farma qwuu

Post on 25-Jun-2015

108 views 3 download

Transcript of farma qwuu

OBAT OBAT ANTIBIOTIKANTIBIOTIK

oleh:oleh:klp 4klp 4

Antibiotika (latin : anti = lawan, bios = hidup )

adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme hidup terutama fungi

dan bakteri ranah.

Antibiotika (latin : anti = lawan, bios = hidup )

adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme hidup terutama fungi

dan bakteri ranah.

Obat antibiotik adalah bahan yang berfungsi untuk menghambat

pertumbuhan atau menghancurkan kehidupan mikroorganisme, dalam

hal ini adalah bakteri

PENGGOLONGANANTIBIOTIK

Berdasarkan daya kerjanya :• Zat-zat bakterisid • Zat-zat bakteriostatis

Berdasarkan luas aktivitas Antibiotik spektrum sempit (aktivitas sempit). Antibiotik spektrum luas (aktivitas luas )

Berdasarkan mekanisme kerjanya :

# Antibiotik yang menginhibisi sintesis atau mengaktivasi enzim yang merusak dinding sel bakteri sehingga menghilangkan kemampuan berkembang biak dan sering kali terjadi lisis. Conto penisilin dan sefalosporin.

# Antibiotik yang bekerja langsung terhadap membran sel. Mempengaruhi permeabilitas sehingga menimbulkan kehilangan senyawa intraselular. Contoh polimiksin.

Lanjutan……

# Antibiotik yang mengganggu fungsi ribosom bakteri, menyebabkan inhibisi sintesis protein secara reversibel. Contoh kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida.

# Antibiotik yang difiksasi pada subunit ribosom 30 S menyebabkan timbunan kompleks pemula sintesis protein, salah membaca kode mRNA, produksi polipeptida abnormal. Contoh aminoglikosida.

# Antibiotik yang mengganggu metabolisme asam nukleat. Contoh rifampin (inhibisi RNA polimerase yang dependen DNA).

- Vancomycin - Aminoglikosida- Tetrasiklin- Kloramfenikol- Makrolida- Clioquinol / Iodochlorhydroxiquin

Penggolongan obat antibiotik lainnya :

- Sulfonamida- Trimetoprim- Quinolon- Metronidazol- Penisilin- Cephalosporin

KOMBINASI OBAT ANTIBIOTIK

Pemberian AB tunggal lebih dianjurkan untuk :• Organisme penyebab infeksi spesifik. • Menurunkan kemungkinan superinfeksi. • Menurunkan resistensi organisme. • Mengurangi toksisitas

Pemberian Antibiotik kombinasi untuk keadaan khusus :

• Infeksi campuran. • Ada risiko resistensi organisme, misalnya pada TBC. • Keadaan yang membutuhkan AB dengan dosis besar,

misalnya sepsis, dan etiologi infeksi yang belum diketahui.

Lanjutan…

Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi : • Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a) Betalaktam +

Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol (Sulfametoksazol + Trimetoprim); c) MDT pada AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).

• Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a) Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat TBC & lepra; c) MDT pada AIDS.

• Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa + sitostatika.

Kerugian Pemberian Antibiotik kombinasi : • Antagonisme pada penggunaan bakteriostatika &

bakterisid yang bekerja pada fase tumbuh.

SPEKTRUM ANTIBIOTIK

– Spektrum Sempit : bekerja hanya pada mikroorganisme tunggal / grup tertentu. Misalnya, Isoniazid untuk mikobakteria.

– Spektrum Sedang : efektif melawan organisme Gram (+) dan beberapa bakteri

Gram(-).  Misalnya, Ampisilin. 

– Spektrum Luas : mempengaruhi spesies mikroba secara luas. Misalnya, Kloramfenikol & Tetrasiklin.

MEKANISME KERJA

• Mengganggu metabolisme sel mikrobaAntibiotic yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfanomida, trimetoprin, asam paminosalisilat (PAS) dan sulfon.

• Menghambat sintesis dinding mikrobaObat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penicillin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin dan sekloserin.

• Menganggu permeabilitas membrane sel mikrobaObat yang termasuk dalam kelompok ini adalah polomiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptic surface ective agents.

Lanjutan……

• Menghambat sintesis protein sel mikrobaObat yang termasuk dalam kelompok ini adalah golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisisn, tetrasiklin dan kloramfenikol.

• Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikrobaObat yang termasuk dalam kelompok ini adalah rifampisin dan golongan kuinolon.

KONTRA INDIKASI

Hal ini biasanya perlu diperhatikan bagi ibu hamil, penderita tekanan darah tinggi, orang usia lanjut atau bayi dan anak-anak. Misalnya ada beberapa jenis antibiotic yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena berisiko menimbulkan cacat janin. Ada juga jenis entibiotik yang tidak boleh diberikan pada bayi atau anak-anak karena dapat menggannggu pertumbuhan.

Misalnya Amoxicillin-Penderita yang hipersensitif terhadap penicillin dan turunannya- Bayi bartu lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap penicillin atau turunannya -Jangan digunakan untuk pengobatan emnginitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoxcillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinoval.

Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik- Sifat toksisitas selektif : membunuh mikroorganisme yang menginvasi host tanpa inalis merusak sel host. - Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi obat secara hati-hati sehingga dapat ditolerir tubuh.

Pemberian obat antibiotik harus memperhatikan hal-hal berikut ini :Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak obat dlm darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.

Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (T½) obat. Bila T½ pendek, maka frekuensi pemberiannya sering.

Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati & menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala penyakit lenyap.

DOSIS

Untuk penggunaan antibiotic jarak pemakaiaanya harus tepat antara dosis pertama dengan dosis I berikutnya. Misalkan aturan pakai 3 x sehari, maka obat diminum setiap 8 jam (24:3 = 8). Bila aturannya 2 x sehari berarti diminum setap 12 jam dan seterunya.

Disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi :- Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis- Dewasa dan anak dengan berat badan diatas 20 kg : sehari 750-1500 mg dalam dosisi terbagi, diberikan tiap 8 jan sebelum makan

LANJUTAN….

- Pada infeksi yang lebih berat digunakan dosis yang lebih besar atau menurut patunjuk dokter- Untuk gangguan ginjal dengan kreatinin klirens 10 ml/menit, dosis tidak boleh lebih dari 500 mg tiap 12 jam- Untuk gonorhes yang tidak terkomplikasi : dewasa : 3 gram Amoxcillin dosis tunggal.

Penggunaan dan perhatian :- Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya disebabkan Enterobacter, pseudomonas, S.aureus, candida) terutamma pada slauran gastro interstitial.- Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti

-Hati-hati pemberian pada wanita menyusui dapat menyebabkan sensitifitas pada bayi

-Pada kasus gonorrhea ; hati-hati penggunaan pada anak-anak karena probenecid dikontra-indikasikan untuk anak-anak di bawah 2 tahun

- Pengobatan dengan Amoxcillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah. 

EFEK SAMPING DAN CARA MENGATASI

efek samping obat antibiotik :- Mual- Muntah- Diare- Alergi

Bila seorang pasien alergi terhadap antibiotic tertentu maka harus dihentikan penggunaan antibiotic tersebut dan segera konsultasi ke dokter.

Sebagai pasien sebaiknya dilakukan :- Memberikan informasi yang lengkap tentang keluhannya kepada dokter- Menanyakan tentang obat yang diberikan kepda dokter atau apoteker- Memberitahukan kondisinya sedang hamil atau menyusui

TerimaKasih