Post on 28-Jul-2015
321
Praktek Kerja Industri
PRAKERIN yang dilakukan di PT. Samco Farma merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah didapatkan disekolah guna mengembangkan kemandirian, kedisiplinan, kreativitas, keterampilan serta etos kerja yang tinggi bagi para siswa.
yang diharapkan mampu membuat siswa lebih berkompeten, profesional dan mampu menjalin kerjasama yang baik dalam dunia industri ke depannya.
METODE TITRIMETRI
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Nama :
Restiana Ratih Kusuma Ningrum
NIS. 1118260 XII Kimia Analisis 1
PT. Samco FarmaJl. Gatot Subroto
No.27Tangerang, 15138
SECARA KOMPLEKSOMETRI
PT. Samco Farma merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi yang telah menerapkan kaidah-kaidah CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang dapat menunjang kesehatan masyarakat.
Obat adalah suatu campuran zat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan untuk menyembuhkan jenis-jenis penyakit yang diderita oleh manusia.
Obat harus digunakan sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya dapat dirasakan.
Praktek Kerja Industri
Penetapan Kadar dibasic calcium phosphate
Dibasic calcium phosphate
Kalsium adalah logam metalik, merupakan salah satu unsur terbanyak di kerak bumi. Unsur tersebut merupakan bahan baku utama tulang, gigi dan kulit telur.
Adanya unsur kalsium dalam senyawa dibasic calcium phosphate memerankan peran kunci dalam organisme hidup. Tidak hanya sebagai bahan struktural tulang dan gigi, ion kalsium juga memiliki berbagai fungsi biologis, salah satunya seperti kontraksi otot, dan stabilisasi protein.
CaHPO4.2H2
O
Dibasic calcium phosphate
Dibasic calcium phosphate merupakan suatu garam yang dapat bersifat dihidrat. Pada bentuk garam dihidratnya, garam dibasic calcium phosphate mengandung 2 molekul air (H2O).
Sedangkan arti kata dibasic pada nama senyawa dibasic calcium phosphate adalah senyawa tersebut memiliki 2 atom hidrogen yang digantikan dengan 1 atom kalsium (Ca) yang memiliki valensi 2+.
Dibasic calcium phosphate
Senyawa dibasic calcium phosphate pada umumnya terkandung dalam beberapa produk obat – obatan yang bermanfaat untuk pemulihan tulang dan gigi. Penggunaan dibasic calcium phosphate harus sesuai dengan dosis tertentu. Sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kadar senyawa tersebut dalam suatu obat.
Penetapan kadar dibasic calcium phosphate dalam obat dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrimetri secara kompleksometri dengan menggunakan titrasi jenis titrasi balik.
Dibasic calcium phosphate
Penetapan Kadar dibasic calcium phosphate
TITRIMETRI
Titrasi kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks.
Prinsip dasar reaksi penentuan ion-ion logam secara titrasi kompleksometri umumnya digunakan EDTA sebagai zat pembentuk kompleks, dimana EDTA bereaksi dengan ion logam yang polivalen seperti Al+3, Bi+3, Ca+2, dan Cu+2. Membentuk senyawa kompleks yang stabil dan larut dalam air.
TITRIMETRI
Faktor-faktor yang membuat EDTA bereaksi maksimal sebagai pereaksi / titran antara lain :
Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam.
Kestabilannya dalam membentuk kompleks sangat konstan sehingga reaksi berjalan sempurna.
Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
Telah dikembangkan indikatornya secara khusus.
Mudah diperoleh bahan baku primernya
TITRIMETRI
Dalam penetapan kadar dibasic calcium phosphate ini indikator yang digunakan adalah hidroksinaftol. Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang berguna mempercepat tercapainya titik akhir titrasi.
Jenis titrasi yang terjadi adalah titrasi balik yang digunakan untuk penentuan logam yang mengendap sebagai senyawa yang tidak larut pada pH titrasi. Selain itu, titrasi balik juga digunakan untuk logam yang bereaksi lambat dengan EDTA, dimana pembentukan kompleks logam-EDTA terjadi sangat lambat.
Penetapan Kadar dibasic calcium phosphate
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Peralatan :– Elenmeyer 250 mL– Buret 10 mL– Beaker glass 50 mL– Gelas ukur 25 mL– Pipet tetes– Sendok sudip
Bahan :• Sampel CaHPO4.2H2O• HCl 2 N• Aquadest• EDTA 0.05 N• NaOH 0.1 N• Indikator Hidroksinaftol• Trietanolamin
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
1) Gerus 20 tablet / granul hingga homogen.2) Timbang saksama ± 250 mg.3) Larutkan dalam campuran 5 ml larutan Asam Klorida 2N dan 50 ml
aquadest dalam labu erlenmeyer 250 ml.4) Kocok, lalu tambahkan 13 ml larutan Dinatrium Edetat 0.05M.5) Setelah itu secara berurutan tambahkan 10 tetes Trietanolamin,
tambahkan pula ±10 mg Indikator Biru Hidroksi Naftol.6) Kemudian tambahkan larutan Natrium Hidroksida 2N ±5 ml hingga
warna merah anggur berubah menjadi biru jernih, kemudian lanjutkan tetes demi tetes hingga warna berubah menjadi ungu, dan tambahkan lagi ±10 tetes Natrium Hidroksida 2N.
7) Lanjutkan titrasi dengan Dinatrium Edetat 0,05M hingga terjadi perubahan dari warna ungu menjadi biru yang stabil selama tidak kurang dari 60 detik.
» 1 ml Dinatrium Edetat 0.05M setara dengan 8.604 mg CaHPO4.2H2O «
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Gerus 20 tablet.
Timbang ± 250 mg+ 5 ml Asam Klorida 2 N+ 50 ml aquadest
250 ml
Kocok lalu+ 13 ml larutan Dinatrium Edetat 0.05M
tambahkan 10 tetes Trietanolamin
+ 10 mg Indikator
Biru Hidroksi Naftol.
+ 5 ml Natrium Hidroksida 2 NLanjutkan tetes
demi tetes
» 1 ml Dinatrium Edetat 0.05M setara dengan 8.604 mg CaHPO4.2H2O «
EDTA 0.05 M10 tetes Natrium Hidroksida 2 N
Keterangan :V = volume EDTA yang dibutuhka
(volume awal + volume titrasi)M = Molaritas EDTA8.604 = kesetaraan500 = kandungan zat aktifBobot rata – rata = 900 mgpertablet
Reaksi yang terjadi :
Saat penambahan EDTACa2+ + H2Y2- CaY- + 2H+
Saat penambahan indikatorCa2+ + hidroksinaftol Ca-hidroksinaftol
Saat titrasiCa2+ + H2Y2- CaY- + 2H+
Saat TACa-hidroksinaftol + H2Y2- CaY- + 2H+ + hidroksinaftol
PENETAPAN KADAR DIBASICCALCIUM PHOSPHATE
Penetapan Kadar dibasic calcium phosphate
Dalam sediaan granul
Diketahui : VEDTA= 13 + 2.70 = 15.70 ml
MEDTA= 0.0519 M
Bobot sampel = 250.7 mgDitanya : %DCP ?Jawab :
%DCP = 15.70 x 0.0519 x 8.604 x 900 x 100%
0.05 x 500 x 250.7
= 100.67%
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Dalam sediaan tablet
Diketahui : VEDTA= 13 + 2.70 = 15.70 ml
MEDTA= 0.0519 M
Bobot sampel = 251.1 mgDitanya : %DCP ?Jawab :
%DCP = 15.70 x 0.0519 x 8.604 x 900 x 100%
0.05 x 500 x 251.1
= 100.51%
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Pada saat analisa hasil penetapan kadar dibasic calcium
phosphate pada sediaan granul didapatkan kadar dibasic calcium
phosphate sebesar 100.67% dan kadar dibasic calcium
phosphate dalam sediaan tablet adalah sebesar 100.51%
sedangkan kadar standar dibasic calcium phosphate yang telah
ditetapkan adalah 92.5% - 107.5%.
Jadi, hasil yang diperoleh pada saat analisa penetapan kadar
dibasic calcium phosphate memenuhi syarat berdasarkan buku
Farmakope Indonesia edisi IV masuk ke dalam rentang kadar
standar dibasic calcium phosphate yang telah ditetapkan.
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Penetapan Kadar dibasic calcium phosphate
Setelah mengikuti kegiatan prakerin di PT. Samco Farma, dapat
disimpulkan bahwa penetapan kadar dibasic calcium phosphate
dalam suatu sampel obat dapat dilakukan dengan metode
titrimetri secara kompleksometri dengan menggunakan titrasi
jenis titrasi kembali.
Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa tablet obat
yang diproduksi oleh PT. Samco Farma memiliki
kualitas yang baik karena telah memenuhi
standar yang ditetapkan berdasarkan buku
Farmakope Indonesia edisi IV yang menjadi acuan
dalam analisa terhadap kualitas suatu produk farmasi.
PENETAPAN KADAR DIBASIC CALCIUM PHOSPHATE
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Terimakasih Atas
Perhatiannya