Post on 06-Mar-2019
DIMENSI DAKWAH PADA KEGIATAN PUBLIC RELATIONS
DI HOTEL BALAIRUNG JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S. Sos)
Oleh:
Umu Kulsum
NIM : 1112051000108
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H/2018M
i
ABSTRAK
Nama : Umu Kulsum
NIM : 1112051000108
Dimensi Dakwah Pada Kegiatan Public Relations Hotel Balairung Jakarta
Hotel Balairung Jakarta merupakan hotel konvensional milik pemerintah
Sumatera Barat. Dimana, hotel ini memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan
hotel-hotel konvensional lainnya. Hotel Balairung Jakarta memiliki konsep etnik
Sumatera Barat yang sangat kental dengan keislamannya. Seperti pengelolaan
manjemen hotel ini, mulai dari pengecekan penerimaan tamu yang akan menginap
jika tamunya berpasangan. Apakah mereka mukhrim atau bukan, dari segi
pelayanan makanan sudah lebih dahulu diuji kehalalannya. Dengan kata lain,
Hotel Balairung Jakarta dalam kegiatan public relationsnya menerapkan dimensi-
dimensi dalam pengelolaan manajemen hotelnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul pertanyaan bagaimana
cara Hotel Balairung Jakarta menerapkan dimensi dakwah dalam kegiatan public
relations? Bagaimana cara mereka mempublikasikan Hotel Balairung Jakarta
sebagai Hotel Konvensional yang berbasis syariah.
Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah Relationship
Management Theory dari Ledingham teori ini terkait dengan aktifitas komunikasi
yang menghubungkan organisasi dan public.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
dengan pendekatan kualitatif deksriptif, dimana peneliti berusaha menelaah suatu
kasus secara lebih intensif dan lebih mendalam. Temuan yang diperoleh tidak
menggunakann ukuran angka. Namun, berupa aspek kulitas atau makna dibalik
suatu fakta. Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data dan observasi
dengan turun langsung kelapangan serta dilengkapi dokumentasi untuk
memperkuat hasil penelitian.
Dimensi dakwah sangat nampak dari berbagai aspek kegiatan yang
dilakukan oleh Public Relations dari Hotel Balairung Jakarta mulai dari fasilitas,
keamanan, serta program-program keagamaaan yang ada disana. Sehingga hotel
ini dapat dikatakan Hotel Konvensional yang berbasis Syariah karena
menggunakan dimensi-dimensi dakwah dalam pengelolaan manajemen hotelnya.
Kata Kunci : Public Relations, Dimensi Dakwah,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
tak lupa senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan
para sahabatnya semoga kita dapat tercurahkan rahmatnya di hari akhir nanti.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mengalami banyak kendala dan kesulitan sehingga rasa putus asa pun kerap kali
datang dan dirasakan, namun berkat dukungan tiada henti serta bantu dan bimbingan
yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, menjadikan penulis kembali
bangkit dan bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini sehingga akhirnya skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini banyak yang telah memberikan bantuan baik
material maupun inmaterial. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan,
M.A, Wakil Dekan I dalam bidang akademik Suparto, M. Ed. Ph. D, Wakil
Dekan II dlaam bidang administrasi Dr. Roudhonah, M. Ag, dan Wakil Dekan
III dalam bidang kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M. Si.
2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
3. Fita Faturohmah, M. Si, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam
iii
4. Dr. A. Ilyas Ismail, MA Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dengan sabar dari tahap awal sampai dengan selesai, yang selalu
menyempatkan waktunya di sela-sela kesibukannya dan selalu memberikan
pemikiran dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi yang baik.
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mendidik dan memberikan banyak ilmu untuk dunia dan akhirat bagi penulis.
6. Segenap staff Tata Usaha, karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memfasislitasi penulis agar
lebih mudah dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibunda dan Almarhum Ayah tercinta, Ibu Iroh dan Bapak Sayuti Zein, kakak
Nihlah Zein, Ahmad Syaukani Zein, Rahman Faried dan keponakan Shanaya
Khanza Rafani yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan motivasi
kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
8. Fathimah Azzahra, Wita Ekasucita, Tyara Desta Arum, Syifa Fauziyah
Syukur, Puji Indah Lestari dan Isnaini Anis Farhah.
9. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata OASIS 2015 Universitas Islam Negeri
Jakarta
10. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam D 2012 yang telah sama-sama
berjuang dan saling memberikan bantuan serta dukungan dari masa kuliah
sampai dengan selesai perkuliahan
11. Kepada Bapak Andrizal Bakri selaku Public Relations dan Juga HRD
Manager Hotel Balirung Jakarta dan Bu Yessi selaku Marekting Hotel
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Fokus Penelitian .......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 5
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 5
F. Metode Penelitian........................................................................ 7
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Public Relations .......................................................................... 14
B. Fungsi dan Tujuan Public Relations ........................................... 16
1. Fungsi Public Relations ........................................................ 16
2. Tujuan Public Relations ........................................................ 17
C. Proses Kegiatan Public Relations................................................ 20
D. Teori Public Relations ................................................................. 23
E. Hotel ............................................................................................ 24
1. Pengertian Hotel ................................................................... 24
2. Klasifikasi Hotel .................................................................. 25
F. Dimensi Dakwah ......................................................................... 31
1. Dimensi Kerisalahan (Bi Ahsan Al Qawl) ........................ 31
a. Irsyad ........................................................................... 32
b. Tabligh ........................................................................ 32
2. Dimensi Kerahmatan (Bi Ahsan Al Amal) ....................... 33
a. Tadbir .......................................................................... 34
c. Tahwir ......................................................................... 34
vi
BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL BALAIRUNG JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya Hotel Balairung Jakarta ................................. 35
B. Profil Hotel Balairung Jakarta ...................................................... 37
C. Arti Logo Hotel Balairung Jakarta ............................................... 38
D. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................. 39
E. Domisili Hotel Balairung Jakarta ................................................. 39
F. Struktur Organisasi ....................................................................... 40
G. Fasilitas......................................................................................... 41
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Dimensi Dakwah Yang Diterapkan Oleh Public Relations
Hotel Balairung Jakarta Dalam Melaksanakan
Kegiatan Hotel ............................................................................ 47
B. Proses Publikasi Public Relations Hotel Balairung Jakarta
Dalam Memperkenalkan Hotel Balairung
Jakarta sebagai Hotel Konvensional
Berstandar Syariah ...................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 75
B. Saran ............................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Hotel Balairung Jakarta ........................................................... 38
Gambar 3.2 Room Servise Hotel Balairung Jakarta ............................................. 41
Gambar 3.3 Kamar Hotel Balairung Jakarta ......................................................... 41
Gambar 3.4 Board Meeting Room Hotel .............................................................. 42
Gambar 3.5 Ball Room Hotel Balairung Jakarta .................................................. 42
Gambar 3.6 Executive Meeting Room Hotel Balairung Jakarta ........................... 43
Gambar 3.7 Dapua Hotel Baalirung Jakarta ......................................................... 43
Gambar 3.8 Smooking Area Hotel Balairung Jakarta ........................................... 44
Gambar 3.9 Promo Wedding Party Consultans .................................................... 44
Gambar 3.10 Masjid Hotel Balairung Jakarta ....................................................... 45
Gambar 3.11 Tempat Wudhu di Lantai 3.............................................................. 45
Gambar 3.12 Gym Hotel Balairung Jakarta .......................................................... 46
Gambar 4.1 Nuansa Hotel Balairung Jakarta ........................................................ 49
Gambar 4.2 Pengunjung Berfoto dengan Berlatar Belakang Miniatur ................. 50
Gambar 4.3 Pengunjung Berfoto dengan Berlatar Belakang Miniatur
Rumah Gadang ...................................................................................................... 50
Gambar 4.4 Karyawan Wanita Menggenakan Busana
Muslim dan Hijab .................................................................................................. 51
Gambar 4.5 Karyawan laki-laki Menggunakan Pakaian Adat
Minangkabau ......................................................................................................... 51
Gambar 4.6 Penyedian waktu shalat dan Al-Qur’an di setiap kamar ................... 54
Gambar 4.7 Penyedian Sajadah dan Al-Qur’an
di setiap kamar ...................................................................................................... 55
Gambar 4.8 Menu Makanan di Dapua Balairung ................................................. 59
viii
Gambar 4.9 Jadwal Kultum untuk karyawan ........................................................ 61
Gambar 4.10 Santunan Anak Yatim ..................................................................... 62
Gambar 4.11 Sahur On The Road ......................................................................... 63
Gambar 4.12 Pengajian rutin Masyarakat Minang di lantai 3 .............................. 65
Gambar 4.13 Peraturan Adatt Basandi Syara ........................................................ 68
Gambar 4.14 Promosi Hotel di Traveloka ............................................................ 71
Gambar 4. 15 Acara Khalaqah Qur’an Nasional Di Hotel Balairung Jakarta……. 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagi sebuah perusahaan baik perusahaan yang berada di bawah
kepemilikan pemerintah maupun non pemerintah, seorang public relations
memiliki peran penting untuk kelangsungan perusahaannya. Tugas public
relations adalah untuk menganalisis berbagai kemungkinan, memperbaiki
akibatnya, dan memberikan masukan dan saran kepada para pimpinan
perusahaan dan menerapkan program-program yang sudah di rencanakan
untuk melayani semua kebutuhan perusahaan dan kepentingan publik.1
Selain itu, kegiatan public relations pada dasarnya merupakan bagian
dari teknik kegiatan (technique of communication) dengan ciri khas
komunikasi dua arah (two way communication) antara lembaga atau
sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut pihak public
relations menganalisis untuk mengetahui efec atau feedbacknya apakah
berdampak negatif atau pun berdampak positif yang menguntungkan posisi
organisasi di masyarakat.2
Dalam public relations dibutuhkan strategi program kerja agar tujuan
pada suatu perusahaan dapat terlaksana dengan maksimal. Strategi diartikan
1 Frank Jefkins, Public Relations Edisi Ke Lima, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 10-11.
2Rosady Ruslan, Kiat dan Kampanye Public Relations, (Jakarta:PT Grafindo Persada, 1997),
h.1.
2
sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang dalam melaksanakan
fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.3
Salah satu fungsi internal public relations ialah mengadakan perbaikan
dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya
perusahaan) berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan
produktifitas, kerja yang diharapkan terciptanya sence of belonging terhadap
perusahaan. Sedangkan public relations eksternal menurut Rosady Ruslan
ialah berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan (corporate
image) yang sekaligus mempertahankan citra produknya (product and brand
image).4 Selain itu public relations mengelola informasi opini mengenai
situasi perusahaan dimata masyarakat yang nantinya akan berpengaruh
terhadap citra perusahaan.5
Hotel adalah sebagai jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
besar atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan
dan minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial
serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan
pemerintah.6
3 Hadari Nawawi, Manager Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,
(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147. 4 Rosady Ruslan, Kiat dan Kampanye Public Relations, (Jakarta:PT Grafindo Persada, 1997),
h. 9. 5 Rosady Ruslan, Kiat dan Kampanye Public Relations, h. 9.
6 https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kemenparpostel_37_1986.pdf di akses
pada tanggal 11 Maret 2017 pada pkl: 13.00 WIB
3
Sedangkan Konvensional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
ialah kesepakatan umum seperti adat, kebiasaan, kelaziman.7 Dengan
demikian dapat diartikan bahwa Hotel Konvensional adalah hotel yang
manajemen operasionalnya berdasarkan kepada kesepakatan adat dimana
hotel tersebut didirikan atau kesepakan adat yang dimiliki hotel tersebut.
ة يدعىن إلى ولتكه نكم أم ئك هم لمنكر ٱوينهىن عه لمعروف ٱويأمرون ب لخير ٱم وأول
لمفلحىن ٱ
Hotel Balairung Jakarta, yang sejak awal berdiri sebagai Hotel
Konvensional bintang tiga dengan Standar Internasional. Hotel Balairung
Jakarta memilih sebagai Hotel Konvensional yang memakai berpegang
terhadap adat Khas Masyarakat Minangkabau atau Sumatera Barat yaitu “
Adat Basandi Syara, Syara Kitabullah” yang memiliki arti “Adat yang
ditopangkan/didasarkan oleh syariat agama Islam yang syariat tersebut
berdasarak pula pada Al-Qur’an dan Hadits”8 yang diterapkan secara tegas di
Hotel Balairung Jakarta yang merupakan Hotel Konvensional Besrtandar
Internasional.
Dengan berpengang teguhnya Hotel Balairung Jakarta dengan adat
basandi syara, syara kitabullah membuat hotel konvensional ini menerapkan
aturan-aturan Islam di dalam pengelolaan manajemen. Namun, Hotel
Balairung Jakarta saat ini tetap ingin menjadi Hotel Konvensional bukan hotel
7 https://kbbi.web.id/konvensional diakses pada tanggal 18 April 2017, pkl. 10:00 WIB
8 Chairul Anwar, Meninjau Hukum Adat Minangkabau, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 56.
4
syariah atau hotel halal yang berada di bawah pengawasan kementrian agama
dan memiliki syarat Halal dari MUI.
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, maka
peneliti tertarik untuk mengangkat judul skripsi “Dimensi Dakwah Pada
Kegiatan Public Relations Hotel Balairung Jakarta”.
B. Fokus Penelitian
Dalam rancangan penelitian kualitatif, focus kajian penelitian atau
pokok soal yang akan diteliti harus mengandung penjelasan mengenai
dimensi-dimensi apa saja yang menjadi pusat perhatian yang kelak akan di
bahas secara mendalam dan jelas.9
Melihat luasnya pembahasan yang akan penulis teliti, maka penulis
memfokuskan penelitian agar lebih jelas, terarah dan tidak meluas. Adapub
focus penelitiannya adalah pada kegiatan public relations dalam menjalankan
dimensi-dimensi dakwah di Hotel Balairung Jakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus pembatasan masalah diatas maka peneliti
merumusakan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara Hotel Balairung Jakarta menerapkan dimensi dakwah
dalam kegiatan public relations?
b. Bagaimana cara mereka mempublikasikan Hotel Balairung Jakarta sebagai
Hotel Konvensional yang berbasis syariah.
9 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitiabn Kualitatif, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2012), h. 41.
5
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui cara Hotel Balairung Jakarta menerepkan dimensi
dakwah dalam kegaitan public relations.
b. Untuk mengetahui cara mereka mempublikasikan Hotel Balairung
Jakarta sebagai Hotel Konvensional yang berbasis syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau
informasi dan pengetahua ilmiah bagi mahasiswa/I UIN Syarif Hidayatullah
terutama yang berkaitan dengan public relations.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa/I
komunikasi dan penyiara islam dan juga bagi seluruh lapisan masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis mengadakan tinjauan pustaka. Dengan
mengadakan studi pustaka ke Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta. Penulis
melakukan studi pustaka ini guna memastikan apakah ada kesamaan judul
atau tema penelitian yang penulis lakukan. Penulis kemudian menemukan
beberapa skripsi yaitu:
6
1. “Nilai-Nilai Dakwah Dalam Komunikasi Bisnis (Studi Analisis Atas
Komunikasi Bisnis H. Muhammad Ikhwan, SE).10
Skripsi ini ditulis
oleh Mahasiswa Universitas Islam Negri Jakarta Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Skripsi ini membahas tentang nilai-
nilai islam yang diterapkan dalam komunikasi bisnis H. Muhammad
Ikhwan, SE dalam menjalankan bisnisnya.
2. “Strategi Public Relations Radio 96,7 FM Dalam Membangun Citra
Positif.”11
Skripsi ini ditulis oleh Mahasiswa Universitas Islam Negri
Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Skripsi ini
membahas tentang strategi public relations yang di gunakan oleh radio
96,7 FM dalam membangun citra sebagai radio baru di media
elektronik. kesamaan skripsi ini ialah sama-sama menggunakan teori
citra Frank Jefkins.
3. “Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia Dalam
Mempertahankan Citra Perusahaan.”12
Skripsi ini ditulis oleh
Mahasiswi Universitas Islam Negri Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. Skripsi ini membahas bagaimana cara public
relations bank muamalat Indonesia memperthankan citranya dalam
10
Dede Imran, Nilai-Nilai Bisnis Dalam Komunikasi Bisnis (Studi Analisis Atas Komunikasi Bisnis h. Mohammad Ikhwan, SE), (Jakarta: Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009). 11
Anggi Herlangga, Strategi Publik Relations Radio 96.7 FM Dalam Membangun Citra
Positif (Jakarta: Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016). 12
Nuraini, Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia Dalam Mempertahankan Citra
Perusahaan, (Jakarta: Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2016).
7
bersaing dengan bank-bank syari’ah lainnya yang bermunculan dan
juga mempertahankan citranya sebagai Bank Syari’ah pertama Di
Indonesia.
4. “Strategi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (Syariah) Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu.”13
Skripsi ini ditulis
oleh Mahasiswi Universitas Islam Negri Jakarta Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pada skripsi ini mnejelaskan tentang
bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relations
dan pihak hotel sofyan melakukan komunikasi untuk dengan para
tamu dalam meningkatkan pelayanan terhadap tamu.
F. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur kuantitatif, perhitungan statistik, atau bentuk cara-
cara yang menggunakan ukuran angka. Kualitatif berarti sesuatu yang
berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang ada di balik fakta.14
13
NadyaRamayani, Strategi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (Syariah) Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu, (Jakarta: Fak. Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). 14
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013).
8
2. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata.15
Pada penelitian ini, paradigma yang digunakan adalah
paradigma konstruktivisme. Realitas yang ada merupakan hasil konstruksi
dari kemampuan berfikir seseorang. Dalam paradigma ini, perlu adanya
interkasi antara peneliti dengan yang diteliti, agar mampu mengkontruksi
realita yang diteliti melalui metode kualitatif.16
Untuk itu, peneliti akan
melakukan penelitian terhadap public relations Hotel Balairung Jakrta untuk
mengkonstruksi realitas yang ada.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah divisi Public Relations Hotel Balairung
Jakarta. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah dimensi-dimensi dakwah
dalam kegiatan public relations Hotel Balairung Jakarta.
4. Tempat Penelitian
Jl. Matraman, Jakarta Timur No. 19 Rt. 1/Rw.1, Palmeriam,
Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13140.
15
Dedy Mulyana, Metodelogy Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
cet ke-7 h. 9 16
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Teori, Paradigma, dan Discource Tehnologi
Komunikasi di Masyarakat), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 238.
9
5. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian merupakan indikator dari
dimensi variable. Jenis data digolongkan kepada data primer dan data
sekunder, seperti dipaparkan berikut ini:17
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama dialokasi penelitian atau objek peneitian, secara tehnis dalam
penelitian disebut responden. Jadi dalam penelitian ini data primer yang
didapat dari hasil wawancara langsung dengan Bapak Andrizal Bakri selaku
public relations Hotel Balairung Jakarta dan HRD Manager serta Bu Yesi
selaku Marketing Hotel Balairung Jakarta.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari data premier yang telah
diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti table, grafik, diagram,
gambar, dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain.
Data sekunder digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjt. Hasil kajian
penelitian yang terkait dengan penelitian baik berupa buku atau jurnal.Yang
menjadi data sekunder pada penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang
mendukung penelitian ini.
17
Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 359-360.
10
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun tempat dan waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu:
a. Pada tanggal 18 Mei 2017 pada pkl. 16.00 WIB penelitian ini
melakukan wawancara dengan Bu Yessi selaku Marketing dari Hotel
Balairung Jakarta, di Hotel Balairung Jakarta yang bertempat di Jl.
Matraman Raya No.19, Palmeriam, Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13140
b. Pada tanggal 10 Agustus 2017 pada pkl. 16.51 WIB melakukan
wawancara dengan Bapak Andrizal Bakrie selaku Rublic Relations
sekaligus HRD Manager Hotel Balairung, di Hotel Balairung Jakarta
yang bertempat di Jl. Matraman Raya No.19, Palmeriam, Matraman,
Kota Jakarta Timur, Daerah Ibukota Jakarta 13140.
7. Tahapan Penelitian
a. Observasi
Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil
langsung terhadap objek atau penggantinya (miss: foto, brosur, dan
sejenisnya).18
18
Elviano Ardianto, Metode Peelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,
(Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 65.
11
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam alat perekam
(tape recorder).19
c. Dokumentasi
Domumentasi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek
atau orang lain tentang subjek. Pengamatan berperan serta dan wawancara
mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti otobiografi,
memoar, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan pengadilan, berita koran,
artikel, majalah, brosur, bulletin, dan foto-foto.20
8. Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengolahan Data
Data-data yang terkumpul dalam wawancara dalam dan dokumen-
dokumen dimklasifikasikan kedalam kategodri-kategori tertentu. Setelah itu,
data-data yang diperoleh kemudian di pelajari, jawaban-jawaban hasil
wawancara di analisis dan dirumuskan untuk mendapatkan data yang akurat.
19
Irwan Soeharto, Metode Penelitian Sosial Suatu Tehnik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.67-68.
20 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Bandung:Rosdakarya, 2007), h. 195.
12
b. Analisis data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisis data,
peneliti mengolah data dari hasil observasi dan wawancara, data tersebut
disusun dan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi
maupun laporan, yang kemudian dideskripsikan kedalam bentuk Bahasa yang
mudah dipahami.21
Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Tahap pertama adalah reduksi data, peneliti mencoba memilah
data yang relevan dengan dimensi-dimensi dakwah yang terdapat dalam
kegiatan public relations di Hotel Balairung Jakarta.
Tahap kedua adalah penyajian data, setelah data dan mengenai
dimensi dakwah pada kegiatan public relations di Hotel Balairung Jakarta.
Maka data tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk narasi, visual, gambar,
table, dan sebagainya.
Tahap ketiga adalah penyimpulan atas apa yang disajikan.
G. Sistematika Penulisan
Dalam membahas suatu penelitian, diperlukan sistematika
pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah-langkah
pembahasan sebagai berikut:
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), h. 78.
13
BAB I : yaitu pendahuluan, bab ini memuat Latar Belakang Masalah,
Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi
Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : yaitu, kajian teoritis, pada kajian teoritis mulai dari definisi
public relations, fungsi dan tujuan public relations, definisi hotel, klarifikasi
hotel, proses dan dimensi dakwah.
BAB III : yaitu, mulai dari sejarah Hotel Balairung Jakarta, profil
Hotel Balairung Jakarta, visi dan misi Hotel Balairung Jakarta, arti logo Hotel
Balairung Jakarta, fasilitas-fasilitas Hotel Balairung Jakarta, dan terakhir di
tutup dengan proses pembentukkan Hotel Balairung Jakarta dari wisma
menjadi hotel.
BAB IV : bab ini akan memaparkan hasil penelitian yaitu, bagaimana
cara Hotel Balairung Jakarta menerapkan dimensi-dimensi dakwah dalam
kegiatan public relations dan bagaimana sajakah cara mereka
mempublikasikan Hotel Balairung Jakarta sebagai hotel konvensional yang
berbasis syariah
BAB V : yaitu, berisi kesimpulan dan saran berkaitan dengan kegiatan
public relations yang terdapat dimensi-dimensi dakwah di dalamnya di Hotel
Balairung Jakarta.
14
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Public Relations
Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana,
baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan sesama
khalayak untuk mencapai tujuan-tujuan dan saling pengertian.1 Maksud
dari definisi ini adalah bagaimana public relations melakukan komunikasi
yang sudah terencana baik kedalam maupun keluar. Hanya saja unsur
tujuannya lebih diperinci, bukan hanya kepada saling pengertian saja tetapi
juga pada tujuan-tujuan lainnya, yang sedikit banyak berkaitan dengan
pengertian. Tujuan disini meliputi penanggulangan masalah-masalah
komunikasi yang memerlukan perubahan tertentu dari negatif ke positif.
Selain itu, tujuan yang disini harus mampu diukur, karena public relations
menggunakan metode manajemen, semua hasil akhir atau tingkat
kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas.2
Jika dilihat dari sumber lain, menurut Scoot M Cultip & Allen H
Center dalam bukunya Effective Public Relations menyatakan bahwa
public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap public,
mengidentifikasi kebijakan, dan tata cara seseorang atau organisasi demi
1 Frank Jafkins, Public Relations edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 10.
2 Frank Jafkins, Public Relations edisi kelima, h. 10.
15
kepentingan public, serta merendanakan dan melaksanakan suatu program
kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public. 3
Public relations bisa dikatakan sebagai penghubung antara
pimpinan sebuah organisasi dengan publiknya dalam upaya membina
hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka
memiliki hak untuk mengetahui tentang rencana kebijaksanaan, aktivitas,
program kerja dan rencana-rencana usaha suatu organisasi/perusahaan
berdasarkan keadaan, harapan, keinginan-keinginan publik sebagai
sarananya.4
Public relations jika diartikan secara universal adalah “public “
yang berarti sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang
sama terhadap satu hal. Sedangkan istilah “relations” dalam Bahasa
Indonesia berarti “hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak
hal.5
Public relations adalah seni untuk menciptakan kepercayaan publik
menjadi lebih baik lagi yang dapat memperdalam kepercayaan publik
terhadap perusahaan, organisasi, atau lembaga.6
Dari kelima definisi diatas diartikan bahwa public relations adalah
komunikasi yang dilakukan secara terencana antara organisasi dengan
publiknya untuk mendapatkan saling pengertian dan mencapai tujuan-
3 Prof. Dr. Onong Uchjana Effendy. M. A, Human Relations dan Public Relations,
(Bandung: Mandar Maju, 1993), h. 116 4Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2001), cet ke-4 h. 16. 5Dr. Neni Yuliani, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: p2U-LPPM Unisba, 2007), h.21
6 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Public Relations di Era Cyber,
(Jakarta:Gramata Publishing, 2011), h. 1-2.
16
tujuan yang diinginkan. Selain itu, public relations adalah komunikasi
untuk menciptakan kepercayaan public terhadap perusahaan tersebut
menjadi lebih dalam lagi dengan menggunakan komunikasi persuasif yang
terencana untuk menpengaruhi publiknya secara signifikan.
Terdapat konsep internal public relations dan eksternal public
relations. Fungsi internal public relations adalah untuk mengusahakan
agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh
manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang
sedang dipikirkan karyawan. Sementra fungsi eksternal public relations
untuk membangun komunikasi dengan pihak di luar perusahaan seperti
pelanggan, pers, dan pemerintah.7
B. Fungsi dan Tujuan Public Relations
1. Fungsi Public Relations
Menurut pakar Humas Internasional, Cultip & Center, and Canfield
fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut:8
a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
7 Frazier H Moore, Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus, dan Masalah, ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1987), h. 57. 8 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2006), h.19.
17
c. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang
diwakilinya, atau sebaliknya
d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat tertentu.
e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi, serta pesan badan/organisasi kepubliknya, atau
sebaliknya demi tercapainya citra positf bagi kedua belah pihak.
2. Tujuan Public Relations
Tujuan (goal) merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju, atau
diraih.9 Tujuan merupakan sesuatu yang mengarah kepada kegiatan public
relations, sehingga tidak salah sasaran.
Tujuan public relations adalah public relations mengetahui,
mengerti, dan mengatasi public opinion yang aktif itu, sehingga citra
organisasi tidak terganggu. Terhadap public opinion yang talent pun,
public relations dapat mengetahui, mengatasi dan mengerti, sehingga
public opinion tidak akan menggoyahkan keberadaan dan program, serta
kegiatan-kegiatan organisasi, public opinion harus dibentuk menjadi
favorable public opinion. Karena tujuan public relations, adalah
membentuk favorable public opinion atau citra (image), dimata
masyarakat.10
9Rahmat Kiryantoro, PR Writing Tehnik Produksi Media Public Relations dan Publisitas
Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), cet ke-3, h.9-21. 10
Soekarno Setyodarmojo, Public Relations: Pengertian, Fungsi, dan Peranannya,
(Surabaya: Papyrus Surabaya, 2003), h.47.
18
Selain itu,Tujuan public relations sendiri memiliki 3 tujuan, yaitu;
a. Menciptakan pemahaman publik
Tujuan kegiatan public relations adalah berusaha menciptakan
saling pengertian antara perusahaan dengan publik. 11
Dengan kegiatan
komunikasi diharapkan adanya informasi yang cukup (well-informed)
antara perusahaan dengan publiknya. Dengan adanya informasi yang
cukup merupakan dasar mencegah kesalahan persesi. Kesalahan yang
paling mendasar dalam kegiatan komunikasi adalah akibat kurang
informasi ataupun salah persepsi.
Public relations harus menyampaikan informasi tentang karyawan
kepada pihak manajemen agar lebih memerhatikan dalam mengambil
kebijakan. Disinilah public relations berfungsi sebagai mediator antara
perusahaan dengan publiknya. Satu sisi berada di pihak perusahaan dan
satu sisi lain di pihak publik. 12
b. Membangun citra korporat
Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam pikiran publik
tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan
menyangkut pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku
perusahaan atau perilaku individu-individu dala perusahaan dan lainnya.
11
Rahmat Kiryantono, Ph.D, Public Relations Writing, Tehnik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat , (Jakarta:Kencana, 2012), cetakan ke-2, h. 7. 12
Rahmat Kiryantono, Ph.D, Public Relations Writing, Tehnik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat, h. 9.
19
Pada akhirnya persepsi akan memengaruhi sikap publik, apakah
mendukung, netral atau memusuhi. 13
Tujuan public relations adalah memangun citra dengan merubah
sikap publik. Citra perusahaan (corporate image) bukan hanya dilakukan
oleh public relations saja, tetapi dilakukan oleh seluruh unsur perusahaan
(karyawan, manajer, dan lainnya) ikut adil dalam pembentukan citra ini,
baik di sadari atau tidak.
Citra koporate (corporat image) adalah citra keseluruhan yang
dibangun dari semua komponen (tubuh) perusahaan, seperti kualitas
produk, keberhasilan ekspor, kesehatan, keuangan, perilaku karyawan,
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan atau pengalaman konsumen
yang menyenangkan atau menyedihkan. Citra dimulai dari identitas
sebagai titik pertama yang tercermin melalui nama perusahaan, logo, dan
tampilan lainnya.
Identitas korporate tersebut memancarkan citra kepada publik
antara lain citra dimata konsumen, komunitas, media, investor dan
karyawan sendiri sehingga tercipta citra korporat.
c. Membentuk goodwill dan kerja sama
Pada tahapan ini tujuan public relations telah menjadi tindakan
nyata. Artinya, sudah tercipta jalinan kerja sama dalam perilaku tertentu
yang mendukung keberhasilan perusahaan.14
Goodwill dan kerja sama
13
Rahmat Kiryantono, Ph.D, Public Relations Writing, Tehnik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat , h. 9-10. 14
Rahmat Kiryantono, Ph.D, Public Relations Writing, Tehnik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat , (Jakarta:Kencana, 2012), cetakan ke-2, h. 9-21.
20
dapat terwujud karena adanya inisiatif yang dilakukan secara berulang-
ulang oleh public relations untuk menanamkan sikap saling pengertian dan
kepercayaan kepada publiknnya. Tujuan menciptakan kerja sama berarti
membantu perusahaan untuk beradaptasi satu sama lain. Public relations
adalah usaha-usaha untuk menciptakan kerja sama dengan kelompo-
kelompok masyarakat.
C. Proses Kegiatan Public Relations
Rosady Ruslan menjelaskan mengenai aktivitas Public Relations
yaitu sebagai konseptor, penasehat, komunikator, dan penilai yang handal.
Oleh karena itu, hal yang penting apabila public relations dituntun untuk
memiliki kemampuan memecahkan berbagai macam masalah yang
dihadapi dalam perusahaan. 15
Pada tahun 2002 Public Relations Society of America ( PRSA)
merumuskan aktivitas public relations sebagai berikut:
a. Community Relation
Praktisi Public Relations memiliki aktivitas yang kaitannya
memfokuskan diri pada komunitas yang berkaitan dengan
keberlangsungan perusahaan.
b. Counseling
Aktivitas public relations termasuk dalam memberikan masukan
atau pertimbangan kepada pihak manajemen sebelum mereka
15Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 104.
21
mengambil keputusan, membuat kebijakan, membangun relasi, dan
juga melakukan komunikasi dengan pihak internal maupun eksternal
perusahaan mengenai keputusan yang dikeluarkan pihak manajemen
c. Developmens
Praktisi public relations berperan untuk menerjemahkan kebutuhan
organisasi kepada pihak-pihak yang memiliki peluang atau
kemampuan untuk memberikan kontribusi.
d. Member Relations
Menjaga hubungan yang baik antara pekerja bahkan antar
perusahaan dan keluarga pekerja juga merupakan aktivitas kerja dari
praktisi public relations dalam membentuk motivasi yang baik dan
moral yang tinggi dari para pekerja sehingga loyal pada perusahaan.
e. Financial Relations
Public relations juga berperan dalam membangun jembatan
komunikasi antara investor, pemilik perusahaan, para pemegang
saham, komunitas financial seperti bank dan publik.
f. Goverment Affair
Memfokuskan diri dalam menjalin hubungan baik antara
perusahaan dengan pemerintah merupakan bagian dari kegiatan public
relations.
g. Industri Relations
Selain menjalin relasi dengan pihak internal perusahaan, public
relations perlu juga menambahkan list perusahaan lain yang berkaitan
22
dengan bisnis perusahaan sebagai pihak eksternal dalam kegiatan
menjalin relasi yang baik.
h. Issue Managemen
Dari terciptanya citra baik dari produk maupun perusahaan, Public
Relations perlu mengembangkan manajemen isu yang melibatkan
publik dalam jumlah besar yang dapat dikatakan merupakan bagian
dari kekuatan perusahaan.
i. Media Relations
Perkembangan dari media massa memberikan pengaruh yang
berarti bagi perusahaan. pemberitaan yang baik di media akan
memberikan pencitraan yang baik bagi perusahaan dan meningkatkan
kepercayaan pelanggan dalam memakai produk atau jasa perusahaan.
j. Marketing Communications
Perusahaan sendiri maupun perusahaan lain tentunya memiliki
marketing communications yang tentunya harus tetap keep in touch
dengan para praktisi public relations. Dimana dari marketing
communications para public relations akan mendatangkan info
contohnya mengenai event yang bermanfaat bagi public relations.
k. Minority Relations
Aktivitas ini memfokuskan public relations pada terbentuknya
relasi pada kelompok minoritas yang secara langsung atau tidak, dapat
memberikan dampak publisitas perusahaan.
l. Public Affair
23
Public affair merupakan kegiatan interaksi dari public relations
yang melibatkan para official dan pemimpin dari berbagai bentuk
organisasi atau para pemegang saham.
m. Spesial Event and Public Partisipan
Kegiatan public relations yang berlangsung melibatkan publik dan
dilakukan oleh public relations untuk menjalin interaksi antara
organisasi atau perusahaan adalah special event and public
partisipan.16
D. Teori Public Relations
Teori relationship managemen theory menurut Ledingham dalam
buku Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi
Penelitian dan Praktik mengatakan bahwa teori ini berfokus untuk
membahas proses manajemen relasi antara organisasi dan publiknya,
internal maupun eksternal, sehingga teori ini dikenal sebagai pusat atau
inti dari public relations.17
Teori relationship management theory juga dikenal sebagai
organization-public relationship (OPR) Ledingham didalam buku Teori
Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan
Praktik, mendefiniskan OPR sebagai “situasi yang terjadi diantara
organisasi dan publiknya yang didalamnya tindakan kedua pihak dapat
16
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Teori dan Praktik Public Relations di era Cyber 1010), (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 126-129
17Kriyanto, R, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan
Praktik, (Jakarta: Salemba Humanika, 2014), h.276
24
berdampak bagi kesejahteraan ekonomi, social, budaya, atau politik dari
masing-masing pihak”.18
Selain itu, Broom dikuti di Philis dalam buku Teori Public
Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan Praktik
mengatakan didalam buku menyebutkan bahwa organization-public
relationship (OPR) sebagai relasi yang “diperesentasikan oleh pola-pola
interkasi transaski, pertukaran, dan keterhubungan antara organisasi dan
publiknya”.19
E. Hotel
1. Pengertian Hotel
Pengertian hotel menurut Hotel Prpictors Act, dalam Sulatiyono
adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan
menyediakan makanan, minuman, dan fasilitas kamar tidur untuk kepada
orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membatasi
dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus (perjanjian membeli barang yang disertai dengan
perundingan sebelumnya).20
Sedangkan Hotel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
bangunan berkamar yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan
temoat makan orang yang sedang dalam perjalanan, bentuk akomondasi
18
Kriyanto, R, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan Praktik, h. 277
19 Kriyanto, R, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan
Praktik, h. 277 20
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, (Jakarta, Alfabeta:1999), h.5.
25
yang dikelola secara komersial, disediakan untuk setiap orang untuk
memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.21
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi No. KM. 37/PW.304/MPPT-86: Hotel sebagai jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian besar atau seluruh bangunan
untuk menyediakan jasa penginepan, makanan dan minuman serta jasa
lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.22
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa hotel adalah
suatu usaha jasa berupa bentuk bangunan yang memiliki fungsi sebagai
tempat singgah atau tempat tinggal sementara yang menyediakan jasa
penginapan, makanan, minuman, yang memenuhi kebutuhan para
penggunannya sesuai dengan yang telah di tetapkan dan di tentukan dalam
keputusan pemerintah.
2. Klasifikasi Hotel
Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata tentang usaha
pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klarifikasi hotel menggunakan
sistem bintang. Dari kelas terendah di beri bintang satu, sampai kelas
tertinggi di beri bintang 5.
Sedang hotel-hotel yang tidak memenuhi standar kelima kelas
tersebut kelas tersebut atau yang berada di bawah standar minimum yang
ditentukan disebut non-bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini
21
https://kbbi.web.id/hotel diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10.00 WIB 22
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:00 WIB
26
dinyatakan oleh Dirjen Pariwisata dengan sertikitat yang dikeluarkan dan
ditentukan tiga tahun sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh
Dirjen Pariwisata.
Dasar penilaian yang digunakan antara lain mencangkup:
• Persyaartan fisik, berupa lokasi hotel dan kondisi hotel
• Jumlah kamar yang tersedia
• Bantuan pelayanan yang diberikan
• Kualifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan
karyawan
• Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia.
Klarifikasi hotel bintang tersebut secara garis besar adalah:
a. Hotel Bintang Satu
• Jumlah kamar standar >15 kamar dan semua kamar dilengkapi
kamar mandi dalam
• Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m untuk kamar
double dan 18 m untuk kamar single
• Ruang public luas 3m x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari
ruang makan (>30m) dan bar
• Pelayanan akomodasi yaitu berupa tempat penitipan barang
berharga
b. Hotel Bintang Dua
• Jumlah kamar standar minimal 20 kamar tidur (termasuk 1 suite
room, 44m)
27
• Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m untuk kamar
double dan 18 m untuk kamar single.
• Ruang public luas 3m x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari
lobby, ruang makan >75m dan bar
• Pelayanan akomodasi berupa penitipan baarng berharga, penukaran
uang asing, postal service, dan antar jemput
c. Hotel Bintang Tiga
• Jumlah kamar minimal 30 kamar (termasuk minimal 2 suite room,
48m)
• Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22 m untuk kamar
single dan 26m, untuk kamar double
• Ruang public luas 3m x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari
loby, ruang makan >75m, dan bar
• Pelayanan akomondasi yaitu berupa penitipan barang berharga,
penukaran uang asing, postl service, dan antar jemput
d. Hotel Bintang Empat
• Jumlah kamar minimal 50 kamar (termasuk minimal 3 suite room,
48 m)
• Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24m untuk kamar
single dan kamar 28m untuk kamar double
• Ruang public luas 3m x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari
kamar mandi, ruang makan, (>100m) dan bar (>45)
28
• Pelayanan akomdasi yaitu berupa penitipan barang berharga,
penukaran uang asing, postal service, dan antar jemput
• Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0.5 x jumlah kamar),
ruang laundry (.40m), dry cleaning (>20m), dapur (>60% dari seluruh luas
lantai ruang makan)
• Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai
perjalanan, store, drugstore, salon, fungction room, banquet hall, serta
fasilitas olah raga.
e. Hotel Bintang Lima
• Jumlah kamar minimal 100 kamar (termasuk 4 suite room, 58m)
• Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26m untuk kamar
single dan kamar 52m untuk kamar double
• Ruang public luas 3m x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari
kamar mandi, ruang makan, (>135m) dan bar (>75)
• Pelayanan akomdasi yaitu berupa penitipan barang berharga,
penukaran uang asing, postal service, dan antar jemput
• Fasilitas penunjang berupa ruang linen (>0.5 x jumlah kamar),
ruang laundry (.40m), dry cleaning (>30m), dapur (>60% dari seluruh luas
lantai ruang makan)
• Fasilitas tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai
perjalanan, store, drugstore, salon, fungction room, banquet hall, serta
fasilitas olah raga.
29
Dengan adanya klarifikasi hotel tersebut dapat melindungi
konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan.
Memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu
pelayanan yang baik.
Pemerintah telah menetapkan kualitas dan kuantitas hotel yang
menjadi kebijakan yang berupa standar jenis klarifikasi yang ditunjukkan
serta berlaku bagi suatu hotel. Penentuan jenis hotel berdasarkan letak,
fungsi, susunan organisasinya dan aktifitas penghuni hotel sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No. 241/4/70 tanggal 15
Agustus 1970. Hotel di golongkan berdasarkan:23
a. Residential Hotel, yaitu hotel yang disediakan bagi para pengunjung
yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama. Umumnya
terletak dikota, baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai
penginepan bagi orang-orang yang belum memiliki tempat tinggal di
kota tersebut.
b. Transietal Hotel, yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang
mengadakan perjalanan dalam waktu relative singkat. Pada umumnya
hotel ini terletak pada jalan utama antar kota dan berfungsi sebagai
terminal point. Tamu yang menginap umunya sebentar saja, hanya
sebagai tempat singgah.
c. Resort Hotel, yang diperuntukkan bagi tamu yang sedang mengadakan
wisata dan liburan. Hotel ini, umunya berada di derah rekreasi/wisata.
23
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:00 WIB
30
Hotel jenis ini pada umumnya mengandalkan potensi alam berupa
view yang indah untuk menarik pengunjung.
Penentuan jenis hotel berdasarkan atas tuntunan tamu tamu sesuai
dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI No. PM10/PW.301/phbb-77,
pada tanggal 12 Desember 1977 dibedakan berdasarkan:24
a. Bussines Hotel, yaitu hotel yang bertujuan untuk melayani tamu yang
memiliki kepentingan bisnis.
b. Tourist Hotel, yaitu bertujuan melayani para tamu yang akan
mengunjungi objejk-objek wisata.
c. Spot Hotel, yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk
olahraga atau sport
d. Research Hotel, yaitu fasilitas akomondasi yang di sediakan bagi tamu
yang bertujuan melakukan research.
Sedangkan penggolongan hotel dilihat dari lokasi hotel menurut
Keputusan Dirjen Pariwisata terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Resort Hotel (pantai/gunung) yaitu hotel yang terletak did daerah
wisata, baik pegunungan atau pantai. Jenis hotel ini, umumnya
dimanfaatkan wisatawan untuk wisata atau rekreasi.
b. City Hotel (hotel kota), yaitu hotel yang terletak diperkotaan, umunya
dipergunakan untuk melakukan kegiatan bisnis seperti rapat atau
pertemuan-pertemuan hotel.
24
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:00 WIB
31
Penggolongan berbagai jenis hotel serta bentuk akomondasi tersebut
pada dasarnya tidak merupakan pembagian secara mutlak bagi
pengunjung. Dapat juga terjadi overlapping yaitu saling menggunakan
satu dengan yang lainnya.
F. Dimensi Dakwah
دله مبلحسنة ٱلمىعظةٱولحكمةٲإلىسبيلربكبدع ٱ ربكلتيٲوج إن هيأحسه
عهسبيله بمهضل بۦه ىأعلم هتديهٲوه ىأعلم لم
Artinya:” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah, dan pelajaran yang baik. Sesungguhnya, Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dakwah artinya sebagai proses internalisasi, transmisi, difusi,
transformasi, dan aktualisasi penghambaan kepada Allah yang berkaitan
dengan manusia yang melibatkan da’i, maudhu, uslub, wasilah, dan mad’u
dalam mencapai tujuan tertentu. Selain itu, dakwah adalah segala aktivitas
dan kegiatan megajak orang untuk berubah dari suatu situasi yang
mengandung nilai bukan islam kepada nilai islam.
Dalam dakwah terdapat dua dimensi besar, yaitu:25
1. Dimensi Kerisalahan (bi ahsani al qawl)
Dimensi Kerisalahan (bi ahsani al qawl) dimana pada dimensi ini
mencoba menumbuhkan kesadaran diri dalam (individu/masyarakat)
tentang kebenaran nilai dan pandangan hidup secara islami, sehingga
25
Aep Kusnawan, dkk, Dimensi Ilmu Dakwah, (Bandung:Widya Padjajaran, 2009), h. 5.
32
terjadi proses internalisasi nilai islam sebagai nilai hidupnya.26
Dengan
kata lain kerisalahan dalam prakteknya merupakan proses
mengkomunikasikan dan meninternalisasikan nilai-nilai islam. Dalam
dimensi ini terdapat dua kajian besar, yaitu:
a. Irsyad
Irsyad adalah penyebar luasan ajaran islam yang sangat spesifikasi
dikalangan sasaran tertentu. ia menampilkan hubungan personal antara
pembimbing dengan terbimbing. Selain itu, ia juga mencangkup penyebar
luasan ajaran islma dikalangan agregat tertentu dengan suatu pesan
tertentu. pesan ini merupakan program yang rancang oleh pelaku dakwah.
Ia dirancang secara bertahap sampai pada proses tertentu. Irsyad bermakna
transisi, yaitu proses membimbing terhadap individu, dua orang atau tiga
orang atau kelompok kecil.27
b. Tabligh
Tabligh merupakan suatu penyebar luasan ajaran islam yang
meiliki ciri-ciri tertentu. ia bersifat massal,seremonial, bahkan kolosal. Ia
terbuka bagi beragam agregat sosial dari berbagai kategori. Ia
berhubungan dengan peristiwa penting dalam kehidupan manusia secara
individual atau kolektif. Disamping itu, ia juga mencangkup
penyebarluasan ajaran Islam melalui sarana pemancar, atau sarana
transmisi dengan menggunakan elektromagnetik, yang diterima oleh
26
Aep Kusnawan, dkk, Dimensi Ilmu Dakwah, h. 8 27
Aep Kusnawan, dkk, Dimensi Ilmu Dakwah, h. 8
33
pesawat radio maupun televisi. Ia juga bersifat masal, bahkan bisa tanpa
batasan ruang dan wilayah.
Tabligh juga bermakna difusi, yaitu proses penyebar luasan ajaran
Islam dengan bahasa lisan dan tulisan melalui berbagai macam media
massa kepada orang banyak, baik secara serentak maupun tenggang waktu,
tidak bertatap muka dan tidak pula bersifat menolong. Target kegiatan ini
adalah menggenal Islam. Uraian di atas, melahirkan dua proposisi hakikat
dakwah, yaitu: (1) Bahwa ia adalah proses terinternalisasi, transmisi,
difusi, institusionalisasi, dan transformasi Islam dalam totalitas kehidupan
manusia mukalaf guna mencapai hakikat tujuan hidup di dunia kini dan di
akhirat nanti, (2) bahwa proses Dakwah dari segi konteksnya
mengharuskan terjadinya ketumpang-tindihan dalam fokus dan pem
fokussan dalam ketumpang-tindihan.
Berbagai dimensi dan bentuk dakwah di atas, fokus kegiatannya
terdiri dari berbagai macam kegiatan. Isryad, meliputi bimbingan
konseling, psikoterapi islam, dan penyuluhan. Sedangkan tabligh, kajian
dakwahnya melalui media mimbar, media cetak, radio, televisi, dan film.
2. Dimensi Kerahmatan (bi ahsan al amal)
Bentuk karya dakwah dari dimensi ini ialah berupa menjabarkan
nilai-nilai Islam normatif (dalam Qur’an dan Sunna) Islam menjadi
konsep-konsep kehidupan yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Setelah itu, mengupayakan bagaimana konsep operasionalnya
sehingga Islam tersebut dapat dengan mudah diterapkan dalam kehidupan
34
nyata. Untuk perwujudan itu terdapat dua dimensi besar dakwah lainnya
yaitu, Tadbir dan Tathwir.
a. Tadbir
Tadbir ialah sosialisasi ajaran islam kepada mad’u dengan
mengoptimalkan fungsi lembaga atau organisasi dakwah formal maupun
non formal, serta mencentak da’i profesional yang sesuai dengan
kebutuhan masyrakat. Tadbir mencangkup pula makna institutional yaitu
proses mengubah ajaran Islam menjadi pengamalan, berupa pelembagaan,
pengorganisasian serta pengelolaannya.28
b. Tahwir
Tathwir ialah sosialisasi ajaran Islam kepada masyarakat mad’u
untuk mempertinggi derajat kesalehan perilaku individu dan kelompok,
sehingga dapat memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Tathwir
juga mencangkup transformasi, maknanya yaitu proses mengubah ajaran
Islam menjadi pengamalan, berupaya pemberdayaan (taghyir dan tamkin)
sumber daya insan, lingkungan hidup, dan ekonomi.29
28
Aep Kusnawan, dkk, Dimensi Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran,2009), h. 9. 29
Aep Kusnawan, dkk, Dimensi Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran,2009), h. 9.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM HOTEL BALAIRUNG JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya Hotel Balairung Jakarta
Hotel Balairung Jakarta adalah sebuah anak perusahaan yang berada
di bawah naungan PT Balairung Citra Jaya Sumatera Barat yang bergerak di
bidang perhotelan. Pada awalnya Hotel Balairung Jakarta adalah sebuah
wisma milik pemerintah Sumatera Barat yang terletak di Jalan Matraman
Jakarta Timur. Pada pertama beroperasi dan berdirinya wisma Sumatera Barat
memiliki fungsi sama dengan wisma milik pemerintah-pemerintah daerah
lainnya, yaitu sebagai tempat singgah bagi para pejabat dan juga karyawan
daerah yang mendapatkan tugas di Jakarta.
Namun, seiring berjalannya waktu beroperasinya wisma Sumatera
Barat, membuat beberapa publik internal yang melakukan pengamatan baik
secara internal perusahaan maupun eksternal perusahaan memiliki keinginan
dan inovasi baru yang bisa membantu keuangan pemerintah Sumatera Barat
melalui wismal Sumatera Barat tersebut. Setelah melakukan beberapa
pengamatan terhadap publik internal dan eksternal, maka dilakukanlah rapat
semua direksi wisma Sumatera Barat tersebut beserta publik internal dan
eksternal perusahaan untuk mengambil keputusan.
Setelah mendapat persetujuan dari semua public baik public internal
maupun eksternal, yang menghasilkan keputusan bahwa pengalihan fungsi
bahwa gedung wisma Sumatera Barat beralih fungsi menjadi Hotel Balairung
36
Jakarta. Setelah mendapat persetujuan semua pihak baik pihak internal
maupun pihak eksternal maka dilakukanlah renovasi kedua untuk
menyempurnakan kondisi gedung dan juga mengatur ulang manajemen
gedung tersebut. Pada tahun 2009 maka dilaksanaknlah renovasi tahap kedua
yang di lakukan oleh pihak manajemen PT Balairung Citrajaya Sumatera
Barat untuk menyempurnakan bangunan menjadi hotel yang besrtandar
Internasional.
Hotel Balairung Jakarta yang merupakan Hotel milik pemerintah
Daerah Sumatera Barat ini memiliki konsep “ethnic friendly muslim hotel”
dimana Hotel Balairung Jakarta yang kental dengan nilai-nilai islam di
padukan dengan nuansa etnik Sumatera Barat sendiri yang memiliki stadar
Internasional untuk menarik minat para pengunjung baik masyarakat lokal
maupun interlokal. Hotel Balairung Jakarta memiliki ke khasan sendiri,
dimana para pegawai laki-laki menggunakan pakaian adat Sumatera Barat dan
pegawai wanitanya menggunakan pakaian tertutup sesuai syariat Islam. Selain
itu, pada pertama masuk Hotel Balairung Jakarta para pengunjung akan
langsung melihat patung khas Sumatera Barat, di lantai dua Hotel Balairung
Jakarta masyarakat dapat melihat dan berfoto di depan miniatur rumah gadang
yang disediakan oleh Hotel Balairung Jakarta. Selain itu, pada saat masuk dan
di lorong-lorong Hotel Balairung Jakarta para tamu di sajikan dengan alunan
37
lagu Sumatera Barat. selain itu, Hotel Balairung Jakarta juga menyajikan
makanan-makanan khas Sumatera Barat.1
B. Profil Hotel Balairung Jakarta
Nama BUMD : PT Balairung Citrajaya Sumatra Barat
Badan Hukum BUMD : Perseroan Terbatas
Bidang Usaha : Jasa Hospitalisasi (Perhotelan)
Tujuan BUMD : Profit Oriented
Tanggal/Tahun Pendirian : 26-08-2009, beroperasi hotel 27-12-2012
Dasar Pendirian : Perda Gubernur No. 6 TH 2009 & No. 14
TH 12
Jumlah Direksi : 1 orang
Jumlah Direksi Mantan PNS : 1 orang
Jumlah Karyawan Hotel Balairung Jakarta : 104 orang
Jumlah Karyawan Corporate PT BCS : 14 orang
Total karyawan : 118 orang
Jumlah Dewan Pengawas : 2 orang
Riwayat Singkat Pengurus
a. Dewan Komisaris/Pengawas
- Komisaris Utama
Nama : Hansastri, Ak.,MM
Pengalaman Kerja : Staff Ahli Guberbur Sumatera Barat
1 Wawancara 10 Agustus 2017, Hotel Balairung Jakarta, Jakarta Timur, oleh Andrizal Bakrie,
Public Relations & HRD Manager.
38
- Komisaris
Nama : Khairul Jasmi, SPd., MM
Pengalaman Kerja : Pempred Harian Singgalang
b. Direksi
- Direktur
Nama : Irsyal Ismail, Ak., CIIB
Pengalaman Kerja : Ex Direksi Broker Insuranse
C. Arti Logo Hotel Balairung Jakarta
Gambar 3.1 Logo Hotel Balairung Jakarta
Hotel Balairung Jakarta memiliki logo desain berbentuk rumah
gadang. Dimana rumah gadang sudah menjadi ciri khas kota Sumatera Barat
(Minangkabau), yang sudah di kenal di masyarakat luas. Logo tersebut bukan
hanya sekedar logo untuk mencirikan hotel sebagai hotel milik pemda
Sumatera Barat, namun juga memiliki arti tersendiri. Seperti yang di katakana
oleh Bu Yessi selaku Marketing Hotel Balairung Jakarta :
39
“ Hotel Balairung Jakarta memiliki logo yaitu Rumah Gadang yang
sudah menjadi ciri khas Sumatera Barat, mengapa Balairung memakai logo
rumah gadang agar rumah gadang yang identiknya khas Sumatera Barat dapat
di kenal dan di ketahui oleh masyarakat luas baik masyarakat lokal maupun
Interlokal. Selain itu pemilihan nama Balairung karna nama tersebut di ambil
dari fungsi pertama gedung tersebut, yang memiliki arti dalam bahasa Minang
yaitu tempat berkumpul dan tempat siggah bagi para pejabat daerah Sumatera
Barat yang mendapat tugas di Jakarta.2
D. Visi & Misi Hotel Balairung Jakarta
Visi : Menjadi perusahaan milik daerah yang dikelola secara
profesional dan terus tumbuh serta berbasis sistem informatika
yang handal.
Misi : Menempatkan diri sebagai plaza Sumatera Barat (Minangkabau)
dibidang kebudayaan dan pariwisata yang bernilai ekonomi,
menjadi institusi profesional dengan dan menjadi usaha yang
tumbuh di atas rata-rata industrinya.3
E. Domisili Hotel Balairung Jakarta
Jl. Matraman Raya No. 19 Jakarta 13140, Indonesia
Phone : 021-29361010 Fax : 02185917216
Email : reservations@balairung-hotel.co.id
2Wawancara 10 Agustus 2017, Hotel Balairung Jakarta, Jakarta Timur, oleh Andrizal Bakrie,
Public Relations & HRD Manager. 3Wawancara 10 Agustus 2017, Hotel Balairung Jakarta, Jakarta Timur, oleh Andrizal Bakrie,
Public Relations & HRD Manager.
40
F. Struktur Organisasi Hotel Balairung Jakarta
(Sumber: Wawancara Pribadi)
RUPS
KOMISARIS
DRS. HANSASTRI
KHAIRUL JASNI
DIREKTUR
IRSYAL ISMAIL CORPORATE
BENI HASYIM
HENDRAS NATANEGARA
OKTOFRIDA WISNU PAMUNGKAS
FINANCIAL MANAGER BUSINESS
DEVELOPMENT GENERAL MANAJER
PROPERTY
CORPORATE
ROMDHANI WAHAB VAC
HENDRAS CHEN N IRIANTO
MARKETING
YESSI
TEGUH
SUPRIHARTONO
HDR MANAGE & PR
ANDRIZAL BAKRIE
F & B
ALI BOJONEGORO
AHMAD FAUZI
ACCOUNTING
ASHARI NUR
CHIEF
SECURITY
ALVIN
41
G. Fasilitas
Room Servise Open 24 Hours
Gambar 3.2 Room Servise Hotel Balairung Jakarta
92 Room & Suite
Kamar Hotel Balairung Jakarta
Gambar 3.3 Kamar Hotel Balairung Jakarta
1 VIP Board Meeting Room
42
Gambar 3.4 Meeting Room Hotel Balairung Jakarta
2 Ballroom
Gambar 3.5 Ballroom Hotel Balairung Jakarta
10 Executive Meeting Room
43
Gambar 3.6 Executive Meeting Room Hotel Balairung Jakrta
Wi-Fi Internet Acces
Dapua Balairung Jakarta
Gambar 3.7 Dapua Hotel Balairung Jakarta
B Corner Lounge Coffe Shop
Lapau Ma Datuak Coffe
Smoking Area Lt. 1
44
Gambar 3.8 Smoking Area Hotel Balairung Jakarta
Laundry & Dry Cleaning
Wedding Party Consultans
Gambar 3.9 Promo Wedding Party Consultans
Car Rental
Parking Area
45
Masjid Hotel Balairung Jakarta Lantai 3
Gambar 3.10 Mushola Hotel Balairung Jakarta
Tempat Wudhu di Lantai 3 Hotel Balairung Jakarta
Gambar 3.11 Tempat Wudhu Hotel Balairung Jakarta
46
Gym Hotel Balairung Jakarta
Gambar 3. 12 Gym Hotel Balairung Jakarta
47
BAB IV
HASIL ANALISIS
A. Dimensi Dakwah Yang Diterapkan Oleh Public Relations Hotel
Balairung Jakarta Dalam Melaksanakan Kegiatan Manajemen Hotel
Hotel menurut Prictors Act, dalam Sulatiyono adalah suatu
perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengnan menyediakan
makanan, minuman, dan fasilitas kamar tidur kepada orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan dan mampu membatasi dengan jumlah yang
wajar, sesuai dengna pleyanan yang diterima tanpa adanya perjanjiaan
khusus (perjanjian membeli barang yang disertai perundingan
sebelumnya).1
Penggolongan hotel dilihat dari lokasi hotel menurut keputusan
Dirjen Pariwisata terbagi menjadi dua, yaitu resort hotel (pantai dan
gunung) yaitu hotel yang terletak didaerah wisata baik itu pegunungan
ataupun pantai dan city hotel (hotel kota) yaitu hotel yang terletak di
perkotaan umumnya di pergunakan untuk kegiatan bisnis seperti rapat atau
pertemuan-pertemuan hotel.2 Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata
tentang usaha pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel
1 Agus Sulastioyono, Manajemen Penyelenggara Hotel, (Jakarta: Alfabeta, 1999), h. 5
2 https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf,
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10.00 WIB
48
menggunakan system bintang dari kelas yang terendah diberi bintang satu
hingga bkelas yang paling tinggi diberi bintang lima.3
Dari semua penjelasan diatas, Balairung Jakarta merupakan anak
perusahaan yang berada di bawah naungan PT Bairung Citra Jaya
Sumatera Barat yang bergerak di bidang perhotelan. Karena mereka
menyediakan fasilitas layaknya hotel yang sesuai dengan semua
penjelasan yang ada. Dari segi klasifikasi hotel ini masuk kedalam
kategori hotel bintang kelas tiga berstandar internasional sesesuai dengan
yang disampaikan oleh Bapak Andrizal Bakri yang mengatakan bahwa
pihak kami berhasil mempertahankan citra sebagai Hotel Bintang Tiga
berstandar Internasional dan mendapatkan sertifikat serta mereka dapat
membantah pemberitaan negatif terhadap hotel mereka.4
Hotel ini milik pemerintah daerah Sumatra Barat yang memiliki
konsep “ethnic friendly muslim hotel” dimana Hotel Balairung Jakarta
kental akan syarat nilai-nilai Islam yang dipadukan dengan nuansa Ethnik
Sumatera Barat sendiri serta yang memiliki standar internasional untuk
menarik minat pengunjung baik masyarakat lokal maupun intenasional.
Terlihat dengan ke kehasannya dimana para pegawai laki-laki
menggunakan pakaian adat Sumatera Barat dan pegawai wanitanya
menggunakan pakaian tertutup sesuai syariat Islam.
3 https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf,
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10.00 WIB 4 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
49
Suasana yang khas pun terasa ketika pertama kali masuk kedalam
hotel, ornament khas dari Sumatera Barat mengelillingi dekorasi yang ada
di hotel. Lalu ketika pertama kali masuk pengunjung akan pertama kali
melihat boneka miniatur yang menggunakan pakaian adat Khas Sumatera
Barat sehingga para pengunjung dapat menjadikan temnpat itu sebagai
spot foto dan juga terdapat miniatur rumah gadang dan semua itu
menjadikan hotel ini beda dari hotel-hotel yang lainnya
Gambar 4.1
Nuansa Hotel yang Khas dengan Adat Minangkabau (Sumatera
Barat)
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Suasana khas terasa kental dengna ornament-ornamen dari adat
Minangkabau ini dengan dominasi warna merah dan emas menjadikan
ruangan cantik dan layaknya berada di daerah Sumatera Barat
50
Gambar 4.2
Pengunjung yang Berfoto dengan Berlatar Belakang Miniatur Pasangan
yang Mengenakan Pakaian Adat Khas Sumatera Barat
(Sumber : www. Balairung-hotel.com)
Gambar 4.3
Miniatur Rumah Gadang Yang Menjadi Spot
Foto Tamu Hotel Balairung Jakarta
(Sumber : www. Balairung-hotel.com)
51
Terlihat pengunjung yang sedang berfoto berlatar belakangkan
miniatur patung yang mengenakan pakaian adat Minangkabau dan juga
miniature Rumah Gadang, spot ini pun menjadi daya tarik utama dan
tempat favorit untuk berfoto yang ada di Hotel Balairung Jakarta.
Gambar 4.4
Karyawati yang Menggunakan Pakaian Tertutup dan
Menggunakan Hijab
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar 4.5
Karyawan Laki-laki yang Menggenaka Pakaian Adat dari
Sumatera Barat
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
52
Dari gambar 4.3 dan 4.4 terlihatkaryawan wanita yang
menggunakan pakaian tertutup lengkap dengan hijabnya dan karyawan
laki-laki menggunakan baju adat Khas Minangkabau. Hal ini merupakan
peraturan yang harus di taati oleh seluruh karyawan baik laki-laki maupun
yang wanita. Hal ini merupakan salah satu upaya mereka untuk
menerapkan dakwah bil hal, seperti yang disampaikan oleh Bapak
Andrizal Bakrie
“kami sedang melakukan dakwah melalui perbuatan. Kami ingin
menerapkan hotel namanya islam aslamatul hayah, kehidupan betul-betul
islam itu bisa didakwahkan kepada siapapun tamu-tamu tersebut. Kami
tidak takut melakukan hal tersebut”.5
Dari semua itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka melakukan
dakwah bil hal atau melalui perbuatan berawal dari para karyawannya
terlebih dahulu mereka menginginkan dan menerapkan untuk seluruh
karyawannya menggunakan pakaian yang sesuai dengan syariat islam serta
menggenakan pakaian yang menjadi ciri khas dari Sumatera Barat dimana
yang kita ketahui bahwa daerah Sumatera Barat merupakan daerahj yang
sangat kuat dengan agama Islamnya.
Dari segi pelayanan setiap hotel pasti memiliki perbedaan dengan
hotel-hotel lainnya. Agar dapat menarik minat para tamu utuk datang
berkunjung maupun menginap di hotel. Sama halnya yang dilakukan oleh
5 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
53
Hotel Balairung Jakarta yang memiliki pelayanan berbeda dengan hotel
konvesional lainnya, mulai dari segi fasilitas hingga segi pelayanannya.
Fasilitas-fasilitas yang ada di Hotel Balairung Jakarta secara garis
besar ruangan dan fungsinya hampir sama dengan hotel konvensioanl
lainnya.. yaitu menyediakan kamar, ruang meeting, restoran, parkir area,
free Wi-Fi, laundry and dry cleaning, dan smooking area.
Namun, hotel ini memiliki fasilitas yang berbeda dengan hotel
konvensional lainnya, mulai dari tersedianya alat bersuci yang cukup.
Selain itu, Hotel Balairung Jakarta juga memberikan fasilitas-fasilitas
untuk para tamu yang ingin melakukan ibadah di Balairung Jakarta.
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Yesi, yaitu di hotel kami menyediakan
masjid yang letaknya di lantai 3 yang dapat menampung 50-100 orang dan
bisa digunakan untuk shalat jumat dan shalat tarawih pada saat bulan suci
Ramadhan tiba. Selain itu, kami juga menyediakan tempat wudhu yang
terpisah antara perempuan dan laki-laki yang tertutup dan kami juga
menyediakan sajadah, al-qur’an serta mukena dan petunjuk arah kiblat
pada setiap kamar. Selain itu kami juga meletakkan brosur pengingat
shalat yang diletakkan di meja dalam kamar disetiap kamar yang ada. Dan
ketika adzan berkumandang kami menyalurkannya kesetiap kamar melalui
pengeras suaru yang ada disetiap lorong-lorong kamar, di dalam lift, dan
di lobby utama sebagai pengingat bahwa waktu shalat telah tiba. Tidak
hanya itu kami juga menyediakan tempat gym yang terpisah antara laki-
54
laki dan perempuan serta tempat karaoke khusus keluarga., dan ketika
bulan Ramadhan tiba kami menyediakan makan sahur.6
Gambar 4.6
Pengingat Shalat Berjamaah dan Waktu Pelaksanaan Shalat untuk Tamu di
Setiap Kamar Hotel Balirung Jakarta
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar diatas merupakan tanda penginat shalat yang diletakkan di
setiap kamar oleh Pihak Balairung Jakarta untuk mengingatkan mereka
shalat secara baik-baik serta ini merupakan upaya mereka menanamkan
dakwah kepad pengunjungnya agar tidak meninggalkan shalat atau lalai
dalam melaksanakan shalat.
Selain itu, mereka selalu mengingatkan para tamu untuk
melaksanakan shalat berjamaah dengan cara yang baik dan juga
mengingatkan para staff yang belum melaksanakan shlat agar
melaksanakannya seperti yang dikatakan oleh Bapak Andrizal Bakrie
6 Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 April 2017, Hotel Balairung
Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB
55
Gambar 4.7
Sajadah dan Al-Qur’an di Dalam Setiap Kamar Hotel
Balairung Jakarta
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar diatas merupakan bentuk penyediaan alat untuk
melaksanakan ibadah, yaitu sajadah dan Al-Qur’an yang disediakan oleh
pihak Hotel Balairung Jakarta tiap-tiap kamarnya. Mereka juga
menyediakan mukena bagi para muslimah yang ingin melaksanakan
shalat.
Secara umum mereka memiliki tujuan hotel yang memegang teguh
pada syariat al-qur’an dan hadits sehingga mereka ingin menunjukkan
nilai positif dimata publik baik itu dari sisi internal maupun eksternalnya
seperti yang dikatakan oleh Bapak Andrizal dia mengatakan hotel yang
pada umumnya menjadi momok negative di masyarakat karena
kebanyakan hotel di pandang negatif banyak orang yang memili persepsi
bahwa hotel tempatnya maksiat maka dari itu Hotel Balairung Jakarta
ingin memberikan citra dabn merubah semua persepsi negatif tersebut
dengan menunjukkan bahwa hotel ini berbeda dari hotel konvensional
lainnya.yaitu dengan memeriksa dengan seksama siapa saja tamu yang
akan menginap disana.
56
Dalam proses dimensi dakwah yang tertanam dalam kegiatan
public relations mereka ingin menanamkan persepsi juga kepada
karyawannya bahwa mereka bekerja bukan hanya sebatas bekerja saja,
namun mereka juga merupakan bagian garda terdepan dalam konsep hotel
islami dimana dengan adanya kesepakatan ini karyawan yang sedang
bekerja di hotel tersebut dapat melaksanakan dakwah bil hal yaitu dakwah
melalui perbuatan seperti yang disampaikan oleh Bapak Andrizal Bakri
dalam wawancaranya mengatakan bahwa pihaknya menanamkan kepada
karyawannya dengan menggambarkan adzan bahwa walaupun kami
bekerja sebagai orang hotel tapi kami adalah bagian garda terdepan dalam
konsep hotel islami dan kamipun memiliki kesepakatan dengan karyawan
untuk menjalankan dan melaksanakan dakwah bil hal. Kami sadar, kami
adalah para mujahid dan mujahidah Allah. Kami ingin menerapkan hotel
yang Namanya Islam aslamatul Hayah, kehidupan betul-betul Islam itu
bisa di dakwahkan kepada siaapa pun tamu-tamu tersebut dan kami tidak
taku serta ragu dalam melakukan hal tersebut.
Dari hasil wawancara yang peneliti dapat dilapangan, peneliti
menemukan bahwa hotel ini benar-benar sangat menjunjung nilai-nilai
Islam dalam kegitaan manajemen terutama dalam kegiatan pemasaran
hotel. yang dimana mereka tidak sembarangan dapat menerima tamu,
mereka akan melakukan prosedur yang cukup ketat supaya tidak terjadi
kemasiatan di hotelnya bahkan mereka tidak ragu untuk kehilangan
57
pelanggan yang hanya ingin berbuat tidak sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat (berzina).
Selain dari segi fasilitas yang sangat di perhatikan dengan baik di
Hotelk Balairung Jakarta ini sangat memperhatikan dengan baik kulitas
makanan yang mereka sajikan di restorannya. Seperti yang terdapat dalam
surat Al-Baqarah Ayat 172-173.7
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah. (172)
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi
Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(173)
Walapun sebagai hotel konvensional namun mereka sangat
memegang teguh adat basandi syara, syara kitabullah dengan
menyediakan makanan yang baik yang di izinkan oleh Allah hal tersebut
di sampaikan oleh Bapak Andrizal Bakrie
“Dalam pemilihan makanan, kami menyediakan yang memang
tidak menggunakan bahan alkohol atau dilarang oleh syariat islam, walau
dalam segi makanan kami belum memiliki sertifikat halal dari MUI tetapi
bisa kami pastikan makanan dan minuman yang kami sediakan bebas dari
alkohol, maupun makanan yang dilarang dalam agama. Kami memang
hanya menyediakan makanan yang kriterianya sesuai dengna Al- Qur’an
dan Sunnah. Selain itu, kami juga lebih mengutamakan mengenalkan
makananan khas Minangkabau atau Sumatera Barat yang menjadi menu
utama dan memang merupakan salah satu tujuan agar makanan khas
7 Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 172-173
58
Sumatera Barat lebih dikenal masyarakat luas bahkan Internasional. Tapi
kami juga menyedikan makanan dari mancanegara”8
Dengan memeberikan pelayanan yang terbaik merupakan hal yang
sangat penting bagi semua perusahaan dalam semua bidang. Terutamna
mereka yang memilki perusahaan dibidang yang berhubungan labngsung
dengan kenyatmana para tamu ataupun pengguna jasa mereka. Tentu saja
pelayanana terbaik, berusaha mereka berikan. Sama halnya dengan Hotel
Balairung Jakrta yang berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi
seluruh tamu yang menggunakan jasa mereka hal tersebut di sampaikan
oleh Bapak Andrizal Bakri belaiu mengatakan mereka berusaha untuk
memeberikan pelayanan terbaiknya untuk seluruh tamu yang datang dan
tidak memberdakan tamu yang datang, baik itu dari segi masyarakat biasa
ataupun para pejabat mereka berusaha untuk memberikan fasilitas yang
sama baiknya salah satu contiohnya mereka menekankan pada
katryawannya untuk selalu bersikap ramah, memberikan senyum dan
memberikan salam, sebelum memulai obrolan dengan para tamu kemudian
pihak merekapun sering memberikan pelayanan sahur untuk mereka yang
sedang melaksanakan puasa sunah seperti puasan senin dan kamis.9
Gambar 4.8
Menu Makanan Khas Minangkabau di Dapua Hotel Balairung
Jakarta
8 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB 9 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
59
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Kesimpulan dari hasil yang peneliti temukan dilapangan, bahwa
dalam segi makanan Hotel Balairung Jakarta sangat menjaga baik kualitas
juga mereka juga menjaga baik ke halalan yang akan disajiakn, salin itu
mereka berusaha menonjollkan makanan khas dari Sumatera Barat agar
sesuai dengan konsepnya yaitu ethnic friendly muslim hotel. Selain itu,
bukan hanya makanan dari khas Sumatera Barat saja yang di sediakan
disana, mereka juga menyediakan makanan dari berbagai tempat yang ada
di Indonesia serta berbagai makanan yang ada dari berbagai negara di
belahan dunia ini tanpa mengenyampingkan kehalalannya. Dalam hal ini
dapat dipastikan bahwa makanan yang di sediakan halal karena memang
pasokan bahan makanan yang diambi oleh Hotel Balaiurng Jakarta berasal
60
dari daerah Minangkabau langsung. Seperti yang dikatakan oleh Bapak
Andrizal Bakrie yaitu
“ kami memang belum memiliki sertifikat Halal dari MUI, namun
kami bias pastikan bahwa makanan yang kami sajikan Halal karena kami
memperhatikan benar proses memasaknya mulai dari bahan yang
digunakan sampai dengan proses pengolahan dan di sajikan kepada para
tamu yang datang”.10
Untuk melaksanakan kegiatan public relations yang mengandung
dimensi-dimensi dakwah didalamnya mereka memiliki beberapa kegiatan
dianataranya program ke agamaan khusus karyawan, pengajian rutin di
setuiap bulan, santunan anak yatim dan bantuan kepada panti asuhan,
sahur on the road dan bagi-bagi ta’jil, program pengajian bulanan untuk
umum, tahrib Ramadhan, istighosah akhir tahun bulan hijriyah, serta
program-program Ramadhan lainnya.
Ibu Yessi mengatakan bahwa di Hotel Balairung Jakarta ini
memiliki kegiatan pelatihan keagamaan karyawan melalui kuliah tujuh
menit atau yang biasa kita kenal dengan kultum. Dimana kultum ini, telh
diterapkan pada saat berdirinya hotel balairung Jakarta dalam
pelaksanaannya kultum tersebut dilaksanakan setiap hari kerja pada waktu
ba’da ashar dan wajib diikuti oleh semua karyawan Hotel Balairung
Jakarta. Dengan berlangsungnya kegiatan tersebut, tentu saja semua
kegitan dan pelayanan yang ada di Hotel Balairung Jakarta di hentikan
sementara. Program kultum ini, diisi dengan siraman keagamaan yang
disampaikan oleh seluruh staff Hotel Balairung Jakarta secara bergantian
10
Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017, Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
61
sesuai jadwal yang telah di tentukan. Penceramahnya pun dimulai dari
Direktur hingga Security dan Office boy.11
Gambar 4.9
Jadwal Kultum di Masjid Hotel Balairung Jakarta Lantai 3
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar diatas, merupakan jadwal kultum bagi para karyawan dan
jajaran direksi yang ada di Hotel Balairung Jakarta. Dimana jadwal ini
dijadikan patokan khusus bagi para pengisi ceramah yang bertugas di hari
yang sudah di tentukan.
Selain kuliah tujuh menit, pihak public relations Hotel Balairung
Jakarta selalu mengadakan pengajian rutin setiap bulannya. Dimana
pengajian rutin ini, diikuti oleh seluruh karyawan hotel dan setelah
dilaksanakannya pengajian rutin tersebut selalu di tutup dengan shalat
berjamaah para karyawannya. Hal tersebut diperkuat dengan hasil
wawancara Bersama Ibu Yessi beliau mengatakan pengajian rutin yang
diadakan khusus untuk karyawan dilakukan secara rutin dan bertempat di
11
Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 April 2017, Hotel Balairung
Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB
62
Masjid hotel Balairung Jakarta, setiap bulannya dilakukan pada hari
Minggu pengajian bulanan ini para karyawan hotel diberi bekal yang lebih
di mulai dari belajar membaca Al-Qur’an dengan lebih memperhatikan
tajwidnya setelah itu diisi dengan ceramah dan biasanya yang
menyampaikan ceramah itu ustad dari luar kantor atau ustad-uistad yang
telah dikenal oleh pihak Hotel Balairung Jakarta. Setelah pengajian itu
selesai, mereka menutupnya dengan shalat berjamaah.
Selain itu mereka memiliki kegitan yang bersifat sosial. Salah satu
contohnya adalah pelaksanaan santunan Anak yatim, dan bantuan kepada
Panti Asuhan dalam pelaksanaan ini, mereka berharap dapat berbagai
kebahagian dengan anak-anak yatim dari panti asuhan.
Salah satu contohnya, saat itu mereka sedang melaksanakan
kegiatan santunan anak yatim panti asuhan BPAYP (Badan Pembina Anak
Yatim Piatu) yang berada di jalan luar batang, penjaringan, Jakarta Utara.
Gambar 4.10
Pelaksanaan Santunan Anak Yatim di BPAYP
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
63
Gambar 4.11
Pelaksanaan Santunan Anak Yatim di BPAYP
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Selain santunan, kegiatan sosial lainnya ada pada saat bulan
Ramadhan, mereka biasa sahur on the road dan membagikan ta’jil untuk
berbuka puasa. Seiring dengan hadirnya bulan Ramadhan tentu saja
menjadikan umat islam berlomba-lomba dalam mencari kebaikan
(fastabaqul khoirot) mereka berharap bisa mendapatkan pahala dan
mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan yang penuh ampunan.
Begitu pula yang dilakukan oleh Hotel Balairung Jakarta dimana semua
staffnya diajak untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala dan mencari
ampunannya. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Yessi ia mengatakan
ketika bulan Ramadhan pihaknya mengajak seluruh staff untuk
melaksanakan ibadah lebih baik lagi di bandingkan bulan sebelumnya.
Beberapa program keagamaan yang selalu kami laksanakan di bulan
64
Ramadhan dari tahun ke tahun salah satunya yaitu sahur on the road, yang
dilaksanakan pada sahur dan memnagikan ta’jil di saat waktunya berbuka
biasanya kegiatan tersebut di laksanakan di jalan-jalan sekitar matraman
Jakarta Timur.12
Selain menanamkan nilai dakwah dikalangan karyawan Hotel
Balairung Jakarta juga selalu mengadakan program keagamaan untuk
umum, salah satunya yaitu pengajian bulanan dimana kegitaan ini juga
memiliki tujuan sendiri yaitu bersilaturahmi dengan public seperti yang
dikatakan Ibu Yessi
“ Dalam hal menanamkan nilai ketaqwaan dan meningkatkan
ibadah kepada Allah, Hotel Balairung Jakarta melakukan kegiatan yang
memupuk nilai-nilai keagamaan dan juga silaturahami dengan public
dengan cara mengadakan pengajian rutin yang dilakukan oleh Hotel
Balairung Jakarta dengan Masyarakat Minang dan juga masyarakat
yang bearada di sekitar Hotel balairung Jakarta. Hotel Balairung Jakarta
selalu mengadakan pengajian rutin yang diikuti oleh komunitas dan
masyarakat sekitar di Majsid Hotel Balairung Jakarta yang berada di
lantai 3 Hotel Balairung Jakarta dalam acara tersebut Hotel Balairung
Jakarta selaku pelnyelenggara mengundang ustad ternama untuk mengisi
tausiyah dan juga Hotel balairung Jakarta menyediakan makanan dan
minuman secara gratis kepada seluruh hadirin yang menghadiri
pengajian rutin tersebut.”13
Gambar 4.12
Pengajian Masyarakat Minangkabau di Masjid Hotel
Balairung Jakarta Lantai 3
12
Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 April 2017, Hotel Balairung
Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB 13
Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 April 2017, Hotel Balairung
Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB
65
(Sumber: BeritaSumbar)
Gambar diatas menjelaskan keadaan pengajian rutin yang diadakan
oleh pihak Hotel Balairung Jakarta bersama masyarakat Minang hal ini
betrtujuan untuk menjalin silaturahmi antara karyawan yang berkerja
disana dengan masyarakat Minang umum.
Selain pengajian rutin yang dilakukan untuk umum menyambut
bulan suci Ramadhan pihak Hotel Balairung mengadakan kegiatan Tahrib
Ramadhan dan bulan Ramadhan lainnya, seperti yang disampaikan oleh
Ibu Yessi beliau mengatakan bahwa bila biasanaya kebanyakan hotel
hanya mengadakan potongan harga atau promo mengenai makanan dan
minuman lainnya kami ini memiliki hal yang berbeda dimana dalam bulan
Ramadhan kami melakuakn promo sekaligus menyediakan program-
program keagamaan untuk para tamu, mulai dari sahur Bersama,
melakukan shalat berjamaah dan lainnya.14
Selain itu ada juga program Istighosah dimana acara istighosah ini
berkaitan dengan mengenalkan budaya dan juga dengan mengadakan
14
Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 April 2017, Hotel Balairung
Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB
66
renungan yang dipimpin oleh ustad, setelah sebelumnya diisi dengan
kegiatan budaya Sumatera Barat.
Dari banyaknya kegiatan public relations yang diadakan dapat
disimpulkan bahwa seluruh kegiatan yang mereka adakan sangat kental
dengan keislaman. Bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja, mereka
mengadakan kegiatan keislaman tapi dihari biasa pun mereka berusaha
menanamkan nilai-nilai islam pada pengunjung yang datang di Hotel
Balairung Jakarta. Selain itu, mereka berusaha memperkuat hubungan
silaturahmi antara karyawan dengan masyarakat minang yang ada di
Jakarta agar lebih erat lagi tali silaturahmi mereka.
Namun Hotel Balairung Jakarta masih ingin tetap menjadi Hotel
Konvensional Bintang tiga yang berstandar Internasional namum ramah
terhadap tamu muslim sesuai konsep mereka yaitu ethnic friendly muslim
hal ini di perkuat dengan pernyataan yang katakana oleh Bapak Andrizal
Bakri, yaitu
“kami masih kekeh sebagai hotel kovensional yang berbasis
syariah, yang menerapkan dimensi-dimensi dakwah didalam proses
manajemen hotel. namun, kami masih ini memiliki tujuan untuk merubah
persepsi masyarakat tentang hotel konvensional, bahwa tidak semua hotel
konvensional memiliki nilai negative dan terdapat alcohol maupun
kesempatan untuk berzina. Kami di sini ingin merubah itu, dimana hotel
konvensional tersebut dapat mendekatkan diri dengan Allah dengan
menyediakan alat-alat untuk beribadah dan juga menyediakan sahur
untuk mereka yang akan melaksanakan puasa senin-kamis.
B. Proses Publikasi Public Relations Hotel Balairung Jakarta Dalam
Memperkenalkan Hotel Konvensional Yang Berbasis Syariah
67
Hotel Balairung Jakarta merupakan Hotel Konvensional Bintang
Tiga Internasional yang dikelola oleh PT Balairung Citra Jaya Sumatera
Barat yang dimana hotel ini memiliki perbedaan dengan hotel-hotel
konvensional lainnya yang ada di Indonesia khususnya di Kota Jakarta.
Hotel Balairung Jakarta adalah hotel yang memegang teguh Adat Basandi
Syara, Syara Kitabullah yang dimaksudkan sebagai Adat yang
ditopangkan/didasarkan oleh syariat agama Islam yang syariat tersebut
berdasarak pula pada Al-Qur’an dan Hadits.15
Secara umum Hotel ini memang milik pemerintah yang dikelola
secara professional dan terus tumbuh serta memiliki sistem informasi yang
handal. Namun, selain itu tujuan pendirian Hotel Balairung Jakarta juga
memiliki tujuan yang berbeda dengan hotel konvensional lainnya, dimana
ini telah menjadi nilai positif dimata publik, baik itu publik internal
maupun publik eksternal dimana hotel ini memiliki citra sebagai hotel
konvensional yang memadukan nilai-nilai islam didalamnya seperti yang
disampaikan oleh Bapak Andrizal Bakrie, yang mengatakan bahwa
mereka memberikan dakwah kepada pengunjung dengan cara bil hikmah
wal mau izatun khasanah yaitu untuk bisa kembali berada di jalan yang
baik yaitu jalan siratul mustaqim. salah satu contohnya seperti di meja
resepsionis yang akan menanyakan identitas secara sesama apalagi ada
pengunjung yang datang berpasangan, maka identitas mereka akan di cek
dengan teliti agar tidak terjadi tamu yang menginap bukan dengan
15
Chairul Anwar, Meninjau Hukum Adat Minangkabau, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
56.
68
mahramnya. Bahkan mereka akan di edukasi dan didata kalau mereka
bukan pasangan yang halal dan akan dberi tau bahwa mereka tidak bisa
menginap disana.
Gambar 4.13
Peraturan Adat Basandi Syara’ Syara Kitabullah di Meja
Resepsionist Hotel Balairung Jakarta
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar diatas merupaka bentuk peraturan yang ada di Hotel
Balairung Jakarta, dimana Hotel Balairung Jakarta memegang teguh adat
basandi syara’ syara kitabullah. Selain peraturan yang ada di situ, ada
juga bukti pengecekan kartu identitas para tamu sebelum mereka
melakukan cek in.
Dalam melakukan pemeleiharaan citra dimata public internal
maupun eksternal dalam melaksanakan kerja sama mereka sagat
menyadari mereka memerlukan publisitas yang sangat baik dalam
melakukan publisitasnya Hotel Balairung Jakarta menggunakan semua
69
media, tetapi untuk media massa Hotel Balairung Jakarta hanya bekerja
sama dengan media massa yang berbau Islami saja, seperti yang dikatakan
Bapak Andrizal Bakrie
“ Kami hanya melakukan publisitas kepada media-media yang
memang memiliki kontribusi terhadap Islam, selain itu juga untuk
mengajak masyarakat muslim yang datang ke Hotel Balairung Jakarta”.16
Sebuah citra terbentuk berdasarkan persepsi seseorang tentang
pengalaman terhadap sebuah perusahaan berdasarkan pengalamannya
terhadap sebuah perusahaan berdasarkan pengalaman yang dilaluinya.
Citra sendiri terbentuk bukan hanya oleh beberapa orang saja, tetapi juga
terbentuk dari semua staff yang ada.
Bapak Andrizal Bakrei pun mengatakan bahwa pihaknya tidak
akan khawatir jikalau pihaknya kehilangan rupiah yang tidak seberapa di
bandingkan barokah dan rahmat Allah di Gedung itu.17
Selain itu public relations dari Hotel Balairung Jakarta banyak
melakukan publikasi melalui media baik itu media massa elektronik,
media online, juga e-commerce. Selain itu mereka juga memasang baliho
“Kami biasanya melalukan publikasi melalui media, baik itu
media massa elektronik, media massa online, maupun e-commrce. Selain
itu juga kami memasang baliho untuk melakukan publikasi hotel balairung
Jakarta. Tapi, untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan lain atau
instansi lain kami biasanya datang ke perusahaan-perusahaan untuk
mempresentasikan apa itu hotel balairung ajkarta, apa saja yang ada
disana, keunikan yang ada di Hotel Balairung Jakarta, dan fasilitas-
fasilitas yang ada di Hotel Balairung Jakarta agar mereka mau
16
Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB 17
Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
70
melakukan kerja sama kegiatan-kegiatan mengenai perusahaannya atau
lembaganya di Hotel Balairung Jakarta”.18
Hingga saat ini, public relations Hotel Balairung Jakarta
mempublikasikan dan mempromosikan Hotel Balirung Jakarta melalui
media Online melalui akun media sosial, seperti fanspagenya di facebook,
mereka juga memiliki Instagram untuk mempublikasikan promo-promo
dan kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di Hotel balairung Jakarta selain
itu mereka juga memiliki website tersendiri.
Selain lewat media massa peneliti juga melihat cara Hotel
Balairung Jakarta mempublikasikan kepada masyarakat adalah dengan
memberikan fasilitas terbaik kepada tamu yang pernah datang kesana
sehingga diharapkan tamu yang pernah datang ke sana akan
mempromosikan kepada orang lain secara tidak langsung tentang
pelayanan yang telah diberikan oleh Hotel Balairung Jakarta yangb biasa
kita kenal dengan promosi mouth to mouth (dari mulut ke mulut). Hal ini
diperkuat melalui wawancara yang dilakukan oleh Bapak Anrizal Bakri,
beliau mengatakan di samping menggunakan media mass, media cetak,
dan media elektronik mereka juga melakukan publikasi secara ketok tular
dari para tamu yang telah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
Hotel Balairung Jakarta.19
18
Wawancara Yessi (Marketing Hotel Balairung Jakarta), 18 Juni 2017, Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.00-17.00 WIB
19 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
71
Selain itu peneliti juga menemukan bukti bahwa Hotel Balairung
Jakarta bekerja sama dengan beberapa e-commrce seperti traveloka,
MisterAladin, agoda, pegi-pegi.com, dan lainnya
Gambar 4.14
Traveloka – Hotel Balariung Jakarta
Dari gambar diatas peneliti menemukan promosi apa saja yang
diberikan oleh Hotel Balairung Jakarta mulai dari harga, fasilitas, alamat
dan lain sebagainya lewat akses e-commrce traveloka juga peneliti
menemukan cara mudah untuk membooking hotel tersebut. Meski nanti
ketika datang untuk menginap prosedur pengecekan data diri tetap seketat
kita datang langsung agar tidak terjadi kesalahan dalam prosedur.
72
Hotel Balirung Jakarta memiliki kesempatan yang terbuka lebar
untuk melakukan kerja sama dengan kementrian-kementrian yang ada
untuk mempertahankan citra positif yang sudah mnereka pertahankan
selama ini. Melalui kerja sama dengan kemntrian-kementrian tersebut
hotel Balairung Jakarta masyarakat dapat menggunakan jasa layanan yang
mereka tawarkan. Seperti yang dikatakn oleh bapak Anarizal Bakrie:
“ Kami sudah melakukan kerja sama dengan kementrian-kementria
yang ada di Indonesia yang lebih lama menjalin kerja sama dengan kami
yaitu Kmentrian Agama dan Kedutaan Arab Saudi dalam pelaksanaan
kahalakak Nasional yang sudah dilakukan sejak tahun 2014.”20
Kegiatan ini merupakan cara mereka untuk menjalin silaturahmi
serta menjalin kerja sama dengan pihak Kementrian Agama dan Kedutaan
Besar Arab sehingga mereka dapat menunjukkan citra mereka sebagai
hotel konvensional yang berbasis syariah karena mereka telah
melaksanakan hubungan dalam kegiatan yang berbau Islami juga dengan
instansi yang bergerak di bidang keagamaan (Islam).
Gambar 4.15
Pelaksanaan Khalaqah Di Hotel Balairung Jakarta
20 Wawancara Andrizal Bakrie (Publlic Relations dan HRD Manager), 10 Agustus 2017,
Hotel Balairung Jakarta Timur, pkl. 16.49-18.00 WIB
73
(Sumber: www. Balairung-hotel.com)
Gambar diatas merupakan kegiatan khalaqah yang dilaksanakan di
Hotel Balairung Jakarta pada tahun 2017,kegiatan ini merupakan bentuk
kerja sama dengan Kedutaan Besar Arab Saudi dalam bentuk mengadakan
lomba tahfidz Qur’an Nasional yang dimana Hotel Balairung Jakarta
menjadi tempat pelaksanaan lomba tersebut. Lomba tersebut bukan kali
pertama yang dilakukan di oleh Kedutaan Arab Saudi di Hotel Balairung
Jakarta, tetapi pada tahun ini merupakan tahun ketiga diadakannya
kegiatan tersebut. Dalam lomba tersebut, dihadiri oleh Duta Besar Arab
Saudi yaitu Syaik Saad Bin Husain Annamasi dan juga oleh Direktur
Urusan Agama Islam, M Thamrin.
Kesimpulan dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan
beberapa pihak public relations yang ada di Hotel Balairung Jakarta
mengenai publikasi mereka tentang bagaimana mereka mempublikasikan
mereka bahwa mereka hotel konvensional berbasis syariah adalah dengan
berbagai macam media, mulai itu dari media cetak, media elektronik,
media sosial hingga e-commrce dan dari semuanya mereka berharap dapat
mempublikasikan lebih jauh tentang apa saja yang ada di Hotel Balirung
Jakarta, mulai dari fasilitas yang diberikan, harga yang ditawarkan, hingga
keamanan yang diberikan.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Usaha yang cukup baik dilakukan oleh public relations Hotel
Balirung Jakarta untuk menerapkan dimensi-dimensi dakwah
sudah dirasa cukup baik. Karena, mereka menekankan peraturan
yang Islami dari semua lapisan, mulai dari karyawan, jajaran
direksi, hingga para pengunjung hotel.
2. Kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh Hotel Balairung
Jakarta dirasa sudah sangat baik untuk mengangkat citra positif
hotel tersebut.
3. Dari segi publikasi, Hotel Balairung Jakarta sudanh sangat gencar
memperomosikan diri sebagai hotel konvensional yang berbasis
Syariah berdasarkan selogannya Ethnic Friendly Muslim.
B. Saran
Berdasarkan temuan dilapangan dan analisis yang dilakukan
terhadap Hotel Balairung Jakarta, penulis memberikan beberapa saran
yang ditujukan kepada public relations yang ada disana agar tetap menjaga
dimensi-dimensi dakwah yang sudah diterapkan di Hotel Balairung
Jakarta, memperluas hubungan kerja sama terutama hubungan kerja sama
dengan media massa jangan hanya berfokus pada media islam, tetapi juga
media massa lainnya. Agar diharapkan, Hotel Balairung Jakarta dapat
76
dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia khususnya masyarakata yang
tinggal di daerah Ibu Kota Jakarta.
76
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C. (1997), Meninjau Hukum Adat Minangkabau, Jakarta : Rineka Cipta
Ardianto, E. (2009), Metedologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rektama Media
Bakry, N. (1994), Tuntutan Praktis Metedologi Penelitian, Jakarta: CV Pedoman Ilmu
Jaya
Gregory, A. (2005), Public Relations Dalam Praktek, Jakarta: Erlangga
Gunawan, I. (2013), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara
Husein, U. (2013), Desian Penelitian Manajemen Strategi, Jakarta: Rajawali
Imam Suprayogo Thabrani. (2001), Metodelogi Sosial Agama, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Iriantara, Y. (2007), Community Relations: Konsep dan Aplikasinya, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Jefkins, F. (2002), Public Relations Edisi Ke Lima, Jakarta: Erlangga
Kiryanto, R. (2012), Public Relations Writing, Tehnik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat, Jakarta: Kencana
, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal: Aplikasi Penelitian dan
Praktik, h. 277
Kusnawan, Aep dkk, (2009), Dimensi Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjajaran
Linggar, M. A. (2005), Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara
Moertopo, A. (1978), Strategi Kebudayaan, Jakarta : Center For Strategi and
Internasional Studies-CSIS
77
Mulyana, D. (2004), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nawawi, H. (2000), Manager Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,
Yogyakarta: Gajah Mada Press
Nova, F. (2009), Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan, Jakarta: Grasindo
Nurjaman, K. (2012), Komunikasi dan Public Relations, Bandung: Pustaka Setia
Oliver, S. (2006), Strategi Public Relations, Jakarta: Erlangga
Prof. Soemirat, S. dan Ardianto, Elvinaro. (2002), Dasar-Dasar Public Relations,
Jakarta: PT Remaja Rosyada
Ruslan, R. (2001), Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
(2006), Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
(1997), Kiat dan Kampanye Public Relations, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Saleh, Munafik A. (2010), Public Service Communications: Praktik Komunikasi
Dalam Pelayanan Public disertai Kisah-Kisah Pelayanan, Malang: UMM
Press
Saputra, W & Nasrullah, R. (2011), Public Relations 2.0 Public Relations di Era
Cyber, Jakarta: Gratama Publishing
Sulastiyono, A. (1995), Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Jakarta: Alfabeta
Wasesa, Silih Agung. (2006), Strategi Public Relations, Jakarta: PT Gramedia Utama
Yulianti, N. (2007), Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: p2U-LPPM Unisba
78
Website
Situs https://kbbi.web.id/konvensional diakses pada tanggal 11 Maret 2017 pada pkl.
13:30 WIB
Situs https://venuemagz.com/featur/hotel-syariah-kian-bergairah/ diakses pada
tanggal 13 Maret 2017 pkl. 19:00 WIB.
Situs https://www.kompasiana.com/ragiel/trend-hotel-syariah-mulanya-hotel-sofyan-
kemudian-marshanda55004ffa333119f6f51078e diakses pada tanggal 14 Maret 2017
pkl. 10:00 WIB
Situs https://harianhaluan.com/mobile/detailberita/55290/pemprov-menunggak-rp10-
miliar di akses padat tanggal 25 Maret 2017 pkl. 09:00 WIB
Situs
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:00 WIB
Situs
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:10 WIB
Situs
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf
diakses pada tanggal 18 April 2017 pkl. 10:10 WIB
79
Situs
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf di
akses pada tanggal 18 April 2017 pada pkl. 15:00 WIB
Situs
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepmenparpostel_37_1986.pdf di
alses pada tanggal 18 Maret 2017 pkl. 15.10 WIB.
Situs http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2004/05/citra-dalam-publi-relations.html
di akses pada tanggal 23 Maret 2017 pkl. 19:00 WIB.
LAMPIRAN 1
Hasil Wawancara
Nara Sumber : Andrizal Bakrie, Tehnic Universitas Belanda
Jabatan : Public Relations dan HRD Manager Hotel Balairung Jakarta
Waktu : Tanggal 10 Agustus 2017
Tempat :Hotel Balairung Jakarta
Peneliti : Umu Kulsum
Kampus : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Dimensi Dakwah Pada Strategi Public Relations Hotel Balairung
Jakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif
Hasil Wawancara :
1. T: Selama ini seberapa effectivekah Public Relations di Hotel Balairung
Jakarta?
J: Pada dasarnya segala sesuatu itu perlu dilakukan evaluasi, effective atau
tidaknya. Saya menganggap apa yang dilakukan sih yang namanya sesuatu
yang selama ini bisa saya melakukannya secara biasa-biasa saja.
2. T: Bagaimana cara Hotel Balairung melakukan publikasi dengan
masyarakat?
J: Dengan menggunakan media massa, media cettak, media elektroniknya dan
disamping itu dengan melakukan publikasi yang dilakukan secara ketok tular
dari para tamu yang telah puas dengan pelayanan yang ada di Hotel Balairung
Jakarta.
3. T: Bagaimana cara Hotel Balairung dalam merumuskan masalah yang
ada?
J: Dalam hal merumuskan masalah, biasanya kita team public relations di
bantu oleh para team marketing untuk mengetahui keadaan hotel sebenarnya,
mulai dari kita sama-sama mencari informasi maupun berita di berbagai
media massa baik media massa online maupun media massa cetak, selain itu
juga kami selalu berusaha mendengarkan pendapat-pendapat para tamu yang
datang. Baik pendapat positif maupun negative. Kami juga biasanya
melakukan komunikasi dengan para tamu maupun masyarakat melalui
pengajian yang kami lakukan untuk umum setiap sebulan sekali, dari
pengajian biasanya kami mencari informasi mengenai keadaan hotel dan
pandangan orang lain atau public mengenai Hotel Balairung. Namun,
biasanya yang melakukan komunikasi dengan public menggunakan baju biasa
atau tidak menggunakan baju seragam hotel, agar pembicaraan mengenai
hotel balairung Jakarta menjadi lebih terbuka tanpa ada yang disembunyikan.
4. T: Citra apa sih pak yang ada di Hotel Balairung Jakarta yang sudah
banyak di ketahui oleh banyak public?
J: citra kami yang ada di mata public sejak awal berdiri Hotel Balairung
Jakarta, yaitu sebagai Hotel Konvensional Bintang Tiga Berstandar
Internasional yang memiliki konsep Hotel Ethnic Friendly Muslim Hotel.
sebagai hotel konvensional yang ramah akan muslim dan menyediakan semua
kebutuhan-kebutuhan beribadah public yang datang.
5. T:Citra seperti apa yang ingin di bentuk oleh Hotel Balairung Jakarta?
J: yah sudah pasti citra yang harus dibentuk yang namanya hotel itu yang
pada umumnya menjadi sebuah momok untuk masyarakat dan banyak orang
mesti punya pemikiran atau persepsi negative Hotel sebagai tempat maksiat,
kami ingin membentuk citra yang merubah semua persepsi negatif tersebut
yah. Oh ada hotel yang memang disana bisa terbukti bahwa tidak dibenarkan
terjadinya segala macam potensi kegiatan yang di haramkan atau dilaknat oleh
Allah di Hotel ini. Citra seperti ini yang kita inginkan. Beriktiar setiap yang
datang kesini untuk menyampaikan dalam bentuk servise excelen.
6. T: Bagaimana Hotel Balairung Jakarta membentuk persepsi yang ada di
masyarakat ?
J: cara membentuknya, barangkali masyarakat yang setelah kita publikasikan
melalui media baik media massa, media cetak, maupun media online bahwa
kita punya ke khassan nuansa islami muslim friends. Seperti itu yah kita
giring supaya mereka bisa merasakan bagaimana suasana tersebut atmosfer
tersebut dan mereka bisa tau secara langsung. Artinya yah kita mengundang
untuk berbondong-bondong bisa mencoba mencari tau tentang Hotel
Balairung dan datang ke Hotel Balairung sendiri gitu. Biasanya kita
menggunakan dengan cara misalnya kita datang ke komunitas-komunitas
yang memang komunitas tersebut sudah kita sortir untuk bisa mereka taui
karena tidak mungkin kita memberikan sebuah publikasi yang bernuansa
islami kepada orang yang sudah terbiasa dengan kegiatan-kegiatan maksiat.
7. T: Bagaimana caranya agar masyarakat lebih pro kepada Hotel yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur atau nilai islam didalamnya?
J: kita memang harus mnedekati berbagai ancaman potensi khalayak yang
memang sudah mempunyai orientasi positif. Artinya andaikata kita mencari
segmen market tentu tidak bisa serta merta sembarangan. Marketing kami
setiap kali berinteraksi dengan calon coustumer mereka sudah pada awalnya
diajak bicara untuk menyamakan persepsi bahwa terlebih dahulu. Insyaallah
dengan cara seperti itu saya yakin siapapun akan melihat dan mampu menilai
dengan sendirinya.
8. T: Cara memberi tau tentang Hotel ini kepada para tamu bahwa Hotel
ini merupakan Hotel Konvensional yang memegang teguh adat Basandi
Syara, Syara Kitabullah?
J: pertama, setiap tamu yang akan masuk ke sini mereka pastinya diteliti dan
terima dengan baik, sambil kami itu melihat dengan mata kepala sendiri
aturan yang memang kita mengikat kepada mereka dengan misalnya di meja
reseptionis mereka akan membaca jadi untuk bisa menggunakan jasa hotel ini
harus misalnya orang yang memang mahramnya. Bahkan mereka akan di
edukasi dan di data ternyata misalnya bukan yang halalnya tidak bisa
menginap di sini, kita akan memberikan dakwah kepada mereka dengan cara
bil hikmah wal mau idzatun hasanah untuk itu, maka mereka akan paham
tentang itu. Bahkan berdasarkan pengalaman ada yang mereka justru
Alhamdulillah bisa kembali ke pangkuan untuk berada di jalan yang baik
siratull mustaqim. Karena keberanian yang ada dari kami para team front
office kami yang mengatakan yang hak walawpun orang itu barang kali
diawalnya akan tersinggung . salah satu bentuk yang saya tanamkan kepada
seluruh front office apa bila melihat potensi tamu yang akan berbuat maksiat
di hotel ini lebih baik kami kehilangan rupiah yang tidak seberapa dari pada
kami kehilangan barokah dan Rahmat Allah di gedung ini, itu yang ingin
kami ciptakan. Jadi kami menamkan sebuah adzan bahwa walawpun kami
bekerja sebagai orang hotel tapi akmi adalah bagian garda terdepan dalam
konsep hotel islami dengan kesepakatan dengan karyawan yang kami sedang
lakukan dakwah bil hal. Kami sedang melakuka dakwah melalui perbuatan.
Kami sadar kami adalah para mujahid dan mujiahidah Allah. Kami ingin
menerapkan hotel namanya islam aslamatul hayya, kehidupan betul-betul
islam itu bisa di dakwahkan kepada siapa pun tamu-tamu tersebut. Kami tidak
takut dalam melakukan hal tersebut.
9. T: siapa sasaran atau target market yang ingin dituju oleh Hotel
Balairung Jakarta? Dan siapa saja sasaran dalam melaksanakan kerja
sama dengan Hotel Balairung Jakarta?
J: Kalau kaitannya dengan sasaran, pada prinsipnya sih Islam itukan rahmatan
lil alamin, tentu kami tidak bisa langsung membuat blongin atau membatasi
kami hanya mencari market itu hanya orang-orang non-muslim atau orang-
orang islam. Tapi pada awalanya kami tentu bicara general, kami profesional
sebagai mana hotel lain lakukan bisnis pariwisata ini, target sasaran kami
sama dengan Hotel Konvensional lainnya, yaitu sasaran kami bersifat General
atau umum. Tapi kami memberikan pemandangan ataupun gambaran yang
berberda denga hotel-hotel yang lain, sehingga demikian kami akan menjadi
lebih selektif, yang akan terjadi sehingga yang akan menjadi para tamu hotel
kami adalah orang-orang yang nota bennya akan sepemahaman dengan
nuansa islami atau masyarakat umum dan non- muslim tapi mereka paham oh
di situ ada hotel yang di dalam hotel tersebut mereka tidak akan di ganggu
dengan hal-hal kegiatan maskiat yang pada hotel lain laukan. Kalau bicara
target kerja sama yang akan kami lakukan yaitu kami melakukan kerja sama
dengan mereka yang memang paham dengan aturan Islam yang ada dalam Al-
Qur’an dan Sunnah dimana team public relations kami sebelum melakukan
kerja sama mereka melakukan persmaan persepsi dulu, bahwa hotel kami ini
bergerak didalam aturan Islam dan Sunnah. Kami melakukan kerja sama
dengan siapa saja asal kerja sama yang dilakukan tidak bertentangan dengan
aturan Al-Qur’an dan Sunnah.
10. T: Bagaimana Hotel Balairung Jakarta membentuk komunikasi yang
effective dengan para publiknya?
J: tamu-tamu kami memang yang setelah mereka mencoba Hotel Balairung
Jakarta mendapatkan layanan, saya menilai mayoritas mereka menyukai atau
pelayanan yang kami berikan selama mereka berada di Hotel Balairung
Jakarta. Lebih dalam bentuk orang itu akan melihat bahwa kami bisa
memberikan kenangan dan pesan yang baik untuk mereka. Selain itu, kami
juga melakukan komunikasi dengan melihat akhlak yang kami
implementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, kami juga sering
melakukan kegiatan pengajian-pengajian
11. T: Bagaimana strategi Public Relations Hotel dalam mempertahankan
citrannya?
J: ia, untuk yang namanya strategi public relations Hotel Balairung Jakarta
dalam menjaga citranya dan membangun citranya yaitu dengan
mengoptimalkan atau mengikuti kerja sama dengan media massa. Baik itu
media cetak, media elektronik, maupun media social atau ecomerse untuk
memberitahu pada masyarakat baik local maupun interlokal tentang betapa
unik, betapa special, betapa nyamannya Hotel Balairung Jakarta sehingga
masyarakat tertarik dan timbul rasa keingin tahuan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan ataupun menginap di Hotel Balairung.
12. T: Seperti yang kita tau pak, belum lama ini kan pada pertengahan
tahun 2016 tepatnya bulan juli 2016 Hotel Balairung Jakarta sempat
mendapatkan pemberitaan negative tentang penyelewengan dana
pembangunan Hotel Balairung sebanyak RP. 10 Miliar, strategi seperti
dan langkah-langkah apa saja sih yang dilakuakn oleh Hotel Balairung
Jakarta untuk mempertahankan citra positifnya?
J: iya, kita tahu bahwa ada pemberitaan negative yang diberitakan oleh sebuha
media online mengenai Hotel Balairung Jakarta. Terlebih pemberitaan
tersebut mengenai bersangkutan dengan biaya pembangunan. Kita tau lah yah,
masyarakat luas terutama Indonesia lebih sensitive mengenai pemberitaan
yang bersangkutan dengan uang. Strategi yang kami lakukan sama dengan
strategi yang dilakuakn oleh Hotel pada umumnya. Langkah-langkah yang
kami lakukan untuk memecahkan masalah yang ada. Sebelum melakukan
kegiatan untuk memecahkan masalah tersebut, bisanya kami team public
relations di bantu oleh seluruh staff untuk melakukan analisis situasi baik dari
dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan untuk mencari informasi yang
beredar di masyarakat luas. Terutama kami biasanya selalu memantau
pemberitaan-pemberitaan yang di beritakan oleh media massa baik media
massa online, media massa cetak, maupuan media elektronik. setelah kami
mengetahui pemberitaan apa yang sedang di beritakan oleh media-media
massa tersebut tentang Hotel Balairung Jakarta. Tahapan selanjutnya, kami
melakukan rapat oleh seluruh staf yang memang memiliki kepentingan, untuk
menyelesaikan masalah tersebut, setelah mendapatkan keputusan dari hasil
rapat tersebut kami akan mengkomunkasikan semua rancangan rencana yang
akan kami lakukan untuk pada tahap selanjutnya untuk menjaga citra positif
Hotel kami. Kali ini, pada tindakan pertama yang akan kami lakukan yaitu
dengan melakukan klarifikasi dengan mengundang media yang bersangkutan,
namun bukan confers pers, tetapi lebih menjalin silaturahmi dan
membersihkan citra kami, dimana kami melakukan pembersihan citra kami
dengan melakukan kegiatan positif yang kami lakukan dengan perusahaan
atau organisasi yang masih bekerja sama dengan kami setelah adanya
pemberitaan tersebut. Salah satunya yaitu, dengan komunitas Masyarakat
Minang yang memang memiliki peran penting bagi kami dimana kami
merupakan Hotel milik Pemerintah Sumatera Barat dan tentunya harus
menjalin komunikasi dan menjaga citra agar tetap baik di mata masyarakat
terutama masyarakat Minangkabau yang ada di seluruh dunia. Yang kedua,
kami melakuakn rapat yang dihadiri oleh orang-orang yang memang memiliki
kepentingan dengan Hotel Balirung Jakarta untuk mencari solusi dari masalah
yang sedang dihadapi. Setelah didapatkan hasilnya, baru kami
mengkomunikasikan kepada seluruh staff di semua bagian untuk memberitahu
apa saja rencana yang akan kami lakukan untuk memecahkan permasalah
tersebut agar rencana tersebut bisa berjalan dengan lancer. Pada tahapan
ketiga, kami mulai melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan atau
organisasi untuk melakukan kegiatan di Hotel Balairung Jakarta. Seperti
misalnya, kami sudah melakukan kerja sama dengan Kementrian-kementrian
yang ada di Indonesia yang lebih lama menjalin kerja sama dengan kami yaitu
kementrian Agama dan Juga Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia,
dimana kami melakukan kerja sama agar mereka melakukan kegiatan-
kegiatannya di Hotel Balairung Jakarta seperti halnya kerja sama jangka
Panjang yang kami lakukan dengan Kementrian agama dan Kedutaan Besar
Arab Saudi untuk Indonesia melalui Khalaqah Qur’an Nasional yang selalu
diadakan di Hotel Balairung Jakarta, selain itu kami bekerja sama dengan
kementrian-kementrian yang lainnya yang ada di Indonesia, selain itu juga
kami bekerja sama dengan komunitas-komunitas Islam. Yang ke empat, kami
melakukan evaluasi yang selalu kami lakukan. Tahapan evaluasinya sendiri
ada dua, yaitu evaluasi rutin setiap hari untuk mengetahui keadaan
perusahaan. yang kedua, yaitu evaluasi rutin yang kami lakuakan setiap enam
bulan sekali untuk mengetahui apakah strategi yang kami lakuakn berhasi atau
tidak.
13. T: Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Hotel Balairung Jakarta dalam
memperoleh sertifikat sebagai Hotel Konvensional Berstandar
Internasional bintang 3?
J: kembali ke komitmen kami, Hotel Balairung Jakarta yang memiliki ciri
khas Sumatera Barat yang dipadukan dengan nilai-nilai islam didalamnya.
Kami selalu kami selalu mengingat mislanya kami selalu mengingatkan para
staff untuk memberikan pelayanan yang terbaik, selalu senyum dan sapa
dengan para tamu untuk mengetahui tanggaapan mereka dengan memulai
salam dengan para tamu yang ada sebelum menyapanya, selain itu kami juga
selalu mengingatkan para karyawan untuk tidak melaanggar aturan yang ada.
Selain itu, kami selalu mengingatkan para tamu untuk melaksanakan shalat
berjamaah dengan cara yang baik, dan juga mengingatkan para staff yang
belum melaksanakan shalat untuk segera melaksanakannya.
14. T:kan tadi bapak bilang, kalo Hotel Balairung Jakarta mengusung
konsep ethnic friendly muslim Hotel, apa saja sih pak dimensi-dimensi
dakwah yang bapak terapkan di Hotel Balairung Jakarta ini?
J: yah, pertama sih kami menerapkannya kepada seluruh karyawan yah,
dimulai dari karyawan wanita yang menggunakan pakaian tertutup beserta
hijab, selain itu kami mekakukan pengecekan kepada setiap tamu yang datang
berpasangan untuk menghindari zina yang memungkinkan akan terjadi bila
tanpa adanya pengecekan identitas, selain itu kami juga melakukan fasilitas-
fasilitas yang ada terutama alat bersuci yang kami sediakan dan fasilitas-
fasilitas lainnya yang memang ada di Hotel Balairung Jakarta ini.
15. Seberapa besar arti citra menurut bapak ?
J: Yah, citra tentu sangat besar artinya dan sangat penting untuk dijaga demi
kemujuan dari opesaional setiap suatu usaha tentunya. Kalau untuk konteks
saya ini, berarti operasional dari hotel Balairung Jakarta ini.
16. T: selama ini, Hotel Balairung Jakarta sudah melakukan kerja sama
dengan siapa saja?
J: kami selama ini melakukan kerja sama dengan Kementrian-kementria yang
ada di Indonesia, seleuruh media, baik media cetak, media elektronik, media
online dan e-commerce, selain itu juga komunitas-komunitas yang ada di
Jakarta selain itu juga kami melakukan kerja sama dengan Travel
Internasional dan juga e-commerce Internasional. Pernah ada cerita, dimana
seorang bule dari Belanda melakukan perjalanan ke Indonesia dan mereka
menginap di Hotel Balairung Jakarta. Setahun kemudian, kembali lagi ke
Hotel Balirung Jakarta dia sudah masuk islam. Katanya karena dia kagum
dengan agama islam, dimana di dalam islam semuanya diatur. Ia juga masuk
islam salah satunya karena Hotel Balairung Jakarta, dimana saat dia datang
menginap di Hotel Balairung Jakarta, saat dia makan berdiri dia ditegur oleh
salah satu staff kami agar duduk di tempat yang sudah di sediakan, selain itu
juga karena dia maerasa semua hal yang dilakukan yang baik diatur dalam Al-
qur’an dan sudah yang dia lihat sudah diterapkan di Hotel Balirung Jakarta
saat dia menginap disini.
17. T: ada kriteria khusus gak sih pak, untuk melakukan perekrutan
karyawan Hotel Balairung Jakarta?
J: Oh, tentu ada. Kami disini tahapan perekrutannya dimulai dengan tes baca
tulis Al-Qur’an. Apa bila, mereka calon karyawan pasa saat tes baca tulis Al-
Qur’an nya lancer dan dinyatakan lulus mereka bisa melanjutkan ketahap
selanjutnya dan tahap selanjutnya itu bersifat tahap umum seperti test
melamar pekerjaan di tempat lain.
18. T: Kan Hotel Balairung Jakarta mengusung konsep Ethnic Friendly
Muslim yang menerapkan konsep-konsep dakwah didalamnya, nah
kenapa Hotel Balairung Jakarta tidak berubah menjadi hotel syariah,
seperti hotel-hotel syariah lainnya?
J: kami masih kekeh sebagai hotel kovensional yang berbasis syariah, yang
menerapkan dimensi-dimensi dakwah didalam proses manajemen hotel.
namun, kami masih ini memiliki tujuan untuk merubah persepsi masyarakat
tentang hotel konvensional, bahwa tidak semua hotel konvensional memiliki
nilai negative dan terdapat alcohol maupun kesempatan untuk berzina. Kami
di sini ingin merubah itu, dimana hotel konvensional tersebut dapat
mendekatkan diri dengan Allah dengan menyediakan alat-alat untuk
beribadah dan juga menyediakan sahur untuk mereka yang akan
melaksanakan puasa senin-kamis.
Transkip Wawancara
Nara Sumber : Yessi
Jabatan : Marketing hotel Balairung Jakarta
Waktu : Tanggal 10 Agustus 2017
Tempat :Hotel Balairung Jakarta
Peneliti : Umu Kulsum
Kampus : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Dimensi Dakwah Pada Strategi Public Relations Hotel Balairung
Jakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif
Hasil Wawancara :
1. T : Bagaimana cara Hotel Balairung Jakarta menjaga citra perusahaan
kepada para tamu?
J: selama ini, kami menjaga citra positif yang sudah kami bangun selama ini
agar para investor dan para tamu tetap percaya terhadap Hotel Balairung
Jakarta dengan cara menunjukkannya dengan sikap dan pelayanan kami.
Dimana, kami tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada
para tamu dan juga bertahan dengan adat basandi syara, syara kitabullah.
Dengan memegang teguh prinsip tersebut, kami yakin para investor dan juga
para tamu akan tetap percaya kepada kami. Karena, citra terbentuk
berdasarkan apa yang dilihat dan dialami. Oleh maka itu, kami selalu berusaha
memegang teguh adat basandi syara, syara kitabullah tersebut. Seperti kami
selalu menanamkan nilai-nilai islam di dalam hotel kami. Mulai dari dengan
mengadakan sajadah, al-qur’an dan Hadits, di setiap kamarnya. Selain itu
juga, kami selalu mengumandankan suara adzan di setiap lorong-lorong
kamar hotel, di dalam lift Hotel, dan juga di Loby Hotel di setiap waktu shalat
tiba. Kami juga selalu senantiasa menjaga shalat lima waktu berjamaah yag
kami lakukan di masjid Hotel Balairung Jakart. bukan hanya itu kami juga
mengadakan kegiatan spiritual dimana setiap ba’da ashar kami selalu
mengadakan kultum dimana pengisi dakwahnya atau penceramahnya adalah
seluruh staff hotel Balairung Jakarta, mulai dari General manager sampai
dengan Office Boy dan juga security. Selain itu, kami sellau mengadakan
pengajian mingguan yang dilakukan oleh masyarakat luas dan juga oleh
komunitas-komunitas yang memang sudah mengenal hotel kami. Lama-
kelamaan pasti mereka akan berpikir lagi bahwa ternyata Hotel Balairung
Jakarta tidak seperti yang di beritaka negative, gitu saja sihh.
2. T: Ada kegiatan-kegiatan keagamaan gak sih mba di Hotel Balairung
Jakarta ini?
J: untuk kegiatan agamanya, kami ada dua kegiatan agama yang kami lakukan
di sini, yang pertama itu kegiatan agama yang dilakukan oleh para staff Hotel
Balairung Jakarta yang rutin dilakukan setiap harinya. Yaitu, setiap ba’da
ashar kami selalu mengadakan kultum dimana pengisi dakwahnya atau
penceramahnya adalah seluruh staff hotel Balairung Jakarta, mulai dari
General manager sampai dengan Office Boy dan juga security. Selain itu,
kami sellau mengadakan pengajian mingguan yang dilakukan oleh masyarakat
luas dan juga oleh komunitas-komunitas yang memang sudah mengenal hotel
kami. Lama-kelamaan pasti mereka akan berpikir lagi bahwa ternyata Hotel
Balairung Jakarta tidak seperti yang di beritaka negative, gitu saja sihh. Untuk
kegiatan keagamaan yang kedua yaitu kegiatan keagamaan yang merupakan
salah satu program yang ada di Hotel Balairung Jakarta, dimana kegiatan
tersebut dibuka untuk umum, seperti, kegiatan pengajian bulanan yang dibuka
untuk umum setiap bulannya pada minggu ketiga, yang ceramahnya sendiri di
isi oleh Ustad dari luar Hotel Balairung Jakarta. Selain itu kegiatan
keagamaan yang rutin kami lakukan setiap bulan puasa itu terbuka untuk para
tamu dan staf yaitu dimulai dengan melakukan shalat awshar berjamaah,
setelah shalat ashar mereka akan melakukan kajian Qur’an dan kegiatan baca
Qur’an Bersama-sama yang diisi oleh Ustad dari luar Hotel Balairung Jakarta
dan juga
3. T: Bagaimana cara Marketing Hotel Balairung Jakarta dalam
mempublikasikan Hotel Balairung Jakrta dan melakukan kerja sama
dengan perusahaan-perusahaan atau Lembaga lainnya?
J: yah, kami biasanya melakukan publikasi melalui media, baik itu media
massa elektronik, media massa online, maupun e-commerce. Selain itu, juga
kami memasang Baliho untuk melakukan publikasi Hotel Balairung Jakrta.
Tapi, untuk melakukan kerja sam dengan perusahaan lain atau instansi lain,
kami biasanya datang ke perusahaan-perusahaan untuk mempresentasikan apa
itu Hotel Balairung Jakara, apa saja yang ada disana, keunikan yang ada di
Hotel Balairung Jakarta, dan fasilitas-fasilitas yang ada di Hotel Balairung
Jakarta agar mereka mau melakukan kerja sama dan mau melakukan kegiatan-
kegiatan mengenaik perusahaannya atau lembaganya di Hotel Balairung
Jakarta.
4. T: Apa saja media yang digunakan oleh Hotel Balairung Jakarta untuk
mempromosikan Hotel Balairung Jakarta?
J: untuk saat ini, kami banyak melakukan media social untuk melakukan
pemasaran. Seperti seperti kami mempunyai fanspage di Facebook, kami juga
punya Instagram untuk mempublikasikan promo-promo dan kegiatan yang
ada di Hotel Balairung Jakarta sendiri. Kami juga ada websitenya tersendiri
yaitu balairung-hotel.co.id disitu masyarakat bisa melihat lebih mendalam
mengenai Hotel Balairung Jakarta. Kami juga melakukan kerja sama dengan
para e-commerce yang ada di Indonesia, seperti traveloka, agoda, pegi-pegi
dan lainnya.
5. T: Media massa apa saja yang bekerja sama dengan Hotel Balirung
Jakarta?
J: kami masih sedikit melakukan kerja sama dengan media massa, yang
bekerja sama dengan kami baru Republika, Hidayatullah.com, Dream.co.id,
dan Minangkabaunews.
6. T: Fasilitas apa saja sih bu yang ada di Hotel Balairung Jakarta yang
berbeda dengan Hotel Konvensional lainnya?
J: Untuk fasilitasnya, kami ada masjid di lantai 3 Hotel Balairung Jakarta yang
bisa menampung sekita 50-100 orang, dan bisa digunakan untuk shalat jum’at
dan shalat tarawih berjamaah pada saat bulan Ramadhan tiba. Selain itu juga,
kami menyediakan tempat wudhu yang terpisah antara laki-laki dan
peremouan dan itu tertutup, kami juga menyediakan Al-Qur’an dan Sajadah
dan Mukena disetiap kamar, petunjuk arah kiblat, dan buku do’a serta berupa
bentuk brosur pengingat shalat berjaamh yang ditaru di atas meja dalam
kamar beserta jadwal waktu shalat yang kami taru di setiap-tiao kamar, dan
juga selalu mengumandangkan adzan bila waktunya tiba di setiap lorong-
lorong kamar, didalam lift, dan juga loby utama sebagai penginat waktu
shalat. Selain itu, kami juga menyediakan temoat gym yang terpisah antara
wanita dan laki-laki, serta tempat karoke keluarga dan juga kami menyediakan
santapan sahur untuk mereka yang akan melaksanakan puasa senin-kamis.
7. T: Ada gak sih bu, kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh Hotel
Balairung Jakarta pada saat bulan Ramadhan?
J: Dalam kegiatan yang ada dihotel balairung Jakarta, dalam melaksanakan
ibadah di Bulan Ramadhanini, hotel Balairung Jakarta mengajak seluruh
staffnya untuk melaksanakan Ibadah lebih baik lagi dari sebelumnya.
Beberapa program keagamaan yang selalu kami laksanakan di bulan
Ramadhan, dari tahun ke tahun yaitu melaksanakan kegiatan yang hanya bisa
dilakkukan di bulan Ramadhan, yaitu kegiatan shur on the road yang
dilaksanakan di jalan Matraman dan juga bagi-bagi ta’jil di sepanjang jalan
depan Hotel Balairung Jakarta.
8. T: ada gk sih bu, rpomo-promo khusus saat bulan Ramadhan oleh Hotel
Balairung Jakarta?
J: ada, biasanya kebanyakan hotel hanya menawarkan promo-promo
Ramadhan dalam bentuk potongan harga atau promo mengenai makanan
lainnya, kami ini memiliki hal yang berbeda. Dimana dalam bulan Ramadhan,
kami melakukan promo sekaligus menyediakan program keagamaan yang
bisa diikuti oleh para tamu, mulai dari tahrib Ramadhan, shalat tarawih
berjamaah, dan shalat subhu berjamaah, tahsinul dan belajar qiroah al-qur’an,
kajian tafsir Qur’an, kultum lepas shalat ashar, pemberian ta’jil gratis di
masjid dan masih banyak lagi.
9. T: kalo pengajian rutin untuk umum ada gak sih bu, di Hotel Balairung
Jakarta:
J: Dalam hal menanamkan nilai ketakwaan dan meningkatkan ibadah kepada
Allah, Hotel Balairung Jakarta melakukan kegiatan yang menupuk nilai-nilai
keagamaan dan juga silaturahmi dengan cara mengadakan pengajian rutin
yang dilakukan oleh Hotel Balairung Jakarta, dengan Komunitas Masyarakat
Minang, dan juga masyarakat yang berbeda di sekitar Hotel Balairung Jakarta.
Hotel Balairung Jakarta selalu mengadakan pengajian rutin yang dikuti oleh
komunitas dan masyarakat sekitar di masjid Hotel Balairung Jakarta yang
berada di lantai tiga hitol balairung Jakarta, dalam acara tersebut Hotel
Balairung Jakarta selaku penyelenggara mengundang ustad ternama untuk
mengisi tausiah, dan juga Hotel Balairung Jakarta menyediakan makanan dan
minuman gratis kepada seluruh hadirin yang hadir di pengajian rutin tersebut.
Kami juga menyiapkan makanan dan minuman gratis untuk para hadirin.