Post on 25-Oct-2015
description
Efek toksikan dari kontaminan kimia sangat beragam dan di pengaruhi oleh beberapa
faktor. Masuknya kontaminan kimia merupakan faktor yang sangat penting karena dengan
mengetahui rute mana kontamina tersebut dapat masuk ke tubuh maka tindakan pencegahan
dapat dilakukan.
RUTE MASUKNYA KONTAMINAN
Ruote of entry (Rute Masuknya Kontaminan) kimia, baik yang berupa kontaminan kimia di udara
maupun kontaminan kimia yang berada dalam bentuk asalnya cairan atau padatan. Secara umum
rute masuknya kedalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 4 jalur:
1. Melalui jalur inhalasi (jalur pernapasan)
2. Melalui jalur oral (tertelan/ingesti)
3. Absorpsi melalui kulit
4. Absorpsi melalui membran mukosa.
Rute masuknya kontaminan disajikan pada gambar di 1.1
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kontaminan kimia jika terhirup oleh
manusia antara lain adalah:
1. Ukuran partikel (ukuran partikulat)
2. Kelarutan/solubility (kemampuan terlarut dalam cairan pada jaringan [ability to dissolve
in tissue fluids])
3. Reaktivitas (kemampuan bereaksi dengan komponen jaringan)
4. Kondisi pajanan seperti konsentrasi dan lamanya pajanan
5. Mekanisme pertahanan pada system pernapasan (lung defense).
6. Status imunologis
7. Kandungan air dalam jaringan (tissue water content)
TOKSISITAS GAS DAN UAP
Toksisitas gas dan uap pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Asphyxiation
a. Simple Asphyxiation
b. Chemical Asphyxiation
2. Irritation Iritasi adalah kemampuan gas dan uap membuat iritasi local
3. Sensititation Senasitasi adalah kemampuan gas dan uap untuk menimbulkan gangguan
imun
4. Uap dan gas yang bersifat toksik
Asphyxiants
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas jika terhirup oleh manusia,
pada dasarnya Asphyxiation dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Simple Asphyxiation. Simple Asphyxiation adalah bahan kimia yang dapat
menyebabkan terganggunya pernapasan (sulit bernafas) karena mekanisme
toksisitasnya adalah melalui pergantian secara fisik (Phisical displacement)
oksigen oleh bahan asphyxiation tersebut. Contohnya adalah karbon dioksida
(CO2), Nitrogen (N2), gas inert gases (helium,argon,neon) dan gas bobot molekul
rendah, misalnya gas dengan rantai hidrokarbon lurus (C1-C4), termasuk juga
senyawaan alifatik seperti gas metana (CH4), atau etena (CH3CH3), etena
(CH2CH2), propana (CH3CH2CH3), atau butana (CH3CH2CH2CH3)
2. Chemical Asphyxiation. Chemical Asphyxiation adalah bahan kimia yang dapat
menyebabkan kesulitan bernafas karena mekanisme toksikannya melalui reaksi
kimia atau mebghambat transfor oksigen. Contohnya adalah karbon monoksida
(CO), hydrogen sianida (HCN), dan hydrogen sulfide (H2S).
Irritan
Bahan kimia yang bersifat kimia adalah bahan kimia yang mampu menyebabkan efek iritasi.
Antara lain adalah amoniak (NH3) klorin (Cl2), gas halogen lainnya contohnya uap dan gas asam
halogen, ozon, uap aldehida, mist asam, dan basa mist. Pada tabel 2.1 disajikan dosis respon
untuk bromin, dan tabel 2.2 untuk dosis respons flourin.
Tabel 2.1 Dosis respons untuk bromin (Sumber RTECS, 2008).
Dosis Respons
0.5 ppm Iritasi mata / tenggorokan
1.5 – 3 ppm Tersedak
2 – 5 ppm Nyeri dada
4 – 8 ppm Iritasi berat saluran pernafasan atas
30 ppm Mati
Tabel 2.2 Dosis respons untuk Flourin (Sumber RTECS, 2008).
Dosis Respons
5-20 ppm Iritasi mata / tenggorokan
25 ppm Sakit dada
100 ppm Spasme bronkus
100 ppm Awitan lambat edema
Tabel 2.3 Contoh sensifitas dari kelompok isosianat dan dampak kesehatannya
Dosis Respons
Hexamethylene diisocyanate (HDI) Asma
Mhetylene bisphenyl isocyctrate (MDI) Asma
Mhetyl isocyanate “Bhopol” disaster
Sensitiser
Sensitizer adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan efek sensitisasi yang merupakan salah
satu manifestasi dalam respon imun. Contohnya adalah kelompok isosianat, pada tabel 2.3
disajikan contoh sensitizer dari kelompok sianat
GAS DAN UAP YANG BERSIFAT TOKSIK
Contoh toksikologi gas dan uap yang dapat bersifat toksik di sajikan pada tabel 2-4.
Tabel 2-4. Contoh tosksikologi gas terhadap organ dan system (Sumber, winder 2005).
Organ dan system yang terkena Contoh
System pernapasan Iritasi Klorin (Cl2), amoniak (NH3), oksida
Nitrogen (NOx), sulfur dioksida (Sox),
sulfur trioksida (SO3), Flourin (F2), Posfin
(PH3), posgen (CoCl2), ozon (O3),
formaldehida dan akrolein
korosit Mist asam
Mist basa
Asphyciant simple Nitrogen (N2), hydrogen (H2), metana (CH4),
helium, argon, neon, etilen (C2H4).
Asphyciant cemical Karbonmonoksida, hydrogen sianida,
hydrogen sulfida
System saraf pusat Karbon dioksid (CS2), hydrogen alifatik, uap
pelarut.
System pembentukan
darah
Arsin
Karsinogen Vinil klorida, nikel karbonil (NiCO),
formaldehida (CH3O).