Post on 19-Oct-2020
Filsafat memiliki
pergumulan rasionalitas
Presented by :
M Anang Firmansyah
Filsafat memiliki sebuah sejarah
Filsafat memiliki pergumulan
rasionalitas.
Pergumulan rasionalitas berbicara
tentang pergumulan tentang
peradaban.
Filsafat sebagai metodelogi
Filsafat itu berkaitan erat dengan Yunani
Alasannya : karena alam Yunani filsafatmenandai peradaban baru yaitu peradabanrasionalitas
Perbedaan antara mitos dengan ilmupengetahuan, yaitu:
1 Mitos berhenti pada cerita dan kita tidakbisa menambahkan sesuatu. Contoh: legendagerhana bulan
2 Pengetahuan adalah proposisi relasi antarasubjek dengan objek.
Mitos bukan isapan jempol.
Mitos adalah cetusan relasi manusia dengan Allah.
Mitos semacam refleksi bagaimana manusia menangkap
peristiwa hidupnya.
Mitos selalu berhubungan dengan kehidupan.
Mitos lahir dari suatu kesadaran yang mendalam tentang
lingkungannya.
Karena terjadi penyebrangan metodelogi
Mitos lahir dari suatu kedalaman batin
Mitos itu beyon.
Mitos tidak koersif
Mitos itu tidak memaksa tidak berhubungan suci dan
dosa
Skema agama adalah “memaksa”
Makna diletakan diluar perbuatan
cth: berilah orang yang kelaparan.
Relasi antara subjek dengan objek
Pengetahuan mengenai korespodensi
(kesesuaian) dan diskreparansi
(ketidak sesuaian) terhadap realitas.
Proposisi-proposisi ilmiah
Proposisi itu bukan cerita
Proposisi adalah:
Ilmiah = proposisi
Proposisi berupa kalimat atau frase atau
pernyataan bumi itu bundar
Bumi itu bundar dari kita melihat kapal klo
datang pasti yang terlihat pucuknya terlebih
dahulu.
Proposisi itulah yang disebut ilmu
pengetahuan.
Logika ilmiah begitu ada proposisi yang
terjadi adalah kita tidak akan berhenti
membuktikan kebenaran.
Ilmiah dapat diujui
Teruji kenyataan, sistematikanya,
prosedurnya, ada metodeloginya.
Proposisi itu tidak terbatas sehingga
metodelogi menjadi sebuah pencarian.
Dalam ilmu ekonomi ini sangat biasa yang
hanya membahas tentang barter tetapi
sekarang berkembang sangat pesat.
Bumi itu bundar itu objektif karena sesuai
dengan kenyataan dan sesuai dengan objek.
Plato dan Aritoteles bilang sesuai dengan
objeknya berdasarkan pembuktian.
Sebab dari objekfitas ini tidak akan lepas
dari subjektifitas.
Gerhana bulan dapat dimakan oleh
Baterokolo dan itu bukan objektif karena
tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Jangan memandang
pengetahuan hanya sekedar
pengetahuan objektif saja tetapi
pengetahuan merupakan relasi
antara subjek dengan objek
Sumbangan filsafat Platonian dan Aristotelian terletak
pada sense atau makna ilmiah yang menunjuk kepada
terminotogi obyektif.
Dalam Plato, realitas obyektif secara filosifis identik
dengan realitas universal.
Dan universalitas disini menunjuk pada dunia Idea atau
Forma.
Dalam Aristoteles, realitas obyektivitas memaksudkan
obyek realny atau res-nya yang konkret.
Objektif Objektif & Realitannya
Plato idea, universal, forma
Cth : apa itu ada keadilan?, apa itu baik?
Aristoteles Bendanya atau Res-nya
Cth: bumi adalah bundar, gula itu manis,
memberi makan orang yang kelaparan adalah
baik.
Sesuai dengan kebutuhan
Yang bermanfaat
Sesuai dnegan norma
KESIMPULAN
Lho begitu banyak kebaikan……
Pertanyaannya adalah yang benar yang
mana?
Pengetahuan berdasarkan dengan lingkup
pengalaman yang terbatas.
Pengetahuan yang berdasarkan
pengalamanan itu berarti
- Tidak objektif berarti objektif
- Saya dan anda tidak bisa mengatakan bahwa
pengetahuan tidak dapat didasarkan pada
universal.
- Idea adalah pengetahuan yang letaknya
disana….