Post on 22-Oct-2020
Disampaikan oleh Dr. Suryanto (Koordinator GC UNS)
Dalam rangka Seminar Kampus Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan
di Masa Pandemi Covid -19
Dampak Covid-19
Dampak Covid-19 bukan hanya sisipermintaan (demand) namun juga sisi penawaran (supply)
Social Distancing berdampak padaPHK (sisi supply)
Social Distancing berdampak pula penurunan permintaan (sisidemand)
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA
(MARET 2018) → Kondisi Maret 2019 belum release
Di atas Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional
14 Kabupaten(Wonosobo 17,58%, Kebumen 17,47%, Brebes 17,17%, Pemalang 16,04%, Purbalingga 15,62%,
Banjarnegara 15,46%, Rembang 15,41%, Banyumas 13,50%, Sragen 13,12%, Klaten 12,96%, Demak
12,54%, Grobogan 12,31%, Blora 11,90% dan Purworejo 11,67%)
Di bawah Provinsi Jawa
Tengah dan di atas
Nasional
9 Kabupaten(Cilacap 11,25%, Magelang 11,23%, Wonogiri 10,75%, Pekalongan 10,06%, Boyolali 10,04%,
Karanganyar 10,01%, Pati 9,90%, Temanggung 9,87% dan Kendal 9,84%)
Di bawah Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional
12 Kabupaten/Kota(Kota Surakarta 9,08%, Kab. Batang 8,69%, Kab. Tegal 7,94%, Kota Magelang 7,87%, Kota Tegal
7,81%, Kab. Sukoharjo 7,41%, Kab. Semarang 7,29%, Kab. Jepara 7,00%, Kab. Kudus 6,98%, Kota
Pekalongan 6,75%, Kota Salatiga 4,84% dan Kota Semarang 4,14%)
4,1
4
4,8
4
6,7
5
6,9
8
7,0
0
7,2
9
7,4
1
7,8
1
7,8
7
7,9
4
8,6
9
9,0
8
9,8
4
9,8
7
9,9
0
10,0
1
10,0
4
10,0
6
10,7
5
11,2
3
11,2
5
11,6
7
11,9
0
12,3
1
12,5
4
12,9
6
13,1
2
13,5
0
15,4
1
15,4
6
15,6
2
16,0
4
17,1
7
17,4
7
17,5
8
0
50
100
150
200
250
300
350
0,002,004,006,008,00
10,0012,0014,0016,0018,0020,00
Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota (%) Jawa Tengah (11,32%)
Sumber:
Dishanpan (2020)
Dampak Covid-19 dan Kerentanan Sosial
Wabah Penyakit
Pandemi
Covid-19
Kerentanan
Tidak RentanRentan
Ketahanan Pangan
Terganggu
Kemiskinan
Meningkat
Ketimpangan
Pendapatan
Kehidupan
Sosial
Terganggu
Kesejahteraan
Masyarakat
tidak
terganggu
secara
signifikan
01
Dampak dari bencana cenderung lebih
menghancurkan di negara berkembang sebagai akibat
dari interaksi antara pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, harapan
sosial dan tumbuh saling ketergantungan (Lawal dan
Arokoyu, 2015).
Komponen yang digunakan untuk menghitung
kerentanan sosial dengan metode Social
Vulnerability Index (SoVI) terdiri dari 14
komponen utama, yaitu: status sosial ekonomi,
umur, properti, kesehatan, kependudukan,
pendidikan, jenis kelamin, pengangguran,
pedesaan/perkotaan, ketergantungan sosial,
populasi masyarakat berkebutuhan khusus,
penyewa, pekerjaan, dan struktur keluarga dan
sebelas komponen utama tersebut masing-
masing terdiri dari beberapa sub-komponen.
Menakar Kerentanan Sosial
Skor SoVI dapat digunakan untuk acuan
untuk memetakan tingkat kerentanan
relative dalam suatu kawasan. SoVI juga
dapat digunakan sebagai indikator
kekuatan suatu daerah apabila kebijakan
karantina wilayah atau PSBB dijalankan.
Ukuran kerentanan
sosial dapat diwakili
oleh SoVI
Dampak Covid-19
meningkatkan
kerentanan sosial di
daerah-daerah.
1
2
3
Hubungan Indikator SoVI dan Indeks
Kemiskinan
Regency Sosioeconomic Performance Indicator
SoVI P0* P2* HDI*
Sragen 30 15.48 0.63 70.34
Sukoharjo 25 9.52 0.26 73.88
Wonogiri 27 13.66 0.51 66.84
Karanganyar 22 12.97 0.47 73.41
Sragen 46.25 45.25 97 49.5 45
Sukoharjo 71.5 75 79.5 81.5 76
Wonogiri 45.75 44 42 46 50
Karanganyar 64.25 59.5 67 64.5 71.5
Indeks Ketahanan Pangan
Kesimpulan dan Implikasi
Dampak Covid-19
meningkatkan
kerentanan sosial
ekonomi masyarakat
di daerah
Indeks Kerentanan
Sosial berbanding
lurus dengan Indeks
Kemiskinan (P0 atau
P2), artinya apabila
semakin indeks
kemiskinan suatu
daerah tinggi maka
indeks kerentanan
sosial daerah tersebut
juga tinggi.
Tingkat
kerentanan sosial
yang tinggi
menggambarkan
potensi
peningkatan
permasalahan-
permasalahan
sosial ekonomi
yang lebih tinggi.
Perlu identifikasi
sektor-sektor
ekonomi yang
rentan mengalami
dampak karena
Covid-19,
misalnya sektor
pariwisata.
Perlu pemetaan
penawaran dan
permintaan
barang-barang
pangan di
Soloraya dan
nasional
Relokasi anggaran bagi
civitas akademik dan
penduduk sekitar kampus
Pemberiaan subsidi
pulsa untuk
pembelajaran daring
bagi mahasiswa
Gerakan
mahasiswa
yang dibantu
oleh DPL
Restrukturisasi
Pembayaran SPP
untuk mahasiswa
Sosialisasi
pola hidup
sehat
Rekognisi KKL dan KKN dengan
program yang terkait dengan
penanganan Covid-19 dan tetap
menjalankan UNS: 1 student 5 tress
Peran Kampus UNS
TERIMAKASIH