Post on 17-Apr-2019
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 4 SD Negeri
Kauman Lor 01 dengan jumlah siswa 23 siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan gambar.
Pelaksanaan penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :
No. Tanggal
Pelaksanaan
Uraian Kegiatan
1. 23 Febuari 2015 Observasi
2. 1 Maret 2015 Uji validitas dan reliabilitas di kelas IV
3. 3 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman
Lor 01 menggunakan model Problem Based
Learning berbantuan gambar dengan materi sumber
daya alam
4. 4 april 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman
Lor 01 menggunakan model Problem Based
Learning berbantuan gambar dengan materi
kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan potensi
sumber daya alam dan tes formatif 1
5. 11 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman
Lor 01 menggunakan model problem based learning
berbantuan gambar dengan materi melestarikan
sumber daya alam
6. 12 April 2015 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Kauman
Lor 01 menggunakan model problem based learning
berbantuan gambar dengan materi aktifitas ekonomi
dilingkungan sekitar dan tes formatif 2
4.1.1 Kondisi Awal
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 dengan jumlah
siswa sebanyak 23 siswa. Berdasarkan hasil observasi, hasil nilai UTS siswa
memperoleh hasil belajar yang kurang. hal ini ditunjukkan dari hasil UTS siswa
yaitu 56,5% siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM 70 yang ditetapkan
dan yang tuntas 43,5% tuntas sesuai dengan KKM dan rata-rata kelas 64,1.
berikut adalah tabel hasil UTS yang digunakan sebagai pra siklus dalam
pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas 4 Prasiklus
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)
1. 40-47 2 8,6%
2. 48-55 4 17,3%
3. 56-63 4 17,3%
4. 64-72 7 30,4%
5. 73-81 4 17,3%
6. 82-89 2 8,6%
Jumlah 23 100%
Nilai Terendah 40
Nilai Tertinggi 85
Rata-rata Kelas 64,1
Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar prasiklus yang mendapat rentang nilai
40-47 sebanyak 2 siswa, rentang nilai 48-55 sebanyak 4 siswa dengan, rentang
nilai 56-63 sebanyak 4 siswa, rentang nilai 64-72 sebanyak 7 siswa, rentang nilai
73-81 sebanyak 4 siswa d, dan rentang nilai 82-89 sebanyak 2 siswa. Dengan nilai
terendah 40, nilai tertinggi 85 dan rata-rata 64,1.
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam perencanaan pertemuan 1 dan 2 ini dimulai
dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan bahan
yang akan digunakan saat proses pembelajaran, dan mempersipkan materi yang
akan diajarkan. Sedangkan dalam evaluasi pembelajaran yaitu menyusun soal-soal
evaluasi yang sudah diujikan sebelumnya dan menyusun lembar observasi untuk
mengamati aktifitas guru dan siswa.
Penyusunan RPP pertemuan 1 dan 2 dibuat dengan kompetensi dasar
mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya. Dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu problem
based learning. Selanjutnya mulai menentukan indikator dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar. Indikator dan tujuan
disusun berdasarkan model yang akan digunakan.
Kegiatan selanjutnya membuat materi yang sesuai dengan kompetensi
dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya. Materi yang akan disampaikan kepada siswa berkenan
dengan Sumber daya alam. Materi dibuat atas dasar kompetensi dasar yang
sedang berjalan di kelas 4 disesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan
sekitar siswa. Selanjutnya pembuatan lembar kerja siswa, lembar kerja siswa
dibuat untuk memudahkan siswa melakukan kegaitan berdiskusi didalam
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
Tahap kegiatan selanjutnya yaitu penyususunan perangkat evaluasi
pembelajaran. Perangkat evaluasi terdiri dari lembar observasi penilaian kegiatan
aktiviatas guru dan siswa. Rubrik penilaian disusun untuk mengamati kinerja
siswa, sedang lembar observasi kegiatan guru disusun untuk mengamati kinerja
guru selama proses pembelajaran.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
a. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari dua pertemuan.
Pelaksanaan tindakan ini berlangsung selama 2x35 menit (70 menit atau 2 jam
pelajaran) :
Pertemuan 1
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 5
April, pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan
cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah
itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,” pernahkah
mengamati air, apa yang terjadi ketika musim penghujan dan musim kemarau?”,
kemudian mengajak berpikir kenapa pada saat musim penghujan air itu banyak
dan saat musim kemarau sedikit?”. Hal itu dilakukan untuk megetahui tingkat
pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran hari itu.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk
membaca materi sesuai dengan materi yang berkaitan, setelah itu guru
memberikan pertanyaan tentang pengertian sumber daya alam. Setelah itu siswa
diajak untuk mengamti gambar dan menyebutkan satu per satu contoh gambar-
gambar yang ditunjukkan oleh guru termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbaharui atau tidak.
Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4-
5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan
dari kegiatan diskusi, ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi
fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan
diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari
kegitaan diskusi.
Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya
dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan
hal-hal yang belum diketahui.
Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa
menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6
April pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan
cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah
itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,” pohon itu termasuk
sumber daya alam atau tidak?”, kemudian mengajak berpikir untuk menyebutkan
sumber daya alam yang terdapat didaerahnya?”. Hal itu dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan
disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran hari itu.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk
membaca materi yang ada dibuku, setelah itu siswa diminta untuk menyebutkan
sumber daya alam yang terdapat didaerah masing-masing, setelah itu guru
menunjukkan gambar salah satu sumber daya alam yang terdapat ditempat tinggal
masing-masing.
Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4-
5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan
dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat
mengelompokkan sumber daya ala yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat
diperbaharui serta siswa , ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi
fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan
diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari
kegitaan diskusi.
Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya
dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan
hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan siswa mengerjakan soal evaluasi.
Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa
menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
b. Observasi
Observasi aktifitas guru dan siswa dilaksanakansecara intensif dan
berkelankutan, dapat dilihat pada penjelasan berikut:
Pertemuan 1
Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan. Hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk
megetahui guru telah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model
problem based learning. Observasi aktifitas guru dan siswa pada siklus I
dilaksanakan untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir
pembelajaran. Observasi aktifitas guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara
mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Data hasil observasi aktifitas
guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning dengan skor paling rendah 2. Hal ini karena guru pada saat penyampaian
tujuan permasalahan yang akan dihadapi oleh siswa kurang jelas dan pada saat
pembelajaran penggunaan waktunya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang
dtentukan. Persentase rata-rata aktifitas guru dalam mengajar dengan
menggunakan model problem based learning adalah 76,9. dengan hal ini taraf
keberhasilan mengajar guru termasuk kategori sangat baik
Ada pun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa bagian
pendahuluan mulai dari apersepsi, pemberian motivasi, dan penyampaian tujuan
memerlukan perbaikan karena perolehan skor rata-rata hanya 1,3. Perbaikan jika
dilihat dari perolehan rata-rata seperti itu dengan cara pada bagian pendahuluan
dengan cara yang menarik misalnya dengan cara bercerita dan bernyanyi sehingga
dapat menarik perhatian siswa. yaitu selanjutnya pada bagian inti memerlukan
perbaikan juga dengan cara guru lebih memperatikan cara kerja siswa,
memberikan kesempatan siswa bertanya jika mengalami kesulitan, memberikan
penguatan dan pada akhir pembelajaran siswa diarahkan supaya dapat lebih baik
lagi. Persentase perolehan lembar aktifitas siswa adalah 42,5 dengan kategori
cukup.
Pertemuan 2
Data hasil observasi aktifitas belajar guru dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa data hasil observasi
aktififtas guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru
berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 2 ini adalah 82,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru termasuk kategori sangat baik.
Adapun data hasil observasi aktifitas belajar guru dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning menunjukkan data hasil observasi
belajar siswa mendapatkan nilai yang paling rendah adalah 2 yaitu pada bagian
pendahuluan, inti, dan penutup. pada ketiga bagian ini masih memerlukan
perbaikan supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik
lagi. Persentase hasil observasi aktifitas siswa pada petemuan 2 ini adalah 57,5%,
ini berarti pada taraf keberhasilan cukup.
4.1.2.3 Hasil Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan 2 didapatkan hasil
bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning memgambarkan
pembelajaran yang yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa untuk
menyelesaiakan masalah yang terkait. Hasil yang didapatkan pada kegiatan ini
masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dan arahan guru untuk
menyelesaikan maslah yang dihadapi. Karena siswa didalam mengikuti
pembelajaran tidak dengn serius dan tidak memperhatikan guru sehingga hasil
yang didapatkan oleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4Kegiatan siklus I penerapan model problem based learning pada siklus I
ini rata-rata kelas 71,08. Dan masih ada siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70.
Masih memerlukan perbaikan didalam proses pembelajaran terutama cara
melibatkan siswa didalam proses pembelajaran. Selain itu juga hal ini terjadi
karena siswa didalam proses pembelajaran masih ada yang belum memperhatikan
materi ataupun masih ada yang ramai dengan temannya sehingga ini membuat
siswa kurang memperhatikan arahan-arahan dari guru. Jadi siswa tersebut masih
memerlukan arahan pada melakukan diskusi. Perbaikan itu bisa dilakukan pada
akhir pembelajaran dengan cara mengulang materi pada saat akhir pembelajaran.
4.1.2.4 Refleksi
Hasil observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat kelebihan dan
kekurang. Kelebihan pada siklus I antara lain guru telah menerapkan model
problem based learning dengan baik dan siswa sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran. Hal ini dibuktikan saat siswa melakukan diskusi untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, siswa dengan antusias dan
memperhatikan dan mencoba untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Dalam kelompok siswa membantu untuk bersaing dan berusaha mendapatkan
nilai yang baik. Selain terdapat kelebihan pada siklus I ini terdapat pula kekurang-
kekurangan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada
siklus berikutnya antara lain dengan cara:
1. Memberikan pujian ketika siswa mengungkapkan pendapatnya.
2. Memberikan kesempatan siswa istirahat ketika jenuh mengikuti pembelajaran.
3. Memberikan penghargaan bagi siswa berupa bintang kepada siswa yang berani
mengkomunikasikan hasil didepan kelas.
4. Membantu siswa ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu
masalah dalam berdiskusi.
4.1.3 Siklus II
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam perencanaan pertemuan 1 dan 2 ini dimulai
dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat dan bahan
yang akan digunakan saat proses pembelajaran, dan mempersipakan materi yang
akan diajarkan. Sedangkan dalam evaluasi pembelajaran yaitu menyusun soal-soal
evaluasi yang sudah diujikan sebelumnya dan menyusun lembar observasi untuk
mengamati aktifitas guru dan siswa.
Penyusunan RPP pertemuan 1 dan 2 dibuat dengan kompetensi dasar
mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya. Pada pertemuan 1 dan 2 ini membahas materi tentang manfaat
sumber daya alam dan cara melestarikan sumber daya alam serta kegiatan
ekonomi. Selanjutnya mulai menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar. Indikator dan tujuan disusun
berdasarkan model pembelajaran yang akan digunakan.
Kegiatan selanjutnya membuat lembar kerja siswa dibuat untuk
memudahkan siswa melakukan pemecahan masalah.
Tahap penyususunan perangkat evaluasi pembelajaran dilakukan sama
seperti pada siklus I yaitu lembar aktifitas yang dilakukan guru dan siswa.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
a. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari dua pertemuan.
Pelaksanaan tindakan ini berlangsung selama 2x35 menit (70 menit atau 2 jam
pelajaran):
Pertemuan 1
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 April pada
kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan cara guru
memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah itu guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,”kenapa kalian perlu
melestarikan sumber daya alam?”, kemudian mengajak berpikir apa yang terjadi
pada kehidupan manusia jika sumber daya alam habis?”. Hal itu dilakukan untuk
megetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan
disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran hari itu.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi dimulai dengan siswa
membaca materi tentang manfaat sumber daya alam dan bagaimana cara
melestarikannya. Dengan contoh gambar yang diberikan guru siswa dapat
mengetahui bagaiman cara nya melesetarikan sumber daya alam dengan benar.
Selain itu juga siswa dapat menyebutkan manfaat dari sumber daya alam.
Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4-
5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan
dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat
mengelompokkan sumber daya ala yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat
diperbaharui serta siswa , ketika siswa melakukan kerja kelompok guru menjadi
fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan ketika melakukan
diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil dari
kegitaan diskusi.
Kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa serta menanyakan hal-hal yang
belum diketahui.
Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa
menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 12
April pada kegiatan awal guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa dengan
cara guru memberikan motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran, setelah
itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa,” pernahkah kalian
pergi ke pasar?”, kemudian mengajak berpikir untuk kegiatan apa saja yang
terjadi ketika kalian di pasar?”. Hal itu dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman awal siswa berkenaan materi yang akan disampaikan oleh guru.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran hari itu.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan ekplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk
membaca materi yang ada dibuku, setelah itu siswa diminta untuk menyebutkan
bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, setelah itu guru menunjukkan gambar salah satu
kegiatan ekonomi dan dengan arahan guru siswa menyebutkan satu persatu bentuk
kegiatan ekonomi yang ada pada gambar.
Kegiatan elaborasi ini siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4-
5 siswa. Siswa dibagikan lembar kerja siswa , setelah itu guru menjelaskan tujuan
dari kegiatan diskusi dari kegiatan diskusi ini siswa melalui gambar dapat
menyebutkan bentuk-bentuk ekonomi, ketika siswa melakukan kerja kelompok
guru menjadi fasilitator dan membantu siswa jika siswa mengalami kesulitan
ketika melakukan diskusi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk
mempresentasikan hasil dari kegitaan diskusi.
Kegiatan konfirmasi pada kegiatan ini guru meluruskan hasil diskusinya
dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. Serta menanyakan
hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan siswa mengerjakan soal evaluasi.
Akhir pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilakukan pada hari itu serta siswa dan guru menarik kesimpulan. Lalu siswa
menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
b. Observasi
Adapun observasi aktifitas guru dan aktifitas siswa siklus 2 pertemuan II
dan II dapat dilihat pada penjelasan berikut:
Pertemuan 1
Observasi aktifitas guru dan siswa pada siklus I dilaksanakan untuk
mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi
aktifitas guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar
pengamatan yang telah disediakan. Data hasil observasi aktifitas guru dalam
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning skor
paling rendah yaitu 3. Hal ini dapat dilihat pada bagian pendahuluan, inti, dan
penutup. Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 84,6%. Hal ini menunjukkan
bahwa taraf keberhasilan guru kategori sangat baik.
Adapun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil observasi
aktifitas siswa dengan perolehan skor paling rendah adalah 2. Pada bagian inti
terutama kurangnya pemahaman siswa terhadap penyampaian tujuan pemecahan
masalah sehingga membuat siswa dalam pemecahan masalah tidak sesuai dengan
materi yang diberikan oleh guru. Persentase rata-rata pada pertemuan ini adalah
72,5 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan peningkatan dari kategori Cukup
meningkat menjadi Baik.
Pertemuan 2
Data hasil observasi guru dalam mengajar dengan menggunakan model
problem based learning menunjukkan peningkatan dilihat dari persentase rata-
rata. Pada pertemuan ini persentase rata-rata adalah 92,3%. Dengan kategori
sangat baik.
Adapun data hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil observasi
aktifitas siswa dengan persentase rata-rata 90%. Dengan kategori sangat baik. Hal
ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan siswa meningkat pada siklus II
pertemuan 1 termasuk kategori baik pada siklus II pertemuan 2 menjadi kategori
sangat baik.
4.1.3.3 Hasil Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2 didapatkan hasil
bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning memgambarkan
pembelajaran yang yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa untuk
menyelesaiakan masalah yang terkait.
Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil siklus I mulanya siswa tidak
serius menjadi serius dengan bimbingan yang diberikan oleh guru ketika diakhir
pembelajaran. Selain itu penerapan model problem based learning pada siklus II
rata-rata kelas menjadi 79,1 dengan ketuntasan belajar 86,9%. Ini dapat dilihat
dari rata-rata kelas mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Model pembelajaran problem based learning ang digunakan ini mampu
memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. siswa
menjadi semangat dan aktif bertanya untuk memecahkan masalah yang dihadapi
oleh siswa. Pada siklus II ini berjalan lebih baik daripada siklus I.
4.1.3.4 Refleksi
Refleksi digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan
apakah hasil tindakan dalam pembelajaran siklus I mengalami perbaikan pada
siklus II. Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus II hasil belajar
mencapai indikator kinerja 100%. Hasil belajar siswa sudah mencapai KKM ≥ 70.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar melalui
penggunan model based learning. Hal ini terjadi karena siswa mulai terbiasa
dengan penggunaan model problem based learning. Selain itu juga siswa yang
pada saat siklus I kurang mendengar arahan guru pada siklus II ini sudah dapat
memperhatikan arahan guru dan melaksanakan sesuai dengan perintah guru
sehingga siswa mampu mecahkan permasalahan yang dihadapi.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Hasil Observasi Guru
Tabel 4.3
Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus I Pertemuan 1
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Guru menyampaikan materi sesuai
dengan RPP yang dibuat 4
3,3
Guru memberikan motivasi sebelum
masuk kegiatan inti 3
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran sebelum masuk kegiatan
inti
3
Inti
Guru menyampaikan tujuan
permasalahan yang akan dipecahkan
oleh siswa
2
3,13
Guru memberikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
3
Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang beranggotakan 4-5
anak.
4
Guru memfasilitasi siswa ketika siswa
melakukan diskusi 4
Guru mengawasi dan membantu ketika
siswa mengalami kesulitan. 3
Guru mengacak kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
3
Guru memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok teman.
3
Guru meluruskan hasil diskusi yang
dipresentasikan siswa. 3
Penutup
Guru memberikan refleksi untuk
mengtahui kelemahan setelah
melakukan tindakan
3 3
Alokasi
Waktu
Waktu yang digunakan guru dalam
mengajar sesuai dengan RPP yang
dibuat
2 2
Jumlah 40
Persentase rata-rata 76,9%
Tabel 4.3 menunjukkan data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan skor
paling rendah 2. Hal ini karena guru pada saat penyampaian tujuan permasalahan
yang akan dihadapi oleh siswa kurang jelas dan pada saat pembelajaran
penggunaan waktunya tidak sesuai dengan alokasi waktu yang dtentukan.
Persentase rata-rata aktifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model
problem based learning adalah 76,9. dengan hal ini taraf keberhasilan mengajar
guru termasuk kategori sangat baik
Tabel 4.4
Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus I Pertemuan 2
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Guru menyampaikan materi sesuai
dengan RPP yang dibuat 4
3,6 Guru memberikan motivasi sebelum
masuk kegiatan inti 3
Guru menyampaikan tujuan 4
pembelajaran sebelum masuk kegiatan
inti
Inti
Guru menyampaikan tujuan
permasalahan yang akan dipecahkan
oleh siswa
3
3,4
Guru memberikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
4
Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang beranggotakan 4-5
anak.
4
Guru memfasilitasi siswa ketika siswa
melakukan diskusi 4
Guru mengawasi dan membantu ketika
siswa mengalami kesulitan. 3
Guru mengacak kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
3
Guru memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok teman.
3
Guru meluruskan hasil diskusi yang
dipresentasikan siswa. 3
Penutup
Guru memberikan refleksi untuk
mengtahui kelemahan setelah
melakukan tindakan
3 3
Alokasi
Waktu
Waktu yang digunakan guru dalam
mengajar sesuai dengan RPP yang
dibuat
3 3
Jumlah 43
Persentase rata-rata 82,6%
Tabel 4.4 menunjukkan data hasil observasi aktififtas guru dalam
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning
sangat baik. Persentase rata-rata aktifitas guru berdasarkan hasil observasi pada
pertemuan 2 ini adalah 82,6%. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan
guru termasuk kategori sangat baik.
Tabel 4.5
Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus II Pertemuan 1
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Guru menyampaikan materi sesuai
dengan RPP yang dibuat 4
3,3
Guru memberikan motivasi sebelum
masuk kegiatan inti 3
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran sebelum masuk kegiatan
inti
3
Inti
Guru menyampaikan tujuan
permasalahan yang akan dipecahkan
oleh siswa
3
3,4
Guru memberikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
3
Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang beranggotakan 4-5
anak.
4
Guru memfasilitasi siswa ketika siswa
melakukan diskusi 4
Guru mengawasi dan membantu ketika
siswa mengalami kesulitan. 3
Guru mengacak kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
4
Guru memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok teman.
3
Guru meluruskan hasil diskusi yang
dipresentasikan siswa. 3
Penutup
Guru memberikan refleksi untuk
mengtahui kelemahan setelah
melakukan tindakan
3 3
Alokasi
Waktu
Waktu yang digunakan guru dalam
mengajar sesuai dengan RPP yang
dibuat
4 4
Jumlah 44
Persentase rata-rata 84,6%
Tabel 4.5 menunjukkan data hasil observasi aktifitas guru dalam mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning skor paling
rendah yaitu 3. Hal ini dapat dilihat pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup.
Persentase rata-rata aktifitas guru adalah 84,6%. Hal ini menunjukkan bahwa taraf
keberhasilan guru kategori sangat baik.
Tabel 4.6
Hasil Obaservasi Aktifitas Guru Siklus II Pertemuan I1
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Guru menyampaikan materi sesuai
dengan RPP yang dibuat 4
3,6
Guru memberikan motivasi sebelum
masuk kegiatan inti 3
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran sebelum masuk kegiatan
inti
4
Inti
Guru menyampaikan tujuan
permasalahan yang akan dipecahkan
oleh siswa
4
4
Guru memberikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
4
Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang beranggotakan 4-5
anak.
4
Guru memfasilitasi siswa ketika siswa
melakukan diskusi 4
Guru mengawasi dan membantu ketika
siswa mengalami kesulitan. 4
Guru mengacak kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
4
Guru memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok teman.
4
Guru meluruskan hasil diskusi yang 4
dipresentasikan siswa.
Penutup
Guru memberikan refleksi untuk
mengtahui kelemahan setelah
melakukan tindakan
3 3
Alokasi
Waktu
Waktu yang digunakan guru dalam
mengajar sesuai dengan RPP yang
dibuat
3 3
Jumlah 48
Persentase rata-rata 92,3%
Tabel 4.6 menunjukkan data hasil observasi guru dalam mengajar dengan
menggunakan model problem based learning menunjukkan peningkatan dilihat
dari persentase rata-rata. Pada pertemuan ini persentase rata-rata adalah 92,3%.
Dengan kategori sangat baik.
4.2.2 Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.7
Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus I Pertemuan 1
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan apersepsi 2
1.3 Siswa termotivasi dengan apa yang
disampaikan guru 1
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tujuan pembelajaran 1
Inti
Siswa memperhatikan guru ketika guru
menyampaikan tujuan permasalahan
yang akan dipecahkan.
1
1.83
Siswa masuk kedalam kelompok sesuai
yang ditentukan oleh guru. 4
Siswa dapat memcahkan permasalahan
sesuai dengan materi yang diberikan
oleh guru
1
Siswa menggunakan fasiltas yang
diberikan oleh guru dengan benar. 3
Siswa dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas
1
Siswa menerima masukan yang
diberkan oleh guru. 1
Penutup Siswa secara bersama-sama
menyimpulkan hasil diskusi 2 2
Jumlah 17
Persentase 42,5%
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa bagian pendahuluan mulai dari apersepsi,
pemberian motivasi, dan penyampaian tujuan memerlukan perbaikan karena
perolehan skor rata-rata hanya 1,3. Perbaikan jika dilihat dari perolehan rata-rata
seperti itu dengan cara pada bagian pendahuluan dengan cara yang menarik
misalnya dengan cara bercerita dan bernyanyi sehingga dapat menarik perhatian
siswa. yaitu selanjutnya pada bagian inti memerlukan perbaikan juga dengan cara
guru lebih memperatikan cara kerja siswa, memberikan kesempatan siswa
bertanya jika mengalami kesulitan, memberikan penguatan dan pada akhir
pembelajaran siswa diarahkan supaya dapat lebih baik lagi. Persentase perolehan
lembar aktifitas siswa adalah 42,5 dengan kategori cukup.
Tabel 4.8
Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus I Pertemuan II
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan apersepsi 2
2 Siswa termotivasi dengan apa yang
disampaikan guru 2
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tujuan pembelajaran 2
Inti
Siswa memperhatikan guru ketika guru
menyampaikan tujuan permasalahan
yang akan dipecahkan.
2
2,5
Siswa masuk kedalam kelompok sesuai
yang ditentukan oleh guru. 4
Siswa dapat memcahkan permasalahan
sesuai dengan materi yang diberikan
oleh guru
2
Siswa menggunakan fasiltas yang
diberikan oleh guru dengan benar. 3
Siswa dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas
2
Siswa menerima masukan yang
diberkan oleh guru. 2
Penutup Siswa secara bersama-sama
menyimpulkan hasil diskusi 2 2
Jumlah 23
Persentase 57,5%
Tabel 4.8 menunjukkan data hasil observasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning. Ini mendapatkan nilai
yang paling rendah adalah 2 yaitu pada bagian pendahuluan, inti, dan penutup.
pada ketiga bagian ini masih memerlukan perbaikan supaya siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik lagi. Persentase hasil observasi
aktifitas siswa pada petemuan 2 ini adalah 57,5%, ini berarti pada taraf
keberhasilan cukup.
Tabel 4.9
Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan 1
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan apersepsi 3
3 Siswa termotivasi dengan apa yang
disampaikan guru 3
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tujuan pembelajaran 3
Inti
Siswa memperhatikan guru ketika guru
menyampaikan tujuan permasalahan
yang akan dipecahkan.
2
2,83
Siswa masuk kedalam kelompok sesuai
yang ditentukan oleh guru. 4
Siswa dapat memcahkan permasalahan
sesuai dengan materi yang diberikan
oleh guru
2
Siswa menggunakan fasiltas yang
diberikan oleh guru dengan benar. 3
Siswa dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusi 3
didepan kelas
Siswa menerima masukan yang
diberkan oleh guru. 3
Penutup Siswa secara bersama-sama
menyimpulkan hasil diskusi 3 3
Jumlah 29
Persentase 72,5%
Tabel 4.9 menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan perolehan
skor paling rendah adalah 2. Pada bagian inti terutama kurangnya pemahaman
siswa terhadap penyampaian tujuan pemecahan masalah sehingga membuat siswa
dalam pemecahan masalah tidak sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru.
Persentase rata-rata pada pertemuan ini adalah 72,5 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan peningkatan dari kategori Cukup meningkat menjadi Baik.
Tabel 4.10
Hasil Obaservasi Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan II
Kegiatan Aspek Yang Diamati Skor Rata-
rata
Pendahuluan
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan apersepsi 4
4 Siswa termotivasi dengan apa yang
disampaikan guru 4
Siswa memperhatikan ketika guru
menyampaikan tujuan pembelajaran 4
Inti
Siswa memperhatikan guru ketika guru
menyampaikan tujuan permasalahan
yang akan dipecahkan.
3
3,3
Siswa masuk kedalam kelompok sesuai
yang ditentukan oleh guru. 4
Siswa dapat memcahkan permasalahan
sesuai dengan materi yang diberikan
oleh guru
3
Siswa menggunakan fasiltas yang
diberikan oleh guru dengan benar. 3
Siswa dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas
3
Siswa menerima masukan yang
diberkan oleh guru. 4
Penutup Siswa secara bersama-sama 4 4
menyimpulkan hasil diskusi
Jumlah 36
Persentase 90%
Tabel 4.10 menunjukkan hasil observasi aktifitas siswa dengan
menggunakan model problem based learning dengan persentase rata-rata 90%.
Dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan
siswa meningkat pada siklus II pertemuan 1 termasuk kategori baik pada siklus II
pertemuan 2 menjadi kategori sangat baik.
4.2.3 Hasil Belajar
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4
Siklus I
No. Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)
1. 60-65 8 34,7%
2. 66-70 6 26,1%
3. 71-75 4 17,3 %
4. 76-80 3 13,1%
5. 81-85 1 4,3%
6. 86-90 1 4,3%
Jumlah 23 100%
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 90
Rata –rata 71,08
Tabel 4.11 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 60-65 sebanyak 8
siswa, rentang nilai 66-70 sebanyak 6 siswa, rentang nilai 71-75 sebanyak 4
siswa, rentang nilai 76-80 sebanyak 3 siswa, rentang 81-85 hanya 1 siswa dan
rentang 86-90 hanya 1 siswa. Dengan nilai terendah 60, nilai tertinggi 90 dan rata-
rata kelasnya 71,08. Jika dilihat dari hasil belajar siklus I ini mengalami
peningkatan dibandingkan hasil peroleh pra siklus, ini dibuktikan dengan siswa
yang tuntas hanya 43,5% pada pra siklus menjadi 65,2 % pada siklus I. Tetapi
pada kegiatan siklus I ini masih memerlukan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya
dikarenakan siswa belum mencapai ketuntasan 85%.
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 Siklus II
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)
1. 65-70 4 17,3%
2. 71-75 5 21,7%
3. 76-80 8 34,7 %
4. 81-85 3 13%
5. 86-90 1 4,3%
6. 91-95 1 4,3%
7. 96-100 1 4,3%
Jumlah 23 100%
Nilai Terendah 65
Nilai Tertinggi 100
Rata –rata 79,1
Tabel 4.12 menunjukkan hasil evaluasi pada rentang nilai 65-70
sebanyak 4 siswa, rentang nilai 71-75 sebanyak 5 siswa, rentang nilai 86-
80 sebanyak 8 siswa, rentang 81-85 hanya 3 siswa, rentang 86-90 hanya 1
siswa, rentang 91-95 hanya 1 siswa, dan 96-100 hanya 1 siswa. Dengan
nilai terendah 65, nilai tertinggi 100 dan rata-rata kelas 79,1. Secara
keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 70 sebanyak 20
siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa, hal ini berarti
sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 86,9%. Jadi pada siklus II ini
penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar.
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian
4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2
Diagram 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II
Diagram 4.1 menunjukkan hasil belajar Pra siklus yaitu siswa yang tuntas
sebanyak 10 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa. Pada siklus I
mengalami peningkatan yaitu siswa yang tuntas menjadi 14 siswa dan siswa yang
belum tuntas berkurang menjadi 9 siswa. Sedangkan pada siklus II terjadi
peningkatan siswa yang mencapai ketuntas yaitu sebanyak 20 siswa atau dapat
dikatakan penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatan hasil belajar 86,5% karena masih ada siswa kelas 4 yang belum
mencapai ketuntasan yaitu sebanyak 3 siswa.
4.3.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Aktifitas Siswa
4.3.2.1 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru
Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran
siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi aktivitas guru sebagai
berikut:
0123456789
101112131415161718192021
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Tabel 4.13
Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Guru
No. Tahapan Pelaksanaan
Pembelajaran
Presentase
Keberhasilan (%)
Keterangan
1. Siklus I Pertemuan 1 76,9% Baik sekali
Pertemuan 2 82,6% Baik sekali
2. Siklus II Pertemuan 1 84,6% Baik sekali
Pertemuan 2 92,3% Baik sekali
Tabel 4.13 menunjukkkan keberhasilan mengajar guru pada siklus II
meningkat dibandingkan siklus I yaitu terlihat pada pertemuan kedua tiap siklus.
Semula pada siklus I 78,9 meningkat menjadi 94,7% dengan kategori baik sekali.
4.3.2.2 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran
siklus I dan siklus II diperoleh perbandingan hasil observasi aktivitas siswa
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Perbandingan Hasil Aktifitas Siswa Siklus I dan Siklus II
No. Tahapan Pelaksanaan
Pembelajaran
Presentase
Keberhasilan (%)
Keterangan
1. Siklus I Pertemuan 1 42,5% Cukup
Pertemuan 2 57,5% Cukup
2. Siklus II Pertemuan 1 72,5% Baik
Pertemuan 2 90% Baik sekali
Tabel 4.14 menunjukkkan keberhasilan mengajar guru pada siklus II
meningkat dibandingkan siklus I yaitu terlihat pada pertemuan kedua tiap siklus.
Semula pada siklus I 42,5% dengan kategori cukup meningkat menjadi 90%
dengan kategori baik sekali.
4.4 Pembahasan Hasil Siklus I
Kegiatan siklus I penerapan model problem based learning pada siklus I
ini rata-rata kelas 71,08. Dan masih ada siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70.
Masih memerlukan perbaikan didalam proses pembelajaran terutama cara
melibatkan siswa didalam proses pembelajaran. Selain itu juga hal ini terjadi
karena siswa didalam proses pembelajaran masih ada yang belum memperhatikan
materi ataupun masih ada yang ramai dengan temannya sehingga ini membuat
siswa kurang memperhatikan arahan-arahan dari guru. Jadi siswa tersebut masih
memerlukan arahan pada melakukan diskusi. Perbaikan itu bisa dilakukan pada
akhir pembelajaran dengan cara mengulang materi pada saat akhir pembelajaran.
4.5 Pembahasan Hasil Siklus II
Perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil siklus I mulanya siswa tidak
serius menjadi serius dengan bimbingan yang diberikan oleh guru ketika diakhir
pembelajaran. Selain itu penerapan model problem based learning pada siklus II
rata-rata kelas menjadi 79,1 dengan ketuntasan belajar 86,9%. Ini dapat dilihat
dari rata-rata kelas mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.