DISAIN EKSPERIMEN

Post on 04-Jul-2015

615 views 7 download

Transcript of DISAIN EKSPERIMEN

DISAIN EKSPERIMEN

PROGRAM STUDI PEP PASCASARJANA UNJ

2006

PENELITIAN EKSPERIMENTALSuatu penelitian yang berusaha untuk melihat pengaruh

sebab akibat dengan melakukan uji coba

Keunggulan Kelemahan

•Peneliti memiliki peluang untuk mengontrol variabel luar•Peneliti dapat memanipulasi variabel•Hasil penelitian dapat memberi arah yang lebih akurat dan dapat menyarankan solusi praktis untuk penelitian baru

•Untuk mendisain lingkungan artifisial yang mendekati keadaan asli sering kali sulit dilakukan•Memerlukan waktu yang relatif lama•Memerlukan biaya relatif mahal

TUJUANDISAIN EKSPERIMEN

• Memperoleh atau mengumpulkan informasi yang maksimum sesuai dengan data yang diperlukan

• Melakukan penelitian secara efisien dengan memperhatikan:– Waktu– Tenaga– Dana– material

PRINSIP DASAR DISAIN EKSPERIMEN

• Replikasi, artinya pengulangan eksperimen• Rendemisasi atau pengacakan, dilakukan untuk

menghilangkan bias• Kontrol lokal, dapat berbentuk pengelompokan,

penyeimbangan dan pemblokan

LANGKAH-LANGKAHMEMBUAT DISAIN EKSPERIMEN • Perumusan masalah

• Perumusan hipotesis

• Penentuan teknik dan disain ekperimen

• Melakukan eksperimen

• Menentukan teknik statistika terhadap hasil eksperimen

• Mengambil kesimpulan

MERUMUSKAN MASALAH

• Masalah yang dipilih merupakan sesuai yang baru

• Mengandung rancangan eksperimen ( variabel bebas dan terikat)

• Tidak bertentangan dengan moral

• Masalah yang dipilih dapat diselesaikan melalui penelitian eksperimen

MERUMUSKAN HIPOTESIS(hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan

antar dua variabel atau lebih)

HIPOTESIS PENELITIAN• Berlandaskan teori• Mengandung implikasi yang jelas untuk dapat diuji • Bentuk kalimat pernyataan tentang relasi yang

menghubungkan antar variabelHIPOTESIS STATISTIK• Hipotesis nol• Hipotesis kerja atau alternatif

PENGERTIAN VALIDITAS

• Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

• Suatu instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen tersebut menjalan fungsinya sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

VALIDITAS INTERNAL

• Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain.

• Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam:- Peristiwa (sejarah)- Kematangan- EfekTesting- Instrumen- Regresi Statistik- Mortalitas- Kontaminasi- Bias oleh seleksi kelompok

TIPE VALIDITAS

• Content Validity

• Construct Validity

• Criterion-related Validity

CONSTRUCT VALIDITY

• Validitas yang menunjukan sejauhmana instrumen mengungkapkan suatu trait atau kontrak teoritik.

• Validitas konstrak biasanya memerlukan tehnik analisis statistika.

• Mempermasalahkan seberapa jauh item instrumen mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur, sesuai dengan konsep atau definisi konsetual yang telah ditetapkan.

CONTENT VALIDITY

• Sejauhmana item dalam instrumen mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.

• Sejauhmana isi instrumen mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur.

• Estimesi content validity tidak melibatkan perhitungan statistik melainkan hanya analisis rasional.

KRITERION-RELATED VALIDITY

• Adalah validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria internal amupun eksternal.

• Kriteria internal adalah tes atau instrumen itu sendiri menjadi kriteria.

• Kriteria eksternal adalah hasil ukur instrumen atas tes lain diluar instrumen yang menjadi kriteria, misalnya tes baku.

VALIDITAS INTERNAL

• Seberapa jauh hasil ukur butir konsisten dengan hasil ukur instrumen sebagai suatu kesatuan

• Tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen

• Jika koefisien korelasi antara skor butir dan skor total instrumen positif dan signifikan maka butir dapat dianggap valid berdasarkan ukuran validitas internal

VALIDITAS INTERNAL

• Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain.

• Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam:- Peristiwa (sejarah)- Kematangan- EfekTesting- Instrumen- Regresi Statistik- Mortalitas- Kontaminasi- Bias oleh seleksi kelompok

VALIDITAS EKSTERNAL

• Validitas Kunkuren– Jika krieteria eksternal yang digunakan

adalah ukuran atau penampilan saat ini atau saat yang bersamaan dengan pengukuran.

• Validitas prediktif– Jika kriteria eksternal yang digunakan ukuran

atau penampilan masa yang akan datang.

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

• Suatu penelitian yang berusaha untuk melihat hubungan sebab akibat dengan melakukan uji coba

DESAIN PRA-EKSPERIMEN

One group after- only design ( one short case study)

• Desain yang melibatkan satu kelompok dan hanya satu kali observasi atau pengukuran

• Studi deskriptif

• Disain: X O

treatment observasi

DESAIN PRA-EKSPERIMEN

• One group before-after ( pretest-posttest) design

• Melibatkan satu kelompok namun pengukuran atau observasi dua kali ( awal perlakuan dan akhir perlakuan )

• Disain: O X O

preresponse treatment postresponse

measure measure

DESAIN PRA-EKSPERIMEN

Nonequivalent posttest-only design (static group comparison)• Melibatkan kelompok kontrol• Desain: Treatment Response Measure X 01 ----------------------------------- compare 02

DESAIN EKSPERIMENTAL SEJATI

• Kontrol terhadap variabel ekstranus dibuat terpadu dalam desain sendiri

• Variabel ekstranus adalah variabel yang bersaing dengan variabel independen yang sengaja dirancang

• Keunggulan desain eksperimental sejati (ES):- Desain ES melibatkan setidaknya satu

kelompok pembanding- Desain ES menggunakan penugasan acak

(random assignment) sebagai upaya untuk menyetarakan kelompok-kelompok pada awal eksperimen

DESAIN EKSPERIMENTAL SEJATI

Pre Test-Post Test Control Group Design• Melibatkan dua kelompok atau lebih• Kedua kelompok diobservasi atau diukur pada

awal, kemudian diobservasi setelah perlakuan selesai

• Desain: Kel 1 R O X OKel 2 R O O(control)

preresponse treatment postresponse measure measure

DESAIN EKSPERIMENTAL SEJATI

Post Test-Only Control-Group Design• Kelompok kontrol hanya dilakukan pada tes

akhir saja• Desain yang paling populer, cocok untuk

penelitian eksperimental• Desain:Kel 1 R X OKel 2 R O(control)

treatment postresponse measure

DESAIN EKSPERIMENTAL SEJATI

Solomon Four-Group Design• Kombinasi dua desain sebelumnya• Melibatkan dua kelompok perlakuan dan

dua kelompok kontrol. Tes awal dan tes akhir hanya dilakukan pada dua kelompok, sedangkan dua kelompok lainnya hanya mendapat tes akhir

• Desain ini jarang dipakai dalam penelitan pendidikan dan psikologi

• Desain:

Kel 1 R O X O

Kel 2 (C) R O O

Kel 3 R X O

Kel 4 (C) R O

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

• Digunakan jika desain ES tidak fleksibel• Desain ini bisa melakukan kontrol tetapi

terbatas• Dapat mengontrol hal berikut:

1. Kapan observasi/pengukuran dilakukan2. Kapan perlakuan/variabel diperkenalkan3. kelompok alamiah (intact group) mana

yang mendapatkan perlakuan

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

Desain Tes Awal-Tes Akhir (TAA)

a. Desain kelompok Kontrol Tdk Setara (KKTS)

- Tidak adanya randomisasi

- Mewajibkan subyek mengikuti tes awal

dan tes akhir

- Desain:

O1 X O2 (eksperimental

group)__ __---------------------------------------------------------__________________

O1 O2 (control group)

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

• a Desain Perbandingan Kelompok yang bersifat Statik

• Bagan :

X O

_______

O

Kelompok eksperimen dan kontrol tidak ditunjukkan secara rambang

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

• Desain Seri Waktu• Bagan :

O O O O X O O O O

• SATU KELOMPOK SUBJEK DIUKUR DALAM INTERVAL WAKTU TERTENTU

• PENGARUH PERLAKUAN EKSPERIMEN JIKA ADA SELISIH HASIL PENGUKURAN SEBELUM DAN SESUDAH EKSPERIMEN

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

• DESAIN COUNTERBALANCE

• BAGAN:– X1 O X2 O X3 O– X3 O X1 O X2 O– X2 O X3 O X1 O

• AAAA

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

Desain Tes Awal-Tes Akhir (TAA)

b. Desain Tes Awal – Akhir dengan Sampel Terpisah (TAAST)

-

DESAIN QUASI EKSPERIMENTAL

DISAIN ACAK SEMPURNA

• EKSPERIMEN FAKTOR TUNGGAL

Lanjutan

• Tipe content validity.– Face validity

• Adalah tipe validitas yang paling rendah siknifikannya karena hanya didasarakan pada penilaian terhadap format penampilan. Atau mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur.

– Logical validity• Adalah validitas sampling yang menunjukan

sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur.