Post on 16-Oct-2015
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
1/45
FISIOTERAPI DADA
LAPORAN PERSIAPAN PRAKTIKUM
FISIOTERAPI DADA
1. Pengertian fisioterapi dadaFisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu
organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Fisioterapi dadamerupakan tindakan yang
dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi dan gangguan oksigenasi yang memerlukan
bantuan untuk mengencerkan atau mengeluarkan sekresi. Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian
: postural drainage, perkusi, dan vibrasi. Postural drainase (PD)merupakan salah satu
intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh
gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan
pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Perkusi/ clappingadalah tepukan yang
dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Vibrasi
merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan tujuan menggerakkan secret
ke jalan napas yang besar.
2. Tujuan Fisioterapi Dadaa.Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
b.mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
c.membantu membersihkan sekret dari bronkus
d.mencegah penumpukan secret
e.memperbaiki pergerakan dan aliran secret
f.pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun
penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif
karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis
3. kompetensi dasar lain yang harus dimiliki untuk melakukan fisioterapi dada a. Struktur dan fungsi sistem pernafasanb. Teknik mengatur posisi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
2/45
4. indikasi, kontra indikasi, dan komplikasi dari tindakanIndikasi fisioterapi dada:
1. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada:
1.1. Pasien yang memakai ventilator
1.2. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
1.3. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
1.4. Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
2. Mobilisasi sekret yang tertahan:
2.1. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret
2.2. Pasien dengan abses paru
2.3. Pasien dengan pneumonia2.4. Pasien pre dan post operatif
2.5. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
Kontra indikasi fisioterapi dada :1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd infark dan
aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
komplikasi fisioterapi dada:
1.trauma thoraks
5. Alat dan bahan yang digunakana.Bantal 2-3
b.Tisu wajah
c.Segelas air hangat
d.Masker
e.Sputum pot berisi cairan desinfektan
f.Handuk kecil
g.Bengkok
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
3/45
6. anatomi daerah yang akan menjadi target tindakanAnatomi
Lobus
Kanan Atas :
1. segmen apical2. segmen posterior3. segmen anterior
Lobus Kanan Tengah :
1. segmen lateral2. segmen basal medial
Lobus Kanan Bawah :
1. segmen basal posterior2. segmen medial3. segmen superior4. segmen basal anterior5. segmen basal lateral
Percabangan trakheobronkhial
http://luchinurfitri.blog.friendster.com/files/bronchopulmonary.pnghttp://luchinurfitri.blog.friendster.com/files/14809w.jpe5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
4/45
7. aspek keamanan dan keselamatan (safety) yang harus diperhatikan Aspek keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikan oleh perawat meliputi area
tindakan terapi dada. Posisi pasien ketika melakukan tindakan untuk mencegah trauma thoraks.
8. protokol atau prosedur dari tindakana.Lakukan auskultasi bunyi napas klien
b.Instruksikan klien untuk mengatakan bila mengalami mual, nyeri dada, dispneu.
c.Berikan medikasi yang dapat membantu mengencerkan sekresi.
d.Kendurkan pakaian klien
1.Postural drainase
Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase
Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Letakkan bantal sebagai
penyangga
Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 1015 menit
Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang didrainase
http://luchinurfitri.blog.friendster.com/files/leftlung.gifhttp://luchinurfitri.blog.friendster.com/files/rightlung1.gifhttp://luchinurfitri.blog.friendster.com/files/leftlung.gif5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
5/45
Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk efektif. Tampung sekresi
dalam sputum pot.
Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air
Ulangi untuk area tersumbat lainnya. Tindakan tidak lebih dari 3060 menit.
2.Perkusi
Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk
Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat menepuk dada
Perkusi pada setiap segmen paru selama 1 -2 menit, jangan pada area yang mudah cedera
3.Vibrasi
Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu tangan di atas
tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi.
Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut ( pursed lip breathing )
Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan gunakan hamper semua tumit
tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi
Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.
9. hal-hal penting yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melakukan tindakan a. mengetahui area yang akan dilakukan tindakan tindakan agar terhindar dari resiko
trauma thoraks
b. perhatikan pakaian klien, jangan terlalu ketatc. Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi.d. Minum air hangat setiap hari sekitar 2 litere. Jika harus menghirup bronkodilator, lakuanlah 15 menit sebelum drainagef. Lakukan laihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
6/45
g. Perkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan, patah tulang rusuk, emfisemasubkutan daerah leher dan dada, skin graf yang baru, luka bakar, infeksi kulit,
emboli paru, dan pneumotoraks tension yang tidak diobati.
10.hal-hal penting yang harus dicatat setelah tindakan (dokumentasi)a. respon klienb. jika masih ada sputum, prosedure harus di ulang kembali
LP 2 (INHALASI)
2.Pengertian Inhalasi
Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap kepada si pasien
langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru). Terapi inhalasi adalah sistem
pemberian obat dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya Metered
Dose Inhalers (MDI), Dry Powder Inhaler (DPI), nebulizer.
3.Tujuan Terapi Inhalasi
c.mengembalikan dalam kondisi normal pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau
sedang mengalami sesak napas.
d.Terapi inhalasi diberikan pada gangguan atau alergi saluran pernapasan dan secret/lendir
berlebihan pada bayi.
e.relaksasi saluran pernapasan
f.menekan proses peradangan serta mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak.
4.indikasi inhalasi
Indikasi Inhalasi:
a. Penyakit saluran nafas atas akut dan kronis
b. Penyakit saluran nafas bawah akut dan kronis
c. Penyakit jaringan paru untuk memperbaiki ventilasi
d. Gangguan saluran pernafasan karena alergic. Bayi dengan sekret yang berlebihan
5.alat dan bahan
a.obat yang digunakan adalah golongan pelega saluran nafas (bronkodilator) atau untuk mengurangi
inflamasi atau peradangan jalan nafas (golongan kortikosteroid).
b.MeteredDose Inhalers (MDI)
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
7/45
c.Dry Powder Inhaler (DPI)
d.Nebulizer
6.protokol atau prosedur dari tindakan
1. Pemberian obat
Obat yang digunakan mempunyai dosis yang lebih kecil dan kerjanya lebih cepat pada
organ targetnya sehingga efek sampingnya ke organ lain lebih kecil. Sebanyak 20-30% obat akan
masuk di saluran napas dan paru-paru, sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di mulut dan
tenggorokan
Ada 3 cara dalam pemberian obat asma:
1. Melalui oral2.
Melalui parietal
3. Melalui inhalasiProsedur dengan menggunakan obat bronkodilator:
1. Masukkan cairan ke dalam spuit/suntikan dengan 0,3-0,5 ml.2. Obat asma dicampur dengan cairan NaCl dengan1-1,5 ml3. Pakai sarung tangan dan pinset4.
Ujung botol obat dibersihkan dengan menggunakan alkohol
5. Di tusuk, dimasukkan ke dalam alat inhalasi6. Di hirup dalam waktu 10-15 menit7. Pasien disuruh minum8. Batuk efektif
2.MeteredDose Inhalers (MDI)
Alat semprot yang berisi obat yang harus dihirup dengan ukuran dosis tertentu. Obat yang
dihirup dalam bentuk aerosol (kabut).
Langkah penggunaan MDI :
a. Kanister dalam aktuator dikocok dengan arah atas bawah beberapa kali, lalu tutupaktuator dibuka
b. MDI disiapkan dalam posisi tegak,pasien melakukan ekspirasi maksimal
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
8/45
c. Orifisium aktuator dimasukkan dalam mulut pasien di antara dua baris gigi, bibirdikatupkan rapat.
d. Pasien melakukan inspirasi pelan, sesaat setelah itu kanister ditekan k bawah agarobat keluar terdispersi, inspirasi diteruskan pelan dan dalam sehingga maksimal
e. Dalam posisi inspirasi maksimal, napas ditahan selama 10 detik, baru lakukanekspirasi
f. Bila diperlukan dosis kedua dan seterusnya, lakukan langkah yang sama setelah30-60 detik
g. Setelah melakukan hirupan, pasien berkumur dan airnya di buang untukmenghilangkan sisa obat yang tertinggal di mulut, sehingga mengurangi absorpsi
sistemik.
3.Dry Powder Inhaler (DPI)
Alat berisi serbuk untuk dihisap. Obat yang dihirup berupa serbuk kering. Dosis terukur oleh
piring ukur sesaat sebelum dihirup. Selama dihirup, obat akan masuk melalui saluran berbentuk
spiral dalam mouthpiece Turbuhaler. Turbulensi dalam saluran spiral ini akan mengendapkan
partikel besar. Deposisi di bronkus 17-32%, di inhaler 20-25%, di orofaring.
Langkah penggunaan Turbuhaler:
1. Tutup Turbuhaler2. Pegang turbuhaler dalalm posisi tegak, putar bagian bawahnya searah jarum jam
hingga pas kemudian putar balik berlawanan jarum jam hingga terdengar bunyi
klik.
3. Untuk pemakaian pertama lakukan langkah ini 2 kali, untuk pemakaianselanjutnya cukup 1 kali
4. Masukan mouthpiece ke dalam mulut, katupkan kedua bibir5.
Setelah ekspirasi maksimal, lakukan inspirasi dengan cepat dan dalam hinggamakismal
6. Tahan napas selama 10 detik, kemudian hembuskan napas keluar7. Setelah melakukan hirupan, pasien berkumur dan airnya di buang untuk
menghilangkan sisa obat yang tertinggal di mulut sehingga mengurangi absorpsi
sistemik.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
9/45
Alat ini digunakan pada anak yang berumer di atas 5 tahun
4.Nebulizer
Alat untuk membantu pencairan dahak/slump yang ada di rongga dada. Alat ini digunakan pada
anak yang berumur kurang dari 5 tahun. Nebulizer ada 2
1. Nebulizer jet adalah alat yang menghasilkan aerosol dengan aliran gas kuat yang dihasilkan oleh
compressor listrik atau gas (udara atau O2) yang dimampatkan.
2. Nebulizer ultrasonik adalah alat yang menggunakan tenaga listrik untuk menggetarkan
lempengan yang kemudian menggetarkan cairan di atasnya kemudian mengubahnya menjadi
aerosol.
Efek samping terapi inhalsi dengan nebulizer:
a.
Infeksi silang antar pasienb. Penyempitan saluran nafas atau refleks vagal yang menyebabkan henti napas mendadakc. Penumpukan secret atau lendird. Iritasi pada selaput mata, kulit dan selaput lendir tenggorokan
9.hal-hal penting yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melaksanakan inhalasi
hal-hal yang diperhatikan :
a.
Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/master untuk masing-masing pasien.b. Lindungi mata dari uapc. Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokterd. Jangan mencampur obat tanpa seizin doktere. Jika memungkinkan, selama terapi, atur napas dengan menarik nafas dalam melalui
hidung dan tiup melalui mulut
f. Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk berkepanjangan,gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, dan muntah.
g. Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah selesai terapi inhalasih. Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah dengan air
Referensi:
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
10/45
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).Fundamental of nursing: concept, process, and practice, 4/E. (Terj.
Yasmin Asih, et al). Jakarta: EGC.
Rokhaebi, H., Purnamasari, E., & Rahayoe, A. (2001).Keperawatan kardiovaskuler. (Ed:1). Jakarta:
Bidang Pendidikan & Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional
Harapan Kita.
PENGERTIAN
Fisioterapi dada adalah: suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi dan
vibrasi, postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam, dan batuk yang efektif. (Brunner &
Suddarth, 2002: 647)
Tujuan: untuk membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi, dan meningkatkan efisiensi
otot-otot pernapasan.
B. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN.
C. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI FISIOTERAPI DADA.
1. Indikasi: Terdapat penumpukan sekret pada saluran napas yang dibuktikan dengan pengkajian fisik, X Ray,
dan data klinis.
Sulit mengeluarkan atau membatukkan sekresi yang terdapat pada saluran pernapasan.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
11/45
2. Kontra indikasi: Hemoptisis
Penyakit jantung
Serangan Asma Akut
Deformitas struktur dinding dada dan tulang belakang.
Nyeri meningkat.
Kepala pening
Kelemahan.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan fisioterapi dada adalah:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan mukus banyak/ sekresi yangtertahan/ sekresi di bronkus.(NANDA).
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental dan berlebihan(LindaJual Carpenito).
E. KONSEP FISIOLOGIS FISIOTERAPI DADA.
1. PerkusiPerkusi atau disebut clapping adalah tepukkan atau pukulan ringan pada dinding dada
klien menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk dengan gerakan berirama di
atas segmen paru yang akan dialirkan. Perkusi dapat membantu melepaskan sekresi yang
melekat pada dinding bronkus dan bronkiolus.
2. Vibrasi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
12/45
Vibrasi adalah kompresi dan getaran kuat secara serial oleh tangan yang diletakan secara
datar pada dinding dada klien selama fase ekshalasi pernapasan.Vibrasi dilakukan setelah perkusi
untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi sehingga dapat melepaskan mucus kental yang
melekat pada bronkus dan bronkiolus. Vibrasi dan perkusi dilakukan secara bergantian.
3. Postural Drainase
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
13/45
Postural drainase adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan bantuan
gravitasi. Postural drainase menggunakan posisi khusus yang memungkinkan gaya gravitasi
membantu mengeluarkan sekresi bronkial. Sekresi mengalir dari bronkiolus yang terkena ke
bronki dan trakea lalu membuangnya dengan membatukkan dan pengisapan.
Tujuan postural drainase adalah menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial yang
disebabkan oleh akumulasi sekresi.
Dilakukan sebelum makan (untuk mencegah mual, muntah dan aspirasi ) dan menjelang/sebelum
tidur.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
14/45
4. Latihan Pernapasan/napas dalamLatihan pernapasan adalah bentuk latihan dan praktek teratur yang dirancang dan
dijalankan untuk mencapai ventilasi yang terkontrol dan efisien serta mengurangi kerja
pernapasan. Latihan pernapasan ini juga diindikasikan pada klien dispnoe dan klien yang masih
dalam tahap penyembuhan setelah pembedahan thoraks.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
15/45
Latihan pernapasan terdiri dari:
- Pernapasan diafragma atau pernapasan abdominal: menggunakan diafragma dan dapat
menguatkan diafragma selama pernapasan sehingga memungkinkan napas dalam secara penuh
dengan sedikit usaha.
- Pernapasan bibir dirapatkan/ pursed lip breathing: pernapasan dengan bibir dirapatkan untuk
memperpanjang ekshalasi dan meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi dengan
demikian mengurangi jumlah udara yang terjebak dan jumlah tahanan jalan napas.
Tujuan latihan pernapasan:
- meningkatkan inflasi alveolar yang maksimal
- meningkatkan relaksasi otot pernapasan
- menghilangkan atau menghindari pola aktivitas otot-otot pernapasan yang tidak berguna dan
tidak terkoordinasi
- menurunkan frekuensi pernapasan
- mengurangi kerja pernapasan
- menghilangkan ansietas.
5. Batuk EfektifBatuk efektif merupakan latihan batuk untuk mengeluarkan sekresi.
Setiap tiga atau empat kali perkusi vibrasi klien didorong untuk batuk efektif.
F. PROSEDUR TINDAKAN
1. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat dalam melakukan fisioterapi dadaadalah:
- Waspada dan perhatikan tentang kontraindikasi yang mungkin ditemukan pada klien.
- Pastikan bahwa klien telah nyaman, tidak menggunakan pakaian yang ketat.
- Pastikan klien tidak baru saja makan.
- Berikan medikasi untuk mengurangi nyeri, agen mukolitik, bronkodilator, air atau salin untuk
nebuliser jika diresepkan.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
16/45
- Auskultasi dada sebelum dan setelah fisioterapi dada
- Tindakan dihentikan bila terjadi gejala-gejala: nyeri meningkat, napas pendek meningkat,
kelemahan, pusing, hemoptisis.
- Hati-hati dilakukan pada lansia karena peningkatan osteoporosis dan resiko fraktur iga.
- Jumlah siklus perkusi dan vibrasi diulang tergantung toleransi dan respon klien.
- Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cedera seperti mamae,
sternum,kolumna spinalis, dan ginjal.
2. Prosedur Tindakan:a. Perkusi
1) Persiapan Alat:
o Handuk (jika perlu)
o Peniti (jika perlu)
o Tempat sputum
2) Prosedur Pelaksanaan:
o Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri perawat,
pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan.
o Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian tipis untuk mencegah iritasi
kulit dan kemerahan akibat kontak langsung.
o Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
o Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk.
o Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat untuk menepuk
dada.
o Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit.
o Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cedera seperti mamae,
sternum,kolumna spinalis, dan ginjal.
o Cuci tangan
b. Vibrasi
1) Persiapan Alat: sama seperti pada perkusi.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
17/45
2) Prosedur Pelaksanaan:
o Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri perawat,
pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan.
o Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area dada yang akan didrainase, satu
tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara lain tangan
bisa diletakkan secara bersebelahan.
o Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
o Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan serta siku lalu getarkan,
gerakkan ke arah bawah. Perhatikan agar gerakan dihasilkan dari otot-otot bahu. Hentikan
gerakan jika klien inspirasi.
o Vibrasi selama 3 - 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.
o Setelah setiap kali vibrasi ,anjurkan klien batuk dan keluarkan sekresi ke tempat sputum.
o Cuci tangan
c. Postural Drainase
1) Persiapan Alat:
o Bantal ( 2 atau 3 buah)
o Tisue
o Segelas Air hangat
o Sputum Pot
2) Prosedur Pelaksanaan:
o Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri perawat,
pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan.
o Pilih area tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pada pengkajian semua bidang paru, data
klinis dan gambaran foto dada.
Agar efektif, tindakan harus dibuat individual untuk mengatasi spesifik dari paru yang
tersumbat.
o Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Bantu klien untuk memilih
posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan klien untuk mengatur postur, posisi lengan dan kaki yang tepat.
Letakkan bantal sebagai penyangga dan kenyamanan.
Posisi khususdipilih untuk mendrainase setiap area yang tersumbat.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
18/45
o Minta klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.
Pada orang dewasa, pengaliran setiap aaea memerlukan waktu. Anak-anak, prosedur ini cukup
3-5 menit.
o Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada atau gerakan iga di
atas area yang didrainase.
Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memobilisasi sekresi pada jalan napas.
o Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang
dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien tidak bisa batuk, harus dilakukan pengisapan. Setiap
sekresi yang dimobilisasi ke dalam jalan napas harus dikeluarkan melalui batuk atau
pengisapan sebelu klien dibaringkan pada posisi drainase selanjutnya. Batuk akan sangat efektif
bila klien duduk dan membungkuk ke depan.
o Minta klien istirahat sebentar, bila perlu.
Periode istirahat sebentar di antara drainase postural dapat mencegah kelelahan dan membantu
klien menoleransi terapi dengan lebih baik.
o Minta klien minum sedikit air.
Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu ekspetorasi sekresi.
o Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah terdrainase. Setiap
tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.
Drainase postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan
pada pengkajian individual.
o Ulangi pengkajian dada pada setiap bidang paru.
Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya atau mengganti program
drainase.
o Cuci tangan.
Mengurangi transmisi mikroorganisme
d. Latihan Napas/ Napas Dalam.1) Prosedur Pelaksanaan:
o Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri perawat,
pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan.
o Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk di tempat tidur atau di kursi
atau dengan lying position ( posisi berbaring) di tempat tidur dengan satu bantal.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
19/45
o Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen.
o Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat di bawah tulang iga.
o Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi.
o Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi relaks
dan cegah lengkung pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil napas dengan
cepat, lalu napas kuat lewat hidung.
o Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan ekspirasi secara perlahan dan kuat sehingga
terbentuk suara hembusan tanpa mengembungkan pipi.
o Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung
samapai 7 selama ekspirasi.
o Gunakan latihan ini setiap kali merasakan napas pendek dan tingkatkan secara bertahap selama 5-
10 menit, 4 kali sehari. Latihan ini dapat pula dilakukan pada posisi duduk tegap, berdiri, dan
berjalan.
o Cuci tangan
e. Batuk Efektif.
1) Persiapan Alat:
o Sputum pot
o Lisol 2-3%
o Handuk pengalas
o Peniti
o Bantal (jika diperlukan)
o Tisu
o Bengkok
2) Prosedur Pelaksanaan:
o Ikuti protokol standar umum dalam intervensi keperawatan seperti perkenalkan diri perawat,
pastikan identitas klien, jelaskan prosedur dan alasan tindakan, cuci tangan Atur posisi klien:
posisi duduk dan membungkuk sedikit kedepan untuk memungkinkan batuk lebih kuat. Jaga
lutut dan panggul fleksi untuk meningkatkan relaksasi dan mengurangi tegangan pada otot-otot
abdomen.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
20/45
o Setelah menggunakan pengobatan bronkodilator (jika diresepkan), tarik napas dalam lewat hidung
dan tahan napas untuk beberapa detik, hembuskan melalui bibir yang dirapatkan.
o Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk melepaskan mukus dan batuk kedua untuk mengeluarkan
sekresi. Jika klien merasa nyeri dada saat batuk, tekan dada dengan bantal. Tampung sekresi
pada sputum pot yang berisi lisol.
o Untuk batuk menghembus, sedikit maju ke depan dan ekpirasi kuat dengan suara hembusan.
Teknik ini menjaga jalan napas terbuka ketika sekresi bergerak ke atas dan keluar paru-paru.
o Inspirasi dengannapas pendek cepat bergantian untuk mencegah mukus kembali ke jalan napas
yang sempit.
o Istirahat dan hindaribatuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan.
o Cuci tangan.
G. PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA
Hal-hal yang perlu diajarkan kepada pasien dan keluarga adalah:
1. Jelaskan tentang pengertian dan manfaat dari tindakan fisioterapi dada.2. Jelaskan tentang posisi dan teknik perkusi,vibrasi,postural drainase dan batuk efektif.3. Fisioterapi dada dilakukan di rumah untuk klien dengan PPOM, bronkiekstatis, dan
fibrosis kistik.4. Jelaskan teknik pernapasan diafragma dan pernapasan bibir dirapatkan.5. Jelaskan bahwa postural drainase dilakukan sebelum makan atau menjelang tidur.6. Anjurkan untuk selalu mempertahankan cairan yang adekuat/minum yang banyak dan
menjaga kelembaban udara yang adekuat untuk mencegah kekentalan sekresi.
7. Perkenalkan tanda-tanda infeksi seperti demam, perubahan warna dan karakter sputum.8. Jelaskan bahwa tindakan dihentikan jika terdapat gejala-gejala seperti nyeri meningkat,
napas pendek meningkat, kelemahan, kepala pening dan hemoptisis.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
21/45
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5.Alih Bahasa:Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih Bahasa: AgungWaluyo,dkk. Jakarta: EGC.
Kusyati Eni Ns, dkk. 2006. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.
A. DEFINISI
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ
tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain
listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan
dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan. Fisioterapi dada adalahsalah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang
bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa
tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasiendengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah
mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan
sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakitparu obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan
penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat
ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian : postural drainage, perkusi, dan
vibrasi Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, statusasmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru
berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya
keganasan serta adanya kejang rangsang.
B. Postural drainase
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
22/45
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai
segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa
terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengankelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan
pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi jugamempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita denganproduksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
Indikasi untuk Postural Drainase :
1. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada :1.1. Pasien yang memakai ventilasi
1.2. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
1.3. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
1.4. Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
2. Mobilisasi sekret yang tertahan :
2.1. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret2.2. Pasien dengan abses paru
2.3. Pasien dengan pneumonia
2.4. Pasien pre dan post operatif2.5. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
Kontra indikasi untuk postural drainase :1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd infark danaritmia.4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
Persiapan pasien untuk postural drainase.
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang.2. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap.
3. Periksa nadi dan tekanan darah.
4. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan sekret.
Cara melakukan pengobatan :1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebihdari 40 menit, tiap satu posisi 310 menit.
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.
Penilaian hasil pengobatan :
1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
23/45
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.
3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.
Kriteria untuk tidak melanjutkan pengobatan :
1. Pasien tidak demam dalam 2448 jam.
2. Suara pernafasan normal atau relative jelas.3. Foto toraks relative jelas.
4. Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.
Alat dan bahan :
1) Bantal 2-3
2) Tisu wajah
3) Segelas air hangat
4) Masker5) Sputum pot
Prosedur kerja :
1) Jelaskan prosedur
2) Kaji area paru, data klinis, foto x-ray3) Cuci tangan
4) Pakai masker
5) Dekatkan sputum pot
6) Berikan minum air hangat7) Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan didrainage
8. Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit. Sambil PD bisa dilakukanclapping dan vibrating9) Berikan tisu untuk membersihkan sputum
10) Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk efektif
11) Evaluasi respon pasien (pola nafas, sputum: warna, volume, suara pernafasan)12) Cuci tangan
13) Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien)
14) Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan
memperhatikan kondisi pasien
C. Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk
seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi
dada merupakan energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusidapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok. lndikasi untuk perkusi :
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi
postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
24/45
Perkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan :
1. Patah tulang rusuk
2. Emfisema subkutan daerah leher dan dada3. Skin graf yang baru
4. Luka bakar, infeksi kulit
5. Emboli paru6. Pneumotoraks tension yang tidak diobati
Alat dan bahan :1) Handuk kecil
Prosedur kerja :
1) Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk mengurangi ketidaknyamanan
2) Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dengan Purse lips breathing3) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan membentuk mangkok
D. Vibrating
Vibrasi secara umum dilakukan bersamaan dengan clapping. Sesama postural drainase terapis
biasanya secara umum memilih cara perkusi atau vibrasi untuk mengeluarkan sekret. Vibrasidengan kompresi dada menggerakkan sekret ke jalan nafas yang besar sedangkan perkusi
melepaskan/melonggarkan sekret. Vibrasi dilakukan hanya pada waktu pasien mengeluarkan
nafas. Pasien disuruh bernafas dalam dan kompresi dada dan vibrasi dilaksanakan pada puncakinspirasi dan dilanjutkan sampai akhir ekspirasi. Vibrasi dilakukan dengan cara meletakkan
tangan bertumpang tindih pada dada kemudian dengan dorongan bergetar. Kontra indikasinya
adalah patah tulang dan hemoptisis.
Prosedur kerja :
1) Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang akan dilakukan vibrasi
dengan posisi tangan terkuat berada di luar
2) Anjurkan pasien napas dalam dengan Purse lips breathing3) Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada pergelangan tangan saat
pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien inspirasi
4) Istirahatkan pasien
5) Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk
Tujuan
-Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru-Memperkuat otot pernapasan
-Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan-Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
Kewaspadaan Perawat
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
25/45
Spasme bronkus dapat di cetuskan pada beberapa klien yang menerima darainase postural.
Spasme bronkus ini di sebabkan oleh imobilisasi sekret ke dalam jalan napas pusat yang besar,
yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi resiko spasme bronkus, perawat dapatmeminta dokter untuk mulai memberikan terapibronkodilator pada klien selama 20 menit
sebelum drainase postural.
Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural
a. Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
- pasien yang memakai ventilasi- pasien yang melakukan tirah baring yang lama
- pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b. Mobilisasi secret yang tertahan :
- pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret- pasien dengan abses paru
- pasien dengan pneumonia
- pasien pre dan post operatif
- pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
Kontra Indikasi Drainase Posturala. tension pneumothoraks
b. hemoptisis
c. gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia
d. edema parue. efusi pleura
f. tekanan tinggi intracranial
Persiapan Pasien Untuk Drainase Dostural
a. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pnggangb. Terangkan cara pelaksanaan kepada klien secara ringkas tetapi lengkapc. Periksa nadi dan tekanan darah
d. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan secret.
Cara Melakukan Drainase Postural
a. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk
meningkatkan kenyamanan tidur.b. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60
menit, tiap satu posisi 3-10 menit
c. Posisi drainase postural dilihat pada gambar
Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
b. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-samac. Batuk produktif (secret kental/encer)
d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)f. Rontgen thorax
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
26/45
Fisiologi Organ Terkait
Lobus Kanan Atas :
1. segmen apical
2. segmen posterior
3. segmen anterior
Lobus Kanan Tengah :
1. segmen lateral
2. segmen medial
Lobus Kanan Bawah :
1. segmen superior
2. segmen basal anterior
3. segmen basal lateral
4. segmen basal posterior
5. segmen basal medial
Drainase postural dapat dihentikan bila:a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
b. Klien mampu bernapas secara efektif
c. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
Posisi untuk drainase postural
Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas.@
Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal
Bronkuas Apikal Lobus Posterior Kanan danKiri Atas@
Minta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau mejaBronkus Lobus Anterior Kanan dan Kirir Atas@
Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut
Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas@
Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala pada posisi Trendelenburg,
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
27/45
dengan kaki tempat tidur di tinggikan 30 cm (12 inci). Letakan bantal di belakang punggung, dan
gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal
Bronkus Kanan Tengah@
Minta klien berbaring miring ke kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakan
bantal di belakang punggung dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantaBronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Bawah@
Minta klien berbaring terlentang dengan posisi trendelenburg, kaki tempat tidur di tinggikan 45
sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Biarkan lutut menekuk di atas bantal
Bronkus Lobus Lateral Kanan Bawah@
Minta klien berbaring miring ke kiri pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 samapi 20 inci)
Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah@Minta klien berbaring ke kanan pada posisi trendelenburg denan kaki di tinggikan 25 sampai 50
cm (18 sampai 20 inci).
Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah@
Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung
Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri@
Minta klien berbaring terungkup dalam posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur di
tinggikan 45 sampai 50 (18 sampai 20 inci)
Langkah langkah Rasional
1. Cuci tangan
2. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainase berdasarkan pengkajian semua bidang paru,data klinis , dan gambaran foto dada.
3. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. (Area pertama yang
dipilih dapat bervariasi dari satu klien ke satu klien yang lain). Bantu klien memilih posisisesuai
kebutuhan. Ajarkan klien memposisikan postur dan lengan dan posisi kaki yang tepat. Letakanbantal untuk nenyangga dan kenyamanan.
4. Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit.
5. Selama 10 samapai 15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dada, vibrasi, dan atau
gerakan iga di atas area yang didrainase.6. Setelah drainase pada postural pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang
dikeluakan dalam wadah yang bersih. Bila klien tidak dapat batuk, harus dilakukan penghisapan.7. Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
8. Minta klien minum menghisap / minum air.9. Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah terdrainase. Setiap
tindakan harus tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
10. Ulangi pengkajian dada pada semua paru.11. Cuci tangan. Mengurangi transmisi mikro organisme.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
28/45
Untuk evektifitas, tindakan harus dibuat individual untuk mengatasi are spesifik dari peru yang
tersumbat.
Posisi khusus dipilih untuk mendrainase tiap are yang tersumbat.
Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan waktu. Pada anak -anak, cukup 3 sampai 5
menit.Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan memobilisai sekret jalan napas.
Setiap sekret yang dimobilisasi ke dalam jalan napas pusat, harus di keluarkan melalui batuk atau
penghisapan sebelum klien di baringkan pada posisi drainase selanjutnya. Batuk paling efektifbila klien duduk dan bersandar ke depan.
Periode istirahat sebentar di antara postur dapat mencegah kelelahan dan membantu klien
mentoleransi terapi lebih baik.
Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu dalam ekpektorasi sekret.Drainase postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan
pengkajian individual.
Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya atau mengganti program
drainase. Mengurangi transmisi mikro organisme.
A. Persiapan alatBaki berisi :
1. Handuk
2. Bantal (23 buah)
3. Segelas air4. Tissue
5. Sputum pot , berisi cairan desinfektan.
6. Buku catatn
B. Persiapan klien1. Informasikan klien mengenai : tujuan pemeriksaan, waktu dan prosedur.2. Pasang sampiran / jaga privacy pasien
3. Atur posisi yang nyaman.
C. Persiapan perawat
1. Cuci tangan
2. Perhatikan universal precaution.
Prosedur
Lakukan auskultasi bunyi napas klien.
Instruksikan klienuntuk mengatakan bila mengalami mual, nyeri dada, dispneu. Berikan medikasi yang dapat membantu mengencerkan sekret.
Kendurkam pakaian klien
Postural drainase
Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Letakan bantal sebagai
penyangga.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
29/45
Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 samapai 15 menit.
Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang di drainase.
Setelah drainase pada posisipertama, minta klien duduk dan batuk efektif. Tampung sekretdalam sputum pot.
Istirahatkan pasien, minta klien minum air sedikit.
Ulangi untuk area tersumbat lainnya. Tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.
Penyuluhan Klien
Klien dan keluarga harus di ajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur
perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh, posisi miring
Trendelenburg untuk mengalirkan lobus bawah lateral harus dilakukan dengan klien berbaring
miring datar atau posisi miring semi Fowler bila ia bernapas sangat pendek (dispneu).
Pertimbangan Pediantri
Adalah tidak realistik untuk mengharapkan anak bekerja sama penuh dalam memilih semua
posisi yang digunakan untuk drainase postural. Perawat harus menentukan empat sampai enam
posisi sebagai prioritas. Lebih dari enam sering melampui keterbatasan toleransi anak.
Pertimbangan Geriatri
Klien pada pengobatan anti hipertansi tidak mampu mentolerir perubahan postur yangdiperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap
membersihkan jalan napas.
PROSEDUR PELAKSANAAN.
Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2.Mencuci tangan
3.Menyiapkan alatB.
Tahap Orientasi
1.Memberikan salam dan sapa nama pasien
2.Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3.Menanyakan persetujuan/kesiapan pasienC.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
30/45
Tahap Kerja
1.Menjaga privacy pasien
2.Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
3.Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat mulut bila
tidur miring)
4 Melakukan clapping dengan cara tangan perawatmenepuk punggung pasien secara bergantian
5.Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar,kedua tangan perawat di punggung
pasien
6.Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saatyang bersamaan tangan perawat
melakukan vibrasi
7.Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas, danmembatukkan dengan kuat
8.Menampung lender dalam sputum pot
9.Melakukan auskultasi paru
10.Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikanrespon pasien
Tahap Terminasi
1.Melakukan evaluasi tindakan
2.Berpamitan dengan klien
3.Membereskan alat
4.Mencuci tangan
5.Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Kesimpulan
1. Dari media Internet yang didapat penjelasan untuk prosedur postural drainase belum lengkapjika di bandingkan dengan media cetak (buku saku keteampilan dan prosedur dasar) yang
digunakan.
2. Dari media cetak (buku saku keterampilan dan prosedur dasar) di jelaskan tujuan dankewaspadaan perawat terhadap tindakan yang dilakukan sedangkan dari media Internet tidak
menjelaskan tujuan dan kewaspadaan perawat.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
31/45
3. Dari media internet di jelaskan indikasi dan kontra indikasi dari pelaksanaan tindakan postural
drainase sedangakan dari media cetak (buku) tidak menjelaskan indikasi dan kontra indikasinya.
4. Dari media cetak (buku) juga memeberikan penjelasan terhadap penyuluhan terhadap pasiensedangkan media cetak tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Perry Potter, Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar.Edisi 3.EGC.1999.Jakarta
afiyahhidayati.wordpress.com/2009//askep-fisioterapi-dada/
luchinurfitri.blog.friendster.com/2009/01/fisioterapi-dada/ -
BATUK EFEKTIF
PengertianBatuk efektif : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
Tujuan:
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasimaksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
a) Merangsang terbukanya system kolateral.
b) Meningkatkan distribusi ventilasi.c) Meningkatkan volume parud) Memfasilitasi pembersihan saluran napas
MANFAAT
1. Untuk mengeluarkan sekret yang menyumbat jalan nafas2. Untuk memperingan keluhan saat terjadi sesak nafas pada penderita jantung.CaraBatuk Efektif
1. Tarik nafas dalam 4-5 kali2. Pada tarikan selanjutnya nafas ditahan selama 1-2 detik3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukan dengan kuat4. Lakukan empat kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan5. Perhatikan kondisi penderita
Batuk Yang tidak efektif menyebabkan :1) Kolaps saluran nafas
2) Ruptur dinding alveoli
3) Pneumothoraks
Indikasi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
32/45
Dilakukan pada pasien seperti :
COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi
I. Latihan Pernafasan
Tujuan latihan pernafasan adalah untuk:1.Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air trapping
2.Memperbaiki fungsi diafragma
3.Memperbaiki mobilitas sangkar toraks4.Memperbaiki ventilasi alveoli untuk memperbaiki pertukaran gas tanpa meningkatkan kerja
pernapasan.
5.Mengatur dan mengkoordinir kecepatan pernapasan sehingga bernapas lebih efektif danmengurangi kerja pernapasan
A. Pernafasan Diafragma
Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di rumah.
Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur miring ke kiri atau ke kanan,
mendatar atau setengah duduk.Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian tengah, tangan yang lain di atas
dada.
Akan dirasakan perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka.Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan
(ekskursi) dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas relaksasi
Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-pelan melalui mulut (pursedlips breathing), selama inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi
(pengembangan) perut.Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan gerakan
diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.
Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakkan
diafragma lebih tinggi. Beban seberat 0,51 kg dapat diletakkan di atas dinding perut untukmembantu aktivitas ini
B. Pursed lips breathing
menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan menarik napasdalam) dengan mulut tertutupkemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi seperti
bersiul
PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
Dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut,
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
33/45
kemudian tekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah
air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi
C. Lower Side Rib Breathing
Letakkan kedua tangan di bagian bawah kedua rusukTarik nafas dalam dan pelan, sehingga tangan terasa maju kedepan
Keluarkan nafas secara pelan melalui mulut(pursed lips breathing) sehingga tangan terasa
kembali pada posisi semula.Istirahat
D. Lower Back and Ribs Breathing
Duduk di kursi, Letakkan kedua tangan di punggung, tahan dan luruskan punggung
Tariklah nafas dalam dan pelan sehingga rongga rusuk belakang mengembang
Tahan kedua tangan, keluarkan nafas secara pelan
E. Segmental Breathing
Letakkan tangan pada kedua bagian rusuk bawah
Tarik nafas dalam dan pelan, konsentrasikan kepada bagian kanan rusuk dan tangan
mengembangPastikan/usahakan bagian rongga rusuk/tangan kanan mengembang lebih besar dibandingkan
dengan bagian kiriTahan tangan, keluarkan nafas secara perlahan dan rasakan rongga rusuk/kanan yang
mengembang kembali seperti semula Ulangi, dan lakukan sebaliknya untuk bagian kiri sama
seperti tehnik diatas
KEGUNAAN LATIHAN NAFAS
Latihan Nafas Dalam Untuk mengurangi Rasa Nyeri Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalamsetelah Operasi
Latihan Nafas Dalam Untuk Mengurangi Rasa Nyeri
Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) dengan lutut ditekuk dan
perut tidak boleh tegang.
Letakkan tangan diatas perut
Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutuprapat.
Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan
sedikit demi sedikit melalui mulut. Lakukan hal ini berulang kali (kurang lebih 15 kali)
Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif.
Postsurgical Deep Breathing/Nafas dalam setelah Operasi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
34/45
Cara latihan napas dalam pasca operasi :
Duduk di sudut tempat tidur atau kursi,juga dpat berbaring terlentang dengan lutut agak
ditekukkan.Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk pada bagian yang terdapat luka operasi dengan
kedua tangan
Bernafaslah dengan normalBernafaslah dengan dalam melalui hidung, Rasakan lambung menekan keluar ketika bernafasLipatkan bibir seperti meniup lilin
Kemudian tiupkan perlahan melalui mulut, rasakan dada menurun ketika mengeluarkan nafas
Istirahat untuk beberapa saatUlangi tindakan diatas beberapa kali
II. Latihan Batuk/Batuk EfektifHuff Coughing adalah tehnik mengontrol batuk yang dapat digunakan pada pasien menderita
penyakit paru-paru seperti COPD/PPOK, emphysema atau cystic fibrosis. Postsurgical Deep
Coughing
Huff CoughingUntuk menyiapkan paru-paru dan saluran nafas dari Tehnik Batuk huff, keluarkan semua udara
dari dalam paru-paru dan saluran nafas. Mulai dengan bernafas pelan. Ambil nafas secaraperlahan, akhiri dengan mengeluarkan nafas secar perlahan selama 34 detik.Tarik nafas secara diafragma, Lakukan secara pelan dan nyaman, jangan sampai overventilasi
paru-paru.Setelah menarik nafas secara perlahan, tahan nafas selama 3 detik, Ini untuk
mengontrol nafas dan mempersiapkan melakukan batuk huff secara efektifAngkat dagu agak keatas, dan gunakan otot perut untuk melakukan pengeluaran nafas cepat
sebanyak 3 kali dengan saluran nafas dan mulut terbuka, keluarkan dengan bunyi Ha,ha,ha atau
huff, huff, huff. Tindakan ini membantu epligotis terbuka dan mempermudah pengeluaran
mucus.
Kontrol nafas, kemudian ambil napas pelan 2 kali.Ulangi tehnik batuk diatas sampai mucus sampai ke belakang tenggorokkan
Setelah itu batukkan dan keluarkan mucus/dahak
Postsurgical Deep Coughing
Step 1 :Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dapat berbaring terlentang dengan lutut agak
ditekukkan.Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka operasi dengan kedua tangan
Bernafaslah dengan normal
Step 2 :Bernafaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.
Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui mulut, Ulangi untuk yang keduakalinya.
Untuk ketiga kalinya, Ambil nafas secara pelan dan dalam melalui hidung, Penuhi paru-parusampai terasa sepenuh mungkin.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
35/45
Step 3 :Batukkan 2 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk mengeluarkan udara dari paru-paru
semaksimalkan mungkin ketika batuk.Relax dan bernafas seperti biasa
Ulangi tindakan diatas seperti yang diarahkan.
PENGKAJIAN SISTEM PERNAFASAN
A. KELUHAN UTAMA :Batuk (Cough)
Peningkatan Produksi Sputum
Dyspnea
HemoptysisChest Pain
B. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Riwayat merokok
Pengobatan saat ini dan masa laluAlergi
Tempat tinggal
C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Penyakit infeksi tertentu : khususnya tuberkulosa
Kelainan alergis, seperti asthma bronchial
REVIEW SYSTEM (Head to Toe)
a. InspeksiKelainan pada bentuk dada :
Barrel Chest
Funnel Chest (Pectus Excavatum)Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
Kyphoscoliosis
b. Palpasi
c. PerkusiSuara perkusi normal :Resonan (Sonor) :
bergaung, nada rendah. Dihasilkan pada jaringan paru normal
Dullness : dihasilkan di atas bagian jantung atau paruTympany : musikal, dihasilkan di atas perut yang berisi udara
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
36/45
Suara Perkusi Abnormal :a.Hiperresonan: bergaung lebih rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul pada bagian
paru yang abnormal berisi udara.b.Flatness : sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih tinggi. Dapat didengar pada
perkusi daerah paha, dimana areanya seluruhnya berisi jaringan.
d. Auskultasi
Merupakan pengkajian yang sangat bermakna, mencakup mendengarkan suara nafas normal,suara tambahan (abnormal).
Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring ke alveoli,
dengan sifat bersih
Suara nafas normal :
a) Bronchial
b) Bronchovesikularc) Vesikulard) Wheezing
e) Ronchi
f) Pleural friction rubg) Crackles. Fine crackles
. Coarse crackles
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Proses Ventilasi1. Bersihan Jalan nafas tidak efektif
Proses Difusi
2. Kerusakan pertukaran gas
Proses Transprtasi Gas
3. Pola nafas tidak efektif
Lain-lain
4. Intoleran Aktifitas
5. Penurunan Curah Jantung6. Risiko terhadap aspirasi
PERENCANAAN
1.INTERVENSI UMUMPosisi
Kontrol lingkungan
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
37/45
Aktivitas dan Istirahat
Oral hygiene
2. TERAPI RESPIRASI
a.Memfasilitasi Batuk Efektif dan Nafas Dalamb.Fisioterapi Dada/Chest Physiotherapy
c.Oksigen
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan
kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.
MEKANISME PELAKSANAAN FISIOTERAPI DADA
Fisioterapi dada merupakan tindakan yang dilakukan pada klien yang mengalami retensi sekresi
dan gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan untuk mengencerkan atau mengeluarkansekresi.
Tujuan
-Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
-Memperkuat otot pernapasan
-Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan
-Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.
Anatomi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
38/45
http://1.bp.blogspot.com/-Egzb82sZa6U/T37EwnlS2wI/AAAAAAAAAAY/g_N854ydtr0/s1600/paru.jpeg5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
39/45
Percabangan trakheobronkhial
Lobus Kanan Atas :
1. segmen apical2. segmen posterior3. segmen anterior
Lobus Kanan Tengah :
1. segmen lateral2. segmen medial
Lobus Kanan Bawah :
1. segmen superior2. segmen basal anterior3. segmen basal lateral4.
segmen basal posterior
5. segmen basal medial
http://3.bp.blogspot.com/-LchvzuSjigg/T37JLg3BCsI/AAAAAAAAAAg/PGIHQxVwblU/s1600/trakea.png5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
40/45
http://1.bp.blogspot.com/-Hg3q9JcYk0M/T37L5o0aQxI/AAAAAAAAAAo/3gxD9iqeLyY/s1600/WATER_13246_2010_25_Fig1_HTML.jpg5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
41/45
Fisioterapi dada mencakup tiga teknik:drainase postural, perkusi dada, dan vibrasi.
1.Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat
(gravitasi) dari secret.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh
yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.
Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea.
Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai
dengan perkusi dan vibrasi dada.
Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural
a.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-pasien yang memakai ventilasi
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
42/45
-pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b.mobilisasi secret yang tertahan :
-pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-pasien dengan abses paru
-pasien dengan pneumonia
-pasien pre dan post operatif
-pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
Kontra Indikasi Drainase Postural
a. tension pneumothoraksb.
hemoptisis
c. gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmiad. edema parue. efusi pleuraf. tekanan tinggi intrakranial
Persiapan Pasien Untuk Drainase Dostural
a.
Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pnggangb. Terangkan cara pelaksanaan kepada klien secara ringkas tetapi lengkapc. Periksa nadi dan tekanan darahd. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan
secret.
Cara Melakukan Drainase Postural
a. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malamuntuk meningkatkan kenyamanan tidur.
b. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
c. Posisi drainase postural dilihat pada gambar
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
43/45
Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kananb. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-samac. Batuk produktif (secret kental/encer)d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)f. Rontgen thorax
Drainase postural dapat dihentikan bila:
a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchib. Klien mampu bernapas secara efektifc. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret
2. Perkusi Dada
Perkusi dilakukan pada dinding dada dengan tujuan melepaskan atau melonggarkan secret
yang tertahan.
Indikasi Klien Yang Mendapat Perkusi Dada
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat drainase postural, jadi semua indikasi
drainase postural secara umum adalah indikasi perkusi.
Cara Melakukan Perkusi Dada
Perkusi dilakukan dengan kedua telapak tangan perawat membentuk setengah bulan atau
mangkuk dengan jari-jari tangan rapat, secara bergantian tepukan telapak tangan di atas dada
klien selama 1-2 menit.
Kecepatandari perkusi masih kontroversi, sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih
efektif, tetapi ada yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien lebih
suka yang lambat.
Hindaridaerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal, limpa.
3.Vibrasi
Vibrasi merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan tujuan
menggerakkan secretke jalan napas yang besar.
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
44/45
Cara Melakukan Vibrasi
a.Vibrasi dilakukan hanya pada waktu klien ekspirasi.
b.Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase, satu tangan di atas
tangan yang lain.
c.Instruksikan klien untuk napas lambat dan dalam melalui hidung hembuskan melalui mulut dengan
bibir dimonyongkan selama proses vibrasi, tujuannya memperpanjang fase ekspirasi.
d.Ketika klien menghembuskan napas getarkan telapak tangan, hentikan saat klien inspirasi.
Lakukan vibrasi 5 kali ekspirasi
FISIOTERAPI DADA :DRAINASE POSTURAL, PERKUSI DAN VIBRASIA. Persiapan Alat:Baki berisi :
1.Handuk
3.Bantal ( 23 buah )4.Segelas air
5.Tissue
6.Sputum pot, berisi cairan desinfektan
7.Buku catatan
B.Persiapan Klien1.Informasikan klien mengenai : tujuan
pemeriksaan, waktu dan prosedur2.Pasang sampiran / jaga privacy pasien
3.Atur posisi yang nyaman
C.Persiapan perawat:
1.Cuci tangan2.Perhatikan universal precaution
D.Prosedur
Lakukan auskultasi bunyi napas klien Instruksikan klien untuk mengatakan
bila mengalami mual, nyeri dada,dispneu.
Berikan medikasi yang dapatmembantu mengencerkan sekresi.
Kendurkan pakaian klien1.Postural drainase
ilih area yang tersumbat yang akan didrainase
aringkan klien dalam posisi untuk
mendrainase area yang tersumbat. Letakkan
bantal sebagai penyangga
inta klien untuk mempertahankan posisiselama 1015 menit
5/26/2018 FISIOTERAPI DADA.docx
45/45
elama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan
vibrasi dada di atas area yang didrainase
etelah drainase pada posisi pertama, mintaklien duduk dan batuk efektif. Tampungsekresi dalam sputum pot.
stirahatkan pasien, minta klien minum sedikitair
langi untuk area tersumbat lainnya. Tindakantidak lebih dari 3060 menit.
2.Perkusi
utup area yang akan diperkusi denganmenggunkan handuk
njurkan klien untuk tarik napas dalam danlambat untuk meningkatkan relaksasi
ari dan ibu jari berhimpitan dan fleksimembentuk mangkuk
ecara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensipergelangan tangan secara cepat menepuk
dada
erkusi pada setiap segmen paru selama 1 -2menit, jangan pada area yang mudah cedera
3.Vibrasi
etakkan tangan, telapak tangan menghadap ke
bawah di area yang didrainase, satu tangan di
atas tangan yang lain dengan jari-jarimenempel bersama dan ekstensi.
njurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasisecara lambat lewat mulut ( pursed lip
breathing )
elama ekspirasi, tegangkan seluruh otottangan dan lengan, dan gunakan hamper
semua tumit tangan, getarkan tangan,
gerakkan ke arah bawah. Hentikan getaransaat klien inspirasi
akukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi padasegmen paru yang terserang.
Kembalikan klien ke posisi yang nyaman
Evaluasi respon klien : subyektif danobyektif
Rapikan kembali alat-alat
Dokumentasikan hasil pemeriksaan fisikResponsi