Dr. Ardhi - Temuan Otopsi Pd Kematian Jantung Mendadak

Post on 26-Dec-2015

82 views 6 download

description

Temuan Otopsi Pd Kematian Jantung Mendadak

Transcript of Dr. Ardhi - Temuan Otopsi Pd Kematian Jantung Mendadak

TEMUAN OTOPSI SUDDEN CARDIAC DEATH

Dr.Ardhiyanti PR

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM

2013

Kematian mendadakWHO → kematian yang tidak terduga,

nontraumatis, non self inslicted fatality, yang terjadi dalam waktu 24 jam sejak awal gejala

forensik → menit atau detik sejak gejala pertama timbul.

Dimana tidak ditemukan trauma dan keracunanKematian mendadak tidak selalu tidak terduga,

dan kematian yang tak diduga tidak selalu terjadi mendadak, namun amat sering keduanya ada bersamaan pada suatu kasus

2

SUDDEN DEATH

TRAUMA

KERACUNAN

PENYAKIT

SUDDEN UNEXPECTE

D DEATH

25-30 %

60-70%

3

Epidemologi empat kali lebih sering pada laki-laki

dibandingkan pada perempuan. Penyebab mati mendadak dapat

diklasifikasikan menurut sistem tubuhPenyakit pada jantung dan pembuluh darah

menduduki urutan pertama dalam penyebab kematian mendadak

4

sudden cardiac deathpenyakit jantung (sudden cardiac death)

merupakan 60 % dari keseluruhan kasus.Jika yang dianggap mati mendadak adalah

kematian yang terjadi satu jam sejak timbulnya gejala, maka sudden cardiac death merupakan 91% dari semua kasus mati mendadak

Sudden Cardiac Death adalah kematian tidak terduga karena penyakit jantung, yang didahului dengan gejala maupun tanpa gejala yang terjadi 1 jam sebelumnya

5

Lebih dari 50% penyakit kardiovaskular adalah penyakit jantung iskemik akibat sklerosis koroner. Urutan berikutnya adalah miokarditis, kelainan katup, refleks viserovagal, hipersensitivitas karotid, sinkope vasovagal, ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit

6

Klasifikasi Etiologi Penyakit Kardiovaskular Arteriosklerosis Hipertensi Katup Pulmonal (Kor Pulmonal) Kongenital Degeneratif:

Nekrosis medial kistik (dengan atau tanpa diseksi hematom) Inflamasi atau infeksi:

Endokarditis infektif Miokarditis Lain-lain

Trauma Neoplasma Kardiomiopati:

Idiopatik (primer) Kongestif Hipertrofi

Sekunder (dihubungkan dengan lesi kardiak lain atau penyakit sistemik)

7

Penyakit jantung koronerPenyakit arteri koronaria merupakan penyebab

paling banyak kematian mendadak. Penyempitan dan oklusi koroner oleh atheroma

→ paling sering ditemukan. Kematian lebih sering terjadi pada laki-laki

daripada wanita.Sklerosis sering terjadi pada :

ramus descendens arteri koronaria sisnistralengkung arteri koronaria dekstraramus sirkumfleksa arteri koronaria sisnistra.

Lesi tampak sebagai bercak kuning putih (lipidosis) ,dijumpai perdarahan subintima atau ke dalam lumen.

Adanya sklerosis dengan lumen menyempit hingga pin point → diagnosis iskemik

8

Kemungkinan kelanjutan dari sumbatan pembuluh darah koroner adalah :Mati mendadak yang dapat terjadi sesaat

dengan sumbatan arteri atau setiap saat sesudah terjadi.

Fibrilasi ventrikel yang disebabkan oleh kerusakan jaringan nodus atau kerusakan sistem konduksi.

Komplikasi-komplikasi lain.

9

Infark miokardKematian → beberapa jam awal atau hari

setelah infark penyebab segera → fibrilasi ventrikel. Penyebab lain dari kematian mendadak →

ruptur dinding ventrikel pada daerah infark dan kematian akibat tamponade jantung

Temuan = ischemia

10

Penyakit Katup JantungLesi katup sering ditemukan pada kasus-

kasus kematian mendadak dan tampak pada banyak kasus dapat ditoleransi dengan baik hingga akhir hidup

Penyakit katup jantung → riwayat panjang. Kematian mendadak → ruptur valvula. Kematian mendadak dapat juga terjadi

pada stenosis aorta kalsifikasi (calcific aortal stenosis), kasus ini disebabkan oleh penyakit degenerasi dan bukan karditis reumatik

11

MiokarditisMiokarditis biasanya tidak menunjukkan

gejala dan sering terjadi pada dewasa muda.

Diagnosis miokarditis pada kematian mendadak → pemeriksaan histopatologi.

Pada pemeriksaan histopatologik → tampak peradangan interstisial atau parenkim, edema, perlemakan, nekrosis, degenerasi otot hingga miolisis. Infiltrasi leukosit berinti tunggal, plasmosit dan histiosit tampak jelas

12

HipertoniHipertoni ditegakkan dengan adanya

hipertrofi otot jantung disertai dengan tanda-tanda lain seperti pembendungan atau tanda-tanda dekompensasi, sklerosis pembuluh perifer serebral status lakunaris pada ganglia basalis, sklerosis arteria folikularis limpa dan asrteriosklerosis ginjal.

Hipertrofi miokardium dapat terjadi pada hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit paru-paru yang kronik atau oleh karena keadaan yang disebut kardiomiopati atau idiopati kardiomegali.

13

Penyakit Kelainan ArteriSebagai penyebab kematian mendadak, satu-satunya

penyakit arteri yang penting adalah yang dapat menjadi aneurisma → ruptur.

Aneurisma paling sering → aorta thoracalis dan aneurisma atheromatous pada aorta abdominalis, yang biasanya terjadi pada laki-laki berusia di atas lima puluh tahun.

Temuan → manifestasi perdarahan tergantung lokasi ruptur.Selain ruptur aneurisma, mati mendadak →

koarktasio aorta, meskipun biasanya berakibat terjadinya ruptur dan deseksi.

Kematian terjadi beberapa jam atau hari setelah gejala muncul. Gejala atau keluhan yang paling sering muncul pada umumnya adalah rasa nyeri tajam

14

Kardiomiopati AlkoholikAlkohol dapat menyebabkan mati medadak

melalui dua cara. Pertama bersama dengan obat psikotropik. Kedua efeknya langsung terhadap jantung

Kardiomiopati alkoholik akibat langsung dari:Efek toksik langsung pada miokard.Defisiensi nutrisi secara umum, juga vitamin.

Ditemukannya mati mendadak karena kardiomiopati alkoholik didukung dengan hipertrofi ventrikel, yang biasanya terjadi pada dua ventrikel

15

Tamponade cordisTamponade → gawat darurat → cairan terakumulasi

di pericardium. Sebelumnya → nyeri samar-samar atau tekanan di

dadaPenderita mengalami gangguan pernapasan yang

berat selama menghirup udara, vena-vena di leher membengkak

Tamponade jantung dapat terjadi secara mendadak → peningkatan tekanan dalam cavum pericard→ ventrikel jantung tidak terisi dengan sempurna → pemompaan darah menjadi tidak efektif, syok, dan dapat juga menyebabkan kematian

16

Hal-hal yang harus dicariadanya lesi vascular ekstrakardiak, seperti rupture

aneurisma berry atau diseksi aneurisma akut atau hematom aorta;

kardiomegali (dilatasi dan/atau hipertrofi);perluasan penyakit arteri koroner, terutama

arteriosclerosis koroner;perluasan nekrosis, fibrosis, atau lesi miokard

lainnya;lesi katup atau congenital jantung;derajat arteriolnefrosclerosis umum; perluasan arterosklerosis dengan tambahan

perubahan yang dipengaruhi usia sebagai indikator durasi dan keparahan hipertensi sistemik.

17

Pemeriksaan khusus jantungEvaluasi akurat dari arteri-arteri koronerKarakterisasi Kardiomegali

Laporan autopsi harus menyediakan informasi sebagai berikut:pernyataan apakah bentuk dan ukuran jantung normal,

dilatasi, dan/atau hipertrofi;deskripsi ruang jantung yang dilatasi atau hipertrofi; dandeskripsi daerah yang terlihat secara makroskopik akan

adanya lempeng fibrosis atau nekrosis miokard, atau adanya infark diskret subendokard maupun transmural baru maupun yang lama.

Pemeriksaan Miokardium Pemeriksaan histologi

Pemeriksaan Sistem Konduksi Jantung pemeriksaan histology serial dan pemeriksaan

jaringan system konduksi.

18

Dokumentasi objektif dari penemuan saat autopsi merupakan hal penting untuk menentukan peran penyakit jantung pada trauma yang fatal.

Autopsi harus mencakup dokumentasi rinci dari lesi traumatic dan penilaian toksikologi yang sesuai

19

Contoh kasus

20

♂ 60 tahun mengendarai mobil ke arah barat di jalan tol dalam kota. Waktu itu gelap, tetapi jalanan kering dan cukup terlihat, serta lalu lintas tidak padat. Istrinya berada di kursi penumpang depan. Dari rekonstruksi setelah tabrakan dengan mengikuti jejak mobil, ternyata mobil tersebut berpindah dari lajurnya yang ke arah barat secara perlahan ke lajur yang ke arah timur. Segera setelah itu, terjadi tabrakan muka dengan muka dengan truk trailer traktor yang besar. Supir truk tidak mengalami cedera yang parah, tetapi pengemudi yang lain dan istrinya ditemukan meninggal masih di dalam mobil. Tidak terdapat alasan yang jelas bagi pengemudi sedan untuk berpindah dari lajurnya dan memasuki jalur lain yang berlawanan arah.

Karena kematian tersebut berasal cukup jelas dari trauma, kedua tubuh mayat tersebut diperiksa oleh tenaga medis. Istri pengemudi ditemukan meninggal dengan cedera multipel. Namun demikian, pengemudinya hanya mengalami dua tulang iga patah dan luka lecet kecil pada lutut, muka, serta tangan. Tidak terdapat manifestasi asfiksia traumatik atau pneumotoraks.

21

Deskripsi jantung ditemukan : Aorta menunjukkan arteriosklerosis yang cukup berat. Kedua ginjal memperlihatkan perubahan arteriolonefrosklerosis ringan. Jantung berbobot 530 gram dan menunjukkan hipertrofi sedang dan

dilatasi ventrikel kiri. Arteri koroner memperlihatkan distribusi yang seimbang dengan arteri

koroner desendens posterior yang berasal dari arteri koroner kanan. Pemeriksaan arteri koroner pada potongan kros-seksional multipel

menunjukkan keterlibatan yang luas dari plak arteriosklerosis lama. Ostium koroner dan arteri koroner kiri utama paten, namun arteri

koroner kanan, kiri desendens anterior, dan sirkumfleks kiri mengalami penyempitan sebesar 75% dari lumen oleh plak-plak lama.

Daerah oklusi koroner akut tidak ditemukan. Jantung dibuka mengikuti arah aliran darah. Tidak ditemukan lesi katup

atau kongenital. Hampir sepertiga miokardium ventrikel kiri diganti oleh infark miokardium lama yang sudah sembuh yang berlokasi di daerah apeks dan anteroseptal.

Miokardium tersebut terlihat tipis dengan jelas dan mengandung jaringan fibrosa yang putih serta padat. Endokardium dari daerah infark tersebut juga menebal dan terdapat trombus mural kecil pada apeks.

22

Pemeriksaan histologis dari potongan arteri koroner yang mengalami dekalsifikasi mengkonfirmasi temuan makroskopik arteriosklerosis yang berat tanpa adanya lesi akut. Potongan miokardium memperlihatkan bagian transmural dari miokardium yang diganti oleh fibrosis sembuh dengan sempurna. Bagian lain dari ventrikel kiri menunjukkan fibrosis interstitial yang luas dan juga pembesaran inti serta hiperkromasia dan variasi ukuran sel otot yang nyata, yang mengindikasikan atrofi iskemik dan hipertrofi kompensatoar. Tidak ada lesi nekrosis miokardium yang ditemukan.

Kesimpulan

23

Jadi jantung dari korban kecelakaan ini menunjukkan bukti penyakit jantung koroner yang serupa dengan yang diobservasi pada banyak orang dengan kematian alami yang mendadak.

TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

24