Post on 08-Dec-2014
Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan enzim pada pelet 1 dengan variasi pH
akan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini:
Grafik diatas diperoleh ketika larutan enzim pada pelet 1 ditambahkan
larutan buffer Tris-HCl pH 4. Grafik tersebut menunjukkan diawal pengukuran
nilai absorbansi yang terukur tinggi. Hal tersebut dikarenakan enzim bebas belum
terprotonasi oleh penambahan H+ oleh buffer pH 4, akibatnya enzim masih kaya
elektron yang dapat menyerap cahaya yang diberikan spektrofotometer sehingga
banyak cahaya yang diserap menyebabkan nilai absorbansi tinggi. Turunnya nilai
absorbansi pada grafik menunjukkan bahwa sisi enzim yang bermuatan negatif
berinteraksi dengan ion H+ sudah mulai banyak sehingga enzim kekurangan
elektron. Akibatnya elektron yang menyerap cahaya berkurang dan menghasilkan
nilai absorbansi turun. Setelah mengalami penurunan, nilai absorbansi mengalami
kenaikan lagi, ini diakibatkan karena ion H+ terus bergerak kadang mendekat
kadang menjauhi enzim. Fenomena ini menyebabkan enzim ada yang berinteraksi
dengan ion H+ ada yang tidak. Ketika ada ion H+ yang terlepas dari enzim maka
nilai absorbansi akan naik lagi. Pola naik turun ini terjadi secara berulang hingga
didapatkan nilai absorbansi yang konstan. Nilai ini didapatkan karena sudah
banyak ion H+ yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi
kesetimbangan.
E –H+
E
E –H+
E –H+
E –H+
E E
E
Grafik diatas diperoleh saat larutan enzim dan buffer pH 4 tadi
ditambahkan subtrat berupa larutan pektin. Grafik tersebut menunjukkan awal
pengukuran diperoleh nilai absorbansi yang rendah. Hal tersebut dikarenakan
enzim sudah banyak berinteraksi dengan subtrat diawal membentuk kompleks
enzim-subtrat (ES), sehingga elektron pada enzim bebas yang menyerap cahaya
pada panjang gelombang 290 nm yang diberikan spektrofotometer mulai
berkurang sehingga mengakibatkan nilai absorbansi yang rendah. Pada grafik,
naiknya nilai absorbansi disebabkan karena tidak semua sisi aktif enzim
berinteraksi dengan substrat sehingga tidak terbentuk kompleks enzim-subtrat
(ES). Sedikitnya kompleks subtrat mengindikasikan banyaknya elektron pada
enzim bebas yang ada banyak menyerap cahaya menyebabkan nilai absorbansi
perlahan naik. Setelah mengalami kenaikan, nilai absorbansi mengalami
penurunan lagi, ini dikarenakan elektron pada subtrat dan enzim terus bergerak
saling ,mendekat dan menjauh. Ketika ada subtrat yang mendekati enzim
membentuk kompleks-enzim maka nilai absorbansi kembali turun. Pola tersebut
terus berulang hingga diperoleh nilai absorbansi konstan. Nilai absorbansi yang
konstan tersebut diakibatkan sudah banyak kompleks enzim-subtrat yang
terbentuk dan kompleks enzim yang terurai menjadi enzim bebas sehingga terjadi
kesetimbangan.
E + S
E + SE + S
ES ES
ES
ES
Jika dibandingkan nilai absorbansi enzim ditambahkan pH Buffer Tris-
HCl dengan nilai absorbansi enzim + pH ditambahkan substrat maka nilai
absorbasi enzim-subtrat lebih rendah. Dapat dilihat nilai absorbansi enzim + pH
kisaran 0,8 - 0,9 sedangkan absorbansi enzim + pH + subtrat kisaran 0,7- 0,8 . Hal
tersebut disebabkan enzim pada enzim + pH masih belum membentuk kompleks
enzim-subtrat sehingga elektron pada enzim bebas tersebut lebih banyak
menyerap cahaya dibandingkan elektron enzim bebas pada larutan enzim + pH +
substrat.
Grafik diatas diperoleh ketika larutan enzim pada pelet 1 ditambahkan
larutan buffer Tris-HCl pH 5. Grafik tersebut menunjukkan diawal pengukuran
nilai absorbansi yang terukur tinggi. Hal tersebut dikarenakan enzim bebas belum
terprotonasi oleh penambahan H+ oleh buffer pH 5, akibatnya enzim masih kaya
elektron yang dapat menyerap cahaya yang diberikan spektrofotometer sehingga
banyak cahaya yang diserap menyebabkan nilai absorbansi tinggi. Turunnya nilai
absorbansi pada grafik menunjukkan bahwa sisi enzim yang bermuatan negatif
berinteraksi dengan ion H+ sudah mulai banyak sehingga enzim kekurangan
elektron. Akibatnya elektron yang menyerap cahaya berkurang dan menghasilkan
nilai absorbansi turun. Setelah mengalami penurunan, nilai absorbansi mengalami
kenaikan lagi, ini diakibatkan karena ion H+ terus bergerak kadang mendekat
kadang menjauhi enzim. Fenomena ini menyebabkan enzim ada yang berinteraksi
E –H+
E –H+
E
E E
dengan ion H+ ada yang tidak. Ketika ada ion H+ yang terlepas dari enzim maka
nilai absorbansi akan naik lagi. Pola naik turun ini terjadi secara berulang hingga
didapatkan nilai absorbansi yang konstan. Nilai ini didapatkan karena sudah
banyak ion H+ yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi
kesetimbangan.
Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa nilai absorban konstan saat
penambahan pH 5 lebih cepat didapatkan daripada penambahan pH 4. Dapat
dilihat pada penambahan buffer Tris-HCl pH 4 didapatkan nilai konstan pada
kisaran detik ke – 200 sedangkan pada penambahan buffer-Tris HCl pH 5
didapatkan nilai absorbansi konstan pada kisaran detik ke – 40. Hal tersebut
dikarenakan pada pH kisaran 5 hingga 5,5 adalah pH optimum dari enzim
Poligalakturonase. Keadaan tersebut mengakibatkan enzim mempunyai aktivitas
yang optimum sehingga elektron pada enzim cepat berinteraksi dan lebih cepat
terbentuk kesetimbangan akhirnya didapatkan nilai absorbansi konstan lebih
cepat.