Post on 27-Oct-2020
99
Bab VI. KONSEP PERANCANGAN
Palsafah Shoringi lempo
Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan
tanpa kasih. sayang adalah kezaliman.
Dari falsafah tersebut. dapat dipetik unsur kasih sayang
dan unsur kekuatan dimana bila keseimbangan kedua unsur
tersebut tercapai maka prinsip dasar pendidikan latihan
bela diri kerapo dinilai berhasil.
Maka kedua unsur tersebut akan mendasari konsep perancang-
an Gedung Pusat Perkemi.
Untuk menampilkan unsur kasih sayang tersebut dalam peran-
cangan ini perlu ditampilkan:
- Sesan yang komunikatif
- Kesan yang sederhana
- Kesan yang selaras dengan lingkungan
Untuk menampilkan unsur kekuatan dalam perancangan ini perlu
ditampilkan:
- Kesan yang kokoh, kuat
- Kesan yang disiplin dan teratur
- Kesan yang memiliki hirarki
100
VI.1. KONSEP. PERANCANGAN TAPAK
VI.1.1. PENCAPAIAN TAPAK
Tujuannya untuk memperoleh letak Main Entrance yang raemudah
kan pengunjung, mudah mengenali dan masuk ke dalam tapak
deng&n cara aman, maka kriteria pemilihan Main Entrance:
- Mudah dilihat.
- Mudah dicapai.
- Tidak raengganggu lalu lintas disekitarnya.
- Di jalan besar/utama.
Kesimpulan:
- Alternatif A sebagai Main Entrance (pintu masuk)
- Alternatif B sebagai Pintu Eeluar
- Alternatif C sebagai Side Entrance
VI.1.2. ORIENTASI MASSA
Dipertimbangkan orientasi massa terhadap:
a. Matahari
b. Angin
c. View
d. Lingkungan Sekitar
e. Kebisingan
Aa a. Terhadap Matahari
Panas raatahari yang mempengaruhi bangunan adalah pk 9.00
sampai pk 16.00
Untuk menahan sinar raatahari langsung dapat diatur dengan:
- Over stek yang cukup lebar
- Sirip-eirip perabuat bayangan
101
PENCAPAIAN KE DALAM SIDE
102
- Penanaman pohon peneduh
Untuk massa bangunan dapat diatur:
- Pembukaan tidak boleh mengarah/menghadap langsung Ice
Timur/Barat.
- Demikian pula untuk ruang-ruang latihan terbuka tidak
mengarah langsung ke Timur/Barat.
Ad b. Terhadap angin
Untuk aktivitas yang membutuhkan "banyak pertukaran udara
segar maka potensi angin dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkia (arah angin berherabus arah Tenggaxa/Barat Laut).
Untuk aktivitas di luar ruangan (out door) yang tidak ter-
lalu banyak angin dapat diatur dengan perletakan massa
disekelilingnya sebagai barier ataupun penataan landscape
misalnya mengatur pohon yang rindang dan lebat sebagai
barier.
Ad c. Terhadap View
Yiew disekitar tapak ada yang.khusus atau menarik maka
harus diupayakan view yang menarik didalam tapak.
Maka orientasinya ke dalam site itu sendiri,dengan demikian
penataan landscape dan permainan ruang luar sangat diper-
lukan.
Ad d. Terhadap Idngkungan Sekitar
Lingkungan aekitar saat ini masih relatif tidak terlalu
padat, namun harus dipertimbangkan interaksi antara tapak
dan lingkungannya, misalnya pengturan parkir, penenpatan
entrance dan penanggulangan masalah kebisingan.
103
Ad e. Kebisingan
Kebiaingan yang mempengaruhi tapak berasal dari 2 sumber
yaitu :
- Kebisingan yang berasal dari Jalan Raya.
- Kebisingan yang timbul karena aktivitas di dalam tapak.
Untuk kebisingan yang berasal dari Jalan raya dapat diku-
rangi dengan :
- Bangunan yang butuh ketenangan. diletakkan cukup ;Jauh
dari jalan.
- Membuat perbedaan dengan tinggi permukaan Ja-la11*
- Menanam pohon yang cukup lebat daunnya.
- Menanarai ruraput pada tanah-tanah kosong.
Untuk kebisingan yang ditirabulkan oleh aktivitas di dalara
tapak ':
- Mengelompokkan ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan
dalam zone tersendiri (tidak bercampur dengan kelompok -
ruang yang raraai).
- Membuat perbedaan tinggi dengan zone yang berbeda.
- Menanami pohon yang cukup lebat sebagai barier.
104
VI.1.3. SIRKULASI DALAM TAPAK
Sirkulasi yang ada dapat dibedakan:
- Sirkulasi kendaraan
- Sirkulasi manusia
Sirkulasi kendaraan sebaiknya dibedakan sirkulaei kendaraan
yang publik dengan sirkulasi kendaraan service demikian pula
fasilitas parkimya.
Sirkulasi raanusia sebaiknya juga dipisahkan misalnya dengan
membedakan atau raembatasi sirkulasi orang luar dan sirkula-
si orang dalara, misalnya dengan membuat perbedaan tinggi
lantai dan penyelesaian landscape yang baik.
Faktor keamanan bagi pejalan kaki, yaitu peraisahan antara
sirkulasi pe^alan kaki dan kendaraan sedapat mungkin di-
hindari crossing,
VI.1.4. POLA JALAH
Dengan memperhatikan ragam aktivitas yang ada maka pola
jalan menyebar akan didapat berbagai keuntungan sebagai
berikut:
- Dapat mempunyai pusat orientasi misalnya plaza/ruang ter-
buka,
- Orang/pengunjung dapat dengan mudah memilih arah mana
yang akan ditempuh/dituju.
- Pencapaian ke masing-maBing aktivitas akan lebih merata.
Pola Parkii
Mengingat jumlah parkir yang dibutuhkan sangat banyak, maka
dipilih sistim parkir tegak lurus karena menghemat area
105
parkir, di samping itu lebih aesuai dengan bentuk tapak
yang hampir persegi pan^ang.
VI.1.5 LANDSCAPE
Pemanfaatan pertamanan dalam perancangan ini mutlak diper-
lukan antara lain:
- Menyatukan manusia, bangunan dan alam sekitaraya
- Merangsang emosi seseorang dalam menikmati suasana bagian
demi bagian (serial vision)
- Mengurangi refleksi sinar matahari (yang menyebabkan silau)
- Sebagai ruang-ruang pengarah, peneduh dan menguatkan ke-
san ruang
- Sebagai paru-paru lingkungan tapak
- Pemanfaatan ruang/bagian yang tidak terpakai
Penghi^auan
Dibutuhkan eleman pohon/tanaman:
- Sebagai peneduh parkir, ruang terbuka, plaza, taman dan
pedestrian (tanaman besar)
- Sebagai Tiew/tanaman hias (tanaman perdu)
- Sebagai penutup tanah/permadanipenghijauan (rumput-
ruinputan)
Pengerasan
Pedestrian,plaza, terapat parkir, tempat latihan membutuhkan
pengerasan.
Bahan perkerasan harus dipertimbangkan:
- Tahan lama
- Tidak licin
- Tidak menyilaukan
maka tempat parkir dan jalan menggunakan aspal.
Pedestrian dan plaza menggunakan batu pecan Cbatu gilang)
yang diatur.
Tempat latihan menggunakan Corn block.
Perlengkapan Tapak
- Sanitasi
. Pembuang air taman (misalnya air hujan) disalurkan ke
parit disekeliling tapak
- Penerangan Buatan
. Sebagai penerangan ruang luar
. Pembentuk suasana
. Pengarah jalan
. Hiasan/View tanam
- Tempat Duduk
. Diletakkan di tempat teduh
. Sebagai sarana komunikasi
. Sebagai sarana untuk menikmati suasana
- Terapat Bunga
. Sebagai View tanam
. Penghalang/pengarah
. Pengubah suasana
- Kolam-kolam
. Sebagai View tanam
. Penyejuk lingkungan
. Pengubah suasana
- ICotak Sampah
. Untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
secara keseluruhan
106
FUNGSI TANAMAN
107
PUIiGSI TANAMAK
108
JEHIS TANAMAH
109
TAhfAMAAi
PCMRBNTUK.
TAJU7UN&
A/CAS/AACAC/A
FOUA
C.BMAJZA Atf&tAlCASISA&l&A
JEHIS TANAKAN
110
VI.1.6. POLA MASSA
Dalam penentuan pola massa harus dipertimbanglcan sebagai
berikut:
- Pemisahan aktivitas yang jelas menurut kelorapok dan fung-v
sinya
- Pemisahan antara aktivitas yang membutuhkan ketenangan
dan aktivitas yang tidak membutuhkan ketenangan
- Memberikan kesan yang' ramah dan komunikatif
- Memberikan suasana yang menyatu dengan alam lingkungannya
Maka dengan memperhatikan kebutuhan ruang dan aktivitas yang
ada, jelas diperlukan pola massa yang menyebar dengan kon-
sekwensi:
- Pemakaian selasar sebagai penghubung
- Terjadi banyak ruang luar sehingga diperlukan perencanaan
Macro space (pengikat keseluruhan massa dalam site) dan
Micro space (sebagai pengikat massa dan kelompok massa)
VI.1.7. KUAHG LUAR
Disini ruang luar dibedakan tnenjadi ruang positif dan ruang
negatif.
Ruang positif adalah suatu ruang luar yang didalamnya ter-
dapat fungsi dan aktivitas manusia, dan sebaliknya disebut
ruang negatif. Maka ruang poeitif akan diolah, diatur dan
disesuaikan dengan fungsi ruang luar tersebut, sedang ru-
ang akan diatur, ditata secara alamiah.
111
VI.1.8. Z O N I N G
- Zone Publik
Merupakan daerah yang dapat dicapai oleh umum, diraana
benar-benar setiap saat umum dapat mencapainya antara
lain fasilitas parkir.
- Zone Semi Publik
Merupakan daerah yang kegiatannya adalah fasilitas yang
dapat dipakai oleh umum maupun oleh orang dalam (peng-
huni),
Yang terraasuk kelompok ini antara lain:
. Fasilitas kantor
. Fasilitas latihan fisik
. Fasilitas kesehatan
. Pasilitas pendidikan non fisik
- Zone Non Publik
Merupakan daerah yang dipakai khusus untuk kegiatan orang
dalam (penghuni) dimana umum tidak diperkenankan sembarang
an raasuk.
Yang termasuk kelorapok ini antara lain:
. Pasilitas penginapan kenshi
- Zone Service
Merupakan daerah untuk melayani segala aktivitas dalam
site.
Yang termasuk kelorapok ini .adalah;
. Fasilitas service
Penentuan Zoning
Tujuannya untuk memudahkan pengaturan lay out massa dalam
112
site dan menjadi dasar dalam perancangan selanjutnya.
Kriteria penentuan zoning antara lain:
• Pengelompokan jenis dan hubungan aktivitas.
- Xarakteristik dan hubungan ruang.
- Pemilihan konsep massa dan ruang luar.
- Sirkulasi dan pencapaian.
- Keadaan tapak.
113
Z O N I N G
114
VI.2. PERANCANGAN BAHGUHAN
VI.2.1. BENTTJK MASSA
Untuk dapat memberi ciri pada Bangunan Gedung Pusat Perkemi
dengan gedung-gedung olah raga yang lain, diperlukan konsep
tersendiri yang diambil dari falsafah Shorinji Kempo maka
maka bangunan ini harus dapat menampilkan keaan-kesan seba-
gai berikut:
- Komunikatif, mudah dimengerti
- Sederhana
- Selaras dengan lingkungannya
- Kokoh, kuat
- ledisiplinan dan keteraturan
- Menunjukkan hirarki/tingkatan
Kesan kotnunikatif, mudah dimengerti dapat ditampilkan dengan
memperlihatkan fungsi ruangnya, misalnya ruang serba guna
sebagai tempat bertanding dapat diperlihatkan tribunnya.
Ruang penginapan kenshi, sebagai tempat tidur sementara
dapat diperlihatkan deretan ruang dan kaca-kaca jendela yang
berulang-ulang.
Eesan sederhana dapat ditampilkan dengan bentuk yang sesuai
dengan fungsi dan kebutuhannya, miaalnya untuk ruang pengi-
napan kenshi cukup dengan atap perisai saja. Untuk ruang
serba guna perisai dengan sedikit modifikaei.
Kesan selaras dengan lingkungan dapat ditarapilkan dengan
memperhatikan apakah bentuk bangunan sudah sesuai dengan
iklim yang ada si lingkungannya, misalnya untuk menjawab
tuntutan iklim tropis kita menggunakan gaya arsitektur
115
tropis dengan ciri-ciri overstek yang lebar sebagai penahan
cahaya matahari dan curah liujan (penampilan arsitektur atap)
Kesan kokoh dan kuat dapat ditampilkan dengan menonjolkan
struktur utainanya, misalnya:
. Ukuran atau dimensi yang cukup besar untuk kolom dan balok
nya.
. Dengan sengaja memperlihatkan struktur yang digunakan.
Kesan disiplin dan keteraturan dapat ditampilkan dengan mem-
perlihatkan keteraturan bentuk bangunan itu sendiri, misa.1-.
nya raodul atau jarak kolom yang teratur, dimensi kolom dan
balok yang teratur.
Kesan hlrarki/tingkatan dapat ditampilkan dengan memberikan
perbedaan-perbedaan ketinggian, misalnya unsur tangga seba-
gai tanda perbedaan tingkat/ketinggian. Penyelesaian atap
yang diatiu? secara bersuBun.
VI.2.2. STRUKTUR DAK SAHAH
Sesuai dengan bentuk massa, maka pemilihan struktur bangunan
harus dipertimbangkan terhadap persyaratan/kriteria-kriteria
penentunya;
- Meraenuhi syarat stabil,kuat, kaku.
- Sesuai dengan fungsi bangunan.
- Pelaksanaannya harus mudah dikerjakan oleh tenaga dalam
negeri (tidak memakai teknologi khusus).
- Ekonomis.
Maka dipilih sistim struktur ran;-;ka sebagai struktur utama
nya.
Bahan yang dipakai harus ditin^au dari beberapa kriteria
116
antara lain:
- Suat/tahan lama.
- Ekonomis.
- Mudah didapat.
- Mudah dikerjakan (sudah dikenal dan sering dipakai di
Indonesia),
- !Fidak membutuhkan perawatan khusus.
Maka dengan meraperhatikan kriteria-kriteria tersebut di
atas, dapat disimpulkan:
- Kolom, balok, pelat lantai dipakai bahan beton bertulang.
- Rangka atap untuk bentang tidak lebih dari 15 meter dapat
menggunakan bahan kayu jati dan untuk bentangan yang le-
bih dari 15 meter digunakan rangka baja karena lebih efi-
sien.
- Penutup lantai pada umumnya menggunakan teraso 30x30.
. Untuk kamar mandi/WC dipakai mosaik
. Untuk tempat latihan tertutup di ruang serba guna dan
ruang SEIHO menggunakan parket kayu 3ati
. Untuk ruang mesin, genset dan pompa dipakai bahan
rabat beton
- Dinding, pada umumnya menggunakan bahan batu bata, pa-
sangan i batu dengan tinggi trasrarn 60 cm.
Untuk kamar mandi/WC tinggi trasram 200 cm.
- Atap, penutup atap menggunakan genting kodok jenis tera-
kota agar serasi dengan lingkungan sekitar.
117
VI.2.3. HENENTUAN MODUL
Batasan untuk menentukan modul adalah:
- Studi gerak
- Studi prabot
- Studi balian material
Dengan demikian akan didapat ruang gerak yang fungsionil
dan efisien.
Studi gerak:
Studi prabot
Studi bahan material
Modul dasar
Modul struktur
Modul perancangan i
Studi ruang
Modul ruang
Keeimpulan yang dapat diambil dari studi modul (lihat gam-
bar) adalah:
- Modul daear 30 cm
- Modul perencanaan 120 cm
- Modul struktur kelipatan 120 cm
118
MODUL BAHAN
119
MODUL PERABOT
120
STUDI GERAK
121
STUDI GERAK
123
VI .2 .4 . SISIIH UTILITAS
- Penghawaan
Sistim penghawaan yang dibutuhkan adalah penghawaan alami
Bebab untuk olah raga bela diri lebih banyak membutuhkan
pertukaran udara yang baik dan cukup (Natural Cross Venti
lation). Hal ini dapat dicapai dengan cara:r
. Pertukaran udara dalam ruang dengan sistim pembukaan
pada dua eisi ruang.
. Penggunaan eleman-eleman landscape yang dapat mereduksi
panas sinar matahari secara langsung.
. Mengurangi/menanan sinar matahari yang masuk secara lang
sung ke dalam ruang.
- Penerangan
Sistim penerangan yang dlbutuhkan adalah penggunaan pene-
rangan alam yang semaksimal mungkin. Hamun demikian juga
diperlukan penerangan buatan untuk menanggulangi perubah-
an cuaca dan untuk aktivitas di malam hari.
Sumber penerangan listrik dari PLH dan untuk saat-saat
dimana terjadi kekosongan aliran listrik PLF digunakan
aliran listrik yang berasal dari genset.
- Air bersih
Sumber air diambil dari PAM,sebagai cadangan digunakan
beberapa titik sumur bor.
Pendistribusian air bersih ke tiap unit dipakai sistim
Down Feet, maka diperlukan tandon dengan ketinggian tandon
harus lebin tinggi dari titik kebutuhan yang paling tinggi
- Pembuangan sarapah
124
Sampan yang dihasilkan dari bangunan ditampung di kotak-
kotak sampah', kemudian dikumpulkan pada suatu tempat yang
dapat dengan mudah dicapai oleh dinas kebersihan.
Sistim TelekomunikaBi
. Komunikaai antax bagian di dalam kompleks
Diaediakan interkom atau aiphone pada ruang-ruang yang
memerlukan.
. Komunikasi dengan pihak luar
Digunakan pesawat telepon dari Perumtel yang langsung
dapat berhubungan dengan pihak luar.
Pencegah kebakaran
. Menyediakan tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang
yang rawan terhadap kebakaran (portable fire protection)
. Di luar bangunan akan dipasang Pilar Hidrant yang dihu^
bungkan dengan jaringan air bersih,
Sisitim Pembuangan air hujan
Air hujan yang turun diterima oleh atap dialirkan melalui
talang-talang yang disediakan, kemudian diteruskan ke sa-
luran drainage kompleke yang direncanakan routenya sesuai
dengan kelandaian daerah yang direncanakan.
Sistim pembuangan air kotor dan kotoran
Seluruh air kotor dari bangunan dapat dibuang langsung
ke saluran kotaf tetapi untuk air yang berasal dari WC
harus dialirkan ke septic tank kemudian ke sumur peresap.
Sistim penangkal petir
Digunakan sistim radio aktif, diletakkan di tengah kom-
pleks/pada bangunan yang cukup tinggi,iceuntungannya sis-
125
sistim ini hanya menggunakan satu kawat arde tembaga yang
dihubungkan/ditanam dalam tanah, disamping itu sistim::.±ni
cukup efisien melindungi seluruh bangunan di dalam kom-
pleks.
Perhitungan Air Bersih (Data: MEE)
- Kebutuhan personil fasilitas kantor dan fasilitas kesev-
hatan;
1 hari / orang = 5 galon
Diperlukan 47 x 5 galon = 235 galon
- Ketmtuhan personil fasilitas penginapan atlit:
1 hari / orang = 50 galon
Diperlukan 720 x 50 galon = 36.000 galon
- Kebutuhan personil fasilitas service:
1 hari / orang = 15 galon
Diperlukan 36 x 15 galon = 540 galon
Kebutuhan air total 36.775 galon = 165.487,5 liter/hari
= 165,46 m5 = 165 m3.
Jika kapasitas menara air diperhitungkan berdasarkan kece-
patan pompa untuk menaikkan air ke menara bekerja penuh °
sebanyak 10 kali pengisian dalam sehari maka kapasitas me-
nara air yang dibutuhkan ^ 16,5 m .