Post on 05-Feb-2016
description
18
Dalam Puspitawati (2001), Willis mengatakan, kenakalan remaja
disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor pribadi, namun faktor keluarga
merupakan lingkungan utama, dan menurut Mulyono faktor lingkungan sekitar
yang secara potensil dapat membentuk perilaku seorang anak. Selain itu
dituliskan juga, masih dalam Puspitawati (2001) mengenai berbagai macam
faktor yang berpengaruh pada kenakalan remaja, antara lain: Faktor Keluarga
(seperti kedekatan hubungan orang tua-anak, gaya pengasuhan orang tua, pola
disiplin orang tua serta pola komunikasi dalam keluarga) dan Faktor lain di luar
keluarga (seperti hubungan dengan kelompok bermain atau "peer group",
ketersediaan berbagai sarana seperti gedung bioskop, diskotik, tempat-tempat
hiburan, televisi, VCD, internet, akses kepada obat-obat terlarang dan buku-buku
porno serta minuman beralkohol, Gunarsa-Gunarsa (dalam Puspitawati, 2001).
Demikian juga Islam mempercayai bahwa manusia diciptakan dalam
keadaan fitrah. Menurut pandangan netral dengan tokohnya yaitu Al-Barr yang
mendasarkan pandangan pada firman Allah yang berbunyi: "Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apapun"
(QS An-Nahl, 16:78). Menurut pandangan ini, anak akan memperoleh
pengetahuan tentang yang benar dan salah salah serta kebaikan dan keburukan,
berasal dari lingkungan ekstemal. Bila orang tua serta lingkungan sekitarnya
menanamkan ajaran kebaikan dan kebenaran maka anak berpotensi menjadi
baik bahkan sebaliknya. Ditegaskan lagi oleh Ash-Shabuni, seorang ulama
kontemporer yang mengatakan bahwa kebaikan menyatu pada diri manusia,
sementara kejahatan bersifat aksidental. Lingkungan-lingkungan sosiallah,