Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

22
PENDAHULUAN Latar Belakang Persediaan obat dalam suatu rumah sakit memiliki arti yang sangat penting karena persediaan obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas  pelayanan suatu rumah sakit. Pengelolaan persediaan obat di rumah sakit merupakan segi manajemen rumah sakit yang penting. Tujuan pengelolaan  persediaan obat yang baik di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan tersedia setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin, serta mendukung  pelayanan yang bermutu. Pengelolaan obat di instalasi farmasi meliputi  pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu (Arpianto, 2008). Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi persediaan obat yang baik harus diterapkan oleh pihak rumah sakit untuk membentuk kelancaran dalam kegiatan operasionalnya. Sistem informasi berbasis teknologi adalah salah satu  pilihan yang dapat digunakan untuk mendukung proses pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan akurat. Rumah Sakit Pertamina ini sendiri merupakan rumah sakit yang didirikan oleh PT Pertamina (Persero) dan terletak di Plaju, 11 km dari kota Palembang, tepatnya berada didalam komplek perumahan Pertamina UP III Plaju. Rumah Sakit Pertamina Plaju merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk pekerja dan keluarga Pertamina khususnya dan juga masyarakat umum. Mengingat bahwa Pertamina hanya akan bergerak pada bisnis intinya saja yaitu pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi, maka Pertamina melepaskan kegiatan-kegiatan yang tidak secara langsung berhubungan dengan core business-nya, maka pada tanggal 2 November 2012 Rumah Sakit Pertamina Plaju dialihkelolakan kepada PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa pela yanan kesehatan. Sistem yang digunakan rumah sakit Pertamina ialah sistem informasi rumah sakit (SIRS). Sistem ini merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan seperti

Transcript of Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

Page 1: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 1/22

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persediaan obat dalam suatu rumah sakit memiliki arti yang sangat penting

karena persediaan obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

 pelayanan suatu rumah sakit. Pengelolaan persediaan obat di rumah sakit

merupakan segi manajemen rumah sakit yang penting. Tujuan pengelolaan

 persediaan obat yang baik di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan

tersedia setiap saat, dalam jumlah yang cukup dan terjamin, serta mendukung

 pelayanan yang bermutu. Pengelolaan obat di instalasi farmasi meliputi

 pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan farmasi harus dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu (Arpianto,

2008). Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi persediaan obat yang baik

harus diterapkan oleh pihak rumah sakit untuk membentuk kelancaran dalam

kegiatan operasionalnya. Sistem informasi berbasis teknologi adalah salah satu

 pilihan yang dapat digunakan untuk mendukung proses pelayanan kesehatan yang

cepat, tepat, dan akurat.

Rumah Sakit Pertamina ini sendiri merupakan rumah sakit yang didirikan

oleh PT Pertamina (Persero) dan terletak di Plaju, 11 km dari kota Palembang,

tepatnya berada didalam komplek perumahan Pertamina UP III Plaju. Rumah

Sakit Pertamina Plaju merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk pekerja dan

keluarga Pertamina khususnya dan juga masyarakat umum. Mengingat bahwa

Pertamina hanya akan bergerak pada bisnis intinya saja yaitu pengelolaan sumber

daya minyak dan gas bumi, maka Pertamina melepaskan kegiatan-kegiatan yang

tidak secara langsung berhubungan dengan core business-nya, maka pada tanggal

2 November 2012 Rumah Sakit Pertamina Plaju dialihkelolakan kepada PT

Pertamina Bina Medika (Pertamedika) yang merupakan anak perusahaan PT

Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan.

Sistem yang digunakan rumah sakit Pertamina ialah sistem informasi

rumah sakit (SIRS). Sistem ini merupakan sistem komputerisasi yang memproses

dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan seperti

Page 2: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 2/22

2

 pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record , apotek, gudang

farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi,

dan pengandalian manajemen dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan

 prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat.

Apotek Rumah Sakit Pertamina Plaju yang merupakan satu-satunya media

 pendistribusian obat-obatan kepada pasien yang memiliki kurang lebih 627  item 

 barang persediaan di apotek yang terdiri dari obat dan vaksin. Dalam mengelola

 persediaan obat-obatan, apotek rumah sakit Pertamina menggunakan sistem

informasi rumah sakit (SIRS) modul apotek yang digunakan untukmengelola

 persediaan obat di apotek tersebut. Modul sistem ini terdiri dari fungsi pemesanan

obat, pelayanan resep obat pasien, dan stock off name obat.

Oleh karena pengalihan yang dilakukan rumah sakit Pertamina tersebut, sistem

yang diterapkan rumah sakit Pertamina begitupula dengan sistem apotek rumah

sakit dalam mengelola persediaan obat-obatan masih terbilang baru sehingga

masih terdapat beberapa masalah di dalam penerapan sistem informasi rumah

sakit (SIRS) modul apotek tersebut, antara lain informasi khususnya mengenai

 persediaan obat-obatan yang dihasilkan oleh sistem apotek ini belum akurat.

Berdasarkan laporan  stock opname  bulan November 2013 apotek rumah sakit

Pertamina UP II Plaju, adanya perbedaan hasil antara perhitungan persediaan obat

secara fisik dengan persediaan yang tercantum dalam sistem informasi persediaan

obat pada apotek rumah sakit Pertamina UP II Plaju, selisih persediaan obat

diperkirakan 34% item obat dari jumlah seluruh obat yang ada secara fisik. Dalam

sistem yang berjalan, belum ada fitur pencarian obat pada  form persediaan obat

yang menyebabkan petugas harus mencari obat dengan men- scroll  ke bawah satu

 persatu, hal ini memerlukan waktu yang cukup lama karena jumlah obat yang

 banyak dan transaksi perubahan persediaan obat yang cepat, sehingga

menyebabkan keluhan oleh pelanggan akibat proses pendistribusian obat ke

 pasien membutuhkan waktu lama. Selain itu, fitur keamanan pada sistem yang

sedang berjalan belum terkendali dengan baik, tidak adanya sistem otorisasi

sehingga data persediaan dapat diakses dan diubah oleh berbagai pihak tanpa

adanya otorisasi dengan pembaharuan data persediaan obat sehingga dapat

Page 3: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 3/22

3

memperbesar adanya tindakan kecurangan dengan merubah data persediaan obat

yang ada. 

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang tersebut, peneliti

 bermaksud mengevaluasi penerapan sistem komputerisasi persediaan obat-obatan

apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju dengan mengangkat judul “Evaluasi

Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-Obatan Apotek Rumah

Sakit UP III Plaju”.  Evaluasi sistem ini perlu dilakukan untuk mendukung

 pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit khususnya apotek rumah

sakit dan membantu manajemen rumah sakit dalm mengambil keputusan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

 permasalahan mengenai bagaimana penerapan sistem komputerisasi persediaan

obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini ialah:

1.  Menganalisis sistem komputerisasi persediaan obat yang saat ini diterapkan

 pada apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju.

2.  Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan sistem komputerisasi persediaan

obat apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju tidak berjalan sesuai yang

diinginkan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan tambahan pengetahuan

 penulis dalam rangka menyusun kerangka ilmiah, menambah wawasan mengenai

sistem komputerisasi persediaan obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III

Plaju.

Page 4: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 4/22

4

2. Bagi Pihak Manajemen Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan,

informasi tambahan dan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengelola

kinerjanya dengan seoptimal mungkin dalam melaksanakan pengelolaan

 persediaan obat-obatan apotek rumah sakit Pertamina UP III Plaju.

3. Bagi Akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tambahan referensi

dalam melakukan penelitian lain yang sejenis, dan dapat memotivasi peneliti

selanjutnya dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran yang dapat memberikan

manfaat bagi pihak Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju. Disamping itu,

 penelitian ini juga dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan, referensi, dan

dokumentasi.

Page 5: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 5/22

5

LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Computer Based Information System  (CBIS) atau Sistem Informasi

Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi informasi yang

 berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai suatu alat bantu pengambilan

keputusan (Wahyono, 2004). Sistem informasi “berbasis komputer” mengandung

arti bahwa komputer memegang pernana penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan suatu sistem informasi tidak harus menggunakan

komputer dalam kegiatannya. Tetapi dalam praktiknya, tidak mungkin sistem

informasi yang sangat kompleks tersebut dapat berjalan dengan baik jika tanpa

adanya komputer. Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu kesatuan

komponen  –   komponen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi

 bisnis.

Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer 

Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari hardware, software,

 prosedur, data dan manusia (Fatta, 2007).

a. Hardware

 Hardware/  perangkat keras adalah perangkat pendukung sistem informasi

 berbasis komputer yang dapat dirasakan atau disentuh secara fisik. Secara umum,

sebuah komputer terdiri dari empat unit perangkat keras, yaitu: 

1.  Input units, untuk memformulasikan data ke dalam bentuk yang dapat dibaca

oleh mesin dan memasukannya ke unit pengolah.

Page 6: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 6/22

6

2.  Processor/ Control Processing Units, untuk memanipulasi data input menjadi

informasi yang diperlukan.  Processor merupakan bagianyang menjalakan

instruksi-instruksi komputer. Unit ini memerlukan tempat penyimpanan (main

 storage) untuk menyimpan data dan instruksi selama pegolahan.

3. Output units, memungkinkan data yang dapat diolah dapat digunakan oleh

 pemakai.

4. Storage units, merupakan tempat penyimpanan data sekunder yang terletak di

luar CPU dan dapat menyimpan data-data serta program.

b. Software

Software/  program didefinisikan sebagai rangkaian instruksi yang

terencana, mempunyai tahapan-tahapan, yang diperlukan untuk mengubah data

menjadi informasi yang diperlukan (Fatta, 2007). Program  –   program komputer

dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman (programming

languages). Secara umum,  software/  program terdiri dari dua macam, yaitu

 program aplikasi (application programs) dan program sistem (systems programs).

c. Prosedur 

Prosedur merupakan rangkaian instruksi untuk pengguna dan operasi

sistem. Prosedur menjelaskan kepada pemakai bagaimana cara mempersiapkan

dan memasukkan data, serta bagaimana hasilnya dapat digunakan Prosedur juga

menjelaskan apa yang harus dilakukan pemakai jika terdapat kesalahan (Fatta,

2007).

Page 7: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 7/22

7

d. Data

James A. Hall dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi” yang

diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (2007) mengemukakan bahwa data adalah

fakta yang dapat atau tidak dapat diproses (disunting, dirangkum, atau diperbaiki)

dan tidak dapat berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data

mencerminkan fakta, mencakup peristiwa –  peristiwa ekonomi atau transaksi yang

dapat mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, diukur dalam satuan moneter

dan sifatnya tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.

e. Manusia

Manusia adalah perangkat insani yang melengkapi elemen  –   elemen

CBIS sebelumnya ( software, hardware, prosedur, dan data). Manusia merupakan

elemen yang membuat sistem komputer dapat bekerja/berjalan sehingga dapat

memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk dalam komponen ini adalah analis

sistem, programmer, pemakai akhir/end user  dan sebagainya.

CobIT 

CobIT merupakan suatu cara untuk menerapkan  IT Governance. CobIT

 berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan

dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa

 panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, CobIT terdiri

dari seperangkat control objectives untuk bidang teknologi informasi, dirancang

untuk memungkinkan tahapan bagi audit (O’Brien, 2008). 

Page 8: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 8/22

8

Misi dari dibuatnya framework CobIT adalah untuk meneliti, 

mengembangkan, menyebarluaskan dan mempromosikan wewenang/otoritas,

 pembaruan perangkat internasional dari penerapan atau  penerimaan tujuan-tujuan

 pengendalian teknologi informasi secara umum untuk digunakan  secara terus-

menerus oleh manajer bisnis dan auditor.

Kerangka Kerja CobIT

Kerangka kerja CobIT mengidentifikasi 34 proses teknologi informasi

yang dikelompokan ke dalam empat domain utama, yaitu domain  pland and

organize, acquire and implement, deliver and support, dan monitor and evaluate. 

Setiap domain memiliki bagian –  bagian yang berbeda, yaitu sebagai berikut ;

1.  Plan and Organise (PO)

 Plan and Organise (PO) atau perencanan dan pengorganisasian ,meliputi

rencana taktik, strategi, perhatian, dan relisasi visi yang direncanakan,

dikomunikasiakan, dan dikelola oleh manajemen teknologi informasi

 perusahaan agar dapat tekonologi informasi tersebut dapat mewujudkan

rencana strategis perusahaan.

2. 

 Acquire and Implement (AI)

Untuk merealisasikan strategi tekonologi informasi. Solusi teknlogi

informasi perlu diidentifikasi dan dikembangkan. Pemeliharaan terhdapa

tekonologi informasi pun perlu dilakukan untu pencapaian strategi perusahaan.

Page 9: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 9/22

Page 10: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 10/22

10

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju

yang beralamat di Jl.Pengantingan 1 Komplek Pertamina Plaju, Palembang.

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya

 pada evaluasi atas sistem komputerisasi persediaan apotek Rumah Sakit

Pertamina UP III Plaju.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan

dalam penelitian ini antara lain :

a.  Wawancara

Yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung kepada kepala apotek rumah

sakit Pertamina UP III Plaju untuk mendapatkan data mengenai persediaan

obat-obatan yang terdapat di apotek, alur sistem persediaan obat-obatan apotek

dan tanya jawab kepada karyawan yang terkait pengelolaan persediaan apotek

rumah sakit Pertamina UP III Plaju. Pemberian kesan baik terhadap responden

mutlak diperlukan agar proses berikutnya tidak mengalami hambatan.

 b.  Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat, mengolah dokumen, dan

arsip yang terkait dengan pengelolaan persediaan obat-obatan apotek rumah

sakit Pertamina UP III Plaju, yaitu:

Page 11: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 11/22

11

1. Struktur organisasi dan job description

2. Laporan persediaan obat-obatan

3. Form yang ada pada sistem persediaan apotek

Teknik Analisis Data

Teknik analisis kualitatif deskriptif yaitu teknik yang digunakan untuk

menganalisa data yang diperoleh dengan melakukan analisa terhadap kenyataan

yang ada serta permasalahan yang terjadi atas dasar teori yang ada. Penelitian

dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif yang pembahasannya dilakukan

evaluasi secara bercerita dengan melihat data dan informasi yang sudah ada

(Arpianto: 2008). Metode kualitatif deskriptif ini mengevaluasi sistem

komputerisasi persediaan obat-obatan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III

Plaju dengan kerangka kerja CobIT 4.1 yag terdiri dari plan and organize, acquire

and implement, delivery and support , dan monitor and evaluate.

Page 12: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 12/22

12

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Kerja Evaluasi

Proses evaluasi dilakukan terhadap sistem informasi komputerisasi

 persediaan obat  –   obatan apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju diawali

dengan membuat sebuah kerangka kerja yang berisikan rencana kerja evaluasi

yang dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan, berikut tabel 4.1.

mengenai rencana kerja evaluasi yang dilakukan :

Tabel 4.1. Rencana Kerja Evaluasi

Aktifitas Hasil yang Diharapkan

Mencari rumah sakit yang sesuai untuk

melakukan  survey  dan mengevaluasi

sistem informasi komputerisasi

 persediaan obat.

Mendapatkan rumah sakit yang sesuai

untuk melakukan  survey  dan evaluasi

sistem informasi komputerisasi sistem

informasi persediaan obat.

Membuat surat keterangan dari kampus

untuk melakukan survey.

Mendapatkan persetujuan untuk

melakukan  survey pada Apotek Rumah

Sakit Pertamina UP III Plaju.

Menentukan ruang lingkup, metodelogi

dan mencari landasan teori pendukung.

Mendapatkan ruang lingkup,

metodologi dan landasan teori yang

sesuai dengan topik penelitian.

Page 13: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 13/22

13

Meminta gambaran umum perusahan. Mendapatkan gambaran umum apotek

rumah sakit (sejarah apotek rumah

sakit, struktur organisasi beserta

tanggung jawab dan uraian tugas.

Mengamati dan mempelajari gambaran

sistem informasi komputerisasi

 persediaan obat yang berjalan.

Mendapatkan dan mengetahui prosedur

 persediaan obat apotek rumah sakit

Pertamina yang berjalan, mendapatkan

tampilan aplikasi sistem informasi

 persediaan obat apotek.

Membuat daftar pertanyaan untuk

wawancara.

Mendapatkan data dan informasi

tentang apotek rumah sakit.

Melakukan evaluasi sistem

komputerisasi persediaan obat apotek.

Menemukan hasil evaluasi sistem

komputerisasi persediaan obat apotek.

Membuat rekomendasi dan mengajukan

usulan yang lebih baik.

Menghasilkan rekomendasi dan

masukan yang berguna bagi apotek

rumah sakit.

Membuat simpulan dan saran. Menghasilkan simpulan dan saran yang

dapat dipergunakan apotek rumah sakit

untuk kemajuan apotek rumah sakit.

Page 14: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 14/22

14

Evaluasi sistem informasi rumah sakit modul apotek yang mengelola

 persediaan obat Apotek Rumah Sakit Pertamina UP II Plaju dilakukan dengan

wawancara berdasarkan kerangka kerja CobIT 4.1 ketiga. Alasan digunakannya

kerangka kerja CobIT 4.1 ke-tiga adalah karena penelitian ini lebih menekankan

 pada kondisi Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju yang merupakan sub

unit dari Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP

III Plaju memegang fungsi dan peranan pelayanan yang sesungguhnya sedangkan

 pembuat keputusan maupun kebijakan strategi, implementasi, proses monitor dan

evaluasi berada pada manajemen Rumah Sakit tingkat pusat (Rumah Sakit

Pertamina Pusat).

Hasil Evaluasi Sistem Persediaan Obat - obatan Apotek Rumah Sakit

Pertamina UP III Plaju 

Penjelasan hasil evaluasi, masalah yang terjadi, dan rekomendasi yang

diberikan atas sistem persediaan obat - obatan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP

III Plaju yang dilakukan menggunakan kerangka kerja CobIT 4.1 yang ke-tiga

ialah sebagai berikut :

Delivery and Support  (DS)

Domain  Delivery and Support   (DS) terdiri dari sub  –   sub bab, sebagai

 berikut :

a.  DS1 Menentukan dan Mengelola Tingkat Layanan

 b.  DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas

c.  DS4 Memastikan Pelayanan yang Berkelanjutan

Page 15: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 15/22

15

d. 

DS5 Menjamin Keamanan Sistem

Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan kerangka kerja CobIT 4.1 ke-

tiga, Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju, telah memiliki kerangka kerja

tingkat pelayanan kesehatan, definisi pelayanan kesehatan, mengawasi dan

melaporkan perolehan tingkat pelayanan kesehatan pasien. Apotek Rumah Sakit

Pertamina UP III Plaju sudah dapat mengelola kinerja terkini atas sistem

 persediaan obat. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju sudah dapat

mengelola kerangka kerja teknologi informasi guna menghasilkan informasi yang

 bermanfat bagi manajemen. Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju telah

dapat membuat dan mengelola keamanan sistem persediaan obat apotek.

Masalah : 

Di dalam penerapan sistem persediaan obat-obatan, msih terdapat

masalah yang terjadi pada sistem persediaan obat  –  obatan Apotek Rumah Sakit

Pertamina UP III Plaju yaitu sebagai berikut :

1.  Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum dapat memaksimalkan

 pelayanan yang cepat. Tidak terdapatnya fitur pencarian obat yang dapat

mempercepat pencarian data persediaan obat. Fitur pencarian obat berfungsi

untuk memudahkan user  mencari data persediaan obat yang diinginkan. Pada

sistem yang berjalan, user   diharuskan men- scroll   atau mencari nama obat

secara satu persatu pada data persediaan obat tersebut. Hal ini mengakibatkan

keluhan dari pasien karena pelayanan yang kurang cepat.

Page 16: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 16/22

16

2. 

Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum memiliki pengamanan

termasuk otorisasi atas perubahan data pada sistem persediaan obat - obatan.

Hal ini mengakibatkan semua pihak dapat merubah data persediaan pada

sistem dan mengakibatkan selisih pada persediaan secara fisik dan secara

sistem. Bagian asisten apoteker dan non asisten apoteker yang seharusnya

hanya bisa mem-view  data persediaan, ternyata dapat melakukan perubahan

atas data jumlah persediaan tersebut.

3. 

Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum memiliki manajemen kunci

untuk mendeteksi dan mencegah software jahat atau membawa virus.

4. 

Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum dapat memiliki tempat

 penyimpanan dan basis data eksternal untuk menjamin kemanan atas data

 persediaan obat - obatan.

5. 

Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju juga belum memiliki sistem

backup, dan restoration untuk menjamin keamanan data.

Rekomendasi :

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis memberikan

rekomendasi untuk perbaikan masalah yang terjadi, Apotek Rumah Sakit

Pertamina UP III Plaju seharusnya :

1.  Memiliki manajemen untuk melakukan perbaikan pelayanan teknologi

informasi secara berkelanjutan dengan membuat fitur tambahan yaitu fitur

 pencarian obat pada sistem persediaan obat untuk mempermudah dan

mempercepat pelayanan.

Page 17: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 17/22

17

2. 

Memiliki manajemen kunci untuk mendeteksi dan mencegah software jahat.

3. 

Mengimplementasikan otorisasi atas perubahan data pada sistem obat –  obatan.

4.  Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan dan basis data eksternal atas

 persediaan obat –  obatan.

5.  Memiliki sistem backup, dan restoration untuk menjamin keamanan data.

Faktor –  Faktor yang Menyebabkan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat

 –  obatan tidak dapat Berjalan dengan semestinya

Faktor  –   faktor yang dapat menyebabkan sistem komputerisasi persedian

obat –  obatan tidak berjalan dengan semestinya ialah masih kurangnya dukungan

dari pihak manajemen atas perencanaan sistem persediaan apotek yang terinci,

tidak adanya prosedur yang jelas atas sistem persediaan obat apotek, tidak adanya

umpan balik dari user pengguna sistem, dan end user  pegguna output  dari sistem.

Kurangnya dukungan manajemen dalam melakukan perbaikan sistem persediaan

apotek secara berkelanjutan.

Page 18: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 18/22

18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan

sistem komputerisasi persediaan obat Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III

Plaju, dapat dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. 

Sistem komputerisasi Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju sudah

 berjalan dengan baik. Definisi, kerangka kerja, serta pelaporan atas tingkat

 pelayanan telah dilakukan. Pengelolaan kinerja di masa kini telah dikelola oleh

Apotek Rumah Sakit Pertamina. 

2.  Pelayanan Apotek Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju belum menerapkan

fitur pencarian obat, sistem otorisasi, deteksi atas  software  jahat, tempat

 penyimpanan database, backup, dan restoration untuk menjamin keamanan

data. 

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil evaluasi penerapan sistem komputerisasi

 persediaan obat apotek Rumah Sakit Pertamina yang telah dilakukan, peneliti

memberikan saran atau masukan sebagai upaya memperbaiki kelemahan dan

kekurangan dari sistem tersebut. Beberapa saran tersebut, antara lain :

1.  Pemeliharaan komputer harus sering dilakukakn minimal dua hari sekali

dengan cara melakukan  scanning   dan pembersihan dari virus. Penjadwalan

 proses  scanning   atas virus dan penerapan sistem proteksi atas  software  yang

tidak dikehendaki.

Page 19: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 19/22

19

2. 

Membuat fitur pencarian obat agar pelayanan dapat lebih optimal dan

menghemat waktu.

3.  Menerapkan sistem otorisasi, sehingga tidak semua pihak dapat mengubah data

obat pada sistem. Hanya kepala apotek saja yang berhak mengubah data obat

tersebut, sedangkan pihak lain hanya dapat mem-view  data persediaan obat

saja.

Page 20: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 20/22

20

DAFTAR PUSTAKA

Arpianto, Septarina Aji. 2008. Analisis Manajemen Inventory Obat Standar

Pertamina dengan Metode ABC Indeks Kritis dan Metode EOQ di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Pertamina UP III Plaju-Palembang. Tesis. Universitas

Gadjah Mada.Yogyakarta. 

Baridwan, Zaki. 1994. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi

Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Bodnar, Goerge H. dan William S. Hopwood. 2006.  Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Yogyakarta: ANDI.

Davis, Gordon B. 1999.  Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Bagian

Satu: Pengantar.  Jilid satu. Terjemahan Andreas S Adhiwardana. Jakarta:

Pustaka Binaman Pressindo.

Fatta,Hanif Al. 2007.  Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

 Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.  Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Fitrianah, Devi. 2009. Audit Sistem Informasi/Teknologi Informasi Dengan

Kerangka Kerja CobIT Untuk Evaluasi Manajemen Teknologi Informasi di

Universitas XYZ.  Jurnal Sistem Informasi MTI  –  UI. Vol. 4, No. 1. Diakses

 pada tanggal 28 Desember 2013 dari www.e-journal.com/2012/11/kerangka -

kerja-cobit.html.

Fess, Warren Reeve. 2006.  Pengantar Akuntansi. Buku Satu. Edisi Keduapuluh

satu. Terjemahan: Aria Farahmita. Jakarta: Salemba Empat. 

Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi.  Buku1. Edisi 4. Yogyakarta:

Salemba Empat.

Harianto. 2005. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar

Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta. Jakarta:  Jurnal Farmasi. Vol. 02, No. 01. 

Universitas Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 dari www.e-

 journal.com/2013/11/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan.html.

Page 21: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 21/22

21

Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333 Tahun 1999 tentang Standar Pelayanan

Rumah Sakit.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1197 Tahun 2004 Tentang

Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit.

Maryani, Lilis. 2012. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Masuk

dan Barang Keluar. Garut:  Jurnal STT Garut. Vol. 09, No. 24. Diakses pada

tanggal 28 Desember 2013 dari

www.repository.unand.ac.id/16835/1/jurnal_miftahuddin_07173041.pdf.

Marzuki, Noviar dan Parama Santati. 1997.  Pengantar Komputer dan Sistem

 Informasi dalam Dunia Usaha. Palembang: Percetakan Universitas Sriwijaya.

Mellen, Renie Cuyno. 2013. Faktor Penyebab dan Kerugian akibat Stockout dan

Stagnant Obat di Unit Logistik RSU Haji Surabaya. Surabaya:  Jurnal

 Administrasi Kesehatan Indonesia.  Vol. 1, No. 1.  Diakses pada tanggal 28

Desember 2013 dari

www.journal.unair.ac.id/article_4825_media141_category141.html.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Cetakan ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

 Nelly. 2010. Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Pada CV. Sarana

Telemaxindo.  Jurnal Fakultas Ilmu Komputer.  Vol. 4, No. 2.

Universitas Bina Nusantara. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014 darimsi.binus.ac.id/files/2013/05/0402-04-Nelly.pdf  

O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159b Tahun 1988 Tentang

Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340 Tahun 2010 Tentang

Klasifikasi Rumah Sakit.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan

Kefarmasian.

Page 22: Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

8/10/2019 Evaluasi Penerapan Sistem Komputerisasi Persediaan Obat-obatan Apotek Rumah Sakit

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-penerapan-sistem-komputerisasi-persediaan-obat-obatan-apotek-rumah 22/22

22

Purwanto. 2010. Evaluasi Tata KelolaTeknologi Informasi Menggunakan

Kerangka Kerja CobIT Dalam Mendukung Layanan Sistem Infromasi

Akademik Studi Kasus: Universitas Budi Luhur.  Jurnal Telematika MKOM .Vol. 2, No. 1. Universitas Budi Luhur. Diakses pada tanggal 15 Mei 2014

dari  pascasarjana.budiluhur.ac.id. 

Ramadhan. 2013. Analisis Implementasi Sistem Informasi Klaim Pada Asuransi

Syariah (Studi Kasus Pada Asuransi Takaful Umum Kantor Pemasaran

Surabaya).  Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi. Vol. 2, No. 3. Universitas

Brawijaya. Diakses pada tanggal 5 mei 2014 dari

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/153. 

Rusdah. 2011. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat : StudiKasus Puskesmas Kecamatan Kebun Jeruk. Jakarta:  Jurnal Telematika

 MKOM, Vol. 3, No. 2. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 dari

http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/wp_content/uploads/2013/02/Rusdah_TM

 _Vol3No2.pdf

Romney, M.B., dan Paul J.S. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Jakarta:

Salemba Empat.

Rozas, Indri Sudanawati. 2012. Mengukur Efektifitas Hasil Audit Teknologi

Informasi Cobit 4.1 Berdasarkan Perspektif  End User.  Jurnal Link Fakultas

 Ilmu Komputer. Vol. 17, No. 2. Universitas Narotama Surabaya. Diakses

 pada tanggal 15 Mei 2014 dari

www.ejournal.narotama.ac.id/files/7.%20Mengukur%20Efektifitas%20Hasil

%20Audit%20Teknologi%20Informasi%20Cobit%204.1%20Berdasarkan%2

0Perspektif%20End%20User.pdf  

Samsul, M. dan Mustofa. 2001. Sistem  Akuntansi Pendekatan Manajerial . Edisi

Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Liberty. 

Sidharta, Lani.  Pengantar Sistem Informasi Bisnis. P.T. ELEX Media

Komputindo. Jakarta: 1995.

Stice, James D, dkk. 2009.  Intermediate Accounting . Buku Satu. Edisi Keenam

Belas. Terjemahan: Ali Akbar. Salemba Empat: Jakarta.

Soemarso. 2005.  Akuntansi Suatu Pengantar . Edisi Revisi, Jakarta: Salemba

Empat.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.