Ppt App Akut-batanghari

45
LAPORAN KASUS INTERNSHIP PROPINSI JAMBI Kabupaten Batanghari Jambi, 6 April 2015 Disusun oleh: Felisitas APENDISITI S AKUT Pembimbing: dr. Edwar Martin, Sp.B dr. Dinaili Maili dr. Alfian Nasion

description

tgs

Transcript of Ppt App Akut-batanghari

  • LAPORAN KASUSINTERNSHIP PROPINSI JAMBI Kabupaten Batanghari Jambi, 6 April 2015Disusun oleh: FelisitasAPENDISITIS AKUTPembimbing: dr. Edwar Martin, Sp.Bdr. Dinaili Mailidr. Alfian Nasion

  • Nama: Tn. SUsia: 20 tahunAlamat : Sungai Lingkar Rt.07Status perkawinan: Belum menikahStatus pendidikan: Tamat SMAPekerjaan : Karyawan swastaAgama: IslamTanggal masuk RS: 20 Maret 2015 (pukul 22.05 WIB)

    IDENTITAS PASIEN

  • KELUHAN UTAMA:Nyeri perut kanan bawah 10 jam SMRS

    KELUHAN TAMBAHAN: Demam, mual, dan muntah

    ANAMNESISAutoanamnesis dan alloanamnesis terhadap keluarga pasien Keterangan dari tim medis Puskesmas Sungai Rengas

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

  • Riwayat penyakit serupa disangkalRiwayat maag disangkal Riwayat darah tinggi disangkalRiwayat kencing manis disangkalRiwayat sakit kuning disangkal Riwayat trauma disangkal Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

  • Kebiasaan merokok disangkal Kebiasaan alkohol disangkalKebiasaan minum obat-obatan dan jamu disangkal

    KEBIASAAN

  • Riwayat penyakit serupa dengan pasien disangkalRiwayat darah tinggi disangkalRiwayat kencing manis disangkalRiwayat sakit kuning disangkal

    RIWAYAT KELUARGA

  • Keadaan umum: Tampak sakit beratKesadaran: Compos mentis; GCS 15 (E=4;M=6;V=5) Tanda-tanda vitalTekanan darah: 110/70 mmHg Pulsasi : 76 x/menit (teratur, kuat, penuh)Laju pernafasan: 24 x/ menitSuhu: 37oC

    PEMERIKSAAN FISIK

  • Kepala: Normocephali, deformitas (-), simetris (+), edema (-)Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor diameter3mm/3mmTelinga : Deformitas (-/-), sekret (-/-), serumen (-/-)Hidung: Deformitas (-), sekret (-), Septum nasi di tengahMulut: Mukosa oral tidak hiperemis, coated tongue (-)Leher : Trakea ditengah, tidak tampak jejas ataupun lesi kulit lain, KGB tidak teraba

    KEPALA DAN WAJAH

  • Inspeksi: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-)Palpasi: Gerak nafas teraba simetris, stem fremitus kiri = kananPerkusi: Sonor di kedua lapang paru, batas paru-hepar di ICS 5 midklavikularis dextra Auskultasi: Bunyi nafas vesikular ( +/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

    THORAKS-PARU

  • Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavikularis sinistraPerkusi: Batas atas: ICS II linea parasternalis sinistra Batas kanan: ICS V linea sternalis dextra Batas kiri: ICS V linea midklavikularis sinistraAuskultasi: Bunyi jantung I dan II regular, gallop(-),murmur(-)

    THORAKS-JANTUNG

  • Inspeksi: Gerak nafas simetris, tidak tampak deformitasPalpasi: Gerak nafas simetris, stem fremitus kiri = kananPerkusi: Sonor pada punggung kanan dan kiriAuskultasi: Suara nafas vesikular (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

    PUNGGUNG

  • Inspeksi: Datar, sikatriks (-), pelebaran vena (-), rash (-)Palpasi: Tidak teraba masa, nyeri tekan (+) pada titik McBurney, rebound phenomene (+), defans muskuler (+), Rovsing sign (+). Psoas sign dan Obturator sign sulit dilakukan karena pasien kesakitanPerkusi: Timpani diseluruh kuadranAuskultasi: Bising usus (+) di seluruh kuadran

    ABDOMEN

  • Akral hangat, capillary refill time
  • Pinggang / CVA Inspeksi: Tampak simetris, inflamasi(-), lesi(-), massa(-) Palpasi: Massa (-/-), nyeri tekan (-/-) Perkusi: Nyeri ketok CVA (-/-)

    Suprapubis Inspeksi: Massa(-), lesi(-), hiperemis(-) Palpasi: Distensi VU(-), massa(-), nyeri tekan(-)

    Genitalia eksterna : Tidak diperiksa

    STATUS UROLOGIS

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    PemeriksaanNilaiNormalSatuanRBC 4.683.50-5.501012/lMCV82.675.0-100.0flMCH29.825.0-35.0pgMCHC36.131.0-38.0g/dlHemoglobin 13.911.5-16.5g/dlHematokrit 38.635.0-55.00%Trombosit 140100-400109/lLeukosit 9.73.5-10.0109/lLimfosit 1.50.5-5.0109/lGranulosit 7.61.2-8.0109/lEosinofil 0.60.1-0.6109/lGDS 95

  • Persiapan pre operasi Apendektomi cito Informed consentPasien dipuasakan 6 jamPemasangan NGT dan DC urin IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menitInjeksi Ranitidine 2 x 1 ampul (25 mg/ml) IVInjeksi Ondansetron 2 x 1 ampul (8mg/4 ml) IVInjeksi Ketorolac 2 x 1 ampul (30 mg/ml) IVInjeksi Ceftriaxone 1 x 1 gram IV (Skin Test terlebih dahulu)Pemeriksaan Rontgen Thorax PA dan EKG

    PENATALAKSANAAN IGD

  • Hasil Pemeriksaan Rontgen Thorax PA

    Kesan: dalam batas normalEKG

    Kesan: dalam batas normal

  • LAPORAN OPERASI21 Maret 2015 pukul 00.10 WIB

    Diagnosis Pra BedahAkut abdomen e.c suspek apendisitis akutJenis Pembedahan Apendektomi citoDiagnosis Pasca BedahPost apendektemi e.c. apendisitis akutTindakan Operasi Pasien dalam posisi supineTindakan aseptik dan antiseptik Insisi pada titik Mc Burney Insisi diperdalam sampai memotong lemak, dan tampak muskulus, dilakukan musle spliting, sampai tampak peritoneumPeritoneum dibuka, sekum dicari dan dikeluarkan (luxir) Apendiks tampak hiperemis dan erosifDilakukan apendektomiKontrol perdarahanLuka operasi dijahit

  • Quo ad vitam : bonamQuo ad fungsionam: bonamQuo ad sanationam: bonam

    PROGNOSIS

  • FOLLOW UP 21 Maret 2015

    SNyeri pada luka bekas operasi, demam (-), mual (-), muntah (-), flatus (-)OKU : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentisTD: 110-120/70-80 mmHg HR: 65-70 x/menit RR: 12-20 x/menit Suhu: 37C BU (+)Status lokalis regio iliaka dextra: tampak luka tertutup kasa, rembesan darah (-), nyeri (+)

    ALaki-laki, 20 tahun, Hari rawat I, post apendektomi e.c. apendisitis akutpRawat Zaal bedahIVFD Ringer Laktat 20 tetes per menitBising usus (+) boleh minumMedikamentosa: Ceftriaxon 1 x 1 gram IVKetorolac 2 x 1 ampul (30 mg/ml)Ranitidine 2 x 1 ampul (25 mg/ml)

  • FOLLOW UP 22 Maret 2015

    SNyeri berkurang pada luka bekas operasi, demam (-), mual (-), muntah (-), flatus (+)OKU : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTD: 130/70 mmHg HR: 70-80 x/menit RR: 20-22 x/menit Suhu: 36,5C Status lokalis regio iliaka dextra: tampak luka tertutup kasa, rembesan darah (-), nyeri (+)

    ALaki-laki, 20 tahun, Hari rawat II, Post Op I, post apendektomi e.c. apendisitis akutpRawat Zaal bedahIVFD Ringer Laktat 20 tetes per menitMedikamentosa: Ceftriaxon 1 x 1 gram IVKetorolac 2 x 1 ampul (30 mg/ml)Ranitidine 2 x 1 ampul (25 mg/ml)

  • FOLLOW UP 23 Maret 2015

    SNyeri minimal pada bekas operasi, demam (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan baik OKU : tampak sakit ringanKesadaran : compos mentisTD: 110/70 mmHg HR: 70-80 x/menit RR: 22 x/menit Suhu: 37C Status lokalis regio iliaka dextra: tampak luka tertutup kasa, rembesan darah (-), nyeri (+)ALaki-laki, 20 tahun, Hari rawat III, post op II, post apendektomi e.c. apendisitis akutpRawat jalanEdukasi perawatan luka dan kontrol jahitan ke poli bedahMedikamentosa: Ciprofloxacin 2 x 500 mg tabParasetamol 3 x 500 mg tab Ranitidine 2 x 150 mg tab

  • TINJAUAN PUSTAKAAPPENDISITIS AKUT

  • Anatomi

  • Panjang appendix = 7-10 cm; diameter = 0,7 cm

    Vaskularisasi: a. appendikularis cabang dari ileocolic artery

    Persarafan parasimpatis: n.vagus Persarafan simpatis : n.torakalis X.

    Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari

    GALT( Gut AssoiatedLymphoid Tisuue)yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig-A.

  • Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks vermiformis

    Apendisitis ditemukan pada semua umur

    Jarang pada anak kurang dari satu tahun

    Rasio pria : wanita = 1,2-1,3 : 1.

    Definisi Apendisitis Akut

  • ETIOLOGI

    Obstruksi Fekalit, benda asing, cacingHiperplasia kelenjar limfoidObstruksi fungsional: tekanan intrasekal meningkat karena konstipasiInfeksi E.coli, Streptokokus, E.Histolitika

  • Mikroba yang ditemukan pada Apendisitis akut

    Bakteri Aerob dan FakultatifBakteri AnaerobBatang Gram (-)Eschericia coliPseudomonas aeruginosaKlebsiella sp.Coccus Gr (+)Streptococcus anginosusStreptococcus sp.Enteococcus sp.Batang Gram (-)Bacteroides fragilisBacteroides sp.Fusobacterium sp.Batang Gram (-)Clostridium sp.Coccus Gram (+)Peptostreptococcus sp.

  • Patofisiologi

  • Manifestasi Klinis

  • Pemeriksaan FisikKeadaan Umum :Tampak kesakitan, berbaring di atas tempat tidur

    Vital sign:Suhu : low grade fever (37.5-38.50C )

    Pemeriksaan FisikAbdomen:Inspeksi: kembung (ada komplikasi perforasi), penonjolan perut kanan bawahAuskultasi: peristaltik normal atau sedikit berkurangPerkusi: nyeri (rangsang peritoneum)Palpasi: nyeri tekan, defens muskuler

  • Pemeriksaan Tambahan

    Mc Burney SignNyeri tekan pada titik Mc Burney

    Rovsing signNyeri kanan bawah (fossa iliaca dextra) pada tekanan di perut kiri bawah (fossa iliaca sinistra)

    Rebound tenderness (Blumberg Sign)Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (untuk mengetahui ada tidaknya peritonitis)

    Dunphy's sign Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak (napas dalam, berjalan, batuk, mengedan)

    Psoas SignNyeri pada saat kaki kanan diangkat dan diberi tahanan (hiperekstensi sendi panggul), tipikal pada appendix retrocaecaObturator signNyeri di hipogastric kanan pada saat rotasi internal dari pinggul, mengindikasikan appendix pelvis.

  • Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumLeukositosis (10,000 to 18,000 cells/mm3)Pemeriksaan urin: menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal.

  • Pemeriksaan PenunjangRadiografiFoto polos abdomenUSG transabdominalBarium enemaCTLaparoskopi

  • Accute Appendicitis Alvarado Score

  • Alvarado ScoreScore 7 10 : emergency for appendectomyScore 5 6 : admitted, 24 hours observation and re scoringScore 1 4 : symptomatic treatment, discharge home, back to hospital if the pain persist

    Positive predictive value of Alvarado score was 84.3% (males 88% and females 82.1%)

  • Diagnosis Banding

  • KomplikasiPerforasi Pada saat terjadi perforasi appendix, nyeri abdomen semakin intens dan lebih difus, spasme musculus abdomen meningkat, menghasilkan rigidity. Nadi meningkat, suhu diatas 380 C.PeritonitisAbses appendiceal (massa appendiceal)

  • PenatalaksanaanPerawatan kegawadaruratanTerapi kristaloid untuk pasien dengan tanda-tanda klinis dehidrasiAnalgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan pasienAntibiotik intravena pada pasien dengan tanda-tanda septicemia dan pasien yang akan dilanjutkan ke laparotomi

  • TreatmentAntibiotik Pre-Operatif : spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob diindikasikan alam hubungannya pembedahan

    Appendectomy

  • FeedbackDr. edwar Waktu presentasi terlalu panjangBagikan salinan makalah H-1 Pembagian nyeri kolik Epigastrium nyeri dari hepar lambungUmbilikal ileum dan lain-lainPeradangan pada APP obstruksi lumen spincter pylori menyempit bagian bawah mempercepat proses pengeluaranLokasi nyeri APP dipengaruhi letak anatomis dari ApendikJika tipe ileac maka insisi operasi akan kecil + 2 cm, bila ileosecal maka insisi lebih besar Nyeri kanan bawah pada laki-laki lebih mengindikasikan adanya APP namun pada wanita segera pikirkan kemungkinan dari bidang Obsgin Kadar leukosit 8 K 12 K APP akut, 12 16 K perforasi, 16 18 K perforasi lokal , 18 22 K mulai menyebar, > 22 K sudah peritonitisAPP kronis dianjurkan dilakukan Appendikogram Saat ini untuk APP lebih dianjurkan untuk Laparoskopi karena luka operasi lebih kecil namun biaya lebih mahal

    ************