Post on 20-Dec-2015
description
LAPORAN HASIL DISKUSI
PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Komunitas
SKENARIO “Ayo Lawan Obesitas dengan Membaca Food Label…”
Minggu ke-1
Tanggal 20-24 Februari 2015
Grup C
Dwi Aulia Tyas P.
Sofia Maharani Putri
Rizka Nur Farida
Claretta Saraswati
Indira Widi M.
Intan Rakhma Kinanti
Tiara Dian Novitasari
Feby Dina Ardiyanti
Eryn Patria Perdani
Ardhana Kusuma R.
Sari Juniarini
Raudhatul Jannah
Ika Dewi C.
Romizah Harun
JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG1
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2
ISI................................................................................................................................................................... 3
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI........................................................................................................ 3
B. SKENARIO............................................................................................................................................... 3
C. DAFTAR UNCLEAR TERM........................................................................................................................ 3
D. DAFTAR CUES......................................................................................................................................... 4
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE............................................................................................................... 4
F. HASIL BRAINSTORMING......................................................................................................................... 4
G. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE..................................................................................................... 7
H. HIPOTESIS..............................................................................................................................................21
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................................................................24
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................25
TIM PENYUSUN..............................................................................................................................................27
2
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
10. Supervise education & training
11. Develop and review education material
12. Participate in use of mass media
42. Provide NCP across culture
43. Conduct community-based health promotion
44. Participate in development & evaluation
45. Supervise community-based food & nutrition program
B. SKENARIO
Ayo Lawan Obesitas dengan Food Label….
Konsumsi makanan snack yang tinggi pada anak dan keengganan orang tua meneliti food label disertai
kehidupan yang serba cepat dewasa ini telah mendongkrak angka prevalensi obesitas anak menjadi 35%
tahun lalu. Promosi kesehatan berupa iklan singkat televisi telah dilakukan oleh kementrian kesehatan,
tetapi hasilnya masih diluar harapan. Tahun ini kementrian kesehatan mengadakan kegiatan lomba
promosi kesehatan berbasis media cetak, dalam penyusunan pengusul wajib melengkapi dengan
perencanaan dari SWOT hingga anggaran, ditambah dengan bagaimana promosi kesehatan ini akan
dievaluasi menggunakan indicator yang tepat agar dapat direncanakan program jangka panjangnya.
C. DAFTAR UNCLEAR TERM
No Unclear Term Pengertian
1 Food label
Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian dari kemasan pangan (Sandjdja et al, 2010)
2 Promosi kesehatan Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran diri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai social budaya
setempat dan didukung kebijakan public yang berwawasan
3
kesehatan (Kepmenkes, 2005)
3 SWOT
Suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi
secara internal faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness) dan secara eksternal mengenai peluang (opportunities)
dan ancaman (threats), untuk menyusun program aksi sebagai
tindakan dalam mencapai sasaran dan tujuan dengan
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan
kelemahan dan ancaman. (Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, 2012)
4 IndikatorSesuatu yang dapat memberikan petunjuk/ keterangan (KLBI,
2002)
5 PrevalensiJumlah total kasus penyakit tertentu yang terjadi pada waktu
tertentu di wilayah tertentu (Dorland, 2009)
D. DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu merencanakan promosi kesehatan berbasis media cetak tentang pembacaan food label
dan obesitas pada anak dengan analisis SWOT, anggaran serta mengevaluasi menggunakan indicator yang
tepat agar dapat direncanakan program jangka panjangnya.
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1. Apa saja jenis informasi yg dibutuhkan target?
2. Bagaimana identifkasi karakteristik?
3. Apa saja hal-hal yg menarik perhatian target?
4. Metode komunikasi yg seperti apa yang sesuai ?
5. Bagaimana design materinya dalam media cetak?
6. Ilmu mengenai makanan dan gizi apa yang terkini?
7. Bagaimana kebutuhan energy serta gizi makro dan mikro pada anak usia sekolah?
8. Apa saja kriteria keberhasilan edukasi gizi?
9. Bagaima langkah-langkah analisis masalah menggunakan SWOT?
10. Bagaima menyusun anggaran?
F. HASIL BRAINSTORMING
1. Berapa PHI obesitas pada anak dan termasuk kategori apakan dalam scenario tersebut?
Gizi lebih >10%
>10% sudah masuk masalah kesehatan
4
2. Bgm bentuk promsi kshan yg tepat sesuai scenario tsb?
a. Siapa target?
Anak, karena sudah umur sekolah,orang tua menganggap tidak penting. Anak-anak ada
yg sekolah full day sehingga orang tua tidak bisa mengontrol.
Anak, materinya obesitas saja.
Orang tua, cara baca food label dan obesitas.
Orang tua, anak masih susah paham.
Anak dan orang tua, 2 aspek sama-sama penting. Tinggal pembagian materinya saja.
Anak dan orang tua tapi media diberikan untuk orang tua dengan bahasa anak.
Kesimpulan target: anak dan orang tua
b. Jenis Informasi yg dibutuhkan target?
Dikatakan obesitas berdasarkan PHI atau prevalensi, pengertian fool label dalam bahasa
sederhana, cara pembacaan food label.
Bahaya obesitas
Kesimpulan: bahaya obes dan pentingnya food label
c. Identifkasi karakteristik?
Anak
Berumur 6-12 th
Rasa ingin tahu tinggi
Suka yang bergambar, sesuatu yg berwarna
Orang tua
Penentu keputusan, sayang anak, ingin yg terbaik untuk anak
Peduli dengan kesehatan anak
d. Hal-hal apa yang menarik perhatian sasaran?
Gambar-gambar lucu, bahaya obes, kesehatan anak, life cycle obes, warna2 yg menarik
untk anak, penjelasan gambar singkat, role model dengan menyebut merk.
Menyanyi dan menari
e. Tujuan apa yang ingin dicapai?
Pengetahuan target meningkat dan mau melaksanakan apa yang sudah diajarkan
Perubahan perilaku menjadi lebih sehat, dapat melakukan rehablitasi mandiri
Menurunkan prevalensi obesitas pada anak
f. Metode komunikasi yang seperti apa yang tepat digunakan?
Menggunakan bahasa yg mdh dipahami anak
Membuat gambar bercerita
Menggunakan bahasa persuasive
Menggunakan kalimat pertanyaan
5
g. Apa saja jenis-jenis media cetak dan mana yg tepat?
Koran, majalah, poster, leaflet, booklet, mini komik,brosur, pop up
Yang dipilih: booklet
h. Bagaimana design materi dalam booklet?
Halamana depan adalah cover, halalaman pertama penjelesan mengenai orang normal,
halaman kedua adalah penjelesan tentang obesitas, halaman ketiga adalah penjelasan
tentang food label.
Judul, penyebab obes, cara mengatasi, food label, rinci tentang food label.
i. Bagaima cara memberikan penjelasan dengan bahasa yg mudah dipahami?
Menggunakan bahasa persuasive
j. Bagaima kita dapat mengkombinasikan ilmu terkini mengenai makanan dan gizi pada media
tersebut? (Ilmu terkini apa ttg makanan dan gizi terkini?)
Di booklet ada gambar-gambar makanan yang menyebabkan obes
k. Bagaima agar perencanaan media tetap berdasarkan kebutuhan energy gizi makro makro daur
kehidupan anak? ( bagaimana materi mengenai daur kehidupan dan kebutuhan energy gz makro
dan mikro pada anak?)
Memberi makanan alternative
Ada gambar makanan dan penjelasan kandungan gizi
Cara memberi persepsi suatu makanan mengandung apa saja
l. Bgm supaya media tsb hasilnya bisa membedakan scr spesifik mnjelaskan menyimpulkan
permasalahan terkait gizi pd anak?
Menggunakan gambr dg sifat berbeda, menjelaskan dampak obesitas
3. Apa saja kriteria keberhasilan edukasi gizi?
Terjadinya perubahan perilaku, penigkatan pengetahuan
4. Apa saja indicator keberhasilan dari program promosi kesehatan yg dipilih?
Mencapai sasaran, jumlah target sasaran,
80% anak paham dengan booklet yang diberikan dengan alatnya kuisioner
5. Bagaimana langkah-langkah analisis masalah menggunakan SWOT?
Mengisi kelebihan program
Mengisi kelemahan
Mengisi ksempatan
Mengisi ancaman
6. Bagaimana menyusun anggaran?
Dengan memperhatikan jumlah target dan design
Media yang dipakai
6
G. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1. Jenis informasi yang dibutuhkan target :
Jenis kebutuhan informasi dibagi menjadi 3 :
Kebutuhan informasi Objective
Yaitu kebutuhan yang seharusnya dicapai. Dari skenario sudah dijelaskan bahwa
permasalahan utamanya adalah mengenai terjadinya peningkatan Obesitas pada anak dan
keengganan orang tua membaca Food Label untuk snack anak. Jadi kebutuhan Informasi
Objective adalah tentang Obesitas dan pembacaan food label.
Kebutuhan Informasi Subjective
Yaitu kebutuhan informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari kebutuhan informasi
Obejctive. Dari skenario, dijelaskan bahwa keengganan orang tua membaca label, sehingga
kebutuhan informasi subjective ini adalah tentang pembacaan food label.
Kebutuhan Informasi yang terpenuhi.
Yaitu kebutuhan informasi yang sudah dimiliki namun masih kurang dipahami. Jadi
kebutuhan informasi yang terpenuhi adalah pembacaan food label dan pentingnya food
label.
(Hidayat, 2012)
2. Identifikasi karakteristik target :
a. Anak
Kognitif Perilaku / fisik Sosial / emosional Kebutuhan komunikasi
Memiliki pemahaman
antara realitas dan
fantasi lebih baik
Lebih bisa melakukan
bersih diri dan makan
sendiri
Teman memiliki
peran besar dalam
kehidupan mereka
Memiliki perasaan positif
pada diri sendiri, orang
lain dan dunia mereka
Mengerti motivasi
dalam karakter diri
Belajar dalam
mengikuti peraturan
permainan dan
interaksi
Memerlukan
dukungan dari orang
tua dan contoh
positif bagi hidup
mereka
Mencari dan mencoba
tentang pendapat
pribadi, kemampuan dan
talenta
Mengerti hubungan
antar manusia
Lebih tertarik akan
drama dan olahraga
Memilih teman
dengan jenis kelamin
sama
Dapat diajak untuk
melakukan hal positif
Menggunakan
bahasa yang lebih
keren
Lebih tahu mengenai
body image
Belajar tentang mana
yang benar dan salah
dan dalam membuat
Memiliki perasaan
khawatir dan kebutuhan
untuk di-respect oleh 7
pilihan moral orang lain
Perkembangan dalam
pemecahan masalah
dan berpikir kritis
Lebih bertanggung
jawab pada
perilakunya
Mengembangkan
perilaku eksklusif
Perkembangan dalam
mengerti TV dan
media lain seperti
cara penggunaan
kamera
(UNICEF, 2011)Menurut Anne Hafina, 2010 karakteristik anak dibagi menjadi 6 yaitu :
- Perkembangan Moral
Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan
Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua
Menghargai memberi dan menerima
Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya
- Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik yang cukup pesat
Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik .
Energik dan aktif
Membedakan perabaan
Masih memerlukan waktu tidur yang banyak
Tertarik pada makanan
- Perkembangan Bahasa
Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata
Mengetahui dan meniru suara-suara
Mengerti terhadap kalimat perintah
Mengajukan pertanyaan
Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
Memecahkan masalah dengan berdialog
- Perkembangan Kognitif
Mengelompokkan benda-benda yang sejenis
Mengemlompokkan bentuk
Membedakan rasa, bau, dan warna
Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)
Rasa inign tahu yang tinggi
8
Imajinatif
- Perkembangan Sosial dan Emosi
Mengenal aturan
Orientasi bermain
Egosentris
Belajar tentang kerja sama dan berbagi
Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)
Selalu ingin mencoba sendiri
Menunjukkan ekspresi emosi
Responsif terhadap dorongan dan pujian
Mengembangkan konsep diri
Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian
- Perkembangan Seni
Mendengarkan musik, bernyanyi
Mengikuti irama
Mencipatakan irama
Menggambar
b. Orangtua
- Orang tua memiliki andil dalam mengarahkan anak. Karena anak-anak melakukan
modeling dan imitasi dari lingkungan terdekatnya
- Setiap orang tua menginginkan kebaikan bagi anaknya, baik di dunia maupun di akhirat
(Muthmainnah,tanpa tahun)
- Status pendidikan dan pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap pola asuh anak
(Hiryadi, 2006)
- Mempengaruhi psikologis anak (Simangunsong, 2011)
- Memberikan yang terbaik pada anak agarnantinya anak menjadi insan yang bermanfaat
dan berkualitas.
- Memberikan motivasi kepada anak
- Memfasilitasi anakdengan berbagai sarana pendukung misalnya buku-buku bacaan,
komputer,laptop, internet, dan sebagainya
- Contoh sikap teladan bagi perkembangan karakter anak
(Wright, 2009)
9
3. Hal – hal yang menarik perhatian target
a. Anak
- sesuai dengan lingkungan dan teman temanny misal tokoh kartun favorit
(Simangunsong, 2011)
- cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya sangat
disukai anak-anak di seluruh dunia (Buzan, 2007 dalam Widyastuty, 2010).
- Anak senang bermain, saat melaksanakan kegiatan pendidikan hendaknya memasukkan
unsur bermain yang dapat menarik perhatian anak. Misalnya, penyusunan jadwal mata
pelajaran hendaknya diselingi antara mata pelajaran serius seprti IPA, matematika
dengan mata pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani
dan seni budaya dan ketrampilan.
- Anak senang bergerak, hendaknya merancang pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah/bergerak. Karena ada rangsangan warna, bentuk dan sesuatu yang dianggap
baru oleh anak sehingga anak tersebut penasaran dan bergerak untuk mencobanya.
- Anak senang bekerja dalam kelompok, anak SD dalam pergaulannya lebih senang
dengan kelompok sebayanya. Karena mereka belajar aspek proses sosialisasi seperti
belajar dan memenuhi aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung
dengan yang diterimanya, belajar bersaing sportif, belajar menerima tanggung jawab.
- Anak senang memperagakan/ merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung, anak
akan lebih tertarik untuk langsung mencoba apa yang dia peroleh/dengarkan daripada
hanya sekedar duduk dan memperhatikan. Apalagi berhubungan dengan subjek
kesukaannya.
b. Orangtua
- Kelainan dan gangguan yang dialami anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan
(Lubis, 2009)
- Informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi (simangunsong, 2011)
- Menurut Anne Hafina, 2010 karakteristik orang tua ada 3 macam, yaitu :
- Otoriter : kaku, tegas, suka menghukum, kurang ada kasih sayang serta simpatik,
orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka, serta mencoba
membentuk tingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung
mengekang keinginan anak, orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan
kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian, dan hak anak dibatasi tetapi
dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa.
- Demokratis : selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima,
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anakanaknya.
10
- Permisif : selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama
sekali.
4. Metode komunikasi yang digunakan :
- Menurut Depeartemen Kesehatan tahun 2008, metode promosi kesehatan berdasarkan
teknik komunikasi terdiri dari:
1. Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD),
pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dan lain-lain.
2. Metode yang tidak langsung.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Contohnya
publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dan sebagainya.
- Intensif, kontinyu, persuasif (Pitriawanti, 2010)
- Menurut Hariananda, 2012 metode komunikasi ada 3 yaitu :
1. Komunikasi tindakan satu arah. Yaitu menyampaikan informasi dari komunikator
yang tujuannya membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi satu
arah ini biasanya menggunakan media untuk penyampaian informasinya.
2. Komunikasi Interaksi. Dimana komunikasi ini terjadi dua arah yang arahnya
bergantian. Terjadi interaksi tanya jawab dalam komunikasi tersebut.
3. Komunikasi Transaksi. Yaitu komunikator memberikan informasi kemnudian
komunikan memberikan tanggapan. Dan tanggapan tersebut diterjemahkan oleh
komunikator untuk tujuan pribadi.
- Kesimpulannya, metode komunikasi yang digunakan adalah metode tidak langsung
karena menggunakan media booklet.
5. Design materi :
a. Booklet secara umum
Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk
tulisan dan gambar (Aini, 2011)
Kriteria booklet :
menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas,
menggunakan huruf besar dan tebal,
menggunakan huruf > 10 pt,
11
dikemas menarik dan kata yang digunakan ekonomis
( Aini, 2011)
tidak lebih dari 30 halaman bolak balik
buku berukuran kecil dan tipis
berisi tulisan dan gambar
(BPTP Jambi,2011)
Bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-
larangan kepada khalayak dan berbentuk cetakan.
Tujuan akhir dari pembuatan buklet adalah agar masyarakat yang menjadi target
pesan memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media tersebut
(Yudita, 2013)
b. Design booklet
Cover
Isi pengertian obesitas ,penyebab obesitas, dampak obesitas , tanda(indicator obesitas)
dan bahaya obesitas, cara pencegahan , kebutuhan energy anak berdasar AKG, pengertian
food label, cara membaca food label, zat gizi makro dan mikro beserta fungsi dan contoh
bahan makanannya
Ditambahkan dengan blank space berupa kalimat tanya seperti “tahukah anda”. Dengan
contoh pertanyaan bahwa orang dengan obesitas memiliki tagihan rumah sakit lebih
besar 36% dari orang dengan BB normal (Sara McLanahan, 2006)
Dalam hal pemilihan warna
Dalam pemakaian warna memilih warna biru karena lebih menggambarkan dengan jelas
atau menarik perhatian dari segi rancangan media dan menjelaskan suatu kepercayaan
dari segi pendidikan itu sendiri. (Marta, 2013)
ilustrasi yang menarik, pemilihan warna, penggunaan headline yang tepat, menggunakan
white space atau ruang kosong (Andrian, 1999)
6. Ilmu terkini terkait gizi dan makanan yang akan dicantumkan pada booklet :
a. Pedoman Gizi Seimbang
Merupakan penyempurnaan dari PUGS (Pedoman Gizi Seimbang). Empat pilar gizi seimbang
yaitu (1) mengkonsumsi pangan beraneka ragam, (2) membiasakan perilaku hidup bersih, (3)
melakukan aktivitas fisik, (4) memantau untuk mempertahankan berat badan normal.
12
Pesan umum gizi seimbang
1. Syukuri dan nikmati anekaragaman makanan
2. Perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk mengandung tinggi protein
4. Biasakan mengonsumsi anekaragaman makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak
6. Biasakan sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
(Kodyat,2014)
b. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 6-19 tahun:
1) Biasakan makan 3x sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga, ini penting dilakukan
untuk menghindari/mengurangi anak-anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan
tidak bergizi.
2) Biasakan konsumsi ikan dan sumber protein lainnya, pemilihan protein yang baik adalah
yang dapat memenuhi asam amino esensial (tidak dapat disintesa tubuh), konsumsi protein
hewani memiliki kualitas asam amino esensial yang komplit daripada konsumsi protein nabati
dan ikan dianjurkan dikonsumsi lebih banyak daripada daging karena mengandung asam
lemak tidak jenuh dan mikronutrien.
3) Perbanyak sayuran dan cukup buah-buahan, karena buah juga mengandung gula (fruktosa
dan glukosa) yang beresiko meningkatkan kadar gula darah maka dari itu perlunya
mengkonsumsi sayur dan buah beragam agar kebutuhan vitamin, mineral serta serat dapat
terpenuhi.
4) Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah, dengan membawa bekal anak
tidak perlu jajan yang kadang kualitasnya belum terjamin dan minum air putih yang cukup
sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.
5) Batasi mengkonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan manis, asin dan berlemak
harus dibatasi karena berhubungan dengan penyakit kronis tidak menular seperti diabetes
melitus, hipertensi, dan penyakit jantung.
6) Biasakn menyikat gigi minimal 2x sehari (setelah makan dan sebelum tidur), penting
dilakukan untuk mencegah kerusakan dan pengeroposan gigi. (Kemenkes RI, 2014)
c. Mengenai masalah keamanan gizi:
13
Tentang masalah keamanan pangan. Dimana banyak jajanan disekolah yang mengandung BTP
terlarang dan banyak di konsumsi oleh anak pada saat jajan di sekolah.
7. Kebutuhan energy, zat gizi makro dan mikro anak sesuai AKG :
a. Zat gizi makro
Umur Energi
(Kkal)
Protein
(gram)
Lemak
(gram)
Karbohidrat
(gram)
4-6 tahun 1600 35 62 220
7-9 tahun 1850 49 72 254
Fungsi Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.( Hutagalung,2004)
Fungsi dan Peranan Protein
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut
antara lain:
1. Katalisis enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim
dan hampir semua enzim adalah protein.
2. Transportasi dan penyimpanan Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein
spesifik.
Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di
dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi gerak Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh
flagela.
4. Penunjang mekanis Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan
protein fibrosa.
5. Proteksi imun Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf terhadap rangsang
spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang
sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein
reseptor pada sinapsis.
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan
14
diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf
mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein
(Santoso, H. 2008)
Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membran sel,
mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh,
pelindung organorgan tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K. Penambahan lemak dalam
makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di
dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi. (sartika, 2008)
b. Zat gizi mikro
Vitamin A : Untuk penglihatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak
(Ely, hal : 9-12).
Vitamin D : Digunakan untuk penyerapan dan metabolism kalsium dan fosfor yang
berperan sebagai pembentukan tulang dan gigi. Jika terjadi difisiensi vitamin
D akan menyebabkan kelainan pada tulang dan gangguan pada penyerapan
kalsium
(Buchner, 2009) (Almatsier, 2009).
Vitamin C : Untuk pembentukan kolagen gigi, antioksidan, dan kekebalan tubuh
(Damanik, 2010).
Fe : Untuk alat angkut O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat
angkut electron di dalam tubuh, untuk kemampuan belajar dan kekebalan
tubuh. Jika terjadi difisiensi Fe akan menyebabkan terhambatnya
perkembangan neurologis anak pada saat sekolah dan menyebabkan
retardasi pertumbuhan
(W Hadrawi, 2011 hal : 26-37) (Georgieff, 2007).
Iodine : Mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Defidiensi iodine dapat
menyebabkan berkurangnya produksi hormone tiroid yang mengakibatkan
pembentukan organ dan fungsi terganggu, proses tumbuh kembang
terganggu, sehingga pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan fisik
terhambat yaitu pendek
(Moore, 2012) (Buchner, 2009).
Kalsium : Merupakan bagian komposisi tulang dan gigi untuk memberikan kekuatan
serta rigiditas kepada jaringan tersebut (Georgieff, 2007).
15
8. Kriteria keberhasilan edukasi gizi :
- Peningkatan pemahaman terhadap permasalahan yang terjadi
- Perubahan perilaku masyarakat terhadap permasalahan yang terjadi
- Penurunan presentase anak sekolah dengan kegemukan dan obesitas
(Kemenkes RI, 2014; Kemenkes RI, 2012)
Selain itu, menurut Marilyn et al tahun 2006, kriteria keberhasilan edukasi dapat dilihat dari
beberapa segi, antara lain:
- Dari segi perilaku misalnya konsumsi makanan beragam
- Dari segi pengetahuan yaitu pengetahuan akan makanan sehat, pentingnya sarapan, jenis
makanan dll bertambah
- Dari segi perilaku / kebiasaan makan yaitu kebiasaan seseorang untuk memilih makanan
sehat. Hal ini diawali dengan perubahan perilaku kemudian diikuti dengan perubahan
berikutnya sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
- Selain itu juga perilaku dalam persiapan dan proses pemasakan yang baik dan aman.
Peningkatan kesehatan dan perkembangan fisik anak-anak sekolah, kebiasaan makan yang baik
meningkat, pengetahuan dan sikap tentang peranan makanan bergizi bagi kesehatan
berkembang, anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang produksi,
pengolahan, pengawetan, penyimpanan dan pemilihan pangan yang erat kaitannya dengan
konsumsi pangan dan gizi
(Suhardjo, 1996 dalam Septiarini, 2008)
9. Langkah – langkah penyusunan SWOT :
a. Langkah 1
Mengumpulkan kata kunci. Misalnya, demografi penduduk, status kesehatan masyarakat,
sumber-sumber pendanaan ksehatan, dan status media tehnologi yang digunakan saat ini.
Setelah data-data tersebut dikumpulkan dan dianalisi, kemampuan dari organisasi didaerah
tersebut dinilai.
b. Langkah 2
Data yang sudah dikumpulkan dan diurutkan ke daam empat kategori, yakni kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan umumnya berasal dari faktor-
faktor dari dalam organisasi, sedangkan peluang dan ancaman ini biasanya muncul dari faktor-
faktir eksternal organisasi, survey organisasi merupakan cata efektif untuk mengumpulkan
beberapa informasi seperti data pada keungan organisasi, operasional, dan proses
(carpenter,2006)
16
c. Langkah 3
Melibatkan pengembangan matriks SWOT untuk setiap alternatif bisnis dengan berbagai
pertimbangan. Misalnya, sebuah rumah sakit mengevaluasi perkembangan Ambulatori Pusat
Bedah (ASC). Mereka melihat dua pilihan; yang pertama adalah memiliki ASC tersebut, dan
yang kedua adalah bekerjasama dengan dokter-dokter setempat. Panel ahli di rumah sakit akan
menyelesaikan matriks SWOT yang terpisah untuk setiap alternatif.
Matriks SWOT:
d. Langkah 4
Melibatkan memasukkan analisis SWOT ke dalam proses pengambilan keputusan untuk
menentukan alternatif bisnis yang terbaik yang memenuhi rencana strategis keseluruhan
organisasi.
Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi perusahaan untuk
melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut
antara lain:
1) Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT.
Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha
menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi
ancaman utama, perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi
pada peluang yang ada.
2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah
17
dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan kemampuan dan
kualifikasi yang dibutuhkan.
3) Strategi ST (Strength-Threat)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari
ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang
dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh perusahaan
tersebut, bergantung pada masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor
perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya.
4) Strategi WT (Weakness-Threat)
Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan , akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi
perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus
memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian
tujuan perusahaan.
(Gretzky,2010)
10. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran beserta langkah – langkah menyusun
anggaran :
Cara penyusunan anggaran dari perencanaan sampai pelaksanaan:
a. Persiapan/perencanaan
- Pertemuan keompok kerja, advokasi, sosialisasi
- Bahan ATK dan penggandaan
- Transportasi
- Paket pertemuan (konsumsi, dll)
b. Pelaksanaan
- Promosi kesehatan dengan booklet
- Bahan ATK dan penggandaan
- paket pertemuan (konsumsi, dll)
- cetak booklet :jumlah, jenis kertas, ukuran
- distribusi Booklet (Kemenkes RI, 2010).
Sedangkan angkah langkah menyusun anggaran menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun
2007:
18
a. mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan. Sebaiknya membuat daftar seluruh
sumberdaya temasuk prioritasnya.
b. Identifikasi Surmber dana yang ada
c. Mengumpulkan seluruh informasi mengenai sumber daya yang dibutuhkan. Misalnya
harga ATK, dilihat dari katalog harga.
d. Membuat tabel anggaran.
11. Jenis-jenis media cetak:
Jenis-jenis Fungsi Karakteristik Bahasa
Booklet Untuk menyampaikan
pesan-pesan kesehatan
dalam bentuk buku, baik
tulisan maupun gambar
Berbentuk buku, isinya
berupa tulisan dan
gambar.
Informatif
Leaflet - Menyampaikan
pesan-pesan
melalui selebaran.
biasanya pesan
yang disampaikan
lebih rinci
- untuk memberikan
keterangan
deskripsi singkat
pada suatu
masalah
Terdiri dari selembar
kertas, tidak terdapat
lipatan,
Informatif
Flip chart
(lembar balik)
Biasanya berbentuk buku.
setiap halaman
berbentuk gambar, dan
halaman belakang berisi
keterangan
Informatif
Rubrik Untuk memberikan
informasi tentang
masalah kesehatan
Informasi terdapat pada
majalah atau surat
kabar
Informatif dan
persuasif
Poster - Memberikan
informasi lewat
gambar dan juga
Berbentuk lembaran,
ukuran kertas lebih
besar. gambar lebih
Pemberitahuan,
propaganda, dan
19
tulisan
- memberikan pesan
infomasi kesehatan
secara singkat
untuk
mempengaruhi
orang banyak
- Untuk memperkuat
pesan yang telah
disampaikan
melalui media
massa lain
dominan. mempunyai
frekuensi tinggi dapat
dilihat berkali-kali,
selembaran kertas yang
berisi tulisan dengan
kalimat-kalimat yang
singkat dan padat, berisi
gambar-gambar yang
sederhana serta
mendukung isi kalimat.
berisikan banyak
gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata,
biasanya ditempelkan
pada suatu tempat yang
mudah dilihat dan
banyak dilalui orang
misalnya pinggir jalan,
papan pengumuman,
dlll
persuasif
Flyer
(selebaran)
Bentuk seperti leaflet tapi
tidak dilipat
Terdiri dari selembar
kertas, tidak terdapat
lipatan
Informatif
Foto Memberikan informasi
yang menarik orang
Informasi melalui
gambar
(Notoatmodjo, 2005)
(sutrisno, edy dan priyatin, Yogyakarta)
(citerawati, 2011)
(Pansimas.org, 2012)
H. HIPOTESIS
20
a. Hipotesis DK 1
21
Obesitas anak 35%Solusi Penyebab
- Konsumsi snack tinggi- Enggan membaca food label- Kehidupan serba cepat
Program kesehatan
Media cetak
Target
Orang tua dan anak
Booklet
Desain, materi, dan anggaran
SWOT
Evaluasi
Indikator
Kriteria keberhasilan
b. Hipotesis DK 2
22
Orang tua enggan membaca food labelObesitas anak
Promosi kesehatan
Media elektronikMedia cetak
Target :Target utama intervensi
: anakTarget promosi
kesehatan : orang tua
Jenis informasi: Kebutuhan informasi objective :
mengenai obesitas Kebutuhan informasi subjektif :
cara membaca food label Kebutuhan informasi terpenuhi :
pengertian food label
Tujuan : Pengetahuan tentang
obesitas dan food label meningkat
Target termotivasi untuk melakukan informasi yang disampaikan
Adanya perubahan perilaku
Target dapat melakukan rehabilitasi mandiri
Menurunkan angka prevalensi obesitas pada anak
Jenis media cetak : Booklet
Metode media komunikasi :Metode 1 arah (secara tidak
langsung menggunakan media) dilakukan dengan intensif,
continue(berkelanjutan), dan persuasive( mengajak)
Design materi : Cover Isi (mengenai obesitas, kebutuhan energy
anak menurut AKG, mengenai food label, zat makro dan mikro beserta contoh bahan makanan)
Isu terkini : Pedoman gizi
seimbang Keamanan
pangan
23
Analisa SWOT
Penyusunan anggaran dana
Kriteria keberhasilan :
peningkatan pemahaman ada perubahan perilaku penurunan prevalensi anak sekolah obes
(peningkatan kesehatan dan perkembangan fisik anak sekolah)
ada perub perilaku kebiasaan menjadi trend pola hidup ( pemilihan makanan sehat )
kebiasaan untuk persiapan makanan aman dan sehat
Evaluasi
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Dalam promosi kesehatan, terdapat 2 metode berdasarkan teknik komunikasi yaitu metode langsung
dan tidak langsung. Metode langsung adalah apabila promotor bertemu langsung dengan
respondennya, sedangkan metode tidak langsung adalah apabial interaksi diperantarai oleh suatu
media. Dalam scenario ini sudah ditentukan promosi kesehatan menggunakan media cetak, sedangkan
media cetak yang dipilih kelompok kami adalah booklet. Booklet dipilih karena dalam booklet hal yang
ingin dijelaskan dapat dijelaskan lebih rinci.
Sedangkan dalam menyusun proposal suatu promosi kesehatan, kita perlu menyusun analisa SWOT
serta rencana anggara untuk program kerja jangka panjang.
B. REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu pertama ini menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
mengenai gizi komunitas terutama dibagian promosi kesehatan
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Buchner, B., et al.2009.Health Growth and Nutrition in Children.Barilla Center for Food and Nutrition.
2. Georgieff, Michael K.2007.Nutrition and the developing Brain : Nutritien Priorities and Measurement.
The American Journal of Clinical Nutrition. America.
3. Ely, Walimah. Perbaikan Gizi di Indonesia. Diakses pada 16 November 2014.
http://www.damandiri.or.id/file/elywalimahipbcover.pdf.
4. Hadrawi, W.2011.Hubungan antara Asupan Zat Gizi, Penyakit Infeksidan pengasuhan dengan Status
Perkembangan Motorik Kasar Baduta Usia 6-8 Bulan yang Mendapat Suplemen Taburia di Kabupaten
Pangkap Tahun 2011.Universitas Hasanuddin.
5. Moore, Mary.2012.Terapi Iet dan Nutrisi.Jakarta : Hipokrotes.
6. Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama.
7. Aini, Fadilah.2011.Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Media Booklet
terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Santri tentang Kesehatan Reproduksi di Pesantren Darul
Hikmah dan Pesantren Ta’dib Al-Syakirin di Kota Medan tahun 2010.Universitas Sumatra Utara.
8. Hiryadi. 2006. Hubungan Karakteristik Orang Tua Dan Pola Asuh Keluarga Dengan Sikap
Asertif Siswa SMA Di Kota Banjarmasin .Universitas Indonesia, Jakarta.
9. Yudita, S.P. 2013. Perancangan Promosi Wisata Budaya Kabupaten Tanah Datar Dalam Media
“Booklet”. Padang. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas
Negeri Padang.
10. Wright, Norman. 2009. Menjadi Orang Tua Yang Bijaksana. Andi Offset:Yogyakarta
11. Muhmainnah.tanpa tahun.Kontribusi Pola Asuh Orang Tua dalam Pendidikan Karakter
12. BPTP Jambi.2011.Booklet dan Buku Saku
13. Widyastuty, Susana M.A. 2010 Menggunakan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Menulis.
Pusat Pengembangan Anak 10-776. Klaten
14. UNICEF. 2011. Communication with Children. United Nations Children’s Fund (UNICEF) November
2011. ISBN : 978-0-578-09512-7
15. Sara McLanahan et al. 2006. Children’s Obesity. www.futureofchildren.org . Vol 16 / no 1/ Spring 2006
16. Marilyn S et al. 2006. Evaluation of a USDA Nutrition Education Program for Low Income Youth. J Nutr
Educ Behav. 2006 ; 38 :30-41. (Research Article)
17. Sugiyanto. Karakteristik Anak SD
18. Marta, Zovan. 2013. Perancangan Komunikasi Visual Promosi Wisata Kabupaten Solok dalam Media
Booklet. Program Studi Desain Komunikasi Visual. Jurusan Seni Rupa. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Padang.
25
19. Hidayat, Khoirul. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Guru dalam Memanfaatkan Internet untuk
Memenuhi Kebutuhan Informasi di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
20. Hariananda, Syahputra. 2012. Analisis Strategi Komunikasi Antar Pribadi Yayasan Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak dalam Melakukan Pendampingan Anak Jalanan di Kota Medan. Skripsi. FISIP.
Universitas Sumatera Utara. Medan
21. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta
22. Kodyat,Benny A.2014.Pedoman Gizi Seimbang 2014
23. Bintaria, Dinatia. 2011. Pengaruh Penyuluhan denganMetode Ceramah dan Poster terhadap Perilaku
Konsumsi Makanan Jajanan Murid di SD Kelurahan Pincuran Kerambil Kecamatan Sibolga Sambas Kota
Sibolga Tahun 2011. Skripsi.Universitas Sumatera Utara
24. Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan
Obesitas pada Anak Sekolah. Jakarta
25. Gretzky,Wayne.2010.Strategic Planning and SWOT Analysis
26
TIM PENYUSUN
A. KETUA
1. Sari Juniarini 125070306111001
B. SEKRETARIS
1. Claretta Saraswati 125070300111031
2. Eryn Patria Perdani 125070301111019
C. ANGGOTA
1. Dwi Aulia Tyas P. 125070300111001
2. Sofia Maharani Putri 125070300111010
3. Rizka Nur Farida 125070300111016
4. Indira Widi M 125070300111042
5. Intan Rakhma Kinanti 125070300111052
6. Tiara Dian Novitasari 125070301111011
7. Feby Dina Ardiyanti 125070301111012
8. Ardhana Kusuma R. 125070305111004
9. Raudhatul Jannah 125070307111006
10.Ika Dewi Chotijah 125070307111011
11.Romizah Harun 125070307111019
D. FASILITATOR
Mbak Widhi
E. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mengarahkan mahasiswa apabila topik yang dibicarakan melenceng dari pembahasan yang
sebenarnya
- Memberikan clue yang mudah dipahami oleh mahasiswa
2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa memahami cara penyusunan anggaran dana dan analisis SWOT
27