Post on 04-Jan-2016
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK
SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI
PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai
Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Novita Al Muthmainnah
NIM: 201110230311011
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
iii
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK
SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI
PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai
Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Novita Al Muthmainnah
NIM: 201110230311011
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
iv
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Pengembangan Dan Validasi Instrumen Untuk Screening-
Masalah Anak Dan Remaja Mengenai Problem Akademik
(ISMAR-PA)
2. Nama Peneliti : Novita Al Muthmainnah
3. NIM : 201110230311011
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 18-20 Desember 2014
Skripsi ini telah di uji oleh dewan penguji pada tanggal 4 Februari 2015
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Latipun, M.Kes
Anggota Penguji : 1. Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi ( )
2. Yudi Suharsono, M.Si, M.Psi ( )
3. Diana Savitri Hidayati, M.Si ( )
Pembimbing 1, Pembimbing II,
Dr. Latipun, M.Kes Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi
Malang, 4 Februari 2015
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
v
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Novita Al Muthmainnah
Nim : 201110230311011
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah ini yang berjudul:
Pengembangan Dan Validasi Instrumen Untuk Screening Masalah Anak Dan Remaja
Mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA)
1. Bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan
yang digunakan dalam naskah ini telah disebut sumbernya.
2. Hasil tulis skripsi/karya ilmiah dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas
royalti noneksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Malang, 4 Februari 2015
Mengetahui
Ketua Program Studi Yang Menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Novita Al Muthmainnah
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan
nikmat waktu kepada penulis sehingga penulis skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN
DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK SCREENING MASALAH ANAK DAN REMAJA
MENGENAI PROBLEM AKADEMIK (ISMAR - PA)” dapat terselesaikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat guna meraih gelar Sarjana Psikologi di
Lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Banyak hambatan dan aral melintang yang peneliti jumpai dalam penyelesaian tugas akhir ini
dari awal hingga akhir. Penulis menyadari bahwasanya memiliki banyak keterbatasan dan
tidak mampu menyelesaikan skripsi ini tepat waktu seorang diri. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes dan bapak Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Cahyaning Suryaningrum, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah membantu
penulis dalam proses perkuliahan.
4. Bapak Afandi, S.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Sangkapura, Bapak Suwandi, S.Pd
selaku bagian kesiswaan SMAN 1 Sangkapura dan bapak Sudarsono, S.Pd selaku kepala
sekolah SMK Muhammadiyah 4 Gresik, yang telah memberikan ijin kepada penulis dan
membentu kelancaran penulis selama pengambilan data.
5. Papa Achlas sawafi dan Mama Walumatus Sundu yang senantiasa memberikan
dukungan, arahan, doa dan kasih sayang yang hangat sehingga penulis senantiasa
bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak-kakak penulis yaitu Andry Sawafi, S.Pd dan Kamsuri Achlas yang senantiasa
memberikan dukungan, doa, arahan, dan menghibur penulis di kala kejenuhan sehingga
penulis kembali bersemangat.
7. Seluruh keluarga besar, nenek, paman, tante, dan semua keluarga yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu persatu, yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang dan dukungan
dalam banyak hal.
8. Ibu Sutini. M.Si dan ibu Inayatun Nasyiah S.Pd yang telah membantu penulis untuk
kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, dan memberikan nasihat serta motivasi
selama perjalanan kuliah penulis.
9. Sahabat-sahabatku Sanim bacul yang selalu membantu penulis dalam segala hal. Shofita
Hidayatul Azizah dan Nia Husniati yang telah memberikan begitu banyak motivasi dan
nasihat kepada penulis.
10. Kakak Arifin Arvien yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi kepada penulis
dari awal kuliah hingga saat ini
11. Teman-teman IMM Komisariat Psikologi UMM yang telah memberikan dukungan dan
doa kepada penulis.
12. Seluruh teman-teman Psikologi kelas A angkatan 2011 yang telah menjadi penyemangat
dan teman diskusi dari semester 1 sampai menjelang penyusunan skripsi ini
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menyadari bahwasanya masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu untuk memberikan kesempurnaan penulisan
vii
skripsi, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Harapannya, semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya pada
insan akademik.
Malang, 4 Februari 2015
Penulis,
Novita Al Muthmainnah
viii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan ...................................................................................................... i
Halaman Sampul ................................................................................................................. ii
Halaman Judul ..................................................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ........................................................................................................... iv
Surat Pernyataan .................................................................................................................. v
Kata Pengantar .................................................................................................................... vi
Daftar Isi .............................................................................................................................. viii
Daftar Tabel ......................................................................................................................... ix
Daftar Gambar ..................................................................................................................... x
Daftar Lampiran .................................................................................................................. xi
Abstrak ................................................................................................................................ 1
Pendahuluan ........................................................................................................................ 2
Kajian Teori :
1. Pengembangan dan Validasi Alat Ukur ....................................................................... 4
2. Problem Akademik Pada Remaja ................................................................................. 6
Metode Penelitian ................................................................................................................ 6
Hasil Penelitian ................................................................................................................... 9
Diskusi ................................................................................................................................. 12
Kesimpulan dan Implikasi ................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16
Lampiran-lampiran .............................................................................................................. 18
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Item ISMAR-PA ..................................................................................... 9
Tabel 2. Exploratory Faktor Analysis (EFA) ...................................................................... 10
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Scree Plot ........................................................................................................... 11
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah anak dan Remaja Mengenai
Problem Akademik) yang belum baku
Lampiran 2: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah anak dan Remaja Mengenai
Problem Akademik) yang sudah baku
Lampiran 3: PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess
mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa
Lampiran 4: Uji Tahap 1 ISMAR-PA
Lampiran 5: Uji tahap 2 ISMAR-PA
Lampiran 6: Analisis Factor (Exploratory Factor Analysis)
Lampiran 7: Uji Korelasi
Lampiran 8: Surat Keterangan (SK) Penelitian
1
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI INSTRUMEN UNTUK SCREENING
MASALAH ANAK DAN REMAJA MENGENAI PROBLEM AKADEMIK
( ISMAR - PA )
Novita Al Muthmainnah
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
veitha.am@gmail.com
Penelitian pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangakan dan
menvalidasi alat ukur menggunakan prosedur yang benar dan tepat agar menjadi instrumen
yang memenuhi persyaratan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan
melakukan validasi pada Intrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja mengenai
Problem Akademik (ISMAR-PA). Penelitian ini dilakukan terhadap 186 subjek dengan
menggunakan teknik sampling kuota (quota sampling) pada Siswa Sekolah Menengah Atas di
Sangkapura kabupaten Gresik. Hasil uji validitas isi diperoleh 16 item yang terbentuk,
kemudian uji konsistensi internal diperoleh item yang valid sebanyak 9 item dengan validitas
antara 0,380 hingga 0,639 , dan reliabilitas sebesar 0.741. Hasil uji validitas konstrak
menggunakan Analisis Faktor Eksploratori (EFA) diperoleh nilai KMO yaitu sebesar 0,772
dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hasil pemfaktoran ISMAR-PA terbagi menjadi 3
komponen yang terdiri dari: aspek pelanggaran disiplin, aspek kelelahan emosi, dan aspek
ketidakjujuran akademik. Hasil uji validitas konkuren menggunakan uji korelasi antara
ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess
mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, diperoleh nilai
korelasi yaitu r = 0,054 ( r < 0,5) dan sig = 0,511 (sig > 0,05) menunjukkan bahwa adanya
korelasi yang sangat lemah dan tidak adanya pengaruh antar kedua instrumen tersebut.
Katakunci: Pengembangan, Validasi, ISMAR, Akademik pada Remaja
The development of research activities undertaken to Develop and validate the measuring
instrument using the correct and the right procedures to be an instrument that meets the
requirements. The purpose of this study was to develop and validate the Screening Instrument
for Children and Youth Issues of Academic Problem (ISMAR-PA). This study was conducted
on 186 subjects using quota sampling technique on Students of Senior High School in
Sangkapura Gresik. Content validity of the test results obtained 16 items were formed, then
test of the internal consistency obtained valid items as much as 9 items with the validity
between 0.380 to 0.639 , and the reliability of 0.741. Result of construct validity test using
Exploratory Factor Analysis (EFA) was obtained KMO value is equal to 0.772 and a
significant level of 0.000. Results factoring Ismar - PA is divided into three components
consisting of : aspects of disciplinary violations , aspects of emotional exhaustion, and
aspects of academic dishonesty. Concurrent validity of the test using correlation test between
ISMAR-PA with PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess
beliefs about achievement relationships, behaviors, and strategies to students, test results
correlation values is r = 0.054 (r < 0.5) and sig = 0.511 (sig > 0.05) indicates that the
correlation is very weak and lack of influence between the two instruments .
Keywords: Development, Validation, ISMAR, Academic in Adolescents
2
Di negara Indonesia masih banyak peneliti yang menggunakan instrumen penelitian yang di
buat oleh peneliti-peneliti luar negeri, yang di adaptasi kedalam bahasa Indonesia dan
disesuaikan dengan budaya Indonesia. Hasil yang peroleh dari penelitian-penelitian luar
negeri banyak yang berbeda dengan kenyataan yang ada di Indonesia, oleh sebab itu banyak
peneliti-peneliti yang meneliti fenomena di Indonesia menggunakan instrumen luar negeri
untuk membandingkan hasil serta untuk mengetahui kevalidan instrumen tersebut. Tetapi
dalam mengadaptasi instrumen memerlukan kehati-hatian supaya tidak ada kekeliruan dalam
pemaknaan oleh setiap subjek, sehingga memperoleh hasil yang valid.
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data secara
kualitatif dengan menggunakan aktivitas atribut psikologi berupa atribut kognitif
(perangsang dengan pertanyaan) dan non-kognitif (perangsang dengan
pernyataan) (Suryabrata, 2008). Dalam mengukur aktivitas atribut psikologi, suatu
instrumen harus valid dan reliabel.
Pengembangan instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan budaya-
budaya yang ada di Indonesia. Untuk mengembangkan instrumen yang sesuai dengan budaya
di Indonesia, memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena dalam menyusun alat ukur sebuah
instrumen harus didefinisikan sesuai apa yang akan diukur secara rinci. Tidak hanya
demikian, suatu instrumen harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas supaya instrumen
dapat dikatakan sebagai instrumen yang berkualitas (Yusrizal, 2008)
Validasi instrumen mula-mula dilakukan dengan uji validitas isi, yaitu uji kelayakan item-
item yang telah dibentuk melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten. Setelah
dinyatakan valid, dilanjutkan pada uji baku dengan menghitung validitas asing-masing item
dan reliabilitasnya, yang disebut juga sebagai validitas internal. Dalam melakukan validitas
internal, dilakukan untuk mengetahui dan memilah antara item-item yang gugur dengan item-
item yang valid. Kemudian item-item yang sudah valid dilakukan penghitungan reliabilitas
untuk mengetahui konsistensi suatu instrumen.
Supaya instrumen yang telah dibuat dapat diketahui validitas dan reliabilitasnya, maka perlu
dilakukan uji coba lapangan setelah melakukan uji validitas isi (content validity). Kemudian
hasil dari uji coba tersebut diolah dengan perhitungan statistik untuk dapat menentukan
kualitas dari instrumen tersebut, sehingga instrumen dengan hasil yang valid dapat
dipertanggungjawabkan dalam sebuah penelitian. Semakin banyak instrumen-istrumen yang
tersedia dan baku, maka semakin memudahkan bagi peneliti-peneliti untuk melakukan
penelitian (Tandilling, 2012).
Untuk memperkuat hasil dari validasi instrumen, dapat dilakukan dengan uji analisis faktor
sebagai bagian dari pengujian validitas kontrak (construct validity) untuk mengetahui bahwa
item-item yang telah di buat pada satu instrumen dapat di bentuk ke dalam komponen-
komponen. Selain itu, supaya instrumen dapat dijadikan dasar pengujian dibutuhkan adanya
kriteria eksternal. Kriteria eksternal dilakukan dengan uji validitas berdasarkan kriteria, yaitu
jenis validitas konkuren yang dilakukan dengan mengkorelasikan antara instrumen yang
divalidasi dengan instrumen yang menjadi kriteria.
Salah satu instrumen yang dikembangkan di Indonesia yaitu Instrumen Untuk Screening
Problem Pada Anak dan Remaja (ISMAR) yang dikembangkan oleh Latipun (2014) dan telah
dilakukan uji validitas isi. Terdapat 10 aspek dan asing-masing aspek terdiri dari 7 item yang
akan menjadi tolak ukur instrumen tersebut, dengan tujuan untuk dijadikan sebuah instrumen
untuk mengungkap masalah anak dan remaja. Aspek-aspek dalam ISMAR meliputi, aspek
3
kecemasa, depresi, keluarga, akademik, hubungan dengan teman, agresivitas, kesehatan,
inferioritas, agama dan moral, karier dan pendidikan.
Pada penelitian ini akan dilakukan penyebaran instrumen pada satu aspek problem akademik
(ISMAR-PA ) pada remaja Sekolah Menengah Atas, yang kemudian dilakukan uji validitas
dan realibilitas instrumen untuk menentukan bahwa instrumen tersebut layak dipakai untuk
penelitian-penelitian selanjutnya. Selain menggunakan ISMAR-PA, penelitian ini
menggunakan skala yang diadaptasi dari PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for
Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada
siswa.
PALS telah dikembangkan dan disempurnakan dari waktu ke waktu oleh sekelompok peneliti
menggunakan teori sasaran orientasi (goal orientation) untuk menguji hubungan antara
lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa, pengaruh, dan perilakunya. Contoh pertanyaan
disertakan pada awal survei untuk memperkenalkan penggunaan skala Likert. Validasi skala
yang asli didokumentasikan oleh Midgley, Kaplan, Middleton, Urdan, Maehr, Hicks,
Anderman, dan Roeser pada tahun 1998.
Tujuan melakukan perbandingan instrumen yaitu untuk menguji validitas kriteria ISMAR
mengenai problem akademik remaja supaya dapat diketahui jika ia mampu untuk dijadikan
sebagai instrumen pada penelitian-penelitian di masa yang akan datang, dengan melakukan
korelasi antara ISMAR-PA dan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students
Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa.
Penggunaan skala PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess
mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, sebagai pemusatan
validasi untuk mengidentikasikan hubungan antara keduanya (Zhang, dkk, 2009). PALS
merupakan skala yang dikhususkan untuk mengukur persepsi siswa dan persepsi guru. Skala
dapat diberikan kepada siswa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menangah (SMP/SMA), bisa
diberikan secara individual maupun klasikal. Skala yang diberikan kepada siswa merupakan
bentuk efikasi akademik siswa, yang dapat mengungkap semua hal mengenai persepsi
maupun perilaku siswa di sekolah (Midgley, et al., 2000).
Masalah-masalah pada akademik di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi fokus
permasalahan dalam pengembangan instrumen ISMAR-PA. Banyak sekali fenomena
mengenai problem yang terjadi pada remaja, akan tetapi problem akademik menjadi fokus
penelitian yang diutamakan dikarenakan pentingnya evaluasi diri pada siswa dan pendidik
untuk bisa lebih meminimalisir problem akademik yang banyak terjadi. Masa remaja
memiliki banyak masalah dalam emosi, moral, perilaku sosial, dan religiusitasnya. Masalah
tersebut berhubungan dengan efikasi diri para remaja, salah satunya di bidang akademik.
Permasalahan di bidang akademik bisa terjadi karena remaja merupakan transisi dari Sekolah
Dasar menuju Sekolah Menengah.
Banyak faktor yang menjadi permasalahan remaja di sekolah, diantaranya yaitu: malas
belajar, motivasi rendah, hubungan dengan guru tidak baik, kondisi lingkungan sekolah tidak
nyaman, mengalami kesulitan belajar, maupun efikasi diri akademik yang rendah. Sebuah
penelitian memperoleh hasil bahwa terdapat keterkaitan yang positif antara efikasi diri dengan
pencapaian akademik, walaupun hubungan antara keduanya masih rendah (Yaacob & Shah,
2009).
Keyakinan akan efikasi diri juga menunjukkan validitas konvergen dalam mempengaruhi
seperti indeks utama dari motivasi akademik sebagai pilihan kegiatan, tingkatan usaha,
ketekunan, dan reaksi emosi (Zimmerman, 2000). Efikasi diri berdistribusi tinggi terhadap
4
pencapaian akademik. Ada hubungan antara efikasi diri dengan motivasi akademik dan
prestasi pada siswa, selain itu juga ada hubungan yang positif antara efikasi diri dengan
kinerja terampil, motivasi belajar, pemecahan masalah, ketekunan , pencamaian program dan
masih banyak lagi yang lainnya yang berhubungan dengan efikasi diri remaja (Schunk &
Judith, 2005). Jadi efikasi diri akademik menjadi indeks keberhasilan siswa dalam meyakini
kemampuan dirinya untuk berprestasi dan menjadi pribadi yang baik di lingkungan sekolah.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang siswa SMA di kota Surabaya, dengan menggunakan
sampel teman sekolahnya (lebih dari 1400 siswa) menyebutkan bahwa 80% dari sampel
pernah menyontek (52% sering dan 28% jarang), sedangkan medium yang paling banyak
digunakan sebagai sarana menyontek adalah teman 38% dan meja tulis 26%. Uniknya ada
51% dari siswa yang menyontek, ingin menghentikan kebiasaan buruknya tersebut
(Musslifah, 2012).
Dari rekapitulasi absen, diketahui dari 22 siswa kelasXI IPS SMA 2 Kawung Surabaya antara
bulan juli 2012 hingga februari 2013 terdapat 30% siswa yang membolos. Dari 27 siswa
Kelas X terdapat 8%. Di SMA 7 Muhammadiyah Surabaya, dari 27 siswa kelas XI IPA
terdapat 25%, dan dari 16 siswa kelas XI IPS terdapat 7%. Sedangkan di SMA Mahardhika
Surabaya terdapat 45% dari 18 siswa kelas XI IPS (Damayanti & Denok, 2013)
Selain kasus-kasus yang telah diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan,
masih banyak kasus akademik pada remaja yang perlu diteliti kembali. Oleh sebab itu,
peneliti akan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi problem akademik yang terjadi
pada remaja dengan menggunakan ISMAR-PA, kemudian melakukan validasi terhadap
instrumen tersebut.
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini yaitu dari hasil uji validitas dan reliabilitas
ISMAR-PA, Indonesia akan menambah instrumen hasil karya dari warga indonesia sendiri
yang dilakukan uji coba di dalam negera Indonesia, sehingga peneliti-peneliti selanjutnya
tidak perlu mengadaptasi instrumen luar negeri. Selain itu diharapkan bagi peneliti-peneliti
yang lain untuk bisa mengembangkan instrumen supaya dalam penelitian-penelitian yang
dilakukan bisa langsung menerapakan instrumen yang dibuat tanpa harus mengadaptasi, serta
dapat menghindari kekeliruan dari hasil yang diperoleh dari adaptasi instrumen tersebut.
Pengembangan dan Validasi Alat Ukur
Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah
mengenai fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tersebut
bisa diperoleh dari orang-orang, benda, peristiwa, dan proses dengan mengamati mereka
secara ilmiah berdasarkan kerangka teoritis (Devellis, 2003). Penelitian pengembangan adalah
suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan menvalidasi suatu produk yang telah
ada berupa sebuah instrumen.
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data secara
kualitatif dengan menggunakan aktivitas atribut psikologi berupa atribut kognitif (perangsang
dengan pertanyaan) dan non-kognitif (perangsang dengan pernyataan) yang kemudian
dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya (Suryabrata, 2008).
Pedoman dalam pengembangan skala meliputi (Devellis, 2003):
1. Tentukan dengan jelas apa yang akan di ukur
2. Hasilkan sebuah kelumpok item
3. Tentukan format untuk pengukuran
5
4. Kelompok item dipastikan sudah direview ulang oleh seorang yang ahli
5. Mempertimbangkan pencantuman dari validasi item
6. Mengelola item-item untuk percobaan pengembangan
7. Mengevaluasi item
8. Mengoptimalkan penggunaan skala jangka panjang
Dalam prosedur penyusunan tes, sebelum dilakukan estimasi terhadap validitas dan
reliabilitas, terlebih dahulu dilakukan analisis item dengan menguji karakteristik asing-masing
item supaya dapat memenuhi persyaratan menjadi bagian dari tes. Item yang tidak
memperlihatkan kualitas yang baik dalam penyusunan tes harus disingkirkan atau di revisi
terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari tes. Semakin tinggi koefisien korelasi positif
antara skor item dengan skor tes, berarti semakin tinggi pula konsistensi antara item tersebut
dengan fungsi ukur tes secara keseluruhan (Azwar, 2013).
Validitas merupakan ketepatan dalam menarik kesimpulan suatu instrumen yang dibuktikan
dari tipe konstruk, kriteria dan isi sehingga instrumen tersebut dapat mempresentasikan bukti
dan kualitasnya dapat dipercaya untuk mengukur (Kaplan & Dennis, 2009). Macam-macam
dari validitas pengukuran (Sularso, 2003) yaitu:
1. Content Validity, yaitu kemampuan dari setiap butir-butir pernyataan dalam instrumen
yang mewakili keseluruhan konsep yang diteliti tanpa terkecuali unsur dimensi satupun.
2. Construct Validity, yaitu kesesuaian antara instrumen yang telah dibuat dengan teori
mengenai konsep yang akan diteliti atau kesesuaian hubungan teoritikal antara variabel
dengan variabel lainnya. Instrumen yang belum memiliki kriteria eksternal dapat dilakukan
dengan pengujian validitas konstruk (Azwar, 2010).
Prosedur validasi kontrak dapat dilakukan dengan teknis analisis faktor. Analisis faktor
menurut Azwar, 2010:
“Sekumpulan prosedur matematika yang kompleks guna menganalisis saling
hubungan di antara variabel-variael dan menjelaskan saling hubungan tersebut
dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang di sebut faktor”.
Mengembangkan alat ukur perlu melakukan analisis faktor untuk membantu peneliti
mengetahui secara empiris dalam menentukan seberapa banyak variabel laten atau faktor
yang dapat mendasari seperangkat item. tujuan utama dari analisis faktor yaitu untuk
mendeteksi seberapa banyak kategori item yang mampu mengungkap sebagian besar dari
pernyataan item pada skala yang telah dibuat (Devellis, 2003).
3. Criterion-Related Validity, kemampuan dari instrumen dalam memprediksi variabel
kriteria. Validitas empiris diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang
setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Kriteria internal adalah tes atau
instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedang kriteria eksternal adalah hasil ukur
instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria. Ukuran lain
yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula dijadikan sebagai kriteria
eksternal. Tipe validitas berdasarkan kriteria (Azwar,2013):
a. Validitas Prediktif, suatu tes harus memiliki fungsi prediktif yang di validasi oleh skor
kriteria sehingga tes yang dirancang dapat digunakan untuk memprediksi performans di
masa yang akan datang dengan hasil yang relevan.
b. Validitas Konkruen, berbagai tes harus di uji validasinya supaya dapat diketahui
sejauhmana kesesuaian antara hasil dari instrumen tersebut dengan instrumen lainnya
yang sudah teruji dan relevan. Validitas konkuren layak untuk ditegakkan bila
instrumen tidak dirancang sebagai fungsi predikator dan ia sangat penting untuk
dijadikan sebagai validitas dalam situasi diagnostik.
6
Reliabilitas merupakan karakter utama dalam instrumen pengukuran yang baik, yang dapat di
lihat dengan hasil yang sama antara pengetesan pertama dengan pengetesan selanjutnya pada
kelompok atau populasi yang sama dan skala yang sama (Matondang, 2009). Terdapat tiga
metode estimasi reliabilitas hasil pengukuran dapat dilakukan, yaitu pertama, estimasi tes-
ulang (Test-retest) yang akan menghasilkan koefisien stabilitas. Kedua, bentuk paralel
(paralel-form reliability), yakni membandingkan dua skala yang memiliki konsep sama, tetapi
pernyataan pada item-itemnya berbeda antar kedua skala. Dalam hal ini kedua skala diberikan
kepada subyek yang sama, dilakukan administrasi tes secara bersamaan dan pada waktu yang
sama pula. Ketiga, estimasi penyajian tunggal (singlet rial administratif) yang menghasilkan
koefisien konsistensi internal yang dimaksudkan untuk menghindari permasalahan yang
ditimbulkan oleh kedua pendekatan tersebut. Prosedur estimasi dalam konsistensi internal
harus dilakukan melalui analisis terhadap distribusi skor item atau kelompok-kelompok item
saja, bukan melalui analisis terhadap skor tes (Azwar, 2013; Kaplan & Dennis, 2009).
Problem Akademik pada Remaja
Pendidikan yang menjadi kekhawatiran di beberapa negara yaitu pendidikan Sekolah
Menengah Atas. Keterampilan siswa dapat ditingkatkan dengan aktivitas ekstrakurikuler
sekolah sejak awal siswa memasuki sekolah menengah atas. Ekstrakurikuler dapat
mengembangkan dan meningkatkan bakat siswa dengan kompeten dan suportif. Untuk
mengurangi tingkat putus Sekolah, guru seharusnya dapat mendampingi siswa-siswa yang
memiliki motivasi rendah untuk bersekolah, dan pendampingan ini dilakukan oleh guru yang
sama supaya dapat meningkatkan hubungan dengan siswa, mengawasi dan membimbing
siswa hingga mereka lulus (Santrock, 2009).
Sebuah motivasi juga merupakan salah satu aspek dari problem akademik pada remaja.
Motivasi merupakan suatau pemberian semangat untuk menentukan arah tujuan dan
kegigihan dalam berperilaku yang penuh sinergik. Motivasi dibagi menjadi dua; yang pertama
yaitu motivasi intrinsik, adalah semangat yang berasal dari diri sendiri (internal) dalam
melakukan sesuatu yang disenangi (semangat karena suatu tujuan itu sendiri). Motivasi dan
kinerja murid mungkin saja dipengaruhi oleh ekspektasi guru. Dalam memberikan ekspektasi
positif, Guru seharusnya memberikan perlakuan yang sama kepada murid-murinya, baik
untuk murid yang memiliki kemampuan tinggi maupun yang memiliki kemampuan rendah.
Perlakuan itu bisa berupa dorongan dan meluangkan waktunya untuk murid-muridnya,
merespon murid, memberikan pujian-pujian kepada murid, dan lain sebagainya (Santrock,
2010).
Pengalaman sekolah remaja dapat membentuk berbagai perilaku serta keyakinan-keyakinan
terhadap dirinya, salah satunya yaitu keyakinan mengenai effikasi diri (Pajares & Urdan,
2006). Efikasi diri merupakan penilaian diri individu mengenai kemampuan yang bisa
dilakukan oleh diri sendiri, baik itu tindakan yang baik atau buruk, salah atau benar, serta
yang sesuai atau yang tidak sesuai (Alwisol, 2012).
Berbagai ragam permasalahan akademik pada remaja membutuhkan banyak penelitian supaya
dapat dijadikan evaluasi untuk para orang tua dan guru-guru mereka. Penelitian mengenai
permasalahan akademik pada remaja dibutuhkan pengembangan-pengembangan instrumen
supaya banyak mengungkap permasalahan dari berbagai aspek yang berhubungan dengan
akademik.
7
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian sistematis yang
mengumpulkan data lebih dominan dengan menggunakan angka, menggunakan paradigma
untuk menemukan masalah penelitian, metodologi, konsep-konsep, hipotesis, dan
menemukan alat-alat analisis data (Bungin, 2010).
Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 36 siswa pada tahap pertama, dan 150
siswa pada tahap kedua, total subjek sebanyak 186. Adapun karakteristik subjek penelitian ini
adalah siswa kelas X sampai XII Siswa Sekolah Menengah Atas di Sangkapura kabupaten
Gresik, berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dan tidak ada batasan usia.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quata Sampling yaitu pengambilan
sampel yang menentukan sampling penelitian berdasarkan tujuan dari penelitiannya (Bungin,
2010). Teknik Quata Sampling dilakukan dengan cara menentukan sampel populasi untuk
penelitian, menetapkan patokan jumlah sampling, kemudian peneliti mengambil sampel
sembarang pada populasi yang menjadi target hingga memenuhi patokan jumlah yang
diinginkan.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Penelitian ini mengkaji satu variabel yaitu problem akademik pada remaja. Problem
akademik remaja merupakan masalah yang dialami oleh siswa remaja di sekolah mulai dari
proses belajar, kemalasan, prestasi, peraturan sekolah, maupun hubungan dengan gurunya.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu Instrumen
Screening Masalah Aanak dan Remaja mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) dengan
model skala bogardus dan skala pembandingnya yaitu PALS (Pattern of Academic Learning
Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan
strategi pada siswa dengan model skala likert.
Instrumen untuk Screening Masalah Pada Anak dan Remaja atau disingkat menjadi ISMAR,
merupakan sebuah instrumen yang di susun oleh Latipun (2014), dengan membuat item-item
yang dikembangkan dari berbagai masalah yang berhubungan dengan akademik remaja.
Dalam instrumen ISMAR terdapat 10 aspek permasalahan pada remaja, yakni: kecemasan,
depresi, keluarga, akademik, hubungan dengan teman, tingkah laku, inferioritas, agama dan
moral, karir dan pendidikan, dan kesehatan. Tujuan penyusunan instrumen ini yaitu untuk
mengetahui tingkat konsistensi dari berbagai permasalahan yang dialami oleh remaja. Pada
penelitian ini hanya menggunakan skala pada aspek akademik yang terdiri dari 7 item,
kemudian dilakukan penambahan sebanyak 9 item oleh peneliti sehingga item-item ISMAR
menjadi 16 item. Peneliti membuat item tambahan berlandaskan kajian ilmiah dan hasil dari
penelitian-penelitian mengenai masalah akademik pada remaja.
Dalam penelitian ini menggunakan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students
Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa yang
diterbitkan oleh Midgley, et al (2000) sebagai pembanding ISMAR-PA. PALS telah
dikembangkan dan telah disaring berkali-kali oleh grup peneliti menggunakan teori Goal
Orientation untuk menguji hubungan antara lingkungan pembelajaran dan motivasi siswa,
pengaruh, dan perilakunya. Skala pengukuran pada siswa berupa; 1) Sasaran orientasi prestasi
8
personal (personal achievement goal orientations); 2) Persepsi dari sasaran guru (perceptions
of teacher’s goals); 3) Persepsi dari sasaran struktur di kelas (perceptions of the goal
structures in the classroom); 4) Keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi
(achievement-related beliefs, attitudes, and strategies); dan 5) Persepsi orang tua dan tempat
tinggal (perceptions of parents and home life). Item-item dalam PALS terdapat 5 poin dengan
menggunakan tipe skala likert yaitu mulai dari 1=”semua salah”, 3= “sedikit benar”, 5=”
sangat benar”.
Skala pembanding pada penelitian ini hanya menggunakan skala PALS yang digunakan untuk
survey pada siswa mengenai Achievement-related beliefs, attitudes, and strategies, yang
terdiri dari 44 item dan 8 bagian, masing-masing item dan masing-masing bagian sudah
divalidasi oleh Midgley, et al., (2000). Bagian-bagian tersebut meliputi: a) Persepsi siswa
mengenai kemampuannya dalam mengerjakan tugas di kelas (Mean=4,20; SD=0,71;
Alpha=0,78). b) Persepsi siswa yang percaya bahwa guru menekan mereka agar paham
(Mean=3,62; SD=0,77; Alpha=0,79). c) Strategi yang digunakan siswa sehingga mereka
menganggap bahwa strateginya merupakan penyebab dari kesuksesan dan kegagalan mereka
(Mean=2,09; SD=1,01; Alpha=0,84). d) Pilihan siswa mengenai tugas kelas yang belum bisa
dikerjakan (Mean=2,92; SD=1,00; Alpha=0,78). e) Perilaku menyontek pada siswa di kelas
(Mean=1,64; SD=0,94; Alpha=0,87); f) Kebiasaan siswa yang mengganggu kegiatan di kelas
(Mean=2,17; SD=1,09; Alpha=0,89). g) Pilihan siswa untuk mencegah temannya mengetahui
prestasi yang dimilikinya (Mean=1,79; SD=0,75; Alpha=0,78). h) Keyakinan siswa meyakini
bahwa prestasi di sekolah membantu dalam kesuksesan di masa depan mereka (Mean=1,95;
SD=0,92; Alpha=0,83).
Prosedur dan Analisa Data Penelitian
Prosedur penelitian diawali dengan menambahkan item pada ISMAR-PA dengan melakukan
diskusi bersama dosen pembimbing I dan II, menerjemahkan skala PALS ke dalam bahasa
Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa (Languange Center) UMM,
kemudian menyiapkan secara keseluruhan skala yang akan digunakan untuk penelitian,
menentukan populasi penelitian berdasarkan kriteria. Kedua, yaitu penyebaran ISMAR-PA
pada tahap pertama kepada ≥ 30 subjek yang di isi secara lengkap, kemudian melakukan uji
validitas dan konsistensi internal, memilah item-item yang gugur dan valid menggunakan
analisis item pada skala dengan parameter daya pembeda dapat diterima yaitu >dari 0.30.
Ketiga, melakukan penyebaran ISMAR-PA pada tahap kedua dengan menggunakan skala
yang sudah valid pada analisis tahap pertama, dan melakukan penyebaran PALS (Pattern of
Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan
prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa. Kemudian, data yang telah diperoleh dari kedua
instrumen tersebut di analisa.
Metode analisis data tahap pertama yang digunakan yaitu Reliability Analysis untuk menguji
validitas item-item dan reliabilitas ISMAR-PA. Analisis data tahap kedua menggunakan
Reliability Analysis dan analisis faktor. Analisis reliabilitas digunakan kembali i untuk
memastikan bahwa item-item ISMAR-PA sudah valid dan reliabel, dan analisis faktor yang
digunakan yaitu Exploratory Factor Analysis (EFA) untuk mengetahui faktor/komponen yang
terbentuk pada item-item ISMAR-PA. Analisis tahap ketiga yaitu melakukan uji korelasi
antara ISMAR mengenai Problem Akademik (PA) dengan PALS (Pattern of Academic
Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku,
dan strategi pada siswa, dengan menggunakan Bivariate Correlation untuk mengetahui
korelasi antara keduanya. Analisis data dibantu dengan menggunakan program IBM SPSS
Statistics 21.
9
Uji validitas menggunakan tiga kategori besar tipe validitas, yaitu validitas isi, validitas
kontrak, dan validitas berdasarkan kriteria. Pada uji validitas isi, peneliti menyusun item
ISMAR-PA berdasarkan kerangka konseptual mengenai problem akademik pada remaja,
melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten, pengujian tersebut dilakukan untuk
menentukan relevansi dari isi instrumen. Selanjutnya peneliti menggunakan bantuan program
IBM SPSS for window 21 untuk melakukan uji validitas butir, yaitu melakukan analisis
konsistensi internal (internal consistency) ISMAR-PA, kemudian mereduksi item yang tidak
valid. Analisis pada uji validitas konstruk dilakukan dengan teknik uji analisis reliabilitas
(reliability analysis) dengan melihat hasil dari Corrected Aitem-Total Correlation lebih besar
atau sama dengan 0.30 (Corrected Aitem-Total ≥ 0.30). Jika ada item yang tidak valid
(Corrected Aitem-Total < 0.30), maka harus dilakukan reduksi pada item tersebut. Kemudian
hasil dari item-item yang valid dilakukan analisis uji reliabilitas jenis Koefisien Alpha
menggunakan teknik uji analisis reliabilitas (reliability analysis) kembali, dengan melihat
hasil dari Cronbach’s Alpha > dari 0,70 , sehingga reliabilitasnya dinyatakan tinggi. Validitas
kontrak dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor jenis Exploratory Factor
Analysis (EFA), kemudian melihat nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
(KMO-MSA) dengan standar nilai > dari 0,50. Selanjutnya melihat hasil dari Anti-image
Correlation untuk mengetahui jika item-item tersebut mampu membentuk faktor, dengan nilai
≥ 0,70. Analisis faktor yang terakhir dengan melihat Rotated Component Matrix–Varimax
untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk, dan melihat setiap item yang membentuk
faktor tersebut. Item yang terbentuk pada setiap faktor dilihat pada item yang memiliki nilai
tertinggi di antara faktor-faktor yang terbentuk.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tiga kategori uji validitas dan uji konsistensi internal, yang
pertama menentukan validitas isi (content validity) yaitu membuat dan menyusun item-item,
kemudian dilakukan uji konsistensi internal. Kedua, melakukan validitas konstrak (construct
validity) dengan teknik analisis faktor yaitu uji Exploratory Factor Analysis (EFA). Ketiga,
validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) yaitu menggunakan jenis validitas
konkuren (concurent validity).
Validitas isi (Content Validity)
Berdasarkan pengembangan yang diperoleh dari beberapa hasil penelitian dan kajian
mengenai masalah akademik pada anak sekolah, dibentuklah item-item ISMAR-PA yang
menunjukkan kecenderungan pada permasalahan akademik pada remaja. Item-item yang
dibentuk menjadi 16 item yaitu:
1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah
2. Terlalu sulit untuk memahami pelajaran
3. Malas mengerjakan tugas sekolah
4. Tertekan dengan peraturan di sekolah
5. Sering membolos dan meninggalkan sekolah
6. Tidak dapat berhubungan baik dengan guru
7. Memperoleh prestasi yang tidak memuaskan
8. Sering tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran
9. Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar berlangsung
10. Menyontek ketika ada tugas di kelas
11. Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah
10
12. Kadang-kadang mengganggu guru di kelas
13. Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)
14. Memainkan handphone ketika pelajaran berlangsung
15. Sering telat masuk kelas
16. Menyontek ketika ujian sekolah
Konsistensi Internal (Internal Consistency)
Berdasarkan hasil uji Reliability Analysis dari pengambilan data tahap pertama pada 36
subjek, diperoleh 9 item yang valid dan 7 item yang gugur dari total 16 item ISMAR-PA.
Tabel 1 menujukkan hasil dari analisis reliabilitas pada tahap pertama dengan indeks d > dari
0.30 (Corrected item-Total Correlation > 0.30), dan di peroleh Cronbach’s Alpha sebesar
0.747
Tabel 1. Analisis item ISMAR-PA
Pernyataan Mean Standar
Deviasi
Corrected
item-Total
Correlation
1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di
sekolah
,22 ,422 ,579
2. Terlalu sulit untuk memahami pelajaran ,56 ,558 -,045
3. Malas mengerjakan tugas sekolah ,39 ,494 ,573
4. Tertekan dengan peraturan di sekolah ,17 ,378 ,000
5. Sering membolos dan meninggalkan
sekolah
,14 ,351 ,549
6. Tidak dapat berhubungan baik dengan
guru
,11 ,319 ,152
7. Memperoleh prestasi yang tidak
memuaskan
,42 ,500 ,167
8. Sering tidak memperhatikan ketika guru
menjelaskan pelajaran
,31 ,467 ,262
9. Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar
berlangsung
,50 ,507 ,272
10. Menyontek ketika ada tugas di kelas ,53 ,506 ,551
11. Kadang-kadang melanggar peraturan di
sekolah
,28 ,454 ,677
12. Kadang-kadang mengganggu guru di
kelas
,14 ,351 ,437
13. Menunda-nunda dalam mengerjakan
tugas sekolah (PR)
,39 ,494 ,367
14. Memainkan handphone ketika pelajaran
berlangsung
,19 ,401 -,014
15. Sering telat masuk kelas ,17 ,378 ,389
16. Menyontek ketika ujian sekolah ,50 ,507 ,677
Sedangkan hasil pengambilan data tahap kedua pada 150 subjek, dari 9 item ISMAR
mengenai Problem Akademik (PA) tidak ada yang gugur, diperoleh indeks d > dari 0.30 yaitu
kisaran antara 0.380 hingga 0.639. Hasil uji reliabilitas dari 9 item yang valid, diperoleh
Cronbach’s Alpha sebesar 0.741. Koefisien reliabilitas > dari 0.70 dinyatakan baik.
11
Validitas Konstrak (Construct Validity)
Hasil uji analisis faktor ISMAR-PA diperoleh KMO (Kaiser-Mayer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy) sebesar 0.772, nilai Bartlett’s test of Sphericity sebesar 264,631 , derajat
kebebasan (df) sebesar 36 dan signifikan (Sig) sebesar 0.000. jika hasil KMO berkisar antara
0 sampai 1, berarti sampel bisa dianalisis lebih lanjut. KMO ≥ 0.5 dan signifikan (sig) < 0.5
maka item ISMAR-PA layak untuk difaktorkan. Selanjutnya pada Total Variance Explained
terdapat 3 faktor yang memiliki nilai Initial Eigenvalues ≥ 1. Berdasarkan hasil pemfaktoran,
item-item ISMAR-PA terbagi menjadi 3 komponen, yang ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Exploratory Factor Analysis (EFA)
Item Pernyataan Anti-Image
Matrices
Rotated
Componen
Matrixa
Komponen
P5. Sering membolos dan meninggalkan
sekolah ,777a ,713
1
Aspek
Pelanggaran
Disiplin
P11. Kadang-kadang melanggar peraturan
di sekolah ,718 a ,705
P12. Kadang-kadang mengganggu guru di
kelas ,777 a ,518
P8. Sering telat masuk kelas ,833 a
,602
P1. Merasa bosan mengikuti pelajaran di
sekolah ,809 a ,473 2
Aspek
Kelelahan
Emosi
P3. Malas mengerjakan tugas sekolah ,786 a ,729
P13. Menunda-nunda dalam mengerjakan
tugas sekolah (PR)
,742 a
,786
P10. Menyontek ketika ada tugas sekolah ,748 a ,765 3
Aspek
Ketidakjujuran
Akademik
P16. Menyontek ketika ujian sekolah
,725 a ,846
Catatan : Rangkuman dari analisis faktor
Pada Rotated Componen Matrix, menunjukkan bahwa tidak ada item yang melewati muatan
faktor “cut of point” < dari 0,30. Muatan faktor yang terbesar terdapat pada item nomor 16,
yaitu sebesar 0,846 dan yang terkecil terdapat pada item nomor 1, yaitu sebesar 0,473.
Dengan demikian semua item pernyataan yang telah difaktorkan adalah valid. Komputasinya
seperti yang terdapat pada gambar 1.
Gambar 1. Scree Plot
12
Validitas Berdasarkan Kriteria (Criterion-Related Validity)
Validitas berdasarkan kriteria menggunakan jenis validitas konkuren (Concurent Validity).
Analisis data pada uji validitas konkuren menggunakan uji korelasi dengan metode uji
korelasi Product Moment Pearson, diperoleh nilai Pearson Correlation sebesar 0.054
(korelasi < 0.5), dapat di tarik kesimpulan bahwa antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern
of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan
prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, memiliki hubungan yang lemah. Sedangkan tingkat
signifikan antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for
Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada
siswa yaitu sebesar 0.511 (Sig (2-tailed) > 0.05) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara
kedua instrumen tersebut.
DISKUSI
Ilmu pengukuran merupakan cabang dari ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun
pengembangan tes yang objektif, valid dan reliabel, memiliki hasil yang bersifat deskriptif
dan dinyatakan secara kuantitatif, dan merupakan pembanding antara atribut yang di ukur
dengan alat ukurnya. Objektivitas data penelitian kuantitatif dalam penelitian sosial,
khususnya penelitian atribusi psikologi, hanya dapat diperoleh dengan pengukuran dengan
memenuhi uji validitas dan reliabilitasnya. Jika satu instrumen tidak diuji validitas dan
reliabilitas hasil ukurnya, tentu instrumen tersebut belum sepenuhnya dapat di percaya, dan
tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang
dapat di percaya, perlu melakukan beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama, dan aspek yang di ukur juga sama. Jika hasil yang diperoleh relatif sama, maka
pengukuran akan dapat dipercaya walaupun masih ada hasil dari beberapa pengukuran yang
tetap ditoleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi. Validitas yang
tinggi suatu pengukuran dapat diketahui jika menghasilkan data yang akurat dan alat ukur
tersebut mampu dalam mencapai dengan tepat dari tujuan pengukuran yang dikehendaki
(Azwar, 2013).
Penelitian ini menggunakan tiga kelompok prosedur validasi secara empirik, yaitu validasi isi,
validasi kontrak, dan validasi berdasarkan kriteria. Validitas isi sangat penting dalam
pengembangan alat ukur nonkognitif yang mengukur atribut psikologi. Pada validitas isi
dilakukan pembentukan item-item untuk alat ukur, kemudian di lakukan penilaian kelayakan
oleh beberapa ahli (expert judgement), bukan oleh peneliti perancang tes tersebut.
Selanjutnya, item-item yang telah terbentuk perlu melewati analisis konsistensi internal untuk
meningkatkan reliabilitas alat ukur (Azwar, 2013).
Validitas konstruk digunakan untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada korelasi antara item-
item alat ukur dengan kontrak teoritik yang mendasari penyusunan alat tes tersebut. Validitas
konstruk penelitian ini menggunakan validitas faktorial, yaitu analisis faktor yang dilakukan
menggunakan prosedur Eploratory Factor Analysis (EFA). Analisis faktor eksploratori (EFA)
membantu item-item pada pengembangan alat ukur dalam membentuk faktor (Azwar, 2013).
Hasil dari analisis faktor menunjukkan bahwa 9 item ISMAR-PA membentuk 3
aspek/komponen, yang pertama yaitu aspek pelanggaran disiplin (Violation of discipline)
yaitu item nomor 3, 5, 6, dan 8. Kedua, aspek kelelahan emosi (Emotional Exhaustion) yaitu
item nomor 1, 2, dan 7. Ketiga, aspek kecurangan akademik (Academic Dishonesty) yaitu
item nomor 4 dan 9.
13
Pertama, aspek pelanggaran disiplin tampak pada ketidakpatuhan siswa terhadap norma,
peraturan dan tata tertib sekolah yang dikarenakan tidak adanya kontrol terhadap perilakunya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa yang sering melakukan pelanggaran disiplin di
sekolah berupa perilaku membolos, datang terlambat, melalaikan tugas, catatan tidak lengkap,
malas mengikuti pelajaran, acuh tak acuh pada waktu pelajaran, merokok, tidak sopan,
mempengaruhi teman untuk melanggar disiplin, nongkrong di warung dekat sekolah dan
hiperaktif di kelas (Sutrisno, 2009).
Kedua, aspek kelelahan emosi merupakan tekanan psikologis yang dialami oleh siswa
terhadap pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah. Kelelahan tersebut berhubungan dengan
perasaan pribadi yang ditandai rasa tidak berdaya (Churiyah, 2011). Dari sebuah penelitian
memaparkan bahwa kelelahan emosional lebih prevalin pada program bahasa Inggris yaitu
sebanyak 66%, sementara kelelahan dan kualitas hidup fisik yang rendah lebih lazim dalam
program lokal sebanyak 40%. Hampir dari setengah dari responden (49%) mengalami distress
positif (Yamada,et al., 2013).
Ketiga, aspek kecurangan akademik berupa perilaku curang, plagiarisme, menyontek,
penipuan dan segala sesuatu yang melibatkan sifat intelektual. Kecurangan dalam akademik
menjadi masalah yang serius yang harus diadili dan ditindaklanjuti, karena dapat merusak
karir yang menjanjikan dan merugikan orang lain (Jones, 2011). Sekitar 60% dari peserta
penelitian menjelaskan bahwa mereka menganggap hasil nyontek tugas dari temannya
merupakan hasilnya sendiri, 40% dari mereka mengaku melakukan hal tersebut. Dari 31,2%
peserta tidak berkolabolasi dalam tim. Hanya 25,8% yang mengerjakan tugas dengan
usahanya sendiri. 74,2% mengakui untuk mempertimbangkan kemungkinan mengkopi tugas
dari teman walaupun hanya sesekali (Miranda & Freire, 2011).
Validasi yang ketiga yaitu validitas berdasarkan kriteria, merupakan pendekatan validasi yang
menggunakan statistik korelasi antara distribusi skor alat ukur yang diteliti dan distributor
skor alat ukur yang relevan sebagai alat ukur kriteria. Penelitian ini menggunakan validitas
berdasarkan kriteria jenis validitas konkuren, untuk menguji kesesuaian fungsi instrumen
yang sudah di validasi dengan instrumen lain yang relevan dan teruji psikometriknya. Uji
korelasi penelitian ini menggunakan formula koefisien korelasi linier Products-moment
Pearson memperoleh hasil lebih kecil dari 0,5 (r < 0,5) dan tingkat signifikan lebih besar dari
0,5 (sig > 0,05).
Besar kecilnya hubungan dinyatakan dalam bilangan, yang disebut sebagai koefisien korelasi.
Koefisien korelasi positif berkisar antara 0,00 dan +1,00 dan atau koefisien korelasi negatif
berkisar antara 0,00 sampai -1,00 tergantung pada arah hubungan positif ataukah negatif.
Koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa arah korelasi tersebut positif, dan
koefisien yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi yang negatif. Sedangkan koefisien
yang bernilai 0,00 menunjukkan tidak adanya korelasi antara variabel X dan Y. Interval
koefisien antara 0,00-0,199 memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah; 0,20-0,399
tingkat hubungan rendah; 0,40-0,599 tingkat hubungan sedang; 0,60-0,799 tingkat hubungan
kuat; dan 0,80-1,000 tingkat hubungan sangat kuat (Hasanah, 2013).
Secara umum angka signifikansi yang digunakan (sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1) tergantung pada
pertimbangan tingkat kepercayaan yang diinginkan oleh peneliti. Angka signifikansi sebesar
0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan untuk memperoleh kebenaran dalam
riset adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan
adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah
sebesar 90%. Jika nilai probabilitas (p=0,05) lebih kecil atau sama dengan nilai signifikan (p
14
≤ sig), maka tidak signifikan atau tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat. Jika nilai probabilitas (p=0,05) lebih besar atau sama dengan nilai signifikan (p ≥ sig),
maka hasilnya signifikan atau ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
(Hasanah, 2013).
Dengan demikian, hasil dari uji korelasi antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of
Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan
prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, memiliki arah hubungan yang positif karena
memperoleh angka berkisar antara 0,00 dan +1,00 (r = 0,054). Akan tetapi di antara keduanya
memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah (interval koefisien 0,00 - 0,199), dan tidak
signifikan (sig = 0,511) atau tidak ada pengaruh. Antara ISMAR dan PALS memiliki arah
hubungan yang positif, dimana diantara keduanya masih sama-sama alat ukur yang dibuat
untuk siswa dan hubungannya dengan sekolah. Tingkat hubungan yang rendah bisa terjadi
dengan kemungkinan dikarenakan ISMAR-PA hanya untuk mengukur beberapa faktor dari
permasalah siswa di sekolah, dan hanya terdiri dari beberapa item saja dengan pernyataan
yang unvavorible semua. Akan tetapi, ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic
Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku,
dan strategi pada siswa mengukur banyak faktor dari permasalahan siswa di sekolah, dan
terdiri dari banyak item dengan perpaduan antara pernyataan yang favorable dan unfavorable.
Perbedaan banyaknya faktor dan item yang dibentuk antara kedua instrumen tersebut yaitu :
a) ISMAR-PA terbentuk sebanyak 9 item yang baku. b) PALS (Pattern of Academic Learning
Scales) for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan
strategi pada siswa untuk survey siswa, terdiri dari 8 faktor, dan terbentuk sebanyak 44 item
(Midgley, et al., 2000). Dalam hal ini perlu dilakukan uji validitas konkuren dengan
membandingkan antara alat ukur yang memiliki jumlah item yang sama, dan mengukur
atribut yang sama pula.
Hasil dari penelitian ini dapat dinyatakan bahwa Instrumen Screening Masalah Anak dan
Remaja mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) sudah memenuhi persyaratan sebagai
instrumen yang mengukur aspek problem akademik pada remaja, karena telah melakukan
tahapan uji validitas dan reliabilitas. Akan tetapi, pengembangan ISMAR-PA masih memiliki
beberapa kelemahan diantaranya, item-item ISMAR-PA tidak memiliki landasan teori yang
khusus dikarenakan kesulitan peneliti dalam mencari teori yang khusus membahas akademik
remaja secara umum. Selain itu, pengembangan ISMAR-PA kurang mengikuti langkah-
langkah dalam penelitian pengembangan yang seharusnya, yaitu dengan uji coba secara
berkali-kali dan merevisi item-item yang tidak valid, kemudian di ujikan kembali.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa uji validitas isi ISMAR-PA diperoleh
16 item. Setelah dilakukan uji konsistensi internal, dari 16 item tersebut tersisa 9 item yang
valid berkisar antara 0.380 hingga 0.639; dan reliabilitas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar
0.741. Hasil Cronbach’s Alpha dengan nilai 0.741> dari 0,70 menunjukkan bahwa instrumen
memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi. Hasil uji validitas kontrak diperoleh nilai KMO
dari hasil analisis faktor yaitu sebesar 0,772 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Jika hasil
dari KMO berkisar antara 0 sampai 1, berarti sampel bisa dianalisis lebih lanjut. KMO ≥ 0.5
dan signifikan (sig) < 0.5 maka item ISMAR-PA layak untuk difaktorkan. Hasil pemfaktoran
ISMAR-PA terbagi menjadi 3 komponen yang terdiri dari: aspek pelanggaran disiplin, aspek
kelelahan emosi, dan aspek ketidakjujuran akademik. Kemudian hasil uji validitas konkuren
15
yaitu diperoleh nilai Pearson Correlation sebesar 0.054 (korelasi < 0.5), dapat di tarik
kesimpulan bahwa antara ISMAR-PA dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales)
for Students Scales Assess mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada
siswa, memiliki hubungan yang lemah. Sedangkan tingkat signifikan antara ISMAR-PA
dengan PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess mengenai
keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa, yaitu diperoleh sebesar 0.511
(Sig (2-tailed) > 0.05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keduanya. Walaupun
demikian, dapat disimpulkan bahwa Instrumen Screening Masalah Anak dan Remaja
mengenai Problem Akademik (ISMAR-PA) dapat digunakan sebagai alat ukur yang baku
untuk mengukur permasalahan akademik pada remaja.
Implikasi dari penelitian ini yaitu, bagi remaja khususnya remaja pada usia Sekolah
Menengah Atas untuk mengevaluasi apa saja yang menjadi permasalahan akademiknya,
supaya bisa dijadikan dasar untuk meminimalisis dan memperbaiki diri. Dengan demikian,
permasalahan pada bidang akademik tidak menjadi kebiasaan hingga nanti menginjak bangku
kuliah bahkan hingga mereka bekerja. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini, diharapkan
untuk lebih peka dalam mengatasi permasalah-permasalahan siswanya, kemudian dapat
membuat tindak lanjut yang lebih baik untuk menjadikan siswa-siswa supaya dapat
membantu siswa meminimalisir permasalahannya dalam bidang akademik.
Bagi peneliti selanjutnya, jika melakukan pengembangan alat ukur diharapkan membuat item
sebanyak mungkin dan sudah mewakili berbagai aspek dari permasalahan. Kemudian ketika
ada item yang tidak valid setelah dilakukan analisis item, sebaiknya item yang tidak valid
direvisi atau ditelaah kembali dan dilakukan uji coba kembali agar item tersebut tetap dapat
digunakan keseluruhnya. Peneliti juga disarankan untuk mengambil populasi besar, target
subjek penelitian lebih banyak dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Jika
melakukan validitas konkuren dengan mengkorelasikan antara alat ukur yang di validasi
dengan alat ukur kriterianya, diharapkan untuk bisa menggunakan alat ukur kriteria yang
memiliki faktor dan item yang sama, namun masih mengukur atribut yang sama pula.
16
REFERENSI
Alwisol. (2012). Psikologi kepribadian, (Ed. revisi). Malang: UMM Press
Azwar, S. (2010). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan validitas, (Ed-4.) Yogyakata: Pustaka Pelajar
Bungin, B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan
publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, (Ed-2). Jakarta: Kencana
Churiyah, M. (2011). Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi. Jurnal Ekonomi Bisnis 16 (2), 145-154.
Damayanti, A & Denok S. 2013. Studi Tentang Perilaku Membolos Pada Siswa SMA Swasta
di Surabaya. Jurnal BK Unesa, 3 (1) 454-461. Diakses pada 26 Oktober 2014 dari
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/ 4075/0
Devellis, R.F. (2003). Scale development: Theory and application, (Ed-2). USA: Sage
Publications
Hasanah, K. (2 juni 2013). Uji korelasi Products moment. Copyright from
statistikapendidikan.com [hal 1-13].
Jones, L.R. (2011). Academic integrity & academic dishonesty: A handbook about cheating &
plagiarism,(revised & expanded edition). Florida: Florida Institute Of Technology.
Kaplan, R.M & Dennis P.S. (2009). Pengukuran Psikologi: Prinsip Penerapan dan Isu, (Ed-
7). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
Latipun, (2014). Istrumen untuk screening masalah anak dan remaja (ISMAR). Malang:
Penulis
Midgley, C., Dkk. (2000). Manual for The Pattern of Adaptive Learning Scales. Amerika
Serikat: University of Michigan
Matondang, Z. (2009, Juni). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
tabularasa pps unimed, 6, (1). Diakses pada 16 Juni 2014, dari
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24576-Zulkifli.pdf
Miranda, S.M., & Freire, C. (2011). Academic dishonesty-understanding how undergraduate
students think and act. Portugal: ISATT 2011 Conerence
Musslifah, A.R. (2012). Perilaku menyontek siswa ditinjau dari kecenderungan locus of
control. Jurnal talenta psikologi, 1 (2). Diakses pada 26 Oktober 2014 dari
http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/talenta/article/view/58/49
Pajares, F & Urdan, T.C. (2006). Self-efficacy uring childhood and adolescence. US America:
Information Age Publishing
Santrock J.W. (2009). Psikologi pendidikan, (Ed-3). Jakarta: Salemba Humanika
Santrock J.W. (2010). Psikologi pendidikan, (Ed-2). Jakarta : Kencana
17
Schunk, D.H & Judith, L.M. (2005). Development in adolescance. Information Age
Publishing
Sularso, S. (2003). Buku pelengkap metode penelitian akuntansi: Sebuah pendekatan
replikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Suryabrata, S. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sutrisno, H. (2009). Kasus Perilaku Pelanggaran Disiplin Siswa Di Sekolah Ditinjau Dari
Kerangka Teori Sosiologi Fungsionalisme. Jurnal pendidikan inovatif, 4 (2), 60-66
Tandilling, E. (2012). Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi
matematik, pemahaman matematik, dan self- regulated learning siswa dalam
pembelajaran matematika di sekolah menengah atas. Jurnal penelitian pendidikan, 13
(1). Diakses pada 26 Oktober 2014, dari http://jurnal.upi.edu/file/4-edy_tandiling-
edi.pdf
Yaacob, H.F & Shah, I.MD., (2009). Efikasi diri dan hubungannya dengan pencapaian
akademik pelajar IPTA. Jurnal pembangunan pelajar, 4, 47-71. Diakses pada 26
Oktober 2014, dari http://eprints.utm.my/14464/1/ishakmd.Shah2009_Efikasi
diridanhubungannyadenganpencapaianakademik.pdf
Yamada, Y. Dkk. (2013). Students’ psychological distress in an english program embedded in
a medical school in a non-english speaking country. Journal of medical education, 4,
260-266
Yusrizal. (2008). Pengujian validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor. Jurnal
Tabularasa PPS, 5, (1), 73-72.
Zhang, dkk. (2009). Development ana validation of a scale to measure patients’ trust ni
pharmacist in singapore. Journal of patient preference and adherence, 3, 1-7.
Zimmerman, B.J. (2000). Self-efficacy: an essential motive to learn. Journal of contemporary
educational psychology 25, 82–91. Accessed on October 27, 2014. From
http://www.itari.in/categories/ability_to_learn/self_efficacy_an_essential_motive_to_l
earn.pdf
18
Lampiran-lampiran
Lampiran 1: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja
Mengenai Problem Akademik) yang belum baku
Nama / Inisial :
Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Berikut adalah pernyataan-pernyataan berkaitan dengan diri Anda. Bacalah secara
cermat, dan berilah tanda cek (√) di depan nomor urut jika pernyataan tersebut sesuai
dengan keadaan Anda, dan jangan memberikan tanda apapun jika pernyataan tersebut
tidak sesuai dengan keadaan Anda.
(1) Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah
(2) Terlalu sulit untuk memahami pelajaran
(3) Malas mengerjakan tugas sekolah
(4) Tertekan dengan peraturan di sekolah
(5) Sering membolos dan meninggalkan sekolah
(6) Tidak dapat berhubungan baik dengan guru
(7) Memperoleh prestasi yang tidak memuaskan
(8) Sering tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran
(9) Sulit berkonsentrasi ketika proses belajar berlangsung
(10) Menyontek ketika ada tugas di kelas
(11) Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah
(12) Kadang-kadang mengganggu guru di kelas
(14) Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)
(15) Memainkan handphone ketika pelajaran berlangsung
(16) Sering telat masuk kelas
(17) Menyontek ketika ujian sekolah
Lampiran 2: ISMAR-PA (Instrumen untuk Screening Masalah Anak dan Remaja
Mengenai Problem Akademik) yang belum baku
Nama / Inisial :
Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Berikut adalah pernyataan-pernyataan berkaitan dengan diri Anda. Bacalah secara
cermat, dan berilah tanda cek (√) di depan nomor urut jika pernyataan tersebut sesuai
dengan keadaan Anda, dan jangan memberikan tanda apapun jika pernyataan tersebut
tidak sesuai dengan keadaan Anda.
(1) Merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah
(2) Malas mengerjakan tugas sekolah
(3) Sering membolos dan meninggalkan sekolah
(4) Menyontek ketika ada tugas di kelas
(5) Kadang-kadang melanggar peraturan di sekolah
(6) Kadang-kadang mengganggu guru di kelas
(7) Menunda-nunda dalam mengerjakan tugas sekolah (PR)
(8) Sering telat masuk kelas
(9) Menyontek ketika ujian sekolah
Lampiran 3: PALS (Pattern of Academic Learning Scales) for Students Scales Assess
mengenai keyakinan hubungan prestasi, perilaku, dan strategi pada siswa
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan hormat,
Saya Novita Al Muthmainnah (Nim: 201110230311011) dari Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, yang sedang menyusun tugas akhir, dengan ini meminta
bantuan kepada Saudara/i untuk berkenan mengisi skala yang saya gunakan pada penelitian
ini.
Perlu Saudara/i ketahui bahwa hasil pengisisan skala tersebut hanya untuk tujuan penelitian
tugas akhir (Skripsi) dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain. Oleh karena itu sangat
diharapkan supaya Saudara/i mengisi berdasarkan gambaran atau penilaian diri anda sendiri,
bukan pendapat umum ataupun pendapat orang lain. Selain itu, dalam pengisian skala ini
tidak ada jawaban benar ataupun salah, karena setiap jawaban anda memiliki makna dalam
penelitian ini. Saya akan menjaga kerahasiaan dan akan bertanggung jawab atas semua
jawaban yang anda berikan.
Atas kesediaan dan kerjasama Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Hormat Saya
Novita Al Muthmainnah
NIM: 201110230311011
Nama (Inisial) :
Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : P / L (*lingkari salah satu)
Sekolah :
Kelas :
Berikut ini adalah pernyataan mengenai diri Anda ketika di sekolah. Bacalah secara
cermat, kemudian berilah tanda cek (√) pada kolom yang Anda anggap paling sesuai
dengan diri Anda dalam pernyataan tersebut.
No PERNYATAAN
Sangat
tidak
sesuai
Tidak
sesuai
Kadang-
kadang Sesuai
Sangat
sesuai
1 2 3 4 5
1 Saya yakin mampu menguasai
keterampilan-keterampilan yang di
ajarkan di kelas tahun ini
2 Saya yakin bisa menemukan cara untuk
menyelesaikan tugas kelas yang paling
sulit
3 Saya bisa mengerjakan hampir semua
tugas kelas jika saya tidak menyerah
4 Meskipun tugas tersebut susah, saya
bisa mempelajarinya
5 Saya bahkan bisa menyelesaikan tugas-
tugas yang paling sulit di kelas ini jika
saya mau mencoba.
6 Ketika saya mengetahui cara
mengerjakan suatu hal, guru saya akan
memberikan sesuatu yang lebih
menantang untuk dipikirkan
7 Guru memaksa saya untuk mengerjakan
tugas yang memerlukan pemikiran
mendalam
8 Guru menyuruh saya untuk menjelaskan
cara saya dalam menemukan jawaban
9 Ketika saya sedang berusaha
memecahkan persoalan, guru
memberitahu saya agar tetap berpikir
sampai benar-benar paham
10 Guru tidak membiarkan saya hanya
mengerjakan soal-soal yang mudah,
tetapi yang membuat saya berpikir
11 Guru memastikan bahwa tugas yang
saya kerjakan benar-benar membuat
saya berfikir
No PERNYATAAN
Sangat
tidak
sesuai
Tidak
sesuai
Kadang-
kadang Sesuai
Sangat
sesuai
1 2 3 4 5
12 Guru saya hanya akan menerima tugas
yang saya kerjakan dengan usaha
terbaik
13 Beberapa siswa justru pergi bermain
pada malam sebelum ujian. Kemudian,
jika mereka tidak dapat mengerjakan
ujian dengan baik, mereka bisa
mengatakan itulah penyebabnya.
Seberapa sesuaikah hal ini dengan
Anda?
14 Beberapa siswa secara sengaja terlibat
dalam banyak kegiatan. Kemudian, jika
mereka tidak dapat mengerjakan tugas
kelas dengan baik, mereka bisa
mengatakan bahwa hal itu karena
mereka terlibat dalam berbagai kegiatan.
Seberapa sesuaikah hal ini dengan
Anda?
15 Beberapa siswa mencari-cari alasan agar
mereka tidak perlu belajar (tidak enak
bada, mengurus adik, membantu orang
tua, dsb). Kemudian, jika mereka tidak
bisa mengerjakan tugas kelas dengan
baik, mereka bisa mengatakan itulah
penyebabnya. Seberapa sesuaikah hal
ini dengan Anda?
16 Beberapa siswa membiarkan temannya
mengganggu mereka sehingga mereka
tidak meperhatikan pelajaran di kelas
atau mengerjakan pekerjaan rumah
(PR). Kemudian, jika hasilnya tidak
terlalu baik, mereka bisa mengatakan
telah diganggu temannya. Seberapa
sesuaikah hal ini dengan Anda?
17 Beberapa siswa sengaja tidak berusaha
keras di kelas. Kemudian jika hasil yang
mereka dapatkan tidak baik, mereka
bisa mengatakan bahwa hal itu terjadi
karena mereka tidak berusaha. Seberapa
sesuaikah hal ini dengan Anda?
18 Beberapa siswa menunda-nunda tugas
kelas mereka hingga menit-menit
terakhir. Kemudian jika mereka tidak
bisa mengerjakan tugasnya dengan baik,
mereka bisa mnegatakan itulah
penyebabnya. Seberapa sesuaikah hal
ini dengan Anda?
No PERNYATAAN
Sangat
tidak
sesuai
Tidak
sesuai
Kadang-
kadang Sesuai
Sangat
sesuai
1 2 3 4 5
19 Saya lebih memilih tugas kelas yang
sudah saya ketahui daripada tugas yang
mengharuskan saya untuk
mempelajarinya dulu
20 Saya tidak menyukai belajar banyak
konsep baru di kelas
21 Saya lebih memilih untuk melakukan
suatu tugas sebagaimana saya bisa
mengerjakannya daripada mencoba hal
baru
22 Saya menyukai konsep akademis yang
sudah saya ketahui daripada yang belum
pernah saya pikirkan sebelumnya
23 Saya akan memilih pekerjaan kelas yang
saya tahu dan bisa dilakukan, bukan
pekerjaan yang belum saya lakukan
sebelumnya.
24 Saya terkadang menyalin jawaban-
jawaban dari siswa lain selama tes
25 Saya terkadang menyontek jika ada
tugas-tugas kelas
26 Saya terkadang menyalin jawaban-
jawaban dari siswa lain ketika saya
mengerjakan tugas kelas
27 Saya terkadang mengganggu guru saya
selama di kelas
28 Saya terkadang terlibat masalah dengan
guru selama di kelas
29 Saya terkadang bertindak sesuatu yang
membuat marah guru saya selama di
kelas
30 Saya terkadang tidak megikuti arahan
guru saya selama di kelas
31 Saya terkadang mengganggu pelajaran
yang sedang berlangsung di kelas
32 Saya tidak akan berpastisipasi di kelas
jika itu membuat para siswa lain
berpikir bahwa saya mengetahui banyak
hal
33 Jika siswa-siswa lain mengetahui saya
bisa mengerjakan ujian dengan baik,
saya akan memberi tahu mereka bahwa
itu hanyalah keberuntungan meskipun
sebenarnya bukan
No PERNYATAAN
Sangat
tidak
sesuai
Tidak
sesuai
Kadang-
kadang Sesuai
Sangat
sesuai
1 2 3 4 5
34 Saya tidak mau menjawab pertanyaan
dengan sukarela di kelas jika itu bisa
membuat para siswa lain berpikir saya
pandai
35 Jika saya mengerjakan tugas sekolah
dengan baik, saya tidak ingin para siswa
lain mengetahui nilai saya
36 Saya tidak boleh terlihat pandai dari
siswa lain di kelas
37 Seandainya saya pandai dalam
mengerjakan tugas kelas, saya tidak
akan memperlihatkannya melalui tugas
tersebut
38 Salah satu tujuan saya di kelas adalah
agar tidak terlihat lebih pandai dari
siswa lain
39 Meskipun saya berprestasi di sekolah,
hal tersebut tidak akan membuat saya
memiliki kehidupan yang saya inginkan
ketika dewasa
40 Kesempatan-kesempatan saya untuk
sukses di masa depan tidak bergantung
pada seberapa baikprestasi di sekolah
41 Berprestasi di sekolah tidak menambah
kesempatan saya untuk memperoleh
kehidupan yang lebih baik ketika
dewasa
42 Mendapatkan nilai yang baik di sekolah
tidak akan menjamin saya untuk
mendapatkan pekerjaan yang bagus
ketika dewasa
43 Meskipun saya sukses di sekolah, hal
tersebut tidak membantu saya dalam
menggapai impian
44 Berprestasi di sekolah tidak akan
membantu saya mendapatkan karir
memuaskan ketika dewasa
Lampiran 4: Uji Tahap 1 ISMAR
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 36 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 36 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of
Items
,747 ,752 16
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
X1 ,22 ,422 36
X2 ,56 ,558 36
X3 ,39 ,494 36
X4 ,17 ,378 36
X5 ,14 ,351 36
X6 ,11 ,319 36
X7 ,42 ,500 36
X8 ,31 ,467 36
X9 ,50 ,507 36
X10 ,53 ,506 36
X11 ,28 ,454 36
X12 ,14 ,351 36
X13 ,39 ,494 36
X14 ,19 ,401 36
X15 ,17 ,378 36
X16 ,50 ,507 36
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1 4,78 9,092 ,579 . ,713
X2 4,44 10,597 -,045 . ,778
X3 4,61 8,816 ,573 . ,710
X4 4,83 10,600 ,000 . ,761
X5 4,86 9,437 ,549 . ,720
X6 4,89 10,330 ,152 . ,748
X7 4,58 9,964 ,167 . ,752
X8 4,69 9,761 ,262 . ,742
X9 4,50 9,629 ,272 . ,742
X10 4,47 8,828 ,551 . ,712
X11 4,72 8,721 ,677 . ,701
X12 4,86 9,666 ,437 . ,728
X13 4,61 9,387 ,367 . ,732
X14 4,81 10,618 -,014 . ,763
X15 4,83 9,686 ,389 . ,731
X16 4,50 8,486 ,677 . ,698
Lampiran 5: Uji Tahap 2 ISMAR
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 150 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 150 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
X1 5,920 18,839 ,575 . ,712
X2 5,913 18,576 ,639 . ,706
X3 6,180 19,706 ,599 . ,722
X4 5,680 18,957 ,541 . ,715
X5 5,940 19,359 ,452 . ,723
X6 6,160 20,216 ,380 . ,733
X7 5,700 19,245 ,465 . ,721
X8 6,140 19,732 ,509 . ,725
X9 5,860 19,128 ,488 . ,719
JML 3,147 5,374 1,000 . ,752
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of
Items
,741 ,828 10
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
X1 ,373 ,4853 150
X2 ,380 ,4870 150
X3 ,113 ,3181 150
X4 ,613 ,4886 150
X5 ,353 ,4796 150
X6 ,133 ,3411 150
X7 ,593 ,4929 150
X8 ,153 ,3615 150
X9 ,433 ,4972 150
JML 3,147 2,3183 150
Lampiran 6: Analisis Faktor
Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
,772
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 264,631
df 36
Sig. ,000
Anti-image Matrices
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
Anti-image
Covariance
X1 ,673 -,150 -,144 -,111 ,073 -,091 ,037 -,102 -,040
X2 -,150 ,592 -,132 -,091 -,043 ,014 -,217 -,099 ,049
X3
-,144 -,132 ,606 -,005 -,242 ,027 -
8,457E
-006
-,117 -,021
X4 -,111 -,091 -,005 ,711 ,008 ,032 -,128 ,028 -,262
X5 ,073 -,043 -,242 ,008 ,759 -,105 -,021 ,018 -,120
X6 -,091 ,014 ,027 ,032 -,105 ,866 -,117 -,137 -,053
X7
,037 -,217 -
8,457E
-006
-,128 -,021 -,117 ,776 ,009 ,024
X8 -,102 -,099 -,117 ,028 ,018 -,137 ,009 ,747 -,110
X9 -,040 ,049 -,021 -,262 -,120 -,053 ,024 -,110 ,752
Anti-image
Correlation
X1 ,809a -,238 -,225 -,161 ,102 -,120 ,052 -,144 -,056
X2 -,238 ,786a -,220 -,140 -,063 ,020 -,320 -,149 ,074
X3
-,225 -,220 ,777a -,007 -,357 ,037 -
1,233E
-005
-,174 -,032
X4 -,161 -,140 -,007 ,748a ,010 ,041 -,172 ,038 -,358
X5 ,102 -,063 -,357 ,010 ,718a -,129 -,027 ,023 -,158
X6 -,120 ,020 ,037 ,041 -,129 ,777a -,143 -,170 -,066
X7
,052 -,320 -
1,233E
-005
-,172 -,027 -,143 ,742a ,012 ,031
X8 -,144 -,149 -,174 ,038 ,023 -,170 ,012 ,833a -,147
X9 -,056 ,074 -,032 -,358 -,158 -,066 ,031 -,147 ,725a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance
Cumulative
%
Total % of
Variance
Cumulative
%
Total % of
Variance
Cumulative
%
1 3,140 34,884 34,884 3,140 34,884 34,884 2,023 22,474 22,474
2 1,029 11,429 46,312 1,029 11,429 46,312 1,714 19,043 41,517
3 1,007 11,194 57,506 1,007 11,194 57,506 1,439 15,989 57,506
4 ,917 10,192 67,698
5 ,900 10,000 77,698
6 ,645 7,164 84,863
7 ,487 5,412 90,275
8 ,441 4,899 95,174
9 ,434 4,826 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,665 -,032 -,108
X2 ,721 -,070 -,398
X3 ,703 ,321 ,019
X4 ,580 -,622 ,203
X5 ,513 ,426 ,303
X6 ,430 ,323 -,031
X7 ,505 -,305 -,524
X8 ,606 ,261 ,011
X9 ,525 -,294 ,654
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
a. 3 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
X1 ,415 ,473 ,244
X2 ,377 ,729 ,097
X3 ,713 ,268 ,135
X4 -,006 ,423 ,765
X5 ,705 -,087 ,178
X6 ,518 ,146 -,022
X7 ,041 ,786 ,057
X8 ,602 ,241 ,123
X9 ,265 -,060 ,846
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with
Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 5 iterations.
Lampiran 7: Uji Korelasi
Correlation
Correlations
ISMAR PALS
ISMAR
Pearson Correlation 1 ,054
Sig. (2-tailed) ,511
N 150 150
PALS
Pearson Correlation ,054 1
Sig. (2-tailed) ,511
N 150 150
Lampiran 8: SK Penelitian