Post on 25-Jun-2015
1
Pengantar Ilmu Politik
A. Pengertian Politik, Ilmu Politik dan Konsep Ilmu Politik
Politik berasal dari bahasa yunani polites berarti warga negara kemudian
berkembang menjadi Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan
Politike yang berarti kemahiran politik. Adapun konsep-konsep dalam
ilmu politik senantiasa berkutat dalam masalah:
a. Kekuasaan – sumber kekuasaan – pengaruh – pembuat dan
pelaksanan kebijakan
b. Kewenangan – kekuasaan berdasarkan legitimasi
c. Konflik dan konsensus
d. Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan
B. Lingkup dan pengertian Politik
Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek.
Berikut pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu
politik:
- Gambte:
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial
seperti jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai
aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat
pada lembaga-lembaga pemerintah.
2
- Lefwich
Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik
menyangkut keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam
atau antar masyarakat.
- Deliar Noer
Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan
kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan
mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
C. Sejarah Perkembangan politik
Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan
yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti
ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam
buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara
sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai
ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis. Sejarah secara luas. Ilmu
politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya
berikut;
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan
Aristoteles.
b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam
as-Sulthaniyyah
3
e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad
Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul
pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi
hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of
Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar
Sejarah dan Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science
Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku
Contemporary Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu
politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
4
Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang terkenal antara lain:
- Socrates (469-399 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas masalah
Public good (kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta tentang
keadilan.
- Plato (429-347 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang
siapa yang memerintah dan kedudukan individu dalam lingkup
kekuasaan yang dipegang.
- Aristoteles (384 - 322 SM)
Menurut socrates ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang
asal dan tujuan terbentuknya negara.
Perkembangan sebagai ilmu pada akhir abad 19 mulai berkembang
sebagai cabang ilmu social memiliki : rangka, dasar, fokus, dan ruang
lingkup mengembangkan hukum-hukum ilmiah, obyektif, sistematis,
dan empiris, Muncul pendekatan-pendekatan yg berkembang. David E
Apter Menyatakan beberapa pendekatan yang berkembang:
1. Pendekatan Kelembagan / institusional
2. Pendekatan tingkah laku (behaviouralism)
3. Pendekatan kenajemukan (pluralism)
4. Pendekatan stuktural
5. Pendekatan Developmentalis.
Perkembangan ilmu politik diberbagai Negara berbeda-beda tahapnya,
berikut adalah contoh perkembangan ilmu politik diberbagai Negara
termasuk Indonesia.
5
Eropa Daratan Anglo Saxon Indonesia
1. Negara-negara
eropa selain Inggris
2. Aspek Kajian
- Kelembagaan
- Filosofis
- Historis
- Yuridis Formal
- Sempit
3. Kecenderunga
n
- Klasik
- Tradisional
4. Sifat
- Ilmu Terapan
- Bernilai
1. Negara-negara
amerika dan
pengaruhnya
2. Aspek Kajian
- Tingkah laku
- Empiris
- Sosiopsikologis
- Luas
3. Kecenderungan
- Aktual
- Fenomenal
- Kotemporer
4. Sifat
- Ilmu Murni
- Bebas nilai
1. Belanda
1596
2. 1960
3. 1970
4. Anglo Saxon
D. Fokus obyek kajian Ilmu Politik
- Roger F Soltau:
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-
lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut,
hubungan antar negara dengan warga negara dengan negara lain.
6
- Harold Laswll dan Abraham Kaplan:
Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasan
- Joyce Mitchell ;
Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau
pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat.
- Hoggerwerf :
Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses
terbentuknya maupun akibat-akibatnya.
- Harolod Laswell:
Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan
Bagaimana
E. Bidang Kajian Ilmu Politik
Politik sebagai ilmu politik memiliki bidang kajian antara lain:
1. Teori-teori Politik
Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik
(mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari
phenomena-phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :
- Tujuan politik
- Cara mencapai tujuan politik tersebut
- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut
- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebut
7
Ilmu politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :
1. Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.
2. Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.
Menurut Harold Laswell terdapat 8 nilai yang dikejar dalam politik, yaitu ;
1. Kekuasaan2. Pendidikan3. Kekayaan4. Kesehatan5. Keterampilan6. Kasih sayang7. Kejujuran/keadilan8. Keseganan
2. Filsafat Politik.
Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana
sifat dan hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan,
dsb.
3. Teori Politik sistematis
Bagaimana menerapkan norma-norma dlm kehidupan politik,
sehingga teori politik membahas fenomena dan fakta politik.(bisa
tidak mengandung nilai = bebas nilai)
4. Lembaga-lembaga politik konstitusi,
pemerintah, perbandingan lembaga politik dsb
5. Partai Politik ,
golongan dan pendapat umum
8
6. Hubungan International
Politik International, orang, administrasi, dan hak international
F. Hubungan Ilmu Politik dgn Ilmu Lainnya.
Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip “resonable
conduct” yaitu ‘the manner in which a typical contemporary scientist
deal with his problems of research”, atau prinsip-prinsip yang sudah
diterima secara umum dalam ilmu ilmu alam, seperti ketika ilmuwan
ilmu alam dihadapkan pada gejala yang harus dijelaskannya
1. Hubungan Ilmu Politik & Sosiologi
Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha
mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi
banyak memberi kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman
analisis Membantu ilmu politik dalam memahami latar belakang
struktur dan pola kehidupan sosial terutama kaitannya dengan
pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola
pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara.
Sosiologi melihat Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu
politik melihatnya sebagai asosiasi tertinggi. Membantu memahami
ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-sumber kewenangan
politik, sumber-sumber keabsahan politik
2. Ilmu Politik & Ilmu Sejarah
Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-
sebabnya serta hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik
dalam memprediksi masa depan yakni mengapa suatu peristiwa
terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-akibat yang
ditimbulkannya.
9
3. Ilmu Politik & Antropologi Budaya
Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup
bersama. Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi
masyarakat terutama di negara-negara berkembang yang sedang
mengalami perubahan terkait dengan konsep modernisasi,
demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa,
nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant
observer
4. Ilmu Politik dengan Filsafat
Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas
persoalan yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant
ilmu politik menyangkut hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi
kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu politik menyangkut
moral dan etika
5. Ilmu Politik & Psikologi Sosial
Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu
dalam kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku
seseorang yang dipengaruhi situasi sosial). Membantu ilmu politik :
Menjelaskan gejala-gejala politik dan motif-motif politik yang
menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang siapa
yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin
informal dalam pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap
masyarakat terhadap hal-hal yang baru dan bagaimana situasi yang
ada.
6. Ilmu Politik dan Ilmu Hukum
Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik
dapat dibantu dalam memahaminya secara normatif.
10
7. Ilmu Politik dengan Ilmu Ekonomi
Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga
berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik:
Pengambilan keputusan terutama menyangkut pembangunan
ekonomi nasional Penggunaan pendekatan tingkah laku dalam
menganalisis masalah-masalah politik
G. Kewenangan
Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan atau
legitimasi Kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan
melaksanakan keputusan politik Prinsip moral menentukan siapa yang
berhak memerintah mengatur cara dan prosedur melaksanakan
wewenang. Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan. Kegiatan
untuk mencapai tujuan disebut tugas. Hak moral untuk melakukan
kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan Tugas dan kewenangan
untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi Sumber
kewenangan
1. Tradisi – keluarga atau darah biru
2. Kekuatan sakral seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan
3. Kualitas pribadi seperti atlit, artis
4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan
syarat menjadi pemimpin
5. Instrumental yaitu kekayaan dan keahlian iptek
Adapun Tipe kewenangan adalah sebagai berikut:
1. Kewenangan prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan
11
2. Kewenangan substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral,
kualitas pribadi dan instrumental
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang
satu dijadikan sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap
Peralihan kewenangan
a. Turun temurun – keturunan atau keluarga
b. Pemilihan – langsung atau perwakilan
c. Paksaan – revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan.
Sikap terhadap kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
H. Legitimasi
Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk
memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan
antara kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya
berkaitan dengan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau
masyarakat. Perbedaannya kekuasaan adalah penggunaan sumber-
sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana
kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk
membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat top down),
adapun legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin
(bersifat bottom up). Objek legitimasi adalah:
12
1. Masyarakat politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis konstitusi
3. lembaga politik - krisis kelembagaan
4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan
5. kebijakan - krisis kebijakan
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan
maka sebenarnya sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis
kelembagaan dan krisis kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah
mengalami krisis disebutlah krisis legitimasi. Kadar legitimasi:
a. pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang
meyakini memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok
masyarakat belum mengakuinya
b. berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat
dan masyarakat menerima dan mengakuinya.
c. Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal
mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut
menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak
berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya
digunakan cara-cara kekerasan.
d. Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
Adapun Cara mendapat legitimasi
1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional,
tradisi, kepercayaan dilakukan secara ritualistik seperti upacara
kenegaraan, parade tentara atau pemberian penghargaan.
13
2. materiil/instumental yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan
dasar masyarakat (basic needs) seperti sembako, pendidikan,
kesehatan dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan
kebijakan umum.
Tipe legitimasi
1. Tradisional – tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh
kerajaan
2. ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan
mempertahankan legitimasi bagi kewenangannya juga
menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap
kewenangannya.
3. kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi
4. prosedural – peraturan perundang-undangan
5. instrumental – menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional,
ideologi dan kualitas pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan
pemimpin hasil dari prinsip prosedural dan instrumental menggunakan
metode prosedural dan metode intrumental. Manfaat legitimasi
1. menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial
2. mengatasi masalah lebih cepat
3. mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik
4. memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita
kesejahteraan
Krisis legitimasi terdi karena:
14
1. peralihan prinsip kewenangan
2. persaingan yang tajam dan tidak sehat
3. pemerintah tidak memenuhi janjinya
4. sosialisasi kewenangan berubah
I. Kekuasaan Dan Pengaruh Politik
Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik Politik
tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu
berkaitannya antara keduanya. Konsep-konsep yang berkaitan dengan
kekuasaan
Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu
mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela.
Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan
argumentasi
Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
namun yang dipengaurhi tidak menyadari
Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai
dengan kehendak yang punya kekuasaan.
Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini
biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain
mengalami ketakutan.
Kekuasaan adalah kemampuan menggunakan sumber pengaruh untuk
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik
sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara
umum. Unsur kekuasaan terdiri dari ;
Tujuan
Cara
Hasil
15
Oleh karena agar kekuasaan tidak disalahartikan maka perlu difahami
makna kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan adalah hubungan antara manusia
2. Pemegang kekuasaan punya kemampuan mempengaruhi orang lain
3. Pemegang kekuasaaan bisa individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
4. Sasaran kekuasaan dapat individu, kelompok, organisasi atau pemerintah
5. Pihak yang mempunyai sumber kekuasaan belum tentu punya
kekuasaan, bergantung pada kemampuannya untuk menggunakan
sumber kekuasaan itu.
6. Penggunaan sumber kekuasaan dapat dengan paksaan, konsensus
atau kombinasi dari keduanaya.
7. Kekuasaan bisa memiliki tujuan yang baik atau juga buruk
8. Berkaitan pula dengan distribusi kekuasaan
9. Kekuasaan digunakan untuk masyarakat umum
10. Sumber pengaruh digunakan mempengaruhi proses politik
Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi
tetapi bisa juga konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat dari
dimensi yang saling melengkapinya, yaitu :
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan
maka masih bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah
aktual.
16
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai
tujuan tertentu (positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
c. Konsensus – paksaan kekuasaan bisa berupa kesadaran dan
persetujuan (konsensus) bisa juga dengan ketakutan (paksaan)
seperti ketakuatan secara fisik, ekonomi dan psikologis.
d. Jabatan – pribadi, kekuasaan di masyarakat modern adalah
kekuasaan karena jabatan sedangkan, bila kekuasaan pribadi itu
karena kualitas pribadi seseorang.
e. Implisit – eksplisit kekuasaan bisa secara kasat mata dirasakan atau tidak dirasakan
f. Langsung – tidak langsung, maksudnya seberapa besar efektivitas kekuasaan.
Adapun Sumber kekuasaan terdiri dari ;
1. Sarana paksaan fisik seperti senjata, teknologi dll
2. Kekayaan seperti uang, tanah, bankir, pengusaha dll
3. Normatif seperti pemimpin agama, kepala suku atau pemerintah
yang diakui.
4. Popularitas pribadi, seperti bintang film, pemain sepakbola.
5. Jabatan keahlian seperti pengetahuan, teknologi, keterampilan.
6. Massa yang terorganisir seperti organisasi buruh, petani, guru dll.
7.Informasi seperti pers yang punya kemampuan membentuk opini
publik.
Sumber kekuasaan juga harus dilengkapi dengan
waktu dan keterampilan
minat dan perhatian
17
Empat hal ini menjadi penunjang seseorang yang punya sumber
kekuasaan menjadi penguasa. Karena kekuasaan cenderung berkembang
biak. Sumber kekuasaan dapat digunakan untuk dua hal :
a. Non politik seperti untuk usaha, berbelanja, memberi bantuan dll.
b. Mempegaruhi proses politik dengan syarat :
- Kuat motivasi untuk mencapai tujuan
- Mempunyai harapan untuk berhasil
- Punya persepsi mengenai biaya dan resiko
- Punya pengetahuan tentang cara mencapainya.
Hasil penggunaan sumber kekuasaan bisa dilihat dari :
1- Jumlah individu yang dikendalikan
2- Bidang kehidupan yang dikendalikan
3- Kedalaman pengaruh kekuasaan
Kekuasaan harus didistribusikan dengan cara ;
a- Model elit memerintah
b- Model pluralis
c- Model populis
J. Pandangan Politik
1. Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah
usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau
kepentingan umum Kebaikan bersama ini bisa berupa. Nilai ideal yang
bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan, kesejahteraan, dll.
18
Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas. Pandangan
politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak
melihat realitas.
2. Kelembagaan
Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan
dengan penyelenggaraan negara. Negara adalah komuntas manusia yang
sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah
tertentu.
3. Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah
usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
untuk berperilaku sesuiai dengan kehendak yang mempengaruhi.
Kelemahan pandangan ini tidak membedakan aspek politik dengan
aspek lain, seperti tokoh agama yang punya pengaruh tidak berarti dia
sedang berpolitik. Selain itu dalam politik terdapat konsep lain selain
kekuasaan seperti kewenangan, legitimasi, konflik, dll.
4. Fungsionalisme
Politik dalam pandangan ini berarti merumuskan dan melaksanakan
kebijakan umum. David Easton “The Authoritative allocation of values
for a society” Artinya alokasi nilai-nilai berdasarkan kewenangan
mengikat suatu masyarakat. Harold Lasswell “Who gets what, when,
how” Siapa mendapatkan apa kapan dan bagaimana, Siapa bisa orang,
lembaga, kelompok, atau bangsa Apa berati nilai, bisa abstrak seperti
keadilan dll, bisa juga konkrit seperti kedudukan, kekayaan dll. When
ukuran orang yang mendapatkan kekuasaan pada waktu tertentu. How
19
cara untuk mendapatkan kekuasaan seperti persuasif atau koersif.
Kelemahan pandangan ini menganggap pemerintah sebagai wasit
kepentingan masyarakat, padahal pemerintah sendiri memiliki
kepentingan tersendiri.
5. Konflik
Dalam mendapatkan kekuasaan selalu terjadi perbedaan pendapat,
perdebatan, persaingan bahkan pertentangan maka lahirlah konflik.
Pandangan ini terlalu menekankan aspek konflik padahal dalam politik
ada juga konsensus, kerjasama maupun integrasi. Jadi politik adalah
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan
dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama
masyarakat yagn tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Ilmu politik
muncul sejak zaman Yunani dengan adanya polis (negara kota) Menjadi
ilmu yang mapan sejak abad ke-18 Di indonesia juga ada buku tentang
ilmu politik seperti kitab negara kertagama dan babad tanah jawi.
Pendekatan dalam ilmu politik
1. Pendekatan tingkah laku berhubungan dengan fakta, empiris dll.
2. pendekatan tradisional berhubungan dengan nilai, filsafat.
Ilmu politik selalu berkaitan dengan
a. Negara
b. Kekuatan
c. Pengambilan keputusan (membuat pilihan diantara alternatif)
d. Kebijakan (keputusan yang memiliki tujuan dan cara mencapainya)
e. Pembagian atau alokasi sumber
20
Referensi :
1. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
2. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 19923. Affan Gaffar, Politik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 20024. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung,
19885. Ipong S. Azhar, Benarkah DPR Kita Mandul, Biograf Publishing,
Yogyakarta, 19976. Robert A. Dahl, Analisa Politik Modern, Dewaruci Press, Jakarta, 19807. Inu Kencana Syafe’I, Pengantar Ilmu Politik, Remaja Rosda Karya,
bandung, 1998