FUNGSI

Post on 27-Jan-2016

39 views 0 download

description

STRUKTUR DISKRIT. K-8. FUNGSI. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia. DEFINISI FUNGSI. Relasi biner f dari himp A ke himp B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of FUNGSI

Struktur Diskrit 1Suryadi MT

FUNGSIProgram Studi Teknik Komputer

Departemen Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

STRUKTUR DISKRIT

K-8

Suryadi MT Struktur Diskrit 2

DEFINISI FUNGSI Relasi biner f dari himp A ke himp B

merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B.

Notasi : Jika f adalah fungsi dari A ke B kita

menuliskan f : A B

yang artinya f memetakan A ke B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 3

DEFINISI FUNGSI A disebut daerah asal (domain) dari f dan

B disebut daerah hasil (codomain) dari f.

Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi.

  Kita menuliskan f(a) = b jika elemen a di

dalam A dihubungkan dengan elemen b di dalam B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 4

DEFINISI Jika f(a) = b, maka b dinamakan

bayangan (image) dari a dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.

Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah (range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah himpunan bagian (mungkin proper subset) dari B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 5

DEFINISI Fungsi adalah relasi yang khusus:

Tiap elemen di dalam himpunan A harus digunakan oleh prosedur atau kaidah yang mendefinisikan f.

Frasa “dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B” berarti bahwa jika (a, b) f dan (a, c) f, maka b = c.

Suryadi MT Struktur Diskrit 6

Penyajian Fungsi Himpunan pasangan terurut.

Seperti pada relasi. Formula pengisian nilai (assignment).

Contoh: f(x) = 2x + 10, f(x) = x2, dan

f(x) = 1/x. Kata-kata, Contoh:

“f adalah fungsi yang memetakan jumlah bit 1 di dalam suatu string biner”.

Suryadi MT Struktur Diskrit 7

Penyajian Fungsi Kode program (source code)

Contoh: Fungsi menghitung |x|function abs(x:integer):integer;

begin

if x < 0 then

abs:=-x

else

abs:=x;

end;

Suryadi MT Struktur Diskrit 8

Contoh 1: Relasi f = {(1, u), (2, v), (3, w)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi dari A ke B.

Di sini f(1) = u, f(2) = v, dan f(3) = w.

Daerah asal dari f adalah A dan daerah hasil adalah B.

Jelajah dari f adalah {u, v, w}, yang dalam hal ini sama dengan himpunan B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 9

Contoh 2: Relasi f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

fungsi dari A ke B, meskipun u merupakan bayangan dari dua elemen A.

Daerah asal fungsi adalah A, daerah hasilnya adalah B, dan

jelajah fungsi adalah {u, v}.

Suryadi MT Struktur Diskrit 10

Contoh 3: Relasi f = {(1, u), (2, v), (3, w)}

dari A = {1, 2, 3, 4} ke B = {u, v, w} adalah

bukan fungsi, karena tidak semua elemen A dipetakan ke B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 11

Contoh 4: Relasi f = {(1, u), (1, v), (2, v), (3, w)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

bukan fungsi, karena 1 dipetakan ke dua buah elemen B, yaitu u dan v.

Suryadi MT Struktur Diskrit 12

Contoh 5: Misalkan f : Z Z didefinisikan oleh f(x)

= x2. Daerah asal dan daerah hasil dari f adalah himpunan bilangan bulat, dan jelajah dari f adalah himpunan bilangan bulat tidak-negatif.

Apakah f merupakan fungsi ?

Suryadi MT Struktur Diskrit 13

DEFINISI Fungsi f dikatakan satu-ke-satu (one-to-

one) atau injektif (injective) jika tidak ada dua elemen himpunan A yang memiliki bayangan sama.

a 1

A B

2

3

4

5

b

c

d

Suryadi MT Struktur Diskrit 14

Contoh 6: Relasi f = {(1, w), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w, x} adalah

fungsi satu-ke-satu,

Tetapi relasi f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

bukan fungsi satu-ke-satu, karena f(1) = f(2) = u.

Suryadi MT Struktur Diskrit 15

Contoh 7: Misalkan f : Z Z.

Tentukan apakah

a. f(x) = x2 + 1 dan

b. f(x) = x – 1

merupakan fungsi satu-ke-satu ?

Suryadi MT Struktur Diskrit 16

Jawab Contoh 7: a. f(x) = x2 + 1 adalah

bukan fungsi satu-ke-satu, karena untuk dua x yang bernilai mutlak sama tetapi tandanya berbeda nilai fungsinya sama, misalnya f(2) = f(-2) = 5 padahal –2 2.

b. f(x) = x – 1 adalah

fungsi satu-ke-satu karena untuk a b, maka a – 1 b – 1.

Misal untuk x = 2, f(2) = 1 dan

untuk x = -2, f(-2) = -3.

Suryadi MT Struktur Diskrit 17

DEFINISI Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto)

atau surjektif (surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.

Dpl, seluruh elemen B merupakan jelajah dari f. Fungsi f disebut fungsi pada himpunan B.

Suryadi MT Struktur Diskrit 18

Contoh 8: Relasi f = {(1, u), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

bukan fungsi pada karena w tidak termasuk jelajah dari f.

Relasi f = {(1, w), (2, u), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

fungsi pada karena semua anggota B merupakan jelajah dari f.

Suryadi MT Struktur Diskrit 19

Contoh 9: Misalkan f : Z Z.

Tentukan apakah

a. f(x) = x2 + 1 dan

b. f(x) = x – 1

merupakan fungsi pada ?

Suryadi MT Struktur Diskrit 20

Jawab Contoh 9: a. f(x) = x2 + 1 adalah

bukan fungsi pada, karena tidak semua nilai bilangan bulat merupakan jelajah dari f.

b. f(x) = x – 1 adalah

fungsi pada karena untuk setiap bilangan bulat y, selalu ada nilai x yang memenuhi, yaitu y = x – 1 akan dipenuhi untuk x = y + 1.

Suryadi MT Struktur Diskrit 21

FUNGSI BIJEKTIF Fungsi f dikatakan bijektif (bijection) jika f :

fungsi satu-ke-satu dan juga

fungsi pada. Contoh 10 : Relasi f = {(1, v), (2, w), (3, u)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

fungsi yang bijektif, karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.

Suryadi MT Struktur Diskrit 22

Contoh 11: f : Z Z. Fungsi didefinisikan f(x) = x – 1

apakah f merupakan fungsi bijektif ?

Jawab : f merupakan fungsi bijektif

karena f adalah fungsi satu-ke-satu maupun fungsi pada.

Suryadi MT Struktur Diskrit 23

FUNGSI INVERS Jika f adalah fungsi bijektif dari A ke B,

maka kita dapat menemukan fungsi invers dari f.

Invers dari fungsi dilambangkan dengan f –1. Misalkan a adalah anggota himpunan A dan b adalah anggota himpunan B, maka

f -1(b) = a jika f(a) = b.

Suryadi MT Struktur Diskrit 24

FUNGSI INVERS Fungsi yang bijektif sering dinamakan juga

fungsi yang invertible (dapat dibalikkan), karena kita dapat mendefinisikan fungsi invers-nya.

Sebuah fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi yang bijektif, karena fungsi inversnya tidak ada.

Suryadi MT Struktur Diskrit 25

Contoh 12: Relasi f = {(1, u), (2, w), (3, v)}

dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah

fungsi yang bijektif.

Invers fungsi f adalah

f -1 = {(u, 1), (w, 2), (v, 3)}

  merupakan fungsi.

Jadi, f adalah fungsi invertible.

Suryadi MT Struktur Diskrit 26

Contoh 13: Tentukan fungsi invers dari f(x) = x + 1.

Jawab : Fungsi f(x) = x +1 adalah fungsi yang

bijektif, jadi fungsi inversnya tersebut ada. Misalkan f(x) = y, sehingga y = x + 1,

maka x = y – 1 f-1(y) = y – 1. Jadi, fungsi inversnya adalah f-1(x) = x – 1.

Suryadi MT Struktur Diskrit 27

Fungsi Komposisi

Komposisi dari dua buah fungsi. Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A

ke himpunan B, dan f adalah fungsi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g, dinotasikan dengan f g, adalah fungsi dari A ke C yang didefinisikan oleh

(f g)(a) = f(g(a))

Suryadi MT Struktur Diskrit 28

Contoh 14 : Diberikan fungsi g : A B dengan

g = {(1, u), (2, v), (3, v)}, A = {1, 2, 3} dan

B = {u, v, w}, serta fungsi f : B C dengan

f = {(u, y), (v, x), (w, z)}, B = {u, v, w} dan

C = {x, y, z}. Maka Fungsi komposisi dari A ke C adalah

f g = {(1, y), (2, x), (3, x) }

Suryadi MT Struktur Diskrit 29

Contoh 15 : Diberikan suatu fungsi f(x) = x – 1 dan

g(x) = x2 + 1. Tentukan f g dan g f .Penyelesaian: (i) (f g)(x) =

f(g(x)) = f(x2 + 1) = x2 + 1 – 1 = x2. (ii) (g f)(x) =

g(f(x)) = g(x – 1) = (x –1)2 + 1 = x2 – 2x + 2.

Suryadi MT Struktur Diskrit 30

Beberapa Fungsi Khusus1. Fungsi Floor dan Ceiling

Misalkan x adalah bilangan riil, berarti x berada di antara dua bilangan bulat.

Fungsi floor dari x: x menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.

Suryadi MT Struktur Diskrit 31

Beberapa Fungsi Khusus Fungsi ceiling dari x: x

menyatakan nilai bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x.

Dpl, fungsi floor membulatkan x ke bawah, sedangkan fungsi ceiling membulatkan x ke atas.

Suryadi MT Struktur Diskrit 32

Contoh 16 :Beberapa contoh nilai fungsi floor dan ceiling:

  3.5 = 3 3.5 = 4 0.5 = 0 0.5 = 1 4.8 = …. 4.8 = …. – 0.5 = …. – 0.5 = …. –3.5 = …. –3.5 = ….

Suryadi MT 33

Contoh 17 : Pada komputer, data dikodekan dalam

untaian byte, satu byte terdiri atas 8 bit. Jika panjang data 132 bit, maka jumlah byte yang diperlukan untuk merepresentasikan data adalah :

Bahwa 17 8 = 136 bit, sehingga untuk byte yang terakhir perlu ditambahkan 4 bit ekstra agar satu byte tetap 8 bit (bit ekstra yang ditambahkan untuk menggenapi 8 bit disebut padding bits).

Struktur Diskrit

132/8 = 17 byte.

Suryadi MT 34

Beberapa Fungsi Khusus2. Fungsi modulo

Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat positif.

 

a mod m memberikan sisa pembagian bilangan bulat bila a dibagi dengan m

 

a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 r < m.

Struktur Diskrit

Suryadi MT 35

Contoh 18 :Beberapa contoh fungsi modulo

25 mod 7 = 4 15 mod 4 = 0 3612 mod 10 = … 0 mod 5 = …. –25 mod 7 = ….

(sebab –25 = 7 (–4) + 3 )

Struktur Diskrit

Suryadi MT 36

Beberapa Fungsi Khusus3. Fungsi Faktorial 

Struktur Diskrit

1 , n = 0!

1 2 ... ( 1) , n > 0n

x x x n xn

Suryadi MT 37

Beberapa Fungsi Khusus4. Fungsi Eksponensial  

Untuk kasus perpangkatan negatif, 

Struktur Diskrit

1 , n = 0

... , n > 0n

n

a axax xa

1nn

aa

Suryadi MT 38

Beberapa Fungsi Khusus5. Fungsi Logaritmik berbentuk

Struktur Diskrit

loga yy x x a

Suryadi MT 39

Fungsi Rekursif Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika

definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.

Contoh:

n! = 1 2 … (n – 1) n = (n – 1)! n.

  

Struktur Diskrit

1 , n = 0!

( 1)! , n > 0n

n x n

Suryadi MT 40

Fungsi RekursifFungsi rekursif disusun oleh dua bagian:

(a) Basis Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri. Bagian ini juga sekaligus menghentikan definisi rekursif.

(b) Rekurens Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi harus menuju ke nilai awal (basis).

Struktur Diskrit

Suryadi MT 41

Contoh 19

Basis : n! = 1 Jika n = 0

Rekurens : n! = n x (n-1)! Jika n > 0

Struktur Diskrit

1 , 0!

( 1)! , 0

nn

n x n n

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 42

Algoritma Faktorial dari n

Fakt (n)

IF n < 1 THEN

Fakt 1

ELSE

Fakt n * Fakt (n -1)

END IF;

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 43

Simulasi Kasus 1 : 4!....?

4

3 4

3

2

2

1

**

*

1

2

6

24

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 44

Algoritma Iteratifnya

Faktorial dari n

INPUT n

fak 1

FOR j = 1 TO n

fak fak + j

NEXT J

OUTPUT fak

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 45

Contoh 20 :

Jumlah n suku pertama bilangan Asli

sum (n)

IF n < 2 THEN

sum 1

ELSE

sum n + sum (n -1)

END IF;

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 46

Algoritma Iteratifnya

INPUT n

s 0

FOR i = 1 TO n

s s + i

NEXT i

OUTPUT s

Suryadi MT Struktur Data & Algoritma - Rekursif 47

Algoritma Iteratifnya

Dengan pwngulangan WHILE-DOINPUT ns 0i 1WHILE i ≤ n DO

s s + i i i + 1

END WHILEOUTPUT s

Suryadi MT Struktur Diskrit 48

Contoh 21 :

Contoh lain fungsi rekursif

2

1 , 0( )

2 ( 1) , 0

nF x

F x x n

Suryadi MT Struktur Diskrit 49

Contoh 22 : Fungsi Fibonacci :

f(6) = ? f(40) = ? Berapa kali pemanggilan fungsi

rekursifnya ?

0 , 0

( ) 1 , 1

( 1) ( 2) , 1

n

f n n

f n f n n

Suryadi MT Struktur Diskrit 50

Referensi :

Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and Application to Computer Science 5th Edition, Mc Graw-Hill, 2003.

Richard Johsonbaugh, Discrete Mathematics, Prentice-Hall, 2009.

Rinaldi Munir, Matematika Diskrit Penerbit Informatika, Bandung.