Spo New Edit

42
RS BUNDA PALEMBANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMILIHAN KETUA TIM KEPERAWATAN No. Dokumen 008-01/IKP/2013 No. Revisi B Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit 14 Agustus 2013 DITETAPKAN OLEH Direktur, Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MM PENGERTIAN Tata Cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Tim Keperawatan TUJUAN -Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan bagi rekannya serta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non paramedik -Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional yang mampu memberikan pelayanan yang bermutu tinggi KEBIJAKAN -Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun - Pengangkatan Ketua Tim Keperawatan Ditetapkan dengan SK Direktur PROSEDUR KERJA 1.Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik berkumpul dalam sebuah rapat dengan Direktur sebagai moderator 2.Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan 3.Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut untuk dipilih 4.Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara

description

Kesehatan

Transcript of Spo New Edit

Page 1: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPEMILIHAN KETUA TIM KEPERAWATAN

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata Cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Tim Keperawatan

TUJUAN -Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan bagi

rekannya serta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non

paramedik

-Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional

yang mampu memberikan pelayanan yang bermutu tinggi

KEBIJAKAN - Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun

- Pengangkatan Ketua Tim Keperawatan Ditetapkan dengan SK

Direktur

PROSEDURKERJA

1. Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik

berkumpul dalam sebuah rapat dengan Direktur sebagai

moderator

2. Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan

3. Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut

untuk dipilih

4. Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara tertutup

bila calon lebih dari satu, secara terbuka bila calon hanya satu

5. Bila tidak ada yang bersedia dicalonkan, Direktur menunjuk

langsung Ketua Tim Keperawatan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Page 2: Spo New Edit

Kamar Operasi

Page 3: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPENYUSUNAN JADWAL DINAS

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pembuatan jadwal dinas tenaga paramedik, pembantu

paramedik dan tenaga non medik lainnya

TUJUAN Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian

rupa sehingga Pelayanan Keperawatan terjaga kualitasnya 24 jam

setiap harinya

KEBIJAKAN - Jadwal Dinas dibuat oleh Kepala Unit Keperawatan / Kepala

Ruang Rawat Inap

- Jadwal mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum pergantian

bulan

PROSEDURKERJA

1. Kepala keperawatan menampung semua masukkan tentang

jadwal dinas.

2. Berdasarkan jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan

pertimbangan lain dibuatlah jadwal dinas.

3. Jadwal dinas kemudian ditutupkan dan ditandatangan Direktur.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 4: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPERMINTAAN CUTI TENAGA PERAWATAN

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Suatu tata cara mengajukan cuti bagi tenaga keperawatan.

TUJUAN Tercipta kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.

KEBIJAKAN Permohonan cuti paling lambat diajukan 7 hari sebelum jadwal

dinas dibuat.

PROSEDURKERJA

1. Tenaga Perawatan mengajukan cuti kepada direktur dengan

mengisi formulir permohonan cuti.

2. Bila Direktur menyetujui, surat permohonan diberikan kepada

Kepala Keperawatan.

3. Kepala Keperawatan membuat jadwal dengan tercantum jadwal

cuti karyawan yang bersangkutan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 5: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPELIMPAHAN TUGAS KEPALA KEPERAWATAN

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pelimpahan wewenang Kepala Keperawatan di saat

Kepala Keperawatan tidak bertugas.

TUJUAN Tetap terjaga kesinambungan pelayanan keperawatan yang

bermutu.

KEBIJAKAN Pelimpahan tugas kepala keperawatan yang sudah disetujui oleh

Direktur RS. Bunda

PROSEDURKERJA

1. Pada saat Kepala Keperawatan tidak bertugas maka ditunjuk

seorang paramedik senior untuk menggantikan tugasnya.

2. Paramedik senior ini bertanggung jawab penuh atas seluruh

tugas Kepala Keperawatan.

3. Bila paramedik senior melaporkan hal-hal penting baik pada

saat itu juga maupun pada saat Kepala Keperawatan bertugas

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 6: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPERGANTIAN WAKTU DINAS

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pergantian waktu dinas di RS Bunda Palembang

TUJUAN Tercapai kesinambungan pelayanan keperawatan selama 24 jam di

RS Bunda Palembang

KEBIJAKAN Pelayanan keperawatan di RS Bunda 24 jam nonstop.

PROSEDURKERJA

1. Satu hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift:

shift pagi : waktu dinas jam 07:00 – 14:00 ( 7 jam )

shift siang : waktu dinas jam 14:00 – 21:00 ( 7 jam )

shift malam : waktu dinas jam 21:00 – 07:00 ( 10 jam )

2. Setiap pergantian shift dilakukan transfer informasi antar perawat:

a. Perawat shift sebelumnya tidak diperkenankan pulang

sebelum

melaksanakan seluruh proses transfer informasi kepada

perawat shiftberikutnya.

b. Pelaksanaan proses transfer informasi tidak diperkenankan

dilakukan sebelum semua perawat shift berikutnya hadir

lengkap.

c. Adapun proses transfer informasi tersebut terdiri dari 2 cara

yang wajib dilakukan : secara lisan dan tulisan.

3. Transfer informasi secara lisan dilakukan langsung di depan

pasien. Perawat shift berikutnya langsung melihat sendiri &

memeriksa pasien.

4. Tunjukkan kepada pasien siapa yang akan selanjutnya menjaga

Page 7: Spo New Edit

sang pasien. Ingatkan kepada pasien untuk tidak sungkan

menghubungi perawat jaga bila membutuhkan bantuan.

5. Hal-hal yang ditransferkan adalah segala hal mengenai rencana

pengobatan pasien, masalah-masalah di luar pasien yang harus

menjadi perhatian/tugas perawat shift berikutnya.

6. Perawat shift sebelumnya bertanggung jawab penuh atas

keberhasilan/kegagalan/kekuranglengkapan informasi yang

ditransfer kepada perawat shift berikutnya

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 8: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPERAWAT JAGA TIDAK DAPAT HADIR

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pengelolaan waktu dinas apabila perawat jaga tidak dapat

hadir.

TUJUAN Tetap terlaksana kesinambungan pelayanan keperawatan yang

bermutu.

KEBIJAKAN 1. Perawat jaga yang tidak dapat hadir harus memberitahukan

ketidakhadirannya sesegera mungkin.

2. Penanggung jawab pengaturan jadwal dinas adalah Kepala

Keperawatan / Kepala Ruangan Rawat Inap.

PROSEDURKERJA

1. Perawat yang tidak dapat hadir memberitahukan kepada

perawat jaga tentang ketidakhadirannya dengan alasan yang

jelas.

2. Perawat jaga menghubungi Kepala Keperawatan untuk

meminta perawat pengganti.

3. Kepala perawatan akan menunjuk perawat yang paling mungkin

bertukar jaga dengan perawat yang tak bisa hadir tersebut.

4. Perawat jaga menghubungi perawat pengganti.

5. Pergantian jaga ini diberitahukan kepada direktur.

6. Perawat yang tidak dapat hadir harus melaporkan diri kepada

direktur saat ia kembali bertugas

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD, Kamar Operasi dan kamar Bersalin

Page 9: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPENDATAAN & PENYEDIAAN MENU PASIEN

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pendataan & penyediaan menu pasien tanpa pantangan

atau aturan diet.

TUJUAN 1. Terlayaninya pasien dengan baik dalam hal menu makanan

2. Pasien mendapatkan pilihan menu yang disukai.

KEBIJAKAN 1. Pendataan, penyajian, pemberian, pengambilan makana

dilakukan pekarya

2. Penyediaan makanan dilakukan oleh petugas gizi.

3. Menu yang disediakan adalah menu standar yang sudah

disetujui direktur.

PROSEDURKERJA

1. Petugas ruangan menanyakan pilihan menu hari ini.

2. Ada 2 pilihan menu.

3. Petugas ruangan menanyakan pada pasien menu yang

dipilihnya.

4. Catat pilihan tersebut dalam buku permintaan menu.

5. Petugas gizi menyediakan makanan yang diminta pasien.

6. Petugas ruangan menyajikan makanan tersebut kepada pasien

dan bila diperlukan menyuapi pasien sesuai SPO

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 10: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTINDAKAN PENYUNTIKAN

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan

Obat obatan kepada pasien.

TUJUAN Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secara

aman,nyaman dan benar.

KEBIJAKAN 1. Pelaksana penyuntikan bisa : Dokter Konsulen,Dokter ruangan

2. Paramedik yang terlatih secara internal RS yang diberi ke

3. Wenangan untuk melakukan penyuntikan.

4. Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus

dilakukan skin test telebih dahulu

5. Semua penyuntikan menggunakan disposible syrynge yang

baru.

PROSEDURKERJA

1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan jelas

dalam rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti segera

tanyakan kepada Dokter yang memberi instruksi.

2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :

a. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.

Obat obatan anti histamin atau setingkatnya,seperti

Adrenalin, Dexamethasone , Dypenhydramin.

b. Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV catheter, bood set,

larutan infuse RL/Asering.

3. Persiapkan pasien :

a. Cuci tangan secara procedural

Page 11: Spo New Edit

b. Inform Concent

c. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan intruksi

penyuntikan

d. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan

disuntik,dan tenangkan pasien.

e. Cek ulang riwayat alergi .

4. Persiapkan obat .

a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara pemberian

dengan intruksi penyuntikan.

b. Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.

c. Cek ulang jumlah obat.

5. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

6. Lakukan penyuntikan

7. Cara penyuntikan secara intravena langsung :

a. Tentukan vena mana yang akan disuntik.

b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.

c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.

d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.

e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe.

f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena,lubang

jarum mengarah keatas dan garis ukur syringe terlihat.

g. Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk

vena,bila berhasil masuk, darah dari vena akan masuk ke

dalam syringe.

h. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area

penyuntikan.

i. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut

jarum. pertahankan kapas alkohol dengan plester.

j. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.

8. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse.

a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.

b. Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.

c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse.

d. Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke dalam

Page 12: Spo New Edit

selang infuse.

e. Tutup aliran cairan infuse.

f. Suntikkan obat secara perlahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan

cabut jarum.

h. Buka aliran cairan infuse.

i. Syringe di buang pada tempat sampah medis.

9. Cara penyuntikan secara drip intravena.

a. Lakukan tindakan aseptik.

b. Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisa

langsung disuntikan dengan menusukan jarum pada karet

untuk selanjutnya larutan infuse dikocok sekali dua kali untuk

memastikan meratanya obat larut.

c. Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,maka selang

infuse harus dipisahkan dulu dari botol cairan infuse. Jarum

ditusukkan pada mulut botol infuse sama dengan lokasi

tusukan selang infuse.

d. Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter.

10. Cara penyuntikan secara intra muskuler.

a. Tentukan lokasi penyuntikan ,pada 1/3 lateral garis sias

coccygis pada bokong,pada paha atau pangkal lengan

/deltoid.

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

c. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot pada

lokasi suntikan dengan cubitan ringan.Untuk pasien gemuk

dengan lapisan lemak subkutis tebal tidak perlu dilakukan.

d. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira kira

3/4 panjang jarum, arah tegak lurus .

e. Isap sedikit, bila masuk darah ,maka jarum ditarik

sedikit .Isap ulang untuk mamastikan tidak ada darah

terisap ,menandakan jarum tidak masuk pembuluh darah.

f. Suntikkan obat secara perlahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan , cabut

jarum,massage lokasi suntikan dengan kapas tadi.

Page 13: Spo New Edit

h. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.

11. Cara penyuntikan secara subkutan.

a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3 atas

paha atas sekitar pusat.

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

c. Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tangan kiri.

d. Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatas sudut

suntikan 45 derajat.

e. Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap

f. Suntikkan obat perlahan lahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum

massage lokasi suntikan dengan kapas alkohol.

h. Syringe dibuang pada tempat medis

12. Cara penyuntikan secara intrakutan.

a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 tengah volar lengan kanan

deltoiv

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik,gunakan jarum no. 27.

c. Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum dengan

perlahan, lubang jarum mengarah keatas. Dengan sudut

jarum 15 – 20 derajat.

d. Suntikkan obat secara perlahan sampai tampak kulit pada

lokasi suntikan menggelembung putih.

e. Cabut jarum dengan tidak dilakukan apusan dengan kapas

alkohol.

13. Pasca Penyuntikan.

a. Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercak merah,

bulat bulat kulit, pusing , jantung berdebar,berkeringat

banyak.

b. Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki dingin /hangat.

c. Ukur tekanan darah.

14. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi

penyuntikan .

15. Catat tindakan dalam lembar observasi, catat alat,obat dan

pelaksana dalam perincian harian.

Page 14: Spo New Edit

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 15: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPEMASANGAN INFUSE

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui

Pembuluh vena perifer.

TUJUAN Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik dan

Benar.

KEBIJAKAN Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen,Dokter rungan,Para

Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan mela-

kukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga medik/

Paramedik/pembantu paramedik.

PROSEDURKERJA

1. Prosedur :

Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan Jelas pada

rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang

dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yang memberi intruksi.

2. Persiapan :

a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter

yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing

needle. Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas

alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk,

larutan infuse yang akan diberikan.

b. Standar infuse.

c. Pencahayaan yang baik.

d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi

e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan

Page 16: Spo New Edit

tenangkan pasien.

f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan

bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse.

g. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang

tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.

2. Cuci Tangan secara procedural

3. Inform Concent

4. Lakukan pemasangan infuse.

a. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan

keperluan rencana pengobatan, punggung tangan

kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien

struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae IV Line

ditangan sisi berlawanan pasien shock :2 line atau vena

sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh

b. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk

menggunakan ligator khusus

c. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik.

d. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan

tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.

e. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena

dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan

30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.

f. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan

tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan

dorongan.

g. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar

bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam

vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul

masuk.

h. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah

keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.

i. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka

saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancar perhatikan

apakah lokasi penusukan membengkak, menandakan

Page 17: Spo New Edit

elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang

dari awal.

j. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi

dengan plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat

dengan spalk

k. Kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.

l. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.

m. Laksanakan proses administrasi,lengkapi berita acara

pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan

keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap

harinya,catat dalam perincian harian ruangan.

n. Perawat mencuci tangan kembali setelah tindakan

dikerjakan.

4. Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV

Catheter dapat dilepas dengan cara:

a. Tutup saluran infuse.

b. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.

c. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul

IV catheter .

d. Kapas difiksasi dengan plester.

e. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 18: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPENGGANTIAN BALUTAN LUKA

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup

dengan Jahitan.

TUJUAN Tidak terjadi infeksi pada luka

KEBIJAKAN Pelaksana tindakan bisa Dokter Konsulen, Dokter Ruangan, Paramedis

Terlatih internal RS yang diberi kewenangan melaksanakan tindakan

Balutan diganti 2 hari sekali atau bila balutan basah/kotor.

PROSEDURKERJA

1. Cuci tangan secara procedural

2. Inform concent

3. Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :

a. Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas

steril,duk steril.

b. Peralatan non steril : gunting verban, plester, disinfektan,

bensin, bengkok dll.

4. Persiapkan pasien :

a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.

b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.

5. Persiapkan ruangan :

a. Pencahayaan yang cukup.

b. tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan

pelaksana dapat berkonsentrasi.

6. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester

menggunakan kapas yang dibasahi bensin,bila balutan sulit

dilepas karena lengket, balutan dibasahi Bethadine atau NaCl

Page 19: Spo New Edit

0,9%

7. Setelah balutan lama lepas,luka bibalur bethadine dari atas

luka

melingkar keluar.

8. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik

kasa steril bisa langsung digelar menutupi luka satu demi satu

hingga menutupi seluruh luka. Bila luka masih kurang baik

kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya terlebih

dahulu.

9. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.

10. Catat dalam lembar observasi,catat semua bahan yang

digunakan dalam perincian jasa ruangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 20: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALPEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang

membutuhkan.

TUJUAN Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi atau

Komplikasi lainnya.

KEBIJAKAN RS Bunda bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk

keperluan transfusi darah. Pelaksana pemberian transfusi darah adalah

perawat terlatih internal RS Bunda yang diberi wewenang untuk

melakukan Pemberian transfusi darah .

PROSEDURKERJA

a. Dokter mengintruksikan transfusi darah,tertulis lengkap dan

jelas dalam lembaran rekam medik atau secara lisan.

b. Bila ada yang kurang dimenggerti segera tanyakan pada

Dokter yang mengintruksikan. Segera diambil contoh darah

pasien.

c. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk

pelaksanaan,kirim ke PMI bersama sample darah.

d. Bila pasien belum dipasang infuse,segera pasang infuse,beri

larutan NaCL 0,9 % atau larutan RL

e. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian

no labu identitas antara surat permintaan dengan label yang

tertera pada labu darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah.

f. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh

pasien caranya dengan didekap oleh tubuh pasien.

g. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu

Page 21: Spo New Edit

darah.

h. Buka saluran infuse sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.

i. Perhatikan reaksi pasien,bila ada komplikasi segera stop dulu

pemberian transfusi. Konsultasikan dengan Dokter yang

mengintruksikan untuk langkah selanjutnya.

j. Selesai transfusi selang infuse dihubungkan kembali dengan

botol larutan infuse.

k. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak

perlu transfusi lagi ,maka pemasangan infuse bisa distop dan

dilepaskan sesuai SPO .

l. Bila pemasangan infuse masih diperlukan,transfusion set

diganti dengan yang baru.

m. Segala tindakan pemasangan infuse dan darah dicatat dalam

berita acara infuse secara lengkap.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

PMI

Administrasi

Page 22: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALMENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN Tata cara mengukur tekanan darah pasien.

TUJUAN Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.

KEBIJAKAN Pelaksana pengukuran tekanan darah adalah para medis, pembantu

Paramedis, Dokter ruangan.

PROSEDURKERJA

a. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.

b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan,bila pasien di infuse

pengukuran.

c. Pada ekstremitas yang bebas infuse.

d. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.

e. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi

luar/atas.

f. Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa :a

branchalis ,a dorsalis pedis.

g. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa. Skup balon

pompa ditutup, pengunci air raksa dibuka,balon kemudian

dipompa sampai denyut arteri terdengar,kemudian menghilang.

h. Buka skup balon sedikit tekanan darah turun, hingga denyut

arteri yang tadi hilang terdengar lagi.

i. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka mulai

terdengarnya denyut nadi tersebutsebagai tekanan sistolik.

j. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut

nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang

ditunjukan tinggi air raksa sebagai tekanan diastolik.

Page 23: Spo New Edit

k. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.

l. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa, lepaskan

manset, dan rapikan spygmanometer.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 24: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 25: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 26: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 27: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 28: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 29: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 30: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 31: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 32: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi

Page 33: Spo New Edit

RS BUNDA PALEMBANG

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

No. Dokumen008-01/IKP/2013

No. RevisiB

Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit

14 Agustus 2013

DITETAPKAN OLEHDirektur,

Dr. Hj. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MMPENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDURKERJA

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Jalan

ICU

IGD

Kamar Operasi