Post on 12-Nov-2021
1
DISKUSI LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN PROGRAM KLINIK HUKUM LINGKUNGAN &
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA DENPASAR
Kerjasama Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Udayana Dengan Pusat
Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali
Denpasar, Sabtu 2 Desember 2017
Oleh :
Putu Ade Hariestha Martana,
Kadek Agus Sudiarawan
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Klinik Hukum merupakan sebuah program pendidikan atau metode pembelajaran
komprehensif yang didalamnya mengandung pengetahuan, nilai dan keahlian praktik. Adapun
program pendidikan ini didasarkan pada metode pengajaran yang bersifat interaktif dan reflektif
yang memberi ruang luas bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam, dimana pembelajaran
terjadi bukan hanya dalam ruang-ruang kelas perkuliahan tetapi juga hingga ke ruang praktikal
hukum dengan segala macam permasalahan yang terjadi. Klinik Hukum Lingkungan merupakan
salah satu klinik yang dikembangkan dan ditawarkan dan merupakan mata kuliah pilihan di
Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali. Substansi mata kuliah klinik hukum lingkungan
mencakup aspek-aspek mengenai isu dan permasalahan lingkungan baik secara umum maupun
yang khusus terjadi di Provinsi Bali serta bagaimana penegakannya. Hal ini merupakan salah
satu upaya untuk mencapai tujuan klinik untuk memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi
masyarakat khususnya dalam berperan aktif menjawab permasalahan-permasalahan lingkungan
yang terjadi di Provinsi Bali.
Klinik hukum lingkungan dalam perjalanannya di Fakultas Hukum Universitas Udayana
telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra yang mendukung berjalannya klinik hukum
lingkungan. Mitra ini diperlukan saat akan melaksanakan tahapan experiential component
sebagai salah satu karakteristik menarik yang ada dalam konsep klinik hukum. Adapun peran
mitra dalam klinik hukum berbeda dengan mata kuliah berbasis praktik. Karena saat mahasiswa
turun ke lapangan bersama mitra tetap dalam pengawasan para pengajar klinik, hal inilah yang
1
membedakan klinik hukum dengan Praktek Keterampilan dan Kemahiran Hukum (PKKH) salah
satu mata kuliah praktik yang ditawarkan di Fakultas Hukum Universitas Udayana maupun
dengan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian
yang dilaksanakan oleh mahasiswa.
Dalam pelaksanaan klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana,
penentuan tema setiap semester berjalan dilakukan dengan mengkaji berbagai isu lingkungan
yang berkembang baik secara nasional maupun secara khusus yang terjadi di lingkup daerah
Provinsi Bali. Penentuan tema menjadi sebuah langkah penting untuk mengoptimalisasikan
potensi pelaksanaan klinik dalam upaya ikut menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi
dilingkungan masyarakat sekitar. Potensi pengembangan konsep pembelajaran klinik khususnya
pada pelaksanaan klinik hukum lingkungan kemudian menjadi menarik untuk terus dilaksanakan
dan dikaji sebagai upaya memperkuat peran kampus dalam menjawab isu lingkungan yang
terjadi di Provinsi Bali.
Berangkat dari keinginan mengembangkan klinik hukum lingkungan sebagai sebuah
konsep pembelajaran yang mampu menjawab permasalahan lingkungan yang terjadi
dimasyarakat sekitar, tim klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana
kemudian menentukan satu tema besar yang diangkat oleh tim Klinik Hukum Lingkungan
selama beberapa tahun kebelakang yaitu : “Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-
Isu Lingkungan di Provinsi Bali Melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal
Education”. Tema ini kemudian pada satu tahun kebelakang dipertajam dengan fokus isu terkait
“Konservasi Mangrove” (kajian, aksi turun langsung melakukan konservasi di lapangan, social
campaign, diskusi bersama mitra, riset lapangan dan dilanjutkan dengan melakukan penyuluhan
(street law) dengan menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Atas dikawasan yang dekat dengan
kawasan konservasi mangrove).
Isu konservasi diambil karena pentingnya konservasi bagi kelangsungan fungsi
lingkungan hidup untuk mendukung kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup.1 Secara lebih spesifik tujuan dari konservasi telah dijabarkan dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, bahwa
makna dari konservasi tersebut adalah:2
a. Preservasi, yang berarti proteksi atau perlindungan sumber daya alam;
b. Pemulihan atau restorasi, yaitu koreksi atas kesalahan-kesalahan yang telah dibuat;
c. Penggunaan yang seefisien mungkin;
d. Penggunaan kembali (recycling);
e. Mencari pengganti sumber daya alam yang sepadan atas sumber daya yang menipis
atau habis;
1 Lihat juga Pasal 1 angka 6, Pasal 1 angka 7, Pasal 1 angka 8 dan Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2 Dwidjoseputro, Ekologi Manusia dengan Lingkungannya, PT Erlangga, Jakarta, 1994, h. 32.
1
f. Penentuan lokasi yang paling tepat guna;
g. Integrasi dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pelaksanaan klinik hukum lingkungan dengan fokus isu konservasi mangrove coba
dikemas secara komprehensif dengan desain kegiatan menarik namun tetap coba dilaksanakan
secara santai dan berkelanjutan. Konsep ini juga didukung dengan mitra klinik yang merupakan
komunitas-komunitas muda yang dari awal memiliki konsentrasi khusus dalam mendukung
upaya konservasi mangrove. Komunitas-komunitas ini terdiri dari anak-anak muda progresif
sehingga menambah kuat semangat pelaksanaan klinik sebagai bingkai gerakan anak muda Bali
yang konsen dan peduli terhadap isu lingkungan khususnya terkait konservasi mangrove.
Bentuk pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan yang telah
berjalan dilakukan melalui berbagai langkah komprehensif. Dimulai dengan pembentukan
kajian-kajian multiperspektif terkait konservasi mangrove, kegiatan turun langsung kelapangan
secara berkelanjutan, aksi social campaign melalui media-media kreatif, diskusi santai bersama
mitra terkait permasalahan-permasalahan konservasi mangrove, riset lapangan hingga
pelaksanaan penyuluhan hukum “street law” dengan menyasar anak-anak muda bali ditingkat
SMA untuk ikut berperan aktif dalam mendukung upaya konservasi mangrove.
Pada penghujung tahun 2016, tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana kemudian melakukan sebuah terobosan dengan mencari isu baru yang akan
menjadi fokus isu yang dikaji dalam beberapa periode klinik ke depan. Adapun penentuan tema
tetap berpedoman terhadap semangat dari tema besar yang ingin dituju sejak awal, yaitu untuk
mengoptimalisasikan peran kampus dalam menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali.
Pengembangan tema-tema spesifik ini kemudian penting dan menarik untuk terus dilakukan
agar menjaga dan mengawal tujuan dari pelaksanaan klinik yang utama yaitu untuk mewujudkan
keadilan sosial yang lebih luas bagi setiap elemen terkait.
Isu baru ditentukan berdasarkan permasalahan baru yang ditemukan dan merupakan isu
yang berbeda dibanding dengan yang telah dibahas sebelumnya. Penetapan isu baru tentunya
memerlukan mitra baru yang konsen dalam penanganan masalah atau isu terkait. Berkaca dari
berbagai permasalahan lingkungan terkini yang terjadi di Provinsi Bali, permasalahan mengenai
sampah kemudian menjadi salah satu permasalahan sensitif lainnya yang menarik untuk dikaji
lebih dalam. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang hampir terjadi di setiap
wilayah di Indonesia, bahkan juga dunia. Nama Indonesia belakangan kemudian kembali
menjadi sorotan karena dipandang sebagai negara peringkat kedua dunia penghasil sampah
plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton.3 Permasalahan ini perlu menjadi perhatian
semua kalangan, termasuk juga kalangan mahasiswa yang diharapkan dapat berperan di masa
depan untuk mengatasi permasalahan sampah yang makin lama justru makin parah. Apalagi di
Provinsi Bali dengan potensi pariwisata luar biasa tentu menyisakan berbagai permasalahan
3 http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/indonesia-penyumbang-sampah-
plastik-terbesar-ke-dua-dunia/, diakses pada tanggal 1 Mei 2017.
1
sensitif terkait pengelolaan sampah. Karena pariwisata Bali saat ini menghadapi dua ancaman
serius, selain kemacetan ada pula masalah sampah, karena lingkungan yang bersih akan
berdampak pada kenyamanan dan berdampak positif bagi pariwisata.4 Khusus mengenai
mengenai persoalan sampah, pemerintah terkesan masih gamang untuk mengurainya. Di sisi lain,
kesadaran masyarakat terkait kebersihan justru masih minim. Beranjak dari hal tersebut tim
Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian menetapkan isu
“pengelolaan sampah” sebagai isu khusus yang dibedah dan dikaji dalam pelaksanaan klinik
hukum lingkungan Tahun 2017.
Tema baru yang diusung Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana mengenai
pengelolaan sampah masih dalam pelaksanaan sehingga belum dapat dievaluasi secara khsusus.
Ruang lingkup pelaksanaannya isu ini ditetapkan secara khusus di Kota Denpasar dikarenakan
Kota Denpasar merupakan salah satu Kota di Indonesia yang belakangan sangat konsen
menerapkan aturan pengelolaan sampah namun masih menyisakan berbagai permasalahan dalam
pelaksanaannya.
Konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan kali ini lebih menekankan pada
penelitian atas efektivitas produk hukum yang mengatur mengenai pengelolaan sampah di Kota
Denpasar, Provinsi Bali. Penelitian yang dilakukan terkait unsur-unsur yang mempengaruhi
efektivitas produk hukum daerah di Kota Denpasar terkait pengelolaan sampah. Hasil penelitian
ini kemudian akan dituangkan dalam suatu kajian yang diharapkan dapat memberikan gambaran
terkait bagaimana efektifitas Peraturan Daerah di Kota Denpasar yang mengatur mengenai
pengelolaan sampah dan menggambarkan keadaan nyata di masyarakat mengenai permasalahan
pengelolaan sampah masyarakat kota Denpasar. Hasilnya diharapkan dapat berguna tidak hanya
bagi Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana dan mitra tetapi juga bagi Pemerintah
Daerah Kota Denpasar dalam pelaksanaan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah dan
bahkan jika diperlukan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas peraturan daerah agar dapat
efektif berlaku dimasyarakat dan mampu menciptkan kota yang bersih dan memiliki managemen
pengelolaan sampah yang baik yang dapat dijadikan contoh daerah-daerah lain di Provinsi Bali.
Berangkat dari pemaparan singkat terkait arah pengembangan klinik hukum lingkungan
Fakultas Hukum Universitas Udayana tersebut diatas, kemudian penting untuk dijelaskan lebih
dalam terkait bagaimana perkembangan mitra klinik, pola pengembangan experiential component
yang dilaksanakan klinik hukum lingkungan sebagai upaya mengoptimalisasi peran kampus
dalam upaya menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali.
2. Pembahasan
2.1. Perkembangan Mitra Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas
Udayana
4 http://suaradewata.com/read/2015/10/26/3250/Sampah-Jadi-Ancaman-Serius-Pariwisata-Bali.html, diakses
pada tanggal 1 Mei 2017.
1
Perkembangan mitra klinik hukum lingkungan FH UNUD dari pertama berdiri hingga
tahun 2017 disesuaikan dengan isu khusus yang ditentukan atau dipilih oleh klinik hukum
lingkungan. Mitra ditentukan berdasarkan kesepakatan tim pengajar klinik dengan melihat
kapasitas dan konsen mitra terkait isu lingkungan tertentu. Pola komunikasi dilakukan terhadap
mitra dilakukan baik secara formal maupun informal untuk menyepakati konsep pelaksanaan
khususnya pada segmen experiential component dan reflection componet agar sesuai dengan
tujuan awal pembelajaran klinik. Dalam pelaksanaan komunikasi ini dijelaskan pula fungsi,
tugas dan kedudukan mitra, pengajar dan mahasiswa dalam pelaksanaan konsep pembelajaran
klinik hukum. Hal ini ditujukan agar terdapat kesamaan persepsi antar setiap elemen sehingga
tujuan pembelajaran klinik hukum dapat berjalan baik dan memberi manfaat maksimal kepada
mahasiswa peserta klinik. Mitra juga diberikan keleluasaan untuk menyampaikan pola
pengembangan yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan experiential component klinik sesuai
dengan program ataupun arah gerakan komunitas/organisasi sosial kemasyarakatan yang
ditentukan sebagai mitra klinik.
Adapun dari awal berdirinya klinik hukum lingkungan hingga tahun 2017 telah
dilakukan kerjasama dengan beberapa mitra terkait meliputi :
Dari bagan perkembangan mitra klinik hukum lingkungan di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi
perubahan mitra setiap periode sesuai dengan perkembangan fokus isu yang ditentukan oleh tim
klinik hukum lingkungan. Pada awal pelaksanaan klinik hukum lingkungan mencoba
memberikan ruang magang atau berpraktek langsung kepada mahasiswa dengan bekerjasama
dengan Badan Lingkungan Hidup sebagai representasi dari pemerintah dan Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia Provinsi Bali sebagai representasi Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang
konsen terhadap isu-isu lingkungan hidup diprovinsi Bali. Pola kegiatan diarahkan cukup
Magang
• WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Bali
• BLH (Badan Lingkungan Hidup) Bali
Street Law
• Penyuluhan tentang sampah di SMPK Harapan dan SMAN 8 Denpasar
Konservasi
Mangrove
• Earth Hour Denpasar
Penelitian
Lapangan
• PPLH (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Lingkungan Hidup) Bali
1
sederhana yaitu dengan mahasiswa melakukan praktek magang langsung dalam ikut mengkaji
dan melakukan pendampingan terhadap isu-isu lingkungan Bali yang sedang menjadi fokus dari
pemerintah maupun LSM mitra klinik.
Dalam perkembangannya kemudian, tim klinik kemudian disemester selanjutnya mencoba
untuk melaksanakan suatu konsep pengembangan lain dalam metode klinik, yaitu pelaksanaan
penyuluhan hukum (street law clinic) dengan mengambil fokus terkait sampah dengan menyasar
dan bekerjasama dengan beberapa Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah Pertama.
Metode ini coba dikembangkan untuk coba menyebarluaskan semangat atau konsep pengelolaan
sampah yang coba dianalisis dalam proses pembelajaran kelas berdasarkan instrumen hukum
terkait untuk disebarkan ketataran yang lebih luas khususnya kegenerasi muda ditingkat Sekolah.
Adapun dalam pelaksanaannya street law klinik dilakukan dengan bekerjasama dengan SMPK
Harapan dan SMA 8 Denpasar.
Pada Tahun 2016 klinik hukum lingkungan berupaya membangun sebuah tema besar yaitu
terkait optimalisasi peran kampus dalam ikut menjawab permasalahan-permasalahan lingkungan
di Provinsi Bali. Hal ini membawa konsekuensi terhadap penguatan konsep kemitraan klinik
yang sesuaikan dengan isu-isu aktual yang terjadi di masyarakat. Pada periode ini klinik hukum
lingkungan kemudian memilih mitra pelaksanaan klinik terhadap komunitas-komunitas muda
yang konsen dibidang isu lingkungan tertentu. Dengan fokus isu yang dipilih yaitu terkait
dengan konservasi mangrove maka penentuan mitra klinik disesuaikan dengan pilihan isu yang
ditentukan. Pada pelaksanaannya klinik hukum lingkungan kemudian memilih Earth Hour
Denpasar sebagai mitra pelaksanaan klinik Tahun 2016. Berbagai macam program dan metode
pengembangan pembelajaran klinik disepakati dan dilaksanakan pada periode ini dengan tujuan
dapat memaksimalkan peranan kampus dalam ikut berperan pada upaya konservasi mangrove
yang saat ini menjadi salah satu isu sensitif dan menarik di Provinsi Bali.
Perkembangan selanjutnya pada Tahun 2017 yang pada semester ini ini sedang berjalan
kemudian bekerjasama dengan mitra baru yang relevan dengan isu yang disepakati. Klinik
Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana memilih khusus segmen pengelolaan
sampah sebagai isu khusus yang dikaji. Mitra ditentukan dengan menimbang program dan arah
gerakan yang selaras dengan segmen isu yang dipilih oleh tim klinik hukum lingkungan. Pada
periode ini dipilih Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) sebagai mitra klinik
hukum lingkungan Fakultas Hukum Udayana. Di tahun 2017 Klinik Hukum Lingkungan
Fakultas Hukum Universitas Udayana bermitra dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup
(PPLH) Bali. PPLH bali merupakan sebuah organisasi swadaya masyarakat yang fokus pada
masalah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Bali. PPLH telah banyak
melakukan penelitian dan kegiatan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
terutama dalam lingkup Provinsi Bali. PPLH juga konsen terhadap masalah pendidikan
lingkungan bagi para pelajar usia muda di Provinsi Bali.
Klinik Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian tertarik untuk bekerja
sama dan bermitra dengan PPLH Bali dalam pelaksanaan Klinik Hukum Lingkungan tahun 217.
1
Sesuai dengan tema besar yaitu Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-Isu
Lingkungan di Provinsi Bali Melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal
Education dan fokus isu lingkungan yang diangkat kali ini adalah tentang pengelolaan sampah
maka Klinik Hukum Lingkungan dan mitra yaitu PPLH Bali kemudian menggagas suatu rencana
penelitian.
Dalam pelaksanaannya pengembangan dilaksanakan dengan mencoba melakukan riset
langsung ke lapangan terkait permasalahan pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan
pengaturanya dalam produk hukum daerah terkait, pembentukan hasil riset dalam bentuk kajian,
presentasi masing-masing kajian bersama mitra yang tujuannya tidak lain selain merupakan
bentuk pembelajaran langsung terhadap mahasiswa peserta klinik juga memberikan masukan
strategis terhadap mitra, sehingga mitra ke depannya dapat melakukan pendampingan kepada
masyarakat dan pemberdayaan terkait sampat dengan lebih tepat guna dan tepat sasaran.
Masukan strategis juga diharapkan dapat diperhatikan oleh pemerintah (lembaga terkait) dalam
menemukan permasalahan dari pelaksanaan aturan terkait pengelolaan sampah.
2.2 Pola Pengembangan Expreintal Componet Klinik Hukum Lingkungan
Pengembangan metode pembelajaran klinik hukum lingkungan khususnya dalam tahapan
expriential component bersama mitra klinik menjadi hal yang begitu menarik untuk terus
dilaksanakan. Hal ini tidak lain ditujukan untuk semakin mendekatkan diri ke tujuan utama dari
pelaksanaan klinik yaitu untuk mencapai keadilan sosial dan mampu memberi kemanfaatan yang
sebesar-besarnya melalui langkah-langkah yang inovatif dan kreatif. Dalam makalah ini
kemudian akan coba dipaparkan secara mendalam mengenai salah satu pola pengembangan
expriential component yang dilaksanakan klinik hukum lingkungan bersama mitra Earth Hour
Denpasar yang dalam pelaksanaannya secara khusus mendukung upaya konservasi mangrove di
Provinsi Bali. Pola ini dipilih untuk dipaparkan lebih lanjut dari seluruh rangkaian pola klinik
hukum lingkungan yang telah terlaksana karena dianggap memiliki karakteritik unik dan
menarik yang digagas dengan kreatif secara bersama-sama dengan mitra yang berkesesuian erat
dengan fokus isu utama yang ingin dilaksanakan klinik hukum lingkungan yaitu terkait
optimalisasi peran kampus dalam menjawab isu lingkungan di Provinsi Bali.
Adapun deskripsi terkait pola pengembangan pelaksanaan experiential component Klinik Hukum
Lingkungan Tahun2016 dengan mitra Earth Hour Denpasar yang secara khusus mengangkat
tema terkait “Konservasi Mangrove” meliputi :
Pengembangan Konsep Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD 2016 dilakukan
dengan melaksanakan beberapa gerakan khusus yaitu :
- Pembentukan Kajian Multiperspektif terkait konservasi mangrove,
- Gerakkan Turun ke lapangan melakukan konservasi mangrove,
- Melakukan gerakan social campaign (gerakan mengajak generasi muda untuk ikut
1
berperan aktif dalam mendukung konservasi melalui media-media kreatif dan media
sosial)
- Melakukan diskusi berkala bersama mitra terkait permasalahan-permasalahan konservasi
mangrove
- Pelaksanaan Forum “Mahasiswa Bicara” terkait Isu-Isu yang didapat dalam Konservasi
Mangrove
- Street Law terkait Isu Konservasi Mangrove.
A. Pembentukan Kajian Multiperspektif
Pembentukan tim kajian ini ditujukan untuk memperkuat ruang kritis mahasiswa dalam
menganalisa permasalahan-permasalahan yang ditemukan langsung dilapangan dan potensi
yang dapat dioptimalkand dalam upaya mendukung upaya konservasi mangrove. Dalam
pelaksanaanya mahasiswa diminta untuk membentuk tim-tim kecil dan melakukan riset
langsung kelapangan sembari merumuskan ide atau isu terkait yang dapat diambil dan dikaji
secara khusus yang diakhir proses klinik akan dipresentasikan di depan mitra klinik dan
keseluruhan peserta klinik.
Adapun beberapa contoh isu yang diangkat beberapa tim klinik hukum lingkungan meliputi :
1. Pengaturan Konsep Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya Mendukung
Konservasi Mangrove Di Kabupaten Badung
2. Strategi Kebijakan Pengembangan Hutan Mangrove Sebagai Wisata Edukasi
3. Peran Pemerintah Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Kerusakan Terhadap
Ekosistem Mangrove
4. Optimalisasi Konservasi Mangrove Guna Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir
Menurut Perspektif Hukum Lingkungan
5. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Penanggulangan Gangguan
Terhadap Ekosistem Mangrove Di Kabupaten Badung, Bali
B. Gerakan Turun Langsung ke Lapangan Melakukan Konservasi
Unsur Experiential Component pada klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana Tahun 2016 juga dilakukan dengan mengajak mahasiswa turun
langsung ke lapangan untuk ikut berperan dan melakukan langkah nyata dalam mendukung
upaya konservasi mangrove di Provinsi Bali. Hal ini ditujukan untuk memperkuat sensitifitas
atau kepekaan mahasiswa langsung terhadap permasalahan konservasi mangrove dilapangan
yang sering dihadapi.
Adapun beberapa kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggunya bersama mitra klinik
hukum yaitu EH Denpasar di kawasan konservasi mangrove bertempat di Hutan Mangrove
Kampung Kepiting Tuban Kuta (Kawasan Tahura Ngurah Rai) meliputi :
1
1. Pembibitan mangrove
2. Penanaman bibit mangrove
3. perawatan mangrove
4. Gerakan pembersihan kawasan konservasi
C. Social Campaign
Gerakan social campaign dilakukan oleh klinik hukum lingkungan FH UNUD
merupakan gerakan pelengkap yang mencoba mengunakan pesatnya perkembangan
teknologi dengan memaksimalkan akses media sosial mahasiswa (sebagai kaum muda)
untuk mendukung dan/atau menyebarluaskan semangat akan pentingnya konservasi
mangrove kepada masyarakat terutama generasi muda. Gerakan ini merupakan gerakan
sederhana untuk mengajak dan mengkampanyekan bahwa bersedia untuk ikut turun
kelapangan merupakan langkah nyata yang dapat diambil generasi muda untuk
mempertahankan ekosistem mangrove semakin hari semakin berkurang.
D. Forum Diskusi Bersama Mitra
Forum diskusi bersama mitra klinik hukum lingkungan merupakan langkah
penguatan yang coba dikonsep dan dilaksanakan guna mendukung dan memperkuat proses
pemahaman mahasiswa terhadap isu-isu konservasi yang sedang dikaji mahasiswa klinik.
Forum diskusi bersama ini dilakukan dengan konsep sederhana seperti pada saat melakukan
riset dilapangan, kunjungan ke kantor mitra, kegiatan diskusi bersama sebelum proses turun
ke lapangan dan beberapa diskusi khusus dalam rangka penguatan kajian mahasiswa klinik
terkait isu konservasi.
E. Mahasiswa Bicara
Kegiatan Mahasiswa Bicara yang dilakukan oleh Klinik Hukum Lingkungan FH
UNUD merupakan salah satu bentuk pengembangan terkait sarana evaluasi klinik dengan
melibatkan mahasiswa peserta klinik, pengajar dan mitra klinik hukum lingkungan. Pada
kegiatan ini setiap kelompok mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kajian yang diangkat terkait isu konservasi. Forum ini juga digunakan sebagai media
diskusi dan penguatan pemahaman mahasiswa terkait isu-isu konservasi. Selain itu forum
ini juga memiliki fokus penting yaitu digunakan secara khusus untuk melakukan evaluasi
dan refleksi terkait penyelenggaraan klinik hukum lingkungan 2016.
F. Street Law Clinic
Kegiatan experiential component selanjutnya adalah model street law di SMA 2
Kuta, sekolah yang wilayahnya dekat dengan kawasan konservasi mangrove. Model Street
Law secara khusus telah diterapkan dalam pelaksanaan klinik hukum lingkungan pada
Tahun 2015 dengan mengambil fokus isu terkait pengelolaan sampah yang menyasar pada
siswa SMP dan SMA diseputaran Kota Denpasar. Pelaksanaan penyuluhan (street law)
1
tahun 2016 ini ditujukan secara khusus untuk membahas terkait pentingnya peran pemuda
dalam mendukung konservasi mangrove yang menyasar siswa- siswi SMA di kawasan
dekat konservasi. Hal ini merupakan langkah lanjutan dari proses pengembangan konsep
pembelajaran yang telah dilakukan oleh Tim Klinik Hukum Lingkungan pada saat
mengambil fokus isu terkait konservasi mangrove. Tujuannya tidak lain untuk
meningkatkan semangat dan pengetahuan siswa, memberikan informasi, memaparkan hasil
analisis dan berusaha mengajak siswa siswi untuk ikut turun tangan berbuat langsung dalam
pelaksanaan konservasi mangrove.
Dalam kegiatan street law ini para mahasiswa hanya didampingi dan diawasi oleh
para pengajar, sehingga mahasiswalah yang berperan aktif sebagai penyuluh. Karena
pentingnya peran mahasiswa dalam kegiatan ini maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum dan ketika kegiatan street law tersebut dilaksanakan, yaitu:5
a. Mempersiapkan tema street law dan tempat pelaksanaannya,
b. Role play, mempersiapkan peran masing-masing mahasiswa yang akan terjun untuk
street law,
c. Simulasi, mahasiswa melakukan simulasi sesuai dengan masing-masing peran yang
telah ditentukan di dalam role play, agar nantinya mahasiswa siap saat melaksanakan
street law di lapangan.
d. Penyuluhan, mahasiswa melaksanakan penyuluhan di tempat yang telah ditentukan
dengan menyampaikan suatu tema tertentu sesuai dengan role play dan simulasi yang
telah dilaksanakan.
e. Penilaian, sesuai dengan kesepakatan dosen pengampu dan mahasiwa. Dalam klinik
hukum lingkungan nilai street law selain dari praktik yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa juga didapat dari laporan akhir yang dibuat oleh mahasiswa.
Pada pelaksanaan street law dengan mitra Earth Hour yang telah lalu, mahasiswa
Klinik Hukum Lingkungan FH Unud mengambil tema penyuluhan “Meningkatkan
Kesadaran Siswa Dalam Pelestarian Hutan Mangrove”, mahasiswa sebagai penyuluh ingin
membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya
konservasi mangrove dan bagaimana manfaat mangrove untuk kelestarian alam dan manusia,
jadi kesadaran untuk peduli ditanamkan sejak dini.
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat Tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana terkait Perkembangan Mitra dan Pola Pengembangan Konsep Pembelajaran
Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana. Dimana dalam penentuan mitra klinik
5 Kadek Sarna et.al., 2016, Pengembangan Metode Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan, Planning,
Experiential dan Reflection Component, Udayana University Press, Denpasar, h. 108.
1
dilakukan secara selektif dan disesuikan dengan fokus isu yang ditentukan Tim klinik. Terhadap
Mitra juga dilakukan komunikasi berkala dan diberikan ruang yang luas untuk ikut serta
melakukan pengembangan pola pembelajaran sesuai dengan program dan arah gerakan namun
dengan tetap berkesesuian dengan tujuan klinik. Adapun mitra klinik Hukum Lingkungan
Universitas Udayana dari mulai dilaksanakan hingga tahun 2017 meliputi : BLH, Wahli Bali, EH
Denpasar, PPLH Bali dan Komunitas-komunitas lingkungan di Provinsi Bali.
Terkait dengan Pengembangan Pola Pembelajaran, Tim Klinik Hukum Lingkungan telah
mencoba beberapa langkah baru dan kreatif dalam pengembangan proses pembelajaran
khususnya dalam pelaksanaan experiential component bersama mitra. Salah satu yang dapat
dijadikan contoh adalah saat pelaksanaan klinik hukum lingkungan dengan fokus isu konservasi
mangrove dengan mitra komunitas Earth Hour Denpasar. Pengembangan pola experiential
component dilakukan bersama mitra dengan tetap melandaskan pada tujuan utama yang ingin
dicapai yaitu memberi kemanfaatan sebesarnya dan mendukung upaya konservasi mangrove.
Bentuk pengembangan pola experiential component yang dilakukan meliputi : pembentukan
kajian multiperspektif terkait konservasi mangrove, aksi turun kelapangan, social campaign,
diskusi bersama mitra, forum mahasiswa bersama dan ditutup dengan penyebarluasan hasil
dalam bentuk street law clinic dengan fokus isu terkait konservasi.
Dengan pengembangan pola pembelajaran klinik hukum ini kami berkeyakinan bahwa
Peran kampus dalam menjawab isu-isu lingkungan dapat dioptimalisasi dengan nyata melalui
pengembangan konsep pendidikan yang dimasukkan dalam sistem kurikulum perkuliahan.
Kampus sudah seharusnya hadir ditengah masyarakat sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Gagasan pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan Fakultas
Hukum Universitas Udayana untuk dapat ikut menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali
kemudian dapat menjadi upaya nyata kampus untuk dapat berkontribusi bagi daerah dan
memberi kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Daftar Pustaka
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3419.
Buku
1
Dwidjoseputro, Ekologi Manusia dengan Lingkungannya, PT Erlangga, Jakarta, 1994, h.
32.
Sarna, Kadek, et.al., 2016, Pengembangan Metode Pembelajaran Klinik Hukum
Lingkungan, Planning, Experiential dan Reflection Component, Udayana University Press,
Denpasar, h. 108.
Internet
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/indonesia-
penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/, diakses pada tanggal 1 Mei 2017.
http://suaradewata.com/read/2015/10/26/3250/Sampah-Jadi-Ancaman-Serius-Pariwisata-
Bali.html, diakses pada tanggal 1 Mei 2017.
L/O/G/O
Diskusi Lingkungan
ARAH PENGEMBANGAN KLINIK HUKUM LINGKUNGAN FH UDAYANA &
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA DENPASAR
Oleh :
Putu Ade Hariestha Martana
Kadek Agus Sudiarawan
Sabtu, 2 Desember 2017
Kerjasama
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Bali
(PPLH BALI)
&
Klinik Hukum Lingkungan
Fakultas Hukum Universitas Udayana
Klinik Hukum Lingkungan
www.themegallery.com
Sejarah Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD
“Mata kuliah Klinik Hukum Lingkungan”
- Terbentuk pada tahun 2013 sebagai salah satu mata
kuliah pilihan di FH UNUD, merupakan bentuk realiasi
akan pentingnya Mata kuliah klinik hukum bagi
mahasiswa hukum.
- Merupakan hasil kerjasama FH UNUD dengan E2J yang
didukung oleh USAID dan TAF
- Merupakan salah satu klinik hukum yang pertama
terbentuk di FH UNUD (dari 4 Klinik Hukum yang ada)
www.themegallery.com
Pengembangan Pola Pembelajaran Klinik Hukum
Sebagai sebuah program pendidikan yang didasarkan pada
metode pengajaran yang interaktif dan reflektif
Didalamnya mengandung pengetahuan, nilai dan
keahlian praktik
Clinical Legal Education/Klinik Hukum merupakan salah
satu pola pembelajaran yang begitu menarik untuk terus
dikembangkan.
www.themegallery.com
Tujuan Klinik Hukum & Potensi Pengembangan
Tujuan utama yang ingin dicapai dari pembelajaran klinik hukum :
a. pelayanan kepada masyarakat (publik service),
b. keadilan sosial (social justice).
Hal ini membuka ruang pengembangan terhadap :
- model-model pelaksanaan klinik hukum (in house,out house,
kombinasi, street law)
- komponen metode pengajaran (planning, expreintal,reflection)
(dalam upaya mencapai tujuan dan memberikan kemanfaatan
sebesar-besarnya bagi masyarakat)
www.themegallery.com
Klinik Hukum Lingkungan
• Klinik Hukum Lingkungan merupakan salah satu klinik
yang dikembangkan/ditawarkan di Fakultas Hukum
Universitas Udayana Bali.
• Substansi mata kuliah klinik hukum lingkungan mencakup
aspek-aspek mengenai isu dan permasalahan lingkungan
baik secara umum maupun yang khusus terjadi di
Provinsi Bali serta bagaimana penegakannya
www.themegallery.com
Tujuan Klinik Hukum Lingkungan
1. Lulusan mahasiswa FH UNUD yang mampu berpraktik saat terjun ke dalam dunia kerja
2. Klinik hukum lingkungan menawarkan suatu wawasan praktik dan advokasi dalam bidang lingkungan hidup
(menganalisis dan mencoba menjawab isu-isu lingkungan yang sedang berkembang)
www.themegallery.com
Pengembangan Pola Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD
Fokus isu yang diambil oleh Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum
Udayana 2016 dan 2017 :
“Mendukung gerakan konservasi mangrove yang merupakan salah satu
isu lingkungan sensitif di Provinsi Bali” (2016)
“Pengelolaan Sampah di Kota Denpasar” (2017)
Dalam pelaksanaannya, klinik hukum lingkungan menjalin kerjasama dengan
organisasi/komunitas peduli lingkungan di Provinsi Bali.
(EH Denpasar PPLH Bali)
www.themegallery.com
Perkembangan Mitra Klinik Hukum Lingkungan
Magang
• WALHI ( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia • BLH (Badan Lingkungan Hidup)
Street Law • Penyuluhan tentang Sampah d SMPK Harapan dan SMAN 8 Denpasar
Konservasi
Manggrove
& Sampah
• Earth Hour Denpasar dan PPLH Bali
www.themegallery.com
GOALS : Gerakan Konservasi Manggrove Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD 2016
Turun ke Lapangan
Kajian Multi Perspektif
Gerakan Advokasi
(social campaign)
www.themegallery.com
TAHAPAN PELAKSANAAN
KLINIK HUKUM LINGKUNGAN 2016
Fokus Isu : Konservasi Manggrove
(Kajian, Aksi Turun Ke Lapangan, Aksi Sosial)
www.themegallery.com
Lecture Planning Component Penyiapan Konsep dengan Fokus Isu yang diambil pada setiap semester perkuliahan
www.themegallery.com
Planning Component Pemberian materi, konsep, dasar-dasar Hukum Lingkungan
www.themegallery.com
Pembentukan Tim Kajian Target : penguatan kemampuan analisis mahasiswa terhada isu-isu terkait konservasi manggrove
Terdapat 5 Tim Kajian dengan Fokus Isu masing-masing
Isu yang diangkat meliputi :
1. Pengaturan Konsep Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya Mendukung Konservasi Mangrove Di Kabupaten Badung
2. Strategi Kebijakan Pengembangan Hutan Mangrove Sebagai Wisata Edukasi
3. Peran Pemerintah Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Kerusakan Terhadap Ekosistem Mangrove
4. Optimalisasi Konservasi Mangrove Guna Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir Menurut Perspektif Hukum Lingkungan
5. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Penanggulangan Gangguan Terhadap Ekosistem Mangrove Di Kabupaten Badung, Bali
www.themegallery.com
Hasil Kajian Mahasiswa Klinik Hukum
www.themegallery.com
Expriental Component Mengajak Mahasiswa Turun Langsung Melihat Kondisi Nyata di Lapangan
www.themegallery.com
Pembibitan Mangrove :
www.themegallery.com
Penanaman Manggrove :
www.themegallery.com
Kegiatan Pembersihan areal hutan mangrove :
www.themegallery.com
Gerakan Social Campain Melalui Berbagai Media Sosial
Menggugah Kesadaran Lingkungan Generasi Muda
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
“Mahasiswa Bicara” Presentasi & Diskusi Hasil Kajian bersama Mitra
Kegiatan Penutup Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD
www.themegallery.com
Mahasiswa Klinik Hukum Lingkungan Tampil Di INCLE Confrence 2016
www.themegallery.com
KERJASAMA
Klinik HUKUM Lingkungan – PPLH Bali 2017
• Diskusi Lingkungan (Permasalahan Lingkungan di Bali)
terkait :
- Sampah
- Pengelolaan Sampah
- 3 R & Pemilahan Sampah
- Program Daerah terkait pengelolaan Sampah
- Perda / Perwali terkait Lingkungan
www.themegallery.com
Fokus Isu : Pengelolaan Sampah Kota Denpasar (2017)
Bekerjasama dengan PPLH Bali
Analisis terhadap pelaksanaan :
- Perda Provinsi Bali No.5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Sampah
- Perwali Denpasar No.11 Tahun 2016 tentang tata cara
pengelolaan dan pembuang sampah di kota Denpasar
www.themegallery.com
BENTUK KERJASAMA TAHUN 2017
• Diskusi Kondisi Pengelolaan Sampah di Kota Denpasar
• Pembagian Kelompok Survey Permasalahan Sampah
(Denpasar Timur, Barat, Selatan, Utara)
• Penyusunan daftar pertanyaan
• Turun ke lapangan
• Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
• Presentasi dihadapan hasil penelitian dan diskusi
bersamamitra klinik
Hasil : Laporan hasil kondisi pengelolaan sampah di Kota
Denpasar
www.themegallery.com
Dokumentasi Diskusi PPLH BALI
www.themegallery.com
Presentasi Hasil Bersama Mitra
L/O/G/O
Bahwa Lingkungan hidup yang bersih & sehat bukan hanya untuk kita,
Ada generasi yang menunggu untuk menikmati lingkungan yang baik
dimasa depan.
Ikutlah bergerak, turun tangan dalam menjaga kebersihan dan keasrian
lingkungan anda
Mulailah dengan peduli terhadap apa yang ada sekitar kita
PENUTUP
Klinik Hukum Lingkungan