Post on 02-Jan-2016
A. Hasil Survey Mawas Diri di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
1. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Desa Warnasari
Laki-laki 243
Perempuan 217
JUMLAH 8487
Grafik 1. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jenis Kelamin
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk RW 17 memiliki jumlah
penduduk berjenis kelamin laki-laki sejumlah 48% dan jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan sejumlah 52%.
2. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Berdasarkan Usia
48%
52%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tabel 2. Usia
FASE PERKEMBANGAN Desa Warnasari
0-16 bulan (Infant) 3
6-18 bulan (bayi) 7
2-5 tahun (Todlerr) 16
5-12 tahun (anak) 37
12-18 tahun (Remaja) 15
18-35 thun (Dewasa) 55
35-55 tahun (Dewasa akhir) 28
>55 tahun (Lansia) 16
JUMLAH 177
Grafik 2. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Usia.
1% 2%
8%
17%
12%
25%
23%
10%
Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia
0 - 6 bulan (infant)
6 - 18 bulan (bayi)
2 -5 tahun (todlerr)
5 - 12 tahun (anak-anak)
12 - 18 tahun (remaja)
18 - 35 tahun (dewasa awal)
35 - 55 tahun (dewasa akhir)
> 55 tahun ( lansia)
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan adalah berada pada usia dewasa awal
26% .
3. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai distribusi
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut
Tabel 3. Pendidikan
Tingkat Pendidikan Desa WarnasariBelum Masuk TK 324PAUD 237Belum masuk TK 413TK 367SD 1887Tamat SD 2312Tidak Tamat SD 644SLTP 752Tamat SLTP 661Tidak Tamat SLTP 241SLTA 300Tamat SLTA 231Tidak Tamat SLTA 52D-3 5Tamat D-3 14S-1 21Tamat S-1 26S-2 0Tamat S-2 0Jumlah 8487
Grafik 3. Distribusi Penduduk di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Pendidikan.
Interpretasi Data :
Dari grafik diatas terlihat bahwa Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan sebagian besar masyarakat sudah pernah sekolah,
walaupun tingkat pendidikan hanya sampai sekolah dasar, akan tetapi
sudah ada beberapa warga yang melanjutkan pendidikan sampai ke
perguruan tinggi, hal ini membuktikan bahwa warga sudah mau
mempedulikan pendidikan.
4%
3%5% 4%
22%
27%
8%
9%
8%3% 4% 3%1% 0% 0% 0% 0%
Tingkat Pendidikan Belum sekolahPAUDBelum masuk TKTKSDTamat SD Tidak tamat SDSMPTamat SMPTidak Tamat SMPSMATamat SMA Tidak Tamat SMAD3Tamat D3 S1Tamat S1S2Tamat S2
4. Distribusi Sistem Nilai di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Keyakinan yang Mendukung
Kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai keyakinan yang
mendukung kesehatan sebagai berikut:
Tabel 4. Keyakinan yang Mendukung Kesehatan
Keyakinan yg mendukung Kesehatan Desa Warnasari
Tidak ada 749
Ada 1876
Jumlah 2625
Grafik 4. Distribusi Sistem Nilai di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Keyakinan yang Mendukung
Kesehatan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki keyakinan yang mendukung kesehatan sebesar 71% dan
yang tidak memiliki keyakinan 29%.
29%
71%
Keyakinan yang mendukung kesehatan
Ya Tidak
5. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kepemilikan Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kepemilikan
rumah sebagai berikut:
Tabel 5. Kepemilikan Rumah
Kepemilikan Rumah Desa Warnasari
Milik sendiri 2211
Numpang 400
Sewa 14
Jumlah 2625
Grafik 5. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kepemilikan Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki rumah sendiri sekitar 84%, yang masih menumpang 15%,
dan yang menyewa rumah 1%.
84%
15% 1%
Kepemilikan Rumah
Milik sendiriNumpang Sewa
6. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Tipe Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai tipe rumah yang
dimiliki masyarakat sebagai berikut:
Tabel 6. Tipe Rumah
Tipe Rumah Desa Warnasari
Permanen 659
Semi Permanen 1090
Tidak Permanen 876
Jumlah 2625
Grafik 6. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Tipe Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki rumah permanen sebanyak 25%, semi permanen 42%, dan
tidak permanen sebanyak 33%.
25%
42%
33%
Tipe perumahan
PermanenSemi permanenTidak permanen
7. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jenis Lantai
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jenis lantai yang
dimiliki masyarakat sebagai berikut:
Tabel 7. Jenis Lantai
Jenis Lantai Desa Warnasari
Tanah 44
Papan 1307
Tegel 667
Semen 607
Jumlah 2625
Grafik 7. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jenis Lantai
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jenis lantai papan sebanyak 50%, tegel 25%, semen 23%,
dan yang masih tanah sekitar 2%.
2%
50%
25%
23%
Jenis lantai
Tanah Papan Tegel Semen
8. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jendela disetiap Kamar
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jendela
disetiap kamar yang dimiliki masyarakat sebagai berikut:
Tabel 8. Jendela disetiap Kamar
Jendela disetiap kamar Desa Warnasari
Ya 1720
Tidak 905
Jumlah 2625
Grafik 8. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jendela disetiap Kamar
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jendela disetiap kamar sekitar 66% dan yang tidak memiliki
jendela sekitar 34%.
66%
34%
Ada jendela di setiap kamar
Ada Tidak ada
9. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jendela disetiap Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jendela disetiap
rumah yang dimiliki masyarakat sebagai berikut:
Tabel 9. Jendela disetiap Rumah
Jendela disetiap Rumah Desa Warnasari
Ya 2161
Tidak 464
Jumlah 2625
Grafik 9. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jendela disetiap Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jendela disetiap rumah sekitar 82% dan yang tidak memiliki
jendela di rumah yaitu sebanyak 18%.
82%
18%
Ada jendela di tiap rumah
Ada Tidak ada
10. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jendela yang dibuka Tiap Hari
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jendela dibuka
tiap hari oleh masyarakat sebagai berikut:
Tabel 10. Jendela dibuka tiap Hari
Jendela dibuka tiap hari Desa Warnasari
Ya 1424
Tidak 737
Jumlah 2161
Grafik 10. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jendela yang dibuka Tiap
Hari
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
membuka jendela tiap hari sekitar 66% dan yang tidak membuka
jendela tiap hari sekitar 34%.
66%
34%
Apakah jendela dibuka tiap hari
Ya Tidak
11. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Ventilasi
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai ventilasi yang
dimiliki oleh masyarakat sebagai berikut:
Tabel 11. Ventilasi
Jendela dibuka tiap hari Desa Warnasari
Baik ( > 20% dari luas lantai) 739
Cukup (15-20% dari luas lantai) 1317
Kurang ( < 15% dari luas lantai) 569
Jumlah 2625
Grafik 10. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Ventilasi
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki ventilasi yang sudah baik sekitar 28%, yang cukup sekitar
22%, dan yang kurang sekitar 50%.
28%
50%
22%
Ventilasi
Baik (>20% luas lantai)Cukup (15-20% luas lan-tai)Kurang (<20% luas lantai)
12. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Pencahayaan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai pencahayaan
yang dimiliki oleh masyarakat sebagai berikut:
Tabel 12. Pencahayaan
Pencahayaan Desa Warnasari
Terang 1632
Remang-remang 888
Gelap 105
Jumlah 2625
Grafik 12. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Pencahayaan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki pencahayaan yang terang sekitar 62%, remang-remang 34%,
dan gelap 4%.
62%
34%
4%
Pencahayaan Rumah
Terang Remang-remang Gelap
13. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Pencahayaan Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi
pencahayaan rumah yang dimiliki oleh masyarakat sebagai berikut:
Tabel 13. Kondisi Pencahayaan Rumah
Kondisi Pencahayaan Rumah Desa Warnasari
Baik (25cm jarak kaca) 1695
Kurang Baik ( < 25 cm jarak kaca) 930
Jumlah 2625
Grafik 13. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Pencahayaan
Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki kondisi pencahayaan rumah yang baik sekitar 65% dan
kurang baik sekitar 35%.
65%
35%
Kondisi pencahayaan rumah
Baik (25 cm jarak baca)Kurang (<25 cm jarak baca)
14. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Kebersihan Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi
kebersihan rumah yang dimiliki oleh masyarakat sebagai berikut:
Tabel 14. Kondisi Kebersihan Rumah
Kondisi Kebersihan Rumah Desa Warnasari
Bersih 2176
Tidak Bersih 449
Jumlah 2625
Grafik 14. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Kebersihan
Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki kondisi kebersihan rumah yang bersih sekitar 83% dan tidak
bersih sekitar 17%.
83%
17%
Kebersihan rumah
Bersih Tidak bersih
15. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jarak Rumah dengan Tetangga
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jarak rumah
dengan tetangga sebagai berikut:
Tabel 15. Jarak Rumah dengan Tetangga
Jarak Rumah dengan Tetangga Desa Warnasari
Bersatu 420
Dekat 1927
Terpisah 278
Jumlah 2625
Grafik 15. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jarak Rumah dengan
Tetangga
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jarak rumah dengan tetangga berjarak dekat 73%, bersatu
dengan tetangga sekitar 16%, dan terpisah dengan tetangga sekitar
11%.
16%
73%
11%
Jarak rumah dengan tetangga
Bersatu Dekat (< 5 meter)Terpisah (>5 meter)
16. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Halaman Disekitar Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai halaman disekitar
rumah sebagai berikut:
Tabel 16. Halaman Disekitar Rumah
Halaman Disekitar Rumah Desa Warnasari
Ada 1951
Tidak Ada 674
Jumlah 2625
Grafik 16. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Halaman Disekitar Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki halaman disekitar rumah sekitar 74% dan yang tidak
memiliki halaman disekitar rumah 26%.
74%
26%
Halaman Disekitar Rumah
AdaTidak ada
17. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Lokasi Halaman
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai lokasi halaman
sebagai berikut:
Tabel 17. Lokasi Halaman
Lokasi Halaman Desa Warnasari
Depan 1419
Samping 285
Belakang 247
Jumlah 1951
Grafik 17. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Lokasi Halaman
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki lokasi halaman di depan sekitar 73%, disamping 14%, dan di
belakang 13%.
73%
15%
13%
Lokasi halaman rumah
Di depan Di sampingDi belakang
18. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Pemanfaatan Halaman
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai pemanfaatan
halaman sebagai berikut:
Tabel 18. Pemanfaatan Halaman
Pemanfaatan Halaman Desa Warnasari
Taman 719
Kebun 436
Kolam 92
Kandang 305
Tidak dimanfaatkan 424
Jumlah 1976
Grafik 18. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Pemanfaatan Halaman
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memanfaatkan halaman dengan taman 36%, kebun 22%, kandang
15%, kolam 5%, dan tidak dimanfaatkan 22%.
36%
22%5%
15%
21%
Pemanfaatan Halaman
Taman
Kebun
Kolam
Kandang
tidak di manfaatkan
19. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Luas Bangunan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai luas bangunan
sebagai berikut:
Tabel 19. Luas Bangunan
Luas Bangunan Desa Warnasari
< 10 m2 315
10 – 20 m2 1177
> 20 m2 1133
Jumlah 2625
Grafik 19. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Luas Bangunan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki luas bangunan kurang dari 10 m2 sekitar 12%, 10-20 m2
sekitar 45%, dan > 20 m2 sekitar 43.
12%
45%
43%
Luas Bangunan
< 10 m²10 - 20 m²> 20 m²
20. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Sumber Air untuk Masak dan Minum
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai sumber air untuk
masak dan minum sebagai berikut:
Tabel 20. Sumber Air untuk Masak dan Minum
Sumber Air untuk Masak dan Minum Desa Warnasari
PAM 1595
Sumur 669
Air Mineral 73
Mata Air 288
Jumlah 2625
Grafik 20. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Sumber Air untuk Masak
dan Minum
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki sumber air untuk masak dan minum berasal dari PAM 20%,
dari sumur 52%, menggunakan air mineral 6%, dan berasal dari mata
air 22%.
20%
52%
6%
22%
Sumber Air untuk Memasak dan Minum
PAM SumurAir Mineralmata air
21. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Sistem Pengelolaan Air Minum
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai sistem
pengelolaan air minum sebagai berikut:
Tabel 21. Sistem Pengelolaan Air Minum
Sistem Pengelolaan Air Minum Desa Warnasari
Dimasak 2523
Tidak Dimasak 26
Jumlah 2549
Grafik 21. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Sistem Pengelolaan Air
Minum
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari
seluruhnya sudah mengelola sumber air minum dengan cara dimasak
terlebih dahulu.
99%
1%
Sistem Pengelolaan Air Minum
Dimasak Tidak
22. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai sumber air untuk
mandi dan mencuci sebagai berikut:
Tabel 22. Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci
Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci Desa Warnasari
PIPA 1723
Sumur 560
Sungai 32
Lain-lain 310
Jumlah 2625
Grafik 22. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Sumber Air untuk Mandi
dan Mencuci
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
menggunakan sumber air untuk mandi dan mencuci berasal dari PAM
66%, dari sumur 21%, dari sungai 1% dan lain-lain 12%.
66%
21%
1%12%
Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci
PAM
Sumur
Sungai
lain-lain
23. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jarak Sumber Air dengan Septik Tank
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jarak sumber air
dengan septik tank sebagai berikut:
Tabel 23. Jarak Sumber Air dengan Septik Tank
Jarak Sumber Air dengan Septik Tank Desa Warnasari
< 10 meter 957
> 10 meter 1497
Tidak ada septy tank 171
Jumlah 2625
Grafik 23. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jarak Sumber Air dengan
Septik Tank
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jarak sumber air dengan septik tank < 10 meter sekitar 36%,
yang berjarak > 10 meter sekitar 57%, dan yang tidak memiliki septy
tank 7%.
36%
57%
7%
Jarak Sumber Air dengan Septy Tank
< 10 meter
> 10 meter
Tidak ada Septy Tank
24. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Tempat Penampungan Air Sementara
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai tempat
penampungan air sementara sebagai berikut:
Tabel 24. Tempat Penampungan Air Sementara
Tempat Penampungan Air Sementara Desa Warnasari
Bak 1424
Ember 811
Gentong 385
Lain-lain 5
Jumlah 2625
Grafik 24. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Tempat Penampungan Air
Sementara
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki tempat penampungan air sementara dengan menggunakan
bak 54%, ember 15%, dan gentong 31%.
54%
31%
15% 0%
Tempat Penampungan Air Sementara
BakGentongEmber lainnya
25. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi tempat
penampungan air sementara sebagai berikut:
Tabel 25. Kondisi Tempat Penampungan Air
Kondisi Tempat Penampungan Air Desa Warnasari
Tertutup 1353
Terbuka 1272
Jumlah 2625
Grafik 25. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Tempat
Penampungan Air
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki kondisi tempat penampungan air tertutup sebanyak 52% dan
terbuka sebanyak 48%.
52%48%
Kondisi tempat penampungan air
TertutupTerbuka
26. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Air dalam Penampungan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi air dalam
penampungan sebagai berikut:
Tabel 26. Kondisi Air dalam Penampungan
Kondisi Air Desa Warnasari
Berwarna 24
Berbau 3
Berasa 75
Tidak Berwarna/ tidak berbau/ tidak berasa 2523
Jumlah 2625
Grafik 26. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Air dalam
Penampungan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk hampir seluruh penduduk
Desa Warnasari tidak memiliki keluhan dengan sumber air baik itu
berasa, berawarna, dan berbau.
1% 0% 3%
96%
Kondisi air dalam penampungan
Berwarna
Berbau
Berasa
Tidak berasa/ tidak berwarna / tidak berbau.
27. Distribusi Sumber Air di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Adanya Jentik Atau Tidak
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai adanya jentik atau
tidak sebagai berikut:
Tabel 27. Ada Jentik Atau Tidak
Ada Jentik Atau Tidak Desa Warnasari
Ada 106
Tidak 2519
Jumlah 2625
Grafik 27. Distribusi Lingkungan Fisik di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Adanya Jentik Atau Tidak
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jentik pada air sekitar 4% dan yang tidak terdapat jentik
pada air sekitar 96%.
4%
96%
Ada jentik dalam penampungan air
Ya Tidak
28. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Sistem Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai sistem
pembuangan sampah sebagai berikut:
Tabel 28. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem Pembuangan Sampah Desa Warnasari
Sungai 112
Ditimbun 288
Dibakar 1976
Sembarang Tempat 50
Ditimbun dan dibakar 199
Jumlah 2625
Grafik 28. Distribusi Pembuangan Sampah Fisik di Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Sistem
Pembuangan Sampah
Interpretasi Data :
4% 11%
75%
2% 8%
Tempat pembuangan sampah oleh keluarga
Sungai
Ditimbun
Dibakar
Sembarang tempat
Ditimbun dan dibakar
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari hampir
seluruhnya menggunakan sistem pembuangan sampah dengan cara
dibakar yaitu sebanyak 75%.
29. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Tempat Penampungan sampah
Sementara
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai tempat
pembuangan sampah sementara sebagai berikut:
Tabel 29. Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Tempat Pembuangan Sampah Sementara Desa Warnasari
Ada 1944
Tidak Ada 681
Jumlah 2625
Grafik 29. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Tempat Pembuangan
Sampah Sementara
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki tempat pembuangan sampah sementara sekitar 74% dan
yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah sementara 26%.
74%
26%
Tempat Penampungan sampah sementara
AdaTidak ada/berserakan
30. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan
Sampah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi tempat
pembuangan sampah sebagai berikut:
Tabel 30. Kondisi Tempat Penampungan Sampah
Kondisi Tempat Penampungan Sampah Desa Warnasari
Tertutup 841
Terbuka 1103
Jumlah 1944
Grafik 30. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Tempat
Penampungan Sampah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki kondisi tempat pembuangan sampah tertutup sebanyak 43%
dan terbuka sebanyak 57%.
43%
57%
Kondisi tempat penampungan sampah sementara
TertutupTerbuka
31. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jarak Tempat Penampungan Sampah
dengan Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi tempat
pembuangan sampah sebagai berikut:
Tabel 31. Jarak Tempat Penampungan Sampah dengan Rumah
Jarak Tempat Penampungan Sampah dengan
Rumah Desa Warnasari
Dekat ( < 5 meter) 1509
Terbuka ( > 5 meter) 435
Jumlah 1944
Grafik 31. Distribusi Pembuangan Sampah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jarak Tempat
Penampungan Sampah dengan Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jarak tempat penampungan sampah dengan rumah dekat ( <
5 meter) sebanyak 78% dan jauh ( > 5 meter) sebanyak 22%.
78%
22%
Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah
Dekat < 5 meterJauh > 5 meter
32. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kebiasaan Keluarga BAB dan BAK
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kebiasaan
keluarga BAB dan BAK sebagai berikut:
Tabel 32. Kebiasaan Keluarga BAB dan BAK
Kebiasaan Keluarga BAB dan BAK Desa Warnasari
Jamban/ WC 2311
Sungai 271
Sembarang Tempat 43
Jumlah 2625
Grafik 32. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kebiasaan Keluarga BAB
dan BAK
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari
seluruhnya melakukan kebiasaan keluarga BAB dan BAK di
jamban/WC yaitu 88%.
88%
10%2%
Kebiasaan Keluarga BAB & BAK
Jamban/WCSungaiSembarang tempat
33. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jenis Jamban yang Digunakan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jenis jamban yang
digunakan sebagai berikut:
Tabel 33. Jenis Jamban yang Digunakan
Jenis Jamban yang Digunakan Desa Warnasari
Cemplung 591
Plengsengan 375
Leher Angsa 1659
Jumlah 2625
Grafik 33. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jenis Jamban yang
Digunakan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
menggunakan jenis jamban leher angsa sebanyak 63%, plengsengan
sebanyak 14%, dan cemplung 23%.
23%
14%63%
Jenis jamban yang digunakan
CemplungPlengsenganLeher angsa
34. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Pembuangan Air Limbah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data pembuangan air limbah
yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 34. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan Air Limbah Desa Warnasari
Resapan 521
Got 1966
Sembarangan 138
Jumlah 2625
Grafik 34. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Pembuangan Air Limbah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari hampir
seluruhnya menggunakan got sebagai pembuangan limbah yaitu
sebanyak 75%, sembarangan sebanyak 5%, dan resapan 20%.
20%
75%
5%
Sistem pembuangan air limbah
Resapan GotSembarangan
35. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi saluran
pembuangan yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 35. Kondisi Saluran Pembuangan
Kondisi Saluran Pembuangan Desa Warnasari
Lancar 47
Tersumbat/ Tergenang 2
Jumlah 49
Grafik 35. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Saluran
Pembuangan
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari hampir
seluruhnya tidak ada hambatan atau masalah dengan kondisi saluran
pembuangan yaitu sebanyak 96%.
96%
4%
Kondisi Saluran Pembuangan
Lancar
Tersumbat/tergenang
36. Distribusi Kandang Ternak di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kepemilikan
hewan ternak sebagai berikut:
Tabel 36. Kepemilikan Hewan Ternak
Kepemilikan Hewan Ternak Desa Warnasari
Ada 796
Tidak Ada 1829
Jumlah 2625
Grafik 36. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kepemilikan Hewan
Ternak
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari rata-rata
memiliki hewan ternak sebanyak 70% dan tidak memiliki ternak
sebanyak 30%.
30%
70%
Kepemilikan Hewan Ternak
Ya (jenisnya)Tidak
37. Distribusi Kandang Ternak di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Letak Kandang
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kepemilikan
hewan ternak sebagai berikut:
Tabel 37. Letak Kandang
Letak Kandang Desa Warnasari
Dalam Rumah 28
Luar Rumah 768
Jumlah 796
Grafik 37. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Letak Kandang
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari rata-rata
memiliki kandang hewan ternak diluar rumah yaitu sebanyak 96% dan
dalam rumah sebanyak 4%.
4%
96%
Letak Kandang
Dalam rumahDi luar rumah
38. Distribusi Kandang Ternak di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Kondisi Kandang
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai kondisi kandang
sebagai berikut:
Tabel 38. Kondisi Kandang
Kondisi Kandang Desa Warnasari
Terawat 726
Tidak Terawat 70
Jumlah 796
Grafik 38. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Kondisi Kandang
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
kandang hewan ternak dalam kondisi terawat sekitar 91% dan tidak
terawat 9%.
91%
9%
Kondisi Kandang
TerawatTidak terawat
39. Distribusi Kandang Ternak di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Jarak Kandang dari Rumah
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai jarak kandang
dari rumah sebagai berikut:
Tabel 39. Jarak Kandang dari Rumah
Jarak Kandang dari Rumah Desa Warnasari
1 – 5 meter 389
5 meter 158
6 – 10 meter 249
Jumlah 796
Grafik 39. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Jarak Kandang dari
Rumah
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
memiliki jarak kandang dari rumah sebanyak 6-10 meter sebanyak
31%, yang berjarak 5 meter sebanyak 20%, dan yang berjarak 1-5
meter sebanyak 49%.
49%
20%
31%
Jarak Kandang dari Rumah
1 - 5 meter5 meter6-10 meter
40. Distribusi Kandang Ternak di Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan Berdasarkan Penanganan Limbah Ternak
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan, didapatkan data mengenai penanganan
limbah ternak sebagai berikut:
Tabel 40. Penanganan Limbah Ternak
Penanganan Limbah Ternak Desa Warnasari
Dijadikan kompos/ dimanfaatkan 495
Dibiarkan saja/ tidak dimanfaatkan 301
Jumlah 796
Grafik 40. Distribusi Pembuangan Limbah di Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan Berdasarkan Penanganan Limbah
Ternak
Interpretasi Data :
Dari grafik di atas terlihat bahwa penduduk Desa Warnasari yang
penanganan limbah ternaknya dijadikan kompos/ dimanfaatkan
sebanyak 62% dan yang tidak dijadikan kompos/ tidak dimanfaatkan
sebanyak 38%.
62%
38%
Penanganan limbah ternak
Dimanfaatkan/dijadikan komposDibiarkan saja
B. ANALISA SWOT RW 17 DESA WARNASARI KECAMATAN PANGALENGAN
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1. Memiliki mesjid sendiri sebagai
tempat ibadah dan penyampaian
informasi
2. Memiliki puskesmas desa
3. Memiliki posyandu dan berjalan
setiap bulan
4. Terdapat kader aktif sebanyak 2
orang
5. 49% penduduk berusia dewasa
dan masih produktif
6. 93% warga RW 17 memiliki
rumah sendiri.
7. Terdapat sarana transportasi (ojek)
yang dapat mengantarkan warga
ke pelayanan kesehatan.
8. Hasil pertanian dan peternakan
yang digunakan sebagai sumber
1. Jarak kandang yang dekat dengan
rumah yaitu 33%
2. 46% penduduk RW 17 memiliki
pendidikan sampai tamatan SD
3. Ventilasi dan pencahayaan di
rumah penduduk ada yang kurang
baik yaitu sekitar 19%.
4. Tidak adanya posyandu lansia
5. Poskamling yang belum berjalan
dengan efektif
6. Jalan kurang memadai atau jelek
7. Tingkat ekonomi masyarakat yang
masih rendah
8. Karang taruna yang belum
berjalan dengan efektif.
9. 24% halaman yang dimiliki tidak
dimanfaatkan
1. Tersedianya media elektronik seperti
TV, hp dan radio sehingga
memudahkan masyarakat dalam
memperoleh informasi.
2. Adanya sarana transportasi yang dapat
digunakan penduduk untuk mencapai
tempat pelayanan kesehatan
3. Kotoran hewan yang ada di sekitar
masyarakat, dapat dijadikan pupuk
kompos yang bermanfaat bagi
pertanian/pemeliharaan tanaman.
4. Adanya penyuluhan kesehatan yang
dapat membantu dalam mengatasi
masalah kesehatan di RW 17
5. Adanya mahasiswa parktik lapangan
di wilayah RW 17 Desa Warnasari
1. Timbulnya bermacam-
macam penyakit di
berbagai tingkatan usia
seperti hipertensi, reumatik,
asam urat.
2. Masyarakat belum pernah
mendapat informasi atau
penyuluhan mengenai
pentingnya cara pengolahan
sampah yang baik.
3. Kemungkinan terjadinya
penyakit saluran pernapasan
(ISPA) karena masih banyak
masyarakat yang membuang
sampah dengan cara di
bakar
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
penghasilan dan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
9. Sumber air memenuhi kriteria
kesehatan yaitu dari sumur dan
pipa yang berasal dari gunung.
10. Adanya fasilitas umum seperti
warung yang dapat mempermudah
akses warga untuk mendapatkan
kebutuhan sehari-hari.
10. Keterbatasan ekonomi untuk
melakukan pengobatan
11. Tidak adanya TPA
12. Adanya Ibu hamil dengan resiko
tinggi.
13. Pernikahan dini yang terjadi di
desa.
C. ANALISA DATA
NO. DATAKEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
KESEHATAN
1 Berdasarkan hasil wawancara
dan observasi dengan
masyarakat, ditemukan
adanya pernikahan diusia
dini.
Berdasarkan hasil survey
mawas diri terdapat 1 dari 2
ibu hamil dengan usia saat
hamil lebih dari 35 tahun.
Berdasarkan hasil survey
mawas diri terdapat 1 dari 2
ibu hamil, memiliki anak
lebih dari 3 dan usianya
berdekatan.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
kehamilan resiko tinggi.
Risiko meningkatnya angka
kematian ibu dan anak
sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
kehamilan resiko tinggi di
RW 17 Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan.
2 Masih banyak rumah penduduk
yang tidak memenuhi rumah
sehat, dengan manifestasi:
Tipe rumah yang tidak
permanen sebesar 60%.
Pemanfaatan ventilasi yang
kurang maksimal sebesar
19%.
Kondisi Pencahayaan rumah
yang remang-remang sebesar
39% dan gelap 1%.
Jarak rumah dengan tetangga
dekat sebesar 84%.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang rumah
sehat.
Risiko tinggi terjadinya
penyakit infeksi ISPA
sehubungan dengan kurang
pengetahuan masyarakat
tentang rumah sehat di RW
17 Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan.
NO. DATA KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB KESEHATAN
3 Berdasarkan hasil survey
mawas diri pengelolaan
sampah yang dilakukan
dengan cara dibakar 30% dan
sampah yang ditimbundan
dibakar sekitar 53%.
Berdasarkan hasil survey mawas
diri keluarga yang tidak memiliki
tempat penampungan sampah
sementara sebesar 67%.
Berdasarkan hasil survey mawas
diri kondisi tempat
penampungan sampah sementara
yang terbuka sebesar 40%.
Berdasarkan hasil survey mawas
diri jarak tempat penampungan
sampah dengan rumah kurang
dari 5 meter sebesar 60%.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang PHBS.
Resiko tinggi terjadinya
peningkatan penyakit
infeksi (ISPA) berhubungan
dengan ketidaktahuan
masyarakat tentang cara
pencegahan dan penanganan
penyakit infeksi (ISPA) di
RW 17 Desa Warnasari
Kecamatan Pangalengan.
4 Berdasarkan hasil survey
mawas diri terdapat lansia
(usia > 55 tahun) sebanyak 48
jiwa.
Berdasarkan hasil survey
mawas diri terdapat lansia
yang menderita penyakit
Rheumatik sebesar 52%.
Berdasarkan hasil survey
mawas diri terdapat pada
lansia yang menderita
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit
degeneratif (Rheumatik,
Hipertensi dan Asam Urat).
Resiko tinggi meningkatnya
angka kejadian penyakit
degeneratif (Hipertensi,
rheumatik dan Asam Urat)
pada lansia sehubungan
dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat
tentang penyakit degeneratif
(Hipertensi) di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan
Pangalengan.
NO. DATAKEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
KESEHATAN
penyakit Hipertensi sebesar
18%.
Berdasarkan hasil survey
mawas diri jarak rumah
dengan pelayanan kesehatan >
dari 1 km.
5 Berdasarkan hasil wawancara
dengan masyarakat, diketahui
bahwa banyak masyarakat
yang belum mengerti dengan
alur jamkesmas.
Berdasarkan survey mawas
diri, 32% sumber pendanaan
kesehatan keluarga tidak
mampu adalah umum.
Berdasarkan survey mawas
diri 46% adalah
JPS/askin/Jamkesmas.
Berdasarkan survey mawas
diri seluruh masyarakat
menggunakan puskesmas
sebagai sarana kesehatan.
Kurangnya sosialisasi dari dinas
terkait mengenai Jamkesmas.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai alur
jamkesmas sehubungan
dengan kurangnya sosialisasi
dari dinas terkait mengenai
Jamkesmas di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan
Pangalengan.
D. DAFTAR MASALAH
1. Risiko meningkatnya angka kematian ibu dan anak sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kehamilan
resiko tinggi di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan.Pengelolaan sampah yang belum optimal berhubungan
dengan ketidakmampuan masyarakat mengelola sampah.
2. Risiko tinggi terjadinya penyakit infeksi ISPA sehubungan dengan
kurang pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
3. Resiko tinggi terjadinya peningkatan penyakit infeksi (ISPA)
berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat tentang cara
pencegahan dan penanganan penyakit infeksi (ISPA) di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
4. Resiko tinggi meningkatnya angka kejadian penyakit degeneratif
(Hipertensi, rheumatik dan Asam Urat) pada lansia sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif
(Hipertensi) di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai alur jamkesmas sehubungan
dengan kurangnya sosialisasi dari dinas terkait mengenai Jamkesmas di RW
17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
E. SKALA PRIORITAS
No
NoMasalah
Kesadaran masyarakat
akan masalah yang terjadi
Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah
Kemampuan perawat
mempengaruhi penyelesaian
Ketersediaan keahlian yang
relevan
Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan
Percepatan masalah yang dapat dicapai
Total Prioritas
Skor Tinggi= 3Sedang=2Rendah= 1
Bobot 5 10 5 7 8 81. Risiko meningkatnya angka kematian
ibu dan anak sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai kehamilan resiko tinggi di
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan.
3/3*5=15/3 = 5
2/3*10=20/3 = 6,7
2/3*5=10/3 = 3,3
2/3*7=14/3 = 4,7
3/3*8=24/3 = 8
2/3*8=16/3 = 5,3
33 I
2. Risiko tinggi terjadinya penyakit
infeksi ISPA sehubungan dengan
kurang pengetahuan masyarakat
tentang rumah sehat di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
2/3*5=10/3 = 3,3
2/3*10=20/3 = 6,7
1/3*5=5/3 = 1,7
2/3*7=14/3 = 4,7
3/3*8=24/3 = 8
2/3*8=16/3 = 5,3
29,7 II
No
NoMasalah
Kesadaran masyarakat
akan masalah yang terjadi
Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah
Kemampuan perawat
mempengaruhi penyelesaian
Ketersediaan keahlian yang
relevan
Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan
Percepatan masalah yang dapat dicapai
Total Prioritas
Skor Tinggi= 3Sedang=2Rendah= 1
Bobot 5 10 5 7 8 83. Resiko tinggi terjadinya peningkatan
penyakit infeksi (ISPA) berhubungan
dengan ketidaktahuan masyarakat
tentang cara pencegahan dan
penanganan penyakit infeksi (ISPA) di
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan.
2/3*5 =10/3 = 3,3
2/3*10 =20/3 = 6,7
2/3*5 =10/3 = 3,3
1/3*7 =7/3 = 2,3
1/3*8 =8/3 = 2,7
1/3*8 =8/3 = 2,7
21 V
4. Resiko tinggi meningkatnya angka
kejadian penyakit degeneratif (Hipertensi,
rheumatik dan Asam Urat) pada lansia
sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penyakit
degeneratif (Hipertensi) di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
1/3*5 =
5/3 = 1,7
2/3*10 =
20/3 = 6,7
1/3*5 =
5/3 = 1,7
3/3*7 =
21/3 = 7
3/3*8 =
24/3 = 8
1/3*8 =
8/3 = 2,7
27,8 III
No
NoMasalah
Kesadaran masyarakat
akan masalah yang terjadi
Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah
Kemampuan perawat
mempengaruhi penyelesaian
Ketersediaan keahlian yang
relevan
Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan
Percepatan masalah yang dapat dicapai
Total Prioritas
Skor Tinggi= 3Sedang=2Rendah= 1
Bobot 5 10 5 7 8 85. Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai alur jamkesmas sehubungan
dengan kurangnya sosialisasi dari dinas
terkait mengenai Jamkesmas di RW 17
Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
3/3*5 =15/3 = 5
2/3*10 =20/3 = 6,7
2/3*5 = 10/3 = 3,3
2/3*7 =14/3 = 4,7
1/3*8 =8/3 = 2,7
2/3*8 =16/3 = 5,3
27,7 IV
F. Perumusan Masalah Berdasarkan Prioritas/Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan Prioritas
1 Risiko meningkatnya angka kematian ibu dan anak sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kehamilan
resiko tinggi di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan
Pangalengan.Pengelolaan sampah yang belum optimal berhubungan
dengan ketidakmampuan masyarakat mengelola sampah.
2 Risiko tinggi terjadinya penyakit infeksi ISPA sehubungan dengan
kurang pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
3 Resiko tinggi terjadinya peningkatan penyakit infeksi (ISPA)
berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat tentang cara
pencegahan dan penanganan penyakit infeksi (ISPA) di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
4 Resiko tinggi meningkatnya angka kejadian penyakit degeneratif
(Hipertensi, rheumatik dan Asam Urat) pada lansia sehubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit
degeneratif (Hipertensi, rheumatik dan Asam Urat) di RW 17 Desa
Warnasari Kecamatan Pangalengan.
5 Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai alur jamkesmas
sehubungan dengan kurangnya sosialisasi dari dinas terkait mengenai
Jamkesmas di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
G. PLANNING OF ACTION (POA)
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
1 Risiko meningkatnya angka kematian ibu dan anak sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kehamilan resiko tinggi di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.Pengelolaan sampah yang belum optimal berhubungan dengan ketidakmampuan masyarakat mengelola sampah.
Tujuan Jangka Panjang:Diharapkan hingga akhir 2013 (1 tahun), terjadi penurunan angka kematian ibu dan anak.Tujuan Jangka Pendek:Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit di masing-masing RT diharapkan: Masyarakat
memahami definisi kehamilan risiko tinggi, ciri-ciri kehamilan risiko tinggi, ciri-ciri kehamilan risiko tinggi, dan pencegahan kehamilan
Sosialisasi/penyuluhan pada masyarakat tentang Kehamilan risiko tinggi
Membuat poster dan leaflet mengenai kehamilan risiko tinggi.
Penyuluhan tentang kehamilan risiko tinggi.
Pembagian leafleat mengenai kehamilan risiko tinggi.
Ketua RW Ketua RT Kader Mahasiswa
STIK Immanuel
Warga
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Ditanggung bersama oleh masyarakat dan penanggung jawab
Seluruh warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
Diharapkan 60 % warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan dapat mengetahui kehamilan risiko tinggi.
Setelah dilakukan penyuluhan, 60% warga mampu me ahami mengenai kehamilan risiko tinggi.
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
risiko tinggi. Masyarakat
memahami mengenai kehamilan risiko tinggi.
2 Risiko tinggi terjadinya penyakit infeksi ISPA sehubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
Tujuan Jangka Panjang:Diharapkan hingga akhir 2013 (1 tahun), terjadi penurunan angka kejadian penyakit saluran pernapasan (ISPA)Tujuan Jangka Pendek:Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit di masing-masing RT diharapkan: Masyarakat
memahami definisi manajemen terapeutik (definisi, penyebab, tanda dan gejala,
Sosialisasi/penyuluhan pada masyarakat tentang penyakit saluran pernapasan (ISPA) serta rumah sehat.
Membuat poster dan leaflet mengenai penyakit saluran pernapasan (TBC dan ISPA) serta rumah sehat.
Penyuluhan tentang penyakit saluran pernapasan (ISPA) serta rumah sehat.
Pembagian leafleat penyakit saluran pernapasan (ISPA) serta rumah sehat..
Ketua RW Ketua RT Kader Mahasiswa
STIK Immanuel
Warga
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Ditanggung bersama oleh masyarakat dan penanggung jawab
Seluruh warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
Diharapkan 60 % warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan dapat mengetahui penyakit saluran pernapasan (ISPA) serta rumah sehat.
Setelah dilakukan penyuluhan, 60% warga mampu me ahami mengenai penyakit saluran pernapasan (ISPA). Selain itu masyarakat juga mampu memahami mengenai syarat-syarat rumah sehat.
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
komplikasi, pencegahan, perawatan) penyakit saluran pernapasan: ISPA
Masyarakat memahami mengenai syarat-syarat rumah sehat
3 Resiko tinggi terjadinya peningkatan penyakit infeksi (ISPA) berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat tentang cara pencegahan dan penanganan penyakit infeksi (ISPA) di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan
Tujuan Jangka Panjang:Diharapkan hingga akhir 2013 (1 tahun), peningkatan penyakit infeksi (ISPA) tidak terjadi pada masyarakat RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.Tujuan Jangka Pendek:Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit
Sosialisasi/penyuluhan pada masyarakat tentang PHBS.
Membuat poster dan leaflet mengenai PHBS.
Pendekatan dan diskusi kepada masyarakat tentang PHBS.
Penyuluhan pada masyarakat RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan mengenai PHBS
Evaluasi penyuluhan.
Ketua RW Ketua RT Kader Mahasiswa
STIK Immanuel
Warga
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Ditanggung bersama oleh masyarakat dan penanggung jawab
Seluruh warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Diharapkan 60 % warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan dapat mengetahui tentang PHBS.
Setelah dilakukan penyuluhan, 60% warga mampu me ahami mengenai PHBS.
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
Pangalengan. diharapkan masyarakat mengetahui tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS).
4 Resiko tinggi meningkatnya angka kejadian penyakit degeneratif (Hipertensi, rheumatik dan Asam Urat) pada lansia sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif (Hipertensi, rheumatik dan Asam Urat) di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
Tujuan jangka panjang: Diharapkan hingga akhir tahun 2013 (1 tahun) tidak terjadi peningkatan angka hipertensi, asam urat dan rheumatikTujuan Jangka Pendek :Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit di masing-masing RT diharapkan:1. Masyarakat
dapat mengetahui manajemen terapeutik (definisi, penyebab, tanda dan
Sosialisasi/penyuluhan pada masyarakat tentang hipertensi, asam urat dan rheumatik
Membuat poster dan leaflet mengenai hipertensi, asam urat dan rheumatik
Bekerjasama dengan pihak Yankes, kader-kader kesehatan, PKK dalam mengatasi masalah penyakit degeneratif.
Penyuluhan hipertensi, asam urat dan reumatik di RW 17
Pembagian leafleat tentang hipertensi, asam urat dan reumatik
Melakukan pemeriksaan tekanan darah gratis.
Melakukan demonstrasi pembuatan ramuan tradisional untuk hipertensi, asam urat dan rematik.
Ketua RW Ketua RT KaderMahasiswa STIK Immanuel
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Ditanggung bersama oleh masyarakat dan penanggung jawab
Seluruh warga dan khususnya yang mengalami penyakit hipertensi, asam urat dan rheumatik
Diharapkan 60 % warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan dapat mengetahui manajemen regimen terapeutik hipertensi, asam urat dan rheumatik.
Setelah dilakukan penyuluhan, 60% warga dengan anggota keluarga yang memiliki penyakit hipertensi, asam urat dan rheumatik 100% mengerti mengenai hipertensi, asam urat dan rheumatik. Selain itu warga mampu membuat dan menangani pembuatan ramuan tradisional untuk hipertensi, asam urat dan rematik.
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
gejala, komplikasi, pencegahan, perawatan dan pengobatan tradisional) hipertensi, asam urat dan rheumatic
2. Masyarakat mau menerapkan pencegahan dan perawatan serta pengobatan tradisional hipertensi, asam urat dan rheumatik
5 Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai alur jamkesmas sehubungan dengan kurangnya sosialisasi dari dinas terkait mengenai
Tujuan Jangka Panjang:Diharapkan hingga akhir 2013, masyarakat mengetahui dan paham dalam alur jamkesmas. Tujuan Jangka Pendek:Setelah mengikuti
Penyuluhan tentang Jamkesmas
Bekerja sama dengan kader di dalam penyuluhan mengenai Jamkesmas di RW 17.
Pemberdayaan
Penyuluhan Jamkesmas
Pembagian leafleat mengenai Jamkesmas
Ketua RW Ketua RT Kader Mahasiswa
STIK Immanuel
Pengambil Kebijakan (perangkat Desa)
RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan
Ditanggung bersama oleh masyarakat dan penanggung jawab
Seluruh warga RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
Diharapkan 60 % warga Rw 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan dapat mengetahui mengenai jamkesmas dengan kriteria
Setelah dilakukan penyuluhan, 60 % warga dapat mengetahui mengenai jamkesmas
NoTemuan Masalah
Tujuan Strategi KegiatanPenanggung
JawabWaktu Tempat Biaya Sasaran
Indikator Pencapaian
Indikator Evaluasi
Jamkesmas di RW 17 Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan.
penyuluhan selama 45 menit di RW 16 diharapkan:Masyarakat memahami definisi jamkesmas, kriteria penerima jamkesmas, alur penggunaan jamkesmas.
kader-kader dalam pendayagunaan jamkesmas.
Bekerja sama lintas sektoral dengan pengambil kebijakan (perangkat Desa) mengenai prosedural penggunaan jamkesmas
mampu menjawab soal-soal post test.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Budiman (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Elisabeth, Andrean (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktek
Edisi 3. Jakarta: EGC
Ferry, Efendi (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, Wahid (2005). Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: Sagung Seto
Mubarak, Wahid (2005). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto
Mubarak, Wahid (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Sagung Seto
Sumijatum, Dkk (2005). Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC
Subekti, I. (2005). Asuhan Keperawatan Komunitas; Konsep. Proses, dan
Pendekatam Pengorganisasian. Malang : Buntara Media