Post on 03-May-2018
45
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu
untuk mendapatkan data tertentu. Menurut Sugiyono (2006:13) definisi objek
penelitian adalah sebagai berikut :
”Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang
suatu hal (variabel tertentu).”
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Manajemen Informasi
Objek Pajak (SISMIOP) dan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Sugiyono (2008:5), metode penelitian
bisnis adalah:
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.”
Dari pengertian di atas penulis memahami bahwa metode penelitian
merupakan cara yang yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data untuk
memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang bermasalah. Selanjutnya metode
Bab III Objek dan Metode Penelitian 46
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
verifikatif, Sugiyono (2010 : 147) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut :
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”
Selanjutnya Masyhuri (2009 : 45) mengemukakan metode verifikatif sebagai
berikut :
“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar atau tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatsi masalah yang serupa dengan kehidupan.”
Metode penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh
variable x terhadap y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian
suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan metode penelitian
akan diketahui hubungan yang signifikan anatar variable yang diteliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang
diteliti.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis. Proses penelitian menurut Sugiyono (2008:13) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Bab III Objek dan Metode Penelitian 47
1. Sumber masalah2. Rumusan masalah3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan4. Pengajuan hipotesis5. Metode penelitian6. Menyusun instrumen penelitian7. Kesimpulan.
Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber masalah
Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga
mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah
diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di masyarakat, seperti infornasi dan
ketentuan pajak masih sulit.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui
suatu pertanyaan yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis, yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
(SISMIOP) di KPP Wilayah Bandung.
2. Bagaimana realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di KPP Wilayah
Bandung.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 48
3. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Manajemen Infromasi Objek Pajak
(SISMIOP) terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di KPP Wilayah
Bandung.
Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka peneliti mengkaji
teori-teori yang relevan dengan masalah pada variabel Sistem Manajemen
Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan sebagai
bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
(hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis
yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang
merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan
yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual). Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah penerapan
SISMIOP yang berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
5. Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang
sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian
Bab III Objek dan Metode Penelitian 49
data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan
praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada
penelitian kuantitatif ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey
dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan kuantitatif .
6. Menyusun instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk kuesioner.
Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen
penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Dimana validitas
digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reliabilitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya.
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan antara SISMIOP (variabel X)
dengan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (variabel Y) digunakan korelasi
pearson product moment, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh SISMIOP
(variabel X) terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (variabel Y)
digunakan koefisien deteminasi.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah.
Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi
masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 50
Desain penelitian yang lebih lengkap lagi akan dijelaskan dalam bentuk table
dibawah ini :
Tabel 3.1Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian Metode yang
digunakan
Unit Analisis Time
Horizon
T-1 Descriptive Descriptive
Survey
Petugas Pajak
Seksi
Ekstensifikasi
Cross
Sectional
T-2 Descriptive Descriptive
Survey
Petugas Pajak
Seksi
Ekstensifikasi
Cross
Sectional
T-3 Verifikatif Descriptive and
Explanatory
Survey
Petugas Pajak
Seksi
Ekstensifikasi
Cross
Sectional
Sumber: Umi Narimawati (2007:85)
Menurut Malhotra Naresh (2007) mengemukakan Metode Explanatory Survey
sebagai berikut :
“Metode explanatory survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan antar
variabel.”
Dari tabel diatas kemudian peneliti uraikan sebagai berikut :
1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul melalui unit analisis
yaitu Petugas Pajak Seksi Ekstensifikasi.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 51
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui bagaimana Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang terkumpul melalui unit analisis Petugas Pajak Seksi Ekstensifikasi.
3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan dengan cara mengumpulkan data dan informasi lalu menganalisis
secara kuantitatif dengan menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis melalui
uji statistik apakah hipotesis diterima atau ditolak.
3.2.2 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke
dalam subvariabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat
penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indicator masing-masing
variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan
analisis faktor.
Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu
“Analisis Atas Penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP)
Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan” (Studi Kasus pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung), maka variabel-variabel yang diteliti
dapat menjadi dua yaitu :
a. Variable Bebas/Independent (Variabel X)
“Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat)”. (Sugiyono 2009 :
39)
Bab III Objek dan Metode Penelitian 52
Dalam hal ini variabel bebas yang akan yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti adalah Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP). Dalam
opersional variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk interval.
b. Variabel Tidak Bebas/Dependent (Variabel Y)
“Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variable bebas.” (Sugiyono 2009 : 40)
Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
adalah Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Selengkapnya mengenai
opersionalisasi variabel dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 3.2Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
X(Penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak)
Sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan dengan bantuan computer sejak daripengumpulan data (melalui pendaftaran, pendataan dan penilaian) pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak), perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran (berupa SPPT, STTS, DHKP, dan sebagainya), pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada wajib pajak melalui Pelayanan Satu Tempat.(Widodo, Atim Widodo, dan Andreas Hendro Puspita 2010 : 79)
Pendaftaran
Ordinal
PendataanPenilaianPemberian identitas objek pajakPerekaman dataPemeliharaan Basis dataPencetakan hasil keluaranPemantauan penerimaanPenagihanPelayanan
Y(Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan)
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak pusat yang hasil penerimaannya dibagi antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.(Widodo, Atim Widodo, dan Andreas Hendro Puspita 2010 : 64)
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan BangunanTahun 2010
Rasio
Bab III Objek dan Metode Penelitian 53
Dalam operasionalisasi variabel ini variabel indepandent (X) menggunakan
skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Umi Narimawati (2007 : 23)
adalah:
“Skala pengukuran ordinal emembrikan informasi tentang jumlah relative
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu.”
Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal
dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-
variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala
ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.
Skala likert menurut Sugiyono (2006:86) adalah sebagai berikut:
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus
menggambarkan, mendukung pernyataan (item positif) atau tidak mendukung
pernyataan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan
untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Skala Likert Untuk Kuesioner Positif
Sumber : Sugiyono, 2007:87
Jawaban Responden SkorA 5B 4C 3D 2E 1
Bab III Objek dan Metode Penelitian 54
Sedangkan skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk
pernyataan negatif adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Skala Likert Untuk Kuesioner Negatif
Jawaban Responden SkorA 1B 2C 3D 4E 5
Sumber : Sugiyono, 2007:88
Sedangkan pada variabel dependent (Y) menggunakan skala ukur rasio.
Menurut Umi Narimawati (2007 : 41) menyatakan bahwa:
“Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakateristik yang dipunyai oleh
skala skala nominal, ordinal dan interval dengn kelebihan skala ini mempunyai
nilai 0 (nol) empiris absolut”.
Skala ukur pada penelitian ini menggunakan data berupa angka yang di dapat
dari data penerimaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal pajak.
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Analisis atas
Penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak dan Implikasinya Terhadap
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan” adalah data primer dan sekunder.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 55
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2009 : 137) sumber data primer adalah “Sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan
kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini
Petugas Pajak di wilayah Kota Bandung.
Data primer dalam penelitian ini digunakan untuk variabel X.
2. Data Sekunder
Sugiyono (2009 : 136) mendefinisikan sumber data sekunder adalah
“Sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber dari literature, buku-buku
serta dokumen perusahaan.”
Data sekunder dalam penelitian ini digunakan untuk variabel Y.
3.2.3.2 Teknik Penarikan Sampel
Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan
data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu:
1. Populasi
Populasi merupakan objek atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang
telah ditentukan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2009:80) tentang pengertian
populasi yaitu :
Bab III Objek dan Metode Penelitian 56
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian maka
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 5 Kantor Pelayanan Pajak di
Wilayah Kota Bandung yaitu KPP Pratama Bandung Bojonagara, KPP Pratama
Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas, KPP Pratama Bandung Cibeuying
dan KPP Pratama Bandung Tegalega.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009:81) tentang pengertian sampel yaitu :
”Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Kesimpulan dari pengertian sampel yaitu sebagian jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan memungkinkan
peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu. Karena dengan menggunakan sampel dari populasi tersebut sudah
dapat mewakili data yang ada pada populasi dan membantu penulis dalam melakukan
perhitungan. Karena pada penelitian ini jumlah Kantor Pelayanan Pajak yang ada di
Bab III Objek dan Metode Penelitian 57
wilayah Kota Bandung hanya ada 5 Kantor Pelayanan Pajak maka semuanya pegawai
yang berkaitan dengan sistem ini diteliti atau menggunakan sensus. Dengan jumlah
responden 30 orang petugas pajak seksi ekstensifikasi dari 5 Kantor Pelayanan Pajak
di Wilayah Kota Bandung.
3.2.4 Teknik Penentuan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan
keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Sehubungan dengan tingkat
pengukuran untuk variabel X (Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak) dalam
penelitian ini menggunakan skala ordinal dan variabel Y (Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan) berskala rasio.
Selanjutnya, untuk menunjang hasil penelitian maka penulis melakukan
pengumpulan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Metode Pengamatan (Observation)
Merupakan teknik yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti
baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek
penelitiannya. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung
dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan. Dalam pemulisan
laporan ini, peneliti mengadakan pengamatan langsung di Kantor
Pelayanan Pajak yang berdomisili di Bandung.
b. Wawancara (Interview)
Bab III Objek dan Metode Penelitian 58
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya
jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait langsung dan
berkompeten dengan permasalahan yang penulis teliti.
c. Kuesioner
Teknik kuesioner yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup,
suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden dan yang menjadi responden
dalam penelitian ini adalah Petugas pajak seksi ekstensifikasi.
2. Library Search (Studi Pustaka)
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data
yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang
diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literature, peraturan
perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan
penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan
masalah yang diteliti.
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik
yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur
penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan -pertanyaan yang layak untuk
Bab III Objek dan Metode Penelitian 59
digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian. Pengujian validitas
dan reliabilitas dijelaskan sebagai berikut:
3.2.4.1 Uji Validitas
3.1.1.1 Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan
dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan item yang ditujukan ke
pada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang
digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment.
Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji lebih
besar dari 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut merupakan
konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas untuk kuesioner
penerapan sistem manajemen informasi objek pajak, dijabarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Kuesioner Penerapan Sistem Manajemen Objek Pajak
Butir PernyataanIndeks
validitasNilai kritis Keterangan
Item 1 0,377 0,30 ValidItem 2 0,462 0,30 ValidItem 3 0,424 0,30 ValidItem 4 0,656 0,30 ValidItem 5 0,550 0,30 ValidItem 6 0,524 0,30 Valid
Bab III Objek dan Metode Penelitian 60
Butir PernyataanIndeks
validitasNilai kritis Keterangan
Item 7 0,418 0,30 ValidItem 8 0,627 0,30 ValidItem 9 0,541 0,30 ValidItem 10 0,360 0,30 Valid
Sumber: Lampiran 10
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi setiap butir
pernyataan lebih besar dari 0,30 sehingga hasil ini menunjukkan bahwa seluruh butir
pernyataan pada variabel penerapan sistem manajemen informasi objek pajak valid
dan layak digunakan pada analisis selanjutnya.
3.1.1.2 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten, apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Jadi,
dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.
Pengujian ini dilakukan terhadap butir pertanyaan yang termasuk dalam
kategori valid. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrument
sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan suatu teknik perhitungan
reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menguji keandalan kuesioner pada
penelitian ini adalah metode split-half dari Spearman-Brown. Nilai koefisien
Bab III Objek dan Metode Penelitian 61
reliabilitas dikatakan reliable apabila bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,7.
Hasil dari uji reliabilitas berdasarkan pada rumus split-half diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel Indeks
ReliabilitasNilai kritis Keterangan
Penerapan sistem manajemen informasi objek pajak
0,808 0,70 Reliabel
Sumber: Lampiran 10
Nilai reliabilitas butir pertanyaan pada kuesioner yang sedang diuji lebih besar
dari 0,70, hal menunjukan bahwa butir kuesioner memiliki keandalan yang tinggi
untuk mengukur penerapan sistem manajemen informasi objek pajak.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Agar penulis dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya maka harus
dilakukan tahapan analisis dan pengujian hipotesis. Untuk melakukan sebuah analisis
data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu penulis akan menentukan metode apa
yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dan merancang metode
untuk menguji sebuah hipotesis.
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan Metode Verifikatif.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 62
Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk
penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
dilapangan.
1. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk
selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan bagaimana pengaruh penerapan SISMIOP terhadap
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji
hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan
untuk menguji pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel
dependent (Y) yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian
suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2 digunakan
metode deskriptif. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Bab III Objek dan Metode Penelitian 63
1) Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima
alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang
menggambarkan peringkat jawaban.
2) Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh
indikator variabel untuk semua responden.
3) Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.
4) Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel
ataupun grafik.
5) Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini,
digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
Sumber: Umi Narimawati (2007 : 84)
Keterangan :
n = jumlah sampel yang diambil
m = jumlah alternatif jawaban tiap item (5 alternatif)
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari
perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil
perhitungan seluruh pendapat responden, sedangkan skor ideal diperoleh dari prediksi
nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan kuesioner dikalikan dengan jumlah
N (m – 1)RS =
m
Bab III Objek dan Metode Penelitian 64
responden. Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti di bawah
ini:
Sumber: Umi Narimawati (2007: 84)
Keterangan :
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan.
b.Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Prinsip pengklasifikasian persentase skor jawaban responden diadopsi dari
buku Riset Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Umi Narimawati dengan
kriteria pengklasifikasian sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Skor Aktual
No Persentase Skor Kategori Skor
1 20,00 – 36,00 Sangat Rendah/ Tidak Baik
2 36,01 – 52,00 Rendah/Kurang Baik
3 52,01 – 68,00 Cukup Tinggi/Cukup Baik
4 68,01 – 84,00 Tinggi/Baik
5 84,01 – 100 Sangat tinggi/Sangat BaikSumber: Umi Narimawati (2007 : 84)
Skor aktual% Skor aktual = X 100%
Skor ideal
Bab III Objek dan Metode Penelitian 65
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik
yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur
penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan/pernyataan yang layak untuk
digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.
2. Metode Verifikatif
Data yang digunakan untuk variabel independent (X) (penerapan SISMIOP)
merupakan data primer dikumpulkan melalui kuesioner merupakan skala ordinal,
maka sebelum diolah dan dipasangkan dengan data variabel depandent (Y)
(Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan) berbentuk rasio, data ordinal terlebih dahulu
dikonversi menjadi data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval
(MSI). Menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) pengertian Method of Successive
Interval adalah:
”Metode Successive Interval adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval”.
Successive Interval dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Perhatikan nilai jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner
2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan ada berapa
responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 = frekuensi ( f )
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya =
proporsi ( p )
Bab III Objek dan Metode Penelitian 66
4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya ( pk )
5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z)
untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Tentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z
7. Tentukan nilai interval ( scale value ) untuk setiap skor jawaban dengan
rumus sebagai berikut :
itAreabelowitpperAreabelowu
iterdensityuppiterdensitylowSV
limlim
limlim
Sumber : Umi narimawati (2007 : 82)
8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang
nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama
dengan jawaban responden yang terkecil melalui transformasi berikut ini:
Transformed Scale Value : SV = - { Min data – Min SV }
Sumber : Umi narimawati (2007 : 82)
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya,
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik
yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur
penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan/pernyataan yang layak untuk
digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 67
Karena data penerapan SISMIOP pada penelitian ini dikumpulkan melalui
kuesioner, sedangkan data Penerimaan merupakan data sekunder yang diperoleh dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama, agar data kedua variabel dapat dipasangkan maka
data hasil kuesioner yang telah diintervalkan dirata-ratakan pada masing-masing
Kantor Pelayanan Pajak. Sehingga akan diperoleh satu nilai yang mewakili semua
hasil kuesioner pada masing-masing Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan
dipasangkan dengan data Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan masing-masing
Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
Tabel 3.8Cara Menyajikan Data Hasil Kuesioner dengan Data Penerimaan
KPP Data Hasil Kuesioner (Data Interval) PenerimaanA
Resp 1Resp 2Resp 3
.
.Resp n1
Butir PernyataanP1 P2 P3 ,..., Px.... .... .... .... ........ .... .... .... ........ .... .... .... .......... .... .... .... ....
Mean
....
....
......
.....
Grand Mean
.....
Realisasi Penerimaan
....B
Resp 1Resp 2Resp 3
.
.Resp n2
Butir PernyataanP1 P2 P3 ,..., Px.... .... .... .... ........ .... .... .... ........ .... .... .... .......... .... .... .... ....
Mean
....
....
......
.....
Grand Mean
.....
Realisasi Penerimaan
....Demikian seterusnya sampai KPP kelima
Selanjutnya analisis yang digunakan dalam metode penelitian verifikatif
adalah :
Bab III Objek dan Metode Penelitian 68
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel
dependent (Y). Dampak dari analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan
apakah naik dan menurunnya variabel dependent (Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan) dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel
independent (penerapan SISMIOP). Atau dengan meningkatkan keadaan variabel
dependent (Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan) dapat dilakukan dengan
meningkatkan variabel independent (penerapan SISMIOP). Dengan formulasi
sebagai berikut:
Sumber: Jonathan, 2005:73
Dimana nilai a dan b dicari terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Sumber: Jonathan, 2005:73
Sumber: Jonathan, 2005:73
22
2
XXn
XYXYXa
22 XXn
YXXYnb
Y = a + b X
Bab III Objek dan Metode Penelitian 69
Keterangan:
a = konstanta (nilai Y pada saat nol)
b = koefesien regresi
X = nilai variabel independent
Y = nilai variabel dependent
2. Analisis Korelasi Pearson
Koefisen korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya
hubungan linier antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) serta
mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa pada kenyataannya terdapat
hubungan antara pengaruh penerapan SISMIOP dengan Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan. Dengan formulasi sebagai berikut :
Sumber: Sugiyono, 2007:274
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Tahun Yang di Hitung
X = Variabel Bebas (Independent)
Y= Variabel Terikat (Dependent)
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana :
2222
))(()(
YYnXXn
YXXYnr
Bab III Objek dan Metode Penelitian 70
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan
searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau
sebaliknya.
b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak
ada hubungan sama sekali.
c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar
1 atau sebaliknya.
Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis
menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.9
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,25 Korelasi sangat lemah (tidak ada)>0,25 – 0,5 Korelasi cukup>0,5 – 0,75 Korelasi kuat>0,75 – 1 Korelasi sangat kuat
Sumber : SPSS Teori dan Latihan, Jonathan Sarwono, 2005
3. Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien
determinasi yang sering disebut koefisien penentu, karena besarnya adalah kuadrat
dari koefisien korelasi (r 2 ). Sehingga koefisien ini berguna untuk mengetahui
Bab III Objek dan Metode Penelitian 71
besarnya kontribusi pengaruh penerapan SISMIOP terhadap Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber: Jonathan, 2005:72
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2008 : 377) hipotesis adalah :
“Hipotesis didefinisikan sebagai dengan atas jawaban sementara menganai
suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah
penyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak.”
Hipotesis yang akan diuji dalam penlitian ini berkaitan dengan sejauh mana
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu Analisis atas Penerapan
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak dan Implikasinya terhadap Penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai
berikut :
1. Menentukan variabel pengukuran
Variabel X = Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
Variabel Y = Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Kd = (r)2 x 100 %
Bab III Objek dan Metode Penelitian 72
2. Menentukan hipotesis nol (H0)
H0 : β = 0 Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Menentukan hipotesis alternative (Hi)
Hi : β ≠ 0 Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak berpengaruh secara
signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Rancangan pengujian hipotesis ini kan dimulai dengan penetapan hipotesis
penelitian, kemudian akan dilakukan pemilihan dan perhitungan tes statistik serta
penetapan tingkat signifikansi. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam
penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan dari variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis
no (H0) yang menyatakan bahwa koefisien korelasi tidak berarti atau tidak signifikan
sedangkan hipotesis alternative (Hi) menyatakan bahwa koefisien korelasinya berarti
atau signifikan.
1. Menentukan Tingkat Signifikan
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikansi menurut
Jonathan Sarwono (2006 : 67) menyebutkan :
a. Angka profitabilitas (SIG) < 0.05 hubungan kedua variabel signifikan
b. Angka profitabilitas (SIG) > 0.05 hubungan kedua variabel tidak signifikan
Bab III Objek dan Metode Penelitian 73
Untuk menguji signifikasi suatu koefisien korelasi, maka dapat
menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut:
r √ n-2 t hitung = √1- r²
Sumber: Andi Supangat, 2006:351
Keterangan:
t : nilai uji t
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Ridwan dan Sunarto
(2007:83) mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap
hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini: “Kaidah pengujian: Jika t
hitung ≥ t table, maka tolak H0 artinya signifikan dan t hitung ≤ t table, maka terima H0
artinya tidak signifikan.”
Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang
sudah tersedia secara umum, dengan ketentuan pencarian α = 0,05 dan derajat
kebebasan atau dk = (jumlah data – 2) atau 5-2 = 3.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 74
2. Menggambar daerah penerimaan dan penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan
kriteria sebagai berikut : Jika t hitung ≥ t table maka H0 ada di daerah penolakan, berarti
Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
Jika t hitung ≤ t table maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan
t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai
berikut, α = 0,05 dan dk = (jumlah data – 2) atau 5-2=3
Gambar 3.10UJi Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
3. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t
hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha
diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, berdasarkan persepsi petugas pajak, penerapan SISMIOP
mempengaruhi (tidak mempengaruhi) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Bab III Objek dan Metode Penelitian 75
Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak
(diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari
penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya
(tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.