Post on 01-May-2019
31
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen yang
merupakan bagian dari metode kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 107) “metode penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.”
2. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk bagian dari metode penelitian Pre Experiment
Design, yang dimaksud penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan
dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu terhadap subjek penelitian
yang bersangkutan dengan menggunakan desain eksperimen One group Pretest-
Posttest Design. Cara penelitian ini yaitu melakukan satu kali pengukuran
sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian
ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest
kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis software
microsoft office visio, setelah itu diberi posttest. Desain penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Keterangan :
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
32
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O1 : Tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen sebelum menggunakan media
pembelajaran berbasis software microsoft office visio.
X : Perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen berupa penerapan media
pembelajaran berbasis software microsoft office visio.
O2 : Tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen setelah diterapkan media
pembelajaran berbasis software microsoft office visio.
Tahapan Pre Experiment Design dengan desain eksperimen One group Pretest-
Posttest Design pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Awal (Pretest)
Pretest merupakan tahapan awal dari metode Pre Experiment Design,
yaitu dengan memberikan instrumen test yang sebelumnya telah dilakukan
uji validitas. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa pada materi dasar simbol komponen listrik. Soal test tulis berjumlah
17 soal yang telah melewati serangkaian uji instrumen. Kemudian siswa
diberikan sebuah gambar untuk dikerjakan dengan cara menggambar
manual gambar tersebut.
b. Tahap Perlakuan (Treatment)
Setelah diberikan pretest kemudian diberikan tahapan perlakuan atau
treatment yaitu soal gambar yang tadi dikerjakan dengan cara digambar
manual dikerjakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
software visio sehingga hasil gambar yang tadi telah dibuat diukur
berdasar ranah afektif dan psikomotorik.
c. Tahap Akhir (Posttest)
Tahap terakhir yaitu diberikan soal posttest. Posttest ini bertujuan untuk
melihat pengaruh yang dihasilkan setelah diberikan perlakuan pada saat
treatment, apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik
meningkat atau tidak. Hasil gambar yang dibuat diukur berdasar ranah
afektif dan psikomotorik.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
33
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Partisipan
Partisipan yang dipilih untuk penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 6
Bandung. Partisipan dipilih untuk pengambilan data dan sebagai sumber
penelitian. Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang terdaftar di
SMK Negeri 6 Bandung yang mengikuti mata pelajaran gambar teknik dan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara sederhana kriteria partisipan
ini merujuk pada siswa kelas X jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik.
Partisipan ini dipilih karena siswa kelas X jurusan Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Partisipan
tidak dipilih secara acak karena partisipan yang terlibat harus memenuhi kriteria
yang telah ditentukan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung berlokasi di Jalan
Soekarno-Hatta (Riung Bandung) Telepon/Fax. 022-7563293 Bandung 40295.
Subjek populasinya adalah siswa kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2014-
2015 dengan program keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Secara umum, populasi diartikan seluruh anggota kelompok yang sudah
ditentukan karakteristiknya dengan jelas, baik itu kelompok orang, objek atau
kejadian. Populasi juga dapat diartikan sebagai generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010, hlm.57).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil tahun
ajaran 2014-2015 di SMK Negeri 6 Bandung jurusan Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
2. Sampel
34
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut yang kemudian diobservasi atau dilakukan penelitian (Sugiyono,
2010, hlm. 57). Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan
dibandingkan penelitian dengan menggunakan populasi.
Teknik pengambilan sampel yaitu secara sampling purposive. Sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010, hlm.62). Sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari satu
kelas yaitu kelas eksperimen dimana yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas
X TIPTL 2 jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan jumlah
siswa sebanyak 34 siswa.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 84) instrumen penelitian adalah sutu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Suharsimi
Arikunto (2010, hlm. 92) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur dan mengumpulkan data dalam penelitian sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen ini adalah instrumen yang dibuat sendiri oleh peneliti. instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tes Formatif
Tes formatif ini dibagi menjadi dua tahap yakni pretest dan posttest.
Kedua test ini diberikan pada kelas eksperimen. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui penguasaan siswa dalam aspek kognitif. Pretest diberikan untuk
mengetahui keadaan awal sebelum diberikannya perlakuan. Sedangkan posttest
diberikan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen
setelah diberikan perlakuan.
2. Lembar Observasi
a. Lembar observasi uji ahli (expert judgment)
35
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji Validasi Ahli (expert judgment) diberikan terhadap dua orang yang
dianggap ahli dalam media pembelajaran berbasis software komputer. Uji validasi
ahli bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran berbasis software
micrososft office visio ini layak digunakan atau tidak sebagai media didalam
proses pembelajaran. Penguji ahli yang ditunjuk penulis disini adalah Bpk.
Hasbulloh S.Pd, M.T. selaku dosen mata kuliah gambar teknik di DPTE FPTK
UPI.
b. Lembar observasi guru
Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan
media pembelajaran berbasis software microsoft office visio diterapkan oleh guru
mata pelajaran gambar teknik di SMKN 6 Bandung yaitu Ibu Gilang Fera Kartika
S.Pd.
c. Lembar observasi siswa
Lembar observasi ini terdiri dari dua macam yakni untuk mengetahui
tingkat penguasaan siswa pada aspek afektif dan untuk mengetahui penguasaan
siswa pada aspek psikomotor.
3. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa foto-foto kegiatan pada saat pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis software microsoft office visio.
4. Pengujian Instrumen
Instrumen tes yang baik dan benar dapat diperoleh dengan cara menguji
coba dan menganalisis instrumen tersebut sebelum dipakai dalam pengambilan
data. Adapun hal-hal yang dianalisis dari hasil uji coba instrumen sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh
mana data dapat mengungkap variabel yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah
tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur
(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 65). Alat ukur yang kurang valid berarti
memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji tingkat validitas empiris
36
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian
dalam hal ini siswa kelas XI TIPTL 1. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan
uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah
sesuai dengan yang seharusnya, maka instrument dinyatakan valid. Untuk
mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.
Perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
korelasi product moment, yaitu :
rXY=
√
(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 72)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
X = skor item tes
Y = jumlah skor item
N = banyaknya peserta tes
Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf
signifikasi korelasi dengan:
√
(Suharsimi Arikunto, 2009)
Dimana :
r : koefisien korelasi
N : jumlah siswa
Untuk mengetahui kevalidan butir soal maka harga rhitung dibandingkan
rtabel sesuai dengan jumlah responden. Jika rhitung > rtabel maka butir soal tersebut
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan (reliability) yang
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Suharsimi Arikunto,
37
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2009, hlm. 86). Teknik analisis data untuk pengujian reliabilitas menggunakan
rumus Kuder-Richardson (K-R 20) yaitu sebagai berikut :
⌈
⌉
(Arikunto, 2009, hlm. 100)
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q= 1-p)
Σ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dan tes (standar deviasi adalah akar varians)
Harga standar deviasi (S) dihitung dengan menggunakan rumus :
(Suharsimi Arikunto, 2009)
Dimana :
∑X : jumlah skor total
N : jumlah siswa
S : standar deviasi
S2
: varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat karena standar
deviasi kuadrat
Hasil yang diperoleh yaitu r11dibandingkan dengan nilai dari table r-
product moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 <
rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah
38
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup
0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
c. Uji Tingkat Kesukaran
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar
derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang
(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2009, hlm
207). Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran :
(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 208)
Keterangan :
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik sehingga perlu
direvisi, kriterianya adalah seperti Tabel 3.2.
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran
0,00 ≤ P ≤0,30 Sukar
0,31 < P ≤ 0,70 Sedang
0,71 < P ≤ 1,00 Mudah
Berdasarkan teori dari Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 210), kriteria butir
– butir soal yang baik adalah butir-butir yang memiliki indeks kesukaran antara
0,30 sampai dengan 0,70, maka soal tersebut termasuk dalam kategori soal
39
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedang. Sehingga soal yang memiliki indeks kesukaran yang terlalu sukar dan soal
yang terlalu mudah harus dibuang.
d. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan sebagai berikut:
𝐷 =
= −
(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm.213)
Keterangan :
D = Daya Pembeda
J = Banyaknya siswa
JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
BA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab soal
BB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Untuk mengklasifikasikan daya pembeda dari setiap butir soal dapat
digolongkan berdasarkan kriteria pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Tingkat Daya Pembeda
D < 0 jelek
0,00 D < 0,20 cukup
0,21 D < 0,40 baik
0,41 D < 0,70 Baik sekali
E. Prosedur Penelitian
40
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)
tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Adapun prosedur
dan alur penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 3.1.
Prosedur dan Alur Peelitian
Tahap Persiapan
Tidak
Tahap Pelaksanaan
Ya
Tahap Akhir
Mulai
Observasi awal
Studi literatur
Merumuskan dan membatasi masalah
Melakukan hipotesis
Menentukan desain dan metode penelitian
Menyusun instrumen
Uji validitas
Soal
valid Dibuang
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Menganalisis dan
menyajikan hasil
Membuat kesimpulan dan
rekomendasi
Selesai
41
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Flowchart prosedur dan alur penelitian
Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dikerjakan, meliputi
beberapa hal, diantaranya :
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan
pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran. Selain itu
dilakukan juga wawancara dengan guru mata pelajaran dan
mengumpulkan data hasil ulangan sebelumnya untuk mengetahui hasil
belajar sementara siswa sebelum dilakukannya penelitian.
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang
menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Merumuskan dan membatasi masalah
d. Melakukan hipotesis
e. Menentukan desain dan metode penelitian
f. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen, instrumen tes, dan instrumen
observasi serta mempersiapkan materi pembelajaran sebagai bahan dalam
proses treatment.
g. Melakukan uji coba instrumen tes.
h. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal
yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif
siswa.
42
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, selanjutnya masuk pada
tahap pelaksanaan. Berikut tahapan-tahapan dari tahap pelaksanaan.
a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah
kognitif sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan media
pembelajaran software visio sebagai media pembelajaran pada kelas
eksperimen.
c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti beserta para observator
melakukan observasi terhadap siswa pada kelas eksperimen untuk
melakukan penilaian hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.
d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa
ranah kognitif pada kelas eksperimen yang telah diberikan treatment.
3. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data
Tahap pengolahan dan analisis data dilakukan setelah tahap pelaksanaan
selesai dikerjakan. Pada tahap pengolahan dan analisis data kegiatan ini dilakukan
dengan beberapa tahap sebagai berikut :
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
b. Membandingkan hasil analisis tes antara pretest dan posttest untuk melihat
apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
.pengolahan data.
e. Menyusun laporan penelitian.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, hlm. 20). Variabel
43
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa
berubah-ubah, sehingga disebut juga sebagai ubahan. Variabel dapat juga
diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian, atau juga
berarti faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti).
Variabel yang telah teridentifikasi perlu diklasifikasikan lagi sesuai jenis dan
peranannya masing-masing dalam penelitian. Pada penelitian ini variabel
penelitian terdiri dari:
a. Variabel Independent (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah penerapan media pembelajaran berbasis software
microsoft office visio.
b. Variabel Dependent (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya
adalah peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar gambar teknik.
5. Hipotesis Penelitian
Penulis menggunakan teknik analisis data dengan pendekatan metode
kuantitatif deskriptif. Dimana dalam pengolahan data secara kuantitatif ini
mengolah data hasil pretest dan posttest. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau
ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Hipotesis Ranah Kognitif
H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari
keseluruhan siswa di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria
KKM (75).
H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% dari keseluruhan
siswa di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).
44
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 : π ≥ 75%
H0 : π < 75%
b. Hipotesis Ranah Afektif
H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa pada materi
dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar teknik
jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam
kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.
H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa pada
materi dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar
teknik jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam
kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.
H1 : π ≥ 75%
H0 : π < 75%
c. Hipotesis Ranah Psikomotorik
H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa pada materi
dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar teknik
jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam
kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.
H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft
office visio dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa pada
materi dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar
teknik jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam
kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.
H1 : π ≥ 75%
H0 : π < 75%
45
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus yang digunakan untuk menghitung hipotesis di atas menggunakan
uji proporsi pihak kiri. Karena H1 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥)
dan H0 berbunyi “lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji pihak kiri.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskritif satu
sampel ditunjukan pada Rumus dibawah ini:
t =
√
(Sugiyono, 2010, hlm.143)
Keterangan :
t = nilai t yang di hitung
x = nilai rata-rata
µo = nilai yang di hipotesiskan
S = simpangan baku sampel
n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian adalah thitung ≥ dimana didapat dari
daftar normal baku, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika thitung
< maka H1 ditolak dan H0 diterima.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data terkumpul, dengan cara mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab perumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis (Sugiyono, 2010). Perhitungan analisis data menggunakan software
microsoft office excel 2010.
1. Analisis Data Kognitif
a. Data Pretest, Postest dan Gain siswa
x
46
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Pretest diperoleh sebelum perlakuan (treatment), dan data Postest
yang didapat setelah diberikan perlakuan (treatment), serta melihat ada atau
tidaknya peningkatan (gain).
Pemberian skor terhadap jawaban yang diberikan siswa berdasarkan butir
soal yang dijawab benar oleh siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah
selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa
dan mengkonversinya dalam bentuk nilai dengan rumus sebagai berikut:
b. Analisis Gain Normalisasi
Menurut Hake (1999) skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan dari
skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang
diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang
mungkin diperoleh siswa. Rumus indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer
(2008) yaitu:
Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga
kategori, seperti yang terlihat dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kategori Perolehan Skor
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Hake, 1999)
3. Analisis Data Afektif
47
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2009, hlm. 178)
adalah:
a. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa
sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.
b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai
yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku
anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau
tidaknya anak didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat,
sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak
didik.
d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku
anak didik (Depdikbud, 1983 hlm. 2).
Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah
perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian
ini meliputi aspek kerjasama dalam melakukan percobaan dan sikap dalam
melakukan percobaan pada kegiatan pembelajaran gambar teknik listrik. Acuan
pengukuran ranah afektif mengacu pada kriteria pengukuran ranah afektif di SMK
Negeri 6 Bandung, dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Kriteria pengukuran aspek afektif
No Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria
1.
Kerjasama dalam
melakukan
percobaan
Tidak ikut berpartisipasi
dalam melakukan
percobaan
30 – 39 Gagal
Melakukan percobaan
semaunya 40 – 55 Kurang
Melakukan percobaan
secara individual 56 – 69 Cukup
Melakukan percobaan
dengan kerjasama tapi
banyak bercanda
70 – 85 Baik
Kerjasama dan serius
dalam melakukan
percobaan
86 – 100 Baik
Sekali
2.
Sikap dalam
melakukan
percobaan
Acuh, mengabaikan
instruksi guru/tutorial
microsoft office visio
30 – 39 Gagal
48
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria
Hanya menunggu instruksi
guru, tidak
membaca/mempelajari
microsoft office visio
40 – 55 Kurang
Mengikuti instruksi guru
dan membaca tutorial
microsoft office visio tetapi
tidak dilaksanakan
sepenuhnya
56 – 69 Cukup
Mengikuti instruksi guru
dan prosedur pada tutorial
microsoft office visio tanpa
mendiskusikan dengan
rekan yang lain
70 – 85 Baik
Mengikuti instruksi guru
dan prosedur pada tutorial
microsoft office visio
kemudian mendiskusikan
dan mengkomunikasikan
kepada
rekan/kelompoknya.
86 – 100 Baik
Sekali
Instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah
afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Instrumen pengukuran aspek afektif
No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah
Skor Nilai
Kerjasama Sikap
Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala
0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:
(Arikunto, 2009, hlm.183)
49
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari
nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata
setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.8 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif
Katagori Perolehan Nilai
Sangat baik Bila 90% Nilai 100%
Baik Bila 80% Nilai < 90%
Cukup Bila 70% Nilai < 80%
Kurang Bila 0 % Nilai < 70%
4. Analisis Data Psikomotorik
Menurut Arikunto (2009, hlm. 182), pengukuran ranah psikomotorik
dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang
dinilai yaitu keterampilan dan kerapihan dalam menyelesaikan tugas gambar
menggunakan software microsoft office visio. Acuan dalam melakukan
pengukuran ranah psikomotorik mengacu pada kriteria pengukuran ranah afektif
di SMK Negeri 6 Bandung dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik
No. Aspek Kriteria Skor Kriteria
1.
Keterampilan
Tidak bisa menggunakan
software microsoft office
visio (mengoperasikan dan
membuat tugas gambar).
30 – 39 Gagal
Kurang terampil
menggunakan software
microsoft office visio
(mengoperasikan dan
membuat tugas
gambar)..dan bekerja tidak
sesuai tutorial microsoft
40 – 55 Kurang
50
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek Kriteria Skor Kriteria
office visio, serta percobaan
tidak berhasil.
Kurang terampil
menggunakan software
microsoft office visio
(mengoperasikan dan
membuat tugas gambar),
dan bekerja sesuai tutorial
microsoft office visio, serta
percobaan tidak berhasil
56 – 69 Cukup
Kurang terampil
menggunakan software
microsoft office visio
(mengoperasikan dan
membuat tugas gambar),
bekerja sesuai tutorial
microsoft office visio serta
percobaan berhasil
70 – 85 Baik
Terampil menggunakan
software microsoft office
visio (mengoperasikan dan
membuat tugas gambar),
serta percobaan berhasil
86 – 100 Baik
Sekali
2. Kerapihan
Pengerjaan tugas tidak
sesuai dengan gambar serta
tidak bekerja sesuai tutorial
microsoft office visio, dan
tidak merapihkan alat dan
bahan praktek.
30 – 39 Gagal
Pengerjaan tugas sesuai
dengan gambar tetapi tidak
bekerja sesuai tutorial
microsoft office visio, dan
tidak merapihkan alat dan
bahan praktek.
40 – 55 Kurang
Pengerjaan tugas tidak
sesuai dengan gambar tetapi
bekerja sesuai tutorial
microsoft office visio, dan
tidak merapihkan alat dan
bahan praktek.
56 – 69 Cukup
Pengerjaan tugas sesuai
dengan gambar dan bekerja
sesuai tutorial microsoft
office visio, tetapi tidak
70 – 85 Baik
51
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aspek Kriteria Skor Kriteria
merapihkan alat dan bahan
praktek.
Pengerjaan tugas sesuai
dengan gambar dan bekerja
sesuai tutorial microsoft
office visio, serta
merapihkan alat dan bahan
praktek.
86 – 100 Baik
Sekali
Tabel 3.10 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik
No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah
Skor Nilai
Keterampilan Kerapihan
Data hasil belajar psikomotorik dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto ,2009)
Untuk mengetahui persentase tingkat keberhasilan pencapaian psikomotor
ditunjukan pada Tabel 3.11 dibawah ini :
Tabel 3.11 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Psikomotor
Katagori Perolehan Nilai
Sangat baik Bila 90% Nilai 100%
Baik Bila 80% Nilai < 90%
Cukup Bila 70% Nilai < 80%
Kurang Bila 0 % Nilai < 70%
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah
berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Data dalam penelitian
52
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini berupa data kuantitatif maka teknik pengolahan data yang digunakan, yaitu
teknik statistik.
5. Uji Normalisasi Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono,2010). Untuk mendapatkan data yang
normal maka digunakan uji distribusi chi kuadrat (X2). Pengujian data dengan (X
2)
dilakukan dengan membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang
telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A). Jadi membandingkan
antara (A : B). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B merupakan data
yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar 3.2, bahwa kurva normal baku
yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan
simpangan bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang
diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku adalah : 2,27%; 13,53%;
34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (Gambar 3.2).
Gambar 3.2 Kurva Baku Normal Uji Normalitas
Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk menguji normalitas dengan Chi
Kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6, hal ini sesuai dengan 6
bidang yang ada pada Kurva Normal Baku.
Nilai siswa =
(Sugiyono, 2010)
b. Menentukan panjang kelas interval
53
Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Panjang Kelas = 𝐷 𝐷
(Sugiyono, 2010)
c. Menghitung kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong
untuk menghitung harga Chi Kuadrat.
d. Menghitung fh (Frekuensi yang diharapkan)
Cara menghitung fh, didasarkan pada prosentasi luas tiap bidang kurva
normal dikalikan jumlah data observasi (Jumlah individu dalam sampel).
e. Memasukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung
harga-harga ( f0 - fh )2
dan
adalah merupakan harga Chi Kuadrat.
f. Membandingkan χ2
hitung dengan χ2
tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Taraf signifikansi 5 %
2) Derajat kebebasan (dk = k – 3)
3) Apabila χ2
hitung < χ2
tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.