahwa keputusan
pendanaan menyangkut penetapan sumber dana guna membiayai investasi dan
penetapan tentang struktur modal yang optimum.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Dae (2015) bahwa :
“Keputusan pendanaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena
tinggi rendahnya hutang dan ekuitas yang digunakan dapat mempengaruhi
harga saham dan harga saham mencerminkan nilai perusahaan”
Berdasarkan pengertian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
keputusan pendanaan adalah keputusan mengenai penetapan sumber dana yang
dapat diperoleh dari luar perusahaan maupun dalam perusahaan yang digunakan
untuk membiayai investasi.
21
b. Sumber Pendanaan
Suatu perusahaan pastilah memerlukan pendanaan untuk menjalankan
kegiatan usahanya.Menurut Subramanyam dan Wild (2014:19) menyatakan
bahwa aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan
perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhan
tersebut.Oleh karena ukuran dan potensi aktivitas pendanaan dalam penentuan
kesuksesan atau kegagalan perusahaan, perusahaan harus berhati-hati dalam
perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan.
Perusahaan memiliki dua sumber utama untuk mendanai usahanya yaitu
melalui pendanaan internal dan eksternal. Menurut Hardiningsih dan Oktaviani
(2012), bahwa manajemen akan mengambil keputusan untuk menggunakan dana
internal yaitu laba ditahan untuk melakukan investasi, namun di pihak pemilik
modal menginginkan agar laba ditahan dibagikan dalam bentuk dividen
dengan harapan jika perusahaan membagikan dividen, nilai perusahaan akan
meningkat dari sudut pandang investor, sehingga nilai sahamnya akan
mengalami kenaikan. Sumber lainnya yaitu dari pendanaan eksternal berasal dari
investor ekuitas (pemegang saham) dan kreditur (pemberi pinjaman).
c. Metode Pengukuran Keputusan Pendanaan
Dalam penelitian ini keputusan pendanaan diproksikan melalui Debt to
Equity Ratio (DER).DER digunakan untuk menilai banyaknya utang yang
digunakan perusahaan (Sabardi, 1995:106).
22
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Debt to Equity Ratio
(DER) :
DER :Total kewajiban
Ekuitas pemegang saham
Rasio ini akan terlihat sangat bagus jika terlihat semakin rendah. Karena
semakin rendah rasio DER berarti semakin tinggi tingkat belanja perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar pula tingkat perlindungan
kreditur dari kehilangan uang yang telah diinvestasikan ke perusahaan.
4. Keputusan Investasi
a. Pengertian Keputusan Investasi
Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh manfaat dari
sejumlah keuntungan di masa datang (Ratnasari dkk, 2017). Yang harus diketahui
dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman pola hubungan antara return
dan risiko. Risiko sertareturn yang diharapkan dari suatu investasi merupakan
hubungan yang searah dan linear. Karena itu, semakin besar risiko dari suatu
investasi yang ditawarkan maka semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan dari investasi tersebut dan begitu pula sebaliknya (Tandelilin,
2010:9).
Keputusan investasi merupakan hal penting dari ketiga keputusan pokok
perusahaan. Keputusan ini dimulai dari penetapan jumlah aset yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jika dilihat di neraca, maka total aset yang terdiri dari
aktiva lancar dan aktiva tetap (dibedakan berdasarkancara dan seberapa lama
23
perputaran aktivanya) merupakan kekayaan dari perusahaan yang menunjukkan
ukuran dari perusahaan tersebut.(Sabardi, 1995, hal. 3).
Hasnawati (2005) berpendapat bahwa keputusan investasi itu penting,
karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya dihasilkan melalui kegiatan
investasi perusahaan.
Berbeda dengan Putradan Zulbahridar (2015) yang menyatakan keputusan
investasi yang tepat mampu menurunkan penggunaan hutang perusahaan,
sehinggahutang yang menurun mampu meningkatkan nilai.
Sedangkan menurut Ayem dan Nugroho (2016) bahwa :
“Keputusan investasi adalah keputusan penanaman modal berjangka
waktu lama yang menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan yang
diperoleh perusahaan di masa yang akan datang”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
keputusan investasi adalah suatu keputusan yang memiliki risiko yang tinggi serta
return yang diharapkan dan jika keputusan tersebut dilakukan dengan tepat maka
akan mendapatkan keuntungan yang akan diperoleh dimasa mendatang.
b. Rasio Pengukuran Keputusan Investasi
Dalam penelitian ini, keputusan investasi diproksikan melalui Total Asset
Turnover(TATO).Total Asset Turnover (TATO) merupakan hasil bagi dari
penjualan dengan total aktiva. Rasio ini dapat mengukur seberapa jauh
kemampuan total aset berputar dalam suatu periode. Semakin tinggi nilai Total
Asset Turnover (TATO), maka semakin efektif aset perusahaan dalam
menghasilkan laba bagi perusahaan dan semakin efisien penggunaan keseluruhan
24
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini, maka akan
semakin baik (Anggrahini dkk, 2018).
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur rasio Total Asset
Turnover(TATO) adalah sebagai berikut :
TATO :Penjualan
Total Aktiva
Total Asset Turnover(TATO) yang meningkatakanmenunjukkan bahwa
perusahaan mampu memanfaatkan aset-asetnya dengan baik guna menghasilkan
penjualan yang tinggi. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan maka
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi baik.
5. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan utama yaitu untuk memperoleh
keuntungan. Tanpa adanya keuntungan, perusahaan akan sulit untuk menjalankan
usahanya kedepan terutama untuk mendapatkan kepercayaan pasar dan para
investor. Investor pasti tak akan mau menanamkan sahamnya kepada perusahaan
yang tidak memiliki keuntungan. Karena sudah dipastikan bahwa perusahaan
tersebut selalu mengalami kerugian.
Profitabiltas menjadi faktor penting dalam perusahaan, karena suatu
perusahaan dalam hal melangsungkan hidupnya harus berada dalam keadaan yang
menguntungkan.Untuk menganalisis profitabilitas dapat menggunakan ukuran
laba operasi terhadap penjualan dan laba operasi terhadap aset yang dapat
diidentifikasi berdasarkan segmen (Hermuningsih, 2013).
25
Menurut Ayem dan Nugroho (2016) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba.Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari
penjualan dan investasi yang dilakukan perusahaan.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Ratnasari dkk (2017) yang
mengartikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba melalui sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen
perusahaan.
Sedangkan menurut Putra dan Zulbahridar (2015) bahwa rasio
profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik
minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba melalui penjualan dan investasi serta kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh manajemen.Profitabilitas sendiri menjadi indikator dalam
keberhasilan perusahaan dalam menarik minat investor. Jika rasio profitabilitas
tinggi, maka investor akan tertarik untuk menanamkan sahamnya dan begitu pula
sebaliknya. Sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.
b. Manfaat dan Tujuan Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas memiliki manfaat dan tujuan yang tidak hanya
ditujukan untuk pihak internal saja melainkan untuk pengguna informasi diluar
perusahaan.Rasio profitabilitas digunakan pihak eksternal untuk memperoleh
26
informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan (Nurjanah, 2017).
Terdapat manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio profitabilitas
bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan :
1. Mengetahui besarnyagambaran tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang yang bisa dibandingkan serta dievaluasi.
3. Memahami tentang perkembangan laba dari waktu ke waktu (time by
time).
4. Dapat memahami besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Bahwa produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
menggunakan modal pinjaman maupun modal sendiri bisa dijadikan
patokan sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
Selain itu juga terdapat tujuan dari penggunaan rasio profitabilitas bagi
perusahaan maupun pihak diluar perusahaan :
1. Untuk mengetahui perhitungan laba yang diperoleh perusahaan dalam
suatu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan dari tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3. Untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu (time by time).
4. Untuk menghitungberapa besaran laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5. Untuk mengukur seberapa besar produktivitas dariseluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Itulah manfaat serta tujuan dari rasio profitabilitas yang dapat digunakan
oleh pihak internal maupun pihak yang berada diluar perusahaan.Sehingga pihak
eksternal terutama investor dapat membaca terlebih dahulu informasi mengenai
rasio ini pada laporan keuangan yang telah disediakan oleh perusahaan sebelum
memilih untuk berinvestasi.
27
c. Metode Pengukuran Rasio Profitabilitas
Indikator terpenting atas kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam jangka
panjang adalah pengembalian atas investasi modal.Untuk menilai profitabilitas
dapat menggunakan ukuran ringkasan utama yang terdiri dari laporan laba rugi
(laba) dan neraca (pendanaan), (Sumbramanyam dan Wild, 2010).
Peneliti menggunakan rasio Return on Equity (ROE) untuk mengukur
profitabilitas. Rasio ini membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri.ROE dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Ayem dan Nugroho, 2016).
Adapun rumus untuk mengukur rasio Return on Equity (ROE) sebagai
berikut :
ROE :Laba Bersih Setelah Pajak
Total Ekuitasx 100 %
ROE yang tinggi akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang akan membuat profitabilitas semakin tinggi. Hal
ini disebabkan oleh penerimaan perusahaan akan kesempatan investasi yang
sangat baik serta manajemen biaya yang efektif. Semakin tinggi profitabilitas akan
memberikan sinyal positif bagi investor sehingga akan menaikkan nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan, investorakan tertarik untuk memiliki saham
perusahaan jika perusahaan terus mengalami keuntungan. Dengan itu, maka
permintaan saham akan tinggi sehingga investor akan menghargai nilai saham
daripada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan yang akan berdampak pada
tingginya nilai perusahaan.
28
6. Stuktur Modal
a Pengertian Struktur Modal
Struktur modal menjadi perhatian utama bagi perusahaan karena baik
buruknya struktur modal dapat mempengaruhi keuangan perusahaan.Perusahaan
yang pendanaan berasal dari eksternal atau hutang, maka hutang tersebut dapat
meningkatkan resiko gagal bayar dimasa mendatang jika perusahaan terlalu
banyak menggunakan hutang untuk mendanai usahanya sehingga akan
menghambat perkembangan perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada
investor itu sendiri. Investor akan berfikir dua kali lipat untuk menanamkan
modalnya jika perusahaan tersebut terlalu banyak menggunakan hutang untuk
mendanai perusahaannya (Kasmir, 2010 dalam Christi dan Titik, 2015).
Stabilitas keuangan perusahaan serta risiko gagal dalam melunasi utang
tergantung pada sumber pendanaan dan jenis serta jumlah berbagai aset yang
dimiliki oleh perusahaan. Bagi investor, utang mencerminkan risiko kerugian
investasi yang dapat diimbangi oleh potensi keuntungan dari leverage keuangan.
Leverage keuangan merupakan penggunaan utang oleh perusahaan yang
digunakan untuk meningkatkan laba. Utang yang terlampau besar justru akan
menghambat inisiatif serta fleksibilitas manajemen untuk mengejar kesempatan
yang menguntungkan (Sumbramanyam dan Wild, 2010: 263-265) .
Menurut Subramanyam dan Wild (2010:263) bahwa struktur modal
merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering
dihitung berdasarkan relatif berbagai sumber pendanaan.
29
Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kusumajaya (2011)
yang menyatakan struktur modal adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen
jangka panjang perusahaan yang ditunjukan oleh hutang , ekuitas saham
preferen, dan saham biasa.
Menurut Chandra dkk (2016) pengertian Struktu Modal :
“Struktur modal merupakan proporsi dalam pemenuhan kebutuhan
belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal
dari dana internal dan dana eksternal”
Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2001:45) bahwa struktur
modal yang optimal suatu perusahaan merupakan kombinasi dari utang dan
ekuitas yang dapat memaksimumkan harga saham perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian struktur modal merupakan proporsi yang digunakan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumber pendanaan yang
berasal dari penadanaan internal maupun eksternal dengan tujuan untuk
memaksimumkan harga saham perusahaan. Penerapan struktur modal yang tepat
akan membuat perusahaan terhindar dari risiko-risiko yang dapat membuat
perusahaan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan harus
bisa mengatur rasio struktur modal agar dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan agar siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
30
b Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston (2001:39) bahwa terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan struktur modal :
1. Stabilitas penjualan.
2. Struktur aktiva.
3. Leverage operasi.
4. Tingkat pertumbuhan.
5. Profitabilitas.
6. Pajak.
7. Pengendalian.
8. Sikap manajemen.
9. Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat.
10. Kondisi pasar.
11. Kondisi internal perusahaan.
12. Fleksibilitas keuangan.
Dari teori diatas, maka dapat dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan struktur modal adalah sebagai berikut :
1. Stabilitas penjualan. Perusahaan yang memiliki penjualan yang relatif
stabil akan mendapatkan lebih banyak pinjaman serta menangung beban
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki
penjualan yang relatif tidak stabil.
2. Struktur aktiva. Perusahaan yang asetnya memadai untuk dijadikan
sebagai jaminan pinjaman cenderung akan banyak menggunakan utang.
Aset multiguna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan menjadi
jaminan yang baik dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk tujuan
khusus.
31
3. Leverage operasi. Jika hal lainnya tetap sama, maka perusahaan dengan
leverage operasi yang lebih rendah mampu menggunakan leverage
keuangan dikarenakan memiliki risiko bisnis yang lebih rendah.
4. Tingkat pertumbuhan. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan
sangat cepat cenderungakan mengandalkan modal eksternal. Selain itu,
biaya pengeluaran untuk penjualan saham biasa jauh lebih tinggi daripada
biaya yang harus dikeluarkan untuk penerbitan surat utang sehingga akan
memicu perusahaan untuk lebih menggunakan utang.
5. Profitabilitas. Bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian
yang tinggi atas investasi ternyata menggunakan utang yang relatif lebih
rendah.
6. Pajak. Bunga merupakan beban yang dijadikan pengurang pajak yang
bernilai penting bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Semakin
tinggi tarif pajak yang dikenakan pada perusahaan, maka semakin besar
pula keunggulan utang yang dimiliki oleh perusahaan.
7. Pengendalian. Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi
pengendalian manajemen yang dapat mempengaruhi struktur modal itu
sendiri. Jika saat ini manajemen memiliki kendali suara (lebih dari 50
persen) namun tidak berada dalam posisi membeli saham tambahan lagi,
maka kemungkinan manajemen akan memilih utang untuk pendanaan
baru. Jadi, manajemen harus memilih akan menggunaka ekuitas untuk
memberikan perlindungan kepada manajemen untuk mengurangi risiko
yang ditimbulkan.
32
8. Sikap manajemen. Tak ada satupun yang dapat membuktikan bahwa
struktur modal akan membuat harga saham lebih tinggi dibandingkan
struktur modal lainnya. Manajemen yang konservatif menggunakan utang
dalam jumlah yang relative kecil dibandingkan dengan manajemen yang
agresif sehingga menggunakan lebih banyak utang.
9. Sikap pemberi pinjaman. Analisis manajer atas faktor-faktor leverage
yang tepat bagi perusahaan diakui keberadaannya, akan tetapi seringkali
sikap pemberi pinjaman dan peurahaan penilai peringkat memberikan
pengaruh terhadap keputusan struktur modalnya.
10. Kondisi pasar. Kondisi pasar modal seringkali mengalami perubahan
jangka panjang dan pendek yang dapat mempengaruhi struktur modal yang
optimal. Perusahaan yang memiliki peringkat rendah membutuhkan modal
yang terpaksa harus dialihkan ke pasar saham atau pasar utang tanpa
perduli akan struktur modal yang ditargetkan.
11. Kondisi internal perusahaan. Kondisi ini juga sama dalam hal
mempengaruhi struktur modal. Perusahaan tidak ingin menerbitkan
sahamnya dan lebih senang pendanaan dilakukan dengan utang sampai
kenaikkan laba dapat terealisasi dan tercermin pada harga sahamnya.
12. Fleksibilitas keuangan. Sebagai manajer pendanaan yang baik adalah
selalu bisa menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung operasi
perusahaan.
33
c Teori Struktur Modal
Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958 oleh Profesor
Franco Modigliani dan Merton Miller (atau sering disebut MM) dalam salah satu
artikel keuangan paling berpengaruh yang pernah ditulis.Menurut MM bahwa
nilai sebuah perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modalnya. Dengan
kata lain, MM menyatakan bahwa tak jadi masalah tentang bagaimana cara
perusahaan dalam mendanai operasinya sehingga struktur modal menjadi hal yang
tidak relevan.
Namun, studi yang dilakukan MM didasarkan pada sejumlah asumsi yang
sepertinya tidak realistik. Seperti hal-hal berikut ini : 1) Tidak ada biaya pialang
(broker), 2) Tidak ada pajak, 3) Tidak ada biaya kebangkrutan, 4) Para investor
dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, 5)
Semua investor mendapatkan informasi yang sama seperti manajemen tentang
peluang investasi perusahaan di masa mendatang, 6) EBIT tidak dipengaruhi oleh
pengguna utang.
Walaupun asumsi diatas dinilai kurang terlihat realistis, namun hasil-hasil
MM yang tidak relevan ternyata memiliki arti penting. MM menunjukkan bagian
terpenting dari struktur modal agar menjadi relevan sehingga akan mempengaruhi
nilai suatu perusahaan. Hasil kerja yang dilakukan oleh MM menandai awal dari
riset mengenai struktur modal modern dan riset selanjutnya pasti difokuskan
untuk melonggarkan asumsi-asumsi yang telah dibuat oleh MM dalam upaya
mengembangkan teori struktur modal yang lebih realistis.
34
d Pengukuran Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara jumlah total hutang dengan
total aktiva. Rasio struktur modal merupakan alat yang digunakan untuk
menganalisis solvabilitas lainnya. Ukuran rasio struktur modal menghubungkan
komponen antara struktur modal satu sama lain atau dengan totalnya
(Subramanyam dan Wild, 2010:270). Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan
untuk mengukur struktur modal adalah dengan menggunakan rasio utang-total
aset (Debt To Total Assets Ratio).
DAR digunakan mengukur hasil bagi antara total utang perusahaan dengan
total aset. Rasio ini bertujuan untuk menghindari ekuitas negatif dalam
perhitungan dan melihat atau mengukur seberapa besar aset perusahaan yang
dibiayai oleh hutangnya atau seberapa besar hutang tesebut berpengaruh
terhadap pengelolaan hutangnya (Kasmir, 2010 dalam Christi dan Titik 2015).
Secara matematis, DAR dapat dirumuskan sebagai berikut :
DAR = Total Hutang
Total Aset
Semakin besar perusahaan menggunakan hutangnya untuk mendanai
usahanya, maka semakin besar pula tingkat beban tetap (biaya bunga). Jika rasio
hutang semakin tinggi, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
keuangannya. Perusahaan juga akan kesulitan dalam mendapatkan pinjaman
karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu untuk menutupi hutang-hutangnya
dengan aktiva yang dimilikinya.
35
B. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
nilai perusahaan :
Tabel 1
Studi Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Saragih (2017)
Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan
Deviden, Profitabilitas
dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Nilai
Perusahaan
1 Keputusan investasi
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2 Kebijakan deviden
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan dan
Tingkat Suku
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
3 Keputusan pendanaan
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan dan
Profitabilitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4 Keputusan investasi,
keputusan pendanaan,
kebijakan deviden,
profitabilitas dan tingkat
suku bunga secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2 Ayem danNugroho
(2016)
Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Modal,
Kebijakan Deviden dan
1 Profitabilitas
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
Dilanjutkan…..
36
Keputusan Investasi
Terhadap Nilai
Perusahaan.
perusahaan.
2 Struktur modal tidak
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
3 Kebijakan deviden
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4 Kebijakan investasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5 Profitabilitas, struktur
modal, kebijakan
deviden dan kebijkan
investasi berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3 Maimunah dan Hilal
(2014)
Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan
Dividend dan Tingkat
Suku Bunga Terhadap
Nilai Perusahaan.
1 Keputusan investasi
berpengaruh negatif
terhadap nilai
perusahaan.
2 Keputusan pendanaan
berpengaruh positif
terhadap nilai perusahan.
3 Kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
4 Keputusan investasi,
keputusan pendanaan
dan kebijakan dividen
secara simultan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
Dilanjutkan.......
Lanjutan.….
37
4 Setiani (2013) Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Tingkat
Suku Bunga Terhadap
Nilai Perusahaan.
1 Keputusan Investasi
berpengaruh negatif
terhadap nilai
perusahaan.
2 Keputusan pendanaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan
3 Tingkat suku bunga
berpengaruh negatif
terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan dari studi penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, dapat
diketahui bahwa terdapat persamaan serta perbedaan antara penelitian yang satu
dengan yang lainnya.Secara umum persamaan dengan penelitian yang terdahulu
adalah penggunaan variabel dependen yaitu nilai perusahaan dan variabel
independen yaitu keputusan pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan
struktur modal.Sedangkan perbedaan dengan peneliti terdahulu yaitu tidak
menggunakan kebijakan deviden serta tingkat suku bunga.
Lanjutan……
…..
38
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan studi penelitian terdahulu, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai penetapan sumber
dana yang dapat diperoleh dari luar perusahaan maupun dalam perusahaan yang
digunakan perusahaan untuk membiayai usahanya. Sumber dana yang digunakan
oleh perusahaan dibagi menjadi dua yaitu sumber dana internal dan sumber dana
eksternal. Sumber dana eksternal yang digunakan perusahaan diperoleh dari
hutang dan modal sendiri (Setiani, 2013).
Menurut Hardiningsih dan Oktaviani (2012), bahwa manajemen akan
mengambil keputusan untuk menggunakan dana internal yaitu laba ditahan untuk
melakukan investasi, namun di pihak pemilik modal mungkin menginginkan
agar laba ditahan dibagikan dalam bentuk dividen dengan harapan jika
perusahaan membagikan dividen, nilai perusahaan akan meningkat dari sudut
pandang investor, sehingga nilai sahamnya akan mengalami kenaikan.
Teori trade off menyatakan keputusan perusahaan didasarkan pada
keseimbangan manfaat dari pendanaan dengan utang yaitu perlakuan pajak
perseroan yang menguntungkan dengan suku bunga serta biaya kebangkrutan
yang tinggi. Hasilnya, semakin besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan akan
meningkatkan nilai perusahaan namun hanya pada titik tertentu saja dan ada
batasannya. Setelah hutang tersebut mencapai titik tertentu atau tingkat
39
maksimum, maka penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan.
Ini disebabkan kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding
dengan kenaikan biaya (Brigham dan Houston, 2001:34).
b Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan.
Keputusan investasi adalah suatu keputusan yang memiliki risiko yang
tinggi serta return yang diharapkan dan jika keputusan tersebut dilakukan dengan
tepat maka akan mendapatkan keuntungan yang akan diperoleh dimasa
mendatang. Menurut Hasnawati (2005) dalam penelitiannya bahwa kenaikan yang
terjadi dalam pengeluaran modal, relatif terhadap harapan-harapan sebelumnya,
ini cenderung mengakibatkan kenaikan return atas saham sekitar pada waktu
pengumuman dan sebaliknya return negatif atas perusahaan melakukan
penurunan pengeluaran modal.
Atas temuan tersebut memberikan hasil yang menyatakan bahwa
keputusan investasi yang dilakukan mengandung informasiyang berisi sinyal-
sinyal (khususnya kepada investor maupun kreditur) akan prospek perusahaan di
masa mendatang.
c Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba melalui penjualan dan investasi serta kebijakan-kebijakan
yang dilakukan oleh manajemen.Profitabilitas sendiri menjadi indikator dalam
keberhasilan perusahaan dalam menarik minat investor. Jika rasio profitabilitas
tinggi, maka investor akan tertarik untuk menanamkan sahamnya dan begitu pula
40
sebaliknya. Sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.
Menurut Ayem dan Nugroho (2016) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor
bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi
daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang
tinggi akan mempengaruhi investor dalam menghargai nilai saham yang lebih
besar daripada nilai yang tercatat pada neraca perusahaannya sehingga akan
meningkatkan nilai perusahaan.
d Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan.
Struktur Modal merupakan proporsi yang digunakan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari
penadanaan internal maupun eksternal dengan tujuan untuk memaksimumkan
harga saham perusahaan. Penerapan struktur modal yang tepat akan membuat
perusahaan terhindar dari risiko-risiko yang dapat membuat perusahaan
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan harus bisa mengatur
rasio struktur modal agar dapat memberikan manfaat bagi perusahaan agar siap
dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Menurut Hermuningsih (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
aturan struktur finansial konservatif menghendaki agar perusahaan tidak
mempunyai hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri, dalam
keadaan bagaimanapun. Disisi lain, konsep cost of capital menyatakan bahwa
41
perusahaan akan berusaha untuk memperoleh struktur modal yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata. Minimisasi biaya modal rata-
rata ini tidak mengharuskan komposisi jumlah modal eksternal yang lebih sedikit
dari jumlah modal sendiri.
Manajer memiliki keyakinan yang kuat atas prospek perusahaan
kedepannyaserta ingin agar harga saham meningkat, maka manajer dapat
menggunakan hutang lebih banyak sebagai sinyal yang lebih terpercaya untuk
calon investor. Ini disebabkan karena meningkatnya hutang yang dilakukan oleh
perusahaan dapat dipandang bahwa perusahaan tersebut yakin akan prospek
perusahaan dimasa mendatang.
Penggunaan hutang yang dilakukan oleh perusahaan akan memberikan
sinyal positif yang akan membuat investor menghargai nilai saham lebih besar
daripada nilai yang tercatat pada neraca, sehingga price book value perusahaan
tinggi sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.
42
Kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
v
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Keputusan Pendanaan( X1 )
Struktur Modal( X4 )
Profitabilitas( X3 )
Keputusan Investasi( X2 )
Nilai Perusahaan( X5 )
H1
1
La
nj
ut
an
…
...
H2
La
nj
ut
an
…
...
H1
Lan
H3
La
nj
ut
an
…
...
H1
Lan
H4
1
La
nj
ut
an
…
...
43
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1: Terdapat pengaruh keputusan pendanaan secara parsial terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
H2:Terdapat pengaruh keputusan investasi secara parsial terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
H3:Terdapat pengaruh profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2014-2018.
H4:Terdapat pengaruh struktur modal secara parsial terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2018.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pemilihan Metode
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif.Pendekatan kuantitatif lebih mengarah pada data yang
dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh. Adapun
berdasarkan cara melakukan suatu penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam
penelitian korelasional. Menurut Suryana (2010), penelitian korelasi adalah
penelitian yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
B. Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang
memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 dalam
Susilo dkk, 2018).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014-
2018.Jumlah populasi dalam penelitian inisebanyak 626 perusahaan.
45
2. Sampel
Menurut Ruslan ( 2008 : 139 ) sampel adalah sebagian dari elemen-elemen
tertentu dari suatu populasi.Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu menggunakan purposive sampling.Purposive sampling yaitu pemilihan
sampel yang berdasarkan pada karakteristik tertentu yang memiliki keterkaitan
dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.Kriteria-kriteria
yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.
b. Perusahaan sektor pertambangan batubara yang mempublikasikan laporan
keuangan secara berturut-turut dari tahun 2014-2018.
c. Perusahaan memiliki data yang lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian
ini.
d. Perusahaan yang laporan keuangannya telah diaudit.
e. Perusahaan yang mata uangnya disajikan dalam dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 14 perusahaan yang akan menjadi sampel
perusahaan sektor pertambangan batubara, yang mana dapat dijelaskan dalam
tabel 3 sebagai berikut :
46
Tabel 2
Proses Pengambilan Sampel
No Karakteristik Sampel
Jumlah
1 Perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.
22
2 Perusahaan sektor pertambangan batubara yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap setiap
tahun dari tahun 2014-2018.
(2)
3 Perusahaan sektor pertambangan batubarayang tidak
memiliki data yang lengkap yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
(2)
4 Perusahaan sektor pertambangan batubara yang laporan
keuangannya tidak diaudit.
(2)
5 Perusahaan yang mata uangnya tidak disajikan dalam
dolar Amerika Serikat.
(2)
Jumlah sampel
14
Sumber :www.idx.co.id2014-2018 (data diolah)
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka jumlah sampel
dalam penelitian adalah sebanyak 14 (empat belas) perusahaan sektor
pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Daftar nama
perusahaan yang menjadi sampel dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :
47
Tabel 3
Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Emiten
1 ADRO Adaro Energy Tbk
2 ARII Atlas Resources Tbk
3 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk
4 BUMI Bumi Resources Tbk
5 BYAN Bayan Resources Tbk
6 DOID Delta Dunia Makmur Tbk
7 GEMS Golden Energy Mines Tbk
8 HRUM Harum Energy Tbk
9 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
10 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk
11 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk
12 MYOH Samindo Resources Tbk
13 PTRO Petrosea Tbk
14 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
Sumber :www.sahamok.com (data diolah)
48
C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1 Definisi Konseptual Variabel
a. Variabel Dependen
Nilai perusahaan adalah suatugambaran dari kinerja perusahaan
mulai dari berdirinya perusahaan sampai saat ini yang tercermin
pada harga saham (Erawati dan Sulistiyanto, 2019).
b. Variabel Independen
1) Keputusan pendanaan merupakan penetapan sumber dana yang
diperoleh dari sumber eksternal perusahaan yang berbentuk hutang
serta berasal dari sumber internal perusahaan yang berasal dari laba
perusahaan (Yuliariskha, 2012). Keputusan pendanaan dalam
penelitian ini diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER).
2) Keputusan Investasi merupakan keputusan yang digunakan untuk
mengetahui pengalokasian sumber dana serta dapat
mengidentifikasi peluang-peluang yang dinilai dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan (Saragih, 2017:27). Keputusan
investasi dalam penelitian ini diukur dengan rasio Total Asset
Turnover(TATO).
3) Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba melalui penjualan dan
investasi serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh
manajemen (Ratnasari dkk, 2017). Profitabilitas dalam penelitian
ini diukur dengan rasio Return On Equity (ROE).
49
4) Struktur Modal merupakan bauran (proporsi) yang digunakan
perusahaan untuk pendanaanpermanen jangka panjang yang berasal
dari hutang, ekuitas saham preferen dan saham biasa (Kusumajaya,
2011). Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan rasio
Debt to Asset Ratio (DAR).
2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 4
Definisi Operasional Variabel
No
Variabel Dependen
Variabel Indikator Skala
1 Nilai Perusahaan (Y)
PBV : Harga pasar per saham
Nilai buku per saham
Rasio
Variabel Independen
2 Keputusan Pendanaan (X1)
DER : Total kewajiban
Ekuitas pemegang saham
Rasio
Dilanjutkan…..
50
3 Keputusan Investasi (X2)
TATO : Penjualan
Total Aktiva
Rasio
4 Profitabilitas (X3)
ROE :Laba Bersih Setelah Pajak
Total Ekuitasx 100 %
Rasio
5 Sruktur Modal (X4)
DAR : Total Hutang
Total Aset
Rasio
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melainkan melalui
media perantara dari pihak lain. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode studi dokumentasi yaitu dengan cara
mengumpulkan dokumen laporan keuangan setiap perusahaan batubara yang
Lanjutan….
…
51
menjadi sampel penelitianini selama periode2014-2018.Data ini diperoleh dari
situs www.idx.co.id , www.sahamok.com dan sumber lainnya.
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Merupakan alat analisis data yang cara kerjanya dengan
menggunakan statistik-statistik univariate yang meliputi : nilai rata-rata
sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum dan nilai standar
deviasi (𝛿 ) dalam bentuk tabel (Setiani, 2013).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas memiliki tujuan yaitu untuk menguji apakah
dalam model regresi terdapat variabel penggangu atau residual yang
mempunyai distribusi normal atau tidak.Pada dasarnya model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal (Saragih, 2017).
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan ujiOne Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam
penelitian ini, tingkat signifikan yang digunakan 𝛼 = 0,05. Dasar
pengambilan keputusan adalah dengan melihat angka probabilitas dari
Kolmogorov-Smirnov Z, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai probabilitas 𝜌 ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
2) Jika probabilitas ≤ 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
52
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas merupakan alat untuk menguji pada model
regresi apakah terdapat korelasi antar variabel independen.Pada model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen (Prayogo, 2016).
Ini dapat dilihat dari Variance Inflantion Factor
(VIF).Tolerance sendiri mengukur variablitas dari variabel independen
yang terpilih namun tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi ( karena VIF =
1/tolerance ). Dalam penelitian ini untk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
VIF > 10. Jika Nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas antar
variabel independen dalam model regresi dan sebaliknya.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model
regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode
satu dengan periode sebelumya (Ghozali dalam Saragih, 2017).Jika
terjadi korelasi, maka terdapat masalah autokorelasi.Model regresi yang
baik adalah regresi yang terhindar dari autokorelasi.
Untuk mengetahui apakah dalam penelitian ini terdapat
korelasi atau tidak maka peneliti menggunakan uji Durbin-Watson
(DW)dimana :
53
1) Jika 0 < d < d1 maka tidak ada autokorelasi positif yang berarti
keputusan ditolak.
2) Jika dl ≤ d du maka tidak ada autokorelasi positif yang berarti
tidak ada keputusan.
3) Jika 4-dl < d < 4 maka tidak ada autokorelasi negatif yang berarti
keputusan ditolak.
4) Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl maka tidak ada autokorelasi negatif yang
berarti tidak ada keputusan.
5) Jika du < d < 4-du maka tidak ada autokorelasi positif maupun
negatif yang berarti keputusan diterima.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas berfungsi sebagai alat uji untuk
mengetahui apakah dalam model regresi telah terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap atau sama,
maka dapat disebut homokedastisitas dan apabila berbeda maka disebut
heteroskedastisitas (Anggrahini dkk, 2018).
Untuk mengetahui apakah dalam penelitian ini terjadi
heteroskedastisitas maka dapat dilihat dari :
1) Jika terdapat suatu pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur (misalnya bergelombang, melebar lalu
menyempit), maka ini mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
54
2) Jika tidak ada bentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol sumbu Y, maka dapat dipastikan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis yang
digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang memilikipengaruh antara
satu variabel independen terhadap variabel dependen. Pada dasarnya
analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan atau pengaruh
baik itu positif ataupun negatif antara variabel independen dengan
variabel dependen (Prayogo, 2016).
Penelitian ini menjelaskan hubungan secara linier antara variabel
keputusan pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan struktur
modal terhadap nilai perusahaan serta dapat memprediksi variabel nilai
perusahaan jika variabel keputusan pendanaan, keputusan investasi,
profitabilitas dan struktur modal mengalami peningkatan atau
penurunan.
Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang dapat
dijelaskan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persamaan model regresi :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Keputusan Pendanaan
55
X2 = Keputusan Investasi
X3 = Profitabilitas
X4 = Struktur Modal
a = Konstanta
b1 = Koefisien Variable X1
b2 = Koefisien Variable X2
b3 = Koefisien Variable X3
b4 = Koefisien Variable X4
e = Standard Error
4. Uji Hipotesis
a. Uji Goodness of Fit(Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui kelayakan model, apakah
permodelan yang dibangun telah memenuhi kriteria fit atu tidak. Dalam
penelitian ini, kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan 𝜌 dengan 0,05 pada
derajat kesalahan 5% (=0,05).
b. Uji Parsial ( Uji t )
Uji t biasa disebut dengan uji signifikasi individual.Uji t
sendiri digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas atau independen secara individu (parsial) dalam
menjelaskan variabel dependen (Yuliariskha, 2012). Dalam penelitian
ini, kriteria pengujian jika 𝜌< 0,05 maka hipotesis diterima atau
56
terdapat pengaruh yang signifikan, sebaliknya jika 𝜌> 0,05 maka
hipotesis ditolak atau tidak terdapat pengaruh yang siginifikan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan apabila variabel
independennya lebih dari satu.Besarnya nilai koefisien determinasi (R2)
menunjukkan seberapa besar proporsi perubahan variabel independen
mampu menjelaskan variasi perubahan dari variabel dependen (Saragih.
2017).
Apabila nilai Adjusted R2 = 1 mengindikasikan bahwa fluktuasi
variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Apabila nilai Adjusted R2 semakin mendekati 1,
mengindikasikan bahwa semakin kuat kemampuan variabel independen
menjelaskan fluktuasi variabel dependen, sedangkan jika nilai Adjusted
R2 semakin mendekati 0 mengindikasikan semakin lemah kemampuan
variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.
Jadi, semakin besar nilai suatu koefisien determinasi dalam penelitian
menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan sebagai
prediktor pada nilai variabel dependen memiliki ketepatan prediksi
yang tinggi.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. PT Adaro Energy Tbk
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan pada tanggal 28 Juli
2004.Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industry,
pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan dan konstruksi.ADRO
memulai operasinya pada bulan Juli 2005.ADRO melakukan penawaran
umum perdana pada tanggal 16 Juli 2008 dalam rangka menyederhanakan
struktur korporasi menjadi satu perusahaan induk dan memperkuat rantai
pasokan batubaranya. Penawaran umum saham perdana sebanyak
11.139.331.000 lembar saham yaitu 34,8 % dari 31.985.962.000 modal saham
yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 ,- per
saham dengan harga penawaran Rp 1.100,- per saham. Pada akhir tahun 2018
harga saham ( closing price ) PT Adaro Energy Tbk mencapai Rp 1.215,- per
saham.
2. PT Atlas Resources Tbk
PT Atlas Resources Tbk (ARII) berdiri pada tanggal 26 Januari 2007
yang merupakan salah satu perodusen yang cukup dikenal di Indonesia.
Untuk mendukung pengembangan usaha dan memperkuat permodalan, pada
bulan November 2011 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham
58
Perdana (Initial Public Offering) dengan menerbitkan 650 juta saham dengan
harga penawaran Rp 1.500,- per saham. Saham-saham tersebut telah
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ARII.
Pada akhir tahun 2018, harga saham (closing price) PT Atlas Resources Tbk
mencapai Rp 900,- per saham.
3. PT Baramulti Suksessarana Tbk
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) didirikan pada tahun 1990
sebagai perusahaan perdagangan batubara.Tahun 2011, perusahaan mulai
melakukan penambangan batubara ditambang-tambangnya sendiri.Pada
tanggal 8 November 2012, Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia dengan nilai nominal Rp 100,- per saham. Perusahaan menawarkan
10% dari jumlah modal saham sebanyak 261.500.000 saham. Pada akhir
tahun 2018 harga saham (closing price) PT Baramulti Suksessarana Tbk
mencapai Rp 2.340,- per saham.
4.PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) atau dulunya bernama PT Bumi
Modern yang berdiri pada tanggal 26 Juni 1973.PT Bumi Modern awalnya
hanya bergerak dalam bidang industri perhotelan dan pariwisata hingga
padatahun 1998, BUMI mulai bertransformasi untuk memasuki industry
minyak, gas alam da pertambangan.Sekitar tahun 2000, BUMI melakukan
ekspansi usahanya dengan bergerak di usaha batubara dan barang tambang
lainnya. Pada tanggal 30 Juli 1990, BUMI melakukan penwaaran umum
saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 10.000.000 lembar dengan
59
nilai nominal Rp 1.000,- per saham. Pada akhir ahun 2018, harga saham
(closing price) PT Bumi Resources mencapai Rp 103,- per saham.
5. PT Bayan Resources Tbk
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dimulai pada bulan November
1997 saat Pemegang Saham Pendiri mengakuisisi tambangan batubara
pertamanya yang bernama PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP).Pada tahun
2006, Perseroan diubah dari perushaan non-investasi menjadi perusahaan
terbatas. Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perseroan secara resmi mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Saham Perdana
(IPO) sebanyak 833.333.500 dengan nilai nominal Rp 100 serta harga
perdana Rp 5.800,- per saham. Pada akhir tahun 2018, harga saham (closing
price) PT Bayan Resources mencapai Rp 19.875,- per saham.
6. PT Delta Dunia Tbk
PT Delta Dunia Tbk (DOID) memulai usahanya pada tahun 1990.
Pada tanggal 29 Mei 2001, Perusahaan menerima surat pernyataan efektif dari
Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK) atas penawaran umum perdana saham biasa sejumlah 72.020.000 saham
dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan ditawarkan kepada umum pada
harga penawaran Rp 150,- per saham.Pada bulan Juni 2001, perusahaan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.Akhir tahun 2018, harga
saham (closing price) PT Delta Dunia Tbk mencapai Rp 525,- per saham.
60
7. PT Golden Energy Mines Tbk
PT Golden Energi Mines Tbk (GEMS) atau dahulunya bernama PT
Bumi Kencana Eka Sakti yang didirikan pada tanggal 13 Maret 1997. Saham
Perusahaan mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17
november 2011. Perusahaan mencatatkan 5.882.353.000 lembar saham
dengan harga saham pada saat IPO sebesar Rp 2.500,- per saham. Pada akhir
tahun 2018, harga saham (closing price) PT Golden Energy Mines mencapai
Rp 2.550,- per saham.
8. PT Harum Energy Tbk
PT Harum Energy Tbk (HRUM) atau dahulunya bernama PT Asia
Antrasit yangdidirikan pada tanggal 12 Oktober 1995. Pada tanggal 6 Oktober
2010, Perusahaan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 2.700.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 5.200,- per
saham. Pada akhir tahun 2018, harga saham (closing price) PT Harum Energy
mencapai Rp 1.400,- per saham.
9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) didirikan tanggal 2
September 1987.Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan melakukan
penawaran umum perdana sebanyak 225.985.000 lembar saham yang
merupakan 20% dari 1.129.925.000 lembar saham yang ditempatkan dan
disetor penuh. Saham-saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia tanggal 18 Desember 2007. Akhir tahun 2018, harga saham
61
(closing price) PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencapai Rp 20.250,- per
saham.
10. PT Resources Alam Indonesia Tbk
PT Resouces Alam Indonesia Tbk (KKGI) atau dahulunya bernama
PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries Tbk yang didirikan pada tahun
1981. Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana pada tahun
1991 serta menerbitakan 4,5 juta lembar saham dengan harga penawaran
perdana Rp 5.700,- per saham. Saham-saham tersebut telah tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991. Pada akhir tahun 2018, harga saham
(closing price) PT Resources Alam Indonesia mencapai Rp 354,- per saham.
11. PT Mitrabara Adiperdana Tbk
PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) didirikan pada tanggal 29
Mei 1992. Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengenai
penawaran umum saham perdana sebanyak 245.454.400 lembar saham
dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan
harga penawaran Rp 1.300, per saham. Pada akhir tahun 2018, harga saham
(closing price) PT Mitrabara Adiperdana mencapai Rp 2.850,- per saham.
12. PT Samindo Resources Tbk
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) atau dahulunya bernama PT
Myohdotcom Indonesia dan PT Myoh Technology Tbk yang didirikan
tanggal 15 Maret 2000. Pada tanggal 30 Juni 2000, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK
62
untuk melakukan penawaran saham perdana sebanyak 150.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp 25 per lembar saham dan harga penawaran
sebesar Rp 150,- per saham. Pada tanggal 30 Juli 2000, sluruh saham telah
tercatat di Bursa Efek Indonesia.Pada akhir tahun 2018, harga saham (closing
price) PT Samindo Resources mencapai Rp 1.045, per saham.
13. PT Petrosea Tbk
PT Petrosea Tbk (PTRO) didirikan pada tahun 1972.Tahun 1990,
Perusahaan mencatatkan sahamnya ke Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 21
Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan
penawaran umum saham perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham
yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada akhir tahun
2018, harga saham (closing price) PT Petrosea Tbk mencapai Rp 1.785,- per
saham.
14. PT Toba Sejahtera Tbk
PT Toba Sejahtera Tbk (TOBA) atau dahulunya bernama PT
Buana Persada Gemilang yang didirikan tanggal 28 Januari 2008.Pada
tanggal 6 Juli 2012 melakukan penawaran saham perdana sebanyak
210.681.000 lembar. Pada akhir tahun 2018, harga saham (closing price) PT
Toba Sejahtera Tbk mencapai Rp 1.620,- per saham.
63
B. Hasil Penelitian Statistik Deskriptif
Merupakan alat analisis data yang cara kerjanya dengan menggunakan
statistik-statistik univariate yang meliputi : nilai rata-rata sampel (mean), nilai
maksimum, nilai minimum dan nilai standar deviasi (𝛿 ) dalam bentuk tabel
(Setiani, 2013). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan
statitistik deskriptif adalah Keputusan Pendanaan (DER), Keputusan Investasi
(TATO), Profitabilitas (ROE), Struktur Modal (DAR) dan Nilai Perusahaan
(PBV). Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai
berikut:
Tabel 5
Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Rata-Rata
Standar
Deviasi
Nilai Perusahaan 70 -,316 18,801 2,17611 2,836241
Keputusan
Pendanaan 70 -9,868 34,056 1,88721 4,803510
Keputusan Investasi 70 ,005 2,007 ,92887 ,520844
Profitabilitas 70 -282,976 84,772 11,46311 45,127262
Struktur Modal 70 ,098 7,719 ,61380 ,925741
Valid N (listwise) 70
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 5, menunjukan bahwa jumlah
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 sampel data yang
diambil dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia
(BEI) Perusahaan pertambangan batubara periode 2014 sampai dengan 2018 dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
64
1. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaandalam penelitian ini diproksikann dengan Price Book
Value (PBV). Berdasarkan tabel 5, besaran nilai perusahaan pada 14
perusahaan sampel mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu -0,316 dan
nilai maksimum (terbesar) yaitu 18,801 dengan rata-rata 2,17611 pada standar
deviasi 2,836241. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan terendah
terdapat pada PT Bumi Resources Tbk pada tahun 2014 yaitu sebesar -0,316
sedangkan nilai perusahaan tertinggi ada pada PT Atlas Resources Tbk pada
tahun 2018 yaitu sebesar 18,801.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan Pendanaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to
Equity Ratio (DER). Berdasarkan tabel 5, besaran keputusan pendanaan pada
14 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu -9,868 dan
nilai maksimum (terbesar) yaitu 34,056 dengan rata-rata 1,88721 pada standar
deviasi 4,803510. Perusahaan yang memiliki keputusan pendanaan terendah
terdapat pada PT Bumi Resources Tbk pada tahun 2014 yaitu sebesar -9,868
sedangkan keputusan pendanaan tertinggi terdapat pada PT Atlas Resources
Tbk pada tahun 2018 yaitu sebesar 34,056.
3. Keputusan Investasi
Keputusan Investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan Total
Asset Turn Over(TATO). Berdasarkan tabel 5, besaran keputusan investasi
pada 14 perusahaan sampel mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu 0,005
dan nilai maksimum (terbesar) yaitu 2,007 dengan rata-rata 0,92887 pada
65
standar deviasi 0,520844. Perusahaan yang memiliki keputusan investasi
terendah terdapat pada PT Bumi Resources Tbk pada tahun 2017 sebesar
0,005 sedangkan keputusan investasi tertinggi terdapat pada PT Mitrabara
Adiperdana Tbk pada tahun 2015 yaitu sebesar 2,007.
4. Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Equity
(ROE). Berdasarkan tabel 5, besaran profitabilitas pada 14 perusahaan sampel
mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu -282,976 dan nilai maksimum
(terbesar) yaitu 84,772 dengan rata-rata 11,46311 pada standar deviasi
45,127262. Perusahaan yang memiliki profitabilitas terendah terdapat pada PT
Atlas Resources Tbk pada tahun 2018 sebesar -282,976 sedangkan
profitabilitas tertinggi terdapat pada PT Bumi Resources pada tahun 2018
yaitu sebesar 84,772.
5. Struktur Modal
Struktur Modal dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt To Asset
Ratio (DAR). Berdasarkan tabel 5, besaran struktur modal pada 14
perusahaan sampel mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu 0,098 dan nilai
maksimum (terbesar) yaitu 7,719 dengan rata-rata 0,61380 pada standar
deviasi 0,925741. Perusahaan yang memiliki struktur modal terendah terdapat
pada PT Harum Energy pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,098 sedangkan
struktur modal tertinggi terdapat pada PT Bayan Resources pada tahun 2016
yaitu sebesar 7,719.
66
C. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a.Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data sebuah model
regersi, variabel dependen atau variabel independennya atau keduanya
memiliki distribusi yang normal atau tidak.Pada penelitian ini, uji
normalitas data yang digunakan adalah menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov.Hasil Pengujian diperoleh sebagai berikut :
Tabel 6
Hasil Uji Normalitassebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
Kolmogorv-Smirnov ,160
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Hasil uji normalitas diatas menunjukan data tidak terdistribusi
normal karena tingkat signifikansi < 0,05 sehingga harus ditransformasi
agar data terdistribusi secara normal yaitu dengan cara melakukan
transformasi atau mengubah data ke dalam bentuk ln ( logaritma natural )
yang berfungsi untuk memperkecil skala ukuran data dan untuk
menormalkan distribusi data. Hasil uji normalitas data setelah transformasi
adalah sebagai berikut :
67
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
Kolmogorov-Smirnov ,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 7, terlihat K-S sebesar
0,054 dengan nilai signifikansi 0,200 .Nilai signifikansi diatas 0,05 yang
menunjukan bahwa residual terbukti terdistribusi secara normal atau
memenuhi asumsi klasik normalitas. Dari hasil tersebut, menunjukan bahwa
data dari variabel nilai perusahaan, keputusan pendanaan, keputusan
investasi, proitabilitas dan struktur modal sudah berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas, maka
dilakukan analisis terhadap korelasi antara variabel independen.Dimana
dalam pengujian ini digunakan analisis pada nilai Variance Inflantion
Factor (VIF). Nilai tolerance yang lebih dari 0,10 berarti antar variabel
independen tidak terjadi korelasi, sedangkan apabila dilihat menggunakan
VIF maka jika nilai lebih kecil dari 10 berarti antar variabel telah terjadi
korelasi.
68
Tabel 8
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Pada tabel 8, menunjukan bahwa nilai tolerancelebih dari 0,1 dan
nilai VIF tidak ada yang lebih besar dari 10. Berdasarkan hasil uji
multikolinieritas tersebut menunjukan bahwa persamaan model regresi yang
diajukan tidak terdapat masalah multikolinieritas dan layak untuk
digunakan.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi
linear terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu
dengan periode sebelumnya (Ghozali dalam Saragih, 2017).Untuk
menganalisis ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Hasil uji autokorelasi dapat
dilihat sebagai berikut :
Model
Statistik Kolinieritas
Tolerance VIF
1 (Constant)
Keputusan Pendanaan ,259 3,864
Keputusan Investasi ,741 1,350
Profitabilitas ,921 1,085
Struktur Modal ,316 3,165
69
Tabel 9
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 1,742
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 9, diketahui bahwa
nilai DW sebesar 1,742 sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan
signifikansi 0,05 dengan jumlahsampel sebanyak 70 serta jumlah variabel
bebas sebanyak 4 (k=4) maka diperoleh nilai dl sebesar 1,4943 dan nilai du
sebesar 1,7351 dengan perhitungan du < DW < 4-du = 1,7351 < 1,742< 4-
1,7351. Setelah dihitung, hasilnya adalah bahwa model regresi yang
diajukan tidak terdapat gejala autokorelasi positif maupun negatif diantara
variabel-variabel independennya sehingga model regresi layak untuk
digunakan.
70
d. Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas akan muncul apabila dalam sebuah
model regresi telah terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan.
Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka dapat
disebut homokedastisitas dan apabila berbeda maka disebut
heterosekdastisitas (Anggrahini dkk, 2018). Untuk mengetahui apakah
dalam penelitian ini telah terjadi heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
gambar dibawah ini :
Gambar 2 Output Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2 menunjukan bahwa dalam model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.Dimana tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.
71
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
keputusan pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan struktur modal
terhadap nilai perusahaan. Analisis ini diolah dengan menggunakan bantuan
program SPSS. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 10
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,257 ,314
Keputusan Pendanaan -,232 ,169 -,339
Keputusan Investasi ,051 ,128 ,058
Profitabilitas ,213 ,086 ,325
Struktur Modal ,569 ,261 ,488
Sumber : Hasil penelitian, 2018 (Data Diolah)
Hasil uji regresi linier berganda dapat dimasukan kedalam model
persamaan menjadi :
Y = 0,257 - 0,232 X1 + 0,051 X2 + 0,213 X3 + 0,569 X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, berikut interpretasi dari model
persamaan regresi diatas :
72
1. Nilai konstanta sebesar 0,257 menunjukan bahwa variabel keputusan
pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan struktur modal jika
nilainya 0 maka nilai perusahaan akan bernilai sebesar 0,257.
2. Nilai koefisien keputusan pendanaan sebesar -0,232 dengan nilai negatif.
Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan keputusan pendanaan sebesar 1
kali maka nilai perusahaan akan menurun sebesar -0,232 dengan asumsi
variabel yang lain konstan.
3. Nilai koefisien keputusan investasi sebesar 0,051 dengan nilai positif. Hal
ini berarti bahwa setiap peningkatan keputusan investasi sebesar 1 kali
maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,051 dengan asumsi
variabel yang lain konstan.
4. Nilai koefisien profitabilitas sebesar 0,213 dengan nilai positif. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan profitabilitas sebesar 1 kali maka nilai
perusahaan akan meningkat sebesar 0,213 dengan asumsi variabel yang
lain konstan.
5. Nilai koefisien struktur modal sebesar 0,569 dengan nilai positif. Hal ini
berarti bahwa setiap peningkatan struktur modal sebesar 1 kali maka nilai
perusahaan akan meningkat sebesar 0,569 dengan asumsi variabel yang
lain konstan.
73
3. Uji Hipotesis
Pada uji hipotesis, akan dilakukan pengujian signifikansi koefisien regresi
parsial secara individual (Uji t) serta analisis koefisien determinasi (R2). Nilai-
nilai dari uji F, uji t dan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat dibawah ini :
A. Uji Goodness of Fit
Uji ini digunakan untuk mengetahui kelayakan model, apakah
permodelan yang dibangun telah memenuhi kriteria fit atu tidak. Dalam
penelitian ini, kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan 𝜌 dengan 0,05 pada
derajat kesalahan 5% (=0,05). Hasil pengujian uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Goodness of Fit
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel 11, diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh
keputusan pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas dan struktur
modal terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 0,025< 0,05 dan nilai F
hitung 3,061> F tabel 2,51 sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang
dibangun telah memenuhi kriteria fit. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh
variabel bebas mampu menjelaskan keragaman dari nilai perusahaan yang
tercermin dari nilai PBV.
Model F Sig.
1 Regression 3,061 ,025
Residual
Total
74
B. Uji Siginifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahu pengaruh secara individu antara
variabel independen terhadap variabel dependennya. Dalam penelitian ini,
kriteria pengujiannya yaitu jika 𝜌< 0,05 maka hipotesis diterima atau
terdapat pengaruh yang signifikan. Sebaliknya jika 𝜌> 0,05 maka hipotesis
ditolak atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil pengujian Uji t
sebagai berikut :
Tabel 12
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Model T Sig.
1 (Constant) ,820 ,416
Keputusan Pendanaan -1,370 ,177
Keputusan Investasi ,399 ,691
Profitabilitas 2,477 ,017
Struktur Modal 2,183 ,034
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel 12 diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
1. Diketahui nilai probabilitas Keputusan Pendanaan (DER) adalah
0,177. Karena nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi
yaitu 0,05 atau 0,177 > 0,05serta t hitung -1,370sehinggadapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak yang artinya tidak
terdapat pengaruhantara keputusan pendanaan terhadap nilai
perusahaan.
75
2. Diketahui nilai probabilitas Keputusan Investasi (TATO) adalah
0,691. Karena nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi
yaitu 0,05 atau 0,691< 0,05serta t hitung 0,399sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak yang artinyatidak terdapat
pengaruh antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.
3. Diketahui nilai probabilitas Profitabilitas (ROE) adalah 0,017. Karena
nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau
0,017< 0,05 serta t hitung 2,477 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ketiga diterima yang artinya terdapat pengaruhantara
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
4. Diketahui nilai probabilitas Struktur Modal (DAR) adalah 0,034.
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05
atau 0,034< 0,05 serta t hitung 2,183 sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis keempat diterima yang artinya bahwa terdapat
pengaruh antara struktur modal terhadap nilai perusahaan.
76
C. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini dilakukan apabila variabel independennya lebih dari satu.
Jika nilai Adjusted R2= 1 mengindikasikan bahwa fluktuasi variabel
dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Apabila
nilai Adjusted R2semakin mendekati 1 mengindikasikan bahwa semakin
kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel
dependen, sedangkan jika nilai Adjusted R2 semkin mendekati 0
mengindikasikan bahwa semakin lemah kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel 13, nilai Adjusted R2 pada penelitian ini
diperoleh angka sebesar 0,130 atau 13,0%. Hal ini menunjukan bahwa
keempat variabel independen yaitu keputusan pendanaan (DER),
keputusan investasi (TATO), profitabilitas (ROE) dan struktur modal
(DAR) mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai perusahaan (PBV)
sebesar 13,0%, sedangkan sisanya 87,0% dijelaskan oleh faktor lain selain
faktor yang digunakan dalam penelitian ini.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,440a ,194 ,130 ,68881
77
D. Pembahasan
1. Pengaruh Keputusan PendanaanTerhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitudiperoleh suatu hasil
bahwa hipotesis kedua menyatakan “Terdapat pengaruh keputusan pendanaan
secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan
sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018”
ditolak, dengant hitung sebesar -1,370 dengan signifikansi 0,177. Jadi dapat
disimpulkan bahwa keputusan pendanan secara parsialtidak
berpengaruhterhadap nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan teori trade off dalam Brigham dan Houston
(2001:34) yang menyatakan bahwa manajer akan berusaha meningkatkan
hutang sampai pada titik tertentu saja. Semakin besar hutang yang dimiliki
oleh perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan namun hanya pada titik
tertentu saja. Setelahnya justru akan menurunkan nilai perusahaan.
Menurunnya nilai perusahaan diakibatkan oleh bertambahnya jumlah
proporsi hutang yang juga bisa diakibatkan oleh biaya keagenan.Munculnya
biaya keagenan dikarenakan adanya ketidaksesuaian kepentingan antara
pemegang saham dengan manajer ataupun dengan kreditor. Kenaikan yang
disebabkan oleh biaya keagenan akan meingkatkan total biaya sesungguhnya
yang terdapat dalam pendanaan hutang. Semakin tinggi biaya keagenan yang
ditimbulkan maka semakin tinggi pula hutang yang harus dibayarkan oleh
perusahaan.
78
Hasil penelitian ini sejalan dengan Saragih (2017) dan
Kusumaningrum dan Shiddiq (2013) yang menyatakan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Maimunah dan Hilal
(2014) dan Setiani (2014) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitu diperoleh suatu hasil
bahwa hipotesis ketiga menyatakan “Terdapat pengaruh keputusan investasi
secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan
sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018”
ditolak,dengan tingkat signifikansi 0,691. Jadi dapat disimpulkan bahwa
keputusan investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Menurut Rinnaya dkk (2016), TATO menggambarkan
seberapaefektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan guna menghasilkan
berapa banyak rupiah dari penjualan bersih yang dapat dihasilkan dari setiap
rupiah yang diinvestasikan.Hasil penelitian ini sejalan dengan Utami dan
Setiono (2016) yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitu diperoleh suatu hasil
bahwa hipotesis keempat menyatakan “Terdapat pengaruh profitabilitas
79
secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan
sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018”
diterima, dengan tingkat signifikansi 0,017. Jadi dapat disimpulkan bahwa
profitabilitassecara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Rasio profitabilitas yang tinggi, akan menarik investor untuk
menanamkan sahamnya sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan
yang berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.Ini sesuai dengan
pernyataan Ayem dan Nugroho (2016) dalam penelitiannya yaitu
profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa
perusahaan berada dalam kondisi yang menguntungkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Ayem dan Nugroho (2016) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.Namun tidak sejalan dengan penelitian Wulandari dkk
(2018) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
nilai perusahaan.
4. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitu diperoleh suatu hasil
bahwa hipotesis kelima menyatakan “Terdapat pengaruh struktur modal
secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan
sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018”
diterima,dengan signifikansi 0,034. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur
modal secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
80
Berpengaruhnya DAR terhadap nilai perusahaan mengindikasikan
bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan asetnya dibandingkan
hutangnya.Semakin tinggi rasio ini, mengindikasikan bahwa perusahaan
semakin berisiko.Kreditor lebih menyukai DAR yang lebih rendah
dikarenakan tingkat keamanan dananya semakin baik.Meningkatnya DAR
cenderung akan menurunkan nilai perusahaa karena menunjukan tingkat total
aset perusahaan yang rendah dalam menutupi hutangnya (Wulandari, 2016).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Wulandari (2016) yang menyatakan
bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Namun
tidak sejalan dengan penelitian Dwita dan Kurniawan (2019) yang
menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keputusan pendanaan secara parsialtidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
2. Keputusan Investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
3. Profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2018.
4. Struktur Modalsecara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2018.
5. Hasil uji Koefisien Determinasi (R2), nilai Adjusted R2 pada penelitian ini
adalah 0,130 atau 13,0%. Hal ini menunjukan bahwa keempat variabel
independen yaitu keputusan pendanaan, keputusan investasi, profitabilitas
dan struktur modal mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai perusahaan
82
sebesar 13,0%, sedangkan sisanya 87,0% dijelaskan oleh faktor lain selain
faktor yang digunakan dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan serta keterbatasan yang telah dijelaskan dalam
penelitian ini, maka dapat disampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan pendanaan dan keputusan investasi yang dilakukan pada
perusahaan pertambangan sektor batubara tidak berpengaruh. Manajemen
keuangan harus mempertimbangkan kedua faktor ini lebih lanjut untuk
keberlangsungan perusahaan kedepannya terutama nilai perusahaannya.
2. Profitabilitas dan Struktur modal yang dilakukan pada perusahaan
pertambangan sektor batubara berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
sehingga hal ini perlu dipertahankan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel serta
menambah tahun penelitian agar hasil penelitian jauh lebih baik.
4. Penelitian mendatang perlu memperbesar jumlah sampel penelitian, tidak
terbatas pada perusahaan pertambangan sector batubara saja melainkan
mencakup seluruh perusahaan pertambangan.
83
DAFTAR PUSTAKA
Anggrahini, Astri Nofitasari, Rita Andini dan Hartono Hartanto. 2018. “Pengaruh
Struktur Kepemilikan Manjerial, Arus Kas Operasi dan Total Asset
Turnover Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Financial Distress Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Sub Sektor Pertambangan
Batubara Yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016)”. Journal Of
Accounting. Vol.4 (4).
Astutik, Dwi. 2017. “Pengaruh Aktivitas Rasio Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Pada Industri Manufaktur)”. Jurnal STIE
Semarang.Vol 9 (1), Feburari 2017.
Ayem, Sri dan Ragil Nugroho. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal,
Kebijakan Deviden dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia)”. Jurnal Akuntansi. Vol.4 (1), Juni 2016 : 31-39.
Brigham, Eugene F dan Joel F.Houston. 2001. Manajemen Keuangan.
Terjemahan Dodo Suharto dan Herman Wibowo dari Fundamentals Of
Financial Management (1998). Edisi 8, Buku 1. Jakarta : Erlangga.
Brigham, Eugene F dan Joel F.Houston. 2001. Manajemen Keuangan.
Terjemahan Dodo Suharto dan Herman Wibowo dari Fundamentals Of
Financial Management (1998). Edisi 8, Buku 2. Jakarta : Erlangga.
BUMN.2015, 04 Maret. PTBA Raih Laba Bersih Rp 2,02 Triliun Untuk Tahun
2014. Online.https://www.bumn.go.id/bukitasam/berita/0-PTBA-RAIH-
LABA-BERSIH-RP-2-02-TRILIUN-UNTUK-TAHUN-2014.( 30 Maret
2019)
Chandra, Adi, Kamaliah dan Restu Agusti. 2016. “Pengaruh Struktur Modal dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening
(Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2009-2013)”. Jurnal Ekonomi. Vol. 24 (3), September
2016 : 1-16.
Christi, Sisilia dan Farida Titik. 2015. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran
Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia
Tahun 2010-2014)”. e-Proceeding of Management. Vol.1 (3), Desember
2015.
84
CNN Indonesia.2017, 03 Januari. Cuan Membara Di Saham Batubara.
Online.https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170103103941-92-
183703/cuan-membara-di-saham-batu-bara.(30 Maret 2019)
CNBC Indonesia. 2018, 22 November. Saham Perusahaan Batubara Amburadul.
Online.https://www.cnbcindonesia.com/market/20181122100233-17-
43189/saham-perusahaan-batu-bara-amburadul. (08 April 2019)
Dae, Cheysilia Novita. 2015. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI)”. Artikel Ilmiah.
Detik Finance.2017, 13 Februari. Harga Batubara Naik, Jangan Nafsu Memburu
Saham Tambang. Online.https://www.finance.detik.com/bursa-dan-
valas/d-3420625/harga-batu-bara-naik-jangan-nafsu-memburu-saham-
tambang. (30 Maret 2019)
Erawati, Teguh dan Dedi Sulistiyanto. 2019. “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, Likuiditas dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)”.
Jurnal Akuntansi Pajak Dewantara. Vol. 4 (1) Januari - Juni : 2019.
Frensidy, Budi. 2014. Matematika Keuangan. Edisi 3 (Revisi).Jakarta : Salemba
Empat.
Handoko, T.Hani, dkk. 2012. Manajemen dalam Berbagai Perspektif. Jakarta :
Erlangga.
Hardiningsih, Pancawati dan Rachmawati Meita Oktaviani. 2012. “Determinan
Kebijakan Hutang ( DalamAgency Theory dan Pecking Order Theory )”.
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1 (1) Mei 2012 :
11-24.
Hasnawati, Sri. 2005. “Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Publik Di Bursa Efek Jakarta”. JAAI 9 (2) : 117-126.
James, Leena, Lairenlakpam Mangal Singh dan Shubham Goyal. 2018. “The
Relationship Between Corporate Governance And Firm Value In India :
An Empirical Study”. Shanlax International Journal of Commerce. Vol.
6 Issue 2, April 2018, pp. 204-209.
Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 1, Cetakan 1. Jakarta:
Kencana.
85
Kontan.2018, 05 Januari. Harga Batubara Naik, Berikut Saham Yang Disarankan.
Online.https://investasi.kontan.co.id/news/harga-batu-bara-naik-berikut-
saham-yang-disarankan. (30 Maret 2019)
Kurniawan, Noval. 2016. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas’ Diponegoro. Semarang.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. “Pengaruh Sturktur Modal dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Perofitabilitas dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”. Tesis. Program Pascasarjana Program Studi Manajemen
Universitas Udayana. Denpasar.
Kusumaningrum, Dyah Ayu Ratnasari dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013.
“Pengaruh Keputusan Invesstasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan
Deviden, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Instutisional
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang
terdaftar di BEI Tahun 2011-2012). Journal of Accounting.Vol 2
(4).2013 : 1-10.
Liputan6. 2014, 16 Oktober.Sektor Saham Tambang dan Perkebunan
Melempem.Online.https://www.liputan6.com/bisnis/read/2119657/sektor
-saham-tambang-dan-perkebunan-melempem. (30 Maret 2019)
Maimunah, Siti dan Suhaila Hilal. 2014. “Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan
AkuntansiFakultas Ekonomi.Volume Semester II 2014.
Mindra, Sukma dan Teguh Erawati. 2014. “Pengaruh Earnings Per Share (EPS),
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2011)”. Jurnal Akuntasi. Vol.
2 (2), Desember 2014.
Moniaga, Fernandes. 2013. “Struktur Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya
Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca Periode
2007-2011”. Jurnal EMBA. Vol. 1 (4), Desember 2013 : 433-442.
Nurjanah, Dwi Anita Sukmawati. 2017. “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Pertambangan Sub
Sektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
86
2015)”. Skripsi.Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pasundan. Bandung.
Prayogo, Pungkas. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Skripsi.Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.
Price Waterhouse Coopers. 2016. PWC : Tahun 2015 Sebagai Tahun Terburuk
Bagi Sektor Pertambangan. Online.https://www.pwc.com/id/en/media-
centre-pwc-in-news/2016/indonesian/pwc---tahun-2015-sebagai-tahun-
terburuk-bagi-sektor-pertambangan.html. ( 20 November 2018 )
Putra, Ferdy dan Zulbahridar. 2015. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal dan
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi. Vol. 23 (1), Maret 2015 : 42-58.
Rakhimsyah, Leli Amnah dan Barbara Gunawan. 2011. “Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Investasi. Vol. 7 (1), Juni
2011 : 31-45.
Ratnasari, Siti, Muhammad Tahwin dan Dian Anita Sari. 2017. “Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Buletin
Bisnis dan Manajemen. Vol.03 (1), Februari 2017 : 80-94.
Republik, Indonesia. 2009. Undang-Undang No.4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Rinnaya, Ista Yansi, Rita Andini dan Abrar Oemar. 2016. “Pengaruh
Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Keputusan Pendanaan dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)”. Journal Of
Accounting. Vol.2 (2), Maret 2016.
Ruslan, Rosady. 2008. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi.
Edisi 1, Cetakan 4. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sabardi, Agus. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi 1, Jilid 1. Yogyakarta : AMP
YKPN.
87
Saragih, Sri Kuriani. 2017. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Deviden, Profitabilitas dan Tingkat Suku Bunga
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia”. Skripsi.Program Sarjana Manajemen Ekstensi Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Setiani, Rury. 2013. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftra di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen.
Vol. 2 (1).
Subramanyam, K.R dan John J.Wild. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Terjemahan Dewi Yanti dalam Financial Statement Analysis. Edisi 10,
Buku 1.Jakarta : Salemba Empat.
Subramanyam, K.R dan John J.Wild.2010 Analisis Laporan
Keuangan.Terjemahan Dewi Yanti dalam Financial Statement Analysis.
Edisi 10, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Suryana. 2010. Metodologi Penelitian : Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Susilo, Heri, Patricia Dhiana P dan Rita Andini. 2018. “Pengaruh Kepemilikan
Institusiona, Free Cash Flow dan Investment Oppurtinity Set Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang
Terdaftar di BEI Periode 2013-2016)”.Journal of Accounting.Vol.4 (4).
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi 1.Yogyakarta :
Kanisius.
Tirto.2017, 06 Desember.Berakhirnya Masa-Masa Kelam Industri
Batubara.Online.https://www.tirto.id/berakhirnya-masa-masa-kelam-
industri-batu-bara-cBfi. (30 Maret 2019)
Tribun News. 2015, 27 Desember. Saham Sektor Pertambangan Tergerus Pada
2015. Online.https://tribunnews.com/bisnis/2015/12/27/saham-sektor-
pertambangan-tergerus-pada-2015. (30 Maret 2019)
Utami, Rahmawati Budi dan Prasetiono. 2016. “Analisis Pengaruh TATO,
WCTO, dan DER Terhadap Nilai Perusahaan dengan ROA Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
88
di BEI Periode Tahun 2009-2013). Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi 13.Juni : 2016.
Wulandari, Ayu. 2016. “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Strukktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan Pada PAsar Modal Syariah Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014”. Jurnal Manajemen.
Wulandari, Desi, Patricia Dhiana dan Agus Suprianto. 2018. “Pengaruh Modal
Intelektual, Struktur Modal, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening (Pada
Perusahaan Manufaktur yang Tedaftar di BEI Sub Sektor Aneka Industri
Tahun 2011-2015)”. Journal Of Accounting. Vol.4 (4)
Yuliariskha, Fania. 2012. “Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi
Serta Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-
2010)”.Journal of Business Studies.Vol.1 No. 1 (2016).
89
LAMPIRAN 1
Tabel Data Jumlah Sampel
Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Yang Terdaftar di BEI Tahun
2014-2018
No Kode Perusahaan Nama Emiten
1 ADRO Adaro Energy Tbk
2 ARII Atlas Resources Tbk
3 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk
4 BUMI Bumi Resources Tbk
5 BYAN Bayan Resources Tbk
6 DOID Delta Dunia Makmur Tbk
7 GEMS Golden Energy Mines Tbk
8 HRUM Harum Energy Tbk
9 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
10 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk
11 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk
12 MYOH Samindo Resources Tbk
13 PTRO Petrosea Tbk
14 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
Sumber :www.sahamok.com, 2018 (Data Diolah)
90
LAMPIRAN 2
Tabulasi Data PBV, DER, TATO, ROE dan DAR
Pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Tahun 2014-2018
KODE TAHUN PBV DER TATO ROE DAR
ADRO 2014 0,821 0,968 0,518 5,633 0,492
2015 0,356 0,777 0,451 4,503 0,44
2016 1,066 0,723 0,387 8,998 0,420
2017 1,073 0,665 0,478 1,311 0,400
2018 0,628 0,641 0,513 1,109 0,391
ARII 2014 1,007 2,159 0,113 -22,931 0,683
2015 1,061 3,287 0,081 -31,615 0,767
2016 2,063 4,867 0,035 -45,288 0,830
2017 5,457 7,225 0,088 -42,039 0,878
2018 18,801 34,056 0,109 -282,980 0,971
BSSR 2014 3,728 0,863 1,299 2,824 0,463
2015 2,081 0,657 1,490 25,132 0,396
2016 2,229 0,445 1,319 21,533 0,308
2017 2,724 0,402 1,868 55,252 0,289
2018 2,833 0,631 1,809 45,957 0,387
BUMI 2014 -0,316 -9,868 0,429 63,558 1,113
2015 -0,046 -2,168 0,012 75,234 1,856
2016 -0,272 -2,114 0,008 -4,318 1,898
2017 2,589 11,909 0,005 84,772 0,923
2018 0,738 6,758 0,285 31,417 0,871
BYAN 2014 6,975 3,546 0,713 -73,970 0,778
2015 11,054 4,448 0,496 -47,513 0,816
2016 7,911 3,383 0,674 9,594 7,719
2017 5,058 0,724 1,201 65,558 0,420
2018 6,794 0,697 1,457 77,324 0,411
DOID 2014 1,392 8,848 0,671 16,827 0,898
2015 0,381 8,786 0,680 -9,772 0,898
2016 2,499 5,976 0,693 29,327 0,857
2017 2,548 4,337 0,809 26,386 0,813
2018 1,202 3,528 0,754 28,925 0,779
GEMS 2014 3,819 0,273 1,322 4,344 0,214
2015 2,412 0,494 0,955 0,844 0,330
2016 4,462 0,426 1,018 13,207 0,299
2017 4,086 1,021 1,405 41,102 0,505
2018 3,303 1,220 1,491 31,840 0,550
91
KODE TAHUN PBV DER TATO ROE DAR
HRUM 2014 0,997 0,227 1,076 0,720 0,185
2015 0,385 0,108 0,655 -0,532 0,098
2016 1,212 0,163 0,525 5,059 0,140
2017 1,033 0,161 0,709 14,083 0,138
2018 0,678 0,205 0,719 10,349 0,170
ITMG 2014 1,579 0,455 1,486 22,281 0,313
2015 0,562 0,412 1,349 7,562 0,292
2016 1,564 0,033 1,130 14,404 0,250
2017 1,802 0,418 1,244 26,374 0,295
2018 1,641 0,489 1,392 26,682 0,328
KKGI 2014 0,224 0,379 1,364 11,084 0,275
2015 0,397 0,284 1,127 7,389 0,221
2016 1,322 0,169 0,938 11,222 0,145
2017 1,349 0,185 0,797 15,166 0,156
2018 1,420 0,352 0,486 0,549 0,261
MBAP 2014 2,800 0,741 1,602 30,162 0,426
2015 1,343 0,478 2,007 46,940 0,324
2016 2,083 0,270 1,608 29,590 0,213
2017 2,148 0,315 1,608 47,942 0,239
2018 1,959 0,397 1,488 40,514 0,284
MYOH 2014 1,007 1,024 1,559 27,998 0,506
2015 0,900 0,727 1,404 26,495 0,421
2016 0,963 0,370 1,291 19,780 0,270
2017 1,112 0,327 1,382 12,001 0,246
2018 1,406 0,328 1,593 27,133 0,247
PTRO 2014 0,389 1,426 0,744 1,168 0,588
2015 0,119 1,386 0,486 -6,983 0,581
2016 0,317 1,308 0,532 -4,591 0,567
2017 0,692 1,447 0,595 4,655 0,591
2018 0,655 1,907 0,838 12,120 0,656
TOBA 2014 1,046 1,112 1,663 25,149 0,526
2015 0,635 0,820 1,235 16,584 0,451
2016 1,262 0,771 0,987 9,873 0,435
2017 1,759 0,993 0,892 23,667 0,498
2018 1,051 1,328 0,874 31,578 0,570 Sumber :www.idx.com, 2018 (Data Diolah)
92
LAMPIRAN 3
HASIL PENGOLAHAN DATA
1. Hasil Penelitian Statistik deskriptif
Statistik Deskriptif dari Nilai PBV, DER, TATO, ROE dan DAR
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
PBV (Y) 70 -,320 18,801 2,17594 2,835587
DER (X1) 70 -9,870 34,056 1,88763 4,803777
TATO (X2) 70 ,005 2,010 ,92921 ,520714
ROE (X3) 70 -282,976 84,770 11,85796 44,725420
DAR (X4) 70 ,100 7,720 ,61424 ,925952
Valid N
(listwise) 70
Sumber : Hasil Penelitian, 2018 (Data Diolah)
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
Uji Normalitas Sebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,74111916
Most Extreme
Differences
Absolute ,160
Positive ,160
Negative -,115
Test Statistic ,160
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
93
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Normalitas setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation ,66328564
Most Extreme
Differences
Absolute ,054
Positive ,054
Negative -,053
Test Statistic ,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
b. Uji Multikolinieritas dengan Variance Inflantion Factor (VIF)
Uji Multikolinieritas Sebelum Transfromasi
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
DER (X1) ,485 2,063
TATO (X2) ,799 1,251
ROE (X3) ,466 2,145
DAR (X4) ,919 1,088
a. Dependent Variable: PBV (Y)
94
Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi
Coefficientsa
a. Dependent Variable: PBV (Y)
c. Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson (DW)
Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,785a ,616 ,593 1,809408 2,164
a. Predictors: (Constant), DAR (X4), ROE (X3), TATO (X2), DER (X1)
b. Dependent Variable: PBV (Y)
Uji Autokorelasi Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,440a ,194 ,130 ,68881 1,742
a. Predictors: (Constant), DAR_X4, ROE_X3, TATO_X2, DER_X1
b. Dependent Variable: PBV_Y
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
DER_X1 ,259 3,864
TATO_X2 ,741 1,350
ROE_X3 ,921 1,085
DAR_X4 ,316 3,165
95
d. Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Uji Heterosekdastisitas Sebelum Transformasi
Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi
96
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Sebelum Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,091 ,560 -,163 ,871
DER (X1) ,290 ,065 ,491 4,450 ,000
TATO (X2) 1,623 ,468 ,298 3,470 ,001
ROE (X3) -,023 ,007 -,366 -3,252 ,002
DAR (X4) ,792 ,245 ,259 3,228 ,002
a. Dependent Variable: PBV (Y)
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,257 ,314 ,820 ,416
DER_X1 -,232 ,169 -,339 -1,370 ,177
TATO_X2 ,051 ,128 ,058 ,399 ,691
ROE_X3 ,213 ,086 ,325 2,477 ,017
DAR_X4 ,569 ,261 ,488 2,183 ,034
a. Dependent Variable: PBV_Y
97
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Goodness of Fit
Uji Goodness of Fit Sebelum Transformasi
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 341,991 4 85,498 26,114 ,000b
Residual 212,807 65 3,274
Total 554,798 69
a. Dependent Variable: PBV (Y)
b. Predictors: (Constant), DAR (X4), ROE (X3), TATO (X2), DER (X1)
Uji Goodness of Fit Setelah Transformasi
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 5,808 4 1,452 3,061 ,025b
Residual 24,197 51 ,474
Total 30,005 55
a. Dependent Variable: PBV_Y
b. Predictors: (Constant), DAR_X4, ROE_X3, TATO_X2, DER_X1
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji Parsial (Uji t) Sebelum Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,091 ,560 -,163 ,871
DER (X1) ,290 ,065 ,491 4,450 ,000
TATO (X2) 1,623 ,468 ,298 3,470 ,001
ROE (X3) -,023 ,007 -,366 -3,252 ,002
DAR (X4) ,792 ,245 ,259 3,228 ,002
a. Dependent Variable: PBV (Y)
98
Uji Parsial (Uji t) Setelah Transformasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,257 ,314 ,820 ,416
DER_X1 -,232 ,169 -,339 -1,370 ,177
TATO_X2 ,051 ,128 ,058 ,399 ,691
ROE_X3 ,213 ,086 ,325 2,477 ,017
DAR_X4 ,569 ,261 ,488 2,183 ,034
a. Dependent Variable: PBV_Y
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) Sebelum Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,785a ,616 ,593 1,809408 2,164
a. Predictors: (Constant), DAR (X4), ROE (X3), TATO (X2), DER (X1)
b. Dependent Variable: PBV (Y)
Uji Koefisien Determinasi (R2) Setelah Transformasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,440a ,194 ,130 ,68881 1,742
a. Predictors: (Constant), DAR_X4, ROE_X3, TATO_X2, DER_X1
b. Dependent Variable: PBV_Y
99
LAMPIRAN 4
HARGA SAHAM
100
LAMPIRAN 5
LAPORAN KEUANGAN
101
PT ADARO ENERGY Tbk
102
PT ATLAS RESOURCES Tbk
103
PT BARAMULTI SUKSESSERNA Tbk
104
PT BUMI RESOURCES Tbk
105
PT BAYAN RESOURCES Tbk
106
PT DELTA DUNIA MAKMUR Tbk
107
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk
108
PT HARUM ENERGY Tbk
109
PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH Tbk
110
PT RESOURCES ALAM INDONESIA Tbk
111
PT MITRABARA ADIPERDANA Tbk
112
PT SAMINDO RESOURCES Tbk
113
PT PETROSEA Tbk
114
PT TOBA BARA SEJAHTERA Tbk