Post on 11-Dec-2014
description
PENGANTAR10 Oktober 2010
Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteranSumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineralFarmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang terkandung dalam hewan dan tumbuhanZat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup yang menimbulkan kerja biologiJadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat dalam ilmu kedokteran.
Meliputi :- Farmakognosi- Kimia farmasi- Farmakologi (farmakodinamik)- Farmasi preparasi :
- Farmasi Galenis- Farmasi sintesis- Resep/meracik
Dragee : tablet salut gulaSintesis : reaksi kimia biasaIlmu Resep :- Menulis resep : “Ars Prescribradi”- Membuat obat “Ars Preaparandi”
Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menyembuhkan, meringankan dan mengenali penyakitObat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan-bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewanRacun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya merusakOrang yang pertama kali : Plato --> tubuh merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka keseimbangan terganggu
“Paraceleus” --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur, garam, Hg)Jika seseorang kekurangan belerang : dinginJika seseorang kekurangan Hg : lumpuhJika seseorang kekurangan garam : hipotensi
“Gallens” --> 1550 SM di Mesir --> papirus di atas batu --> tertulis resep
DepKes RI- Obat : bahan / campuran bahan organis atau
non organis yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, mencegah dan mendiagnosis penyakit pada manusia dan hewan
- Obat rasional : terapi yang diberikan secara tepat dengan memperhatikan efektivitas dan keamanan obat, harga murah dan terjangkau.
- Terapi yang tepat :- Pilihan tepat- Dosis tepat
- Sediaan tepat- Cara pemakaian- Frekuensi dan waktu pemberian- .............. obat yang tepat
- Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama, pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian tidak tepat
OBATMacam sediaan :- Paten (obat jadi)
- Formula sudah tertentu, tidak akan berubah-ubah --> Formula Officinale
- Dibuat oleh pabrik- Racikan
- Disusun oleh dokter dengan menuliskan bahan aktif di resep (Formula Magistrale) yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik
- Sesuai kebutuhan pasien- Obat jadi
Nama obat :- Generik (umum)- Nama dagang pabrik --> propiatery name
(speciality)- Nama kimia untuk mengetahui sifat obat
tersebutContoh :1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin
(Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol -
Enteroviform (Ciba), Enterosept3. Amino benzil penisilin - Ampicilin - Amfipen
(Organon), Penbritin4. Anhidroksiprogestero - Etistero - Progestosil
(Organon)
Daftar Obat :1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976
- Menyebabkan adiksi- Harus dengan resep dokter- O --> Opiat- Termasuk :
a. Opium (kasar dan medisinal --> murni / Pulvis Opii) Getah buah muda yang dikeringkan (Papaver Somniferum (tidur))Dalam opium terdapat :1. Morfin (10%)2. Kodein (metil morfin)3. Thebasin4. Pantopan5. Nalorfin6. Papaverin (tidak menyebabkan
adiksi)
Pulv / tab Doveri --> terdiri dari- Pulvis Opii 10 g
- Pulvis Radix Ipeca 10 g(ekspektoran/mukolitik dan emetik)
- Kalii sulfas (pencahar) 80 g--> untuk obat batuk, dengan pencipta
dr. Doveri(Nama lain : Pulv. opii compositum)di tambah pencahar karena daya kerja opii --> konstipasi, oleh karena K2SO4 disebut Corigensia Actionis (mengkoreksi aksi yang tidak diinginkan)
Preparat Gallenis : obat + pelarut- Ekstraktum opii (padat, kental, cair)- Tinctura opii (cairan)- Tinctura opii crocata- Tinctura opii benzoicos
Derivat Morfin dan Codein1. Dionin (etil morfin)2. Heroin (diasetil morfin)3. Dilaudid (dihidro kodein)4. Eucodal (dihidroksi kodein)
b. Folla Cocca (Erytrokilon Cocca)Terdapat alkaloida : kokain (anestesi lokal)Preparat : inj. HCl kokain --> gigi
c. Herba Canannis Indicae (Ganja)Marijuana, Hacish, THC (Tetra Hidroksi Cannabinol)
d. Morfin sintetis- Analgesik narkotik- Contoh Pethidin (inj. HCl pethidin),
dosis 50 mg/mL, yang lebih kuat : 100 mg/2ml
- Methadon / Dolamidon- Nisentil- Dromoran- Ticurda (antitusif)
2. Daftar G (Gevaarlic) = bahaya- Obat kera- Harus pakai resep dokter- Contoh :
a. Semua obat suntik (walaupun air)b. Obat jantungc. Antibiotikd. Sulfae. Antihistamin
3. Daftar Bebas Terbatas- Terdapat juga obat daftar G dosis rendah- Tanpa resep tapi ada peringatan (P1-6)
ditambah etiket dasar hitam tulisan putih- Digunakan sesuai peringatan
- P1 --> awas obat keras, baca aturan pakaiContoh : - Difenhidramin (antihistamin)
maksimal 50 mg- Prometazin (obat batuk), maksimal
1,5 mg/ml
- P2 --> awas obat keras, hanya untuk dikumur tidak untuk ditelan
- P3 --> awas obat keras, hanya untuk luar sajaContoh obat kompres
- P4 --> hanya untuk dibakarContoh Sigalot Asma
- P5 --> awas obat keras, tidak untuk dimakanContoh Sulfanilamid untuk obat luka
- P6 --> awas obat keras, obat wasir, jangan ditelanObat wasir --> mengandung lemak coklat
4. Obat Bebas (OTC : over the counter)5. Obat Psikotropik / Psikofarma --> daftar O
contoh Fenotiazin, valium, amfetamin, benzodiazepin (diazepam), lithium
Tetrasiklin + antasid --> chelate (garam komp) --> sukar diserap
Pemberian :- Oral- Sublingual- Supositoria- Parenteral- Topikal
Waktu pemberian obat :Contoh :- Antasida : 1 - 1/2 jam a.c.
2 jam p.c.- Laksatif- Perangsang lambung --> p.c.- Aspirin --> p.c.- “Enteric coated” --> setelah makan --> tidak
dirusak oleh asam lambung- Ampicillin : a.c. (absorbsi meningkat)- Preparat enzim (Pankreon) --> pcContoh penulisan resep :S 3dd tab I a.c. (sebelum makan)S 3dd tab I p.c. (setelah makan)S 3dd tab I d.c. (selama makan)Garam Inggris : pagiDulcolax : malam
Patokan pemberian nama obat1. Menurut penyusunnya
Contoh Pulv. Doveri, Gargarisma Kan2. Komposisi obat
Contoh - Pulv. opii compositum- Miktura Brometorum (campuran obat
minum bromida)R/ Brometum K 4
Brometum Na 4Brometum NH4 2AquaAqua ad 300
--> obat penenang
3. Menurut khasiatContoh :- Potio (obat minum) Neroina- Potio Nigra Kontratussif (OBH)- Potio Alba Kontratussif (OBP)
Simplicia / Simplex dari tumbuhan :- Akar (Radix) contoh Ipecaa- Umbi (Rhizoma) contoh Kurkuma /
temulawak- Batang (Kayu) --> ligurum- Kulit (Kortex)- Daun (Folia)- Bunga (Flores)- Buah (Fructus)- Biji (Seruen)- Tanaman (Herba)
Pemakaian obat- Obat dalam --> melalui mulut dan ditelan- Obat luar --> selain itu
(obat kumur, obat suntik)
- Obat luar : etiket biru- Obat dalam : etiket putih
- Obat jadi : 3 bentuk sediaan :- Padat (tergantung konstituen / bahan
tambahan)- Cair- 1/2 padat
Konstituen : vehiculumContoh bahan tambahan :- Padat : saccarin
- Albun (gula pasir) --> higroskopis- Lactis (gula susu)
- Cair : aqua, spiritus (betadin), gliserin, syrup- 1/2 padat : salep (konstituen : vaseline,
parafin, cera, dll)
Sediaan- Padat : tablet, kapsul, pulvis- Cair : solutio (+ air), tinctura, emulsi- Cair + endapa\n : mixtura agitans (harus
dikocok / agitasi)- 1/2 padat (unguentom) (konsistensi mentega)- Antara cair dan 1/2 padat : cream
(tidak lengket, mudah dihapus)
Mixtura agitans
Padat Air
Pasta Krim
1/2 padat
BSO padat1. Pulvis / Pulveress
Pulv. Radix Ipekaa --> akar ditumbuk, disaring, sebagai obat luar (v.e.)a. Sudah melalui ayakan tertentu --> halusb. Bentuk : halus, keringc. Harus homogen
Pulvis : bedak tabur, purol (vehikulum : talkum)
t.i.d. : ter indie (3x sehari)R/ : ambilahq.s. : quantum satis (secukupnya)N : nomero (jumlah)d.d. : de die (perhari)
ContohObat aktif + VehikulumAsam borax TalcumZinc Oksida
Pulveres : bubuk yang terbagi dan dibungkus untuk 1 kali minum, berat 300 - 1000 mg (500 mg)- Sebagai obat dalam- Obat aktif + vehikulum (sakarin laktis)
Fenobarbital + s.e.15 mg 450 mg(tidak dapat ditimbang, penimbangan minimal = 50 mg)--> dibungkus menjadi 1 bungkus untuk 1 kali minum dengan kertas perkamen
R/ Fenobarbital 15 mgSaccharum latis q.s. (300 - 1000 mg)m.f.pulv I dtd No. X (obat simtomatik : 3 hari)
S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------
m : misae : mixf : buatlahdtd : da tales doses : berikan dosis yang sama /
as such dose
R/ Fenobarbital 150 mgSaccharum latis q.s.m.f.pulv No. X
S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------
sama dengan resep sebelumnya
Saccharum latis untuk mengurangi kesalahanSaccharum latis sedikit --> kesalahan besarSaccharum latis banyak --> kesalahan kecil
Kapsul dibuat jika tidak ada dosis yang tersedia di pasaran
Dosis sebanding BB, umur, IMT, luas permukaanContoh pasaran Phenobarbital 50 mg dan 100 mg
R/ Tab. Phenobarbital 50 mg No. XS 3 dd tab. I.
Harus dibuat puyer / pulveres
Homogen :- Besar partikel- Warnanya--> Oleh karenanya dicampur sedikit demi sedikit
Oralit bukan pulveres karena > 1000 mg --> disebut Sachet
SEDIAAN PADATBentuk :- Pulvis / pulveres- Tablet- Kapsul- Supositoria- Ovulab
Resep pulveres dapat berupa :1. Formula officinalis : resep standar
- Pulv. influenza depkes- Pulv. anti asmatici albi
Sekarang telah dibuat dalam bentuk yang lebih praktis --> tablet
2. Formula magistrales : resep racikanDibuat oleh dokter terdiri dari kombinasi beberapa zat yang berkhasiatKeburukan :- Terjadi inkompatibilitas secara kimia /
fisika dan interaksi farmakologiContoh Asetosal + vitamin C --> warna hitam --> toksikContoh fisika --> lembab
- Peracikan lama- Bentuk obat tidak menyenangkan- Tidak dapat disimpan lama (10 hari), tetapi
obat-obat psikiatri dapat lebih 10 hari (1 bulan) --> tergantung obat yang terkandung di dalamnya
Pulvis Adspersorius- Bedak tabur (pulvis : peroral contoh oralit,
jamu)- Terdiri dari :
1. Zat berkhasiat2. Vehikulum (bahan tambahan yang tidak
bereaksi)3. Bahan pembantu / tambahan contoh
pewarna supaya warna bedak menarik)- Syarat khusus :
1. Karena berasal dari alam, mudah terkontaminasi, jadi harus bebas dari bakteri (steril)
2. Tidak untuk luka terbuka
Granules- Merupakan modifikasi dari pulveres dengan
partikel yang lebih kasar, dikemas dalam kantong (sacchet) aluminium foil
- Umumnya sebagai obat paten- Contoh :
- Pankreon for childrenIsi : pankreatin : lipase, amilase, protease, vitamin A, B12I : kurang selera makanKM : 5 gram granul / kantong
- MetamucilIsi : psyllium hydrophilic muciloidI : konstipasi
- FluimuciliIs : asetil sistein
I : zat pencair untuk sekresi mukus
Kapsul- Adalah bentuk sediaan obat terbungkus
cangkang kapsul, keras atau lemak- Cangkang terbuat dari metil selulose, gelatin
yang mudah larut --> mudah diabsorbsi- Jenis Kapsul :
1. Kapsul keras (hard capsule)- Capsulae gelatinosae operculatae- Kapsul dan tutup dengan batas yang
jelas dan umumnya diberi warna untuk obat dibedakan menurut warnanya, juga diberi estetiknya
- Hanya untuk anak lebih dari 6 tahun2. Kapsul lunak (soft / elastic)
- Lunak dan elastis, dengan begitu mudah ditelan
- Untuk anak lebih dari 2 tahun- Syarat kapsul :
Waktu hancur tidak boleh lebih dari 15 menit- Contoh : obat paten
1. Hard- Dexytrosin capsul
Isi : eritromisin stearat 250 mg/caps- Tetramisin capsul
Isi : oxytetraciklin HCl 250 mg/caps- Cosadon 5 capsul
Isi : Dihidroergotamin methanSulfonat 0,5 mgMetampiron 125 mgFenorbabital 50 mgCoffein 40 mg
I : Migren2. Soft
- Enatin soft capsule- Heparon plus soft capsule- Hormoviton soft capsule- Supradyn soft capsule
- Guna pemberian dalam bentuk kapsul1. Menutupi rasa yang tidak enak contoh
pahit sekali --> antibiotik2. Menutupi bau tidak enak
Contoh kapsul minyak ikan3. Obat yang menyebabkan muntah4. Obat yang bekerja pada usus, bekerja
dalam bentuk Enteric Coated Capsule5. Obat yang mengiritasi mukosa lambung6. Obat yang diinaktifkan HCl lambung7. Untuk melindungi pengaruh dari luar
Contoh :- Cahaya- Suhu- Kelembaban udara
Spansule- Sustained Release Capsul- Obat berkhasiat yang terdapat di dalamnya
terlarut dan diserap secara bertahap- Contoh :
- Bendigon Capsule
Isi : Reserpin 0,15 mgMephrusida 15 mgMeso inosital Hexanic 150 mg
I : anti hipertensi
- Nitroderm capsuleIsi : Nitrogliserin 5 mg
Tablet (sediaan obat yang dicetak)- Bentuk tablet : bulat dan pipih- Obat ditempa menjadi bentuk tertentu
(Kapsul : pengisiannya yang dipabrik)- Komposisi :
- Zat berkhasiat- Zat tambahan
- Zat tambahan, dapat berupa :1. Zat pengisi :
Laktose, glukose, saccharum, kaolin, ca fosfat, dll
2. Zat pengembang :Amilum, pectin, NaCMC
3. Zat pengikatSaccharose, glukose, amilum, gummi arabicum, dll
4. Zat pelicin :Talc, Mg. stearat, Na stearat, dll
- Pembuatan tablet :1. Granulasi kering2. Granulasi basah
- Contoh aspirin 500 mg mengandung asetosal 500 mg, tetapi berat tablet bisa 1 gram karena terdiri dari zat tambahan
- Bentuk-bentuk tablet yang menyimpang dari yang ditetapkan farmakopenya :- Segitiga
Contoh Isodox tablet, Motival tablet- Bentuk seperti kapsul --> kaplet
Contoh Combantrin, Neuralgin- Tablet dengan garis tengah besar
Contoh Flagyl Vaginal tablet- Bentuk lonjong
Contoh Pimafusin Vaginal tablet- Bentuk segi empat
Contoh Hustazol Chewing tablet- Penggolongan tablet menurut cara pakai :
1. Peroral2. Untuk pemakaian luar (bukan topikal) -->
tidak melalui saluran cernaContoh tablet hisap
ad.1.- Tablet biasa- Tablet berkhasiat lokal dalam lambung- Tablet dengan efek lokal dalam usus- Tablet effervescent (contoh CDR)- Sustained Release tablet (tablet pelepas
lambat)Untuk :a. Aktivitas obat diperpanjang (di siang
dan malam hari)b. Dapat mengurangi efek samping
c. Dapat mengurangi frekuensi pemberian obat
d. Meningkatan kepatuhan pasienGuna :a. Obat yang memiliki absorbsi dan
eksresi sangat tinggib. Obat yang memiliki dosis kecilc. Obat diabsorbsi merata dari GITd. Obat untuk pengobatan keadaan kronis
- Chewable tabletObat yang dikunyah memberi residu rasa enak di rongga mulut (dikunyah baru ditelan), mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahitContoh : Antasida generik
- Pediatic tablet
Tablet yang disalut (coated tablet)1. Tablet salut gula (sugar coated tablet)
Contoh : Librax dragee, Livion B-plex, Sulfas Ferosus, Coritrat dragee, Apracur drageeHati-hati untuk orang DM
2. Tablet salut selaput (film coated tablet)Tablet yang bekerja di lambung saja atau di usus sajaContoh Mikostatin tablet (tidak dapat digerus), ponstan film tablet, Iberet 500 film tablet, mucosulvan film coated tabletOleh karenanya mikostatin dibikin untuk obat tetes
3. Tablet salut enterikContoh Dulcolax tablet, Voltaren tabletUntuk di usus, tidak di lambung
- Maksud penyalutan tablet :a. Tablet kelihatan menarikb. Melindungi terhadap pengaruh luar
(lembab dan CAHAYA)c. Menutupi rasa yang tidak enak / pahitd. Menutupi bau yang tidak enak
- Maksud penyalutan enterik :a. Zat berkhasiat terurai oleh HCl lambungb. Zat berkhasiat iritasi pada mukosa lambungc. Tablet tidak boleh pecah di lambung tetapi
harus pecah di usus karena harus berfungsi di usus
ad. 2 tablet untuk luar- Trochiski / pastile
Cara pakai : dihisap pelan-pelan dalam mulutUntuk pengobatan lokal dalam rongga mulutBiasanya berisi antiseptik untuk mengobati infeksi-infeksi dalam rongga mulut dan tenggorokan Contoh Lozenge, troche, pastilles, seetet, tablet hisapContoh Kalmycin Lozenge, FG Troche
- Tablet BukalCara pakai : ditaruh diantara gusi dan pipi sampai habis. Zat berkhasiat diresorpsi pelan-pelan melalui selaput lendir mulut.
Mengandung bahan obat yang tidak tahan terhadap cairan pencernaan atau mengalami intoksikasi di hatiContoh hormon kelamin : progesteron, testosteronContoh Sandroproat Buccal tablet- Tablet kecil- Sustained release
- Tablet sublingualDi bawah lidah sampai habisJuga untuk tablet zat-zat yang tidak tahan HCl lambung atau dirusak di hatiContoh :- Corpubenzon forte tablet- Cedocard sublingual tablet- Capapret sublingual tablet untuk anti
hipertensi- Tablet hypodermic
Sebelum dipakai dilarutkan dulu dalam aqua pro injectiones, lalu disuntik
- Tablet implantasiBentuk : batang silinder kecil, yang disebut pelletBahan obat diserap sedikit-sedikit merupakan depot workingContoh susuk KB
- Syarat tablet :1. Keseragaman bobot2. Keseragaman ukuran3. Keseragaman waktu hancur
ad.2.Diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet
ad.3.Tablet harus memenuhi syarat waktu hancur yang ditetapkan oleh farmakope Ind.a. Tablet biasa, harus hancur kurang dari 15
menitb. Salut gula dan selaput hancur kurang dari
dengan 60 menitc. Tablet bukal dan sublingual kurang dari 4 jamd. Tablet salut enterik : dalam cairan lambung,
sintetik tidak boleh hancur dalam waktu 3 jam, kemudian dalam cairan usus harus hancur dalam 1 jam
- Kebaikan pemberian obat dalam bentuk tablet :1. Lebih mudah ditela2. Rasa dan bau tidak enak dapat ditutupi
(sebagian atau seluruhnya)3. Obat dapat disimpan lama4. Tablet dibuat sebagai obat paten oleh
pabrik secara besar-besaran --> dosis, ukuran seragam
5. Penulisan resep lebih sederhana
Suppositoria- Bentuk sediaan padat melalui rektal
- Bentuk yang ideal : elips- Komposisi :
- Bahan dasar (basis)- Zat berkhasiat
- Syarat basis : pada suhu kamar bentuknya harus padat, tetapi harus dapat mencair, melarut, melunak pada temperatur tubuh--> disimpan dalam kulkas / air
- Umumnya dipakai :1. Oleum Caccao2. Campuran gliserin dan gelatin
Basis ini bersifat hidrofilik dan paling banyak dipakai
3. Polietilene glikol- Bobot :
Dewasa : 3 gramAnak : 2 gram
- I : kejang (valium), konstipasi pada anak (dulcolax)
- Tujuan pemberian obat :1. Pengobatan lokal contoh hemoroid2. Pengobatan sistemik3. Pengobatan konstipasi
- Cara pemakaian :- Untuk hemoroid : post defekasi- Untuk konstipasi : malam hari sebelum
tidur- Contoh obat paten :
- Anusol Ht suppositorioIsi : Bismuth subgallat, B. resorcine, B. subiodida, Balsem Nicaragua, Acid boric, Zinc oxyda, HC asetatI : hemoroid acute dan kronisMenurunkan peradangan, radang dan gatal sekitar dubur
- Tidak dikerjakan di apotik(yang dikerjakan : pulv, talk, kapsul)- Faktu suppositoria
Isi : hasil kondensasi asam metakresol sulfonat dan metanat, sinchoccrinI : hemoroid interna dan eksterna dengan gejala perdarahan atau peradangan
- Primperan pediatric suppositoriaIsi : metoclopramid 10 mg/suppI : mual dan muntah karena st. obat
- Cara menulis resep- Ditulis nama paten- Jumlah dalam angka romawi
Contoh :R / Borraginol N supp No. V
S supp. 2 dd post defac-----------//----------
R/ Dulcolax p. supp No. IIIS p.t.m. supp I vesp.
Ovulae- Vaginal supp / vaginal tablet- Komposisi :
1. Bahan dasar2. Zat berkhasiatVaxilla --> uretra
- Bentuk : ovum- Bobot : antara 3 dan 6 gram (5 gram)- Contoh : obat paten :
- Albothyl ovulae :Isi : hasil polimerisasi dan kondensasi dari asam metakresol sulfon dan metanalI : vaginitis
- Contoh :R / Gyno. travogen vaginal tab. No. IV
S vesp. vag. tab. I
SEDIAAN 1/2 PADAT
Bentuk- Salep- Krip- Pasta- Jelly- Linimentae
Salep- Ointment / unguenta- Adalah sediaan 1/2 padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar- Bahan obat harus larut atau terdispersi dalam
dasar salep yang cocok- Terdiri dari :
- Bahan obat- Dasar salep
- Klasifikasi :Pembagian menurut F.I. --> berdasarkan affinitasnya terhadap air1. Dasar salep senyawa hidrokarbon / dasar
salep berlemakSifat fisika :- Hidrofobik- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air --> untuk kaki /
tanganContoh : - Vaselin album / flavum- Paraffinum solidum / liquidum- Cera album / flavum- Cetaceum- Campuran vaselin dan cera
Fungsi :- Sebagai vehiculum- Sebagai emolient (pendingin)- Sebagai protektan
Keburukan :Karena merupakan lemak, sukar dibersihkan dari permukaan kulit atau pakaian, lambat melepaskan zat berkhasiat, menyumbat saluran berkeringat dan menghalangi penguapan dan pernafasan kulit
2. Dasar salep serap / absorbsiMembentuk emulsi air dalam lemak (A/M)Sifat fisik :- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air, hidrofilik sedikitContoh : Adeps Lanae
3. Dasar salep yang dicuci dengan airMembentuk emulsa minyak dalam air (M/A)Sifat fisik :- Mudah dicuci / dibersihkan dengan air- HidrofiliikContoh : emulsida
4. Dasar salep yang larut dalam air
Sifat :- Tidak mengandung lemak- Larut dan tercuci oleh air- HidrofilikContoh : PEG, gelatin, pectin, carbowax, dll
- Kualitas dasar salep- Lembut, mudah dipakai- Stabil, bebas dari inkompatibilitas, tidak
terpengaruh oleh suhu dan kelembaban- Indifferent- Mudah melepaskan zat berkhasiat pada
kulit- Mempunyai daya absorbsi- Reaksi netral dan tidak menimbulkan iritasi
pada kulit- Contoh :
Salep hitam, Scabisid untuk anak --> harus dibuat di apotikSalep hitam tidak ada dipasaranScabisid untuk anak tidak boelh ada Gamexan karena merangsang SSP, oleh karenanya butuh scabisid yang dibuat sendiri (obat paten tidak ada yang tanpa scabisid gamexan)
- Klasifikasi berdasarkan penetrasi obat :1. Salep epidermik
- Bekerja pada permukaan kulit (epiderm)- Zat berkhasiat yang ditambahkan :
- Antiseptik- Anti infeksi- Parasitid
- Dasar : senyawa hidrokarbon2. Salep endodermik (endodermic ointment)
- Bekerja pada lapisan yang lebih dalam dari kulit (subkutis)
- Berkhasiat bekerja sebagai emolient, stimulant, lokal iritant dan anodynum
- Dasar salep yang dipakai : adeps lanae, lanolin, minyak lemak
3. Salep diadermic- Zat berkhasiat dari salep ini mengalami
penetrasi melalui kulit dan memberikan efek sistemik
- Contoh hormon, vitamin, obat antirematik
- Faktor yang mempengaruhi penetrasi :1. Sifat fisis dari obat yang berkhasiat2. Sifat dan komposisi dasar salep
(vehiculum)3. Segi fisiologi antara lain :
- Keadaan kulit- Cara pemakaian- Jumlah dan lama pemakaian
4. Temperatur kulit5. Keadaan kesehatan pasien
- Syarat salep :- Homogen- Stabil
- Contoh :1. Salep epidermik
a. Resep standarUnguentum Ichtioli (salep bisul)R/ Lehtiol 10
Vas. flav ad 100m.f.ungS. u. e.----------//----------
Unguentum oleijekoris aselli (salep minyak ikan) --> salep luka bakarR/ Ol. jekor aselli 40
Cera flava 10Vas. flav 50m.f.ung.----------//----------
2. Salep endodermika. Resep standart
Unguentum Contra Hemorroids (salep wasir)R/ Benzocain 0,200
Tannin 10Adeps lanae 20Vas. flav. ad 100m.f. ungS u.e.----------//----------
Unguentum Methyllis salisilat (Balsem putih)R/ Metholum I
Methilis salicilas Ib. Obat paten
- Locasalen ointmentI : radang kulit sub akut s/d hiperkronis
- Gentacortin OintmentI : antibakteri / jamur; eksimIsi :Gentamisin SO4 0,1%
Quinolon Clorhidroxi 0,5%
3. Salep diadermik1. Resep standar
- Emulsum Peruvian- Unguentum Liniens
2. Obat patent- Tetracortil ointment
I : antiradang dan anti bakteri- Ultradil ointment
I : dermatitis kontakexzema subakut dan kronis
Pastae- Adalah sediaan berupa massa lembek yang
dimasudkan untuk pemakaian luar (tidak pekat daripada salep)
- Komposisi :- Bahan padat- Bahan cair / lembek
- Tujuan :1. Menyerap eksudat2. Menghilangkan / menurunkan rasa gatal3. Memfixer obat ke kulit4. Mendinginkan permukaan kulit
- Beda dengan salep :- Pasta lebih padat daripada salep karena zat
padat lebih banyak (4 macam)Untuk salf 2 macam
- Penetrasi obat kecil- Daya serap terhadap eksudat besar- Tidak berapa berlemakContoh pasta zinc
Cream- Sediaan 1/2 padat, berupa emulsi mengandung
air 60% dan dimaksudkan untuk u.e.- Tipe :
1. Tipe M/ABahan dasar : yang larut dalam air dan dapat dicuci dengan air
2. Tipe A/M --> berlemakBahan dasar : dasar salep serap dan minyak lemak
- Fungsi :- Emolient- Protektant- Vehiculum
- Dalam bahan dasar krim, zat berkhasiat lebih mudah penetrasi ke dalam lapisan kluit, antara lain : antibiotik, hormon, vitamin, fungiside, antiseptik, antiacne, antirematik
- Karena banyak mengandung air, cream mudah tercemar oleh mikroba, sehingga harus ditambah pengawet contoh Nipagin
- Contoh :1. Penergan cream2. Dexatopic cream3. Vitaquin cream
Linimenta- Obat gosok- Adalah sediaan berbentuk liquid atau semi
liquid yang digunakan sebagai obat luar pada kulit
- Berupa :- Larutan / solutio- Campuran beberapa zat berkhasiat dalam
minyak- Larutan sabun yang mengandung alkohol- Emulsi
- Tipe :1. Tidak mengandung alkohol / CHCl32. Mengandung alkohol / CHCl3
- Beda linimenta dengan unguenta :1. Konsistensi lebih cair2. Penetrasi lebih baik3. Cara pemakaian
- Dikemas dalam botol berwarna, dan diberi label : “hanya untuk pemakaian luar”Bila perlu ditambah label : “kocok dulu”
- Untuk resep standar, ditulis nama dan jumlah (dalam ml)
- Untuk obat paten, ditulis nama patennya dan jumlah yang dikehendaki (dalam fls)
- Signatura : s.u.e atau s. lin- Contoh resep standar :
Linimentum methylis salicylatis 100 ml --> ditulis oleh dokter
- Contoh obat patenMethoneurin Linimen fl. No. I
Jelly- Adalah suatu sediaan cairan kental yang
berlendir (gelatinous) yang dibuat dari bahan-bahan gelling agent yang dilarutkand alam air
- Jenis :- Gelatin- Amilum- tragacantha- cellulose
- Cara pakai : dioleskan sehingga mendapatkan lapisan yang tipis pada kulit
- Contoh obat paten :- Vitacid jelly (untuk jerawat)- Synalar jelly (untuk radang, pruritus)- Hyrudoid jelly (untuk peradangan varises,
trombosis vena)
Oculenta --> dibuat di apotik karena steril- Salep mata- Adalah salep steril untuk pengobatan mata,
menggunakan dasar salep yang cocok- Syarat :
1. Steril2. Bahan obat ditambahkan ke dalam dasar
salep, berupa larutan steril atau serbuk yang sangat halus
3. Homogen4. Dasar salep tidak boleh mengiritasi dan
harus memberikan kemungkinan obat tersebar dengan perantara air mata
- Contoh :- Stedin salep mata- Cendocetapred opht. oint- Nebacetin salep mataR/ Terracortril oph. oint tube No. I
S oculenta 2 dd DDS----------//----------
SEDIAAN CAIRBentuk :- Solutio- Mixtura- Mixtura agitanda- Suspensi- Emulsi- Saturasi- Prep. Galenika- Guttae: obat tetes- Sirupus- Injectio- Aerosol- Infusia/decocta- Elixir
- Solutio- Sediaan cair yang mengandung 1 zat padat
yang larut dalam pelarut air- Mixtura
- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut- Mixtura agitanda --> tidak untuk obat karena
dosis tidak pas- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut
dan salah satu zat padat tidak larut- Harus dikocok dulu (agitanda --> kocok)- Endapat yang tidak larut merupakan zat
berkhasiat- Suspensi
- Mirip mixtura agitanda- Mengandung zat padat yang tidak larut dan
dibantu oleh zat ke - 3, yaitu “suspending agent”
- Zat padat + suspending agent + pelarut --> terdispersi sempurnaOleh karena itu bisa untuk obat dalam ataupun obat luar karena untuk dosis obat dalam cukup
- Contoh sirup kering antibiotik- Emulsi
- Adalah lemak / minyak dalam suatu pelarut air ditambah “emulsifying agent” --> terdispersi sempurna
- Dapat untuk obat luar / dalam- Saturasi
- Sediaan cair mengandung gas CO2- Contoh sprite, fanta- CO2 sebagai rasa enak, segar
- Prep. Galenika- Sediaan yang mengandung sediaan nabati
- Obat tetes / Guttae- Sediaan yang berdasarkan pemakaian
(tetes)- Sirupus
- Sediaan cair yang mengandung gula 60 - 65%
- Contoh sirupus simplex- Injeksi
- Harus steril, pH tertentu, isotonis- Aerosol
- Obat semprot
- Contoh obat asma- Infusa / decocta
- Sediaan yang direbus 15 menit --> infusa- Contoh jamu rebusan- Beda dengan prep. Gallenika --> diisolasi,
dengan pelarut organik llau diuapkan --> ekstrak tinctura
- Decosta --> direbus 30 menit- Infusa --> bahan lunak (floris, folia)- Decocta --> bahan keras (radix, korteks)
- Elixir- Mirip sulotio, tetapi zat pelarutnya adalah
alkohol
Pemakaian :- Solutio
- Untuk obat dalam, luar atau dimasukkan ke rongga tubuh (rektal)
- Solvens (zat pembawa)1. Air : aqua destilata2. Spirtus3. Eter4. Oleum5. Gliserin6. Parafin liquidum
- Daya larut tergantung :1. Zat yang terlarut / solute2. Solvens3. Perbandingan solute dan solvens4. Suhu (makin tinggi suhu, makin larut)
- Contoh :R/ Acidi borici 6
Aquadest ad 200S boorwater
atau
R/ Sol acidi berici 200 mlS boorwater
Untuk antiseptik luar (lemah)
- Istilah kelarutanJumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat1 - Sangat mudah larut kurang dari 1
bagian2 - Mudah larut 1 - 103 - Larut 10 - 304 - Agak sukar larut 30 - 1005 - Sukar larut 100 - 10006 - Sangat sukar larut 1000 - 10.0007. Praktis tidak larut > 10.000Jadi daya larut zat X dalam air 1 : 10 --> berarti 1 gram zat X dengan 10 ml air --> larut --> larutan jenuh
- Yang lain berdasarkan pemakaian1. Collutoria --> obat cuci mulut
- Bentuk : solutio, mixtura, guttae
- Sediaan cair pekat dalam air, mengandung deodorant, antiseptik, anastetik lokal, astrigen
- Pemakaian diencerkan- Bisa dalam bentuk Gargarisma (obat
kumur)- Contoh Solan drops --> obat kumur
(mixtura) Dosis 10 - 20 tetes dalam 1 gelas air 2 - 4 x/hari
2. Collyria --> obat cuci mata- Sediaan berupa larutan steril, jernih,
bebas partikel asing, isotonis, pH tertentu
- Contoh boorwater --> antiseptik 3%3. Potio
- Sediaan cair yang diminum- Contoh OBH, OBP
4. Lotio- Untuk obat luar- Sediaan cair --> suspensi
Emusi O/W --> untuk u.e.- Contoh Lotio Kummerfeldi -->
suspensi o. acne- Keuntungan obat solutio :
1. Homogen2. Dosis dapat diubah (keunggulan obat
racikan)3. Bila zat padat mengiritasi lambung
diencerkan --> iritasi berkurang4. Absorbsi lebih cepat --> onset lebih
cepat5. Mudah ditambah corrigens (rasa, bau,
warna) --> + sirupus simpleks (gula 60 - 65%)
6. u.e. --> mudah dipakai- Kerugian :
1. Volume lebih besar --> tidak praktis2. Ada zat yang tidak stabil dalam solutio
--> contoh asetosal3. Ada zat yang rasa dan bau sukar
ditutupi
- Mixtura- Adalah sediaan caira lebih 1 zat terlarut
atau campuran homogen antara cairan dengan cairan
- Contoh OBH (< 8 tahun)R/ Potio alba otussif 100
S 4 - 6 dd cth I----------//----------
Contoh Coclea teaR/ Sol Amoniae Spirituosa Anisata
(SASA)Sir simplex 10 mlOl. menthol pip gtt IAquadest ad 100 mlS 4 dd cth----------//----------
R/ Potio Nigra c. tussif 150 mlS 3 dd cI----------//----------
R/ Succus Liquiritae 5 --> hitam, ekspektoran
Amonium clorida 3Sol ammon spir anis 3Aqua dest ad 150 mlS 3 dd CI
- Mixtura agitanda- Obat cair mengandung bahan padat yang
tidak larut dalam vehikulum = bahan pembawa --> sebagian berupa endapan --> zat berkhasiat
- Tidak boleh untuk obat minum / potio- Kocok dulu- Contoh
- Lia. Faberi --> untuk biang keringat- Lot. kalamin --> untuk biang keringat
R/ Lig. Faberi 100S u.e.
Komp :R/ Acidum salicylic I --> larut dalam
alkoholZinc oksida 10 --> 2NO (astringen)Talcum Venetum 10 --> tidak larut dalam
alkoholAmilum Oryzae 10 --> tidak larut dalam
alkoholS u.e.
R/ Calamin 15 --> tidak larut dalam airZinc oksida 5Gylserine 5 ml --> larut dalam airAqua rosarum ad. 100 mlS. u.e.
Amylum Orize : tepung beras
- Suspensi- Mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus yang tidak larut, tetapi dispersi dalam cairan / vehikulum
- Zat yang terdispersi halusZat yang tidak cepat mengnedapBila dikocok, endapa segera terdispersi lagi
- Tambah zat tambahan --> stabilitas- Harus mudah dikocok dan mudah
dituangkan- Absorbsi lebih cepat daripada kapsul dan
tablet- Untuk obat dalam dan luar- “Suspending Agent / Emulgator “
1. Gummi Arabicum = GOM --> Acacia senegal R/ P.G.A (pulv. G.A.)
2. Tragoncanth --> GOM eksudat --> Astragalus sp.
3. Pulv. gumorus : campuran sama banyak GOM, Trabocanth, saccarosa
- R/Chloramphenicol palmitat 43,1CMC Na 10Tween 80 5 (SA sintetik)Proylen silicol 200 (pelarut)Sirupus Cacao 150Sirupus simplex 150Tinctura vanillae 10Aquadest ad. 1000 mlS susp. cloramph palmitat----------//----------
- Emulsi- Adalah sediaan homogen mengandung
minyak atau lemak yang terdispersi dalam vehiculum di stabilkan oleh emulgator
- Terdiri dari 1. Minyak / lemak --> emulgendum2. Zat tambahan --> emulgator / emulgens3. Vehiculum --> menstrum
- TipeO/W (minyak dalam air) --> bisa diencerkan dengan air, contoh santan, susuW/O (air dalam minyak) --> contoh mentega
- Menurut asalnya :1. Emulsi naturalia : emulsi alami
Contoh mentega, susu, santanEmulgator : protein yang ada didalamnya (kasein)
2.Emulsi artificacia : emulsi buatan- Tujuan :
1. Rasa lebih enakContoh minya ikan di tambah air --> tertutup air (O/W) (Scotch’s Emultion)
2. Absorbsi lebih cepat karena terdiri dari partikel kecil minyak
3. Untuk u.e. --> efektivitas bertambah --> karena partikel halus, luas permukaan bertambah
4. Untuk obat suntik --> emulsi O/W --> partikel minyak tidak lebih besar dari eritrosit
- Tipe emulsi didtentukan oleh jenis emulagtor1. Emulgator yang larut dalam air -->
O/W2. Emulgator yang larut dalam minyak -->
W/O- Contoh Resep Emulsi artificialia (obat
dalam)R/ ol. iecoris aselli 40 (vitamin A,D,E,K,
minyak ikan)pull G.A. 15
Na hipopospit 0,5Ca hipopsopit 0,5Aquadest 20Gylserin 10 --> stabilisatorS Loco Scott’s emulsion----------//-----------
- Saturasi- Sediaan cair mengandung CO2 jenuh
(berfungsi sebagai corrigens rasa)- Mg sitrat- Mg sulfas- Tidak dapat disimpan lama karena CO2
menguap- Prinsip pembuatan
Asam organik + garam bicarbonat --> CO2Asam sitrat + NaHCo3 --> Na Citrat + CO2
- ContohR/ Potio Riveri 100 ml
S in. I vic.
R/ Acidum citricum 5Aqua 50Epir citri 5Sir. simplex 25NaHCO3 3Aqua 110S in. I vic.----------//----------
- Saturasi yang dimodifikasi --> tab effervescent + air --> CO2 tinggi
R/ Tab Ialsium Redoxan No. XS 1 dd tabl I.
- Gargarisma- Obat kumur- Sediaan : solutio, larutan pekat diencerkan
sebelum dipakai- Untuk terapi infeksi tenggorokan- Contoh
Gargarisma kan 300S garg. 3 dd I
Obat paten : - Betadin Gargle- Listerin Gargle
Komp. Gargarisma kan :R/ Chloret Zincici I
Aluminis I (tawas)Acid salicilici 0,300OI. M.P gtt IIAqua ad 300m.d.s. garg I dd I----------//----------
--> merupakan mixtura (larut dalam air)
- Guttae- Bentuk : solutio, suspensi, emulsi
- Dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar
- Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku
- Penetes baku :Pada suhu 20o memberikan tetesan air suling --> beratnya : 47,5 - 52,5 mg (1 ml : 20 tetes air)
- Sediaan :1. Guttae --> obat dalam2. Guttae oris --> tetes mulut3. Guttae auricularis4. Guttae nasalis5. Guttae ophtalmicae
- Contoh R/ Guttae Tempra fl No. I.
S 3dd 0,6 ml --> dengan penetes yang tersedia
----------//----------
atauR/ Tempra drops fl. No. I
S 3 dd 0,6 ml----------//----------
Memilih bentuk sediaan obat :- Bentuk sediaan obat : sediaan mengandung
satu atau lebih zat berkhasiat (Remidium Cardinale) --> tambah vehiculum --> formulasi --> produk --> siap untuk diminum / dipakai
- Tergantung :1. Bahan obat2. Penderita
ad.1.Bahan obat1. Sifat fisiko kimia
Contoh - Bila zat berkhasiat higroskopis --> diberi
dalam bentuk cair (solutis, mixrtura) --> NaBr
- Bila zat tidak larut dalam air (zat padat) --> bisa pulv, tablet, kapsul, suspensi (sebagai obat cair)--> asetosal (tablet karena tidak stabil -->
asam asetat + asam salisilat), cloramphenicol, eritromisin, sulfa (sulfadiazin)
Bila dirusak oleh HCl lambung --> bentuk sediaan cair injeksi --> contoh Penisilin G, adrenalin HCl
2. Hubungan aktivitas / struktur kimia obat- Golongan barbiturat yang efeknya cepat
--> bentuk sediaan injeksi -0-> Tiopenthal (ultra short acting)
- Golongan barbiturat yang long acting (phenobarbital) --> bentuk sediaan padat : tablet, kapsul, pulvis
3. Sifat farmakokinetik
Obat yang mengalami “first past effect” di hati --> bioavailabilitas menurun --> tidak efektif oleh karenanya tidak diberi per oral tetapi sublingual --> contoh nitrogliserin, isosorbid dinitrat
4. Bentuk sediaan yang paling stabilContoh vitamin C --> mudah larut dalam air - Tidak stabil --> solution- Oleh karenanya diberi bentuk sediaan
padat (pulvis, tablet)
ad.2.Penderita1. Umur
- Balita :1. Bentuk sediaan cair (suspensi, solutio,
emulsi) --> lebih mudah diminum2. Bentuk sediaan cair --> pulv
- Dewasa : Bentuk sediaan padat --> lebih stabil daripada cair
- Geriarti : Bentuk sediaan cair : solutio, susp, emulsi --> lebih mudah diminum
2. Lokasi :a. Lokal --> solutio, mixtura, unguentum,
krim, pastaPerlu diperhatikan jenis kulit biasa / berambut (pasta) / mukosa
b. Penyerapan / penetrasi melalui kulit Injeksi, liniment, unguentum, krim
c. Efek sistemik : injeksi, bentuk sediaan cair --> bentuk sediaan padat peroral, perektal
3. Kecepatan dan lama kerja obat- Injeksi lebih cepat diabsorbsi --> peroral,
perektal- Contoh kecepatan penyerapan
Aminophiliin --> injeksi > solutio > pulvis > kapsul
- Tablet / kapsul “sustained release” --> kerja lebih lama daripada tablet / kapsul biasa
4. Keadaan umum penderitaa. Penderita tidak sadar --> inejksi,
suppositoriab. Rawat inap
- Semua bentuk sidiaan bisa karena ada pengawasan dokter
- Rawat jalan --> oralc. Hiperemesis post operasi --> injeksi / rectal
5. Bentuk terapeutik optimal dan efek samping minimala. Emetin HCl ; morphin HCl --> injeksib. Vitamin C --> tablet, bentuk sediaan cair
tidak stabil6. Bentuk sediaan yang paling cocok / enak
a. Rasa pahit contoh kina, cloramphenicol, anti histamin --> tablet, kapsul yang salut gula (dragee)
b. Rasa amis contoh tablet besi (tablet, kapsul, dragee)
PR II
1. Beri 2 contoh obat standart / obat patent / obat jadi beserta komposisinya dari bentuk sediaan solutio, mixtura, suspensi, emulsi, elixir
2. Beri 5 contoh obat narkotika (obat bius) + komposisinya
PENENTUAN OBAT DAN DOSISNYATujuan :1. Pencegahan / profilaksis2. Diagnostik3. Terapi (terbanyak)
ad.1.- Vaksinasi, antibiotik (terhadap infeksi
sekunder) contoh pada morbilii dimana keadaan umum pasien kurang baik
ad.2.- Test Mantoux, glucose (untuk glukose
toleransi test), Barium (Ba enema)
ad.3.a. Curatifb. Paliatif (simtomatik) --> mengurangi
penderitaanc. Suportif --> membantu kerja obat utamad. Substitutif contoh oralit untuk mengganti
cairan pada orang diare
Diagnose (patofisiologi) :- Perlu obat- Tidak perlu obat
Pemilihan obat berdasarkan :1. Golongan obat secara farmakologis
Contoh antimikroba, anti hipertensi2. Pilihan obat dari golongan tersebut berdasarkan :
- Studi pengobatan pilihan (efektivitas)- Efek samping kurang
3. Tentukan cara pemberian- Peroral- Enterik- Parenteral- Topikal- InhalasiTergantung keadan umum pasien, usia pasien dan obat yang dipilih
4. Bentuk sediaan yang dipilih :Tergantung :- Cara pemberian- Usia- Kondisi pasien- Obat itu sendiri contoh asetosal tidak dapat
diberikan dalam bentuk cair karena tidak stabil
5. Waktu dan frekuensi pemberianWaktu : berhubungan dengan efek dan tujuan pemberian obatFrekuensi : tergantung lama kerja obatContoh diuretik jangan diberi malam hari
6. Dosis terapi, jangka waktu- Untuk dosis yang sudah ada penelitiannya- Jangka waktu, berdasarkan :
- Perjalanan penyakit- Gejalanya
- Untuk obat kausal berdasarkan penelitian
7. Jumlah obat, tergantung :- Dosis obat- Jangka waktu- Frekuensi pemberian
Penggunaan obat rasional :- Diagnosis tepat- Pilihan obat tepat- Dosis obat cukup selama waktu yang cukup
Memilih obat terbaik :- Efektivitas- Keamanan- Biaya / hargaTerutama kalau untuk jangka panjang dan orang banyak
Penggunaan obat irasional- Boros (pakai obat baru yang mahal, padahal
ada obat lama yang sama efektifnya, tetapi jika obat baru lebih baik --> dipakai)Obat baru m ahal supaya biaya / modal
kembali- Berlebihan (obat tersebut tidak diperlukan,
dosis terlalu besar, terlalu lama, jumlah obat yang diberikan lebih besar)
- Memilih obat yang salah (obat tidak diindikasikan untuk penyakit tersebut)
- Berganda (multipel prescribing)Memakai beberapa obat untuk keadaan yang dapat ditanggulangi dengan 1 obat
- Kurang cukup (under prescribing)- Dosis kurang- Jumlah obat kurang- Lama pemberian kurang
Dosis- Adalah takaran pemberian obat- Merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi khasiat obat- Macam :
- Dosis toksis- Dosis fatal- Dosis letal- Dosis minimal- Dosis maksimal- Ratio terapi --> LD 50 : terapi / dose
(makin tinggi terapi ratio --> obat makin aman)
Faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obat :Dosis yang diberikan (resep)- Kepatuhan penderita- Kesalahan medikasi
Dosis yang diminumFaktor farmakokinetik
- Absorbsi- Distribusi- Biotransformasi- Ekskresi
Kondisi pasienKadar di tempat kerja obat Kondisi patologisFaktor farmakodinamik Genetik- Interaksi obat - reseptor Interaksi obat- Keadaan fungsi jaringan Toleransi- Mekanisme homeostatik
Intensitas efek farmakologi (respon penderita)
Faktor yang mempengaruhi dosis terapi :1. Umur
- Anak lebih sensitif terhadap obat daripada dewasa
- Pada orang tua --> fungsi organ menurun- Beberapa rumus dosis terapi anak :
a. Rumus Clark :BB (pon) x dosis terapi dewasa150
b. Rumus Young :Umur anak (tahun) x dosis terapi
dewasaUmur + 12
c. Rumus Coweing :Umur anak YAD x dosis terapi dewasa24
d. Surface Area Rule --> sulit karena pakai tabelSurface area of patient (m 2 ) x DT
dewasa1,7
--> pada umumnya pada obat sudah ada ketentuan untuk anak
2. Berat badan3. Seks (wanita lebih sensitif terhadap obat)4. Waktu pemberian obat
(Yang sebelum makan, absorbsinya lebih baik)5. Cara pemberian
- Dosis IV < subkutan- Parenteral < oral
6. Kecepatan ekskresi ~ fungsi ginjal- Bahaya intoksikasi
Acetaminophenum (PCT)- 6 - 12 bulan 50 mg 4 x sehari- 1 - 5 tahun 50 - 100 mg 4 x sehari- 5 - 10 tahun 100 - 200 mg 4 x sehari- > 10 tahun 250 mg 4 x sehari
Kodein
1 mg /tahun/kali, 3 - 4 x sehariDosis dewasa terkecil : 10 mgHarus tahu dosis terapi dewasa
Ampicillin50 - 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosisBiasanya diambil dosis terkecilDewasa : 250 - 500 mg
FenobarbitalDosis terapi berdasarkan tujuan- Sedatif
0 - 3 bulan 5 mg 3 - 4 x sehari3 - 7 bulan 7,5 mg 3 - 4 x sehari7 - 12 bulan 10 mg 3 - 4 x sehari> 1 tahun 15 - 20 mg 3 - 4 x sehari
- Anti konvulsan0 - 3 bulan 0,5 mg/kgBB
Rumus dosis terapi anak yang sering dipakai : BB, umurContoh :PCT untuk dewasa : 500 mg, 3x sehariUntuk anak 1 tahun (10 kg)Clark : 20/150 x 500 = 67 mg --> 60 mgBerdasarkan FI : 50 mgYoung : 1/13 x 500 = 40 mg--> jadi hanya untuk pegangan dan harus ditambah pembulatan
Eritromisin untuk oral< 1 tahun 50 mg diberikan tiap 6 jam1 - 5 tahun 100 mg diberikan tiap 6 jam6 - 12 tahun 200 mg diberikan tiap 6 jam
Fenobarbital antikonvulsan oral, IMsekali sehari
0 - 6 bulan 15 mg max 200 mg jika perlu6 - 12 bulan 20 mg max 200 mg dapat1 - 5 tahun 30 - 100 mg diulangi> 5 tahun 100 mg
Asetosal oralsekali sehari
< 1 tahun 10 mg/bulan 30 - 40 mg/bulanmax 60 mg/bulan
1 - 3 tahun 50 - 60 mg/tahun 150 - 240 mg/thn.3 - 6 tahun 40 - 50 mg/tahun 120 - 200 mg/thn.6 - 12 tahun 30 - 40 mg/tahun 90 - 160 mg/thn
Asetaminofensekali sehari
6 - 12 tahun 50 mg 200 mg1 - 5 tahun 50 - 100 mg 200 - 400 mg5 - 10 tahun 100 - 200 mg 400 - 800 mg> 10 tahun 250 mg 1 gram
SENI MENULIS RESEP
Pedoman :- Memberi obat yang tepat- Dengan dosis yang tepat- Dalam bentuk yang tepat- Kepada penderita yang tepat- Dengan waktu yang tepat
Dengan dasar :- Aman (tidak terjadi interaksi)- Bermutu- Berkhasiat- Murah- Penderita mau memakai
Resep- Adalah permintaan tertulis dari dokter kepada
apoteker (bukan asisten) agar membuatkan / menyerahkan obat dalam bentuk sediaan tertentu kepada penderita
- Sejarah :- Y : simbol Yupiter (Yunani) --> dewa
penyembuh
- : simbol mata / RA (Mesir) --> dewa matahari (kehidupan)
- Akhirnya R/ : Resipe : ambillah- Resep bagi dokter adlaah finish in touch- Pasien mengharapkan dari resep didapatkan
obat dari apotik yang membawa kesembuhan- Bagi dokter masih timbul pertanyaan besar :
- Betulkah diagnosis saya- Betulkah dosis obat yang saya berikan
- Bagan dari resep : dr. Hjl........... Bdg InscriptioSip :
Jakarta, tanggalR/ Tab A 500 mg No. XII Prescriptio
S 4 dd tab I Signatura--------//-------- tanda tangan
Subscriptio
Pro : Umur :Alamat :
- Tanda tangan --> untuk obat bius (daftar O)Paraf --> untuk bukan obat bius
- Obat bius akan dilaporkan ke Ditjen POM, kalau dibuat di bawah ancaman --> buat tanda tangan palsu, nanti akan ditolak apotik
- Alamat ditulis kalau obat bius
Inscriptio :1. Nama dokter2. Surat izin praktek3. Alamat dokter4. No. telp dan jam praktek
5. Tempat, tanggal, resep, R/
Prescriptio :1. Nama2. Bentuk3. Jumlah4. Cara menyerahkan
Signatura :1. Aturan pakai2. Pro :
- Nama- Umur- Alamat
Subscriptio :- Tanda tangan / paraf
Kertas Resep :- Ukuran (10 - 12 cm) x (12 - 18 cm)- Warna putih- Tulisan : hitam / biru, tulisan yang berupa
promosi tidak ada
Penyimpanan di apotik selama 3 tahun dengan tujuan :1. Barang bukti, bila ada intoksikasi2. Untuk menjawab pertanyaan dokter bila
penulis resep menanyakan kembali3. Untuk menjawab pertanyaan penderita bila
penderita minta ulangan resep (obat khusus / obat bebas)
4. Setelah 3 tahun dimusnahkan
Salinan resep : turunan resep, kopi resep, apograph
- Adalah bukan resep tetapi suatu turunan resep asli
Guna kopi resep :1. Dokter menginginkan obat diulang harus
dikerjakan :- Itcrctur yang keberapa- Resep asli dimana- Nomor resep
2. Jika di apotik I hanya ada sebagian obat3. Untuk dokumen penderita
- Obat yang sudah diberikan ditulis det (detur, sudah diberikan)
- Yang belum diberikan ditulis nedet4. Dengan kopi dokter lain dapat melanjutkan
terapi5. Untuk bukti pengadilan6. Untuk bukti pada instansi yang menanggung
pembayaran obat
Resep cito : adalah resep bila keadaan pasien sedemikian rupa sehingga memerlukan pemberian obat secepat mungkinCito : statim = PIM = urgens = segeraResep cito pembuatannya didahulukan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan resep :1. Tulisan tidak harus baik tetapi harus terbaca
oleh apotek2. Ingat keadan sosio ekonomi penderita agar
tidak dibeli separuhnya3. Sertakan kemasan / ukuran / takaran obat
dengan jelasR/ Salep Garamycin 10 gram Pulv I
4. Aturan pakai harus jelas, dalam bahasa latin / singkatan latin jelasS 4 dd caps I ih.p.c.Jika perlu terangkan pada pasien
5. Beritahu efek samping yang kurang menyenangkan.Contoh : CTM --> efek samping mengantuk
Dosis obat : jumlah obat yang diberika pada penderita dalam satuan berat (gram = g, miligram = mg), ml atau I.u.Kecuali dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat adalah dosis lazim = dosis terapi = dosis medicinalis.1. Dosis maksimal
Dosis optimum yang maish dapat diberikan kepada orang dewasa sehat tanpa memberikan gejala intoksikasi
2. Dosis terapeutikDosis obat yang dalam keadaan biasa yang dapat menyembuhkan pasien--> dosis umum
3. Dosis toksikDosis yang menyebabkan keracunan (tanpa menyebabkan kematian)
4. Dosis lethal Dosis yang jika dilampaui besarnya akan menyebabkan kematian
Dosis terapi < dosis maksimal < dosis toksik < dosis letalObat-obat luar yang punya dosis maksimal :- Kreosol (antiseptik)- Beta napthol- Gauicol- Iodoform- Sublimat
Cara menghitung dosis terapi untk anak1. Didasarkan perbandingan dengan dosis obat
untuk dewasa- Umur (20 - 24 tahun)- Berat badan (70 kg)- Luas permukaan tubuh (permukaan tubuh
dewasa = 1,73 m2)2. Didasarkan atas ukuran fisik anak secara
individual- Sesuai dengan berat badan anak (kg)- Sesuai dengan LPT anak (LPT anak
dihitung dari tinggi dan berat badan anak menurut rumus Dubois dan Dubois)
Perhitungan dosis terapi dasar : n = ukuran anak (tahun)Dewasa = 20 - 24 tahun
- Young : Da = n x Dd (mg) --> n < 8 tahun
n + 12
- Dilling : Da = n x Dd (mg) 20
- Cowling : Da = n + 1 x Dd (mg) 24
- Fried : Da = n x Dd (mg) m --> dalam bulan
150
- Augsberger : Da = 4n + 20 x Dd 100
Dasar :W = BB (kg)BB dewasa = 70 kg
- Clark : Da = W anak x DdW dewasa
- Augsberger : Da = 1,5 W + 10 x Dd 100
Dasar :n = LPT (m2)LPT dewasa = 1,73 m2
- Crawford - Terry Rourke : Da = LPT anak x Dd (mg)
1,73
- Gabhius Method : < 1 tahun 1/12 Dd2 tahun 1/8 Dd3 tahun 1/6 Dd4 tahun 1/4 Dd7 tahun 1/3 Dd14 tahun 1/2 Dd20 tahun 2/3 Dd>= 21 tahun 1 Dd--> dipakai jika dosis obat tidak diketahui
- Pincus Cattell Formula1 tahun 1/41,5 tahun 1/35 0,47 0,512 0,75>18 1
Contoh soal :
1. Hitung DM anak 9 tahun, BB 24 kg dengan rumus Dillus- Codein :
DM 1x = 60 mgDM 1 hari = 225 mg
- AminophilinDM 400 mg/12 gram
- Asetosal DM 1 gram / 8 gram
Dosis maksimal gabung--> bila terdapat 2 atau lebih obat yang bekerja sinergis dalam satu resep maka harus diperhatikan dosis gabungan
Contoh :R/ Sulfas Atropin 0,5 mg
Ekstraktum Belladone 15 mgS.L q.sm.f. pulv dtd No. XS. t.d.d p I
Diketahui :DM 1x SA = 1 mgDM 1 hari SA = 3 mgDM 1x Ext. Bell = 20 mg/80 mg
Penyelesaian :DM SA 1x = 0,5 / 1 x 100% = 50%DM EB 1x = 15/20 x 100% = 75% +
125%
DM 1 hari = (1,5/3 + 45/80) x 100%= 100,025%
--> turunin salah satu obat (dosisnya)
Berdasarkan berat badan1. Diketahui : Ampicillin 50 - 100 mg/kgBB/hari
Jadi dosis untuk usia 4 tahun / 16 kgD1x = 50/4 x 16 = 200 mgDosis 1 hari (4x minum)
2. Dik : Tetracycli 20 - 40 mg/kgBB/hariD1x = 20 x 16
3. Dik : Erytromisin 30 - 50 mg/kgBb/hariD1x =
R/ Ampicillin 200 mgS.L q.s.m.f.pulv dtd No. XXS 4 dd pulv. I----------//----------
R/ Tetracyclin
Dalam suatu kasus harus diobati :
1. Kausal --> antibiotik No. XII2. Simptomatik --> bebas No. I --> p.c.
Antibiotik --> absorbsi terbaik sebelum makan (asam)S 1/2 / 1hari a.c.
INTERAKSI OBAT
Faktor yang mempengaruhi :I. Penderita
1. Usia- Bayi / balita = proses metabolik -->
tidak sempurna- Lansia :
- Sering berobat daripada orang muda- Sering menderiota penyakit kronik- Fungsi ginjal dan hepar -->
terganggu- Diet tidak memadai
2. Farmakogenetik- Perbedaan respon obat
3. Penyakit yang sedang diderita- Pemberian obat yang di kontra
indikasikan untuk penyakit tertentu- Contoh obat flue dengan caffein
4. Fungsi hati penderita5. Fungsi ginjal penderita6. Kadar protein dalam darah7. pH urin8. Diet penderita
Contoh :- Tetrasiklin, tidak boleh dengan susu
Tetra + Ca --> tidak larut dalam GIT --> absorbsi tetrasiklin menurun
- Transquilizer (Valium / Diazepam / Phenobarbital)--> depresi SSPJika ditambah alkohol --> potensial efek depresi
- Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi penisilin --> absorbsi tidak sempurna.Juga pada eritromisin
II. Obat1. Dosis obat2. Pemberian obat yang beragam3. Bentuk sediaan obat
Contoh : suspensul --> lebih lama daripada tablet biasa di GIT
4. Jangka waktu / lama pemberian obat5. Cara meminum obat6. Urutan pemberian obat
Contoh - Linkomisin + kaolin, pectin -->
absorbsi Linkomisin akan terhambatTerapi 2 jam setelah kaolin, diberi Linkomisin --> absorbsi lebih baik
- Penisilin + Cloramphenicol / Tetrasiklin --> kerja Penisilin terhambatTerapi Penisilin diberi dulu, sampai khasiat bakterisidanya (-) --> baru diberi Cloramphenicol / Tetrasiklin
Interaksi obat dibagi :1. Interaksi farmaseutik2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakologik / farmakodinamik
ad.1. --> in vitroInteraksi fisik :a. Sifat fisik obat
- Higroskopis : NaBr, Kbr- Pembebasan air kristal
MgSO4.7H2O + Na2CO3.H2O- Eutektik : menthol + camphora / thymol
b. Absorbsi- Norit + papaverin / atropin SO4 -->
absorbsi --> dosis turun- Bolus alba / kaolin + obat --> dosis turun
Interaksi kimia :a. Terbentuk zat lebih toksik
Contoh : - Asetosal + kinin --> kinotoksin- Asetosal + chnchonin --> cinchonotoxin- Calowel + KI --> HgI2 (Hidragiri Iodid)
b. Terbentuk garam kompleksContoh :- Tetra + susu (garam Ca)
c. Terbentuk endapanContoh :AgNO3 + Sol NaCl 0,9% --> AgCl
mengendapInj. Tetra + Benadril + Dextrose 6% --> keruhInj. Tetra + Cortison --> keruhInj. Tetra + Phenobarbital --> keruh
Interaksi FarmaseutikContoh :- Phenobarbital --> solutio- Phenobarbital --> tidak larut dalam air -->
diganti Phenobarbital Na- Na Salicylas + Fe --> warna
ad.2. dan 3 --> invivoFaktor :a. Efek langsung obat atau obat-obatab. Modifikasi penyerapan oleh GITc. Modifikasi penyerapan oleh mukosa kulitd. Perubahan distribusi obat dalam tubuhe. Modifikasi biotransformasi obat dalam tubuh
(hepar)f. Ikatan obat - protein plasmag. Modifikasi obat pada reseptornyah. Perubahan ekskresi obat
Akibat interaksi :1. Potensiasi / sinergisme
a. Tidak disadari- Depressan SSP (alkohol) + depressan
SSP (kodein) --> sinergis- Depressan SSP + Anti histamin -->
sinergis- Narkotika + fenotiazin --> sinergis- Sulfa + NH4Cl --> menurunkan
ekskresi sulfa
- Kortikosteroid + bilirubin --> mendesak kortikosteroid dari protein --> kadar kortikosteroid sangat tinggi
b. Dengan sadar / disengaja karena menguntungkan- Kodein + asetosal --> dosis keduanya
berkurang --> efek samping berkurang(Analgesik narkotik + OAINS)
- Penisilin + kanamicin --> efek bakterisid penisilin meningkat(Juga penicillin + probenesid --> ekskresi penisilin berkurang)
2. Antagonis :a. Tidak disadari --> rugi
- Parasimptomimetik + Parasimpatolitik --> salah satu adalah antidot yang lain
- Barbiturat + Strichnin --> yang satu antidot yang lain
- Anti hipertensi + simpatomimetik --> simpatomimetik meningkatkan tekanan darah
Bakterisid dengan bakteriostatik- Penisilin + Cloramphenicol -->
Penisilin terhambatb. Disadari
Obat yang satu menurunkan efek samping- Teofilin / Efedrin + Barbiturat
(Transquilizer) --> efek samping stimulan terhadap SSP menurun --> depresi SSP