Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 1/22
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persediaan obat dalam suatu rumah sakit memiliki arti yang sangat penting
karena persediaan obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan suatu rumah sakit. Pengelolaan persediaan obat di rumah sakit
merupakan segi manajemen rumah sakit yang penting. Tujuan pengelolaan
persediaan obat yang baik di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan
tersedia setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin, serta mendukung
pelayanan yang bermutu. Pengelolaan obat di instalasi farmasi meliputi
pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan farmasi harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu (Arpianto,
2008). Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi persediaan obat yang baik
harus diterapkan oleh pihak rumah sakit untuk membentuk kelancaran dalam
kegiatan operasionalnya. Sistem informasi berbasis teknologi adalah salah satu
pilihan yang dapat digunakan untuk mendukung proses pelayanan kesehatan yang
cepat, tepat, dan akurat.
Rumah Sakit Pertamina ini sendiri merupakan rumah sakit yang didirikan
oleh PT Pertamina (Persero) dan terletak di Plaju, 11 km dari kota Palembang,
tepatnya berada didalam komplek perumahan Pertamina UP III Plaju. Rumah
Sakit Pertamina Plaju merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk pekerja dan
keluarga Pertamina khususnya dan juga masyarakat umum. Mengingat bahwa
Pertamina hanya akan bergerak pada bisnis intinya saja yaitu pengelolaan sumber
daya minyak dan gas bumi, maka Pertamina melepaskan kegiatan-kegiatan yang
tidak secara langsung berhubungan dengan core business-nya, maka pada tanggal
2 November 2012 Rumah Sakit Pertamina Plaju dialihkelolakan kepada PT
Pertamina Bina Medika (Pertamedika) yang merupakan anak perusahaan PT
Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan.
Sistem yang digunakan rumah sakit Pertamina ialah sistem informasi
rumah sakit (SIRS). Sistem ini merupakan sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan seperti
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 2/22
2
pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record , apotek, gudang
farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi,
dan pengandalian manajemen dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat.
Apotek Rumah Sakit Pertamina Plaju yang merupakan satu-satunya media
pendistribusian obat-obatan kepada pasien yang memiliki kurang lebih 627 item
barang persediaan di apotek yang terdiri dari obat dan vaksin. Dalam mengelola
persediaan obat-obatan, apotek rumah sakit Pertamina menggunakan sistem
informasi rumah sakit (SIRS) modul apotek yang digunakan untukmengelola
persediaan obat di apotek tersebut. Modul sistem ini terdiri dari fungsi pemesanan
obat, pelayanan resep obat pasien, dan stock off name obat.
Oleh karena pengalihan yang dilakukan rumah sakit Pertamina tersebut, sistem
yang diterapkan rumah sakit Pertamina begitupula dengan sistem apotek rumah
sakit dalam mengelola persediaan obat-obatan masih terbilang baru sehingga
masih terdapat beberapa masalah di dalam penerapan sistem informasi rumah
sakit (SIRS) modul apotek tersebut, antara lain informasi khususnya mengenai
persediaan obat-obatan yang dihasilkan oleh sistem apotek ini belum akurat.
Berdasarkan laporan stock opname bulan November 2013 apotek rumah sakit
Pertamina UP II Plaju, adanya perbedaan hasil antara perhitungan persediaan obat
secara fisik dengan persediaan yang tercantum dalam sistem informasi persediaan
obat pada apotek rumah sakit Pertamina UP II Plaju, selisih persediaan obat
diperkirakan 34% item obat dari jumlah seluruh obat yang ada secara fisik. Dalam
sistem yang berjalan, belum ada fitur pencarian obat pada form persediaan obat
yang menyebabkan petugas harus mencari obat dengan men- scroll ke bawah satu
persatu, hal ini memerlukan waktu yang cukup lama karena jumlah obat yang
banyak dan transaksi perubahan persediaan obat yang cepat, sehingga
menyebabkan keluhan oleh pelanggan akibat proses pendistribusian obat ke
pasien membutuhkan waktu lama. Selain itu, fitur keamanan pada sistem yang
sedang berjalan belum terkendali dengan baik, tidak adanya sistem otorisasi
sehingga data persediaan dapat diakses dan diubah oleh berbagai pihak tanpa
adanya otorisasi dengan pembaharuan data persediaan obat sehingga dapat
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 3/22
3
memperbesar adanya tindakan kecurangan dengan merubah data persediaan obat
yang ada.
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang tersebut, peneliti
bermaksud mengevaluasi penerapan sistem komputerisasi persediaan obat-obatan
apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju dengan mengangkat judul “Evaluasi
Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-Obatan Apotek Rumah
Sakit UP III Plaju”. Evaluasi sistem ini perlu dilakukan untuk mendukung
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit khususnya apotek rumah
sakit dan membantu manajemen rumah sakit dalm mengambil keputusan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan
permasalahan mengenai bagaimana penerapan sistem komputerisasi persediaan
obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Menganalisis sistem komputerisasi persediaan obat yang saat ini diterapkan
pada apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju.
2. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan sistem komputerisasi persediaan
obat apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju tidak berjalan sesuai yang
diinginkan.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan tambahan pengetahuan
penulis dalam rangka menyusun kerangka ilmiah, menambah wawasan mengenai
sistem komputerisasi persediaan obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III
Plaju.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 4/22
4
2. Bagi Pihak Manajemen Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan,
informasi tambahan dan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengelola
kinerjanya dengan seoptimal mungkin dalam melaksanakan pengelolaan
persediaan obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju.
3. Bagi Akademisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tambahan referensi
dalam melakukan penelitian lain yang sejenis, dan dapat memotivasi peneliti
selanjutnya dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran yang dapat memberikan
manfaat bagi pihak Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju. Disamping itu,
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan, referensi, dan
dokumentasi.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 5/22
5
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi
Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi informasi yang
berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai suatu alat bantu pengambilan
keputusan (Wahyono, 2004). Sistem informasi “berbasis komputer” mengandung
arti bahwa komputer memegang pernana penting dalam sebuah sistem informasi.
Secara teori, penerapan suatu sistem informasi tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Tetapi dalam praktiknya, tidak mungkin sistem
informasi yang sangat kompleks tersebut dapat berjalan dengan baik jika tanpa
adanya komputer. Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu kesatuan
komponen – komponen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi
bisnis.
Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari hardware, software,
prosedur, data dan manusia (Fatta, 2007).
a. Hardware
Hardware/ perangkat keras adalah perangkat pendukung sistem informasi
berbasis komputer yang dapat dirasakan atau disentuh secara fisik. Secara umum,
sebuah komputer terdiri dari empat unit perangkat keras, yaitu:
1. Input units, untuk memformulasikan data ke dalam bentuk yang dapat dibaca
oleh mesin dan memasukannya ke unit pengolah.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 6/22
6
2. Processor/ Control Processing Units, untuk memanipulasi data input menjadi
informasi yang diperlukan. Processor merupakan bagianyang menjalakan
instruksi-instruksi komputer. Unit ini memerlukan tempat penyimpanan (main
storage) untuk menyimpan data dan instruksi selama pegolahan.
3. Output units, memungkinkan data yang dapat diolah dapat digunakan oleh
pemakai.
4. Storage units, merupakan tempat penyimpanan data sekunder yang terletak di
luar CPU dan dapat menyimpan data-data serta program.
b. Software
Software/ program didefinisikan sebagai rangkaian instruksi yang
terencana, mempunyai tahapan-tahapan, yang diperlukan untuk mengubah data
menjadi informasi yang diperlukan (Fatta, 2007). Program – program komputer
dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman (programming
languages). Secara umum, software/ program terdiri dari dua macam, yaitu
program aplikasi (application programs) dan program sistem (systems programs).
c. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian instruksi untuk pengguna dan operasi
sistem. Prosedur menjelaskan kepada pemakai bagaimana cara mempersiapkan
dan memasukkan data, serta bagaimana hasilnya dapat digunakan Prosedur juga
menjelaskan apa yang harus dilakukan pemakai jika terdapat kesalahan (Fatta,
2007).
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 7/22
7
d. Data
James A. Hall dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi” yang
diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (2007) mengemukakan bahwa data adalah
fakta yang dapat atau tidak dapat diproses (disunting, dirangkum, atau diperbaiki)
dan tidak dapat berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data
mencerminkan fakta, mencakup peristiwa – peristiwa ekonomi atau transaksi yang
dapat mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, diukur dalam satuan moneter
dan sifatnya tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.
e. Manusia
Manusia adalah perangkat insani yang melengkapi elemen – elemen
CBIS sebelumnya ( software, hardware, prosedur, dan data). Manusia merupakan
elemen yang membuat sistem komputer dapat bekerja/berjalan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk dalam komponen ini adalah analis
sistem, programmer, pemakai akhir/end user dan sebagainya.
CobIT
CobIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT Governance. CobIT
berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan
dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa
panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, CobIT terdiri
dari seperangkat control objectives untuk bidang teknologi informasi, dirancang
untuk memungkinkan tahapan bagi audit (O’Brien, 2008).
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 8/22
8
Misi dari dibuatnya framework CobIT adalah untuk meneliti,
mengembangkan, menyebarluaskan dan mempromosikan wewenang/otoritas,
pembaruan perangkat internasional dari penerapan atau penerimaan tujuan-tujuan
pengendalian teknologi informasi secara umum untuk digunakan secara terus-
menerus oleh manajer bisnis dan auditor.
Kerangka Kerja CobIT
Kerangka kerja CobIT mengidentifikasi 34 proses teknologi informasi
yang dikelompokan ke dalam empat domain utama, yaitu domain pland and
organize, acquire and implement, deliver and support, dan monitor and evaluate.
Setiap domain memiliki bagian – bagian yang berbeda, yaitu sebagai berikut ;
1. Plan and Organise (PO)
Plan and Organise (PO) atau perencanan dan pengorganisasian ,meliputi
rencana taktik, strategi, perhatian, dan relisasi visi yang direncanakan,
dikomunikasiakan, dan dikelola oleh manajemen teknologi informasi
perusahaan agar dapat tekonologi informasi tersebut dapat mewujudkan
rencana strategis perusahaan.
2.
Acquire and Implement (AI)
Untuk merealisasikan strategi tekonologi informasi. Solusi teknlogi
informasi perlu diidentifikasi dan dikembangkan. Pemeliharaan terhdapa
tekonologi informasi pun perlu dilakukan untu pencapaian strategi perusahaan.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 9/22
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 10/22
10
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju
yang beralamat di Jl.Pengantingan 1 Komplek Pertamina Plaju, Palembang.
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya
pada evaluasi atas sistem komputerisasi persediaan apotek Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini antara lain :
a. Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung kepada kepala apotek rumah
sakit Pertamina UP III Plaju untuk mendapatkan data mengenai persediaan
obat-obatan yang terdapat di apotek, alur sistem persediaan obat-obatan apotek
dan tanya jawab kepada karyawan yang terkait pengelolaan persediaan apotek
rumah sakit Pertamina UP III Plaju. Pemberian kesan baik terhadap responden
mutlak diperlukan agar proses berikutnya tidak mengalami hambatan.
b. Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat, mengolah dokumen, dan
arsip yang terkait dengan pengelolaan persediaan obat-obatan apotek rumah
sakit Pertamina UP III Plaju, yaitu:
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 11/22
11
1. Struktur organisasi dan job description
2. Laporan persediaan obat-obatan
3. Form yang ada pada sistem persediaan apotek
Teknik Analisis Data
Teknik analisis kualitatif deskriptif yaitu teknik yang digunakan untuk
menganalisa data yang diperoleh dengan melakukan analisa terhadap kenyataan
yang ada serta permasalahan yang terjadi atas dasar teori yang ada. Penelitian
dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif yang pembahasannya dilakukan
evaluasi secara bercerita dengan melihat data dan informasi yang sudah ada
(Arpianto: 2008). Metode kualitatif deskriptif ini mengevaluasi sistem
komputerisasi persediaan obat-obatan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III
Plaju dengan kerangka kerja CobIT 4.1 yag terdiri dari plan and organize, acquire
and implement, delivery and support , dan monitor and evaluate.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 12/22
12
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rencana Kerja Evaluasi
Proses evaluasi dilakukan terhadap sistem informasi komputerisasi
persediaan obat – obatan apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju diawali
dengan membuat sebuah kerangka kerja yang berisikan rencana kerja evaluasi
yang dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan, berikut tabel 4.1.
mengenai rencana kerja evaluasi yang dilakukan :
Tabel 4.1. Rencana Kerja Evaluasi
Aktifitas Hasil yang Diharapkan
Mencari rumah sakit yang sesuai untuk
melakukan survey dan mengevaluasi
sistem informasi komputerisasi
persediaan obat.
Mendapatkan rumah sakit yang sesuai
untuk melakukan survey dan evaluasi
sistem informasi komputerisasi sistem
informasi persediaan obat.
Membuat surat keterangan dari kampus
untuk melakukan survey.
Mendapatkan persetujuan untuk
melakukan survey pada Apotek Rumah
Sakit Pertamina UP III Plaju.
Menentukan ruang lingkup, metodelogi
dan mencari landasan teori pendukung.
Mendapatkan ruang lingkup,
metodologi dan landasan teori yang
sesuai dengan topik penelitian.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 13/22
13
Meminta gambaran umum perusahan. Mendapatkan gambaran umum apotek
rumah sakit (sejarah apotek rumah
sakit, struktur organisasi beserta
tanggung jawab dan uraian tugas.
Mengamati dan mempelajari gambaran
sistem informasi komputerisasi
persediaan obat yang berjalan.
Mendapatkan dan mengetahui prosedur
persediaan obat apotek rumah sakit
Pertamina yang berjalan, mendapatkan
tampilan aplikasi sistem informasi
persediaan obat apotek.
Membuat daftar pertanyaan untuk
wawancara.
Mendapatkan data dan informasi
tentang apotek rumah sakit.
Melakukan evaluasi sistem
komputerisasi persediaan obat apotek.
Menemukan hasil evaluasi sistem
komputerisasi persediaan obat apotek.
Membuat rekomendasi dan mengajukan
usulan yang lebih baik.
Menghasilkan rekomendasi dan
masukan yang berguna bagi apotek
rumah sakit.
Membuat simpulan dan saran. Menghasilkan simpulan dan saran yang
dapat dipergunakan apotek rumah sakit
untuk kemajuan apotek rumah sakit.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 14/22
14
Evaluasi sistem informasi rumah sakit modul apotek yang mengelola
persediaan obat Apotek Rumah Sakit Pertamina UP II Plaju dilakukan dengan
wawancara berdasarkan kerangka kerja CobIT 4.1 ketiga. Alasan digunakannya
kerangka kerja CobIT 4.1 ke-tiga adalah karena penelitian ini lebih menekankan
pada kondisi Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju yang merupakan sub
unit dari Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP
III Plaju memegang fungsi dan peranan pelayanan yang sesungguhnya sedangkan
pembuat keputusan maupun kebijakan strategi, implementasi, proses monitor dan
evaluasi berada pada manajemen Rumah Sakit tingkat pusat (Rumah Sakit
Pertamina Pusat).
Hasil Evaluasi Sistem Persediaan Obat - obatan Apotek Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju
Penjelasan hasil evaluasi, masalah yang terjadi, dan rekomendasi yang
diberikan atas sistem persediaan obat - obatan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP
III Plaju yang dilakukan menggunakan kerangka kerja CobIT 4.1 yang ke-tiga
ialah sebagai berikut :
Delivery and Support (DS)
Domain Delivery and Support (DS) terdiri dari sub – sub bab, sebagai
berikut :
a. DS1 Menentukan dan Mengelola Tingkat Layanan
b. DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas
c. DS4 Memastikan Pelayanan yang Berkelanjutan
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 15/22
15
d.
DS5 Menjamin Keamanan Sistem
Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan kerangka kerja CobIT 4.1 ke-
tiga, Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju, telah memiliki kerangka kerja
tingkat pelayanan kesehatan, definisi pelayanan kesehatan, mengawasi dan
melaporkan perolehan tingkat pelayanan kesehatan pasien. Apotek Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju sudah dapat mengelola kinerja terkini atas sistem
persediaan obat. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju sudah dapat
mengelola kerangka kerja teknologi informasi guna menghasilkan informasi yang
bermanfat bagi manajemen. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju telah
dapat membuat dan mengelola keamanan sistem persediaan obat apotek.
Masalah :
Di dalam penerapan sistem persediaan obat-obatan, msih terdapat
masalah yang terjadi pada sistem persediaan obat – obatan Apotek Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju yaitu sebagai berikut :
1. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum dapat memaksimalkan
pelayanan yang cepat. Tidak terdapatnya fitur pencarian obat yang dapat
mempercepat pencarian data persediaan obat. Fitur pencarian obat berfungsi
untuk memudahkan user mencari data persediaan obat yang diinginkan. Pada
sistem yang berjalan, user diharuskan men- scroll atau mencari nama obat
secara satu persatu pada data persediaan obat tersebut. Hal ini mengakibatkan
keluhan dari pasien karena pelayanan yang kurang cepat.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 16/22
16
2.
Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum memiliki pengamanan
termasuk otorisasi atas perubahan data pada sistem persediaan obat - obatan.
Hal ini mengakibatkan semua pihak dapat merubah data persediaan pada
sistem dan mengakibatkan selisih pada persediaan secara fisik dan secara
sistem. Bagian asisten apoteker dan non asisten apoteker yang seharusnya
hanya bisa mem-view data persediaan, ternyata dapat melakukan perubahan
atas data jumlah persediaan tersebut.
3.
Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum memiliki manajemen kunci
untuk mendeteksi dan mencegah software jahat atau membawa virus.
4.
Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum dapat memiliki tempat
penyimpanan dan basis data eksternal untuk menjamin kemanan atas data
persediaan obat - obatan.
5.
Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju juga belum memiliki sistem
backup, dan restoration untuk menjamin keamanan data.
Rekomendasi :
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis memberikan
rekomendasi untuk perbaikan masalah yang terjadi, Apotek Rumah Sakit
Pertamina UP III Plaju seharusnya :
1. Memiliki manajemen untuk melakukan perbaikan pelayanan teknologi
informasi secara berkelanjutan dengan membuat fitur tambahan yaitu fitur
pencarian obat pada sistem persediaan obat untuk mempermudah dan
mempercepat pelayanan.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 17/22
17
2.
Memiliki manajemen kunci untuk mendeteksi dan mencegah software jahat.
3.
Mengimplementasikan otorisasi atas perubahan data pada sistem obat – obatan.
4. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan dan basis data eksternal atas
persediaan obat – obatan.
5. Memiliki sistem backup, dan restoration untuk menjamin keamanan data.
Faktor – Faktor yang Menyebabkan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat
– obatan tidak dapat Berjalan dengan semestinya
Faktor – faktor yang dapat menyebabkan sistem komputerisasi persedian
obat – obatan tidak berjalan dengan semestinya ialah masih kurangnya dukungan
dari pihak manajemen atas perencanaan sistem persediaan apotek yang terinci,
tidak adanya prosedur yang jelas atas sistem persediaan obat apotek, tidak adanya
umpan balik dari user pengguna sistem, dan end user pegguna output dari sistem.
Kurangnya dukungan manajemen dalam melakukan perbaikan sistem persediaan
apotek secara berkelanjutan.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 18/22
18
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan
sistem komputerisasi persediaan obat Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III
Plaju, dapat dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Sistem komputerisasi Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju sudah
berjalan dengan baik. Definisi, kerangka kerja, serta pelaporan atas tingkat
pelayanan telah dilakukan. Pengelolaan kinerja di masa kini telah dikelola oleh
Apotek Rumah Sakit Pertamina.
2. Pelayanan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum menerapkan
fitur pencarian obat, sistem otorisasi, deteksi atas software jahat, tempat
penyimpanan database, backup, dan restoration untuk menjamin keamanan
data.
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil evaluasi penerapan sistem komputerisasi
persediaan obat apotek Rumah Sakit Pertamina yang telah dilakukan, peneliti
memberikan saran atau masukan sebagai upaya memperbaiki kelemahan dan
kekurangan dari sistem tersebut. Beberapa saran tersebut, antara lain :
1. Pemeliharaan komputer harus sering dilakukakn minimal dua hari sekali
dengan cara melakukan scanning dan pembersihan dari virus. Penjadwalan
proses scanning atas virus dan penerapan sistem proteksi atas software yang
tidak dikehendaki.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 19/22
19
2.
Membuat fitur pencarian obat agar pelayanan dapat lebih optimal dan
menghemat waktu.
3. Menerapkan sistem otorisasi, sehingga tidak semua pihak dapat mengubah data
obat pada sistem. Hanya kepala apotek saja yang berhak mengubah data obat
tersebut, sedangkan pihak lain hanya dapat mem-view data persediaan obat
saja.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 20/22
20
DAFTAR PUSTAKA
Arpianto, Septarina Aji. 2008. Analisis Manajemen Inventory Obat Standar
Pertamina dengan Metode ABC Indeks Kritis dan Metode EOQ di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju-Palembang. Tesis. Universitas
Gadjah Mada.Yogyakarta.
Baridwan, Zaki. 1994. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPFE.
Bodnar, Goerge H. dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Yogyakarta: ANDI.
Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Bagian
Satu: Pengantar. Jilid satu. Terjemahan Andreas S Adhiwardana. Jakarta:
Pustaka Binaman Pressindo.
Fatta,Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Fitrianah, Devi. 2009. Audit Sistem Informasi/Teknologi Informasi Dengan
Kerangka Kerja CobIT Untuk Evaluasi Manajemen Teknologi Informasi di
Universitas XYZ. Jurnal Sistem Informasi MTI – UI. Vol. 4, No. 1. Diakses
pada tanggal 28 Desember 2013 dari www.e-journal.com/2012/11/kerangka -
kerja-cobit.html.
Fess, Warren Reeve. 2006. Pengantar Akuntansi. Buku Satu. Edisi Keduapuluh
satu. Terjemahan: Aria Farahmita. Jakarta: Salemba Empat.
Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Buku1. Edisi 4. Yogyakarta:
Salemba Empat.
Harianto. 2005. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar
Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta. Jakarta: Jurnal Farmasi. Vol. 02, No. 01.
Universitas Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 dari www.e-
journal.com/2013/11/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan.html.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 21/22
21
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333 Tahun 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1197 Tahun 2004 Tentang
Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit.
Maryani, Lilis. 2012. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Masuk
dan Barang Keluar. Garut: Jurnal STT Garut. Vol. 09, No. 24. Diakses pada
tanggal 28 Desember 2013 dari
www.repository.unand.ac.id/16835/1/jurnal_miftahuddin_07173041.pdf.
Marzuki, Noviar dan Parama Santati. 1997. Pengantar Komputer dan Sistem
Informasi dalam Dunia Usaha. Palembang: Percetakan Universitas Sriwijaya.
Mellen, Renie Cuyno. 2013. Faktor Penyebab dan Kerugian akibat Stockout dan
Stagnant Obat di Unit Logistik RSU Haji Surabaya. Surabaya: Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia. Vol. 1, No. 1. Diakses pada tanggal 28
Desember 2013 dari
www.journal.unair.ac.id/article_4825_media141_category141.html.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Cetakan ke-4. Jakarta: Salemba Empat.
Nelly. 2010. Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Pada CV. Sarana
Telemaxindo. Jurnal Fakultas Ilmu Komputer. Vol. 4, No. 2.
Universitas Bina Nusantara. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014 darimsi.binus.ac.id/files/2013/05/0402-04-Nelly.pdf
O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159b Tahun 1988 Tentang
Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340 Tahun 2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit
http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 22/22
22
Purwanto. 2010. Evaluasi Tata KelolaTeknologi Informasi Menggunakan
Kerangka Kerja CobIT Dalam Mendukung Layanan Sistem Infromasi
Akademik Studi Kasus: Universitas Budi Luhur. Jurnal Telematika MKOM .Vol. 2, No. 1. Universitas Budi Luhur. Diakses pada tanggal 15 Mei 2014
dari pascasarjana.budiluhur.ac.id.
Ramadhan. 2013. Analisis Implementasi Sistem Informasi Klaim Pada Asuransi
Syariah (Studi Kasus Pada Asuransi Takaful Umum Kantor Pemasaran
Surabaya). Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi. Vol. 2, No. 3. Universitas
Brawijaya. Diakses pada tanggal 5 mei 2014 dari
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/153.
Rusdah. 2011. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat : StudiKasus Puskesmas Kecamatan Kebun Jeruk. Jakarta: Jurnal Telematika
MKOM, Vol. 3, No. 2. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 dari
http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/wp_content/uploads/2013/02/Rusdah_TM
_Vol3No2.pdf
Romney, M.B., dan Paul J.S. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Rozas, Indri Sudanawati. 2012. Mengukur Efektifitas Hasil Audit Teknologi
Informasi Cobit 4.1 Berdasarkan Perspektif End User. Jurnal Link Fakultas
Ilmu Komputer. Vol. 17, No. 2. Universitas Narotama Surabaya. Diakses
pada tanggal 15 Mei 2014 dari
www.ejournal.narotama.ac.id/files/7.%20Mengukur%20Efektifitas%20Hasil
%20Audit%20Teknologi%20Informasi%20Cobit%204.1%20Berdasarkan%2
0Perspektif%20End%20User.pdf
Samsul, M. dan Mustofa. 2001. Sistem Akuntansi Pendekatan Manajerial . Edisi
Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Liberty.
Sidharta, Lani. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. P.T. ELEX Media
Komputindo. Jakarta: 1995.
Stice, James D, dkk. 2009. Intermediate Accounting . Buku Satu. Edisi Keenam
Belas. Terjemahan: Ali Akbar. Salemba Empat: Jakarta.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar . Edisi Revisi, Jakarta: Salemba
Empat.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.