Bagian Agita

5
Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan enzim pada pelet 1 dengan variasi pH akan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini: Grafik diatas diperoleh ketika larutan enzim pada pelet 1 ditambahkan larutan buffer Tris-HCl pH 4. Grafik tersebut menunjukkan diawal pengukuran nilai absorbansi yang terukur tinggi. Hal tersebut dikarenakan enzim bebas belum terprotonasi oleh penambahan H + oleh buffer pH 4, akibatnya enzim masih kaya elektron yang dapat menyerap cahaya yang diberikan spektrofotometer sehingga banyak cahaya yang diserap menyebabkan nilai absorbansi tinggi. Turunnya nilai absorbansi pada grafik menunjukkan bahwa sisi enzim yang bermuatan negatif berinteraksi dengan ion H + sudah mulai banyak sehingga enzim kekurangan elektron. Akibatnya elektron yang menyerap cahaya berkurang dan menghasilkan nilai absorbansi turun. Setelah mengalami E – E E – E – E – E E E

Transcript of Bagian Agita

Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan enzim pada pelet 1 dengan variasi pH

akan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini:

Grafik diatas diperoleh ketika larutan enzim pada pelet 1 ditambahkan

larutan buffer Tris-HCl pH 4. Grafik tersebut menunjukkan diawal pengukuran

nilai absorbansi yang terukur tinggi. Hal tersebut dikarenakan enzim bebas belum

terprotonasi oleh penambahan H+ oleh buffer pH 4, akibatnya enzim masih kaya

elektron yang dapat menyerap cahaya yang diberikan spektrofotometer sehingga

banyak cahaya yang diserap menyebabkan nilai absorbansi tinggi. Turunnya nilai

absorbansi pada grafik menunjukkan bahwa sisi enzim yang bermuatan negatif

berinteraksi dengan ion H+ sudah mulai banyak sehingga enzim kekurangan

elektron. Akibatnya elektron yang menyerap cahaya berkurang dan menghasilkan

nilai absorbansi turun. Setelah mengalami penurunan, nilai absorbansi mengalami

kenaikan lagi, ini diakibatkan karena ion H+ terus bergerak kadang mendekat

kadang menjauhi enzim. Fenomena ini menyebabkan enzim ada yang berinteraksi

dengan ion H+ ada yang tidak. Ketika ada ion H+ yang terlepas dari enzim maka

nilai absorbansi akan naik lagi. Pola naik turun ini terjadi secara berulang hingga

didapatkan nilai absorbansi yang konstan. Nilai ini didapatkan karena sudah

banyak ion H+ yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi

kesetimbangan.

E –H+

E

E –H+

E –H+

E –H+

E E

E

Grafik diatas diperoleh saat larutan enzim dan buffer pH 4 tadi

ditambahkan subtrat berupa larutan pektin. Grafik tersebut menunjukkan awal

pengukuran diperoleh nilai absorbansi yang rendah. Hal tersebut dikarenakan

enzim sudah banyak berinteraksi dengan subtrat diawal membentuk kompleks

enzim-subtrat (ES), sehingga elektron pada enzim bebas yang menyerap cahaya

pada panjang gelombang 290 nm yang diberikan spektrofotometer mulai

berkurang sehingga mengakibatkan nilai absorbansi yang rendah. Pada grafik,

naiknya nilai absorbansi disebabkan karena tidak semua sisi aktif enzim

berinteraksi dengan substrat sehingga tidak terbentuk kompleks enzim-subtrat

(ES). Sedikitnya kompleks subtrat mengindikasikan banyaknya elektron pada

enzim bebas yang ada banyak menyerap cahaya menyebabkan nilai absorbansi

perlahan naik. Setelah mengalami kenaikan, nilai absorbansi mengalami

penurunan lagi, ini dikarenakan elektron pada subtrat dan enzim terus bergerak

saling ,mendekat dan menjauh. Ketika ada subtrat yang mendekati enzim

membentuk kompleks-enzim maka nilai absorbansi kembali turun. Pola tersebut

terus berulang hingga diperoleh nilai absorbansi konstan. Nilai absorbansi yang

konstan tersebut diakibatkan sudah banyak kompleks enzim-subtrat yang

terbentuk dan kompleks enzim yang terurai menjadi enzim bebas sehingga terjadi

kesetimbangan.

E + S

E + SE + S

ES ES

ES

ES

Jika dibandingkan nilai absorbansi enzim ditambahkan pH Buffer Tris-

HCl dengan nilai absorbansi enzim + pH ditambahkan substrat maka nilai

absorbasi enzim-subtrat lebih rendah. Dapat dilihat nilai absorbansi enzim + pH

kisaran 0,8 - 0,9 sedangkan absorbansi enzim + pH + subtrat kisaran 0,7- 0,8 . Hal

tersebut disebabkan enzim pada enzim + pH masih belum membentuk kompleks

enzim-subtrat sehingga elektron pada enzim bebas tersebut lebih banyak

menyerap cahaya dibandingkan elektron enzim bebas pada larutan enzim + pH +

substrat.

Grafik diatas diperoleh ketika larutan enzim pada pelet 1 ditambahkan

larutan buffer Tris-HCl pH 5. Grafik tersebut menunjukkan diawal pengukuran

nilai absorbansi yang terukur tinggi. Hal tersebut dikarenakan enzim bebas belum

terprotonasi oleh penambahan H+ oleh buffer pH 5, akibatnya enzim masih kaya

elektron yang dapat menyerap cahaya yang diberikan spektrofotometer sehingga

banyak cahaya yang diserap menyebabkan nilai absorbansi tinggi. Turunnya nilai

absorbansi pada grafik menunjukkan bahwa sisi enzim yang bermuatan negatif

berinteraksi dengan ion H+ sudah mulai banyak sehingga enzim kekurangan

elektron. Akibatnya elektron yang menyerap cahaya berkurang dan menghasilkan

nilai absorbansi turun. Setelah mengalami penurunan, nilai absorbansi mengalami

kenaikan lagi, ini diakibatkan karena ion H+ terus bergerak kadang mendekat

kadang menjauhi enzim. Fenomena ini menyebabkan enzim ada yang berinteraksi

E –H+

E –H+

E

E E

dengan ion H+ ada yang tidak. Ketika ada ion H+ yang terlepas dari enzim maka

nilai absorbansi akan naik lagi. Pola naik turun ini terjadi secara berulang hingga

didapatkan nilai absorbansi yang konstan. Nilai ini didapatkan karena sudah

banyak ion H+ yang terikat dan terlepas dari enzim sehingga terjadi

kesetimbangan.

Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa nilai absorban konstan saat

penambahan pH 5 lebih cepat didapatkan daripada penambahan pH 4. Dapat

dilihat pada penambahan buffer Tris-HCl pH 4 didapatkan nilai konstan pada

kisaran detik ke – 200 sedangkan pada penambahan buffer-Tris HCl pH 5

didapatkan nilai absorbansi konstan pada kisaran detik ke – 40. Hal tersebut

dikarenakan pada pH kisaran 5 hingga 5,5 adalah pH optimum dari enzim

Poligalakturonase. Keadaan tersebut mengakibatkan enzim mempunyai aktivitas

yang optimum sehingga elektron pada enzim cepat berinteraksi dan lebih cepat

terbentuk kesetimbangan akhirnya didapatkan nilai absorbansi konstan lebih

cepat.