Post on 25-Dec-2015
description
FISIOLOGI TENGGOROK
PRANDY NOVI PRIMA PRATAMA
Proses menelan (peran ssp)
• Selama proses menelan, otot-otot diaktifkan secara berurutan dan secara teratur dipicu dengan dorongan kortikal atau input sensoris perifer.
• Begitu proses menelan dimulai, jalur aktivasi otot beruntun tidak berubah dari otot-otot perioral menuju kebawah.
Fase menelan
Fase oral Fase faringeal Fase esofageal
Fase oral
- FASE ORAL
- Pengunyahan dilakukan pada
sepertiga tengah lidah
- Ujung lidah menekan palatum
durum
- Gerakan lidah dari anterior ke
posterior ~ kontraksi m.
stiloglosus & palatoglosus
- Ismus fausium menyempit
- Makanan terdorong ke orofaring
Fase faringeal
- Bolus makanan menyentuh dinding belakang
faring
laring telah diangkat & ditarik ke anterior
laring tertutup epiglotis
palatum mole bergerak ke atas, hubungan
nasofaring & orofaring tertutup ~ gerakan m.
tensor palatini & m. levator veli palatini
Pusat pernapasan di medula dihambat oleh
pusat menelan (disebut apnea deglutisio).
Fase esofageal
Pada fase esophageal, bolus didorong kebawah oleh gerakan peristaltik.
Sphincter esophageal bawah relaksasi pada saat mulai menelan, relaksasi ini terjadi sampai bolus makanan mencapai lambung.
Fisiologi menelan
Fisiologi Laring
Laring mempunyai 3 fungsi utama :1.Proteksi jalan nafas2.Respirasi3.Fonasi
1. Proteksi Jalan Nafas
Aditus laringis sendiri tertutup oleh kerja sfingter dari otot
tiroaritenoideus dalam plika ariepiglotika dan korda vokalis
palsu, di samping aduksi korda vokalis sejati dan aritenoid yang
ditimbulkan oleh otot intrinsik laring lainnya. Elevasi laring di
bawah pangkal lidah melindungi laring lebih lanjut dengan
mendorong epiglotis dan plika ariepiglotika ke bawah aditus.
Struktur ini mengalihkan makanan ke lateral, menjauhi aditus
laringis dan masuk ke sinus piriformiss, selanjutnya ke introitus
esofagus.
REFLEK BATUK Reflek batuk berawal dari iritan / rangsangan menginduksi
imuls aferen dari nervus vagus di saluran nafas ke medula oblongata. Lintasan neural medulla memberikan efek sebagai berikut:
Kira-kira 2,5 liter udara diinspirasi. Epiglotis menutup , pita suara menutup erat-erat untuk
menjerat udara dalam paru. Otot-otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong
diafragma, sedang oto-otot ekspirasi lain seperti interkostalis eksternus juga berkontraksi dengan kuat. Akibatnya, tekanan dalam paru meningkat sampai ≥ 100 mmHg.
Pita suara dengan epiglottis sekonyong-konyong terbuka lebar, sehingga udara bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar. Udara ini dikeluarkan dengan kecepatan 75-100 mil/jm.
Penekanan kuat pada paru menyebabkan bronkus dan trakea menjadi kolaps sehingga bagian yang tidak berkartilago berinvaginasi kedalam, sehingga udara yang meledak benar-benar mengalir melalui celah-celah bronkus dan trakea. Udara yang mengalir dengan cepat biasanya membawa benda-benda asing apapun yang terdapat di bronkus dan trakea.
Fisiologi fonasi
Proses berbicara melibatkan:1. Pusat pengatur saraf bicara spesifik dalam korteks
serebri2. Pusat pengatur pernapasan di otak3. Struktur artikulasi dan resonansi pada rongga
mulut dan hidung
Fisiologi fonasi
Laring, khususnya berperan sebagai penggetar (vibrator). Elemen yang bergetar adalah pita suara.
Selama pernapasan normal, pita akan terbuka lebar sehingga aliran udara mudah lewat. Selama fonasi pita menutup bersama-sama sehingga aliran udara diantara mereka akan menghasilkan getaran.
2. Alat Fonasi
Membentuk suara, dan untuk mendapatkan suara yang baik
selain udara cukup, perlu juga ketegangan plika vokalis, fibrasi
plika vokalis dan pendekatan plika vokalis
Korda vokalis bergetar akibat udara
yang dipaksa antara korda vokalis
sebagai akibat dari kontraksi otot
ekspirasi. Otot intrinsik laring dan
krikotiroideus berperan dalam
pengaturan nada.
Terima kasih