Post on 02-Sep-2020
54
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengembangan
Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah (1) Sebuah Lembar kerja
Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning
pada materi aritmetika sosial kelas VII SMP, (2) Penilaian isi materi dan desain
LKPD oleh ahli materi dan ahli desain serta ahli instrumen angket, (3) Respon
pendidik matematika dan peserta didik terhadap LKPD yang telah dibuat, (4) Hasil
belajar peserta didik terhadap penggunaan LKPD berbasis pendekatan Contextual
Teaching and Learning pada materi aritmetika sosial kelas VII SMP.
Pada penelitian ini, bahan ajar dikemas secara menarik dan memberikan
variasi warna dan gambar, penggunaan bahasa yang mudah dipahami sehingga
membuat peserta didik antusias dalam membaca dan mempelajarinya, sistematis
dengan menyajikan materi sesuai dengan kemampuan pemahaman konsep yang
dimiliki peserta didik. Pada tahap ini peneliti mengembangkan produk bahan ajar
berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan Contextual
Teaching and Learning.
Langkah-langkah penyusunan dan pengembangan LKPD tersebut telah
dirangkum dalam prosedur pengembangan dengan menggunakan model 4-D (four-
D). Tahapan-tahapan pengembangan model 4-D terdiri atas tahapan define, design,
development dan dissemination. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap
pengembangan (develop) hal ini dikarenakan keterbatasan waktu penelitian dan
keterbatasan biaya serta keterbatasan kemampuan peneliti. Pada tahap penyebaran
55
(disseminate) hanya dilakukan di satu sekolah yaitu SMPS Islam Terpadu Trio
Batanghari. Penyebaran dilakukan pada kelas VII.1 dan pendidik matematika
SMPS Islam Terpadu Trio Batanghari.
Tahap-tahap yang telah dilakukan dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah sebagai berikut:
4.1.1 Tahap Define (Pendefinisian)
Tahap define merupakan tahap awal dalam pengembangan LKPD yang
ditujukan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pengembangan
LKPD itu sendiri. Pada tahap ini ada lima tahap analisis yang dilakukan, yakni
analisis awal akhir, analisis tugas, analisis materi dan analisis tujuan pembelajaran.
1. Analisis Awal Akhir
Analisis awal akhir bertujuan untuk menetapkan masalah dasar yang
dihadapi dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pengembangan LKPD.
Dengan analisis ini akan didapatkan gambaran fakta, harapan, dan alternatif
penyelesaian masalah dasar yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan
LKPD yang dikembangkan.
Pada tahap ini, dilakukan kajian terhadap kurikulum yang sedang berlaku di
sekolah yang menjadi tempat penelitian. Kurikulum yang sedang berlaku di SMPS
Islam Terpadu Trio Batanghari adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013
merupakan rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dalam ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Kurikulum yang mulai diberlakukan pada tahun 2013 ini selain mendukung kepada
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan, dirancang pada Kompetensi
Dasar (KD) yang diikat dalam Kompetensi Inti (KI).
56
Melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam
pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 yaitu dengan pembelajaran
yang berorientasi pada keaktifan peserta didik. Oleh karenanya pada tahap
pendefinisian ini peneliti memutuskan untuk mengembangan LKPD yang
merupakan media cetak yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning.
Adapun dalam pelajaran materi aritmetika sosial pada kelas VII
SMP/MTs dalam Kurikulum 2013 menyatakan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:
Kompetensi Inti (KI)
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif denagn lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakann. Mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitunhg, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
57
Kompetensi Dasar (KD)
KD 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur
alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
KD 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
KD 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika
sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara).
KD 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara).
2. Analisis Tugas
Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan
utama yang akan dikaji dan menganalisisnya ke dalam himpunan keterampilan
tambahan yang mungkin diperlukan. Analisis tugas dilakukan dengan menganalisis
tugas yang cocok untuk materi aritmetika sosial. Analisis tugas juga dilakukan
melalui analisis LKPD pendidik mengenai tujuan, bentuk dan cara pengevaluasian
tugas yang diberikan kepada peserta didik serta melihat kecocokan tugas tersebut
dengan dasar dan materi yang dipelajari.
58
Jenis tugas pada materi aritmetika sosial di kelas VII SMPS Islam Terpadu
Trio Batanghari sesuai dengan kurikulum 2013 dan buku matematika edisi revisi
2017 yaitu yang mengarahkan peserta didik untuk lebih aktif dan lebih mandiri
sesuai tahap-tahap pengerjaan LKPD.
3. Analisis Materi
Pembelajaran materi aritmetika sosial pada kelas VII SMP/MTs sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD). KD yang harus dicapai peserta didik pada materi
aritmetika sosial adalah (1) Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait
aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara), (2) Menyelesaikan masalah berkaitan degan
aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara). Sesuai dengan KD maka indikator
pembelajaran materi ini adalah sebagai berikut.
a. Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto, tara).
b. Menentukan keuntungan dan kerugian.
c. Menentukan bunga tunggal dan pajak.
d. Menentukan diskon, bruto, tara, dan neto.
4. Analisis Tujuan Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran dimaksudkan agar kompetensi yang
hendak dicapai dapat terfokuskan dan tidak meluas kepada topik lain. Sehingga
penyusunan bahan ajar dapat sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum.
59
Sesuai dengan KD dalam Kurikulum 2013 dan indikator pembelajaran, rumusan
tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan
aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara).
b. Peserta didik dapat menentukan keuntungan dan kerugian.
c. Peserta didik dapat menentukan bunga tunggal dan pajak.
d. Peserta didik dapat menentukan diskon, bruto, tara, dan neto.
4.1.2 Tahap Design (Perancangan)
Setelah tahap pendefinisian dilakukan maka dilakukan tahap
perancangan terhadap pengembangan LKPD berbasis pendekatan Contextual
Teaching and Learning. Tahap desain ditujukan untuk menghasilkan rancangan
awal (initial design/ storyboard) LKPD aritmetika sosial berbasis pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Kegiatan yang meliputi tahap perancangan
adalah sebagai berikut.
1. Pemilihan Media
Diantara berbagai bentuk media yang digunakan dalam pembelajaran
yang kemudian disebut sebagai bahan ajar diantaranya berupa media cetak,
media audio, media audio visual dan multimedia interaktif. Sebelum digunakan
sebagai bahan ajar harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan
sesuai dengan karakteristik peserta didik atau keadaan disekitarnya.
Berdasarkan analisis materi aritemetika sosial yang mengutamakan
kinerja peserta didik secara langsung berupa pengamatan langsung, dan uji coba
langsung dalam media, serta keterbatasan alat dan kemampuan teknologi peserta
60
didik maupun pendidik disimpulkan media pembelajaran yang sesuai adalah
media cetak karena sifatnya yang lebih praktis, langsung, dapat disentuh, dan
mudah dijangkau. Kemudian sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang
mengutamakan kerja peserta didik untuk menemukan konsep sendiri. Maka
media ajar atau bahan ajar cetak yang dipilih berupa LKPD (Lembar Kerja
Peserta Didik) yang ditujukan untuk menemukan konsep.
2. Pemilihan Format
Dalam mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga dikembangkan. Adapun hasil perancangan
masing-masing perangkat tersebut dapat dilihat pada produk sedangkan
cuplikannya disajikan pada uraian berikut:
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD untuk materi aritmetika sosial disesuaikan dengan komponen-
komponen pendekatan Contextual Teaching and Learning. Komponen LKPD
terdiri dari: bagian pendahuluan yang berisi cover, kata pengantar, daftar isi, serta
KI, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran,mengenal tokoh, bagian isi yaitu berupa
kegiatan pembelajaran dan bagian pelengkap yaitu ilustrasi, latihan dan daftar
rujukan. LKPD yang digunakan hanya untuk tiga kali pertemuan dengan sub topik
keuntungan dan kerugian, bunga tunggal dan pajak, serta diskon, bruto, tara dan
neto. Adapun bentuk dari produk LKPD dapat dilihat pada lampiran 1.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang dirancang adalah untuk 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama
membahas materi keuntungan dan kerugian, pertemuan kedua membahas materi
bunga tunggal dan pajak, pertemuan ketiga membahas materi diskon, bruto, tara
61
dan neto, dan pertemuan keempat adalah melakukan tes hasil belajar peserta didik.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan
menggunakan komponen-komponen pendekatan Contextual Teaching and
Learning. Adapun RPP yang telah dibuat peneliti dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Perancangan Awal
Setelah diperoleh data-data mengenai kurikulum, materi aritmetika sosial
dan format penyusunan LKPD. Kemudian langkah selanjutnya adalah
memadukannya menjadi rancangan awal LKPD. Adapun langkah paling pertama
yang harus dilakukan dalam penelitian pengembangan ini adalah membuat
storyboard terlebih dahulu. Setelah storyboard dibuat barulah selanjutnya akan
dilakukan pembuatan LKPD dengan menggunakan Microsoft Word dan
Microsoft Publisher seperti berikut ini:
a. Halaman Sampul (Cover)
Gambar 4.1 Rancangan Halaman Sampul (Cover)
Pada cover peneliti menggunakan aplikasi Microsoft Publisher dengan
latar belakang menggunakan gambar bunga dengan perpaduan warna hijau dan
orange. Jenis tulisan yang digunakan yaitu Arial Narrow dengan ukuran yang
62
bervariasi dan juga disesuaikan dengan setiap kata dan untuk judul menggunakan
tulisan WordArt dengan pada judul LKPD nya. Seperti terdapat pada gambar 4.1
Pada halaman ini, penulis menggunakan sebuah gambar kegiatan
bertransaksi di pasar tradisional. Pada gambar tersebut penulis bermaksud ingin
menampilkan bahwa materi aritmetika sosial terdapat dikehidupan sehari-hari.
Serta mencantumkan nama peneliti dibagian paling bawah, logo UNJA dan logo
kurikulum 2013 edisi revisi 2017 di pojok kanan atas.
b. Tampilan Kata Pengantar
Gambar 4.2 Rancangan Kata Pengantar
Halaman kata pengantar berisi untaian kata-kata dari penulis yang
mengantarkan kepada LKPD. Didesain sedemikian rupa seperti terlihat pada
gambar 4.2. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12.
Isi kata pengantar dimulai dari ucapan syukur, latar belakang LKPD dan ucapan
terimakasih serta saran pemanfaatan produk.
63
c. Halaman Daftar Isi
Gambar 4.3 Rancangan Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi berisikan daftar halaman dari keseluruhan isi LKPD.
Diberikan gambar background yang sama pada setiap LKPD nya. Didesain
sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar 4.3. Jenis tulisan yang dipakai
adalah Arial Narrow dengan ukuran 12. Tulisan disisi kanan atas adalah
keterangan penulis. Tulisan ini dapat dijumpai dihalaman selanjutnya sampai
akhir.
d. Halaman Petunjuk Belajar
Gambar 4.4 Rancangan Halaman Petunjuk Belajar
64
Pada halaman ini berisi petunjuk belajar yang diperuntukkan untuk
pendidik dan peserta didik sebagai petunjuk sebelum menggunakan LKPD.
Didesain sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar 4.4. Jenis tulisan yang
dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12. Pada halaman ini petunjuk
untuk pendidik dan peserta didik dibuat dalam kotak yang berbeda dengan
tujuan agar peserta didik dapat memahami dengan baik.
e. Halaman Kompetensi yang akan dicapai
Pada halaman ini memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator
dan tujuan pembelajaran yang meliputi kompetensi sikap spiritual, sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus diketahui peserta didik sebelum
mengikuti pembelajaran. Didesain sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar
4.5. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12.
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.5 Halaman Kompetensi yang akan dicapai
65
f. Halaman Mengenal Tokoh
Gambar 4.6 Halaman Mengenal Tokoh
Pada halaman ini memuat tokoh yang berperan dalam materi aritmetika
sosial dengan diberikan gambar dan deskripsi dari tokoh tersebut yang dapat
menambah pengetahuan peserta didik. Didesain sedemikian rupa seperti terlihat
pada gambar 4.6. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12.
g. Halaman Informasi Penting
Gambar 4.7 Halaman Informasi Penting
Pada halaman ini berisikan informasi penting yaitu berupa penjelasan dari
komponen-komponen pendekatan Contextual Teaching and Learning. Didesain
66
sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar 4.7. Jenis tulisan yang dipakai adalah
Arial Narrow dengan ukuran 12.
h. Halaman Peta Konsep
Gambar 4.8 Halaman Peta Konsep
Pada halaman peta konsep berisi konsep dari materi aritmetika sosial.
Didesain sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar 4.8. Jenis tulisan yang
dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12.
i. Halaman Materi
Gambar 4.9 Halaman Materi
67
Pada halaman materi berisikan materi yang akan dipelajari pada setiang
pertemuan yaitu pada setiap kegiatan belajar 1,2, dan 3. Didesain sedemikian rupa
seperti terlihat pada gambar 4.9. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow
dengan ukuran 12.
j. Halaman Contoh Soal
Gambar 4.10 Halaman Contoh Soal
Pada halaman contoh soal berisikan contoh-contoh soal yang akan dipelajari
pada setiang pertemuan yaitu pada setiap kegiatan belajar 1,2, dan 3. Didesain
sedemikian rupa seperti terlihat pada gambar 4.10. Jenis tulisan yang dipakai adalah
Arial Narrow dengan ukuran 12.
68
k. Halaman Petunjuk Pengerjaan LKPD
Gambar 4.11 Halaman Petunjuk Pengerjaan LKPD
Pada halaman petunjuk pengerjaan LKPD berisi urutan pengerjaan LKPD
berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning. Didesain sedemikian rupa
seperti terlihat pada gambar 4.11. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow
dengan ukuran 12.
l. Halaman Kegiatan Belajar
Pada kegiatan belajar memuat 3 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1
(keuntungan dan kerugian) kegiatan belajar 2 (bunga tunggal dan pajak) dan
kegiatan belajar 3 (diskon, bruto, tara, dan neto). Didesain sedemikian rupa seperti
terlihat pada gambar 4.12. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow dengan
ukuran 12.
69
Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)
Gambar 4.12 Halaman Kegiatan Belajar 1, 2, dan 3
Berikut disajikan tahapan disetiap kegiatan belajar yang terdapat pada
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan Contextual Teaching and
Learning. Tahapan tersebut secara berurutan yakni mengidentifikasi atau
menemukan masalah, membuat hipotesis, mencari data, menguji hipotesis,
membuat kesimpulan dan mengerjakan soal penerapan.
1) Menemukan Masalah
Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah. Pada tahapan ini peserta didik
dilatih untuk menemukan masalah berdasarkan cerita atau pernyataan yang disajikan
di LKPD. Tahapan ini berupa aktivitas yang dimaksudkan untuk memunculkan konsep
awal kepada peserta didik dan mengarahkan pemikirannya pada materi yang akan
dipelajari. Selain itu tahapan ini merupakan tahap konstruktivisme yakni membangun
pengetahuan peserta didik.
2) Membuat Hipotesis
Tahap kedua adalah tahap membuat hipotesis. Tahapan ini berupa aktivitas
yang melatih peserta didik untuk merumuskan jawaban sementara terhadap identifikasi
70
masalah pada tahap pertama. Hipotesis yang dirumuskan dapat dengan memprediksi
jawaban apa yang sesuai untuk menjawab masalah. Namun tetap dalam konteks isi
materi yang sedang dipelajari.
3) Mencari Data
Tahap ketiga adalah mencari data. Tahap ini melatih peserta didik untuk
melakukan kegiatan aktif. Ada tiga komponen pendekatan Contextual Teaching and
Learning yang termuat pada tahap ini yakni bertanya, pemodelan dan masyarakat
belajar. Aktivitas bertanya ini akan membantu peserta didik mengumpulkan jawaban-
jawaban berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Pemodelan dapat berupa
melakukan kegiatan aritmetika sosial yang terdapat pada bagian masalah yakni dengan
memodelkan kegiatan tersebut. Masyarakat belajar dapat berupa aktivitas sosial
berkaitan dengan mengumpulkan data-data untuk menjawab permasalahan sesuai
dengan hasil hipotesis.
4) Menguji Hipotesis
Tahap keempat adalah menguji hipotesis. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan data yang diperoleh dari tahap ketiga. Uji hipotesis dapat dilakukan
dengan menghitung dan mengimplementasikan rumus-rumus perhitungan yang ada
pada materi aritmetika sosial. Adapun rumus-rumus tersebut bukan hanya
menggunakan rumus pada materi yang sedang dipelajari saja, akan tetapi juga
menggunakan gabungan beberapa rumus pada pokok bahasan aritmetika sosial. Di
sinilah tampak konsep akan dikonstruksi.
5) Membuat Kesimpulan
Tahap kelima adalah membuat kesimpulan. Tahap ini membantu peserta didik
untuk menyimpulkan hasil yang telah diperoleh berdasarkan tahapan yang telah
dilakukan. Kesimpulan dibuat berkaitan dengan isi hipotesis yang sudah dibuat pada
71
tahap kedua. Di sinilah letak komponen refleksi yang dapat melihat keterampilan
peserta didik dalam mengelola konsep yang telah diperoleh sesuai dengan tahapan-
tahapan sebelumnya.
6) Soal Penerapan
Tahap terakhir adalah menyelesaikan soal penerapan. Tahapan ini melatih
peserta didik untuk menggunakan kesimpulan yang telah diperolehnya, baik itu dari
segi konsep maupun perhitungan yang melibatkan rumus-rumus untuk memperkuat
pemahamannya. Aktivitas pada tahap ini juga merupakan bagian dari komponen
pendekatan Contextual Teaching and Learning yakni refleksi. Melalui refleksi peserta
didik dilatih untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan berdasarkan konstruksi konsep
yang telah diperoleh sesuai dengan kelima tahapan sebelumnya.
m. Halaman Daftar Pustaka
Pada halaman daftar pustaka berisi rujukan sumber yang dipakai dalam
penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Dengan adanya daftar rujukan
tersebut pengguna LKPD dapat mengkolaborasikan dengan buku yang menjadi
rujukan dalam pembelajaran. Didesain sedemikian rupa seperti terlihat pada
gambar 4.13. Jenis tulisan yang dipakai adalah Arial Narrow dengan ukuran 12.
Gambar 4.13 Halaman Daftar Pustaka
72
4.1.3 Tahap Develop (Pengembangan)
Setelah tahap pendefinisian dan perancangan LKPD selesai dilakukan,
maka perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu tahap pengembangan. Pada tahap
pengembangan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu validasi LKPD
oleh tenaga ahli dan uji coba untuk mengetahui validitas, praktikalitas dan
efektivitas dari LKPD.
1. Uji Validitas
Setelah proses perancangan LKPD selesai dilakukan, maka dilakukan
langkah selanjutnya yaitu tahap pengembangan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mengembangkan LKPD berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning
yang valid, praktis, dan efektif sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. Pada
tahap pengembangan dilakukan validasi LKPD. Dalam validasi LKPD dibagi
menjadi validasi desain dan validasi materi. Selain LKPD, angket respon peserta
didik dan angket respon pendidik, dan penilaian tes hasil belajar juga divalidasi.
Perangkat pembelajaran tersebut divalidasi oleh tiga orang dosen (tenaga ahli).
Adapun nama validator, yaitu; (1) Drs. Wardi Syafmen M.Si (WS); (2) Ranisa
Junita, S.Pd.,M.Pd (RJ); dan (3) Marlina, S.Pd.,M.Pd (ML)
Sebelum melakukan validasi, perlu dilakukan terlebih dahulu penilaian
terhadap instrumen yang akan digunakan untuk menvalidasi LKPD. Pada kegiatan
ini, validator diminta untuk menilai instrumen yang sudah dibuat. Validator
merevisi penggunaan kalimat dan format pada penilaian instrumen respon pendidik
dan respon peserta didik, dan soal tes hasil belajar. Berikut ini disajikan hasil tahap
pengembangan LKPD telah dilakukan.
73
1) Hasil Penilaian Instrumen Validitas LKPD
a. Hasil Penilaian Validasi LKPD
Pada tahap awal validasi diperoleh data hasil penilaian validasi ahli materi
dengan kategori valid dan hasil penilaian validasi ahli desain dengan kategori
sangat valid. Adapun hasil validasi oleh ahli materi dan ahli desain disajikan pada
tabel 4.1, tabel 4.2, dan hasil penilaian validasi oleh ahli materi dan ahli desain
disajikan pada tabel 4.3.
Tabel 4.1 Hasil Validasi oleh Ahli Materi
No Kriteria Skor
1. Isi materi dalam LKPD sesuai dengan konsep yang berlaku dalam bidang
ilmu (matematika SMP). 5
2. Materi aritemetika sosial disajikan secara berurut sesuai dengan urutan
dan tahapan materi. Materi aritemetika sosial disajikan secara berurut
sesuai dengan urutan dan tahapan materi.
4
3. Keluasan materi LKPD sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. 5
4. Pemaparan konsep materi akan memuat komponen-komponen CTL. 4
5. Kedalaman materi LKPD sesuai dengan rancangan peta konsep. 4
6. Keutuhan konsep materi aritmetika sosial. 4
7. LKPD dipaparkan secara jelas. 4
8. LKPD disajikan secara sistematis. 4
9. Format isi LKPD tertib dan konsisten. 4
10. Topik dalam LKPD memiliki keterkaitan. 4
11. Ragam bahasa yang digunakan komunikatif 2
12. Penggunaan kata singkat dan lugas. 2
13. Penggunaan kalimat efektif kesesuaian dengan peserta didik. 2
14. Kalimat sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia. 2
15. Penggunaan simbol yang tepat. 4
Jumlah 53
Persentase (%) 70,67
Tabel 4.2 Hasil Validasi oleh Ahli Desain
No Kriteria Skor
(1) (2) (3)
1. LKPD menggunakan huruf yang mudah dibaca. 5
2. LKPD menggunakan kalimat yang ringkas, padat, dan mudah
dipahami. 5
3. LKPD menggunakan gambar yang sesuai dengan materi yang
diajarkan. 5
4. Urutan antar halaman dalam LKPD harus sesuai. 5
5. Gambar dan tulisan dalam LKPD saling terkait dan menyatu. 5
6. Petunjuk yang digunakan dalam LKPD harus sesuai. 5
7. Gambar yang digunakan dalam LKPD harus sesuai. 5
8. Huruf yang digunakan dalam LKPD harus sesuai. 5
9. Tata letak tulisan dalam LKPD disetiap halaman harus seimbang. 5
10. Gambar LKPD dapat membangkitkan minat dan motivasi serta
perhatian peserta didik. 5
74
(1) (2) (3)
11. Jenis huruf yang digunakan mudah untuk dibaca dan dipahami. 5
12. Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak LKPD harus sesuai. 5
13. Pemilihan warna pada setiap halaman LKPD harus sesuai. 5
14. Tingkat ketebalan dan ketipisan warna LKPD harus sesuai. 5
15. Kombinasi tulisan, warna, gambar, dan background harus sesuai. 4
16. Peserta didik menggunakan pengetahuan awalnya untuk menghasilkan
pengetahuan yang baru. 4
17.
Peserta didik mencari penyelesaian masalah dibantu dengan tahapan
Inquiry :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Membuat hipotesis berdasarkan masalah.
3. Mencari dan mengumpulkan data dari berbagai sumber.
4. Melakukan pengujian terhadap hipotesis.
5. Membuat kesimpulan berdasarkan tahapan kegiatan.
6. Menjawab soal penerapan sebagai bentuk pemahaman terhadap
pengetahuan yang telah dikonstruksi.
5
18. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data pengerjaan LKPD
melalui kegiatan bertanya. 4
19. Peserta didik melakukan interaksi denagn teman sekelompoknya,
pendidik, dan sumber belajar lainnya untuk menyelesaikan LKPD. 5
20. Peserta didik menyelesaikan LKPD sesuai petunjuk pengerjaan LKPD
secara berkelompok. 5
21. Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi terhadap
materi yang dipelajari. 5
22. Peserta didik menilai kemampuannya dalam mengerjakan LKPD sesuai
dengan tahapan-tahapannya. 5
Jumlah 107
Persentase (%) 97,27
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Validasi LKPD oleh Ahli Materi dan Ahli Desain
Penilaian (%)
Rata-rata (%) Kategori Validator
Ahli Materi (WS) Ahli Desain (RJ)
70,67 97,27 83,97 Sangat Valid
Berdasarkan tabel 4.3 bahwa LKPD dinyatakan sangat valid. Hal ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata validasi berada pada rentang 81% sampai 100%
yang berada pada kategori sangat valid. Dengan demikian LKPD yang
dikembangkan dapat digunakan. Adapun lembar validasi ahli materi dapat dilihat
pada lampiran 3 dan lembar validasi ahli desain dapat dilihat pada lampiran 4. Hasil
validasi ahli materi dapat dilihat pada lampiran 5 dan hasil ahli desain dapat dilihat
pada lampiran 6.
75
a. Hasil Penilaian Instrumen Validasi Lembar Praktikalitas Angket Respon
Pendidik dan Angket Respon Peserta Didik.
Instrumen lembar praktikalitas angket respon pendidik dan angket respon
peserta didik divalidasi terlebih dahulu. Hasil validasi instrumen praktikalitas
angket respon pendidik dan angket respon peserta didik disajikan pada tabel 4.4 dan
table 4.5. Hasil penilaian instrumen validasi lembar praktikalitas angket respon
pendidik dan angket respon peserta didik disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik
No Kriteria Skor
1. Angket menguraikan bagian-bagian angket secara lengkap (judul,
identitas responden isi, petunjuk, serta komentar dan saran). 4
2. Angket untuk menilai kesesuaian indikator pencapaian kompetensi. 4
3. Angket untuk melihat kesesuaian materi pada LKPD berbasis
pendekatan Contextual Teaching and Learning. 3
4. Penggunaan bahasa pada instrumen sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (EYD). 4
5. Penggunaan bahasa pada instrumen mudah dimengerti dan dipahami. 4
6. Instrumen sesuai dengan rancangan, kisi-kisi dan kebutuhan penelitian. 3
7. Instrumen mudah digunakan sebagai alat ukur penelitian. 3
8. Pemilihan ukuran, jenis huruf, dan spasi yang digunakan pada
instrumen mudah dipahami dan dibaca. 4
9. Kalimat yang digunakan pada instrumen tepat dan jelas. 4
Jumlah 33
Persentase (%) 73,4
Tabel 4.5 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik
No Kriteria Skor
1. Angket menguraikan bagiatn-bagian angket secara lengkap (judul,
identitas responden isi, petunjuk, serta komentar dan saran). 4
2. Angket dapat mengukur penilaian peserta didik terhadap kemudahan
peserta didik dalam penggunaannya. 3
3. Angket untuk menilai penilaian peserta didik terhadap minat belajar. 3
4. Angket untuk menilai penilaian peserta didik terhadap kemenarikan
LKPD. 4
5. Penggunaan bahasa pada instrumen sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (EYD). 3
6. Penggunaan bahasa pada instrumen mudah dimengerti dan dipahami. 4
7. Instrumen sesuai dengan rancangan, kisi-kisi dan kebutuhan penelitian. 4
8. Instrumen mudah digunakan sebagai alat ukur penelitian. 3
9. Pemilihan ukuran, jenis huruf, dan spasi yang digunakan pada
instrumen mudah dipahami dan dibaca. 4
10. Kalimat yang digunakan pada instrumen tepat dan jelas. 4
Jumlah 36
Persentase (%) 72
76
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Instrumen Validasi Lembar Praktikalitas Angket Respon Pendidik
dan Angket Respon Peserta Didik
Instrumen Penilaian Validator (%)
ML
Angket Respon Pendidik 73,4
Angket Respon Peserta Didik 72
Rata-rata 72,7
Kategori Valid
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa penilaian instrumen validasi lembar
praktikalitas angket respon pendidik dan angket respon peserta didik berada pada
kategori sangat valid. Penilaian ini memiliki nilai 72,7% dengan kategori valid. Hal
ini dibuktikan dengan nilai rata-rata instrumen validasi berada pada rentang 61%
sampai 81% yang berada pada kategori valid. Berdasarkan data tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa lembar praktikalitas angket respon pendidik dan angket respon
peserta didik dapat digunakan. Adapun lembar validasi praktikalitas respon
pendidik dapat dilihat pada lampiran 7 dan lembar validasi praktikalitas respon
peserta didik dapat dilihat pada lampiran 8. Hasil validasi lembar praktikalitas
respon pendidik dapat dilihat pada lampiran 9 dan hasil validasi lembar praktikalitas
respon peserta didik dapat dilihat pada lampiran 10.
b. Hasil Penilaian Instrumen Validasi Lembar Efektivitas Tes Hasil Belajar
Peserta Didik.
Instrumen validasi lembar efektivitas tes hasil belajar peserta didik juga
divalidasi terlebih dahulu. Hasil validasi instrumen tes hasil belajar peserta didik
disajikan pada tabel 4.7. Hasil penilaian instrumen validasi lembar efektivitas
lembar tes hasil belajar peserta didik disajikan pada tabel 4.8.
77
Tabel 4.7 Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar
No Kriteria Skor
1. Pertanyaan mencaput semua indikator. 3
2. Pertanyaan sesuai dengan indikator. 3
3. Pertanyaan yang dibuat jelas maknanya. 4
4. Penggunaan bahasa pada instrumen sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia (EYD). 4
5. Penggunaan bahasa pada instrumen mudah dimengerti dan dipahami. 3
6. Penulisan simbol dengan tepat. 4
7. Instrumen mudah digunakan sebagai alat ukur penelitian. 4
8. Instrumen mudah dipahami dan dimengerti. 4
9. Instrumen dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah terkait keuntungan dan kerugian. 3
10. Instrumen dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah terkait bunga tunggal. 3
11. Instrumen dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah terkait diskon, bruto, tara dan neto. 3
12. Pemilihan ukuran, jenis huruf, dan spasi yang digunakan pada
instrumen mudah dipahami dan dibaca. 4
13. Kalimat yang digunakan pada instrumen tepat dan jelas. 4
14. Tata letak tulisan dan gambar pada instrumen sesuai. 4
Jumlah 50
Persentase (%) 71,4
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Instrumen Validasi Lembar Efektifitas
Instrumen Penilaian Validator (%)
Kategori ML
Tes hasil belajar peserta didik. 71,4 Valid
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa penilaian instrumen validasi lembar
efektifitas tes hasil belajar peserta didik berada pada kategori yaitu valid. Penilaian
ini memiliki nilai 71,4% dengan kategori valid. Hal ini dibuktikan dengan penilaian
instrumen validasi berada pada rentang 61% sampai 81% yang berada pada kategori
valid. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa lembar efektivitas
tes hasil belajar peserta didik dapat digunakan. Adapun lembar validasi efektivitas
tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran 11. Hasil lembar validasi
efektivitas tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran 12.
78
2) Hasil Validasi LKPD
Pada tahap ini validator diminta untuk menilai LKPD yang telah dibuat.
Penilaian mencakup kelayakan materi dan kelayakan desain. Dalam memvalidasi
LKPD dari segi materi, validator diminta untuk memberikan penilaian dan saran
perbaikan terhadap LKPD dan penilaian. Hasil penilaian dari validator Bapak Drs.
Wardi Syafmen, M.Si. terhadap LKPD dari segi materi layak untuk diuji cobakan
dengan revisi sesuai saran yaitu:
1. Memperjelas komponen-komponen pendekatan Contextual Teaching and
Learning.
2. Gambar yang disajikan harus sesuai dan jelas dengan masalah yang diberikan.
3. Pada kolom pengisian jawaban diberikan petunjuk soal.
4. Penulisan diperbaiki sesuai EYD Bahasa Indonesia.
Adapun terhadap desain LPPD validator ahli desain bahan ajar dalam hal
ini oleh Ibu Ranisa Junita S.Pd., M.Pd memberikan penilaian desain LKPD sesuai
aspek penilaian desain LKPD. Sebelum validator menilai, peneliti merevisi sesuai
dengan saran perbaikan validator yaitu petunjuk pengerjaan pada LKPD harus
dibuat dengan jelas, dan kegiatan berkelompok harus disajikan. Hasil penilaian dari
validator terhadap LKPD dari segi desain layak untuk diuji cobakan dengan revisi
sesuai saran.
79
Sesuai dengan hasil validasi dan penilaian validator ahli materi dan
validator ahli desain, maka gambar (a) mengalami revisi sesuai dengan saran
perbaikan yang diberikan. Hasil revisi kemudian dinamakan gambar (b). Adapun
revisi untuk penyempurnaan LKPD tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.14. (a) Sebelum Revisi, (b) Sesudah Revisi
Pada gambar 4.14 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
desain adalah menyajikan kegitan berkelompok. Pada gambar (a) hanya
menyajikan tujuan pembelajaran saja sementara pada gambar (b) sudah disajikan
identitas nama dan anggota kelompok serta waktu pengerjaan.
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.15 (a) Sebelum Revisi, (b) Sesudah Revisi
80
Pada gambar 4.15 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
desain adalah petunjuk pengerjaan LKPD harus dibuat dengan jelas. Pada gambar
(a) hanya disajikan urutan pengerjaan LKPD saja. Pada gambar (b) sudah disajikan
petunjuk pengerjaan LKPD beserta urutan pengerjaannya.
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.16 (a) Sebelum Revisi, (b) Sesudah Revisi
Pada gambar 4.16 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
materi adalah gambar yang disajikan harus sesuai dengan masalah yang diberikan
dan pada kolom pengisian jawaban diberikan petunjuk soal serta kalimat yang
digunakan harus sesuai EYD Bahasa Indonesia. Pada gambar (a) belum disajikan
perintah pengerjaan soal, kalimat yang digunakan masih terlalu panjang, gambar
yang disajikan hanya satu sehingga belum sesuai dengan masalah yang diberikan
serta pada kolom pengisian jawaban belum terdapat petunjuk. Pada gambar (b)
sudah disajikan perintah pengerjaan soal, kalimat yang digunakan sudah diperbaiki,
gambar yang disajikan sudah ditambah dan sesuai serta pada kolom pengisian
jawabn sudah diberikan petunjuk.
Validasi dikatakan selesai apabila validator sudah menyatakan bahwa LKPD
yang dikembangkan sudah valid. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diambil kesimpulan
81
bahwa LKPD yang dikembangkan berada pada kategori valid dan dapat
dipergunakan dalam pembelajaran.
2. Uji Praktikalitas
Setelah proses validasi selesai, maka selanjutnya dilakukan uji coba di
lapangan. Uji coba dilakukan di SMPS Islam Terpadu Trio Batanghari. Pelaksanaan
uji coba dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Adapun waktu pelaksanaan uji
coba dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.9 Waktu Pelaksanaan Uji Coba
No Pertemuan Hari, Tanggal Pelaksanaan Waktu
1 Pertama Jumat, 01 Maret 2019 07.15 – 08.35
2 Kedua Sabtu, 02 Maret 2019 08.50 – 10.10
3 Ketiga Jumat, 08 Maret 2019 07.15 – 08.35
4 Keempat Sabtu, 09 Maret 2019 08.50 – 10.10
Data kepraktisan diambil dari angket respon pendidik dan peserta didik
selama mengikuti pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning. Angket respon
pendidik diberikan kepada salah seorang pendidik matematika kelas VII SMPS
Islam Terpadu Trio Batanghari dan angket respon peserta didik diberikan kepada
seluruh peserta didik di kelas penelitian yang bersangkutan untuk mengetahui
tingkat kepraktisan menggunakan LKPD berbasis pendekatan Contextual Teaching
and Learning yang telah digunakan. Hasil angket respon pendidik dan angket
respon peserta didik disajikan pada tabel 4.10 dan tabel 4.11. Hasil penilaian angket
respon pendidik dan angket respon peserta didik disajikan pada tabel 4.12.
82
Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Pendidik
No Kriteria Skor
1. Warna yang digunakan dalam LKPD sudah sesuai. 5
2. Isi dalam LKPD sudah disajikan dengan lengkap. 5
3. Ukuran huruf yang digunakan sudah sesuai. 5
4. Gambar atau animasi disajikan dengan jelas. 5
5. LKPD mudah digunakan oleh pendidik. 5
6. LKPD membantu pendidik dalam mengajar. 5
7. Materi dalam LKPD sudah sesuai dengan KI dan KD. 5
8. Materi dalam LKPD berisi komponen-kompoen pendekatan
Contextual Teaching and Learning. 4
9. LKPD menyajikan masalah nyata untuk diselesaiakan peserta didik. 3
10. Gambar dalam LKPD sudah sesuai dengan materi yang diajarkan. 5
11. Bahasa dalam LKPD mudah dimengerti. 4
12. Penggunaan kalimat sesuai EYD 3
13. LKPD dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. 5
14. LKPD dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. 5
15. LKPD dapat digunakan belajar mandiri. 4
16. LKPD digunakan sebagai sumber/buku belajar. 3
Jumlah 71
Persentase (%) 88,75
Tabel 4.11 Hasil Rata-Rata Angket Respon Peserta Didik
No Kriteria Skor
1. LKPD membantu dalam memperoleh informasi untuk mempelajari
materi matematika 4
2. LKPD meningkatkan minat belajar matematika. 3,92
3. LKPD dapat meningkatkan rasa ingin tahu dalam mempelajari materi
matematika. 3,92
4. LKPD dapat digunakan dirumah sebagai sumber/buku belajar. 4
5. LKPD mudah digunakan. 5
6. Materi aritmetika sosial mudah dipahami dengan meggunakan LKPD. 3,83
7. Petunjuk penggunaan membantu dalam mengerjakan LKPD. 4
8. LKPD dapat digunakan sebagai sumber/buku belajar. 4
9. LKPD mengarahkan peserta didik menjadi lebih aktif. 3,92
10. LKPD membantu peserta didik memahami materi aritmetika sosial. 3,92
11. LKPD menggunakan gambar yang menarik. 5
12. LKPD menggunakan warna yang menarik. 5
13. LKPD menggunakan huruf yang menarik. 5
14. Soal-soal dalam LKPD jelas dan mudah dimengerti. 5
15. LKPD menggunakan kalimat yang mudah dibaca. 5
Jumlah 60,51
Persentase (%) 80,68
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Angket Respon Pendidik dan Peserta Didik
Instrumen Persentase Praktikalitas (%)
Hasil Angket Respon Pendidik 88,75
Hasil Angket Respon Peserta Didik 80,68
Rata-rata 84,71
Kategori Sangat Praktis
83
Hasil analisis angket respon pendidik terhadap LKPD diperoleh rata-rata
88,75% berada pada interval 81-100 dengan kategori sangat praktis sedangkan hasil
analisis angket respon peserta didik terhadap LKPD diperoleh rata-rata 80,68%
berada pada interval 61-80 dengan kategori praktis. Adapun angket respon pendidik
dapat dilihat pada lampiran 13 dan angket respon peserta didik dapat dilihat pada
lampiran 14. Hasil angket respon pendidik dapat dilihat pada lampiran 15 dan hasil
angket respon peserta didik dapat dilihat pada lampiran 16.
Dari hasil analisis kedua angket tersebut, yaitu angket respon pendidik dan
angket respon peserta didik diperoleh rata-rata 84,71% dengan kategori sangat
praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang telah
digunakan berupa LKPD sangat praktis untuk digunakan dan membantu serta
memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Uraian pelaksanaan uji coba lapangan di kelas VII.1 SMPS Islam Terpadu
Trio Batanghari adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan ke-1
Pertemuan pertama, Jum’At 01 Maret 2019. Subjek penelitian kelas VII.1
yang berjumlah 24 peserta didik. Selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung
Ibu Desi Puji Rahayu, S.Pd selaku observer berada di dalam kelas, dengan posisi
tidak mengganggu proses pembelajaran. Kegiatan awal mengikuti langkah-langkah
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu, memulai pembelajaran
dengan berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi mengenai
keuntungan dan kerugian, memotivasi peserta didik, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan menyampaikan materi pembelajaran.
84
Selanjutnya pada kegiatan inti, pendidik mengikuti langkah-langkah
pendekatan saintifik yang didalamnya terdapat komponen-komponen pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Dimulai dari memberikan LKPD kepada
masing-masing peserta didik, kemudian meminta peserta didik untuk membuka
halaman 7 Kegiatan Belajar 1 pada LKPD tersebut, peserta didikpun mengikuti
arahan dari pendidik. Setelah semua peserta didik membuka LKPD, pendidik
memberikan penjelasan dan peserta didik mengamati penjelasan dari pendidik
dengan mencermati LKPD. Selanjutnya pendidik membentuk peserta didik dalam
beberapa kelompok yang heterogen, kelompok tersebut terdiri dari 4-5 peserta
didik. Kelompok yang telah terbentuk akan digunakan selama proses penelitian
berlangsung yaitu sampai 3 kali pertemuan.
Setelah peserta didik duduk dikelompok yang telah ditentukan peserta didik
diperintahkan oleh peneliti untuk mengamati permasalahan yang ada pada masalah
1 dan masalah 2, selanjutnya peserta didik diminta untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan mengikuti langkah-langkah pengerjaan poin (1-5).
Peserta didik bersama rekan kelompoknya mengerjakan, setelah peserta didik
selesai mengerjakan peneliti membahas hasil yang dikerjakan peserta didik. Peneliti
memberi penegasan terhadap jawaban peserta didik. Setiap kelompok
mengumpulkan laporan hasil diskusinya kepada peneliti. Dengan tanya jawab,
peneliti mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut. Dari hasil tersebut pendidik memberikan apresiasi kepada
kelompok yang menjawab benar.
Pada kegiatan penutup pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan
soal penerapan pada poin 6 yang terdapat pada LKPD untuk mengetahui
85
pemahaman peserta didik tentang keuntungan dan kerugian, hal ini merupakan
bagian dari tahap umpan balik. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran hari itu, dan peneliti menegaskan kembali kesimpulan
pembelajaran. Diakhir pertemuan peneliti menyampaikan lingkup materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu bunga tunggal dan pajak, kemudian
peneliti mendorong peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan cara membaca
materi tersebut.
2) Pertemuan ke-2
Pertemuan kedua, Sabtu 02 Maret 2019. Subjek penelitian kelas VII.1 yang
berjumlah 24 peserta didik. Selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung Ibu
Desi Puji Rahayu, S.Pd selaku observer berada di dalam kelas, dengan posisi tidak
mengganggu proses pembelajaran. Kegiatan awal mengikuti langkah-langkah pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu, memulai pembelajaran dengan
berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi mengenai
keuntungan dan kerugian, memotivasi peserta didik, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan menyampaikan materi pembelajaran.
Selanjutnya pada kegiatan inti, pendidik mengikuti langkah-langkah
pendekatan saintifik yang didalamnya terdapat komponen-komponen pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Dimulai dari memberikan LKPD kepada
masing-masing peserta didik, kemudian meminta peserta didik untuk membuka
halaman 11 Kegiatan Belajar 2 pada LKPD tersebut, peserta didikpun mengikuti
arahan dari pendidik. Setelah semua peserta didik membuka LKPD, pendidik
memberikan penjelasan dan peserta didik mengamati penjelasan dari pendidik
dengan mencermati LKPD. Selanjutnya pendidik membentuk peserta didik dalam
86
beberapa kelompok yang heterogen, kelompok tersebut terdiri dari 4-5 peserta
didik.
Setelah peserta didik duduk di kelompok yang telah ditentukan peserta didik
diperintahkan oleh peneliti untuk mengamati permasalahan yang ada pada masalah
1 dan masalah 2, selanjutnya peserta didik diminta untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan mengikuti langkah-langkah pengerjaan poin (1-5).
Peserta didik bersama rekan kelompoknya mengerjakan, setelah peserta didik
selesai mengerjakan peneliti membahas hasil yang dikerjakan peserta didik. Peneliti
memberi penegasan terhadap jawaban peserta didik. Setiap kelompok
mengumpulkan laporan hasil diskusinya kepada peneliti. Dengan tanya jawab,
peneliti mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut. Dari hasil tersebut pendidik memberikan apresiasi kepada
kelompok yang menjawab benar.
Pada kegiatan penutup pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan
soal penerapan pada poin 6 yang terdapat pada LKPD untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang bunga tunggal dan pajak, hal ini merupakan
bagian dari tahap umpan balik. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran hari itu, dan peneliti menegaskan kembali kesimpulan
pembelajaran. Diakhir pertemuan peneliti menyampaikan lingkup materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu diskon, bruto, tara, dan neto, kemudian
peneliti mendorong peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan cara membaca
materi tersebut.
87
3) Pertemuan ke-3
Pertemuan ketiga, Jum’At 07 Maret 2019. Subjek penelitian kelas VII.1
yang berjumlah 24 peserta didik. Selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung
Ibu Desi Puji Rahayu, S.Pd selaku observer berada di dalam kelas, dengan posisi
tidak mengganggu proses pembelajaran. Kegiatan awal mengikuti langkah-langkah
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu, memulai pembelajaran
dengan berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi mengenai
keuntungan dan kerugian, memotivasi peserta didik, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan menyampaikan materi pembelajaran.
Selanjutnya pada kegiatan inti, pendidik mengikuti langkah-langkah
pendekatan saintifik yang didalamnya terdapat komponen-komponen pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Dimulai dari memberikan LKPD kepada
masing-masing peserta didik, kemudian meminta peserta didik untuk membuka
halaman 15 Kegiatan Belajar 3 pada LKPD tersebut, peserta didikpun mengikuti
arahan dari pendidik. Setelah semua peserta didik membuka LKPD, pendidik
memberikan penjelasan dan peserta didik mengamati penjelasan dari pendidik
dengan mencermati LKPD. Selanjutnya pendidik membentuk peserta didik dalam
beberapa kelompok yang heterogen, kelompok tersebut terdiri dari 4-5 peserta
didik.
Setelah peserta didik duduk di kelompok yang telah ditentukan peserta didik
diperintahkan oleh peneliti untuk mengamati permasalahan yang ada pada masalah
1 dan masalah 2, selanjutnya peserta didik diminta untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan mengikuti langkah-langkah pengerjaan poin (1-5).
Peserta didik bersama rekan kelompoknya mengerjakan, setelah peserta didik
88
selesai mengerjakan peneliti membahas hasil yang dikerjakan peserta didik. Peneliti
memberi penegasan terhadap jawaban peserta didik. Setiap kelompok
mengumpulkan laporan hasil diskusinya kepada peneliti. Dengan tanya jawab,
peneliti mengarahkan semua peserta didik pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut. Dari hasil tersebut pendidik memberikan apresiasi kepada
kelompok yang menjawab benar.
Pada kegiatan penutup pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan
soal penerapan pada poin 6 yang terdapat pada LKPD untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang diskon, bruto, tara, dan neto, hal ini merupakan
bagian dari tahap umpan balik. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran hari itu, dan peneliti menegaskan kembali kesimpulan
pembelajaran. Diakhir pertemuan peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan dilakukan penilaian terhadap hasil belajar menggunakan LKPD
berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning, maka dari itu peserta
didik diminta untuk mempersiapkan diri dengan cara membaca dan mempelajari
kembali materi tersebut dari materi yang telah dipelajari sebelumnya.
4) Pertemuan ke-4
Pertemuan terakhir yaitu pertemuan ke-4, Sabtu 08 Maret 2019. Diawal
pertemuan peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
terhadap materi yang telah dipelajari karena nanti akan diadakan tes hasil belajar.
Setelah tanya jawab selesai peserta didik diminta untuk mengisi angket respon
peserta didik terhadap LKPD yang digunakan selama proses pembelajaran materi
aritmetika sosial. Setelah peserta didik mengisi angket respon, barulah dimulai tes
89
hasil belajar. Selama berlangsungnya tes hasil belajar kondisi kelas tenang karena
seluruh peserta didik fokus dalam mengerjakan tes.
Setelah seluruh peserta didik selesai mengerjakan tes hasil belajar, peneliti
mengucapkan terimakasih dan pamit kepada seluruh peserta didik kelas VII.1
karena telah berpartisipasi dalam penelitian skripsi peneliti, dan diakhir dilakukan
foto bersama peserta didik dan peneliti.
3. Uji Efektivitas
Uji efektivitas dari LKPD diperoleh dari tes hasil belajar peserta didik. Tes
hasil belajar peserta didik dilakukan pada pertemuan ke-4. Soal yang digunakan
berbentuk essay. Waktu pengerjaan adalah 2 jam pelajaran yang terdiri dari 3 soal.
Adapun hasil rata-rata penilaian tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada
tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Tes Belajar Peserta Didik
No Nama Peserta Didik Nilai Kriteria
1. Agus Perdiansyah 90
2. Andi Renaldi 95
3. Ani Pertiwi 85
4. Arian 90
5. Cahaya Maulidina 75
6. Claudya 60 Tidak Tuntas
7. Deby Saputra 82
8. Dimas Yuanda 85
9. Eni Handayani 78
10. Erik Saputra 78
11. Fatimah 82
12. Hadoni Tias Tiyar 90
13. Indri Kusuma 85
14. Jhon Prasetyo Pratama 75
15. Kusuma Putra 62 Tidak Tuntas
16. Melani 60 Tidak Tuntas
17. Muhammad Rian Saputra 82
18. Muhammad Riski 82
19. Nicke Suryantika 80
20. Olyvie Basvi Safty 95
21. Rani Syafitri 90
22. Rehan Saputra 80
23. Sutra nandi 75
24. Tria Utari 90
90
Berdasarkan tabel 4.12 hasil nilai rata-rata pada tes hasil belajar peserta
didik menyatakan bahwa LKPD yang dikembangkan efektif dengan nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 87,5%.. Hal ini mengacu kepada syarat ketuntasan kelas
yaitu 70% dengan jumlah seluruh peserta didik yaitu 24 peserta didik, 21 peserta
didik tuntas dan 3 peserta didik tidak tuntas. Hal ini membuktikan bahwa LKPD
berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning pada materi aritmetika
sosial dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dan dinyatakan sudah efektif.
Adapun tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran 17. Lembar
jawaban tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran 18. Secara rinci
hasil analisis penilaian tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada lampiran 19.
4.1.4 Tahap Penyebaran (Disseminate)
Pada tahap penyebaran yang seharusnya dilakukan adalah bahan ajar yang
dikembangkan diterapkan secara luas. Pada penelitian ini, tahap penyebaran hanya
dilakukan di satu sekolah yaitu SMPS Islam Terpadu Trio Batanghari. Penyebaran
dilakukan pada kelas VII.1 dan pendidik matematika SMPS Islam Terpadu Trio
Batanghari.
4.2 Pembahasan
4.2.3 Hasil Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Materi Aritmetika
Sosial Kelas VII SMP
Proses mengembangkan LKPD menggunakan model 4-D, yang
dikembangkan oleh Thiagarajan dan Semmel. Penelitian pengembangan ini
dilakukan melalui empat tahap yaitu Pendefinisian (define), Perancangan (design),
Pengembangan (develop), Penyebaran (disseminate). Pada tahap pendefinisian ini
91
terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu analisis awal-akhir, analisis tugas,
analisis materi, dan analisis tujuan pembelajaran. Analisis ini digunakan untuk
menentukan bahan ajar yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan, bahan ajar yang akan dikembangkan adalah LKPD berbasis
pendekatan Contextual Teaching and Learning pada materi aritmetika sosial.
Setelah dilakukan tahap pendefenisian, langkah selanjutnya yaitu
merancang LKPD yang akan dikembangkan yang disebut dengan tahap design.
Tahap perancangan, terdapat beberapa langkah yang dilakukan yaitu: 1) pemilihan
media, 2) pemilihan format, dan 4) perancangan awal. Langkah awal yaitu
pemilihan media yaitu bahan ajar cetak berupa LKPD berbasis pendekatan
Contextual Teaching and Learning pada materi aritmetika sosial. Langkah kedua
adalah pemilihan format. Format LKPD ini adalah sebagai berikut :
a. Mendesain LKPD dengan menggunakan Microsoft Word 2013, Microsoft
Publisher 2013, dan materi pada LKPD bersumber dari buku dan internet.
b. Merancang RPP, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan model dan pendekatan yang digunakan.
c. Tes Hasil Belajar, tes ini dirancang berdasarkan indikator ketercapaian
proses pembalajaran peserta didik. Sebagai acuan untuk melihat tingkat
keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan bahan ajar
LKPD.
Langkah ketiga adalah perancangan awal LKPD. Isi dari produk LKPD ini
adalah menyelesaikan permasalahan aritmetika sosial. Setelah ditentukannya isi
dari LKPD disusunlah story board terlebih dahulu. Setelah story board dibuat
barulah selanjutnya akan dilakukan pembuatan LKPD dengan menggunakan
92
Microsoft Word 2013, Microsft Publisher 2013, dan sumber materi dari buku teks
dan internet.
Tahap selanjutnya adalah tahap develop (pengembangan) LKPD dilakukan
setelah bahan ajar dirancang. LKPD yang telah dirancang, diuji kevalidannya oleh
tim ahli yaitu ahli materi dan ahli desain. Aspek kevalidan validasi materi
diantaranya adalah kecermatan isi, ketepatan cakupan isi, ketercermatan bahan ajar,
dan kebahasaan. Sedangkan aspek validasi desain diantaranya adalah kesederhanaa,
keterpaduan, keseimbangan, bentuk, warna dan komponen-komponen pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Setelah dilakukan revisi pada validasi materi
dan desain, validator menyatakan valid dan layak maka selanjutnya adalah produk
diujicobakan.
Tahap terakhir dalam tahapan develop adalah uji coba. Dalam tahapan uji
coba LKPD yang digunakan adalah LKPD yang telah direvisi dari validator. Pada
tahap uji coba, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kelas VII.1. Pembelajaran
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dengan menggunakan LKPD berbasis
pendekatan Contextual Teaching and Learning pada materi aritmetika sosial.
Hal ini diperkuat dengan teori menurut Nieveen (1999) apabila pendidik dan
dan peserta didik mempertimbangkan perangkat pembelajaran mudah digunakan
dilapangan (materi dapat dipahami) dan sesuai dengan rencana perancangan peneliti
maka bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti dikatakan praktis. Pada tahap uji
coba terbatas ini tidak ada hal yang perlu diperbaiki mengenai LKPD materi aritmetika
sosial. Sehingga LKPD ini dapat digunakan untuk uji coba lapangan tanpa revisi.
93
4.2.4 Kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan
Contextual Teaching and Learning pada Materi Aritmetika Sosial Kelas
VII SMP
Menurut Nieveen (1999) suatu produk dikatakan baik/layak apabila
memenuhi kriteria kualitas, antara lain validitas (validity), praktis (practice), dan
efektif (efective). Pada penelitian ini dilakukan uji coba terbatas yaitu sampai
dengan uji coba kelompok kecil maka data yang diperoleh adalah kevalidan yaitu
dari tim validator, kepraktisan dari angket respon pendidik dan peserta didik, dan
efektif dari tes hasil belajar peserta didik. Produk LKPD yang dibuat telah valid
dilihat dari hasil penilaian tim validator sehingga layak untuk diujicobakan. Untuk
mengetahui respon pendidik dan peserta didik terhadap LKPD berbasis pendekatan
Contextual Teaching ang Learning pada materi aritmetika sosial, pendidik dan
peserta didik akan diberikan angket yang sudah divalidasi terlebih dahulu oleh
validator instrumen angket respon pendidik dan peserta didik. Selanjutnya tes hasil
belajar peserta didik juga divalidasi terlebih dahaulu oleh validator instrument tes
hasil belajar peserta didik.
Kriteria kevalidan dapat diukur melalui angket validasi ahli materi dan
angket validasi ahli desain. Aspek kevalidan validasi materi diantaranya adalah
kecermatan isi, ketepatan cakupan isi, ketercermatan bahan ajar, dan kebahasaan.
Validator ahli materi dalam hal ini oleh Bapak Drs. Wardi Syafmen, M.Pd. Dalam
skala penilaian 1 hingga 5, penilaian diberikan dengan skor 1 (tidak baik), 2 (kurang
baik), 3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik). Jumlah skor yang diperoleh 53 atau
dalam bentuk persentase sebesar 70,67% (valid). Dengan pencapaian ini LKPD
94
berbasis pendekatan Contextual teaching and Learning pada materi aritmetika
sosial layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.
Selanjutnya untuk angket validasi ahli desain aspek yang dinilai diantaranya
adalah kesederhanaa, keterpaduan, keseimbangan, bentuk, warna dan komponen-
komponen pendekatan Contextual Teaching and Learning. Validator ahli desain
oleh Ibu Ranisa Junita, S.Pd., M.Pd. dari rentang penilaian 1 hingga 5, penilaian
diberikan dengan skor 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup), 4 (baik), dan 5
(sangat baik). Pemberian nilai ini dilakukan oleh validator setelah LKPD
mengalami beberapa revisi terlebih dahulu sesuai dengan saran rekomendasi dan
permintaan validator, barulah setelah beberapa item diperbaiki dan dinyatakan
sesuai, maka validator mengisi penilaian pada angket. Oleh karenanya total
penilaian sebesar 107 atau dalam persentase sebesar 97,27% (sangat valid). Maka
LKPD berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning pada materi
aritemtika sosial layak untuk diuji cobakan tanpa perlu revisi lagi.
Kriteria selanjutnya adalah kriteria kepraktisan (practice), pengujian untuk
kriteria kepraktisan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam uji coba terbatas atau
uji coba kelompok kecil. Dalam proses yang sudah dilakukan penilaian pendidik
bidang studi matematika oleh Ibu Desi Puji Rahayu, S.Pd. diberikan angket dengan
rentang 1 hingga 5, penilaian diberikan dengan skor 1 (tidak baik), 2 (kurang baik),
3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik). Jumlah skor yang diperoleh 71 atau dalam
persentase sebesar 88,75% dengan kategori (sangat praktis). Pada segi aspek materi,
bahasa, dan penyajian pendukung berada pada kategori 5 (sangat setuju) dan 4
(setuju). Hal ini menunjukkan LKPD sudah baik untuk digunakan dan mampu
memotivasi peserta didik untuk belajar.
95
Angket respon peserta didik diberikan setelah peserta didik benar-benar
menggunakan LKPD dalam kegiatan pembelajaran, dengan komponen penilaian
sesuai dengan kisi-kisi angket. Rata-rata penilaian secara keseluruhan memberikan
skor 60,51 atau dalam persentase 80,68% dengan kategori sangat praktis. Menurut
peserta didik LKPD mudah digunakan, dapat dimengerti, dapat memberikan ilmu
pengetahuan dan peserta didik menyatakan tertarik serta termotivasi dalam
menggunakan LKPD sebagai sumber/buku belajar di sekolah maupun dirumah.
Pendidik memberikan apresiasi terhadap kegiatan peserta didik yang lebih aktif
daripada biasanya dalam uji coba yang dilakukan, agar peneliti mengembangkan
LKPD untuk materi yang lainnya. Berdasarkan hasil angket respon pendidik dan
angket respon peserta didik yang didapat maka dapat disimpulkan LKPD yang
dikembangkan memenuhi kriteria kepraktisan menurut Nieveen.
Untuk kriteria terakhir, suatu bahan ajar termasuk LKPD dikatakan
dikembangkan dengan baik jika memenuhi kriteria keefektivan. LKPD dikatakan
efektif apabila peserta didik berhasil dalam proses pembelajaran dan terdapat
kekonsistenan dalam kurikulum dalam pengalaman belajar peserta didik dan
pencapaian hasil belajar. Berdasarkan tujuan yang merujuk kepada kriteria
keefektivan, maka digunakan instrumen untuk mengukurnya yaitu tes hasil belajar
peserta didik.
Tes hasil belajar peserta didik berupa uraian yang terdiri dari 3 soal,
dilakukan pada pertemuan keempat. Soal nomor 1 materi keuntungan dan kerugian,
soal nomor 2 materi diskon, dan soal nomor 3 materi bunga tunggal. Total skor
nomor 1 adalah 40, nomor 2 adalah 35, dan nomor 3 adalah 25. Menghitung nilai
yang diperoleh masing-masing peserta didik sesuai dengan pedoman penskoran
96
untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik. Tes hasil belajar yang diperoleh
peserta didik kelas VII.1 adalah 21 peserta didik yang tuntas dan 3 peserta didik
yang tidak tuntas dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60. Sehingga
persentase peserta didik yang mencapai atau melebihi nilai KKM adalah 87,5%
(sangat efektif). Dari penjelasan kriteria keefektifan yang telah dipaparkan maka
bahan ajar LKPD berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning pada
materi aritemtika sosial terpenuhi kriteria keefektifannya.
Dengan demikian pengembangan LKPD berbasis pendekatan Contextual
Teaching and Learning menggunakan pendekatan saintifik ini dapat dilihat
memiliki kelayakan/kualitas yang baik karena telah memenuhi aspek kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan. Ini sesuai dengan teori kelayakan/kualitas produk
yang dipaparkan oleh Niveen (1999). Hal ini juga sejalan dengan penelitian dari
Fitria Dianita,dkk (2016), dimana penelitian ini menggunakan model
pengembangan 4-D dan untuk menentukan kelayakan/kualitas produk mengacu
pada kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Sehingga penelitian tersebut
menghasilkan produk yang telah teruji kelayakannya/kualitasnya.
Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada LKPD
dan proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar / prestasi peserta didik,
hal ini dapat terlihat dari tingkat keefektifan dari produk LKPD yang
dikembangkan. Dan hasil pengembangan ini sejalan dengan penelitian Fitria
Dianita,dkk (2016) bahwa pada penelitian yang dilakukannya prestasi belajar
matematika peserta didik yang menggunakan pendekatan kontekstual yang
dikembangkan lebih baik dari pada peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran langsung.