Post on 07-Dec-2015
description
DISKUSI
1) Bagaimana cara penegakan diagnosa dan pemeriksaan apa saja
yang dapat dilakukan ?
Jawab :
Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardina
berikut :
1. Pruritus nocturna
Gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih
tinggi pada suhu yang lebih lembab.
2. Sekelompok orang.
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah
keluarga biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula
dalam sebuah pemukiman yang padat penduduknya, skabies dapat menular
hampir ke seluruh penduduk.
3. Adanya terowongan
Kelangsungan hidup Sarcoptes scabiei sangat bergantung kepada
kemampuannya meletakkan telur, larva dan nimfa didalam stratum
korneum, oleh karena itu parasit sangat menyukai bagian kulit yang
memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar dan tipis.
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Apabila kita dapat menemukan terowongan yang masih utuh kemungkinan
besar kita dapat menemukan tungau dewasa, larva, nimfa maupun skibala
dan ini merupakan hal yang paling diagnostik. Akan tetapi, kriteria
yang keempat ini agak susah ditemukan karena hampir sebagian besar
penderita pada umumnya datang dengan lesi yang sangat variatif dan tidak
spesifik.
35
Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Kerokan kulit
Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan minyak mineral atau KOH
10% lalu dilakukan kerokan dengan meggunakan scalpel steril yang
bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan
pemeriksaan diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup
lalu diperiksa dibawah mikroskop.
2. Mengambil tungau dengan jarum.
Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan
kedalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke
ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat pada
ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini
mudah dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi.
3. Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)
Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi
dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan
selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol,
terowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di
sekitarnya karena akumulasi tinta di dalam terowongan. Tes dinyatakan
positif bila terbetuk gambaran kanalikuli yang khas berupa garis
menyerupai bentuk zigzag.
4. Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)
Diagnosis pasti dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala secara
mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan
telunjuk kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan irisan superficial
secara menggunakan pisaudan berhati-hati dalam melakukannya agar tidak
berdarah. Kerokan tersebut diletakkand i atas kaca objek dan ditetesi
dengan minyak mineral yang kemudian diperiksadibawah mikroskop.
36
5. Biopsi irisan dengan pewarnaan HE
6. Uji tetrasiklin
Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli.
Setelah dibersihkan, dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu
Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan
pada kanalikuli.
2) Kenapa pada terapi topikal memilih permetrin 5% ?
Jawab :
Pilihan permetrin dikarenakan efek toksik dan efek iritasi yang minimal
serta pemberian obat yang dapat memberi hasil yang lebih baik.
Hal ini disebabkan karena hanya sedikit yang terabsorpsi di kulit dan cepat
dimetabolisme yang kemudian dikeluarkan kembali melalui keringat dan
sebum, dan juga melalui urin. Belum pernah dilaporkan resistensi setelah
penggunaan obat ini.
1) Bagaimana transmisi yang terjadi pada penyakit tungau ini? Dan
bagaimana pada pasien ini? Serta dalam bentuk apa parasit ini bisa
bertransmisi ketubuh manusia?
Jawab :
Cara penularan penyakit skabies terbagi dua, yaitu :
Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,
tidur bersama dan hubungan seksual.
Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain-lain.
Pada pasien ini, jelas didapatkan transmisi penyakit skabies ini kontak
langsung dari teman sekosanya ditambah lagi os menyatakan tidur
bersama dengan temannya yang terlebih dahulu mengeluhkan penyakit ini
serta os juga mennyatakan bahwa ia sering bertukar pakaian ataupun
handuk dengan temannya tersebut terutama 1 bulan terakhir ini.
37
Parasit skabies ini dapat bertransmisi dalam bentuk larva dan skabies
dewasa. Dari siklus hidupnya telur yang menetas akan menjadi larva yang
memiliki tiga pasang kaki sehingga larva ini ada yang bergerak
kepermukaan kulit begitu juga yang dewasa sehingga apabila ada yang
bertranmisi ketubuh manusia yang lain maka akan ditemukan dalam
bentuk larva maupun dewasa.
38