Post on 22-Jan-2016
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN DAERAH
Dr. Ir. Marzan A. Iskandar
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
LINGKUP BAHASAN
• PEMBINAAN SDM APARATUR • JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA• PERMASALAHAN DAN SOLUSI
GLOBALISASIGLOBALISASI PEMBANGUNANPEMBANGUNAN
KOMPETISIKOMPETISI KEMANDIRIANKEMANDIRIAN
DAYA SAINGDAYA SAING SD ALAMSD ALAM
IPTEKIPTEK
SDM
Berdaya saing = Ada yang beda (unik), misalnya SD Alam Berlimpah, Penguasaan Iptek , atau SDM yang Handal
Good governance
Good governance
Pembinaan SDM Aparatur
• Melalui Jalur Struktural atau Fungsional.
Salah satu jalur pembinaan SDM aparatur adalah Jabatan fungsional Perekayasa
Kedudukan dalam organisasi kerja funsional jelasKedudukan dalam organisasi kerja funsional jelas
Peran dan tugas berjenjangPeran dan tugas berjenjang
Kemandirian diakuiKemandirian diakui
Adanya kompensasiAdanya kompensasi
Dapat naik pangkat 2 tahun sekali, bila Angka Kredit terpenuhi
Dapat mencapai Golongan ruang IV/e (fungsional Keahlian)
MANFAAT JABATAN FUNGSIONAL MANFAAT JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASAPEREKAYASA
6
DEFINISI PEREKAYASADEFINISI PEREKAYASA
Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan, dan Pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
(PerMenPAN No.219/M.PAN/7/2008)
1. Bekerja Dalam Kelompok Kerja Fungsional.Organisasi Fungsional Perekayasa (OFK).2. Domain pekerjaannya: Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan, dan Pengoperasian (Research, Development, Engineering dan Operations)3. Memiliki Tatakelola Kegiatan Kerekayasaan. Sistem Tata Kerja Kerekayasaan (STKK)
ADA 3 KATA HAL POKOK DALAM KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA:
Penelitian
Research
Pengembangan
Development
Perekayasaan
Engineering
Pengoperasian
Operation
Domain Perekayasa
Domain Kegiatan Kerekayasaan/Teknologi
Mencari informasi , data atau keterangan untuk pembuktian kebenaran atau ketakbenaran suatu hipotesis yang bekaitan dengan subjek ilmu pengetahuan & teknologi
Mengembangkan kaidah dan teori yang sudah terbukti benar untuk meningkatkan pemanfaatannya bagi terciptanya suatu produk teknologi
Merealisasikan hasil pengembangan dengan menciptakan nilai , produk atau proses produksi dengan mempertimbangkan semua aspek unsur teknologi
( UU No 18 , 2002 , Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan & Teknologi )
Melaksanakan penerapan operasional produk perekayasaan kepada pelanggan
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan manusia. (UU 18 Tahun 2002 UU 18 Tahun 2002 Sisnas Iptek )Sisnas Iptek )
TEKNOLOGI
Lima Unsur Lima Unsur TeknologiTeknologi
ScienceScience
EngineeringEngineeringEconomics Economics
Business Business
ArtsArts
Technology is a perfect fusion of Arts, Science, Engineering, Economics, and Business
Arts
Science
Engineering
Economics
Business
• Disain Product• Disain Komunikasi Visual• Disain Interior• Seni Kriya
● Matematika● Fisika● Kimia● Biologi● Geografi● Geofisika & Meteorologi● Astronomi● Pertanian● Psikologi
● Teknik Pertanian ● Teknik Kimia● Teknik Mesin , Material & Produksi● Teknik Fisika , Instrumentasi & Optronika● Teknik Aeronautika & Astronautika● Teknik Arsitektur Naval & Maritim● Teknik Energi & Lingkungan● Teknik Farmasi & Medika● Teknik Geologi & Geomatika● Teknik Geofisika● Teknik Mineral / Perminyakan● Teknik Biologi● Teknik Elektro , Elektronika & Komputer● Teknik Informatika & Komunikasi● Teknik Sipil & Planologi● Teknik Arsitektur ● Teknik Industri● Teknik Nuklir
● Ekonometri ● Akutansi● Financial Engineering
● Operation Research ● Operation Managmnt● Sales & Marketing
Teknologi merupakan kesenyawaan sempurna (Perfect Fusion) dari lima unsur utama yang membentuknya yaitu : seni-rupa (arts) , sains (science) , teknik (engineering), ekonomi (economics), dan bisnis (business)
•Explorasi , Survey , Observasi•Penelitian lanjut teoritikal , eksperimental•Studi Kelayakan / Studi Banding Sistem Teknologi
•Pengembangan Parametrik Kajian Teknologi •Pengembangan Kebijakan Teknologi•Desain Konseptual SW / HW•Desain Awal SW / HW
•Desain Rinci SW / HW [ uji lab & simul ]•Produksi / Konstruksi & Integrasi Prototip SW / HW•Produksi / Konstruksi & Integrasi Certified Product SW / HW•Uji kinerja prototip atau Certified product SW / HW•Audit Teknologi SW / HW•Uji Sertifikasi & Standardisasi SW / HW
•Uji Operasional & Evaluasi Produk•Modifikasi & Perawatan SW / HW•Engineering Services SW / HW•Routine Operation SW / HW•Marketing & sales SW / HW
Research
Development
Engineering
Operations
Kegiatan Teknologi untuk Perekayasa
Kegiatan Teknologi untuk Perekayasa
Pengertian Sistem Tata Kerja Kerekayasaan
Sistem Tata Kerja Kerekayasaan (Engineering work System) adalah tata kerja yang mengatur interaksi antar individu yang ada di dalam organisasi fungsional kerekayasaan untuk mencapai tujuan program/ kegiatan.
Pengaturan yang dilakukan di antaranya adalah peran dan tugas masing-masing individu, penjadwalan program/ kegiatan, penggunaan sumber daya, sistem evaluasi atau review program/ kegiatan, sistem finansial dan pengadaan, sistem dokumentasi dan pelaporan
Sistem Tata Kerja Kerekayasaan (Engineering work System) adalah tata kerja yang mengatur interaksi antar individu yang ada di dalam organisasi fungsional kerekayasaan untuk mencapai tujuan program/ kegiatan.
Pengaturan yang dilakukan di antaranya adalah peran dan tugas masing-masing individu, penjadwalan program/ kegiatan, penggunaan sumber daya, sistem evaluasi atau review program/ kegiatan, sistem finansial dan pengadaan, sistem dokumentasi dan pelaporan
Mengoptimalkan peran pejabat fungsional Perekayasa dalam Sistem Tata Kerja Kerekayasaan secara Konsisten
dan Akuntabel
Konsisten: dilakukan di setiap program kerekayasaan
Akuntabel: proses dan hasil program dapat dipertanggungjawabkan
TujuanTujuan Implementasi Sistem Tata Kerja Kerekayasaan Implementasi Sistem Tata Kerja Kerekayasaan
Sifat Organisasi Fungsional Kerekayasaan
1. Organisasi non permanen yang bersifat teamwork
2. Dapat diubah – ubah bentuk dan pelakunya tergantung kepada kebutuhan program.
3. Khusus dibentuk untuk menjalankan suatu kegiatan program tertentu.
4. Dapat dilakukan oleh personil dari struktural, non struktural dari satu atau beberapa unit, lembaga atau departemen dan dapat pula diikutsertakan personil yang dikontrak khusus karena pertimbangan keahliannya.
5. Dapat pula melibatkan personil non Perekayasa
6. Kepala Program bertanggung jawab kepada kepala unit struktural pemberi program
Melalui Organisasi Fungsional Kerekayasaan ini maka diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Peran dan Tugas setiap anggota terdefinisi dengan jelas, demikian pula alur pertanggung jawabannya
2. Traceability dapat dilakukan secara sistematik baik dalam pengevaluasian kinerja maupun dalam penggunaan dana
3. Memfasilitasi pembinaan dan penjenjangan karir secara sistematik dan terprogram
4. Memberikan informasi tentang ketersediaan sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan program secara riil
Manfaat Organisasi Fungsional Kerekayasaan
Ekivalensi disesuaikan dengan type organisasi fungsionalkerekayasaan dengan kriteria:
1.Type C: terdiri dari 1 disiplin ilmu/ kegiatan kerekayasaan dengan jumlah pelaksana kegiatan kurang dari dan sama dengan 7 orang
2.Tipe B: terdiri dari minimal 2 disiplin ilmu/ kegiatan kerekayasaan dengan jumlah pelaksana kegiatan lebih besar dari 17 orang
3.Tipe A: terdiri dari minimal 5 disiplin ilmu/ kegiatan kerekayasaan dengan jumlah pelaksana kegiatan lebih besar dari 38 orang dan melibatkan institusi lain.
Penentuan ekivalensi ditentukan oleh Instansi Pengusul dan divalidasi oleh Instansi Pembina.
Peran Pejabat Fungsional Perekayasa berdasarkan Jenjang (PerMENPAN Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 Pasal 10 )
Perekayasa Pertama:Peran sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff);Peran sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader). berpengalaman menjadi ES atau setara
Perekayasa Muda:Peran sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader); berpengalaman menjadi ESatau setaraPeran sebagai Ketua Kelompok (Group Leader); berpengalaman menjadi L atau setaraPeran sebagai Asisten Program Manajer (Assistant Program Manager) berpengalaman menjadi L atau setara
Perekayasa Madya:Peran sebagai Ketua Kelompok (Group Leader); berpengalaman menjadi L atau setaraPeran sebagai Manajer Program (Program Manager); berpengalaman menjadi GL atau Asst PM atau setaraPeran sebagai Asisten Insinyur Kepala (Assistant Chief Engineer). berpengalaman GL atau setara
Perekayasa Utama:Peran sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) berpengalaman menjadi GL dan PM atau setaraPeran sebagai Kepala Program (Program Director) berpengalaman menjadi CE atau setara
Program Director
Gp Leader 1 Gp Leader 3 Gp Leader 2
Chief Eng ineer
WBS 1 WBS 3WBS 2
Program Manager
● WP 11 Leader 11 ● Eng Staff ● ● Teknisi● WP 12 Leader 12 ● Eng Staff ● ●● WP 13 Leader 13 ● Eng Staff ● ● Teknisi
● WP 31 Leader 31 ● Eng Staff ● ● Teknisi● WP 32 Leader 32 ● Eng Staff ● ● Teknisi● WP 33 Leader 33 ● Eng Staff ● ● Teknisi
Terdapat Tiga tipe Organisasi Fungsional Kegiatan
1. Tipe C : WBS = 1
2. Tipe B : WBS > 1
3. Tipe A : WBS > 4 + Instansi
Luar
● Program Scheduling● Program Financing
● Man power Planning● Product Quality
Tipe A
Tipe B
Tipe C
Pengelompokan jenis organisasi fungsional pada Balitbang Kementerian dengan Balitbangda atau Instansi lain.
Pusat1
Bag 11
Bag 12
Pusat 2
Bag 21
Bag 22
Pusat 3
Bag 31
Bag 32
Dit Teknik
Dit 1
Dit 2
Bag 3
Bag 2
Bag 1
KEMENTERIAN
Balitbang Ditjen1 Ditjen3 Ditjen2
BALITBANGDA / INSTANSI LAIN
Pusat 1
Dep 11
Dep 12
Pusat2
Dep21
Dep22
Pusat3
Dep 31
Dep 32
WBS1
WBS2
WP 1
WP 2
WP 11
WP 12
WBSWBS3
WP 21
WP 22
WP 31
WP 32
WP 33
WBS4
WBS5
WP 41
WP 42
WP 51
WP 5221
CONTOH ORGANISASI FUNGSIONAL
Ka. Program
Gp Leader 1 Gp Leader 3 Gp Leader 2
Chief Eng Program Manager
Interaksi Antara Organisasi Struktural & Fungsional
Laporan Keuangan & Prosedur Pencairan Dana
Organisasi Struktural
Organisasi Fungsional
Interaksi antara Organisasi program dengan Organisasi Struktural hanya melalui Program Manager & Chief Engineer untuk meminimalkan interface
PPK ,Unit Akuntansi
KEMENTERIAN
BALITBANG 1 DIRJEND DIRJENDDIRJENDDIRJEND
SEKRETAIS JENDERAL
Pusat
UPT /Balai Penanggung jawab Kegiatan
PPK Unit Akuntansi
Dengan demikian hubungan antar organisasi struktural dan fungsional program adalah antara Asisten PM dengan PPK dan Unit Akutansi , untuk masalah pendanaan , antara CE dengan Dir Pusat / Ka Balai untuk masalah SDM dan antara Ka Program dengan Penanggung jawab Kegiatan, untuk hasil Program.
Laporan Keuangan & Prosedur Pencairan Dana
Laporan hasil Kegiatan
Status kualitas SDM yg terlibat
22SURATNO - BPPT
ES
L
GL
CE
Ass. PM
PMAss. CE
KP
TIP
E-
C TIP
E-
CTIP
E-A
&
B
1 x L
1 x GL1 x PM
1 x CE1 x KP
IIIa
IIIc
IVa AK. 400
AK 200
AK 100
MU
DA
PERTA
MA
MA
DY
AU
TAM
AMUDA
PERTAMA
MADYA
UTAMA
SK
IN
STA
NSI
SK
IN
STA
NSI
KEPR
ES KEPR
ES
PERSYARATAN PENDUKUNG JALUR KARIR
IVbAK. 550
IVc AK. 700
IIId AK 300
IIIb AK 150
IVeAK 1050
IVd AK 850
POLA PENGEMBANGAN KARIR JFP
1. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;
2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
4. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat harus mengikuti dan lulus diklat fungsional perekayasa sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Instansi Pembina;
– Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud di atas adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil
Pengangkatan Pertama Kali dalam Jabatan Fungsional Perekayasa, Persyaratan :
24
Pembinaan Karir
1. Memenuhi syarat sebagaimana Pengangkatan Pertama kali;2. Memiliki pengalaman di bidang kerekayasaan paling kurang 2 (dua) tahun; 3. Usia paling tinggi 50 tahun;4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
5. Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan (dari unsur utama dan unsur penunjang) oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
Pengangkatan ke Jabatan Fungsional Perekayasa dari Jabatan lain, persyaratan:
Apr 21, 2023
Inpassing
Penyesuaian ke dalam Jabatan Fungsional Perekayasa berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan Pangkat dan Masa Kerja serta kriteria-kriteria lain sesuai peraturan yang berlaku (sudah berakhir Januari 2010)
Pejabat Perekayasa yang masuk melalui inpassing berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara PER/219/M.PAN/7/2008 akan dilakukan evaluasi tahunan sebagai berikut:
a.Pada akhir tahun I sejak diangkat harus menilaikan angka kredit 10% dari angka yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat yang bersangkutan.
b.Pada akhir tahun II harus sudah dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif sedikitnya 30% (10% di tahun pertama dan 20% tahun ke-2).
c.Pada akhir tahun III harus sudah dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif sedikitnya 60% (10% tahun I, 20% tahun II, dan 30% tahun III).
d.Pelaksanaan evaluasi keaktifan Perekayasa dilaksanakan oleh instansi yang bersangkutan, dan hasilnya diberitahukan kepada instansi Pembina Perekayasa.
e.Perekayasa yang tidak dapat mengumpulkan angka kredit seperti yang diharuskan pada butir a-c, maka yang bersangkutan dibebaskan sementara.
f.Perekayasa yang dibebaskan sementara bukan karena kekurangan angka kredit tidak dikenakan peraturan butir a-c di atas, kecuali jika yang bersangkutan diangkat kembali.
Apr 21, 2023
Telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
Memenuhi angka kredit yang disyaratkan;
DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik.
KENAIKAN JABATAN
Apr 21, 2023
Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
Memenuhi angka kredit yang disyaratkan
DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir bernilai baik.
KENAIKAN PANGKAT
Diklat Jabatan Fungsional Perekayasa (JFP)Wajib, paling lambat 3 tahun setelah menjadi Pejabat Perekayasa
Diklat dapat pula diselenggarakan oleh instansi masing-masing bekerja sama dengan Pusbindiklat BPPT di mana instruktur dan kurikulum diklat ditetapkan oleh BPPT.
Durasi 4 hari
Diklat Teknis (contoh: Diklat PAK JFP)
Sosialisasi & Bimtek JFP
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Perekayasa dalam kegiatannya, harus mempunyai program/ kegiatan dengan target pencapaian tertentu dengan waktu yang telah ditentukan dari awal berdasar Program Manual yang disusun terlebih dahulu oleh Progtam Director , Chief Engineering dan Program Manager.2.Perekayasa bekerja dalam suatu kelompok kerja (team work) yang dilegalkan dengan suatu Organisasi Fungsional Perekayasa (OFK).3.Penempatan Peran Perekayasa OFK harus sesuai dengan Jenjang Jabatannya.4.Setiap laporan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota organisasi kerekayasaan harus ada yang membuat, mengecek dan menyetujui sesuai dengan perannya.5.Program Director bertanggung jawab terhadap keberhasilan program/ kegiatan dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Pejabat Struktural.
1. Dapat diciptakan suatu Kegiatan yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Propinsi/Kabupaten/Kota) atau antar Pemerintah Daerah atau antar Dinas-dinas di Kabupaten/Kota.
2. Kementerian dapat memantau setiap kegiatan di Daerah, baik kegiatannya, jangka waktu pelaksanaannya maupun personil yang terlibat.
3. Kementerian dapat mengetahui keterkaitan kegiatan yang disusun oleh suatu Pemda dengan Pemda lain yang saling melibatkan potensi daerah dan SDMnya.
4. Pembagian kegiatan dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan potensi daerah yang paling dominan.
Penilaian Angka Kredit
33
Penilaian Jabatan Fungsional Perekayasa dilaksanakan berdasarkan peran dan tugas kerekayasaan yang dilaksanakan untuk mendapatkan angka kredit.
Penilaian Perekayasa Pertama s.d. Madya gol IV/a dilakukan di instansi masing-masing
Penilaian Perekayasa Madya gol IV/b – Utama gol IV/e dilakukan oleh Instansi Pembina
Nilai Angka Kredit untuk Maintenance Jenjang Perekayasa Utama IV/e adalah 50 angka kredit setiap 2 tahun.
Instansi P. P P.Md P.My P.U Total
BPPT 126 313 559 34 1032
Bakorkamla 0 1 0 0 1
Batan 12 20 27 1 60
Bapeten 0 0 1 0 1
BMKG 2 2 3 0 7
Kementerian ESDM 32 56 173 3 264
Kementerian Kehutanan 1 0 0 0 1
Kementerian Kelautan dan Perikanan 84 107 74 2 267
Kementerian Kesehatan 4 1 0 0 5
Kementerian Kominfo 0 0 0 1 1
Kementerian PU 2 23 53 0 78
Kementerian Dikbud 0 31 105 0 136
Kementerian Perhubungan 0 3 15 2 20
Kementerian Perindustrian 6 23 27 5 61
Kementerian Pertanian 3 15 7 0 25
Kementerian Nakertrans 3 7 8 0 18
LIPI 1 14 23 3 41
LAPAN 36 36 36 1 109
Kementerian Ristek 0 0 2 2 4
Kenebterian dalam negeri dan Pemprov 1 11 30 3 45
Status Perekayasa di Kementerian , LPNK dan Pemprov
Instansi P. P P.Md P.My P.U Total
Kementerian Dalam Negeri 8 2 10
Pemprov. Batam 4 1 5
Pemprov. Bali 5 3 8
Pemprov. DKI 1 1
Pemprov. Jabar 1 1
Pemprov. Jateng 3 3
Pemprov. Jatim 1 3 4
Pemprov. Kalbar 1 1 2
Pemprov. NTB 1 1
Pemprov. Riau 8 8
Pemprov. Sulsel 1 1
Pemprov. Yogyakarta 1 1
Jumlah 1 11 30 3 45
Status Perekayasa di Kementerian Dalam Negeri dan Pemprov
Jenjang JabatanPeppres Tunjangan
No : 31 Th 2007
Perekayasa Utama Rp. 1.400.000
Perekayasa Madya Rp. 1.200.000
Perekayasa Muda Rp. 750.000
Perekayasa Pertama Rp. 325.000
Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa
Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa
Beberapa Permasalahan
Pemahaman tentang Administrasi Pengangkatan pertama dan keberlanjutan karir di Jabatan Fungsional belum optimal
Pemahaman akan sistem pembinaan JF Perekayasa belum merata. Mulai dari aturan, sistem, penilaian, pembinaan, dan sistem komunikasi antar pembina dan instansi penyelenggara JFP
Pembinaan karir SDM Aparatur melalui jalur struktural dipersepsikan masih lebih menarik daripada jalur fungsional
Sistem Penghargaan bagi pejabat fungsional belum memberikan nilai ungkit yang tinggi
solusi
• Kuriositas administrasi pengangkatan dan jenjang karir di JFP harus tinggi
• Diklat, dan pembimbingan yang berkelanjutan• Pola karir yang jelas• Pentingnya roadmap pengembangan SDM• Penciptaan lingkungan kerja yang inovatif, dan
kreatif• Komunikasi Pembina – Penyelenggara JFP harus
intensif
TERIMA KASIH