Post on 20-Dec-2015
Demam Berdarah Dengue
Virus Dengue (DEN) :
demam dengue (DF)
demam hemorrhagic dengue (DHF) /
dengue shock syndrome (DSS)
Virus : Aedes (Stegomyia), Aedes aegypti, Aedes albopictus & Aedes polynesiensis.
Daerah tropis & subtropics; hampir 2,3 milyar penduduk → virus DEN.
Baru-baru ini ada 100 juta masalah DEN & ratusan ribu masalah DHF/DSS pertahun
PENDAHULUAN
Kasus DBD (1968) di Surabaya & Jakarta, angka kejadian penyakit DBD meningkat & menyebar ke seluruh daerah kabupaten di wilayah Republik Indonesia
Angka kejadian luar biasa penyakit DBD diestimasikan setiap 5 th dg angka kematian tertinggi pd th 1968 awal ditemukan kasus DBD & angka kejadian penyakit DBD tertinggi pd th 1988
EPIDEMIOLOGI
Angka kematian kasus DBD masih tinggi, terutama penderita DBD yg datang terlambat datang dg derajat IV
KLB pertama penyakit DBD di Asia (Manila,1954) dilaporkan oleh Quintas.
Tahun 1958 terjadi KLB penyakit DBD “Thai” di Bangkok-Thonburi & sekitarnya.
Tahun 1960 di Singapura ditemukan kasus DBD dg hasil isolasi virus dengue menunjukkan tipe 1(DEN 1) & 2 (DEN 2)
Di Indonesia, dilaporkan serotipe virus DEN 3, sering menimbulkan wabah
Cara Penularan
Penularan infeksi virus dengue, manusia, virus, hospes. Ditularkan melalui gigitan nyamuk
Nyamuk Aedes mengandung virus dengue saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia.
Virus di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum ditularkan kembali kepada manusia saat gigitan berikutnya.
Sekali virus masuk dan berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan menularkan virus selama hidupnya (infektif).
Di tubuh manusia, masa tunas 46 hari (intrinsic incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.
Penularan dari manusia kepada nyamuk bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul
Gambar . Bentuk virus dengan famili Flaviviridae
Perkembangan Patogenesis DBD
virus dengue famili
virus Japanese Encephalitis flaviviridae
Yellow Fever (demam kuning).
Empat karakter genome serotipe virus dengue dan dapat dibedakan dengan sifat “biotipe” (sifat melipatgandakan virus)
Teori antigen antibodi kompleks antibodi-antigen aktifasi komplemen C3A & C5A anafilaktosin C3a dan C5a anafilaktosin mempunyai sifat sebagai: mediator vasoaktif kebocoran plasma prokoagulan
Syok hipovolemia
PERDARAHAN
Teori infection Enhancing AntibodySel fagosit mononuklir ab nonnetralisasi makrofag
Makrofag + ab nonnetralisasi
IL-1. IL-6, TNF alfa Platelet Activating Factor (PAF)
PERDARAHAN
Gambar . Gambaran antibodi yang timbul setelah infeksi virus dengue
Ab HI
Ag
/Ab
level
Day
IgMIgG
Immune Response
SymptomNS1 AgDA
Y-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
AntibodyBite
NS1 Ag
ACUTEPHASE
CONVALES-ENCE PHASE
CRITICAL PHASE
Manifestasi klinik
Kriteria Diagnosis WHO 1997
Kriteria Klinik
1. Demam tinggi mendadak, terus menerus 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan Uji tourniquet positif Perdarahan spontan; peteki, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan atau melena
3. Hepatomegali
4. Syok ditandai nadi cepat dan lemah disertai penurunan tekanan darah, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak gelisah
Kriteria Laboratorium :
1. Trombositopenia (< 100.000 sel/ml)
2. Hemokonsentrasi (kenaikan Ht 20% dibandingkan fase konvalesen)
Dua kriteria klinis + trombositopeni & hemokonsentrasi cukup untuk menegakkan diagnosis DBD
Derajat Penyakit
• Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas, uji torniket (+)• Derajat II : Derajat I + perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain• Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi• Derajat IV : Syok berat
Diagnosis laboratorium
1. Uji hambatan hemaglutinasi
2. Uji netralisasi
3. Uji fiksasi komplemen
4. Teknik Hemadsorpsi Immunosorben
5. Uji ELISA Anti-Dengue TgM
6. Tes Dengue Blot
7. Isolasi virus
Sindrom Syok Dengue (SSD)
Terjadi pada saat atau segera setelah suhu turun, antara hari ke 3 – 7
Klinis : letargi atau gelisah syok (kulit dingin-lembab, sianosis sekitar mulut, nadi cepat-lemah, tekanan nadi < 20 mmHg dan hipotensi)
Kebanyakan pasien masih sadar walau stadium akhir.
Diagnosis dini dan penggantian cairan adekuat, syok teratasi , terlambat diketahui atau tidak adekuat, syok
berat (asidosis metabolik, perdarahan hebat saluran cerna)
Sindrom Syok Dengue (SSD)
Penyembuhan terjadi dalam 2-3 hari, sinus bradikardi atau aritmia, dan ruam
Prognostik baik urin dan nafsu makan (+)
Penyulit SSD : infeksi (pneumonia, sepsis, flebitis dan over hidrasi), manifestasi klinik infeksi virus yang tidak lazim ensefalopati dan gagal hati.
Definisi kasus DD/DBDA. Secara Laboratoris
1. Presumtif Positif
(Kemungkinan Demam Dengue)•Apabila demam akut disertai dua atau lebih manifestasi
Klinis•nyeri kepala, nyeri belakang mata, miagia, artralgia,
ruam,manifestasi perdarahan, leukopenia, uji HI >1.280
dan atau IgM anti dengue positif, atau pasien berasal
dari daerah yang pada saat yang sama ditemukan kasus
confirmed dengue infection.
2. Corfirmed DBD
(Pasti DBD)•Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut•deteksi antigen dengue, peningkatan titer antibodi > 4
kali pada pasangan serum akut dan serum
konvalesens, dan atau isolasi virus.
Kasus DBD
1.Demam akut 2-7 hari, bersifat bifasik.
2. Manifestasi perdarahan
• uji tourniquet positif
• petekia, ekimosis, atau purpura
• Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas suntikan
• Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia < 100.00/pl
4. Kebocoran plasma yang ditandai dengan
•Peningkatan nilai hematrokrit >_ 20 % dari nilai baku sesuai umur dan jenis kelamin.
• Penurunan nilai hematokrit >_ 20 % setelah pemberian cairan yang adekuat
• Efusi pleura, asites, hipoproteinemi
TATALAKSANA
1. Demam dengue Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase demam pasien dianjurkan
- Tirah baring, selama demam.
- Obat antipiretik atau kompres hangat Asetosal tidak dianjurkan gastritis, perdarahan,
/asidosis. Cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, paling sedikit diberikan selama 2
hari. Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai
fase konvalesen.
2. DBDJenis Cairan (rekomendasi WHO)Kristaloid.
•Larutan ringer laktat (RL) ,
Larutan ringer asetat (RA), Larutan garam faali (GF)•Dekstrosa 5% dalam larutan ringer laktat (D5/RL)•Dekstrosa 5% dalam larutan ringer asetat (D5/RA)•Dekstrosa 5% dalam 1/2 larutan garam faali (D5/1/2LGF)•(Catatan:Untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL
atau RA tidak boleh larutan yang mengandung dekstran)
Koloid.• Dekstran 40• Plasma• Albumin
• Monitoring tanda vital• Koreksi Gangguan Metabolik dan Elektrolit• Pemberian Oksigen• Transfusi Darah
TATALAKSANA ENSEFALOPATI DENGUE udem otak dan alkalosis, syok teratasi ganti cairan dengan tidak mengandung
HC03-
dan cairan dikurangi. Edem otak dexametason 0,5 mg/kg BB/kali / 8 jam, Perdarahan saluran cerna , kortikosteroid (-) Disfungsi hati, vitamin K intravena 3-10 mg selama 3 hari, BSS > 80 mg. Mencegah peningkatan tekanan intrakrani
kurangi jumlah cairan ( diuretik), koreksi asidosis dan elektrolit.
Mengurangi produksi amoniak neomisin dan laktulosa. Transfusi darah Masa penyembuhan , diberikan asam amino rantai
pendek.
Kriteria Memulangkan Pasien(memenuhi semua keadaan dibawah ini)
1. Tampak perbaikan secara klinis
2. Tidak demam selaina 24 jam tanpa antipiretik
3. Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
4. Hematokrit stabil
5. Jumlah trombosit cenderung naik > 50.000/pl
6. Tiga hari setelah syok teratasi
7. Nafsu makan membaik
Terima kasih