Post on 07-Apr-2019
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan berkembang
menjadi krisis multidimensi sejak tahun 1997, sampai saat ini
masih terasa dampaknya menghimpit dan menekan geliat laju
pertumbuhan ekonomi, hal tersebut memberikan pelajaran bagi
kita bahwa orientasi pembangunan yang hanya bertumpu pada
tujuan pertumbuhan ekonomi melalui perusahaan perusahaan
besar akan mempersulit usaha untuk menciptakan pemerataan.
Demikian juga pembangunan yang disandarkan pada sisi
penawaran (hanya memperbesar produksi barang), melalui
pembangunan industri skala besar yang diarahkan pada produksi
barang yang bertumpu pada bahan baku impor menyebabkan
perekonomian nasional, terjebak dalam situasi perekonomian
dunia yang tidak kondusif. Kelompok-kelompok Usaha Besar
ternyata tidak berdaya untuk keluar dari kemelut tersebut,
terlebih lagi dengan makin kuatnya tekanan tekanan politik baik
Nasinal maupun internasional mengakibatkan para investor lebih
memilih keluar dan menarik investasinya didalam negeri. Dalam
situasi sulit seperti diatas Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Menengah (KUMKM) telah menunjukkan keandalannya bertahan
1
ditengah tengak krisis dan terus mendukung proses pemulihan
perekonomian nasional.
Dilain pihak KUMKM masih mengalami kesulitan dalam
memperoleh permodalan, mengembangkan teknologi dan inovasi
produksi, serta mengakses pasar,disamping itu KUMKM tidak
mempunyai kekuatan yang memadai untuk mengembangkan
sumber daya manusia dan sistem manajemen usaha, masalah
lainnya dari aspek eksternal yang sangat membatasi kemampuan
KUMKM untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain karena
rendahnya kemampuan untuk dapat mengakses informasi. Semua
masalah tersebut berinteraksi menjadi kendala yang sangat sulit
untuk dapat dieliminir oleh KUMKM sendiri tanpa adanya
penyatuan kekuatan dari KUMKM dan atau komitmen politik yang
kuat dari pemerintah. Menyadari kondisi seperti itu berbagai
kalangan telah mengedepankan solusi guna memperkuat pondasi
perekonomian daerah dan Nasional melalui pemberdayaan
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM). Solusi tersebut
memang sudah dioperasionalkan secara baik di era orde baru,
tetapi yang terlihat selama era reformasi sekarang ini adalah
kinerja Koperasi UMKM semakin jauh dari harapan, serta belum
sepenuhnya mampu untuk eksis bersaing dipasar gelobal bahkan
diwarnai oleh kecenderungan menurunnya usaha koperasi.
Dalam menghadapi kondisi ekonomi nasional dan
perekonomian dunia yang semakin kental diwarnai oleh persaingan
2
dan efisiensi, nampaknya KUMKM tidak lagi bersandar pada
dorongan dari luar, tetapi KUMKM harus dapat menjadikan unsur
luar dan segala permasalahan yang dihadapi sebagai tantangan
untuk lebih mengedepankan potensi internal. Namun demikian
KUMKM telah membuktikan keandalannya dalam menghadapi
kondisi yang paling sulit seperti pada era krisis moneter bahkan
berlanjut tahun 2008 ini terjadi krisis financial yang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
KUMKM.
Ketahanan tersebut mengindikasikan bahwa KUMKM
memiliki potensi yang besar, yang dapat diandalkan mampu
bertahan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional
sekaligus sebagai soko guru perekonomian ditengah tengah krisis
multidimensional. Untuk itu yang diperlukan sekarang adalah
diperlukan komitmen yang kuat dalam mengembangkan energi
potensial yang ada pada Koperasi UMKM dapat diubah menjadi
energi aktual untuk dapat dimanfaatkan seoftimal mungkin.
Adanya fenomena seperti diuraikan diatas dapat disimpulkan
sementara, bahwa upaya pemberdayaan Koperasi UMKM bukanlah
suatu komitmen kebijakan jangka pendek, tetapi merupakan proses
politik jangka panjang.
Dalam upaya mendorong percepatan proses pemberdayaan
KUMKM selama era reformasi juga terlihat sudah banyak isu politik
yang seharusnya dapat mempercepat (akselerasi) proses
3
pemberdayaan KUMKM, sehingga kalangan KUMKM serta para
pemangku kepentingan (stakeholders) dituntut berkemampuan
memberikan keyakinan kepada para pengambil keputusan agar
lebih berpihak kepada pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah yang merupakan kelompok masyarakat terbesar.
Selaras dengan visi, misi, dan arah kebijakan Gubernur dan
Wakil Gubernur NTB, salah satunya yaitu menumbuhkan ekonomi
berbasis sumber daya lokal dan mengembangkan investasi dengan
mengendepankan prinsip berkelanjutan, berupa pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif KUKM dengan tetap
berorientasi pada penumbuhan wirausaha baru dan peningatan
kualitas UMKM, Penciptaan iklim usaha KUMKM yang kondusif,
peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM sebanyak
1.000 Koperasi dan mewujudkan 500 Koperasi Simpan Pinjam
Syari’ah (KSP Syari’ah) sampai dengan tahun 2018 serta
pengembangan sistim pendukung usaha bagi KUMKM. Langkah ini
patut disyukuri sebagai upaya nyata keberpihakan pemerintah
daerah untuk pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Koperasi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
4
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, yang telah diubah dengan Undang
Undang nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1994
tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian
Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1994
tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997
tentang Kemitraan
5
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008
tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Nasional Tahun 2004-2009;
14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2001
tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka untuk Usaha
Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan.
15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2002
tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah.
16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1994
tentang Peningkatan Pembinaan Pengembangan Perkoperasian.
17. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999
tentang Pemberdayaan Usaha Menengah.
6
18. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 19/PER/M.KUKM/III/2007
Tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor
18/PER/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman Teknis Bantuan
Perkuatan Dalam Bidang Produksi.
19. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUKM/IV/2007
tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi Ditetapkan Tanggal
16 April 2007
20. Keputusan Menteri Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil
Republik Indonesia Nomor 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi Ditetapkan
Tanggal Pebruari 1998
21. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 351/KEP/M/XII/1998, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI
Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.
22. Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan
Unit Simpan Pinjam, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008
7
tentang Pedoman Penilaian Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
Simpan Pinjam Koperasi.
23. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 43/Kep/M.KUKM/VII/2004
tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Koperasi Ditetapkan
Tanggal 19 Juli 2004.
24. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Republik Indonesia Nomor 124/Kep/M.KUMK/IX/2004 tentang
Penugasan Pejabat Yang Berwenang Untuk Memberikan
Pengesahan Akta Pendirian Perubahan Anggaran Dasar Dan
Pembubaran Koperasi Di Tingkat Nasional Ditetapkan Tanggal 6
Oktober 2004.
25. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menegah Republik Indonesia Nomor 98/Kep/M.KUMKM/IX/2004
tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi Ditetapkan
Tanggal 24 Oktober 2004.
26. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 96/KEP/M.KUKM/IX/2004
tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi
Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
27. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 123/Kep/M.KUMK/X/2004
tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Dalam Rangka
Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar Dan
8
Pembubaran Koperasi Pada Provinsi dan Kabupaten/Kota
Ditetapkan tanggal 6 Oktober 2004.
28. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 130/Kep/M/KUKM/X/2004
tentang Pedoman Teknis Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha
Kecil Dibidang Usaha Industri Dan Ritel Bahan Pokok Kebutuhan
Masyarakat Ditetapkan Tanggal 15 Oktober 2004.
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun
2002 tentang Pengembangan Koperasi
30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 -2025;
31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas-Dinas Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat;
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 20013-2018 dimaksudkan untuk menghasilkan program-
program pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
yang terpadu dan responsive terhadap kebutuhan masyarakat.
Tujuan Renstra Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013-2018 sebagai berikut :
9
1. Tersusunnya kebijakan, program dan kegiatan yang akan
menjadi acuan bagi jajaran Dinas Koperasi UMKM dalam
mewujudkan pembangunan Koperasi dan UMKM sesuai dengan
visi dan misi yang telah ditetapkan.
2. Merupakan dokumen untuk menentukan kebijakan, arah dan
sasaran strategis yang ingin dicapai dalam pembangunan
Koperasi dan UMKM selama kurun waktu 5 (lima) Tahun.
3. Terwujudnya koordinasi dan keterpaduan antar sektor dan
program strategis yang berorientasi pada pencapaian tujuan
yang ditetapkan dalam visi dan misi.
4. Sebagai acuan dan tolok ukur dalam penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi
UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Renstra Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :
10
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Umum Pelayanan Dinas Koperasi UMKM Provinsi
Nusa Tenggara BaratBab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan FungsiBab IV : Visi, Misi Strategis dan Tujuan Sasaran, Strategis Kebijakan Bab V : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Bab VII : Penutup
11
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANANDINAS KOPERASI USAHA MIKR0 KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
A. Tugas pokok dan fungsi
Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-
Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Bab III Bagian
delapan Pasal 26 dan Pasal 27) bahwa Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat
mempunyai kedudukan (Pasal 26):
(1) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab pada Gubernur melalui Sekretaris Daerah .
(2) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh
Kepala Dinas.
(3) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara administratif
dikoordinasikan oleh Asisten Perekonomian dan
Pembangunan.
12
Tugas Pokok dan Fungsi (Pasal 27):
(1) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai
tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah berdasarkan asas otonomi, tugas pembantuan dan
dekonsentrasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
b. Perencanaan Program dan kegiatan Bidang Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum Bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
d. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas Bidang Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Bidang
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
13
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUBBAGIANPROGRAM DAN
PELAPORAN
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KELOMPOKJAFUNG
BIDANG PEMBINAAN KOPERASI
BIDANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH
BIDANG FASILITASI PERMODALAN DAN
SIMPAN PINJAM
SEKSIPEMBINAAN KELEMBAGAAN
KOPERASI
SEKSIPENGEMBANGAN USAHA
KOPERASI
SEKSIPEMBERDAYAAN
KOPERASI
SEKSIPEMASARAN DAN JARINGAN UMKM
SEKSI SARANA DAN SERTIFIKASI
UMKM
SEKSIPEMBERDAYAAN UMKM
SEKSI PERMODALAN DAN JASA
KEU. SIMPAN PINJAM
SEKSI PEMBERDAYAANSIMPAN PINJAM
SEKSIPENGAWASAN DAN
PENILAIAN SIMPAN PINJAM
BIDANGPENYULUHAN KOPERASI
DAN UMKM
SEKSIPENYULUHAN
KOPERASI
SEKSIPENYULUHAN
UMKM
SEKSIPEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
UPTD BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KOPERASI UMKM
SUB BAGIANTATA USAHA
SEKSI PENGEMBANGAN SDM/UMKM
SEKSI MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT
B. Struktur Organisasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASIDINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola
15
2.2.1. Susunan Kepegawaian
Keadaan pegawai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Propinsi Nusa Tenggara Barat per 31 Desember 2013 sebagai berikut :a. Jumlah pegawai
Jumlah pegawai sebanyak 86 orang (laki-laki 51 orang dan perempuan 35 orang)
b. Tingkat pendidikanPendidikan SD sebanyak 2 orang,SLTP sebanyak 1 orang, SLTA sebanyak 28 orang Sarjana Muda/DIII sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 48 orang dan S2 sebanyak 6 orang.
c. Pangkat/Golongan RuangGolongan I sebanyak 2 orang, golongan II sebanyak 21 orang, golongan III sebanyak 50 orang, golongan IV sebanyak 11 orang dan PTT sebanyak 2 orang
d. Eselonering Eselon II sebanyak 1 orang, Eselon III sebanyak 6 orang dan Eselon IV sebanyak 18 orang serta nonstruktural/staf sebanyak 61 orang.
e. Pendidikan Penjenjangan Spamen/Diklatpim Tk II sebanyak 0 orang, Spama/Spadya/Diklatpim Tk. III sebanyak 1 orang, Sepada/Sepala/Adum/Diklatpim Tk. IV sebanyak 14 orang, Fungsional Perencana 1 orang.
16
Susunan kepegawaian secara rinci dan selengkapnya seperti pada tabel berikut :
TABEL 1KONDISI PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO URAIAN
KONDISI 31-12-2013 KETERANGAN
Laki Pr Jumlah
1
2
3
4
5.
Jumlah Pegawai
Pejabat Struktural
Pejabat Fungsional
Staf PNS
Staf PTT
51
12
6
32
1
35
13
1
20
1
86
25
7
52
2
TABEL 2KONDISI PEGAWAI MENURUT JENIS KELAMIN PADA DINAS
KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO KELAMINJABATAN
TOTALSTRUKTURAL
FUNGSIONAL
STAF PNS PTT
1
2
Laki-Laki
Perempuan
12
13
6
1
32
20
1
1
51
35
Jumlah 25 7 54 2 86
TABEL 3
17
KONDISI PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO PENDIDIKANJABATAN
TOTALSTRUK.
FUNGS.
STAF PNS PTT
1
2
3
4
5
6
S.2
S.1
S.M.A/D.III
SLTA
SLTP
SD
6
19
-
-
-
-
-
6
1
-
-
-
-
22
-
28
1
1
-
1
-
-
-
1
6
48
1
28
1
2
Jumlah 25 7 52 2 86
TABEL 4
18
KONDISI PEGAWAI MENURUT PANGKAT/GOLONGAN PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO.
J A B A T A NTOTA
L
KETPEGAWAI PEG.
PANGKATESEL
. ESEL. ESEL.
WKL. SEKR
FUNGSI- STA
FSAAT
II.a III.a IV.a KORPRI ONAL INI1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 GOL. IV/e 2 GOL. IV/d 1 1 3 GOL. IV/c 1 1 4 GOL. IV/b 1 1 2 5 GOL. IV/a 4 1 2 7
JLH GOL. IV 1 5 1 0 4 0 11
6 GOL. III/d 1 15 2 3 21 7 GOL. III/c 2 1 8 11 8 GOL. III/b 12 12 9 GOL. III/a 6 6
JLH GOL. III 0 1 17 0 3 29 50
10 GOL. II/d 1 1 11 GOL. II/c 2 2 12 GOL. II/b 9 9 13 GOL. II/a 9 9
JLH GOL. II 0 0 0 0 0 9 21
14 GOL. I/d 15 GOL. I/c 1 1 16 GOL. I/b 1 1 17 GOL. I/a
JUMLAH GOL. I 0 0 0 0 0 2 2
JUMLAH PNS 1 6 18 0 7 52 84 JUMLAH PTT 2 JUMLAH PNS & PTT 86
TABEL 5
19
KONDISI PEGAWAI MENURUT ESELONERING PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO URAIAN L p JUMLAH31-12-2013
1
2
3
Kepala Dinas(Eselon II.a)
Sekretaris / Kabid Teknis / Kabalai diklat(Eselon III.a)
Kasubbag/Kasi(Eselon IV.a)
1
3
8
-
3
10
1
6
18
Jumlah 12 13 25
TABEL 6KONDISI PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN PENJENJANGAN
PADA DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONDISI 31 DESEMBER 2013
NO JABATANSPAMEN/
DIKLATPIM TK. II
SPAMA/SPADYA/DIKLAT
PIM TK. III
SEPADA/SEPALA/ADUM/
DIKLATPIM TK. IV
TOTAL
1
2
3
4
5
Eselon II.a
Eselon III.a
Eselon IV.a
Fungsional
Staf
-
-
-
-
-
1
5
-
-
-
-
1
16
2
2
1
6
16
2
2
Jumlah 0 6 21 27
20
2.2.2. ASET YANG DIKELOLA1. Tanah Persil bangunan Perumahan/Kantor per 31 Desember 2013,
sbb :
TABEL 7TANAH BANGUNAN PERUMAHAN /KANTOR PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
Urut
Kode JenisLuas(M2)
Harga(Rp. 000)
Ket
1.
2.
3.
4.
01.01.11.01.02
01.01.11.04.01
01.01.11.04.01
01.01.11.05.07
Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II Jl. Majapahit MatarmTanah Bangunan Kantor Pemerintah Jl. Erlangga mataramTanah Bangunan Pemerintah Jl. Pemuda No. 20 MataramTanah Kosong Lainnya Jl. Majapahit Mataram
437,00
4.300,00
8.089,00
96,00
284.050,-
4.300.000,-
4.044.500,-
4.800,-
Hak Pakai-sda-
-sda-
-sda-
Jumlah 12.922 8.633.350,-
2. Bangunan Gedung Kantor.Jumlah luas Bangunan Gedung Kantor pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB Per 31 Desember 2013 sbb:
21
TABEL 8JUMLAH LUAS BANGUNAN KANTOR PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
Nomor Sfesifikasi barang Keaadaan 31-12-2013KetUrut Kode Jenis
Luas(M2)
Harga(Rp 000)
12345678910111213141516
17
18
19
20
21
222324
25
03.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0103.11.01.01.0403.11.01.01.0403.11.01.05.01
03.11.
Bangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Kantor PermanenBangunan Gedung Laboratorium PermanenBangunan Gedung Laboratorium Permanen
74173
162176
5155204148
100428096
1513
13141
70
361
98
293
32350110
12
1.482.000,-72.500,-
194.400,-211.200,-
51.000,-66.000,-
118.000,-41.000,-48.000,-
100.000,-42.000,-80.000,-
115.200,-78.884,-18.860,-
131.000,-41.000,-
70.000,-
433.200,-
98.000,-
844.509,-
32.000,-16.898,-
132.000,-
12.000,-
Kantor UtamaKPRI SepakatRuang StafGedung KoperasiKantorKantor UtamaKantor IIGedung IIGedung IVGedung VDapurKSR/PMI UnTBSekretariat UntbParkirRuang Makan
LabLab II
Mushola
Mushola
Mushola
Ruang Kuliah
Kamar MandiKamar MandiRumah Dinas KadisAsrama
22
01.05.01
03.11.01.08.01
03.11.01.08.01
03.11.01.08.01
03.11.01.10.01
03.11.01.10.0503.11.01.10.0503.11.02.02.01
03.11.02.05.01
Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen Bangunan Gedung Tempat Pendidikan PermanenBangunan Kamar MandiBangunan kamar MandiBangunan Rumah Negara Gol. II Type A Permanen Asrama Permanen
Jumlah : 4.439.151,-
3. Alat Angkutan Roda – 4 (Empat)Jumlah angkutan darat roda 4 (empat) pada Kantor pada Dinas Koperasi UMKM Propinsi NTB per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
TABEL 9JUMLAH ANGKUTAN DARAT RODA 4 PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
Nomor Sfesifikasi barangKeadaan
31-12-2013Urut
Kode Jenis Merk/type JlhHarga
(Rp.000)
1 01.03.01.0 Sedan Toyota Vios 1 148.500,
23
23456789
10
1.0102.03.01.01.0302.03.01.01.0302.03.01.01.0302.03.01.01.0302.03.01.01.0302.03.01.01.0302.03.01.02.0302.03.01.02.0302.03.01.02.03
Station WagonStation WagonStation WagonStation WagonStation WagonStation WagonMinibusMinibusMinibus
Toyota Kijang KF. 70Toyota Kijang StationToyota Kijang StationMitsubishi L 300Toyota AvanzaToyota Kijang StationDaihatsu F-1-GMitsubishi L 300Inova G M/T
111111111
-33.400,-35.000,-25.006,-16.009,-136.350,
-162.750,
-150.000,
-26.056,-250.800,
-
Jumlah 10983.871,
-
4. Alat Angkutan Darat Bermotor Roda 2 (Dua)
Jumlah angkutan darat roda 2 (dua) pada Kantor Dinas Koperasi UMKM Propinsi NTB per 31 Desember 2013 sebagai berikut :
TABEL 10JUMLAH ANGKUTAN DARAT RODA 2 PADA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KONDISI 31 DESEMBER 2013
24
Nomor Spesifikasi Barang Keadaan 31-12-2013
urut Kode Jenis Merk/Type Jlah Harga
(Rp.000)123456789101112131415161718192021222324
02.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.0102.03.01.05.01
Sepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda MotorSepeda Motor
Honda Supra 125
Honda Supra 125
Honda WinHonda WinHonda C.86
AstreaHonda WinHonda WinHonda Win
HondaHondaHonda
Honda WinHonda Win
SuzukiSuzukiSuzukiSuzukiHonda
Honda Astrea C 86
SuzukiHonda Supra X
Honda GLHonda GL
Suzuki A 100
111111111111111111111111
13.300,-13.300,-
2.503,-2.503,-2.503,-2.503,-2,503,-2,503,-2.578,-2.578,-2.471,-2.121,-2.121,-1.275,-1.275,- 1.275,-
1.275,-2.225,-3.600,-3.600,-
12.400,-13.304,5013.304,50
1.257,-
Jumlah 24 108.278,-
5. Barang Inventaris LainnyaJumlah Inventaris Barang lainnya pada Dinas Koperasi UMKM Propinsi NTB per 31 Desember 2012 sebanyak 335 unit dengan nilai Rp. 2.153.421,49,- sedangkan jumlah inventaris barang lainnya per 31
25
Desember 2013 sebanyak 51 unit dengan nilain Rp. 101.853.082,30,- .
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
2.3.1. Jenis Pelayanan
A. Bidang Pembinaan Koperasi
1. Pengesahan Anggaran Dasar Koperasi
2. Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
3. Penggabungan dan Peleburan Koperasi
4. Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
5. Peningkatan Koperasi berkualitas melalui Pemeringkatan
Koperasi
6. Penilaian Koperasi Berprestasi dan Koperasi Award
7. Usulan pemberian tanda kehormatan/penghargaan atau
jasa bagi pejabat instansi terkait, Gubernur, Bupati,
Walikota, dan bagi tokoh masyarakat serta tokoh gerakan
koperasi.
8. Membuat usulan Provinsi /Kabupaten/Kota penggerak
Koperasi
26
9. Memberikan bimbingan teknis pengisian 16 buku wajib
koperasi, administrasi dan pengelolaan usaha Koperasi
binaan Provinsi dan lintas Kabupaten/ Kota.
10. Monitoring pelaksanaan RAT Koperasi dan pencapaian
kualitas Koperasi di Propinsi dan lintas Kab/Kota.
11. Memberikan bimbingan dan konsultasi bagi
Pengembangan koperasi kearah kemandirian
12. Menghadiri pembentukan koperasi binaan Prropinsi NTB
13. Menyajikan laporan perkembangan koperasi aktif dan
tidak aktif, Koperasi wajib RAT, Kelembagaan Koperasi,
keanggotaan Koperasi dan permodalan Koperasi
14. Membantu proses pelaksaan audit koperasi.
15. Melaksanakan seleksi terhadap koperasi dan
memfasilitasi koperasi penerima bantuan perkuatan,
hibah dan bansos
16. Memfasilitasi kegiatan magang, studi banding.
17. Monitoring koperasi yang dibentuk oleh kelompok
masyarakat
18. Memberikan dukungan bagi kegiatan pengelolaan
komoditi pijar, jarak pagar, jambu mete, kakao, dan
tembakau yang diusulkan Kabupaten Kota.
19. Melaksanakan pendataan koperasi perkecamatan.
20. Koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan koperasi
bidang Pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
kehutanan dan perkebunan , perikanan dan peternakan,
27
industri kerajinan dan pertambangan, ketenagalistrikan
dan aneka usaha.
B. Bidang Fasilitasi Permodalan dan Simpan Pinjam (FP
dan SP)
1. Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah
(KSPS)
2. Melaksanakan proses penerbitan Izin Operasional
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) , Pembukaan Kantor
Cabang KSP
3. Fasilitas Dana LPDB-KUMKM
4. Fasilitas Dana SUP-005 dan Program KUR
5. Fasilitasi Dana APBD
6. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam melalui
Penilaian Aspek Permodalan, Kualitas aktiva produktif,
Aspek Manajemen, Rentabilitas dan Likuiditas Koperasi
7. Fasilitasi Bagi Koppontren melalui Program TPKU
8. Fasilitasi Dana BUMN
9. Program Sertifikasi Hak Atas Tanah bagi Koperasi dan
UMKM
10. Melaksanakan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam
11. Melakukan monitoring dan evaluasi Koperasi penerimaan
dana bergulir baik yang bersumber dari APBD maupun
APBN
12. Melaksanakan pembinaan pengendalian terhadap KSP
28
C. Bidang UMKM
1. Pengembangan Wirausaha Baru dan Meningkatkan
kualifikasi usaha UMKM
2. Menyusun perencanaan dan program bidang pemasaran
dan jaringan usaha UMKM, Pemberdayaan UMKM, serta
Fasilitasi Sarana dan Prasarana UMKM.
3. Melakukan inventarisasi dan identifikasi UMKM dan
produk-produk UMKM.
4. Pembinaan kelembagaan dan usaha UMKM melalui
fasilitasi akses pemasaran dan jaringan usaha baik di
dalam maupun luar negeri bagi KUMKM yang memiliki
produk potensi ekspor; fasilitasi akses terhadap
peningkatan mutu / design / kemasan produk;
peningkatan akses terhadap teknologi dan informasi;
peningkatan akses terhadap permodalan dan
peningkatan kapasitas SDM UMKM.
5. Menyelenggarakan kegiatan Pasar Rakyat Bersubsidi.
6. Memfasilitasi UMKM dalam meningkatkan volume usaha
dan jaringan pasar melalui kegiatan promosi/ pameran/
display produk unggulan melalui Galery KUMKM.
7. Menyelenggarakan kegiatan Temu Usaha/ Temu Bisnis,
Misi Dagang dan Temu Kemitraan Usaha.
8. Sosialisasi Peraturan dan ketentuan UMKM, penyampaian
informasi pasar dan jaringan usaha UMKM.
9. Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan produksi,
pemasaran dan jaringan usaha pada UMKM binaan.
29
10. Memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan legalitas aspek
seperti SIUP, SITU, TDP, TDP, NPWP, Label Halal dan
HAKI, PIRT.
11. Melakukan pembinaan UMKM melalui Sentra dan
BDS/LPB.
12. Pemberdayaan dan pembinaan kelompok UMKM
13. Dukungan dana perkuatan kepada UMKM dan kelompok
ekonomis produktif.
14. Melaksanakan Bimtek pengembangan usaha serta
dukungan peralatan dan sarana usaha bagi UMKM.
15. Memfasilitasi UMKM atas usulan bantuan sarana dan
permodalan ( perkuatan , hibah maupun bansos ) yang
diajukan kepada Pemerintah , BUMN dan BUMD dan
lembaga keuangan lainnya.
D. Bidang Penyuluhan Koperasi dan UMKM
1. Menyusun rencana dan program kegiatan penyuluhan
Koperasi dan UMKM
2. Sosialisasi dan penyuluhan pengembangan kader
koperasi
3. Sosialisasi pengawasan internal/eksternal koperasi
4. Sosialisasi pemeringkatan koperasi
5. Melayani informasi pengembangan jaringan usaha
Koperasi dan UMKM.
6. Memberikan informasi kepada masyarakat melalui
pendidikan, pelatihan, penyuluhan Koperasi dan UMKM
30
7. Menghimpun, mempelajari dan memahami peraturan
dan ketentuan yang berlaku.
8. Mensosialisasikan Perundang-undangan tentang
Perkoperasian dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
secara langsung maupun melaui media cetak dan
elektronik serta website.
9. Mengadakan hubungan kerjasama dengan dinas instansi
terkait tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
rangka pelaksanaan tugas penyuluhan Koperasi dan
UMKM.
10. Mensosialisasikan tata hubungan yang saling
menguntungkan antara Koperasi dan UMKM dengan
badan usaha lainnya.
11. Menyebar luaskan informasi tentang koperasi dan UMKM
melalui media massa dan elekronik (Koran, TV dan
Radio).
12. Memberikan informasi KUMKM kepada masyarakat dan
gerakan koperasi melaui media cetak (Penerbitan
bulletin, pencetakan brosur, leaflet dan lainnya).
13. Melakukan penyuluhan pelaksanaan dan fasilitas akses
pembiayaan bagi KUMKM di tingkat Provinsi dan lintas
Kab/Kota.
14. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan penyuluhan Koperasi dan UMKM.
31
E. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1. Menyiapkan data Kepegawaian dan Usulan kenaikan
pangkat
2. Mengajukan usulan Satya Lancana Karya Satya
3. Mengajukan Permohonan Karis/Karsu
4. Mengajukan Permohonan Kartu Pegawai
5. Mengajukan Permohonan Kartu Taspen
6. Mengajukan Permohonan Kartu Askes
7. Menata, memelihara , mengadministrasi, melaporkan
serta mengajukan permohonan penghapusan
barang inventaris
8. Menyiapkan KIR barang inventaris
9. Memperoses pengajuan izin dan cuti
10. Memperoses administrasi Penjatuhan hukuman
disiplin
11. Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS
12. Koordinasi dan Sosialisasi kepegawaian ( kenaikan
pangkat, pemberhentian karena batas usia pensiun,
izin dan cuti ) bagi PNS lingkup Dinas Koperasi
UMKM Provinsi NTB
b. Sub Bagian Keuangan
1. Melakukan perencanaan, penarikan dan
pengadminisian serta pelaporan PAD
2. Melakukan penatausahaan dan pelayanan gaji
32
3. Mengajukan permohonan pembayaran
kegiatan/program dengan UP, TU, GU dan LS sesuai
DPA Dinas Koperasi UMKM melalui penerbitan SPP
dan SPM
4. Penatausahaan Pertanggung jawaban (SPJ) atas
pendapatan dan belanja dinas serta menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan
c. Sub Bagian Program dan Data
1. Penyusunan RENSTRA Dinas
2. Penyusunan RENJA Dinas
3. Penyusunan RKA-DPA
4. Penyusunan Laporan Tahunan
5. Penyusunan LAKIP
6. Penyusunan Laporan Semesteran
7. Pengolahan dan validasi Data Base Koperasi UMKM
melalui bimbingan teknis, rapat koordinasi, daftar
isian dan pengumpulan data ke Binaan Provinsi
maupun Kabupaten/Kota serta kerjasama pihak III
F. Balaidiklat Koperasi UMKM
1. Pendidikan dan pelatihan
2. Bimbingan teknis peserta diklat/pasca diklat
3. Koordinasi dan fasilitasi teknis monitoring dan
evaluasi diklat
4. Penyiapan dan pengelolaan data kediklatan serta
penata usahaan diklat
2.3.2. Kelompok Sasaran
33
Sasaran pembinaan dari Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB
antara lain :
1. Pengurus ,Pengawas, pengelola serta anggota Koperasi.
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
3. Kelompok – kelompok masyarakat ekonomis produktif/pra
koperasi.
4. Wirausaha Baru (WUB)
Sedangkan koordinasi pembinaan Dinas Koperasi UMKM NTB
antara lain :
1. Kementerian Koperasi dan UKM RI
2. Lembaga Pengelola Dana Bergulir – KUMKM
3. Lembaga-lembaga Penjaminan Kredit KUKM
4. Pemerintah Daerah
5. Dinas Instansi teknis terkait lainnya
6. Lembaga pengawas keuangan serta ombudshman
7. Dekopin wilayah provinsi NTB
8. Dinas Koperasi dan UKM Kab/Kota se-NTB
9. Lembaga perbankan
10. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah
11. Lembaga swadaya masyarakat
12. Tim Penggerak PKK Provinsi/Kab/Kota
13. Dan lain-lain
34
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD
3.1.1. Perkembangan Koperasi
Perkembangan Koperasi baik kelembagaan maupun kegiatan usaha mengalami peningkatan, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sbb:
a. Jumlah Koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, meningkat 123 unit atau 3,30% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebanyak 3.728 unit.
b. Jumlah anggota koperasi pada akhir tahun 2013 sebanyak 624.947 orang, menurun 33.848 orang atau 5,14% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebanyak 658.795 orang. Hal tersebut karena adanya rasionalisasi keanggotaan koperasi terutama pada Koperasi Unit Desa yang sasarannya untuk peningkatan kualitas keanggotaan.
c. Jumlah Pengelola Koperasi (Pengurus, Pengawas, Manajer dan Karyawan) yang dapat diserap oleh Koperasi akhir Tahun 2013 sebanyak 31.241 orang, menurun sebanyak 302 orang (0,96%) dibanding akhir Tahun 2012 sebanyak 31.543 orang
35
d. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi pada pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.649,071 miliar, meningkat Rp.53,426 miliar atau 8,97% dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebesar Rp.595,645 miliar.
e. Jumlah volume usaha koperasi pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.1.427,723 miliar, meningkat Rp.11,059 miliar (0,78%) dibanding kondisi akhir tahun 2012 sebesar Rp.1.416,664 miliar.
f. SHU yang diperoleh pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 60,979 miliar meningkat 3,878 miliar (6,79%) dibanding akhir Tahun 2012 sebesar 57,101 miliar.
f. Secara kuantitatif pencapaian target Koperasi Berkualitas akhir tahun 2013 dari targetnya sebanyak 2.000 unit realisasi pencapaian sampai akhir tahun 2013 sebanyak 2.012 unit (100,01%).
3.1.2.Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2008 menunjukkan hasil, secara riil sebagai berikut :
a. Jumlah UMKM akhir Tahun 2013 sebanyak 623.839 unit , jumlah tenaga kerja sebanyak 1.320.930 orang, jumlah UMKM yang dibina pada akhir tahun 2013 sebanyak 450 UMKM, secara kumulatif jumlah UMKM yang telah dibina oleh Dinas Koperasi UMKM se-NTB sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 2.453 UKM.
b. Jumlah total Asset UMKM sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp. 153,50 miliar, dan Omzet sebesar Rp. 747,982 miilyar.
c. Jumlah Sentra UKM di Provinsi NTB akhir Tahun 2013 sebanyak 75 Sentra dan 49 BDS, sedangkan yang dibina sebanyak 29 sentra UKM dari 28 BDS. (Satu BDS membina 2 sentra UKM).
36
d. Jumlah Usaha Kecil dan Menengah yang berorientasi ekspor tahun 2013 sebanyak 220 UKM yang tersebar di seluruh Propinsi Nusa Tenggara Barat.
3.1.3.Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP) Koperasi
a. Jumlah Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi pada akhir tahun 2013 yaitu sebanyak 2.596 unit, meningkat sebanyak 45 unit atau 1,73% dari akhir tahun 2012 sebanyak 2.551 unit.
b. Jumlah Anggota yang dilayani pada akhir tahun 2013 yaitu sebanyak 563.010 orang, meningkat sebanyak 39.738 orang atau 7,06% dari akhir tahun 2012 sebanyak 523.272 orang.
c. Jumlah modal sendiri pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 575,04 miliar meningkat sebesar Rp. 113,01 miliar (24,45%) dari akhir tahun 2012 sebesar Rp. 462,03 miliar.
d. Jumlah Volume usaha KSP/USP pada akhir tahun 2013 sebesar Rp. 1,41 Triliun meningkat sebesar Rp. 349,74 miliar atau 32,83% dibanding akhir tahun 2012 sebesar Rp. 1,06 Triliun. SHU yang diperoleh akhir tahun 2013 sebesar Rp. 95,20 miliar meningkat sebesar Rp. 44,42 miliar (87,47%) dibanding akhir tahun 2012 sebesar Rp. 50,78 miliar.
e. Secara kualitatif tingkat kesehatan KSP/USP Koperasi menunjukkan tingkat kesehatan yang baik, yaitu kategori Sehat sebanyak 115 unit meningkat 110 unit (2.200%) dan kategori Cukup Sehat sebanyak 471 unit meningkat 431 unit (1.077%. Dibanding kondisi akhir tahun 2012 jumlah KSP/USP sehat 5 unit, cukup sehat 40 unit
3.1.4. Dukungan Perkuatan bagi Koperasi dan UKM
Jumlah bantuan modal kerja yang telah disalurkan kepada Koperasi, Pengusaha Mikro, Pengusaha Kecil dan Kelompok Ekonomis Produktif sampai akhir tahun 2013 sebesar Rp.
37
155.384.400.000,- (seratus lima puluh lima milyar tiga ratus delapan puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) dengan rincian sbb:
a. Dana bergulir yang bersumber dari APBD (2007 – 2012) sejumlah
Rp.3.053.400.000, dengan rincian sebagai berikut :
NO JUMLAH DANA BERGULIR APBD PROVINSI
TAHUN JML KOP NILAI DANA JML PAD
1 2007 7 413.400.000 74.412.000
2 2008 28 520.000.000 93.600.000 3 2009 16 260.000.000 46.800.000 4 2011 43 860.000.000 154.800.000 5 2012 15 1.000.000.000 180.000.000
JUMLAH 109 3.053.400.000 549.612.0
b. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk Koperasi yang bersumber dari APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 2011- 2013 sejumlah Rp.3.677.000.000, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2011NO Nama Koperasi Alamat Jenis Bantuan Nilai ( Rp )
1 KSU Sejahtera Bersama
Mataram Bordir Computer Rp. 410,000,000
2 KUD Karya Makmur Lombok Timur Pupuk Rp. 150,000,000
3 KSU Sumber Rezeki Lombok Tengah Perbengkelan Rp. 125,000,000
4 KUD Wajar Lombok Barat RMU One Pas Rp. 100,000,000
5 KUD Sumber Tani Kabupaten Bima Pengolahan Garam Rp. 140,000,000
38
Jumlah Rp. 925,000,000
Tahun 2012
NO KAB/KOTA NAMA KOPERASI JENIS BANSOS NILAI (Rp.)
1 Lobar Kud Setia Jaya Pangan dan Sarana Produksi (Pupuk)
100.000.000
2 Loteng KSU Singapari Budidaya Jamur 80.000.
000
3 Loteng KUD Bina Karya Pangan dan Agro
Industri 100.000.000
4 KLU Kop. Angkutan Karya Bahari Kapal Wisata 320.000.000
TOTAL 600.000.000
Tahun 2013
NO KAB/KOTA NAMA KOPERASI JENIS BANSOS NILAI (Rp.)
1. Mataram KSU Puspasari Sedana Perbengkelan 50.000.000
2. Lombok Barat KUD Sadar Budidaya Kedelai 55.500.000
3. Lombok Tengah KUD Mertaguna Budidaya Kedelai 55.500.000
4. LombokTengah KUD Tara Budidaya Kedelai 55.500.000
5. Lombok Tengah Kopwan Stagen Kerajinan Tenun 100.000.000
6. Lombok Tengah Kopwan harapan Bersatu KerajinanKetak 100.000.000
7. Lombok Timur KUD Setia Utama Budidaya Kedelai 55.500.0008. Lombok Utara KSU Tunas Mandiri Bio Gas 130.000.000
39
9. Lombok Utara KUD Genem Meenten Bio Gas 130.000.000
10. Sumbawa PLTMH KSU Bukit Indah PLTMH 1.500.000.000
Jumlah 2.232.0.0
c. Dana Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari APBN (Deputi bidang pemasaran dan jaringan usaha Kementerian UKM RI ) tahun 2011- 2013 sejumlah Rp. 18.432.000.000, dengan rincian sebagai berikut :
NO JENIS BANTUAN 2011 2012 2013 TOTAL UN
IT
1
2.3.4.
5.
PASAR TRADISIONPENATAAN PKLUKM MARTRUMAH PROMOSIPLUT – KUKM
1.400.000.000
375.000.000102.000.000
--
800.000.000
750.000.000---
6.300.000.000
2.250.000.000455.000.000
2.000.000.000
4.000.000.000
8.500.000.000
3.375.000.000557.000.000
2.000.000.000
4.000.000.000
10
992
1
JUMLAH 1.877.000.000 1.550.000.000 15.050.000.000 18.432.000.000
d. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM yang bersumber dari APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 2011- 2013 sejumlah Rp.874.931.000,- dengan rincian sebagai berikut :
NO JENIS BANTUAN 2011 2012 2013 KET
1.
2.
3.
BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP I
BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II
BANTUAN DANA BAGI WIRAUSAHA PEMULA TAHAP II
-
-
-
-
-
-
542.000.000
112.500.000
220.431.000
46 WUP
16 WUP
21 WUP
40
JUMLAH - - 874.931.000 83 WUP
e. Bansos dari Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk 32 Koperasi (2012-2013) sejumlah Rp.660.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
* Tahun 2012 : Rp. 264.000.000,-
* Tahun 2013 : Rp. 596.000.000,-
f. Dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk KSP/USP dan Ptogram TPKU yang bersumber dari APBN (Deputy bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI ) tahun 2010- 2013 sejumlah Rp.17.500.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
* KSP/ USP Koperasi, 61 Kop : Rp.3.050.000.000,-
* Pengembangan Koperasi Perkotaan/ : Rp.5.700.000.000,-
Perdesaan, 114 Kop
Bantuan TPKU/ TPUS, 60 Kop : Rp. 8.750.000.000 ,-
TABEL 11PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARATPER 31 DESEMBER 2013
No Kabupaten/Kota Jumlah Koperasi (BH) Perkembangan
2011 2012 2013 (+/-) %
41
123456789
1011
MataramLombok BaratLombok UtaraLombok TengahLombok TimurSumbawa Sumbawa BaratDompuBimaKota BimaPropinsi
552397107457460450353203232136165
574420126510474481355229244143172
588472126549480454363243255143178
1452-
396-81411-6
2,4312,3
8-
7,641,26
-2,256,114,50
-3,48
Jumlah 3.512 3.728 3.851 123 3,30
TABEL 12PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN 2011 - 2013
No Uraian Satuan Perkembangan 2011 2012 2013 (+/-) (%)
1 Jumlah Koperasi Unit 3.512 3.728 3.851 158 5,77
2 Jumlah Anggota Org 628.284 658.795 624.947 (33.848) (5,14)
3Pelaksanaan RAT Unit 1.205 1.203 1.255 52 4,32
4 Koperasi Aktif Unit 3.003 3.225 2.627 (598)(18,54
)
5Koperasi Tidak Aktif Unit 509 503 1.224 721
143,34
6 Pengurus Org 11.255 11.653 11.812 159 1,367 Pengawas Org 10.462 10.881 11.150 269 2,47
8 Manager Org 732 745 594 (151)(20,27
)9 Karyawan Org 8.155 8.264 7.685 (579) (7,01)
10 Modal Sendiri Rp. Juta 455.972 595.645 649.071 53.426 8,97
11 Volume Usaha Rp. Juta1.385.2
151.416.6
641.427.7
23 11.059 0,7812 SHU Rp. Juta 45.705 57.101 60.979 3.879 6,7913 Asset Rp. Juta 1.144.9 1.398.7 1.522.4 123.67 8,84
42
17 47 19 2
TABEL 13REKAPITULASI PENCAPAIAN
KOPERASI BERKUALITAS TAHUN 2009 – 2013PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
No Kab/Kota Pencapaian 2009 – 2013Target Realisasi %
1 Mataram 405 266 65,682 Lobar 200 194 973 KLU 50 65 1304 Loteng 300 315 1055 Lotim 270 273 101,116 KSB 85 172 202,357 Sumbawa 250 141 56,408 Dompu 140 191 136,439 Kab. Bima 125 202 161,6010 Kota Bima 75 92 122,6711 Prop. NTB 100 101 101
Jumlah 2.000 2.012 100,60
TABEL 14
REKAPITULASI KERAGAAN KSP/USP - KOPERASI DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERIODE 2011 S/D 31 DESEMBER 2013
No. Uraian Satuan
T a h u n Perkembangan31 Des 2011
31 Des 2012
31 Des 2013 Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jumlah Koperasi Unit 3.512 3.728 3.851 123 3,29
2 Jumlah KSP/USP-Kop Unit 2.250 2.551 2.596 45 1,76
3Jlh Anggota yang dilayani Orang 412.074 523.272 563.010 39.738 7,06
4 Jumlah Volume Usaha Rp.juta 905.593.244 1.065.208.726 1.414.950.756 349.742.030 24,72
5 Jumlah Modal Sendiri Rp.juta 315.676.289 462.030.626 575.046.788 113.016.162 19,65
6 Jumlah Modal Luar Rp.juta 383.642.631 595.503.069 681.045.852 85.542.783 12,56
7 Jumlah SHU Rp.juta 35.272.817 50.782.894 95.906.115 44.423.221 46,66
43
Jumlah Asset Rp.juta 703.549.741 1.102.879.323 1.246.246.203 143.366.880 11,50
TABEL 15
JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAHPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
KEADAAN PER DESEMBER 2013
NO KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TAHUN 2013 PERKEMBANGANJUMLAH %
1 KOTA MATARAM 46.098 55.156 9.058 19,652 LOMBOK BARAT 108.606 118.251 9.645 8,883 LOMBOK UTARA 0 4.665 4.665 1004 LOMBOK TENGAH 116.919 128.256 11.337 9,705 LOMBOK TIMUR 144.171 157.449 13.278 9,216 SUMBAWA BARAT 8.104 11.583 3.479 42,937 SUMBAWA 38.788 46.760 7.972 20,558 DOMPU 21.842 26.756 4.914 22,509 BIMA 42.510 52.208 9.698 22,81
10 KOTA BIMA 17.569 23.180 5.611 31,94
JUMLAH 544.607 623.839 79.232 14,54DATA BPS TAHUN 2006
TABEL 16JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARATPER 31 DESEMBER 2013
NO JENIS USAHA JLH % TENAGA
KERJA % KET
1 Usaha Besar
414 0.06 17.977 1,76
2 Usaha Menengah
2.947 0.47 45.885 4,5
3 Usaha Kecil 6
2.339 9,97 164.542 16,14
4 Usaha Mikro
558.554 89.48 790.928 77,59
Jumlah
624.254
100 1,0
19,332
100
44
TABEL 17KERAGAAN UMKM BINAAN SEJAK TAHUN 2009 - 2013
DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTBPER 31 DESEMBER 2013
No Kab/Kota/Prov.T A H U N
Ket.2011 2012 2013
1 Jlh. UMKM 450 450 400
2 Asset (Rp.Juta) 5,970 6,107 5,685
3 Omzet (Rp.Juta) 90,215 94,933 91,908
4 Tenaga Kerja (Org) 1,303 1,318 1,235
TABEL 18POTENSI SENTRA DAN BDS
DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI NTB PER 31 DESEMBER 2013
NO KAB/KOTA SENTRA BDS UKM KET.
1 Kota Mataram 14 3 653 1,5802 Lombok Barat 14 5 814 2,5583 Lombok Tengah 12 11 744 1,6354 Lombok Timur 7 5 321 1,0365 Sumbawa Barat 1 1 52 1556 Sumbawa Besar 7 5 333 8077 Dompu 12 11 327 1,1838 Bima 5 3 395 1,0009 Kota Bima 6 5 216 621
Jumlah 78 49 3,855 10,575
JUMLAH TENAGA KERJA
45
3.2. Hasil – hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya
3.2.1. Pencapaian Perkembangan Koperasi lima tahun sebelumnya
Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya baik kelembagaan maupun kegiatan usaha, hal ini ditandai dengan beberapa indikator sebagai berikut:
a. Jumlah pencapaian Koperasi berkualitas 2009 - 2013 sebanyak 2.012 unit mengalami peningkatan sebanyak 925 unit dibanding lima tahun sebelumnya sebanyak 1.087 unit, dengan rincian Kualifikasi Sangat Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 8 unit meningkat sebanyak 8 unit atau 100% dibanding tahun 2008 sebanyak 0 koperasi. Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 662 unit meningkat sebanyak 422 unit atau 175,83% dibanding tahun 2008 sebanyak 240 unit sedangkan Koperasi dengan kualifikasi Cukup Berkualitas kondisi sampai dengan tahun 2013 sebanyak 1.342 unit mengalami peningkatan sebanyak 642 unit atau 91,71% bila dibandingkan tahun 2008 sebanyak 700 unit .
b. Jumlah Modal Sendiri yang dimiliki koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebesar Rp. 649,071 miliar, terjadi peningkatan sebanyak Rp.291,285 miliar atau 81,41% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.357,786 miliar.
c. Jumlah Volume Usaha yang dimiliki koperasi kondisi akhir akhir tahun 2013 sebesar Rp.1.427,723 miliar, terjadi peningkatan sebanyak Rp.523,238 miliar atau 57,85% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.904.485 miliar
d. Jumlah koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 3.851 unit, terjadi peningkatan sebanyak 953 Koperasi atau 32,88% dibanding tahun 2008 sebanyak 2.898 koperasi.
46
e. Jumlah Anggota yang dilayani kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 624.947 orang, terjadi peningkatan sebanyak 39.014 orang atau 6,66% dibanding tahun 2008 sebanyak 585.933 orang.
3.2.2.Pencapaian Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah
Evaluasi pencapaian hasil periode sebelumnya Usaha Kecil dan Menengah menunjukkan hasil, secara riil sebagai berikut :a. Jumlah sentra sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 29
sentra dan seluruhnya telah menjadi sentra unggulan dari 29 sentra dapat dirinci sentra klasifikasi A sebanyak 12 sentra UKM, klasifikasi B sebanyak 11 sentra UKM dan klasifikasi C sebanyak 6 sentra UKM .Pembedaan klasifikasi sentra UKM ditentukan oleh banyaknya UKM dalam sentra dan dana pembinaan yang diterima masing-masing Koperasi/USP.
b. Jumlah total asset sampai dengan akhir tahun 2013 sebesar Rp. 153,50 milyar dan omzet sebesar Rp. 747,98 milyar dengan jumlah tenaga kerja mencapai 271.071 orang
c. Jumlah UMKM yang berorientasi ekspor tahun 2013 sebanyak 220 UKM terdapat peningkatan sebanyak 36 UKM atau 19,57% bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 184 UKM.J
d. Jumlah UMKM yang dibina sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 sebanyak 2.453 UMKM terjadi peningkatan sebesar 509 UMKM atau 26,18% bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sejumlah 1.944 UMKM.
3.2.3.Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP) Koperasi
Pencapaian Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam (KSP/USP-Koperasi) sebagai berikut :
47
a. Jumlah KSP/USP-Koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 2.596 unit, terjadi peningkatan sebanyak 1.224 Koperasi atau 89,21% dibanding tahun 2008 sebanyak 1.372 unit
b. Jumlah Anggota yang dilayani oleh KSP/USP-Koperasi kondisi akhir tahun 2013 sebanyak 563.010 orang, terjadi peningkatan sebanyak 192.682 orang atau 52,03% dibanding tahun 2008 sebanyak 370.328 orang.
c. Jumlah KSP/USP-Koperasi yang dinilai dan berpredikat sehat tahun 2013 sebanyak 123 unit, sedangkan predikat cukup sehat sebanyak 549 unit terjadi peningkatan sebanyak 123 unit (28,87%) bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sebanyak 426 unit.
d. Jumlah Volume Usaha KSP/USP-Koperasi tahun 2013 sebesar Rp.1,41 Triliun mengalami peningkatan sebesar Rp. 733,51 milliar (107,64%) bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya sebesar Rp. 681,43 milliar.
TABEL 19PERKEMBANGAN KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYA
KONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013
No. Indikator Kondisi Th 2008
Kondisi Th 2013
PerkembanganJumlah %
1 Meningkatnya koperasi yang berkualitas : - Klas A (Sangat Berkualitas) 0 kop 8 kop 8 kop - - Klas B (Berkualitas) 240 kop 662 kop 422 kop 0,73 - Klas C (Cukup Berkualitas) 700 kop 1.342 kop 642 kop 91,71 2 Meningkatnya modal sendiri 357,786 M 649,071 M 291,285 M 81,41 Koperasi 3 Volume usaha koperasi 904,485 M 1.427,723 M 523,328 M 57,85
48
4 Jumlah koperasi 2.898 kop 3.851 kop 953 kop 32,88 5 Jumlah anggota koperasi 585.933 org 624.947 org 39.014 org 6,66
TABEL 20
PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH LIMA TAHUN SEBELUMNYATARGET 2008 DAN PENCAPAIAN TAHUN 2013
No. Indikator Kondisi Th 2008
Kondisi Th 2013
PerkembanganJumlah %
1 Meningkatnya jumlah UMKM binaan :
- Usaha Menengah 2.947 unit 2.946 unit (1) (0,03)
- Usaha Kecil 62.339 unit 62.339 unit -
- Usaha Mikro 478.684 unit 558.554 unit 79.870 16,68
2 Omzet 5,86 miliar 182,72 miliar 176,86 3.018
3 Meningkatnya jumlah UKM 184 UKM 184 UKM
Binaan berorientasi ekspor
4 Jumlah sentra yang dibina 29 sentra 29 sentra 0 -
5 Jumlah UKM yang dibina 0 1.500
TABEL 21
PERKEMBANGAN KSP/USP KOPERASI LIMA TAHUN SEBELUMNYAKONDISI 2008 DAN KONDISI TAHUN 2013
No. Indikator Kondisi Th 2008
Kondisi Th 2013
PerkembanganJumlah %
1 Meningkatnya KSP/USP 1.372 unit 2.596 unit 1.224 89,21 2 Jumlah anggota yg dilayani 370.328 org 563.010 Org 192.682 52,03 3 Penilaian kesehatan - Sehat 303 unit 123 unit (180) (59,40) - Cukup Sehat 426 unit 549 unit 123 28,87 4 Volume usaha 681,43 miliar 1,41 triliun 733,51 107,64
49
3.2.4.Pencapaian Pelaksanaan Diklat
Pencapaian pelaksananaan Diklat bagi Aparatur, Pengurus pengawas dan pengelola Koperasi dan UMKM sebagai berikut :
a. Jumlah aparatur yang telah mengikuti diklat kondisi akhir tahun 2013 sejak tahun 2009 sebanyak 4 angkatan dengan peserta 152 orang.
b. Jumlah Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi dan UMKM yang telah mengikuti diklat sejak tahun 2009-2013 sebanyak 132 angkatan dengan jumlah peserta 3.962 orang, dengan rincian sbb;
Diklat Akuntansi Koperasi sejumlah 18 angkatan
Diklat Penilaian Kesehatan KSP/USP sejumlah 12 angkatan
Diklat Manajemen Koperasi sejumlah 8 angkatan
Diklat Pengelolaan KSP/USP sejumlah 10 angkatan
Diklat Kewirausahaan sejumlah 74 angkatan
Diklat Pengawasan/ Auditimg Koperasi sejumlah 5 angktan
Diklat Penilaian kesehatan KSP/USP sejumlah 3 angkatan
Diklat Pengelolaan Kopwan sejumlah 2 angkatan
3.3. Analisa Isu-Isu Strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi.
3.3.1. Analisis Lingkungan Strategis
50
Analisis lingkungan strategis penting untuk dilakukan, karena keberhasilan pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah selalu berhubungan dengan kemampuan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam mengelola lingkungannya.
Analisis linkungan strategis dibedakan menjadi dua, yaitu Analisis Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Eksternal.
1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)Analisis Lingkungan Internal dimaksudkan untuk
mengetahui faktor-faktor internal yang dapat meningkatkan peran Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang meliputi kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
A. Kekuatan1. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun
2002 Tentang Pengembangan Koperasi.2. Adanya kewenangan dalam memproses Pengesahan
Badan Hukum Koperasi.3. Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM.4. Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM)
untuk pengembangan SDM KUMKM. 5. Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran
pembinaan untuk pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
6. Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB.
7. Adanya program penciptaan wirausaha baru yang akan membuka lapangan kerja baru.
8. Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan dunia usaha.
51
9. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
B. Kelemahan 1. Rendahnya tingkat kepedulian, kemampuan dan
kualitas pembina dalam memberdayakan KUMKM2. Tingkat profesionalisme aparat pembina dibidang teknis
masih terbatas. 3. Sarana dan Prasarana penunjang belum memadai4. Dukungan terhadap penciptaan iklim usaha KUMKM
belum memadai.5. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal dalam
pembinaan KUMKM.6. Rendahnya kemampuan mengakses permodalan 7. Penguasaan informasi dan teknologi masih terbatas8. Kurangnya disiplin, kreatifitas dan inovasi aparatur
dalam membina KUMKM9. Terhambatnya pengkaderan aparat pembina KUMKM
akibat tingginya mobilisasi/ mutasi SDM pembina KUMKM
2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)Analisis Lingkungan Eksternal ini dilakukan dengan
menempatkan faktor-faktor ekternal yang dapat mempengaruhi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang meliputi peluang dan ancaman/tantangan sebagai berikut :
A. Peluang
52
1. Adanya jumlah Koperasi UMKM yang cukup besar (jumlah koperasi tahun 2008 sebanyak 2.898 buah dengan jumlah anggota 585.933 orang dan modal sendiri sebesar Rp. 357,786 milyar sedangkan jumlah UMKM sebanyak 544.607 unit.
2. Terbentuknya lembaga penjaminan kredit daerah yang dapat memfasilitasi permodalan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
3. Adanya lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) yang dapat diakses oleh Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam pemenuhan modal usahanya.
4. Adanya kemitraan usaha antar pelaku usaha dengan stakeholder baik lokal, regional maupun internasional.
5. Adanya komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
6. Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7. Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
9. Tersedianya sumber-sumber pembiayaan kredit kepada Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
B. Ancaman/Tantangan1. Tingkat persaingan usaha yang semakin tajam untuk
produk sejenis.2. Belum siapnya Koperasi UMKM dalam menghadapi
pasar bebas dan tantangan global .
53
3. Rendahnya frofesionalisme pengelola koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk menghasilkan produk berorientasi ekspor.
4. Terdesaknya peluang usaha KUMKM dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan skala besar dan modern yang berdekatan dengan usaha tradisional.
5. Krisis ekonomi dan adanya gangguan keamanan dalam negeri yang berkepanjangan akan menjadi penghambat bagi perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
6. Rendahnya produktifitas usaha yang menimbulkan kesenjangan antara pelaku usaha mikro, kecil, menengah dengan usaha besar.
7. Terbatasnya akses Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah kepada sumber daya produktif terutama permodalan, teknologi, informasi dan pasar.
8. Kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih rendah serta kualitas kelembagaannya juga rendah yang berakibat pada kinerja dan citra koperasi kurang baik.
9. Iklim usaha bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah kurang kondusif.
3.3.2. Analisis Interaksi Faktor - FaktorAnalisis ini dilaksanakan dengan mencermati hubungan
interaksi faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diuraikan diatas sebagai berikut :
1. Interaksi Kekuatan Dengan PeluangDalam mencermati interaksi antara kekuatan dan
peluang ini yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan kekuatan yang dimiliki berupa :
54
a. Adanya Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor : 1 Tahun 2002 Tentang Pengembangan Koperasi, adanya kewenangan dalam memproses pemberian Badan Hukum Koperasi,
b. Tersedianya SDM Pembina Koperasi UMKM, c. Adanya lembaga teknis daerah (Badiklatkop UMKM)
untuk pengembangan SDM KUMKM, d. Tersedianya sarana dan prasarana serta anggaran
pembinaan untuk pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
e. Tersedianya informasi dan teknologi bagi koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi UMKM Provinsi NTB,
f. Adanya program penciptaan wirausaha baru yang akan membuka lapangan kerja baru,
g. Terjalinnya koordinasi antar Instansi/Dinas pembina dengan dunia usaha,
h. Adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk memanfaatkan peluang yang ada bagi pengembangan KUMKM di Provinsi NTB. Hal ini karena adanya adanya jumlah Koperasi UMKM yang cukup besar ,
i. Terbentuknya lembaga penjaminan kredit daerah kepada Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, adanya lembaga pengelola dana bergulir bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang akuntabel,
j. Adanya kemitraan usaha antar pelaku usaha dengan stakeholder, adanya komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
k. Adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah) yang mendukung
55
pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
l. Adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
m. Tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tersedianya sumber-sumber pembiayaan kredit kepada Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Kekuatan dan peluang tersebut diatas merupakan modal dasar untuk mewujudkan koperasi berkualitas dan menumbuhkan wirausaha baru.
2. Interaksi Kekuatan Dengan AncamanDengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki diatas
secara maksimal, efektif dan efisien dapat menghadapi globalisasi perekonomian dunia seperti persaingan usaha yang semakin tajam, kurang profesionalismenya pengelola koperasi, kesadaran masyarakat untuk berkoperasi masih rendah serta kualitas kelembagaannya juga rendah yang berakibat pada kinerja dan citra koperasi kurang baik, iklim usaha bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah kurang kondusif, terbukanya peluang usaha skala besar dan modern yang menjadi tantangan bagi usaha mikro kecil dan menengah.
3. Interaksi Kelemahan Dengan PeluangDengan memahami kelemahan–kelemahan tersebut diatas
maka diperlukan komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah terhadap pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, melalui Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang akuntabel, adanya kemitraan antar pelaku usaha dengan
56
stakeholder, adanya dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah) yang mendukung pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, adanya kesempatan berusaha yang luas bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, tersedianya potensi Sumber Daya produktif bagi pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4. Interaksi Kelemahan Dengan Ancaman.Kelemahan – kelemahan yang dapat menghambat
pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat perlu diupayakan penanggulangannya, atau diminimalisir dalam rangka mencegah dan mengatasi ancaman yang muncul sehingga dampak dari ancaman tersebut tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap pengembangan sektor Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melalui analisis interaksi faktor-faktor seperti tersebut diatas, maka dapat ditetapkan Visi, Misi dan faktor penentu keberhasilan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan pedoman dan faktor pendorong dalam mengupayakan pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
3.3.3. Faktor – Faktor Penentu Keberhasilan1. Adanya landasan hukum yang kuat terhadap pengembangan
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.2. Adanya dukungan Aparatur Pembina Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Adanya dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti bangunan gedung kantor bagi pembina Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta bangunan fisik gedung dan
57
gudang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai sarana usaha.
4. Adanya dukungan pembiayaan dari pusat (Kementerian Koperasi dan UKM RI) berupa dukungan perkuatan dan Bantuan Sosial yang meliputi fasilitas pembiayaan usaha, peningkatan sumber daya manusia dan sarana penunjang usaha Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
5. Adanya Anggaran APBD untuk memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Dari analisis internal maupun ekternal serta faktor kekuatan dan peluang yang mendukung dalam pembinaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah akan sangat membantu dalam keberhasilan pelaksanaan pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
58
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS
DAN KEBIJAKAN
4.1. V i s i
Dalam upaya memacu pemberdayaan Koperasi UMKM di Nusa Tenggara Barat, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menetapkan Visi yaitu “Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Berkualitas, Mandiri dan Berdaya saing “ Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat bertujuan untuk mewujudkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sehat kelembagaan dan usaha, memiliki kualitas pengelolaan, administrasi dan permodalan serta memiliki kemandirian yang berperan sebagai motor penggerak dalam perekonomian daerah maupun nasional . Diharapkan di Daerah Nusa Tenggara Barat tumbuh dan berkembang Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sehat, berkualitas dan mandiri sehingga mampu menciptakan lapangan usaha baru, meningkatkan kesempatan berusaha bagi masyarakat dan mampu menyerap tenaga kerja guna mengurangi pengangguran.
4.2. M i s i
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan harus ditunjang oleh Misi – misi yang merupakan pernyataan
59
penetapan tujuan, sasaran yang ingin dicapai dan dirumuskan dengan jelas serta dilaksanakan secara konsisten.
Rumusan Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah “Memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang berkualitas, Mandiri dan berdaya saing secara global”.Dari uraian di atas dapat dipertegas bahwa misi yang diemban adalah untuk mewujudkan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sbb:
Berkualitas : Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang memiliki kualitas Manajemen pengelolaan yang baik, kualitas permodalan, kualitas pelayanan bagi anggota dan masyarakat, serta berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah.
Mandiri : Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dapat berdiri sendiri tanpa selalu bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan, pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri.
Berdaya Saing: Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dikelola secara profesional, menghasilkan produk berkualitas dan mampu menghadapi persaingan di pasar global
Dengan memperhatikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh KUMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka pemberdayaan KUMKM perlu ditingkatkan kualitas Manajemen pengelolaan , kualitas permodalan, kualitas pelayanan bagi anggota dan masyarakat, agar memiliki kemandirian dan daya saing dalam menghadapi pasar global sekaligus berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
60
Pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah, namun masih terbuka berbagai peluang usaha baru bagi Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, harus didukung kemauan politik yang kuat dari Pemerintah serta komitmen membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan yang berbasis pada mekanisme pasar guna menciptakan pembangunan yang semakin berkeadilan dan transparan serta menciptakan lebih banyak peluang baru untuk pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
4.3. Tujuan dan Sasaran 4.3.1. Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan di atas, agar lebih konkrit akan dijabarkan lebih detail pada pernyataan tujuan, sasaran dan kegiatan – kegiatan strategis yang harus dilakukan dalam rencana kerja tahunan. Tujuan yang telah dirumuskan untuk dicapai dalam tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan Kualitas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, unggul, mandiri dan berdaya saing. Kebijakan pembangunan perekonomian daerah saat ini tidak lagi bertumpu pada peningkatan kuantitas semata akan tetapi lebih kepada peningkatan kualitas dan peran Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai motor penggerak roda perekonomian dengan menciptkan iklim yang kondusif bagi pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain melalui penyederhanaan perijinan, layanan publik, peningkatan akses pada berbagai bidang usaha termasuk sebagai rekanan Pemerintah Daerah.
61
2) Meningkatkan kemandirian KUMKM dengan mengelola SDM dan SDA secara optimal.
Dalam rangka mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang mengarah pada industrialisasi dengan tetap menjaga pasokan bahan baku yang bertumpu pada mekanisme pasar dengan prinsip persaingan yang sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, harus didukung dengan pengelolaan SDM dan SDA secara optimal sehingga terciptanya kemandirian KUMKM dan adanya kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
3) Meningkatkan Daya saing Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasar global
Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 dan persaingan usaha yang sermakin tajam, Koperasi dan UMKM harus memiliki pondasi yang kuat dari sisi kelembagaan dan usaha, permodalan, kualitas SDM serta akses terhadap berbagai sumber daya produktif termasuk pemanfaatan informasi teknologi (IT) dan mengacu pada kebijakan pembangunan ekonomi yang mengarah pada industrialisasi dengan tetap menjaga pasokan bahan baku dan didukung dengan iklim usaha yang kondusif, mampu berinovasi mengembangkan kualitas produk yang dihasilkan serta memilki keunggulan kompetitif yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota dan masyarakat.
4.3.2. S a s a r a nSasaran yang ingin dicapai, sesuai dengan Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (2013-2018) adalah sebagai berikut :
1. PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN, PERMODALAN DAN PELAYANAN KOPERASI DAN UMKM
62
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Berkualitas, Mandiri dan Berdaya saing adalah sebagai berikut :a. Meningkatnya Koperasi berkualitas sebanyak 1.000
unit dengan kriteria; Tidak berkualitas menjadi Cukup berkualitas sebanyak 315 Koperasi, Cukup Berkualitas menjadi Berkualitas sebanyak 670 Koperasi dan Berkualitas menjadi Sangat Berkualitas sebanyak 15 Koperasi sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 22/Per/M.KUKM/IV/2007 tentang pedoman pemeringkatan Koperasi.
b. Meningkatnya pelaksanaan RAT Koperasi sebanyak 70% dari total jumlah Koperasi.
c. Meningkatnya kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi dari 1.255 KSP/USP menjadi 1.255 KSP dengan kriteria Sehat sebanyak 20 KSP, Cukup Sehat sebanyak 517 KSP, Kurang Sehat sebanyak 116 KSP, Tidak Sehat sebanyak 2 KSP dan Sangat Tidak Sehat sebanyak 600 KSP sesuai Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang pedoman penilaian kesehatan KSP/USP dan 35.3/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KJKS/ UJKS
d. Berkembangnya 500 Koperasi Simpan Pinjam Syari’ah (KSPS).
e. Peningkatan kualifikasi UMKM dari WUB menjadi Usaha Mikro sebanyak 2.000 Unit, Mikro menjadi Kecil sebanyak 200 Unit dan Usaha Kecil menjadi menengah sebanyak 100 unit.
2. PENINGKATAN KEMANDIRIAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menuju kepada peningkatan kemandirian
63
KUMKM adalah kemandirian KUMKM dari segi permodalan, sarana dan prasarana usaha, memiliki jaringan usaha yang kuat yang ditandai dengan :a. Meningkatnya jumlah Modal Sendiri Koperasi sebesar
10% per tahun milyar dari Rp.649,017 milyar menjadi Rp.1.045 Triliun.
b. Meningkatnya jumlah volume usaha koperasi sebesar 5 % per tahun dari Rp.1.442,723 milyar menjadi Rp.1.856,885 milyar
c. Meningkatnya SHU Koperasi sebesar 7% per tahun dari Rp.95,906 milyar menjadi Rp.134,513 milyar.
d. Meningkatnya jumlah UMKM yang dibina sebanyak 2.000 unit terdiri atas usaha menengah 50 unit, usaha kecil 400 unit dan usaha mikro 1.550 unit.
e. Tumbuh dan berkembangnya Wirausaha baru sebanyak 5.000 unit.
3. MENINGKATKAN DAYA SAING KOPERASI DAN UMKM DALAM PASAR GLOBAL
Indikator keberhasilan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam meningkatkan daya saing KUMKM dalam pasar global yaitu keberhasilan KUMKM dalam mengakses berbagai sumberdaya produktif antara lain akses pasar, permodalan, informasi teknologi (IT), serta meningkatnya kompetensi SDM pengelola KUMKM yang ditandai dengan :a. Meningkatnya jumlah Koperasi sebanyak 375 Koperasib. Meningkatnya jumlah anggota koperasi sebanyak
7.500 orangc. Meningkatnya jumlah pengelola Koperasi sebanyak
2.250 orangd. Meningkatnya kompetensi SDM KUMKM melalui
Diklat, sebanyak 75 Angkatan atau 2.250 orange. Meningkatnya produktifitas usaha 5.000 KUMKM
64
f. Meningkatnya akses pasar KUMKM g. Meningkatnya sarana dan prasarana usaha KUMKM
4.4. Strategi dan Kebijakan
Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:1. Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi 2. Pengembangan kewirausahaan dan Keunggulan kompetitif
Usaha Mikro Kecil dan Menengah3. Penciptaan iklim usaha UMKM yang kondusif 4. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan
UMKM
Sedangkan program - program yang akan dilaksanakan pada tahun 2013-2018 untuk mewujudkan tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :1. Pelayanan administrasi perkantoran2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur4. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan5. Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah6. Penciptaan iklim usaha UMKM yang kondusif 7. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UMKM8. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan
UMKM9. Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
TABEL 22
65
ISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNANKOPERASI DAN UMKM
MISI TUJUAN SASARANMemberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang berkualitas, Mandiri dan berdaya saing secara global
1. Meningkatkan Kualitas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, unggul, mandiri dan berdaya saing.
2. Meningkatkan kemandirian KUMKM
dengan mengelola SDM dan SDA
secara optimal.
3. Meningkatkan Daya saing Koperasi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam pasar global
1. Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang berkualitas, Mandiri, dan berdaya saing yang dikelola secara profesional serta ditopang dengan produktifitas usaha anggota Koperasi dan UMKM yang unggul.
2. Meningkatnya kemandirian pengelolaan usaha dan permodalan koperasi UMKM yang mampu memberikan pelayanan prima kepada anggota dan masyarakat.
3.Teruwujudnya Koperasi dan UMKM yang memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi pasar global dan sebagai lembaga ekonomi kerakyatan.
66
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan APBD
Untuk melaksanakan berbagai arah kebijakan dan strategi, serta
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Koperasi dan UMKM
maka dicanangkan program.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/ operasional
67
- Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- Penyediaan peralatan rumah tangga
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar
daerah
- Penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
- Pemeliharaan arsip kantor (pengelolaan arsip)
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
- Pendidikan dan pelatihan formal
- Pembinaan pengendalian dan pengawasan kepegawaian
- Pembinaan mental dan fisik aparatur
68
4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD (LAKIP, LPPD, LKPJ dll )
- Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
- Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun (LKPD)
- Penyusunan pelaporan akhir tahun SKPD
- Penyusunan rencana kerja SKPD
- Penyusunan data base KUMKM
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Program peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
- Peningkatan manajemen aset/ barang daerah
6. Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang
konduksif.
- Perencanaan, koordinasi, dan pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah
- Fasiltasi legal aspek bagi UMKM
7. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah.
- Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis
- Pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi/UMKM
- Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil Menengah
69
- Monitoring; evaluasi dan pelaporan
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah.
- Pengembangan klaster bisnis
- Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil
Menengah
- Fasilitasi permodalan dan sarana usaha bagi industri rumah
tangga, industri kecil dan industri menengah
- Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil
Menengah
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
- Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program
pembangunan koperasi
- Peningkatan sarana dan prasana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian
- Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi
berprestasi
- Pemeringkatan dan penilaian kesehatan Koperasi
- Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha
koperasi
- Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi
- Rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern
pada jenis usaha koperasi
70
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.2. Program dan Kegiatan APBN
Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro
1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
- Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan KUMKM dan
Aparatur
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
- Tersusunnya program dan kegiatan
3. Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi
- Meningkatnya pangsa pasar produk UMKM
4. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
- Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang KUMKM
5. Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan/Kelompok
Kerja/Konsultasi
- Sinkronisasi dan terselenggaranya koordinasi dengan intansi
terkait dan stakeholder lainnya
6. Monitoring dan Evaluasi
- Tertib dan teradministrasinya pelaksanaan kegiatan
7. Pembinaan dan Konsultasi
- Fasilitasi program pembinaan KUMKM melalui Pusat Layanan
Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM
8. Koordinasi Kualitas Pelayanan Publik
71
- Meningkatnya kualitas pelayanan KUMKM kepada publik
5.3. Program dan kegiatan pembinaan non budgeter (dana
pihak ke III)
1. Pendampingan dan konsultasi usaha KUMKM
- Meningkatnya kualitas usaha KUMKM
- Meningkatnya kemandirian KUMKM dalam pengelolaan
sumber daya produktif
5.4. Indikator, Sasaran dan Hasil dari masing-masing Program
dan Kegiatan
5.4.1 APBD
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Tersedianya biaya operasional/jasa surat menyurat
perkantoran
- Tersedianya jasa komunikasi (telp/fax, koran/majalah),
sumber daya air dan listrik
- Terselenggaranya pemeliharaan/perijinan kendaraan
dinas/ operasional roda 4 dan roda 2
- Tersedianya peralatan dan bahan kebersihan kantor
- Terselenggaranya kegiatan pelayanan administrasi
perkantoran
- Tersedianya barang cetak dan penggandaan surat-
surat dinas
- Tersedianya komponen instalasi listik/penerangan
bangunan kantor
72
- Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang
mendukung kegiatan-kegiatan Kantor
- Tersedianya peralatan rumah tangga yang medukung
kegiatan kantor
- Terfasilitasinya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
ke luar daerah
- Terbayarnya Honorarium Tenaga Pengelola Keuangan
SKPD, Honor Daerah, TKD Honda dan TKD, Honorer
Dekon yang masuk Data Base Pemda Provinsi NTB
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
- Terpemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
- Pemeliharaan rutin gedung kantor
- Terselenggaranya pemeliharaan rutin/berkala mobil
jabatan
- Terselenggaranya pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung
kantor
3. Program peningkatan disiplin aparatur.
- Tersedianya Pakaian Harian Pegawai
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
- Berkembangnya wawasan dan pengetahuan aparatur
- Terselenggaranya Kegiatan Pembinaan Mental dan
Fisik Aparatur
73
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan.
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD (LAKIP)
- Laporan Keuangan Semesteran
- Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
6. Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah
yang konduksif.
- Penyusunan dan sinkronisasi program serta evaluasi
pelaksanaan program/kegiatan
7. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah.
- Terbinanya wirausaha baru
- Fasilitasi Legal aspek bagi KUMKM
- Diklat Kewirausahaan bagi KUKM, Diklat Auditing bagi
pengawas Koperasi, Diklat Manajemen Pemasaran,
Diklat Manajemen Keuangan bagi KUMKM dan Diklat
Kelembagaan bagi Koperasi Diklat Kelompok Ekonomi
Produktif, Diklat Akuntansi Komputer bagi Koperasi,
Diklat kewirausahaan bagi KUMKM, Diklat Akuntansi
Lanjutan bagi Koperasi.
- Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah
74
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah.
- Terbinanya UMKM, Sentra dan BDS
- Dukungan perkuatan kepada koperasi
- Penyelenggara pasar rakyat bersubsidi
- Tersedianya dukungan permodalan dari perbankan
dan lembaga keuangan lainnya
- Pengembangan KUKM yang responsif gender
- Promosi Produk KUKM
- Evaluasi Pembinaan Koperasi dan UMKM
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
- Pengembangan Kelembagaan Koperasi dan Dukungan
Hari pangan Sedunia serta Bulan Bhakti Gotong
Royong
- Mendorong percepatan pelaksanaan RAT Koperasi
- Pemeringkatan dan penilaian kesehatan Koperasi
- Peningkatan Kualitas dan Prestasi Koperasi
- Magang bagi pembina dan pengelola Koperasi
- Sosialisasi dan implementasi UU No. 17 Tahun 2012
- Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan
KSP/USP Koperasi binaan Provinsi
- Rakor/Evaluasi Dana Perkuatan Koperasi
5.3.2 Dekonsentrasi/APBN
1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
75
- Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan KUMKM
dan Aparatur
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
- Tersusunnya Program dan Kegiatan pembinaan KUMKM
3. Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi
- Pendampingan dan fasilitasi promosi KUMKM
4. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
- Meluasnya Pemahaman Masyarakat Tentang KUMKM
5. Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan/Kelompok
Kerja/Konsultasi
- Terselenggaranya Rapat Koordinasi
6. Monitoring dan Evaluasi
- Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
7. Pembinaan dan Konsultasi
- Terfasilitasinya Program Pembinaan KUMKM melalui
Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM
- Terfasilitasinya KUMKM terhadap akses permodalan
(Bankuat, Dana bergulir, Bansos dll)
8. Koordinasi Kualitas Pelayanan Publik
- Terinventarisasinya Masalah Publik Terkait KUMKM
5.4. Perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Indikatif
1. Bantuan Perkuatan Modal kepada Koperasi dan UMKM dari Dana
APBN Kementerian Koperasi dan UKM RI.
2. Modal Dana Bergulir dari LPDB
76
3. Kegiatan-Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM RI yang
dilaksanakan di Daerah
4. Pembiayaan KUKM dari Modal Ventura
5. Bantuan Perkuatan Modal dari BUMN/S
77
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
Dengan tersusunnya kebijakan Program dan kegiatan yang akan
menjadi acuan bagi jajaran Dinas Koperasi UMKM dalam mewujudkan
pembangunan Koperasi dan UMKM sesuai dengan Visi dan Misi yang telah
ditetapkan dan merupakan dokumen untuk menentukan arah yang ingin
dicapai dalam pembangunan Koperasi dan UMKM selama kurun waktu 5
tahun, maka diharapkan terwujudnya koordinasi dan keterpaduan antar
sektor terhadap program Strategis yang berorientasi pada pencapaian
tujuan yang ditetapkan dalam Visi dan Misi sebagai acuan dan tolok ukur
dalam penilaian kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
TABEL 23INDIKATOR KINERJA
DINAS KOPERASI UMKM PROVINSI NTBSASARAN KONDISI AKHIR
TH. 2013SASARAN 5 TAHUN
TH. 2018URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4
1 Terwujudnya Koperasi - Meningkatnya kualifikasi 2.012 Kop 1.000 Kop
78
.Koperasi Berkualitas
dan UMKM yang tangguh - Sangat Berkualitas 8 Kop 15 Kop
unggul, produktif, mandiri dan berdaya saing yang - Berkualitas 662 Kop 670 Kop
dikelola secara profesional - Cukup Berkualitas 1.342 Kop 315 Kop
dan ditopang oleh kegiatan - Kurang Berkualitas 0 Kop 0 Kop
usaha anggota dan UMKM. - Tidak Berkualitas 0 Kop 0 Kop
- Meningkatnya Pelaksanaan RAT 53% Kop 70% Kop
- Meningkatnya Jumlah KSP Koperasi 2.596KSP/USP 50 KSP
- Meningkatnya Kesehatan KSP/USP Kop. 614
KSP/USP 1.255 KSP
- Sehat 115KSP/USP 20 KSP
- Cukup Sehat 471KSP/USP 517 KSP
- Kurang Sehat 26KSP/USP 116 KSP
- Tidak Sehat 2KSP/USP 2 KSP
- Sangat Tidak Sehat 641KSP/USP 600 KSP
2. Meningkatnya akses
- Meningkatnya modal sendiri koperasi 649,071 Juta +10%
/tahun
dan pangsa pasar- Meningkatnya volume usaha koperasi 1.427,723 Juta + 5%
/tahun
Koperasi dan UMKM - Meningkatnya SHU koperasi 95.906,115 Juta + 7%/tahun
- Meningkatnya jumlah KSP Syariah 0 Unit 500
KSPS
- Meningkatnya kualifikasi usaha UMKM
- Usaha Menengah 50 Unit 100 Unit - Usaha Kecil 400 Unit 200 Unit - Usaha Mikro 1.550 Unit 2.000 Unit
- Menumbuhkan Wirausaha Baru 99.194 Unit 5.000 Unit
3. Terwujudnya Kop dan - Meningkatnya jumlah koperasi, 3.851 Kop 375 Kop
UMKM sebagai lembaga ekonomi kerakyatan
- Meningkatnya jumlah pengelola koperasi 31.241 Orang 2.250 Orang
4. Meningkatnya Pelayanan
- Meningkatnya jumlah anggota koperasi 624.947 Orang 7.500 Orang
Koperasi - Meningkatnya jumlah kualitas SDM132 Akt/3.962 Orang
75 Akt/ 2.250 Orang
KUMKM TAHUN 2009-2013
79
BAB VIIP E N U T U P
Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Tahun 2013-2018 dilaksanakan sebagai acuan dasar dalam Pembangunan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sedang Pengembangannya diserahkan kepada Prakarsa masyarakat yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan Sosial Politik Masyarakat. Dengan demikian, Rencana Stratejik Pembangunan koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah bersifat fleksible dan dalam pelaksanaannya bersifat dinamis, sepanjang proses pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dilaksanakan secara efektif dan efesien.
Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah yang didukung oleh stakeholder. Untuk itu Pemerintah perlu memberdayakan masyarakat agar dapat berperan aktif dalam proses pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan diperlukan mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program secara intensif dan terintegrasi. Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat dituntut secara proaktif meningkatkan peran Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam proses pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dengan demikian diharapkan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat berkembang sesuai dengan potensi sumber daya dan kondisi yang ada dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mataram, Februari 2014
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat,
80