orang lain dalam tertib untuk dalam rangka

61
PRESIOEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2021-2025 SASARAN STRATEGIS RANHAM A. LATAR BELAKANG Komitmen Negara Republik Indonesia dalam rangka penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemqjuan HAM telah secara jelas terttrang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Ig4S yang mengatur substansi HAM dalam bab tersendiri yaitu BAB XA dari Pasal 28A hingga Pasal 28J. Pasal 281 ayat (4) menyatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah. t€bih lanjut dalam pasal za-l avlt (r) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakatan, berbangsa, dan bernegara. Komitmen negara terhadap HAM juga tertuang pada peraturan penrndang- undangan seperti Undang-Undang Nomor 17 Tatrun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2OO5-2O25 dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mempertegas amartat pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab negzlra dalam rangka penghormatan, pelindungal, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM. Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, Pemerintah Indonesia kemudian menerbitkan sejumlah peraturan pemndang-undangan salah satunya pen]rusunan RANHAM yang menjadi pedoman bas, penyusunan agenda dan program penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemqjuan HAM di Indonesia secara terencana dan berkelanjutan. Sebagai suatu mekanisme nasional, RANHAM sangat strategis untuk menjadi acuan bagr semua pihak, baik bag, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam mengejawantahkan nilai HAM pada level yang paling praktis di lapangan. Pada tingkat internasional, Indonesia sebagd salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempunyai kewajiban melaksanakan berbagai instmmen dan rekomendasi internasional HAM yang telah disepakati dan diratifikasi, baik di bawah mekanisme Dewan HAM PBB maupun Badan Traktat PBB (United Nations Tleaty Bodies). Pelaksanaan RANHAM disebut sebagai salah satu capaian Pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan progrzun pemajuan HAM ke dalam agenda pembangunan nasional, baik di tingkat pusat maupun daeratr. B.PERKEMBANGAN... SK No 106756 A

Transcript of orang lain dalam tertib untuk dalam rangka

PRESIOENREPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 53 TAHUN 2021TENTANGRENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIATAHUN 2021-2025

SASARAN STRATEGIS RANHAM

A. LATAR BELAKANG

Komitmen Negara Republik Indonesia dalam rangka penghormatan,pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemqjuan HAM telah secara jelasterttrang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Ig4Syang mengatur substansi HAM dalam bab tersendiri yaitu BAB XA dari Pasal28A hingga Pasal 28J. Pasal 281 ayat (4) menyatakan bahwa perlindungan,pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggungjawab negara terutama pemerintah. t€bih lanjut dalam pasal za-l avlt (r)Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa setiaporang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib kehidupanbermasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.

Komitmen negara terhadap HAM juga tertuang pada peraturan penrndang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 17 Tatrun 2OO7 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2OO5-2O25 danUndang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yangmempertegas amartat pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dantanggung jawab negzlra dalam rangka penghormatan, pelindungal,pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM.

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, Pemerintah Indonesiakemudian menerbitkan sejumlah peraturan pemndang-undangan salahsatunya pen]rusunan RANHAM yang menjadi pedoman bas, penyusunanagenda dan program penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan, danpemqjuan HAM di Indonesia secara terencana dan berkelanjutan.

Sebagai suatu mekanisme nasional, RANHAM sangat strategis untukmenjadi acuan bagr semua pihak, baik bag, kementerian, lembaga, danpemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam mengejawantahkannilai HAM pada level yang paling praktis di lapangan. Pada tingkat internasional,Indonesia sebagd salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)mempunyai kewajiban melaksanakan berbagai instmmen dan rekomendasiinternasional HAM yang telah disepakati dan diratifikasi, baik di bawahmekanisme Dewan HAM PBB maupun Badan Traktat PBB (United NationsTleaty Bodies). Pelaksanaan RANHAM disebut sebagai salah satu capaianPemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan progrzun pemajuan HAM kedalam agenda pembangunan nasional, baik di tingkat pusat maupun daeratr.

B.PERKEMBANGAN...

SK No 106756 A

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-B. PERKEMBANGAN

Pelaksanaan RANHAM saat ini telah melewati 4 (empat) generasi yaitugenerasi pertama (periode 1999-2003), generasi kedua (periode 2OO4-2OO9),generasi ketiga (periode 2oll-2o14), dan generasi keempat (periode2ol5-20l9l. Secara umum, perkembangan capaian Aksi HAMmenunjukkan kemajuan, meskipun dengan sejumlah catatan yang perludiperhatikan untuk lebih meningkatkan kinerja kementerian, lembaga, danpemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam rangkapenghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM.Beberapa capaian di antaranya, yaitu:1. Diterbitkannya peraturan dan kebijakan yang menjamin hak-hak

perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan Kelompok MasyarakatAdat;

2. Meningkatnya pemahaman aparat pemerintah dalam penghormatan,pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM;

3. Terlaksananya instrumen HAM dalam kebijakan pemerintah pusat danpemerintah daerah;

4. Meningkatnya aksesibilitas penyandang disabilitas dan kelompok rentanlainnya untuk berpartisipasi di bidang sipil, politik, ekonomi, danbudaya; dan

5. Adanya upaya penanganan dugaan pelanggaran HAM untukperempuan, anak, penyandang disabilitas, dan Kelompok MasyarakatAdat.

Dari sisi pelaksanaan Aksi HAM, hampir sebagian besar aksi telahmencapai target yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh sejumlahkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dankabupatenfkota, sehingga berhasil menjawab permasalahan HAM yangteridentifikasi sebelumnya. Namun, dari pencapaian HAM tersebut masihmemerlukan perbaikan dan penyempurnaan, antara lain dapatdiidentifikasi pada dua aspek berikut ini:1. Aspek implementasi, meliputi:

a. ruang lingkup Aksi HAM generasi sebelumnya masih sangat luas danbelum fokus, sehingga sulit untuk dipantau dan dievaluasi;

b. RANHAM 5 (lima) tahunan menyulitkan kementerian, lembaga, danpemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam menanggapiisu HAM yang perlu diakomodasi secepatnya;

c. Aksi HAM masih merupakan program rutin kementerian, lembaga,dan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota;

d. belum optimalnya sistem pemantauan, evaluasi, dan pelaporan AksiHAM yang masih sebatas prosedural administrasi; dan

SK No 106758 A

e. pelaporan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-e. pelaporan RANHAM belum optimal digunakan untuk pelaporan

Indonesia pada Dewan HAM PBB, Badan Traktat pBB, dan forum HAMinternasional lainnya.

2. Aspek substansi berupa belum optimalnya kebijakan, regulasi, danprogram yang terkait dengan penghormatan, pelindungan, pemenuhan,penegakan, dan pemajuan hak perempuan, anak, penyandang disabilitas,dan Kelompok Masyarakat Adat.

Berdasarkan catatan di atas, diperlukan penyempurnaan terhadapimplementasi dan substansi RANHAM sebagai upaya percepatan dan sinergiantarkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dankabupaten/kota, yang meliputi:

1. Pen5rusunan Aksi HAM berfokus pada 4 (empat) kelompok sasaran yaitu:perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan Kelompok Masyarakat Adat;

2. Perumusan Aksi HAM merupakan kegiatan khusus di luar kegiatan rutinkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dankabupaten/kota, untuk mencapai sasaran strategis RANHAM;

3. Pen5rusunan mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang lebihsistematis dan komprehensif sehingga pencapaian Aksi HAM dapat diukurdengan sasaran yang hendak dicapai; dan

4. Optimalisasi laporan RANHAM untuk pelaporan Indonesia pada DewanHAM PBB, Badan Traktat PBB, dan forum HAM internasional lainnya.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Pen5rusunan RANHAM ini dimaksudkan sebagai:

1. Pedoman bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dankabupaten/kota dalam menJrusun, merencanakan, melaksanakat', danmengevaluasi Aksi HAM; dan

2. Kegiatan percepatan yang dilaksanakan oleh kementerian, lembaga, danpemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota yang dituangkan dalambentuk kegiatan khusus di luar kegiatan rutin.

Tujuan dari penyusunan RANHAM adalah:

1. Menyinergikan upaya penghormatan, pelindungan, pemenuhan,penegakan, dan pemajuan HAM yang dilakukan oleh kementerian,lembaga, dan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota;

2. Mengoptimalkan pencapaian sasaran pembangunErn yang sesuai prinsip-prinsip HAM; dan

3. Mengoptimalkan pencapaian pemenuhan hak kepada kelompok sasarandalam RANHAM.

D. KELOMPOK. . .

SK No 106759 A

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4D. KELOMPOK SASARAN RANHAM, TANTANGAN, DAN SASARAN STRATEGIS

RANHAM memuat sasaran strategis yang mengarah pada penghormatan,pelindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM terhadap4 (empat) kelompok sasaran, yaitu:1. perempuan;2. anak;3. penyandang disabilitas; dan4. Kelompok Masyarakat Adat.

Sasaran strategis pada masing-masing kelompok sasaran sebagaimanadijabarkan dalam uraian berikut ini:1. Kelompok Sasaran Perempuan

Kelompok perempuan menjadi fokus sasaran kelompok RANHAM karenabelum maksimalnya pelindungan dan pemenuhan hak terhadapperempuan di berbagai bidang pembangunan. Secara rinci, jaminanperlindungan perempuan di dalam RANHAM didasarkan pada tantangandan sasaran strategis berikut ini:

Tantangan Sasaran Strategis

1. Masih adanya kebijakan danperaturan perundang-undangan yang diskriminatifterhadap perempuan, baik ditingkat nasional maupundaerah.

2. Minimnya upaya pemenuhandan perlindungan hak-hakperempuan dalam kegiatan danpeluang usaha, baik oleh badanusaha milik negaraldaerahmaupun pihak swasta.

3. Belum optimalnya pemenuhanhak dan layanan bantuanhukum bagi perempuan yangberhadapan dengan hukum.

1. Kebijakan dan peraturanperundang-undangan yangtidak diskriminatif terhadapperempuan, baik di tingkatnasional maupun daerah.

2. Meningkatnya upayapemenuhan dan perlindunganhak-hak perempuan dalamkegiatan dan peluang usaha,baik oleh badan usaha miliknegaraf daerah maupun pihakswasta.

3. Terpenuhinya hak dan layananbantuan hukum bagrperempuan yang berhadapandengan hukum, meliputi:a. peningkatan sensitivitas

gender aparat penegakhukum, pemerintah daerah,dan masyarakat dalampenanganan perkaraperempuan berhadapandengan hukum;

SK No 106760 A

b.penyediaan...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-5-Tantangan Sasaran Strategis

4. Rendahnya akses perempuandalam situasi khusus terhadappelayanan publik danpenghidupan yang layak, sepertikesehatan, pendidikan, danpekerjaan.

b. penyediaan layananbantuan hukum,kesehatan, dan psikososialyang efektif bagiperempuan berhadapandengan hukum; dan

c. pelaksanaan pemulihansecara menyeluruh danefektif bagi perempuanberhadapan denganhukum.

4. Meningkatnya aksesperempuan dalam situasikhusus terhadap pelayananpublik dan penghidupan yanglayak, seperti kesehatan,pendidikan, dan pekerjaan.

2. Kelompok Sasaran Anak

Anak menjadi salah satu kelompok sasaran RANHAM dengan dasarpemikiran bahwa masih terdapat anak-anak dalam situasi khusus tidakmendapatkan hak-hak dasar dan pelayanan publik, terutama untukbidang administrasi kependudukan, pendidikan, dan kesehatan. Selainitu, anak-anak juga masih sangat rentan mendapatkan tindakankekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, termasuk di bidangketenagakerjaan. secara rinci, jaminan perlindungan anak di datamRANHAM didasarkan pada tantangan dan diarahkan pada sasaranstrategis berikut ini:

Tantangan Sasaran Strategis

1. Belum optimalnya pemenuhanhak-hak dasar terhadap anak-anak yang membutuhkanperlindungan khusus, terutamadi bidang administrasikependudukan, pendidikan,dan kesehatan.

1. Terpenuhinya pelayanan hak-hak dasar terhadap anak-anakyang membutuhkanperlindungan khusus,terutama di bidangadministrasi kependudukan,pendidikan, dan kesehatan.

SK No 106761 A

2. Masih

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Tantangan Sasaran Strategis

2. Masih adanya tindakankekerasan, eksploitasi, dandiskriminasi terhadap anak-anak yang membutuhkanperlindungan khusus, termasukdi ranah siber dan digital.

3. Belum optimalnya pelaksanaansistem peradilan pidana anak,terutama dalam pen5rusunanperaturan pelaksana sistemperadilan pidana anak.

4. Belum efektifnya penanganananak korban tindak pidanaperdagangan orang.

5. Belum optimalnya penangananpekerja anak sesuai denganstandar Konvensi Hak Anak diberbagai sektor, khususnyaterkait kegiatan usaha yangdikelola oleh badan usaha miliknegara/ daerah dan swasta.

6. Belum optimalnya pemenuhanhak dan layanan bantuanhukum bagi Anak yangBerhadapan dengan Hukum.

2. Menguatnya jaminanpelindungan dan penegakanhukum bagi anak-anak korbantindak kekerasan, eksploitasi,dan diskriminasi, termasuk diranah siber dan digital.

3. Tersusunnya regulasi turunanterkait sistem peradilan pidanaanak dan efektifnyapelaksanaan sistem peradilanpidana anak.

4. Efektivitas upaya pencegahandan penanganan kasus anakkorban tindak pidanaperdagangan orang.

5. Menguatnya penangananpekerja anak sesuai denganstandar Konvensi Hak Anak diberbagai sektor, khususnyaterkait kegiatan usaha yangdikelola oleh badan usaha miliknegara/ daerah dan swasta.

6. Terpenuhinya hak dan layananbantuan hukum bagr Anakyang Berhadapan denganHukum, meliputi:

a. penyediaan layananbantuan hukum, kesehatan,dan psikososial yang efektifbagi Anak yang Berhadapandengan Hukum; dan

b. pelaksanaan pemulihansecara menyeluruh danefektif bagr Anak yangBerhadapan denganHukum.

SK No 106762 A

3. Kelompok .

PRES!DENREPUELIK INDONESIA

-7 -3. Kelompok Sasaran Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas menjadi kelompok sasaran RANHAM, karenameskipun telah ada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentangPenyandang Disabilitas, pelaksanaan penghormatan, pelindungan,pemenuhan, penegakan, dan pemajuan hak-hak kelompok tersebutmasih belum efektif dan optimal. Secara rinci, jaminan perlindunganpenyandang disabilitas di dalam RANHAM didasarkan pada tantangandan diarahkan pada sasaran strategis berikut ini:

Tantangan Sasaran Strategis

1. Belum optimaleya perumusanperaturan-peraturan pelaksanaUndang-Undang Nomor 8 Tahun2016 tentang PenyandangDisabilitas.

2. Masih minimnya penyediaanpelayanan hak-hak dasar baglpenyandang disabilitas, meliputi:a. ketersediaan dan kualitas

layanan sekolah inklusi;

b. ketersediaan layanankesehatan bag penyandangdisabilitas, di pusat pelayanankesehatan tingkat pertama;

c. jurnlah kuota pekerjapenyandang disabilitas disektor pemerintahan, badanusaha milik negara/daerahdan swasta;

d. layanan keuangan ekonomiinklusif bag penyandangdisabilitas; dan

e. pemenuhan hak pelindungansosial penyandang disabilitas.

1. Penguatan regulasi dankebijakan yang menjamin hak-hak penyandang disabilitasdalam peraturan pelaksanaUndang-Undang Nomor 8 Tahun2016 tentang PenyandangDisabilitas.

2. Meningkatrrya akses pelayananhak-hak dasar bagi penyandangdisabilitas, meliputi :

a. peningkatan ketersediaan dankualitas layanan sekolahinklusi;

b. peningkatanjumlah pelayanankesehatan yang akses bagpenyandang disabilitas, dipusat pelayanan kesehatantingkat pertama;

c. tercapainya kuota danpemenuhan akomodasi yanglayak bagr pekerja penyandangdisabilitas di sektorpemerintahan, badan usahamilik negara/daerah danswasta;

d. tersedianya layanan keuanganekonomi inklusif bagrpenyandang disabilitas; dan

e. tersedianya hak pelindungansosial penyandang disabilitas.

SK No 106763 A

3. Belum

PRESIDENREPUBLIK INDONES!A

-8-

Tantangan Sasaran Strategis

3. Belum adanya data terpilah yangterintegrasi di semua sektorpemerintahan dan lembagatentang penyandang disabilitas.

4. Belum memadainya akomodasiyang layak dan aksesibilitaspenyandang disabilitas di bidang:

a. transportasi darat, udara, danlaut;

b. tempat ibadah; danc. Sistem peradilan inklusif.

5. Belum optimalnya pemenuhanhak dan layanan bantuanhukum bagr penyandangdisabilitas yang berhadapandengan hukum.

3. Tersedianya sistem pendataanterpilah yang terintegrasi disemua sektor pemerintahandan lembaga tentangpenyandang disabilitas.

4. Terpenuhinya hak-hakakomodasi yang layak,aksesibilitas, dan sisteminformasi bag, penyandangdisabilitas di bidang:a. transportasi darat, udara,

dan laut;b. tempat ibadah; danc. Peradilan inklusif.

5. Terpenuhinya hak dan layananbantuan hukum bagpenyandang disabilitas yangberhadapan dengan hukum,meliputi:a. penyediaan layanan bantuan

hukum, kesehatan, danpsikososial yang efektif bagipenyandang disabilitas,yangberhadapan dengan hukum;dan

b. pelaksanaan pemulihansecara menyeluruh danefektif bag, penyandangdisabilitas yang berhadapandengan hukum.

4. Kelompok Sasaran Kelompok Masyarakat Adat

Kelompok Masyarakat Adat menjadi sasaran kelompok RANHAM dengandasar pemikiran bahwa hingga saat ini belum tersedia kerangkaperlindungan hukum yang memadai bagi Kelompok Masyarakat Adatdan pelanggaran hak atas lahan Kelompok Masyarakat Adat masihsering terjadi. Secara rinci, jaminan perlindungan Kelompok MasyarakatAdat di dalam RANHAM didasarkan pada tantangan dan diarahkan padasasaran strategis berikut ini:

SK No 106764 A

1. Belum

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9 -

Tantangan Sasaran Strategis

1 Belum memadainyaperlindungan hulem bagrKelompok Masyarakat Adat.

2. Masih adanya kasus-kasuskonflik lalran yang melibatkanKelompok Masyarakat Adat.

3. Kurangnya pelibatan masyarakatadat dalam proses perizinanperusahaan yang potensialberdampak pada hak-hakKelompok Masyarakat Adat,khususnya badan usaha miliknegara/daerah.

4. Belum optimalnya pemenuhanhak dan layanan bantuanhukum bagi KelompokMasyarakar Adat yangberhadapan dengan hulmm.

1. Menguatnya jaminan hulrumdan kebijakan perlindunganterhadap Kelompok MasyarakatAdat.

2. Peningkatan penyelesaianjumlah konflik lahan KelompokMasyarakat Adat berbasis HAM.

3. Peningkatan partisipasimasyarakat adat dalam prosesperizinan penrsahaan yangpotensial berdampak pada hak-hak Kelompok Masyarakat Adat,khususnya badan usaha miliknegara/daerah.

4. Terpenuhinya hak dan layananbantuan hukum bagi KelompokMasyarakat Adat yangberhadapan dengan hulmm,meliputi:a. penyediaan layanan bantuan

hukum, kesehatan, danpsikososial yang efektif bagiKelompok Masyarakat Adatyang berhadapan denganhukum; dan

b. pelaksanaan pemulihanseca.ra menyeluruh danefektif bag KelompokMasyarakat Adat yangberhadapan dengan hukum.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

INDONESIA-undangan

trasi Hukum,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SK No 106771 A

anna Djaman

JOKO WIDODO

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

A. KELOMPOK SASARAN PEREMPUAN

LAMPIRAN IIPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 53 TAHUN 2021

TENTANG

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

TAHUN 202t-2025

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

14)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1 Masih adanyakebijakan danperaturanperundang-undangan yangdiskriminatifterhadap

Kebijakan danperaturanperundang-undangan yangtidak diskriminatifterhadapperempuan, baik di

1. Melakukan reviu,kajian, danperubahanterhadapkebijakan danperaturanperundang-

1. Kementerian DalamNegeri.

2. KernenterianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianDesa,Pembangunan

Menunrnnya jumlahkebijakan danperattrranperundang-undangan yangdiskriminatifterhadap

SK No 054001 C

perempuan

FRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-2-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

perempuan, baikdi tingkat nasionalmaupun daerah.

tingkat nasionalmaupLua daerah.

undangan yangdiskriminatifterhadapperempuan ditingkat nasionaldan daerah.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

3. SekretarisMahkamahAgung.

4. Komisi NasionalHak AsasiManusia.

5. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

perempuan

2. Melakukanharmonisasirancangan produkhukum daerah

Kementeriandan HakManusia.

HukumAsasi

1. KementerianDalam Negeri.

2. PemerintahDaerah Provinsi.

Meningkatnyaproduk hukum dankebijakan yangkondusif terhadap

SK No 054028C

yang

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

yang berperspel<tifperempuan.

3. PemerintahDaerahKabupatenlKota.

4. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

perempuan

2 Minimnya upayapemenuhan danperlindungan hak-hak perempuandalam kegiatandan peluangusaha, baik olehbadan usaha miliknegaraldaerahmaupun pihak

Meningkatnyaupaya pemenuhandan perlindunganhak-hak perempuandalam kegiatan danpeluang usaha, baikoleh badan usahamilik negara/daerahmaupun pihakswasta.

1. Pen5rusunankebijakan olehpelaku usaha yangmemuatperlindungan hakketenagakeq'aanperempuan danimplementasinyasesuai denganketentuan

1. KementerianKetenagakerjaan.

2. KementerianPerindustrian.

3. Kementerian BadanUsaha Milik Negara.

4. Badan PelindunganPeke{a MigranIndonesia.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

Meningkatnyapengetahuan dankesadaran sektorusaha/bisnis yangkomprehensiftentang mekanismepenghormatan hakasasi manusia,terutama hakperempuan.

SK No 054031 C

swasta

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-4-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

swasta. peraturzu-rperundang-undangan.

5. Pemerintah DaerahProvinsi.

6. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

3. KementerianEnergi danSumber DayaMineral.

4. Kementerian LuarNegeri.

2. Memberikanbantuan usahadan membangunhubungankemitraan bisnisbagi perempuankepala keluargadi bidang usahamikro kecil danmenengah.

1. KementerianKoperasi dan UsahaKecil Menengah.

2. KementerianPariwisata danEkonomi Kreatif.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

1. KementerianPerindustrian.

2. KementerianKetenagakerjaan.

3. KementerianPerdagangan.

4. Badan KoordinasiPenanamanModal.

Meningkatnyapartisipasi danakses perempuankepala keluarga dibidang usaha mikrokecil danmenengah.

SI( No 054032 C

3. Belum

PRES I OENREPUBLIK INDONESIA

-5-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2t

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

3 Belum optimalrryapemenuhan hakdan layananbantuan hukumbag perempuanyang berhadapandengan hukum.

Terpenuhinya hakdan layananbantuan hukum bagiperempuan yangberhadapan denganhukum, meliputi:

a. Peningkatansensitivitas genderaparat penegakhukum,pemerintahdaerah, danmasyaxakat dalampenzrngananperkaraperempuanberhadapan

Percepatan,penanganan, danpencegahankekerasan terhadapperempuan,termasuk kekerasanseksual.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

2. SekretarisMahkamah Agung.

3. Kejaksaan RI.4. Kepolisian Negara

RI.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianDalam Negeri.

3. KementerianPendayagunaanAparatur Negaradan ReformasiBirokrasi.

Meningkatnyasensitivitas genderaparat penegakhukum, pemerintahdaerah, danmasyarakat dalammenjamin danmenanganiperempuanberhadapan denganhukum

SK No 054033 C

dengan

PRE S I DENREPUBLIK INDONESIA

-6-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARAN" STRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

dengan hukum 4. KementerianSosial.

5. KementerianKesehatan.

6. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

7. Komisi NasionalHak AsasiManusia.

8. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

SK llo 05,1034 C

b. Penyediaan

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2t

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

b. Penyediaanlayanan bantuanhukum,kesehatan, danpsikososial yangefektif bag,perempuanberhadapandengan hukum.

1. Peningkatankesadaran dankapasitas pekerjasosialprofesionalltenagakesejahteraansosial, dan relawansosial dan/ataupanti rehabilitasiyang menanganiperempuan yangberhadapandengan hukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

2. Perneintah DaerahProvinsi.

3. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

1. KementerianDalam Negeri.

2. KementerianSosial.

3. KementerianKesehatan.

4. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

5. KomisiHakManusia.

NasionalAsasi

Perempuanberhadapan denganhukummendapatkankeadilan ataskekerasan yangdialami dalam prosespenegakan hukum.

2. MemaksimalkanpelaksanaanSistem PeradilanPidana Terpadu

KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

SK No 054035 C

Penanganan

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-8-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Penanganan KasusKekerasanterhadapPerempuan.

6. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

3. Optimalisasilayanan bantuanhukum bagperempuan yangberhadapan denganhukum.

1. Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

2. KernenterianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

3. Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

SK No 054C36 C

4. Sekretaris. . .

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9 -

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

4. Sel<retarisMahkamah Agung.

5. Pemerintah DaerahProvinsi.

6. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

4. Pemberian layanankesehatan fisik danpsikososial bagperempuan yangberhadapan denganhukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

2. kmbagaPerlindungan Saksidan Korban.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

Peningkatan layanankesehatan fisik danpsikososialperempuanberhadapan denganhukum.

Sl( No 054037 C

c. Pelaksanaan

FRES IOENREPUBLIK INDONESIA

- 10-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

c. Pelaksanaanpemulihan secaramenyeluruh danefektif bagrperempuanberhadapandengan hukum.

1. Realisasipemulihan hak-hakperempuan yangberhadapandengan hukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

2. Kepolisian Negara RI.

3. Kejaksaan RI.

4. kmbagaPerlindungan Saksidan Korban.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianDalam Negeri.

3. KementerianSosial.

4. KementerianKesehatan.

5. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

6. Komisi NasionalHak AsasiManusia.

Perempuanberhadapan denganhukum, terutamakorban kekerasan,mendapatkanpemulihan secaramenyeluruh danefektif.

2. Membentukmekanismepelaksanaanputusanpengadilan terkaitpemenuhan hakperempuan dalam

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak.

2. SekretarisMahkamah Agung.

Terpenuhinya hakperempuan dalamhukum keluarga(perdata).

SK No 054038 C

hukum

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_ 11_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2t

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

hukum(perdata)

keluarga 7. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

4 Rendahnya aksesperempuan dalamsituasi khususterhadappelayanan publikdan penghidupanyang layak, sepertikesehatan,pendidikan, danpekedaan.

Meningkatnya aksesperempuan dalamsituasi khususterhadap pelayananpublik danpenghidupan yanglayak, sepertikesehatan,pendidikan, danpekerjaan.

1. Peningkatan akseslayanan kesehatanyang layak danpenyediaan obatbag perempuanpenderitaHrv/ArDS.

1. KementerianKesehatan.

2. Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

1. KementerianSosial.

2- KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

Terpenuhinyalayanan hakkesehatan bagperempuan penderitaHrv/ArDS.

SK No 054039 C

2. Melakukan

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t2-TANTANGANSTRATEGIS

(1)

2. Melakukanperekaman KarhlTanda Penduduk(KTP) elektronikbag perempuarlpenghayatkepercayaan danpekerja migranIndonesia.

KementerianNegeri.

1. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Telcrologi.

2. Kementerian LuarNegeri.

3. KementerianKetenagakedaan.

4. Badan PelindunganPekerja MigranIndonesia.

5. Pemerintah DaerahProvinsi.

6. Pemerintah DaerahI(abupatenlKota.

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Dalam

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

Terpenuhinyakepemilikanelektronikperempuanpenghayatkepercayaan,pekerjaIndonesia.

KTPbagr

danmigran

SK No 049255D

B. KELOMPOK. .

NO

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

1

B. KELOMPOK SASARAN ANAK

Belum optimalnyapemenuhan hak-hak dasarterhadap anak-anak yangmembutuhkanperlindungankhusus, terutamadi bidangadministrasikependudukan,pendidikan, dan

Terpenuhinyapelayanan hak-hakdasar terhadapanak-anak yangmembutuhkanperlindungankhusus, terutama dibidang administrasikependudukan,pendidikan, dankesehatan.

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Terpenuhinya hakanak atasadministrasikependudukan bagianak-anakpenghuni BalaiRehabilitasi SosialAnak, DaerahTerdepan,Terpencil, danTertinggal,dan/atau kantongkemiskinan, pantiasuhan/sosial,Kelompokfa

TANTANGANSTRATEGIS

(1)

NOSASARAN

STRATEGIS(2)

AKSI HAM

(3)

INSTANSI TERKAIT

(s)

1. Meningkatkanjangkauan layananpemberian dokumenkependudukankepada anak-anakdari kelompok:

PENANGGUNGJAWAB

(4)

a. Penghuni BalaiRehabittasi Sosia]Anak.

KementerianSosial.

b. Daerah Terdepan,Terpencil, danTertinggal,dan/atau kantongkemiskinan.

KementerianDalam Negeri

1. Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

2. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Telorologi.

3. Kementerian Agama.

4. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

5. Kepolisian NegaraRI.

SK No 049265D

c. Panti

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-14-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

c. Panti Asuhan/Sosial.

d. KelompokMasyarakat Adat.

e. Penghayatkepercayaan.

f. Anak denganpenyakit tertentu(Hrv/ArDS).

g. Anak yangBerhadapandengan Hukum.

h. Anak luar kawin.

1. PemerintahDaerahProvinsi.

2. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

6. Kejaksaan RI.

7. BadanPelindunganPekerja MigranIndonesia.

Masyarakat Adat,penghayatkepercayaan, Anakdengan penyakittertentu(HIV/AIDS), Anakyang Berhadapandengan Hukum,Anak luar kawin,dan Pekerja MigranIndonesia.

i. Pekerja MigranIndonesia.

Kementerian LuarNegeri.

SK I..Jo 054A42 C

2. Pemberian

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 15-TANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

PENANGGUNGJAWAB

(41

1. PemerintahDaerah Provinsi.

2. PemerintahDaerahKabupatenlKota.

INSTANSI TERKAIT

(s)

1. KementerianDalam Negeri.

2. Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

3. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Teknologi.

4. KementerianAgama.

5. Kepolisian NegaraRI.

6. Kejaksaan RI.

2. Pemberian layanankhusus hak-hakpendidikan anak-anak dari kelompok:

a. Tinggal di daerahTerdepan,Terpencil, danTertinggal,dan/ataukantongkemiskinan.

b. KelompokMasyarakat Adat.

c. Anak denganpenyakit tertentu(Hrv/ArDS).

Terpenuhinya hak-hak ataspendidikan: anak-anak di wilayahTerdepan, Terpencildan Tertinggal,dan/atau kantongkemiskinan,KelompokMasyarakat Adat,Anak denganpenyakit tertentu(Hrv/ArDS),Penghuni LembagaPenempatan AnakSementara,

unl

NOAKSI HAM

(3)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

SK No 049258D

Pe

d. Penghuni.

Lembaga

PRE S I OENREPUBLIK INDONESIA

_t6_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

d. PenghuniLembagaPenempatanAnak Sementara

e. PenghuniLembagaPembinaanKhusus Anak.

KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

7. BadanPelindunganPekerja MigranIndonesia.

Pembinaan KhususAnak, dan PekerjaMigran Indonesia.

f. Pekerja MigranIndonesia.

Kementerian LuarNegeri.

3. Pemberian layanankhusus hak-hakkesehatan anak-anak darikelompok:

1. KementerianDalam Negeri.

2. KementerianDesa,Pembanzunan

Terpenuhinya hak-hak kesehatan bagranak-anak di wilayahTerdepan, Terpencil

SI( lio 05.i045 C

a. Tinggal .

TANTANGANSTRATEGIS

(1)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

a. Tinggal di daerahTerdepan,Terpencil, danTertinggal,dan/ataukantongkemiskinan.

b. KelompokMasyarakat Adat.

c. Anak denganpenyakit tertentu(Hrv/ArDS).

d. PenghuniLembagaPenempatanAnak Sementara.

Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

3. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Teknologi.

4. KementerianAgama.

5. KementerianKesehatan.

6. Kepolisian NegaraRI.

7. Kejaksaan RI.

8. BadanPelindungan

dan Tertinggal,dan/atau kantongkemiskinan,KelompokMasyarakat Adat,Anak denganpenyakit tertentu(Hrv/ArDS),Penghuni LembagaPenempatan AnakSementara,Penghuni kmbagaPembinaan KhususAnak, dan Peke4'aMigran Indonesia.

SASARANSTRATEGIS

(2t

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1. PemerintahDaerah Provinsi

2. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

SK No 049259 D

e. Penghuni. .

NO

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-18-PENANGGUNG

JAWAB(41

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. KerrrenterianSosial.

3. Badan NasionalPenanggulanganBencana.

INSTANSI TERKAIT

(s)

Pekerja MigranIndonesia.

9. PemerintahDaerah Provinsi.

10. PemerintahDaerahKabupaten lKota.

1. KementerianKesehatan.

2. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Telorologi.

3. KementerianDalam Negeri.

4. Pemerintah DaerahProvinsi.

Terpenuhinya hakanak di bidangadministrasikependudukan,pendidikan, dankesehatan dalamsituasi resikokebencanaan.

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Kementerian LuarNegeri.

SASARANSTRATEGIS

(2t

e. PenghuniLembagaPembinaanKhusus Anak

f. Pekeda MigranIndonesia.

4. Pemberian layanankhusus kepada anakdalam situasi resikokebencanaan.

AKSI HAM

(3)

SK No 049260D

5. Pemerintah

TANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-19-AKSI HAM

(3)NO

')

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Meningkatnyaupaya pencegahantindakankekerasan,eksploitasi, dandiskriminasi anak-anak di ranah siberdan digital.

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

Masih adanyatindakankekerasan,eksploitasi, dandiskriminasiterhadap anak-anak yangmembutuhkanperlindungankhusus,termasuk diranah siber dandigital.

Menguatnyajaminanpelindungan danpenegakan hukumbagi anak-anakkorban tindakkekerasan,eksploitasi, dandiskriminasi,termasuk di ranahsiber dan digital.

Penghapusan segalabentuk kekerasan,eksploitasi, dandiskriminasi terhadapanak di ranah siberdan digital.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,danTeloeologi.

3. KementerianKomunikasi danInformatika.

4. Kepolisian NegaraRI.

5. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

1. KomisiPerlindunganAnak Indonesia.

2. Komisi PenyiaranIndonesia.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

SK No 049261 D

5. Badan. . .

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-20-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

5. Badan Siber danSandi Negara.

3 Belumoptimalnyapelaksanaansistem peradilanpidana anak,terutama dalampenJrusunanperaturanpelaksana sistemperadilan pidanaanak.

Tersusunnyaregulasi turunanterkait sistemperadilan pidanaanak dan efektifnyapelaksanaansistem peradilanpidana anak.

1. Men5rusun danmelaksanakanPeraturanPemerintah tentangBentuk dan TataCara PelaksanaanPidana bagi Anakserta Tindakanyang dapatDikenakan kepadaAnak.

KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

1. KementerianSosial.

2. Kejaksaan RI.

3. Kepolisian NegaraRI.

4. SekretarisMahkamahAgung.

5. LembagaPerlindunganSaksi danKorban.

6. Pemeritah DaerahProvinsi.

PelaksanaanPeraturanPemerintah tentangBentuk dan TataCara PelaksanaanPidana bagi Anakserta Tindakan yangdapat Dikenakankepada Anak.

SK No 05/.J49 C

7. Pemerintah

PRESIDETIREPUBLIK INDONESIA

-2t-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

7. PemerintahDaerahKabupaten lKota

2. MelaksanakanSistem PeradilanPidana Anak yangefektif menjaminpelindungan,penghormatan, danpemenuhan hakanak.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

3. KepolisianNegara RI.

4. Kejaksaan RI.

5. SekretarisMahkamahAgune.

1. lrmbagaAdministrasiNegara.

2. KomisiPerlindungan AnakIndonesia.

Terwujudnyapelindungan,penghormatan, danpemenuhan hakAnak yangBerhadapan denganHukum melaluipelaksanaanUndang-UndangSistem PeradilanPidana Anak.

SK No 05.i050 C

4. Belum

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-22-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

Belum efektifnyapenanganananak korbantindak pidanaperdagarlganorang.

SASARANSTRATEGIS

(21

Efektivitas upayapencegahan danpenanganan kasusanak korban tindakpidanaperclaganganorang.

INSTANSI TERKAIT

(s)

4 Meningkatkan upayapelindungan anakdari perdaganganmanusia (humantrafficking).

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

3. KementerianLuar Negeri.

4. KepoiisianNegara RI.

1. KementerianAgama.

2. KementerianPerhubungan.

3. Kementerian Sosial.4. Kementerian

Ketenagakerjaa.r.5. Kementerian

Komunikasi danInformatika.

6. KementerianKesehatan.

7. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Telarologi.

1. Adanya responcepat danpenangananefektif ataskasus-kasustindak pidanaperdaganganorang di tingkatpusat dandaerah.

2. Adanyabimbingan teknisbagi seluruhpetugas diPerwakilan RI diluar negeri dalammenangani

SK No 049262D

8. Kementerian.

FRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

8. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

9. KomisiPerlindunganAnak Indonesia.

kasus-kasustindak pidanaperdaganganorang yangmelibatkan WNIanak sebagaikorban.

5 Belum optimalnyapenangananpekerja anaksesuai denganstandar KonvensiHak Anak diberbagai sektor,khususnya terkaitkegiatan usaha

Menguatnyapenanganan pekerjaanak sesuai denganstandar KonvensiHak Anak diberbagai sektor,khususnya terkaitkegiatan usaha yangdikelola oleh badan

Melaksanakanprogram MenujuIndonesia BebasPekerja Anak sesuaidengan Konvensi HakAnak.

1. KementerianKetenagakerjaan.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

3. Pemerintah

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianPertanian.

3. Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

Menurunnya jurnlahpekerja anak dariBentuk PekedaanTerburuk Anak.

SK No 054052 C

yang. . .

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

yang dikelola olehbadan usaha miliknegaraldaerahdan swasta.

usaha miliknegara/daerah danswasta.

Daerah Provinsi.4. Pemerintah

DaerahKabupatenlKota.

4. KementerianDalam Negeri.

5. KomisiPerlindungan AnakIndonesia.

6. Komisi NasionalHak AsasiManusia.

6 Belumoptimalnyapemenuhan hakdan layananbantrran hukumbagi Anak yangBerhadapandengan Hukum.

Terpenuhinya hakdan layananbantuan hukumbagi Anak yangBerhadapandengan Hukum,meliputi:

SK No 154053 C

1. Penyediaan

FRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-25-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1. Penyediaanlayanan bantuanhukum,kesehatan, danpsikososial yangefektif bagi Anakyang Berhadapandengan Hukum.

Optimalisasi Layananbantuan hukum bagAnak yang Berhadapandengan Hr-rkum.

1. KementerianHukum'dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindtmganAnak.

3. KementerianDesa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

4. SekretarisMahkamahAgung.

5. Pemerintah

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.3. Kementerian

Kesehatan.4. Kementerian

PerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

5. Komisi NasionalHak Asasi Manusia.

Anak yangBerhadapan denganHukumkeadilan ataskekerasan yangdiatami dalam prosespenegakan hukum.

SK t'Jo 054055 C

Daerah

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Daerah Provinsi.6. Pemerintah

DaerahKabupatenlKota.

2. Pelaksanaanpemulihan secaramenyeluruh danefel<tif bag Anakyang Berhadapandengan Hukum.

Pemberian layanankesehatan fisik danpsikososial bag Anakyang Berhadapandengan Hukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. I*mbagaPerlindunganSaksi dan Korban.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. PemerintahDaerahKabupatenlKota.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.3. Kementerian

Kesehatan.4. Kementerian

PerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

5. Komisi NasionalHak Asasi Manusia.

Peningkatan layanankesehatan fisik danpsikososial Anak yangBerhadapan denganHukum.

SK No 054056 C

C. KELOMPOK. . .

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

C. KELOMPOK SASARAN PENYANDANG DISABILITAS

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1 Belum optimalnyaperumusanperaturan-peraturanpelaksanaUndang-UndangNomor 8 Tahun2016 tentangPenyandangDisabilitas.

Penguatan regulasidan kebljakan yangmenjamin hak-hakpenyandangdisabilitas dalamperaturan pelaksanaUndang-UndangNomor 8 Tahun2OL6 tentangPenyandangDisabilitas.

1. MenindaklanjutipelaksanaanUndang-UndangNomor 8 Tahrm2016 tentangPenyandangDisabilitas.

KementerianKeuangan.

1. Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

2. KementerianPerindustrian.

3. Kementerian Sosial.

4. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

Tersedianya PeraturanPemerintah tentangKonsesi dan InsentifDalamPenghormatan,Perlindungan, danPemenuhan HakPenyandangDisabilitas.

1. KementerianPendayagunaanAparatur Negaradan ReformasiBirokrasi.

DiterbitkannyaPeraturan setingkatMenteri atauPimpinan kmbagaterkait dengan

SK No 0-(4057 C

2. Badan

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-28-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2. BadarrKepegawaianNegara.

penerimaan pegawaipenyandangdisabilitas sesuaidengan amanatUndang-UndangNomor 8 Tahun 2016tentang PenyandangDisabilitas.

2. Melakukanharmonisasirancanganperaturanperundang-undangan yangberkaitandengan Undang-Undang Nomor 8

Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

1. Meningkatnyajumlahperaturanperundang-undangan baruyangmemasukkanaspekperlindungan

SK No 05.1058 C

Tahun . . .

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 29'-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

Tahun 2016tentangPenyandangDisabilitas.

penyandangdisabilitas.

2. Menr:runnyajumlah peraturanperundang-undangan yangtidak selarasdengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2016tentangPenyandangDisabilitas.

3. Melakukankajian/evaluasiproduk hukumdaerah yang

1. KementerianDalam Negeri.

2. KementerianHukum dan Hak

1. Kementerian Sosial.2. Pemerintah Daerah

Provinsi.

1. Mening!<atnyajumlah produkhukum di daerahyang memasuld<an

SK t.io 05/C59 C

berkaitan

FRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

berkaitandengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2016tentangPenyandangDisabilitas.

Asasi Manusia. 3. Pemerintah DaerahKabupaten lKota.

aspekperlindungan

disabilitas.2. Menurururya

jumlah prcdukhukum daerahyang tidak selarasdengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2016tentangPenyandangDisabilitas.

2 Masihpenyediaanpelayanan hak-hak

Meninglatrrya aksespelayanan hak-hakdasar baei

SK Nc 054050 C

dasar

oTANTANGANSTRATEGIS

(1)

a. Ketersediaandan kualitaslayanan sekolahinklusi.

SASARANSTRATEGIS

(2)

a. Peningkatanketersediaan dankualitas layanansekolah inkhrsi.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

AKSI HAM

(3)

Menyediakan layananpendidikan inklusifyang aksesibel bagrpenyandangdisabilitas sesuaiFeraturan FemerintahNomor 13 Tahun2O2O tentangAkomodasi YangI-ayadr' Untuk PesertaDidik PenyandangDisabilitas.

1. KementerianPendidikan,Kebudayaan,Riset, danTeknologi.

2. KementerianAgama.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahI(abupaten lKota.

1. Meningkatryaakses layanansekolah inklusibagr penyandangdisabilitas.

2. Meningkatnyajumlah dankualitas sekolahinldusi danperguruan tingiyang sudahmemiliki Unitl.ayananDisabilitas.

dasar bagrpenyandangdisabilitas, meliputi:

penyandangdisabilitas, meliputi:

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

INSTANSI TERKAIT

(s)

PENANGGUNGJAWAB

(41

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.

3. KementerianFerencanaanPembangtrnanNasional/Bappenas.

SK No C49263D

Kementerian

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

KementerianKesehatan.

1. KementerianPendidikan,Kebudayaan, Riset,dan Telaeologi.

2. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

3. KementerianKeuangan.

4. Pemerintah DaerahProvinsi.

5. Pemerintah DaerahKabu Kota.

1. Kementerian DalamNegeri.

KRITERIAKEBERI{ASILAN

(6)

MeningkatnyaanggaranPemerintah DaerahProvinsi danKabupaten/Kotaterkait kebutuhanpenyandangdisabilitas di bidangpendidikan dalamAnggamn Pendapatandan Belanja Daerah.

Meningkatnyaj umlah layanankesehatan

SASARANSTRATEGIS

(21

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

Kementerian DalamNegeri.

JCtd.

b. Ketersediaanlayanankesehatan

b. Peningkatanjumlah

1. MelaksanakanPeta JalarrKesehatan

AKSI HAM

(3)

SK No 049264D

bagr

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-33-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2t

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

bagipenyandangdisabilitas, dipusatpelayanankesehatantingkatpertama.

kesehatan yangakses bagipenyandangdisabilitas, dipusatpelayanankesehatantingkatpertama.

Inklusif. 2. Kementerian Sosial.

3. Pemerintah DaerahProvinsi.

4. Pemerintah DaerahKabupaten lKota.

berkualitas yangdapat diakses olehpenyandangdisabilitas.

2. Menyediakanlayanankesehatan jiwayang memenuhistandarpelayananminimum dipusat pelayanankesehatantingkat pertama.

1. KementerianKesehatan.

2. PemerintahDaerah Provinsi.

3. PemerintahDaerahKabupaten lKota.

1. Kementerian Sosial.

2. Kementerian DalamNegeri.

Meningkatnyajumlah layanankesehatan jiwayang memenuhistandar pelayananminimum di pusatpelayanankesehatan tingkatpertama.

SK No 054063 C

c.Jumlah...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-34-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

c. Jumlah kuotapekerjapenyandangdisabilitas disektorpemerintahan,badan usahamiliknegaraldaerahdan swasta.

c. Tercapainyakuota danpemenuhanakomodasi yanglayak bagpekerjapenyandangdisabilitas disektorpemerintahan,badan usahamiliknegaraldaerahdan swasta.

Mendorong upaya-upaya pencapaiantarget kuota danpemenuhanakomodasi yanglayak bag pekerjapenyandangdisabilitas di sektorpemerintahan,badan usaha miliknegaraldaerah danswasta.

1. KementerianKetenagakerjaan.

2. KementerianPendayagunaanAparatur Negaradan ReformasiBirokrasi.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

1. Kementerian BadanUsaha Milik Negara.

2. KementerianPerindustrian.

3. Badan PenyelenggaraJaminan SosialKetenagakedaan.

4. Badan Usaha MilikDaerah.

1. Meningkatnyajumlahpen-rsahaan yangmenyediakansistem dukungankeda (akomodasiyang layak)penyandangdisabilitas diselrtorpemerintahan,badan usaha miliknegaraldaerahdan swasta sesuaidengan ragamdisabilitas.

S'( No 054464 C

2. Tersedianya

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2.Tersedianya datajumlahpenyandangdisabilitas yangbekerja di se}<torswasta.

d. Layanankeuanganekonomiinklusif bagipenyandangdisabilitas.

d. Tersedianyalayanankeuanganekonomiinklusif bagipenyandangdisabilitas.

Peningkatan akseslayanan-layananjasa keuangan bagipenyandangdisabilitas.

Kementerian Sosial. 1. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

2. KementerianKeuangan.

3. Otoritas JasaKeuangan.

Meningkatnyaaksesibilitaslayanan keuanganbagi penyandangdisabilitas.

e. Pemenuhanhak

e. Tersedianyahak

1. Implementasipemberian

Kementerian DalamNegeri.

1. Kementerian Sosial Meningkatryajurnlah daerah yang

SK t'Jo 054065 C

pelindungan . . .

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

pelindungansosialpenyandangdisabilitas.

pelindungansosialpenyandangdisabilitas.

bantuan sosialuntukkemandiriandan aksesibilitaspenyandangdisabilitas yangharmonisdenganperaturanlainnya.

2. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas

mengalokasikanbantuan sosialuntuk kemandiriandan aksesibilitaspenyandangdisabilitas.

1. PemerintahDaerah Provinsi.

2. PemerintahDaerahKabupaten lKota.

Meningkatnyajurnlah daerah yangmemasukkan aspekbantuan sosialkemandirian danaksesibilitas bagrpenyandangdisabilitas di dalamperencanaan danpenganggarandaerah.

SK tlo 054066 C

2. Penguatan

PRE S I DENREPUtsLIK INDONESIA

-37-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2. Penguatanprogram DesaInklusif danPemberianlayanan hak-hakpenyandangdisabilitas melaluidana desa.

Kementerian Desa,Pembangunan DaerahTertinggal, danTransmigrasi.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Pemerintah DaerahProvinsi.

3. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

Meningkatryajurnlah desa yangmengalokasikananggaranpenyandangdisabilitas di dalamAnggaranPendapatan danBelanja Desa.

3 Belum adanyadata terpilah yangterintegrasi disemua sektorpemerintahan danlembaga tentangpenyandangdisabilitas.

Tersedianya sistempendataan terpilahyang terintegrasi disemua sektorpemerintahan danlembaga tentangpenyandangdisabilitas.

1. Peningkatanperekamanelektronikpenyandangdisabilitas.

KTPbag

Kementerian DalamNegeri.

1. Pemerintah DaerahProvinsi.

2. Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

Terpenuhinyaperekamanelektronikpenyandangdisabilitas.

KTPbag

2. Membangunsistem pendataan

Kementerian Sosial. 1 Kementerian DalamNegeri.

1. Adanya peta jalanperLunusan data

SK No 05"1061 C

terpilah

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2t

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

terpilahpenyandangdisabilitas yangterintegrasi.

2. Badan Pusat Statistik.3. Pemerintah Daerah

Provinsi.4. Pemerintah Daerah

KabupatenlKota.

terpilah nasionalpenyandangdisabilitas.

2. Meningkatrryajurnlahpenyandangdisabilitas yangmasuk dalamsistem pendataannasional secaraterpilahberdasarkanragam disabilitas,kebutuhan alatbantu, akomodasiyang layak, danaksesibilitas.

SK No 054058 C

4. Belum

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-39-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

4 Belummemadainyaakomodasi yanglayak danaksesibilitaspenyandangdisabilitas dibidang:

Terpenuhinya hak-hak akomodasiyang layak,aksesibilitas, dansistem informasibagi penyandangdisabilitas dibidang:

a. Transportasidarat, udara,dan laut.

a. Transportasidarat, udara,dan laut.

Membangun saranadan prasaranatransportasi yangaksesibel bagipenyandangdisabilitas.

1. KementerianPerhubungan.

2. PemerintahDaerah Provinsi.

3. PemerintahDaerahKabupaten lKota

1. Kementerian Sosial.2. Kementerian

Pekerjaan Umumdan PerumahanRalryat.

1. Mening!<atnyaaksesibilitas danakomodasi yanglayak bagipenyandangdisabilitas di se}<tortransportasi darat,laut, dan udara.

SK No 051069 C

2. Meningkatnya

PRES IOENREPI]BLIK INDONESIA

_40_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2. Meningkatnyajumlah layanantransportasiyang akses danmenyediakanakomodasi yanglayak bagipenyandangdisabilitas ditingkat daerah.

b. Tempatibadah.

b. Tempat ibadah Meningkatkanaksesibilitas saranadan prasarana ditempat-tempatibadah bagipenyandangdisabilitas.

Kementerian Agama. 1. Pemerintah DaerahProvinsi.

2. Pemerintah DaerahKabupaten lKota.

Meningkatnyaaksesibilitas,akomodasi yanglayak bagipenyandangdisabilitas ditempat ibadah.

SK No 05.1070 C

c. Sistem

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_4t_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

c. Sistemperadilaninklusif.

c. Peradilaninklusif.

MelaksanakanPeraturanPemerintah Nomor39 Tahun 2O2Otentang Akomodasiyang Layak untukPenyandangDisabilitas dalamProses Peradilan.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. SekretarisMahkamahAgung.

3. Kejaksaan RI.

4. Kepolisian NegaraRI.

5. SekretarisJenderalMahkamahKonstitusi.

1. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

2. Kementerian Sosial.

Meningkatnyasarana danprasarana, fisik dannon-fisik, dilembaga-lembagapenegak hukumbagi penyandangdisabilitas.

Si( lJo 054071 C

5. Belum

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

-42-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

5 Belum optimal:ryapemenuhan hakdan layananbantuan hukumbag. penyandangdisabilitas yangberhadapandengan hukum.

Terpenuhinya hakdan layananbantuan hukumbag penyandangdisabilitas yangberhadapan denganhukum, meliputi:

1. Penyediaanlayanan bantuanhukum,kesehatan, danpsikososial yangefektif bagpenyandangdisabilitas yangberhadapandengan hr.rkum.

1. Optimalisasil.ayanan bantuanhukum bagpenyandangdisabilitas yangberhadapandengan hr.rkum.

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.3. Kementerian

Kesehatan.4. Kementerian

PerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

Penyandangdisabilitasberhadapan denganhukummendapatkankeadilan ataskekerasan yangdialami dalamproses penegakanhukum.

SK No 454072 C

3. Kementerian

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_43_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

3. KementerianDesa,PembangunanDaerahTertinggal, danTransmigrasi.

+. SekretarisMahkamahAgung.

5. PemerintahDaerah Provinsi.

6. PemerintahDaerahKabupaten lKota.

5. Komisi Nasional HakAsasi Manusia.

6. Komisi Nasional AntiKekerasan TerhadapPerempuan.

SK No 054073 C

2. Pelaksanaan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2. Pelaksanaanpemulihansecaramenyeluruhdan efektif bagipenyandangdisabilitas yangberhadapandengan hukum.

2. Pemberianlayanankesehatan fisikdan psikososialbagipenyandangdisabilitas yangberhadapandengan hukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. LernbagaPerlindunganSaksi danKorban.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Sosial.3. Kementerian

Kesehatan.4. Kementerian

PerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

5. Komisi Nasional HakAsasi Manusia.

6. Komisi Nasional AntiKekerasan TerhadapPerempuan.

Peningkatanlayanan kesehatanf,rsik danpsikososialpenyandangdisabilitas yangberhadapan denganhukum.

SK No 054074C

D. KELOMPOK.

PRES IDENREPUBLIK INOONESIA

-45-D. KELOMPOK SASARAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

1 Belummemadainyaperlindunganhukum bagKelompokMasyarakatAdat.

Menguatnyajaminan hukumdan kebijakanperlindunganterhadapKelompokMasyarakat Adat.

1. Peningkatanperekaman KTPelektronik bagKelompokMasyarakat Adat.

Kementerian DalamNegeri.

1. KementerianLingkungan Hidup danKehutanan.

2. Kementerian Kelautandan Perikanan.

3. Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

4. Kementerian Desa,Pembangunan DaerahTertinggal, danTransmigrasi.

5. Pemerintah DaerahProvinsi.

Terpenuhinya perekamanKTP elektronik bagKelompok MasyarakatAdat.

2. MendorongPengakuan danPerlindrrnganKelompokMasyarakat Adat.

Kementerian DalamNegeri.

Tersedianya jaminanhlrkum pengakuan danperlindungan atas hak-hak KelompokMasyarakat Adat.

1. KementerianSosial.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan dan

Adanya jaminan hukumdan perlindungan bagKelompok MasyarakatAdat dari praktik

SK No 054075 C

Perlindungan

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-46-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

PerlindunganAnak.

6. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

diskriminasikekerasan

dan

3. Mengidentifikasidan mendataentitasKelompokMasyarakat Adatsebagai bentukpengakuan danperlindungan.

1. KementerianLingkunganHidup danKehutanan.

2. KementerianKelautan danPerikanan.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. PemerintahDaerahKabupaten lKota.

1. Kementerian Hukumdan Hak AsasiManusia.

2. Kementerian Sosial.

3. Kementerian Desa,Pembangunan DaerahTertinggal, danTransmigrasi.

4. Kementerian DalamNegeri.

Tersedianya jaminanhukum pengakuan danperlindungan atas hak-hak Kelompok MasyarakatAdat.

SK lrJo 454076 C

2. Masih

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-47 -

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

2 Masih adanyakasus-kasuskonflik lahanyangmelibatkanKelompokMasyarakatAdat.

Peningkatanpenyelesaianjumlah konfliklahan KelompokMasyarakat Adatberbasis HAM.

Melaksanakanupaya pendekatannon litigasi dalampenyelesaiankonflik lahanKelompokMasyarakat Adat.

1. KementerianLingkunganHidup danKehutanan.

2. KementerianKelautan danPerikanan.

1. Kementerian DalamNegeri.

2. Kementerian Desa,PembangunanDaerah Tertinggal,dan Transmigrasi.

3. Kementerian Sosial.

4. Kepolisian Negara RI.

5. Kejaksaan RI.

6. SekretarisMahkamah Agung.

7. Pemerintah DaerahProvinsi.

8. Pemerintah DaerahKabupaten lKota.

Terlaksananya upayapendekatan non litigasidalam penyelesaiankonflik lahan KelompokMasyarakat Adat.

SK tilo 054071 C

3. Kurangnya

PRES I DENREPIJELIK INDONESIA

_48_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

3 Kurangnyapelibatanmasyarakat adatdalam prosesperizinanperusahaanyang potensialberdampak padahak-hakKelompokMasyarakatAdat,khususnyabadan usaha

Peningkatanpartisipasimasyarakat adatdalam prosesperiztnanperusahaan yangpotensialberdampak padahak-hakKelompokMasyarakat Adat,khususnyabadan usahamilik

MendorongpartisipasiKelompokMasyarakatdalamperizinanperusahaan/perkebunanpotensialberdampakKelompok

Adatproses

yang

bag,

Masyarakat Adat.

1. KementerianDalam Negeri.

2. Kementerian Desa,

PembangunanDaerah Tertinggal,

dan Transmigrasi.

3. KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan.

4. KementerianAgraria dan TataRuang/BadanPer[anahanNasional.

1. Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia.

2. Pemerintah DaerahKabupatenlKota.

Adanya partisipasiKelompok MasyarakatAdat dalam prosesperiztnartperusahaan / perkebunanyang potensialberdampak pada hak-hak KelompokMasyarakat Adat.

St( No 05.1073 C

milik

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_49_

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(41

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

milikrlegaraldaerah.

negara/daerah. 5. PemerintahDaerah Provinsi.

4 Belumoptima}eyapemenuhan hakdan layananbantuan hukumbagr KelompokMasyarakat Adatyang berhadapandengan hukum.

Terpenuhinya hakdan layananbantuan hukumbagr KelompokMasyarakat Adatyang berhadapandengan hukum,meliputi:

1. Penyediaanlayananbantuan

Optimalisasil"ayanan bantuanhukum bagr

1. KementerianHukum dan HakAsasi Manusia.

1. KementerianNegeri.

Dalam Kelompok MasyarakatAdat berhadapan denganhukum mendapatkan

SK No 054419 C

hukum

PRES IDENREPTJBLIK INDONESIA

-50-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(21

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

hukum,kesehatan, danpsikososialyang efektif bagiKelompokMasyarakatAdat yangberhadapandengan hukum.

Kelompok MasyarakatAdat yangberhadapan denganhukum.

2. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

3. Kementerian Desa,

PembangunanDaerah Terlinggal,dan Transmigrasi.

4. SekretarisMahkamah Agung.

5. PemerintahDaerah Provinsi.

6. Pemerintah

2. Kementerian Sosial.

3. KementerianKesehatan.

4. KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

5. Komisi Nasional HakAsasi Manusia.

keadilan atas kekerasanyang dialami dalamproses penegakanhukum.

St( No 054080 C

Daerah

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-51 -

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

(2)

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

DaerahKabupatenlKota.

2. Pelaksanaanpemulihansecaramenyeluruhdan efektifbagi KelompokMasyarakatAdat yangberhadapandenganhukum.

Pemberian layanankesehatan fisik danpsikososial bagiKelompokMasyarakat Adatyang berhadapandengan hukum.

1. KementerianPemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak.

2. LembagaPerlindunganSaksi danKorban.

3. PemerintahDaerah Provinsi.

4. Pemerintah

Kementerian DalamNegeri.

Kementerian Sosial.

KementerianKesehatan.

KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.

Komisi NasionalHak Asasi Manusia.

1

2

3

4

5

Peningkatan layanankesehatan fisik danpsikososial KelompokMasyarakat Adat yangberhadapan denganhukum.

SK No 054081 C

Daerah

PRES IOENREPUELIK INDONESIA

-52-

NOTANTANGANSTRATEGIS

(1)

SASARANSTRATEGIS

l2l

AKSI HAM

(3)

PENANGGUNGJAWAB

(4)

INSTANSI TERKAIT

(s)

KRITERIAKEBERHASILAN

(6)

DaerahKabupaten/Kota.

6. Komisi NasionalAnti KekerasanTerhadapPerempuan.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIAPerundang-undangan

i Hukum,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

ttd

SK No 054086 C

ilvanna Djaman