Post on 26-Oct-2015
description
KONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Konsep biaya relevan untuk membuat keputusan sehari-hari dalam bisnis. Dalam
praktiknya akan sangat sulit menerapkan apa yang terdapat dalam teori, konsep
biaya karena data penting yang dibutuhkan terkadang tidak tersedia. Biaya adalah
harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Dalam pokok bahasan ini, sub pokok yang akan dibahas adalah perbedaan konsep
biaya dan profit dalam ekonomi dan akuntansi. Selanjutnya, akan diketahui bahwa
beberapa biaya akuntansi seperti depresiasi untuk peralatan yang dibeli di awal
harus dievaluasi dalam periode ini atau periode yang akan datang untuk membuat
keputusan ekonomi. Hal ini membawa kita ke dalam diskusi mengenai biaya
relevan sebagai dasar pembuatan keputusan. Beberapa biaya merupakan biaya
relevan dan yang lain merupakan biaya yang tidak relevan untuk pembuatan
keputusan. Biaya relevan termasuk dalam biaya inkremental yang merupakan
dasar untuk analisis kontribusi.
A. Perbedaan Konsep Biaya dalam Ekonomi dan Akuntansi
Data biaya yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
biasanya berasal dari bagian akuntansi. Dalam banyak kasus, data yang
disajikan layak untuk dasar pembuatan keputusan, tetapi dalam kasus yang
lain, ketika data tersebut digunakan untuk tujuan yang lain, data biaya tidak
begitu cocok untuk pengambilan keputusan. Berikut beberapa perbedaan
konsep biaya dan hubungan di antara keduanya.
1. Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya seperti biaya penggunaan bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan
biaya mesin merupakan biaya yang dapat ditentukan untuk memroduksi
satu unit produk. Sedangkan biaya seperti biaya listrik dan depresiasi
gedung merupakan biaya yang sulit untuk dipisahkan ataupun
digabungkan dengan biaya per unit dari produk. Akuntan akan
mengatakan suatu biaya sebagai biaya langsung ketika biaya dalam
kategori yang pertama di atas dapat dibagi secara jelas untuk memroduksi
satu unit produk, sedangkan biaya tidak langsung (atau biaya overhead)
merupakan biaya gabungan dari biaya yang terdapat dalam kategori yang
kedua.
Biaya langsung dan tidak langsung tidak secara langsung sesuai dengan
biaya tetap dan variabel dalam konsep ekonomi. Kriteria yang dipakai
ekonom untuk membedakan biaya tetap dan variabel adalah apakah biaya
tersebut membuat perbedaan (dalam hal jumlah biaya) pada produksi per
unit produk atau tidak. Sedangkan kriteria yang dipakai akuntan adalah
apakah biaya tersebut dapat dipisahkan pada produksi per unit produk.
Untuk menyamakan persepsi mengenai kedua biaya ini, harus ditemukan
bagian yang membuat perbedaan jumlah biaya untuk memroduksi per unit
produk. Akuntan membedakan pengeluaran overhead sebagai overhead
variabel dan overhead tetap, yang dalam kasus ini ekonom menambahkan
pengeluaran overhead variabel per unit ke biaya tetap per unit yang
dinamakan biaya variabel rata-rata.
2. Biaya Eksplisit dan Implisit
Proses akuntansi lebih dominan pada biaya eksplisit. Biaya eksplisit
merupakan biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan input yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Sedangkan biaya implisit merupakan
harga dari setiap input yang dimiliki oleh perusahaan dan yang digunakan
dalam produksi. Biaya Implisit bukan pengeluaran, namun harus
dikurangkan dari pendapatan agar dapat dihitung keuntungan-keuntungan
yang diperoleh dari suatu keputusan secara tepat.
3. Opportunity Costs dan Historic Costs
Opportunity costs mengandung maksud bahwa semua keputusan
didasarkan pada pilihan di antara alternatif yang ada. Sedangkan historic
costs merupakan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk membeli
aset di masa lalu. Perbedaan akan terlihat dalam kedua biaya tersebut
apabila sumber daya dibeli dan dimasukkan dalam persediaan beberapa
saat sebelum proses produksi. Dalam hal ini, ekonom dan akuntan
menyetujui bahwa dalam hal pengambilan keputusan, konsep biaya yang
relevan bukan biaya pada saat aset dibeli, tetapi biaya sekarang atau masa
yang akan datang pada saat keputusan dibuat. Selain itu, depresiasi yang
terjadi pada aset merupakan opportunity costs dari aset tersebut.
4. Biaya dan Laba
Konsep akuntansi memandang laba sebagai hasil pengurangan pendapatan
dengan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang
ditambah dengan depresiasi. Sedangkan konsep ekonomi masih
memasukkan opportunity cost sebagai beban yang mengurangi
keuntungan.
5. Normal Profit dan Pure Profit
Normal profit didapat ketika total pendapatan sama dengan total biaya,
bila total biaya mempertimbangkan opportunity costs dari aset yang
tersedia. Apabila pendapatan melebihi biaya (dengan mempertimbangkan
opportunity costs), dapat dikatakan perusahaan memperoleh pure profit
atau keuntungan ekonomis. Dalam akuntansi, opportunity costs tidak
diperhitungkan, sehingga keuntungan akan terlihat lebih tinggi dibanding
sesungguhnya.
6. Normal Profit dan Pertimbangan Resiko
Tingkat pengembalian tertinggi dalam investasi yang memiliki resiko
tinggi merupakan sebuah opportunity costs dari investasi yang dipilih.
Opportunity costs dari investasi dengan tingkat resiko yang rendah akan
lebih rendah dibanding dengan opportunity costs dari investasi dengan
tingkat resiko yang tinggi. Sebaliknya, normal profit untuk investasi
beresiko rendah akan lebih rendah dibanding dengan normal profit untuk
investasi beresiko tinggi.
B. Incremental Cost
Biaya inkremental adalah biaya yang bervariasi di antara alternatif-alternatif
dalam sebuah keputusan dan karena itu relevan terhadap keputusan tersebut.
Definisi biaya inkremental adalah serupa dengan konsep marginal. Namun,
terdapat perbedaan utama di antara keduanya yaitu biaya marginal selalu
didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam keluaran. Sedangkan
konsep biaya inkremental mengarahkan bukan hanya konsep biaya marginal,
tetapi juga variasi biaya yang timbul dari setiap aspek dalam masalah
keputusan.
Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap yang tidak akan
dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan sebaiknya tidak
dimasukkan dalam analisis. Menambahkan pengenaan yang dialokasikan
secara standar untuk biaya tetap dan biaya umum yang tidak dipengaruhi oleh
sebuah keputusan menimbulkan risiko penolakan terhadap sebuah peluang
yang menguntungkan atau memilih alternatif yang kurang memuaskan.
Kehati-hatian harus diberlakukan untuk memastikan tidak memberikan biaya
inkremental yang lebih rendah untuk sebuah keputusan daripada yang
seharusnya. Biasanya ini sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang
dihadapkan dengan penurunan sementara dalam permintaan yang
menghasilkan kapasitas produksi berlebih.
Biaya inkremental yang sebenarnya mencakup peningkatan biaya produksi
untuk bisnis lainnya atau kemungkinan laba yang harus dilepaskan dari bisnis
yang harus ditolak tersebut karena batasan kapasitas. Penting untuk diingat
bahwa biaya inkremental mencakup semua biaya yang dipengaruhi oleh
keputusan, yang menandakan bahwa biaya masa mendatang serta biaya saat
ini harus diperimbangkan dan biaya kesempatan tidak diabaikan.
Dalam biaya inkremental dikenal biaya relevan dan biaya tidak relevan. Biaya
relevan adalah setiap biaya yang secara aktual mempengaruhi sebuah situasi
keputusan tertentu dan karena itu harus dipertimbangkan dalam proses
keputusan. Sedangkan, biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan
sebelum keputusan diambil serta biaya yang harus dikeluarkan di masa depan
dan tidak tergantung pada keputusan yang diambil.
Setiap biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan adalah tidak relevan
dengan keputusan itu. Biaya yang tidak bervariasi di antara beberapa alternatif
disebut biaya hangus. Dimana biaya ini tidak berperan dalam menentukan arah
tindakan yang optimal. Contohnya, jika sebuah perusahaan telah
mengeluarkan $ 5000 untuk membeli tanah untuk sebuah pabrik baru dengan
harga $100.000. Kemudian, perusahaan tersebut ditawari tempat lain yang
juga dapat dipergunakan dengan harga $ 90.000. Maka biaya $ 5000 tersebut
merupakan biaya hangus, dimana biaya itu tidak akan dipengaruhi oleh
keputusan tentang bidang tanah mana yang dibeli, dan tidak perlu dimasukkan
dalam analisis.
C. Analisis Incremental Cost
Keputusan penentuan harga dan output yang tepat membutuhkan analisis
inkremental (incremental analysis), artinya sebuah perusahaan harus
mengubah harga produk atas outputnya, memperkenalkan produk baru, atau
versi baru produk tertentu, menerima pesanan baru, dan lain-lain, jika
peningkatan dalam pendapatan total atau pendapatan inkremental dari
tindakan tersebut melebihi peningkatan dalam biaya total atau biaya
inkremental.
Jika dalam jangka pendek masih tersedia kelebihan kapasitas biaya overhead
atau biaya tetap tidaklah relevan dalam menemukan apakah sebuah
perusahaan harus melakukan suatu tindakan atau tidak. Karena overhead atau
biaya tetap sudah tertutupi, segala tindakan perusahaan yang meningkatkan
pendapatan melebihi biaya mengakibatkan peningkatan dalam laba total dan
tindakan tersebut sebaiknya dilakukan. Sebaliknya, jika perusahaan sudah
berproduksi pada kapasitas penuh, menurunkan harga produk untuk
meningkatkan penjualan atau memperkenalkan produk baru akan
menyebabkan peningkatan seluruh biaya, termasuk biaya untuk pabrik dan
peralatan. Sehingga, penentuan harga full-cost dan incremental cost akan
memberikan hasil yang sama. Bahkan ketika perusahaan beroperasi dengan
kapasitas menganggur, implikasi jangka panjang dari rencana tindakan
tertentu harus diperhitungkan agar perusahaan dapat mencapai keputusan
penentuan harga dan output yang tepat. Oleh karenanya, analisis inkremental
harus memperhitungkan dampak jangka panjang.
Analisis inkremental yang tepat bisa diperoleh jika seluruh perubahan
langsung dan tidak langsung dalam penerimaan dan biaya akibat sebuah
tindakan tertentu, turut diperhitungkan. Contohnya saja, pendapatan
inkremental akibat penurunan harga film fotografi oleh Kodak mungkin jauh
lebih kecil dibanding peningkatan biayanya, tetapi ketika peningkatan
penjualan kamera Kodak akibat pengurangan harga film juga diperhitungkan,
dan terbukti tindakan tersebut bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Sebuah perusahaan tidak dapat menentukan harga bagi seluruh produknya atas
dasar inkremental, karena dalam peningkatan agregat, perusahaan juga harus
menutup seluruh biaya overhead dan biaya tetapnya, paling tidak dalam
jangka panjang.
Dalam pengambilan keputusan manajerial, kehati-hatian harus diberlakukan
untuk memastikan bahwa analisis tersebut hanya mempertimbangkan biaya
yang pada kenyataannya dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Jika sebuah
keputusan menimbulkan komitmen jangka panjang, setiap biaya masa
mendatang yang berakar dari komitmen ini harus dipertimbangkan.
Biaya inkremental diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Biaya eksplisit yang dikeluarkan sekarang
Biaya penggunaan sumber daya dalam produksi melibatkan baik biaya
ekspllisit maupun biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan di mana terdapat
pembayaran kas. Contohnya, upah yang dibayarkan, biaya sarana umum,
pembayaran untuk bahan mentah, bunga yang dibayarkan kepada para
pemegang obligasi perusahaan, dan sewa atas bangunan. Sedangkan, biaya
implisit adalah biaya non-kas yang diukur dalam konsep biaya
kesempatan. Biaya implisit yang berkaitan dengan setiap keputusan jauh
lebih sulit untuk dihitung. Biaya ini tidak melibatkan pengeluaran kas dan
karena itu sering diabaikan dalam analisis keputusan. Karena pembayaran
kas tidak dilakukan untuk biaya implisit, konsep biaya kesempatan harus
dipergunakan untuk mengukurnya. Contoh biaya implisit adalah sewa
yang akan diterima oleh seorang pemilik pabrik atas bangunan dan
peralatan jika tidak dipergunakan dalam bisnis yang bersangkutan
merupakan biaya implisit dari kegiatan-kegiatan eceren pemilik itu sendiri.
2. Biaya oportunitas / Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah nilai sebuah sumber daya dalam penggunaan
alternatif terbaik. Jadi, biaya kesempatan merupakan nilai yang harus
dilepaskan dalam penggunaan sebuah sumber daya untuk satu maksud
spesifik atau dalam melakukan satu kegiatan tertentu.
3. Biaya di masa depan (Future Cost)
Biaya masa depan sebagai penjumlahan semua biaya eksplisit maupun
implisit yang akan datang, dan harus dikeluarkan tetapi dapat ditunda
sebagai konsekuensi keputusan yang diambil.
D. Analisis Kontribusi
Kontribusi dari sebuah keputusan didefinisikan sebagai tambahan pendapatan
dari keputusan dikurangi tambahan biaya dari keputusan tersebut. Itu
seharusnya diinterpretasikan sebagai kontribusi yang dibuat terrhadap biaya
overhead dan keuntungan dari keputusan tersebut. Jelas bahwa hanya
keputusan yang mempunyai kontribusi positif yang seharusnya di ambil dan
dimana keputusan saling berkaitan, salah satu dengan ekspektasi kontribusi
yang lebih besar yang harus dipilih. Kita akan menggambarkan analisis
kontribusi dengan tiga tipe umum dari pemgambilan keputusan terhadap
sebuah masalah.
1. Pendapatan Tambahan
Tambahan pendapatan didefinisikan sebagai pendapatan yang mana
mengikuti sebagai konsekuensi dari keputusan tertentu
2. Pendapatan Kesempatan (Opportunity revenue)
Pendapatan kesempatan adalah biaya yang dihindari sebagai hasil
dari keputusan.
Sekarang mari kita mempraktekan penerapan dari analisis kontribusi didalan
konteks tiga tipe umum dari keputusan terhadap sebuah masalah
1. Proyek A atau Proyek B?
Tabel Laporan Pendapatan Untuk Proyek A dan B
PROJECT A PROJECT B
Revenue (10000 x $2) 20.000 Revenue (6000 X $3) 18.000
Costs Costs
Material 2000 Material 5000
Direct labor 6000 Direct labor 3000
Variable overhead 4000 Variable overhead 3000
Fixed overhead
6000
18000 Fixed overhead
3000
14.000
Profit
2000
Profit
4000
Ketika analisis kontribusi diterapkan pada kedua permasalahan diatas,
jawabannya mungkin mengejutkan. Dalam kasus ini biaya tambahan akan
disarikan dari pendapatan tambhan untuk menemukan kontribusi dari masing-
masing proyek. Karena biaya overhead tetap bukan biaya yang dikeluarkan
sebagai hasil dari keputusan khusus ini maka itu dikeluarkan dari analisis
kontribusi.
Tabel Analisis Untuk Proyek A dan B
PROJECT A PROJECT B
Incrimental Revenue 20.000 Incrimental Revenue 18.000
Incrimental Costs Incrimental Costs
Material 2000 Material 5000
Direct labor 6000 Direct labor 3000
Variable overhead 4000 12 000 Variable overhead 3000 11.000
Profit 8000 Profit 7000
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa proyek A memberikan kontribusi
lebih terhadap overhead dan keuntungan daripada proyek B. Sebagai catatan
bahwa dalam contoh ini mengasumsikan ketiadaan dari biaya kesempatan dan
juga pendapatan kesempatan (opportunity costs and revenue) dan kita
memprosesnya seolah-olah tidak ada biaya di masa depan ataupun pendapatan
di masa depan yang berhubungan dengan kedua proyek tersebut.
Dalam prakteknya, pembuat keputusan tidak seharusnya secara memprosesnya
secara apa adanya tetapi sebagai gantinya meyakinkan diri mereka sendiri
bahwa semua biaya tambahan dan pendapatan tambahan di masukkan dalam
analisis keputusan. Dalam contoh diatas perbedaan antara proyek A dan B
hanya $ 1000. Karenanya, keputusan kita untuk memilih proyek A sangat
sensitif terhadap asumsi dari ketiadaan biaya dan pendapatan di masa depan
serta biaya dan pendapatan kesempatan.
2. Buat atau Beli?
Tabel Biaya dari Departmen Bearing: Perusahaan Peralatan Wilson
Total Per Unit
Direct Material $ 38,640 $ 0,56
Direct Labor 126,390 1,81
Allocated Overhead 252,780 3,63
$ 417,810 $ 6,00
Total Bearing Unit Produced 69,635
Perkiraan permintaan mengindikasikan bahwa perusahaan harus memperluas
produksi dari alat-alatnya dan itu membutuhkan tambaha 7500 bearing.
Perusahaan dapat memproduksi ini sendiri tetapi mempertimbangkan untuk
menambahkannya melalui perusahaan dengan spesialisasi pada bearing unit.
Wilson mengantisipasi bahwa itu akan membutuhkan tambahan 15% dari total
tenaga langsung dan 12% dari total biaya material untuk memproduksi ini
sendiri.
Tidak ada tambahan modal yang dibutuhkan karena beberapa mesin masih
mendukung daya produksi. Produsen spesialis bearing yang telah didekati
telah mempelajari spesifikasiny dan menawarkan untuk menyediakan 7500
unit dengan total biaya $ 30.000 atau $ 4 per unit.
Kita mulai dengan membandingkan dua altenatif yang harus dihadapi wilson.
Biaya tambahan untuk membeli dari pihak luar sebesar $ 30.000. Untuk
menghitung biaya tambahan jka memproduksi sendiri, kita mulai dengan
menghitung peningkatan biaya material dan biaya tenaga kerja.
Peningkatan sebesar 12% pda biaya material akan berdampak pada tambahan
sebesar $ 4,637 dan peningkatan 15% didalam biaya tenaga kerja langsung
akan berimplikasi sebesar $ 18,959. Total dari keduanya adalah sebesar $
23,959, yang mana ini berati jauh lebih rendah dari pada membeli dari luar.
Keputusan untuk membuat sendiri dari pada membeli dari luar nampaknya
akan menghemat sebesar $ 6, 404.
Tabel Biaya Tambahan dari Departmen Bearing: Perusahaan Peralatan
Wilson
Total Per Unit
Direct Material $ 4,637 $ 0,62
Direct Labor $ 18, 959 $2,53
$ 23, 596 $ 3,15
a. Variabilitas Dari Overhead
Pada analisis terdahulu, tidak mempertimbangkan kemungkinan
bhawa beberapa bagian dari pengeluaran overhead mungkin beragam
tergantung dari tingkat produksi. Itu dapat dibayangkan bahwa beberapa
beberapa komponen biaya overhead seperti biaya listrik dan juga
pengeluaran administrasi serta pengeluaran kafetaria, dapat beragam
tergantung dari hasil produksi dari unit ini.
b. Biaya Tambahan Jangka Panjang
Sejumlah pertimbangan yang lain juga seharusnya dimasukkan
kedalam keputusan ini. Pertama adalah adanya masalah hubungan jangka
panjang dengan supplier. Karena wilson akan membuthkan supplier dari
luar kadangkala ketika mungkin mereka sudah tidak mampu lagi
memproduksi sendiri bearing unit tersebut dikarenakan batasan kapasitas.
Kedua, terdapat masalah mengenai kualitas yang diproduksi oleh pihak luar
dibandingkan dengan produksi wilson sendiri. Pengambil keputusan
haruslah yakin bahwa unit yang disuplai dari luar setidak-tidaknya akan
sama secara kualitas dengan standar yang diinginkan. Ketiga, masalah
tenaga kerja juga haruslah dipertimbangkan. Keputusan untuk memproduksi
sendiri unit ini melibatkan peningkatan dari tenaga kerja, yang mana akan
berujung pada padatnya kondisi kerja.
c. Pertimbangan Yang Lain
Terdapat beberapa masalah tambahan yang seharusnya
dipertimbangkan. Pertama, pengambil keputusan haruslah yakin dengan
ketepatan dari perkiraan yang terlibat dalam keputusan ini. Sebagai contoh,
permintaan dari alat tidak meningkat sebagaimana yang diprediksikan dan
wilson membeli roller-bearing unit dari pihak luar, ini akan berarti komiten
yang tidak bisa berbalik yang melibatkan pengeluaran yang terlah
dipertimbangkan.
3. Ambil Atau Tinggalkan?
Perusahaan Instrumen Idaho memproduksi variasi dari kalkulator saku dan
menjualnya melalui perusahaan distribusi. Agen pembelian yang baru-baru ini
mendekati idaho menawarkan untuk membeli 20000 unit dari model X1
dengan harga $8 perunit. Idaho level produksi saat ini dari model tersebut
adalah 160.000 pertahun, dan itu dapat mensuplai tambahan sebesar 20.000
dari 5000 keluaran terbaru model X2 yang lebih canggih. Manager penjualan
dari Idaho enggan menjual dengan harga $ 8 per unti dimana dia biasanya
mendapat $ 12 per unit. Bagaimanapun juga agent bersikeras bahwa
tawarannya hanya $ 8 per unit.
Tabel Perusahaan Instrument Idaho: Data Per-unit Kalkulator
Model X1 Model X2
Materials $ 1,65 $ 1,87
Direct labor 2,32 3.02
Variable Overhead 1,03 1,11
Fixed Overhead
allocation
5,00 6,00
Profits 2,00 2,40
Price To Distributor $ 12,00 $ 14,40
Dikarenakan biaya variabel rata-rata untuk kedua model diharapkan
konstan, kita dapat menghitung biaya tambahan dari keputusan ini
berdasarkan basis dari biaya variabel rata-rata. Biaya variabel rata-rata
adalah jumlah dari tiga komponen pertama dan dikarenakan 20,000 unit
tambahan dari model X1 (AVC = $ 5000) akan menambah $100.000 pada
level biaya.
Gambaran ini bukan total dari biaya tambahan, namun, karena ada biaya
opportunity yang terlibat. Produksi dari 20,000 unit tambahan akan datang
sebagian dari kapasitas yang tidak terpakai dan sebagian dari biaya 5000
unit dari model X2. Biaya opportunity penggunaan sumberdaya yang
sebelumnya memproduksi X2 adalah nilai dari sumberdaya tersebut
didalam suatu unit alternatif. Nilai bersih terhadap perusahaan di dalam
mendayagunakan sumberdaya didalam memproduksi 5000 unit dari X2
adalah kontribusi yang dibuat oleh 5000 unit tersebut.
Berdasarkan tabel diatas dapat ditemukan bahwa kontribusi per unit
terhadap biaya dan profit adalah $8,40. Karenanya biaya opportunity
adalah total kontribusi terdahulu atau 5000 unit x $ 8,40 = $ 42,000
Tabel Analisis Kontribusi Dari Keputusan Permasalahan Kalkulator
Incremental Revenue
20,000 unit of X1 x $ 8,00 $ 160,000
Incremental cost
Variable costs
20,000 unit of X1 x $ 5,00 $ 100,000
Opportunity Cost (Contribution
Foregone
5000 unit of X2 x $ 8,40
$ 42,000 $ 142,000
Contribution $ 18,000
Pada tabel diatas kita dapar menunjukkan analisi kontribusi dari
permasalahan ini. Pendapatan tambahan adalah $ 160.000 dan biaya
tambahan meningkat hingga $ 142,000. Karenanya kontribusi terhadap
biaya overhead dan profit yang akan mengikuti keputusan untuk
mengambil tawaran departement store adalah $ 18,000. Profit tersebut
akan lebih besar $ 18,000 dari pada yang merekan akan nyatakan atau
kerugian akan $ 18,000 lebih sedikit.
E. Analisis Kontribusi Multiperiod
Banyak keputusan melibatkan biaya yang akan terjadi atau pendapatan yang
akan diterima dalam periode waktu dimasa mendatang. Biaya dan pendapatan
ini haruslah diubah menjadi nilai saat ini untuk membuat mereka dapat
dibandingkan dengan biaya dan pendapatan yang terjadi atau diterima saat ini.
Kita sekarang mengetahui bahwa ini adalah kontribusi pada tiap-tiap periode
di masadepan yang penting bagi pembuatan keputusan. Kontribusi dari sebuah
keputusan didalam periode dimasa depan sepertinya menjadi subjek dari
ketidakpastian dan ini menjadikan analisis EPV (expected present value)
dilibatkan. Analisis kontribusi multiperiod ini dengan analisis ketidakpastian
masa depan saat ini familiar dalam konteks pohon keputusan.
Perbedaannya hanyalan expected present value of contribution (EPVC) pada
masing-masing period sekarang adalah konsep pengoperasian. Biaya initial
seharusnya sekarang dilhat sebagai akibat dari biaya tambahan lebih tinggi
dari pendapatan tambahan dalam periode saat ini (ini kontribusi negatif).