Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
1/20
BAB III
TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat menjelaskan cara penggunaan serta pengelolaan alat yang baik dan
benar, baik yang berhubungan dengan keamanan maupun keselamatan kerja
Tujuan Pembelajaran Khusus
- Mahasiswa dapat mengelola dan menggunakan alat-alat gelas volumetrik dengan
baik dan benar
- Mahasiswa dapat menimbang dan memelihara timbangan dengan baik dan benar
- Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat pemisahan dengan baik dan benar
3.1. Penggunaan Alat-Alat Gelas Volumetrik
3.1.1. Pembacaan miniskus
Gelas ukur, buret, labu volumetrik, pipet ukur, labu erlenmeyer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur volume cairan dengan akurat. Alat-alat tersebut dibuat
dengan berbagai macam ukuran, masing-masing digunakan secara khusus di dalam
laboratorium. Gelas ukur dan labu erlenmeyer hanya mengukur volume dengan
perkiraan yang masih kasar, jadi tidak dapat digunakan untuk pengukuran yang tepat.
Sedangkan buret dan labu/pipet seukuran digunakan untuk pengukuran volume tertentu.
Semua alat gelas ukur mempunyai skala pembacaan atau tanda batas. al tersebut
menyebabkan sebagian besar cairan yang akan diukur volumenya mempunyai
permukaan yang cekung. !embacaan harus dilakukan di dasar permukaan yang cekung
itu "disebut meniscus# sejajar dengan mata kita. Alat-alat yang berukuran untuk analisakuantitati$ pada umumnya dibuat dengan mempunyai limit yang khas, terutama
mempunyai kalibrasi yang akurat.
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
2/20
Gambar %.& !osisi mata saat pembacaan skala
3.1.2 Penggunaan labu ukur
'abu ukur adalah bejana yang berbentuk bulat dengan leher yang panjang dan
sempit. Goresan tipis di sekeliling leher labu menyatakan bahwa larutan yang ada di
dalam labu mempunyai temperatur tertentu, biasanya ()o* "biasanya di permukaan labu
tertulis harga kapasitas dan temperatur#.
'abu ini biasanya disebut labu serukuran. 'abu dengan satu tanda biasanya
digunakan untuk mengisi/mengukur cairan dengan volume tertentu. 'abu ini dapat pula
digunakan untuk mengukur cairan pada kondisi tertentu, tetapi ini menghasilkan
ketelitian yang tinggi dan tidak banyak digunakan.
+ejana yang biasa digunakan untuk mengukur cairan dengan volume tertentu
diberi tanda , , atau . !emberian tanda pada labu diletakkan pada leher labu
untuk menghindari kesalahan paralaks. !ada waktu pengukuran akhir, sisi atau permukaan paling tinggi harus tepat pada garis tanda, sehingga garis tanda pada sisi
sebelah belakang dapat dilihat pada satu garis. 'eher labu dibuat dengan ukuran kecil,
maksudnya, jika terjadi sedikit saja kesalahan dalam pengukuran, akan memberikan
pengaruh yang cukup besar pada perbedaan tinggi permukaan sehingga mudah diamati.
'abu harus dibuat sesuai dengan +S &01( dan lubang "inlet# harus distandarkan
dan dapat disumbat dengan plastik "biasanya polypropilen#, harus disesuaikan dengan
spesi$ikasi kelas A atau +, misalnya dalam hal toleransi.
2kuran labu 3 (3 &)) (3) &))) cm%
oleransi ),)4 ),)5 ),&3 ),% ),6 cm%
2ntuk kelas A, toleransi labu kira-kira setengahnya7 dengan demikian labu
disesuaikan dengan Work Calibration Certificate, atau dengan British Standard Test
(DST) Certificate. 'abu yang ada ukurannya tersedia dalam kapasitas 8 &), (3, 3), &)),
(3), 3)), dan &))) cm%. 2kuran-ukuran ini dapat digunakan untuk membuat larutan
standar. engan bantuan pipet dapat pula diambil sebagian dari larutan untuk dianalisa.
3.1.3 Pipet seukuran
!ipet seukuran "pipet volum# biasanya digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume yang diinginkan. !ipet seukuran digunakan untuk mengukur volume
larutan dengan kapasitas tertentu atau satu ukuran saja dan lebih akurat dibandingkan pipet ukur. !ipet seukuran dibuat untuk mengukur volume dengan7 &, (, 3, &), (), (3,
dan 3) cm%. +ahan pembuat pipet biasanya dibuat dari soda kapur atau gelas pyre9.
+eberapa berkualitas tinggi dibuat dari gelas core9 "*orning Glass work, 2SA#. Gelas
*ore9 digunakan dalam proses penukar ion, dimana gelas core9 ini sangat kuat,
permukaannya keras dan memberikan hasil "produk# yang tahan terhadap garutan dan
tidak mudah pecah.
!ipet terdiri dari dua kelas7 kelas A dan kelas +. 2ntuk tipe terakhir mempunyai
toleransi sebagai berikut8
:apasitas pipet 8 3 &) (3 3) &)) cm%
23 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
3/20
oleransi ),)& ),)4 ),)5 ),)6 ),&( cm%
2ntuk kelas A mempunyai toleransi kira-kira separuhnya.
i dalam menggunakan pipet, pertama pipet tersebut harus harus dibilas dengan
air dua kali. :emudian diisi dengan cara mengisap sampai &-( cm di atas tanda. *airanyang melekat harus dibersihkan dari bagian bawah luar pipet, cairan dibiarkan keluar
dengan perlahan-lahan. !ipet harus berada pada posisi vertikal, sehingga tanda batas
pada pipet sejajar dengan mata kita. Setiap cairan yang melekat pada ujung pipet dapat
dihilangkan dengan cara memukul "dengan ujung jari# permukaannya. *airan dibiarkan
bergerak turun sampai menuju ke bejana. 2jung bagian bawah pipet harus menempel
pada dinding bejana selama &3 detik "draining time#. !ada akhir draining time, pipet
dikeluarkan, sisa cairan yang ada pada pipet tidak boleh ditutup. eknik memipet dapat
dilihat pada gambar %.(. !ipet tidak akan memberikan tetesan dengan volume yang
tepat bila mengeluarkannya terlalu cepat. 'ubang/mulut pipet harus mempunyai ukuran
tertentu, sehingga waktu untuk mengalir keluarnya cairan sebagai berikut8
() detik untuk pipet berukuran &) cm%
%) detik untuk pipet berukuran (3 cm%
%3 detik ubtuk pipet berukuran 3) cm%
Mengisap dilakukan dengan alat pengisap seperti karet/bola hisap " filler pipet#,
A!GA! "##$AP "%!GA! &U'UT.
Gambar %.( eknik memipet
24 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
4/20
3.1.( )uret
+uret merupakan silinder panjang dengan diameter sama dan mempunyai skala
pada dindingnya. !ada salah satu ujung terdapat keran yang terbuat dari gelas atau dapat juga terbuat dari plastik. :euntungan dari keran plastik adalah tidak dibutuhkan
pelumas, keran buret dapat diganti secara mudah. erdapat pula keran yang terbuat dari
te$lon yang mempunyai keuntungan yang sangat besar, karena tidak memerlukan
pelumas dan tahan terhadap ;at kimia.
Seperti peralatan gelas yang lainnya, buret diproduksi dalam dua kelas yaitu7 kelas
A "+S# dan kelas + "+S 645#. Semua buret kelas A dan sebagian buret kelas +
mempunyai skala yang hampir meliputi sekeliling buret. al ini mempunyai
keuntungan dalam mengurangi kesalahan paralaks pada pembacaan. oleransi pada
buret kelas A7
:apasitas total 3 &) 3) &)) cm%
oleransi ),)( ),)( ),)5 ),&) cm%
2ntuk kelas +, toleransi mempunyai harga yang berlipat dua. isamping volume,
panjang dari skala dan kecepatan aliran memegang peranan pula. :etika digunakan,
buret harus diklem. erdapat berbagai variasi klem untuk buret. :lem yang ideal adalah
klem yang memungkinkan pembacaan dilakukan tanpa harus memindahkannya dari
penyangga.
Pelumas keran buret
ujuan pelumasan adalah untuk mencegah kemacetan pada keran ketika kerandiputar. !elumas yang dapat digunakan adalah vaselin, tetapi mempunyai kelemahan
yaitu terlalu lunak sehingga dapat menyebar dan menyumbat lubang aliran ;at. Gunakan
vaselin secukupnya "cukup dioles sedikit secara merata#.
*ara menggunakan buret
Sebelum digunakan pastikan bahwa buret dalam keadaan bersih. 'epaskan keran
dari buret dan keringkan keran beserta lubangnya, lalu diberi pelumas. Gunakan corong
kecil untuk memasukkan larutan yang akan digunakan dalam buret. +ilas buret dengan
larutan yang akan digunakan. *ara membilas buret yaitu dengan mengisi sedikit
mungkin larutan lalu buret dimiringkan sambil diputar perlahan sehingga seluruh
permukaan buret bagian dalam terbasahi oleh larutan tersebut. 'arutan pembilaskemudian dibuang, pembilasan dilakukan sebanyak tiga kali. Selanjutnya buret diklem
tegak lurus.
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
5/20
Gambar %.% *ara Mengisi +uret
Ketelitian pembacaan buret
:etelitian pembacaan tergantung pada toleransi buret.
26 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
6/20
*ontoh 8
+uret 3) m', kelas +, toleransi = ),&( m'. !embacaan pada buret tidak mungkin lebih
teliti dari ),&( m'. +erarti pembacaan adalah %3,(3 m' = ),&( m' yang mempunyai
kesalahan relati$ = ),&(/%3,(3 9 &))> ? ),%4>. !embacaan 3,3 m' pada buret 3) m'kelas + mempunyai kesalahan relati$ = ),&(/3,3 9 &))> ? = (,(>
+erarti jangan menggunakan buret 3) m' untuk mengukur volume 3,3 m' karena
kesalahan relati$nya menjadi besar.
*ara melakukan titrasi
2ntuk mengalirkan larutan dari dalam buret ke dalam erlenmeyer, maka
letakkan keempat jari anda di belakang buret dan jari jempol di depan buret dan
peganglah keran seperti pada gambar %.4. engan cara ini terhindar lepasnya keran dari
buret. Selama mengalirkan larutan, erlenmeyer terus diputar atau gunakan pengaduk magnet.
Gambar %.4. eknik melakukan titrasi
3.1.+ &embersihkan alat-alat gelas
Alat-alat gelas yang telah dipakai harus segera dibersihkan, jangan disimpan ke
dalam lemari jika masih kotor. 2ntuk hal tersebut harap diperhatikan pengaturan waktu
bekerja, sehingga tidak ada satupun alat yang masih kotor terpaksa disimpan di lemari.
Sebelum menggunakan alat yang berukuran, pertama-tama kita harus mengetahui
apakah alat tersebut bersih, bebas dari debu/lemak. Salah satu untuk mengetes
27 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
7/20
kebersihan alat gelas adalah dengan cara memasukkan a@uades ke dalam gelas, bila
lapisan $ilm di dinding gelas terlihat patah-patah menunjukkan alat tersebut kotor.
2ntuk mencuci alat-alat gelas dapat digunakan deterjen, misalnya *B 0) dan
teepol. eepol merupakan deterjen yang lunak/lembut dan relati$ murah yang dapatdigunakan untuk mencuci gelas. +iasanya di dalam laboratorium deterjen-deterjen
tersebut mempunyai kadar &)>. 2ntuk mencuci buret digunakan ( cm% larutan
deterjen, dilarutkan dengan 4) cm% a@uadest, kemudian dituangkan ke dalam buret,
biarkan selama ),3-& menit. :emudian keluarkan larutan deterjen dari bagian bawah
buret. erakhir bilas buret dengan air %9 dan beberapa kali dengan a@uadest. !ipet yang
berukuran (3 m' dapat dicuci dengan menggunakan & cm% larutan deterjen yang
dilarutkan dengan (3-%) cm% a@uadest.
Selain cara di atas, ada juga yang menggunakan ;at-;at kimia lain seperti larutan
jenuh dari natrium atau kalium dikromat yang dilarutkan di dalam larutan asam sul$at
pekat dengan cara sebagai berikut8 ;at-;at kimia tersebut di atas dimasukkan ke dalamalat gelas "yang akan dicuci#. iamkan selama beberapa jam atau selama semalam.
:emudian alat gelas tersebut dibilas dengan a@uadest, setelah itu dikeringkan. 'arutan
yang lebih e$isien menghilangkan kotoran adalah campuran antara asam sul$at pekat
dengan asam nitrat berasap. al ini digunakan bila bejana gelas tersebut sangat berdebu
dan kotor, tetapi harus ditangani dengan penuh perhatian mengingat kedua asam kuat
tersebut sangat reakti$.
3.2. Penimbangan
i laboratorium, neraca merupakan alat yang mutlak harus ada karena penimbangan
merupakan satu pekerjaan yang utama di laboratorium. +erdasarkan tingkatketelitiannya dikenal beberapa jenis alat timbang "neraca# sebagai berikut 8
Macam Beraca aya muat :epekaan
- Beraca eknis / obat (3)) gram &)-&)) mg/skala
- Beraca semi analitik 3)-%&) gram &-&) mg/skala
- Beraca analitik &3)-(3) gram ),&-& mg/skala
- Beraca semimikro 13-&)) gram ),)& mg/skala
- Beraca mikro &)-%) gram ),))& mg/skala
Beraca-neraca semi mikro, analitik dan semi analitik digunakan untuk pengerjaan
analisa kuantitati$, sedangkan neraca teknis lebih banyak digunakan untuk pekerjaan
yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. ari kelima jenis neraca tersebut, neraca yang
sering digunakan di laboratorium adalah neraca teknnis dan neraca analitik.
Beraca analitik ditempatkan di dalam suatu lemari kaca yang mempunyai pintu
satu atau lebih banyak. 'emari ini melindungi alat/neraca terhadap aliran udara, debu
dan perbedaan temperatur. !intu lemari neraca hanya dibuka untuk menyimpan benda
yang akan ditimbang atau untuk mengambilnya kembali. !ada waktu melakukan
penimbangan yang sebenarnya, lemari neraca harus ditutup.
28 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
8/20
(a) (b)
Gambar %.3. Beraca teknis "a# dan Beraca Analitik "b#
Teknik &enimbang ,an Pemeliharaan !eraca
&. Beraca harus diletakkan di atas landasan kuat dan sedapat mungkin
bebas dari getaran mekanis. 'andasan yang paling baik berupa meja beton yang
diletakkan di atas $ondasi yang kuat. Sebaiknya neraca diletakkan dalam ruangan
terpisah dari laboratorium agar tehindar dari uap korosi$, jauh dari sinar matahari
langsung dan bebas dari aliran udara.
(. :edudukan neraca harus datar, hal ini dapat dilihat dari water pass
apakah posisi gelembung udara sudah tepat di tengah, jika tidak maka perlu
diatur dengan sekrup-sekrup pengatur yang dipasang sebagai kaki neraca.
%. alam keadaan tidak terpakai pintu neraca harus dalam keadaan tertutup.
4. +enda yang akan ditimbang selalu diletakkan tepat di tengah piring
neraca.
3. Semua ;at kimia atau benda yang mungkin dapat merusak piring neraca
tidak boleh diletakkan langsung di atas piring neraca. Cat-;at kimia harusditimbang dalam wadah yang sesuai seperti 8 gelas kimia, botol timbang, cawan
atau kaca arloji. *airan atau ;at padat yang mudah menguap dan higroskopis
harus ditimbang dalam botol yang dapat ditutup dengan rapat.
5. Beraca jangan dipakai untuk menimbang benda yang terlalu berat.
1. Selesai penimbangan segala sesuatu harus dihilangkan dari piring neraca.
Dika secara tidak sengaja ada sejum'ah ;at yang tumpah di atas piring atau lantai
neraca harus dibersihkan dengan segera. Secara periodik piring neraca harus
dibersihkan dari debu yang terkumpul di atasnya, untuk ini dipakai sikat dengan
rambut yang tidak terlalu kaku.
29 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
9/20
3.3. Pemanasan
!emanasan dimaksudkan untuk mendapatkan benda-benda menjadi panas secaramenyeluruh. Sebagai sumber pemanas dapat digunakan api, uap air, listrik atau gas.
!emanasan harus dilakukan berdasarkan prosedur yang aman. !anas yang diterima
dapat diatur melalui suhu pemanasan dan kecepatan pemanasan. :husus untuk ;at-;at
yang mudah terbakar, pemanasan dilakukan dengan energi listrik "menggunakan
penangas / hot plate#. Secara umum distribusi panas dapat dilakukan secara langsung
atau tidak langsung.
3.3.1. Pemanasan secara langsung
!emanasan secara langsung dapat terjadi dengan menggunakan pembakar atauin$ra merah. !emanasan secara langsung dapat digunakan untuk memanaskan cairan
yang tidak terbakar atau pemanasan dalam jumlah kecil dalam tabung reaksi. +ahaya
yang dapat terjadi pada pemanasan secara langsung adalah adanya perbedaan suhu yang
cukup besar, sehingga dapat mengakibatkan pecahnya peralatan gelas.
Denis pembakar yang umum digunakan di laboratorium yaitu pembakar spirtus
dan pembakar gas.
a. Pembakar spirtus
!embakar spirtus yaitu pembakar berbahan
bakar spirtus "campuran metanol dan
etanol yang diberi warna#. !embakar ini
umumnya digunakan untuk pemanasan
yang tidak memerlukan suhu tinggi.
2mumnya digunakan untuk strerilisasi
kawat oase di laboratorium mikrobiologi.
b. Pembakar gas burner/
ikenal adanya beberapa tipe pembakar yang sering dipakai di laboratorium,
diantaranya 8
30 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
10/20
Pembakar )unsen
!embakar +unsen, alat pembakar
yang paling umum digunakan di
laboratorium, menghasilkan api yang
berbentuk seperti menara. abung
reaksi, cawan krusibel dan objek
untuk dipanaskan lainnya
ditempatkan tepat di bagian terpanas
dari api. Dika kita menempatkannya
di bagian bawah dari api, yang mana
di dalamnya terkandung gas yang
belum terbakar, objek yang sedang
dipanaskan tidak akan terbakarsecara e$ekti$.
Pembakar Teclu !emakaian pembakar eclu sama
dengan pembakar bunsen,
perbedaanya terletak pada pemutar
aliran udara yang terletak pada
bagian bawah dari cerobong api.
!embakar Eisher
!embakar Eischer dibuat untuk
memberikan api yang benar-benar
panas dan terkonsentrasi. 2ntuk memberikan temperatur yang
maksimal, pastikan gas dalam
tekanan yang sangat tinggi, dan
dengan bagian udara yang terbuka,
atur jarum klep yang berada di
bagian dasar "atau kokang angin jika
anda menggunakan tipe pompa
udara# untuk memberikan api
berwarna biru dengan bentuk menara
yang cukup banyak dengan
ketinggian ),3 cm. bjek yang
31 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
11/20
dipanasi berada kurang lebih satu
sentimeter di atas pembakar.
2mumnya pembakar di laboratorium menggunakan bahan bakar '!G. :omponen
utama dari gas '!G adalah gas *%6 "propana# dan *4&) "butana#. +ila gas tersebut
dibakar dengan oksigen yang cukup maka akan membentuk gas * ( dan uap air. Asap
panas akan dihasilkan, membentuk ( buah kerucut yang jelas.
%.5. Byala api dari pembakar
Dika gas tersebut dibakar di dalam persediaan udara yang terbatas, pembakaran
tidak sempurna akan dihasilkan panas dengan jumlah yang sedikit dan kerucut dengan
warna kuning bercahaya Gambar %.1. "b#. Byala semacam ini akan menyebabkan jelaga
"residu karbon berwarna hitam# pada alat yang dipanaskan.
32 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
12/20
"a# "b#
Gambar %.1. Byala api yang sempurna "a# dan tidak sempurna "b#
*ara kerja pembakar bunsen
!astikan bahwa tabung gas terhubung dengan baik pada pembakar melalui selang
dan regulator yang sesuai " pastikan bahwa tidak ada kebocoran gas F#. engan korek api
atau geretan, gas dibakar sampai timbul bunyi yang gemuruh. +unyi gemuruh yang
berlebihan menandakan gas yang terbakar terutama pada bagian dalam tong pembakar
dan tong tersebut akan terasa panas. Dika asapnya naik ke atas permukaan, udara dalam
jumlah banyak akan melalui tong dari pembakar, penyediaan air akan menuju ke bawah.!ada gambar %.6 tampak contoh pembakar yang sudah tersambung pada regulator.
Gambar %.6 Sambungan pembakar pada regulator dan tabung gas
3.3.2. Pemanasan secara ti,ak langsung
33 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
13/20
!ada pemanasan secara tidak langsung, panas yang berasal dari sumber panas
tidak langsung mengenai benda yang akan dipanaskan karena terdapat perantara.
Sebagai perantara dapat digunakan8
• :awat kasa dan penangas udara
:edua perantara tersebut dapat digunakan pada pemanasan ;at cair yang tidak
terbakar, atau pada distilasi uap. :euntungannya adalah cepat panas "bila digunakan
pembakar gas#. Sedangkan kerugiannya adalah dapat terjadi pemanasan setempat dan
tidak mudah mengatur suhu di luar benda yang dipanaskan.
• !enangas ;at cair
engan pemanas yang berisi ;at cair, dapat diperoleh suhu yang lebih konstan.
:euntungannya adalah terdapat kemungkinan untuk mengatur suhu, tidak terjadi
pemanasan setempat, dan terdapat kemungkinan untuk mengontrol suhu di luar
benda yang dipanaskan. Sedangkan kekurangannya adalah suhu yang terbatas
bergantung pada jenis ;at cair yang digunakan. 2ntuk pemanasan sampai suhu&))o*, cukup digunakan penangas air. !ada penangas air, suhu dapat diatur secara
otomatis. 2ntuk mengatur ketinggian permukaan air, digunakan pipa dan selang air.
!ada penangas air, dilarang bekerja dengan Ba atau :. 2ntuk mencapai suhu (3)o*,
dapat digunakan penangas minyak atau penangas para$in.
+ila penangas minyak atau para$in akan digunakan pada suhu yang cukup
tinggi, maka harus disediakan penghisap yang dapat menghisap uap dari minyak
tersebut yang dapat menggangu kesehatan. idak boleh terdapat air di dalam penangas
minyak, karena dapat menimbulkan percikan pada waktu dipanaskan.
abel %.&. *airan yang dapat digunakan pada penangas
0at cair $uhu maksimum o*/ *atatan
Air &)) itik didih bergantung pada tekanan,
menguap pada suhu tinggi
'arutan Ba*l &)6 itik didih bergantung pada
konsentrasi "jenuh#
'arutan *a*l( &6) itik didih bergantung pada
konsentrasi "jenuh#
Gliserin (() idak berwarna, larut dalam air
Minyak para$in (3) idak berwarna "sedikit kuning#
'emak silikon (3) idak berwarna, terpolimerisasi,
sangat mahal, dan tidak terbakar.
:arbon wa9 4)) ()) idak berwarna, cepat berwarna
gelap, larut dalam air, higroskopis
!ara$in padat %)) itik leleh %)-5) *
34 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
14/20
*atatan8 cairan yang berada dalam penangas harus diganti apabila telah lama digunakan.
enis Penangas ang lain
- !enangas pasir
Sudah jarang digunakan karena susah mengatur suhunya
- !enangas logam
2ntuk suhu di atas &))o*, umumnya digunakan penangas logam. !enangas logam
terdiri dari paduan logam yang mempunyai titik leleh rendah. Sebagai contoh
adalah paduan woodsche yang terdiri dari &-( bagian kadmium, dua bagian seng, 1-
6 bagian bismut. itik lelehnya 1&)o* dan dapat digunakan pada suhu 3)) H 5))o*.
:arena logam merupakan penghantar panas yang baik, maka pemanasan sangatcepat dan merata. :erugiannya adalah harganya mahal dan penangas yang besar
menjadi sangat berat. +enda yang dipanaskan harus segera dikeluarkan sebelum
logam kembali menjadi padat. !ada suhu yang tinggi dapat terjadi oksidasi.
- Mantel pemanas "heating mantle#
Mantel pemanas terbuat dari serat gelas yang di dalamnya terdapat kawat pemanas.
Mantel pemanas hanya dapat dipakai untuk labu dengan ukuran tertentu. idak
terdapat kontrol suhu di bagian luar.
Gambar %.0 Heating mantle
- !emanas berongga
erbuat dari serat gelas yang dapat dipanaskan yang ditempelkan pada aluminium.
!ada pemanas ini dapat dipanaskan labu dengan berbagai ukuran suhu dapat diatur
dengan menggunakan statoterm.
Pemanasan larutan
35 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
15/20
+eberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemanasan larutan dalam suatu bejana
yaitu 8
a.
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
16/20
sederhana bertujuan untuk memisahkan campuran ;at cair dengan ;at padat yang
sukar/tidak larut dalam ;at cair tersebut. !enyaringan dapat dimaksudkan untuk 8
a. Mendapatkan ;at cair dari campuran ;at cair dan ;at padat yang tak larut. alam
hal ini $iltrat yang akan diambil. b. Mendapatkan ;at padat dari campuran ;at cair dengan ;at padat yang tidak larut.
Ada beberapa jenis alat yang sering dipergunakan untuk menyaring diantaranya8
- *orong glass dengan kertas saring
- *orong +uchner dengan kertas saring
3.(.1 Teknik menaring ,engan corong ,an kertas saring
Denis penyaringan yang harus digunakan ditentukan oleh jenis endapan / ;at padat
dan tujuannya, apakah diinginkan ;at padat secara kuantitati$ "teliti# atau hanya
larutannya serta padatannya dan tidak diinginkan secara kuantitati$.
2ntuk keperluan tersebut dapat dipergunakan 8
a. *orong panjang dan kertas saring tertentu "Jhatman Bo 4) / 4& / 4(#
*ara ini digunakan untuk menyaring endapan secara kuantitati$ pada analisa
gravimetri. 2kuran pori kertas saring yang digunakan bergantung dari jenis
endapan yang akan disaring.
ndapan koloid menggunakan kertas saring berpori kasar " Bo. 4
ndapan hablur / amor$ menggunakan kertas saring berpori sedang " Bo. 4)#
ndapan hablur halus menggunakan kertas saring berpori halus "Bo. 4(#.
:ertas saring tersebut harus berkualitas8 bebas abu, sehingga setelah dipijarkan
tidak akan meninggalkan sisa berupa abu. *orong dengan kertas saringnya harus
berukuran sesuai, sehingga kertas saring yang telah dilipat itu berada &-( cm di
bawah bibir corong.
b. *orong pendek dan kertas saring
*ara ini digunakan untuk menyaring larutan yang keruh atau memisahkan ;at
padat dari larutannya. alam hal ini terdapat dua cara yang diinginkan, adalah8
Memperoleh larutan jernih tanpa pengenceran, untuk ini kertas saring yang dilipat
dengan cara tertentu diletakkan dalam corong kering, langsung digunakan untuk
menyaring larutan tersebut.
3.(.2 Teknik menaring ,engan corong )uchner
!enyaringan dengan corong +uchner dipercepat dengan menggunakan tekanan
rendah, hal ini dilakukan dengan cara menghubungkan labu hisap pada pompa vakum
atau aspirator "water jet pump#.
37 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
17/20
Gambar %.&& Menyaring dengan +uchner
!enyaringan dengan cara ini dapat juga dilakukan dengan mengganti corong +uchner
dengan corong masir / kaca masir /cawan gooch jika campuran yang disaring tidak
dapat disaring dengan kertas.
3.(.3. *ara menurunkan tekanan
ekanan dapat diturunkan dengan menggunakan pompa. erdapat beberapa jenis
pompa dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam menurunkan tekanan. +eberapa
pompa yang digunakan dalam laboratorium adalah8
- pompa pancaran air "water jet pump# dapat mencapai tekanan () mbar
- pompa vakum minyak dapat mencapai tekanan &) mbar
a. Pompa pancaran air
!ompa ini akan ber$ungsi bilaaliran air mempunyai tekanan
sekitar (-% bar. ekanan yang
dapat diturunkan sangat
bergantung pada temperatur air.
!ada temmperatur &3o* dapat
dicapai tekanan () mbar. !ada
temperatur tersebut, tekanan uap
menghalangi tercapainya
tekanan yang lebih rendah lagi
"air mulai mendidih#.
38 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
18/20
Gambar %.0 water jet pump
"aspirator#
*ara pemakaian
!ada pemakaian, pompa ini
harus selalu dihubungkan
dengan katub searah yang
ber$ungsi mencegah masuknya
air ke dalam peralatan, bila
terjadi penurunan tekanan dari
aliran air. iantara pompa dan
peralatan dipasang botol
pengaman yang ber$ungsi
sebagai tempat masuknya udara
ke dalam peralatan sebelum
aliran air dihentikan"menghilangkan vakum#. +ila
pompa terbuat dari gelas, maka
penggunaannya harus selalu
diawasi.
b. Pompa akum
engan pompa ini dapat dihasilkan vakum yang lebih baik, karena minyak
mempunyai tekanan uap lebih kecil dari air.
K
*ara kerja pompa ang akum
Gas yang akan dikeluarkan dari peralatan, masuk ke dalam ruang penghisap dari pompa yang berbentuk sabit. leh suatu pendorong, gas ditekan dan didorong ke luar.
agar ruang penghisap rapat "tidak terdapat celah antara bagian yang bertekanan rendah
dengan bagian yang bertekanan tinggi#, maka ruang tersebut diisi minyak. $ek hisap
dari pompa bergantung pada ukuran ruang penghisap dan putaran motor yang memutar
pendorong. Lakum yang dapat dicapai sangat bergantung pada kebersihan "tekanan uap#
dari minyak. +ila minyak dikotori oleh uap atau kondensat, maka akan berkurang
vakum yang akan dicapai.
*ara pemakaian
39 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
19/20
- diperlukan waktu beberapa menit untuk pemanasan, setelah itu baru terlihat e$ek
hisapnya.
- !ompa harus dilindungi dari uap-uap yang berasal dari dalam peralatan, sehingga
minyak tidak terkotori. 2ntuk ;at-;at yang mudah menguap, maka sebaiknya
dilakukan pengerjaan bertahap pada tekanan atmos$er, kemudian pada tekananrendah dengan menggunakan pompa pancaran air dan setelah itu baru digunakan
pompa. iantara peralatan dan pompa harus dipasang perangkap kondensat.
- engan membiarkan sedikit udara masuk ke dalam pompa, maka uap-uap ;at yang
berada dalam pompa yang tidak terkondensasi pada perangkap kondensat, akan ikut
mengalir keluar dari pompa bersama udara, sehingga tidak terjadi pengembunan
uap-uap tersebut di dalam pompa. emikian pula uap yang melarut dalam minyak
pompa akan terbawa bersama udara ke luar dari pompa. leh karena itu, setiap kali
selesai pemakaian, maka sebaiknya pompa dibiarkan beberapa saat tetap bekerja
agar sedikit udara dapat masuk ke dalam pompa tersebut.
- 2ap dan gas yang keluar dari pompa akan ditampung pada tempat penenganan
buangan gas-gas.
Teknik bekerja ,engan tekanan ren,ah
+ila manometer tidak menunjukkan tekanan yang diinginkan, maka berarti ada
kebocoran pada peralatan.
Sebagai penyebabnya adalah8
- terjadi penyumbatan pada pompa pancaran air
- adanya pengotoran pada minyak dari pompa
- selang-selang penyambung tidak rapat, hubungan antara gelas dengan gelastidak rapat
- botol pengaman atau perangkap kondensat tidak bersih
- pendinginan tidak baik
- kerusakan pada manometer karena adanya penyumbatan atau pengotor
- kerusakan pada alat "misalnya ada lubang pada vigreau9 kolom#
- terlalu sempitnya saluran-saluran atau terlalu panjang jalan menuju ke pompa
- terlalu besar kapiler yang digunakan
!ada peralatan-peralatan yang divakumkan perlu diperhatikan segi keselamatan
sebagai berikut8
- wadah yang tidak dijamin kekuatannya bila divakumkan atau wadah dengan
bagian bawah datar tidak boleh digunakan
- goresan, jeratan-keratan pada dinding gelas dapat menyebabkan terjadinya
implosi
- pada peralatan yang divakumkan "eksikator, destilasi, dan sebagainya#, harus
dipasang pelindung yang berada di antara alat dan manusia yang mengerjakan.
!elindung ini harus dapat menahan pecahan alat dan percikan ;at bila terjadi
implosi.
- Meja tempat peralatan yang divakumkan diletakkan, tidak boleh meja yang
berongga.
40 PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN - BAB III TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
8/18/2019 Bab Iiii Teknik Pekerjaan Lab
20/20
41