Post on 28-Oct-2020
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 3). Adapun yang akan dibahas
pada metode penelitian ini secara singkat dan jelas meliputi, jenis dan pendekatan
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan
sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data,
dan tahapan penelitian, yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam yaituuntuk
menggambarkan bagaimana motivasi guru dan siswa, tingkat berpikir kritis siswa,
dan tingkat komunikasi matematis siswa setelah diterapkan Think Talk Write
(TTW) dengan pendekatan Realistis.
Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif dan kuantatif.Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan
yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata lisan maupun tertulis
yang dicermati dan di amati secara detail oleh peneliti. Sedangkan pendekatan
kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan datasampai penafsiran data, kemudian data tersebut diolah dengan
menggunakan perhitungan-perhitungan tertentu untuk menampilkan hasil atau
mendapatkan kesimpulan.
Penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan penelitian yaitu
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, karena dalam penelitian ini membutuhkan
data primer dan data sekunder yang mana akan dijelaskan sesuai dengan
pembagiannya. Penggunaan pendekatan kualitatif untuk menjabarkan apa yang
sudah dicermati oleh peneliti untuk ditulis secara cermat dan yang menjadi
sumber data yaitu siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 04 Malang. Sedangkan
penggunaan pendekatan kuantitatif digunakan untuk pengumpulan data-data yang
menggunakan angka-angka.
40
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan penelitian adalah SMP Muhammadiyah 4
Malang yang beralamat di Jl Gajayana gang III C Kota Malang. Proses
pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada pembelajaran
semester ganjiltahun pelajaran 2016-2017 dan disesuaikan dengan proses
pembelajaran yang berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di
SMP Muhammadiyah 4 Malang karena selama ini pembelajaran matematika di
SMP Muhammadiyah 4 Malang belum pernah menerapkan Think Talk Write
(TTW) dengan pendekatanRealistis, seta untuk mengetahui tingkat motivasi
belajar siswa, kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4
Malang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 9
siswa.Sedangkan objek penelitian yaitu motivasi belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis, dan komunikasi matematis setelah menggunakan Think Talk Write
(TTW) dengan pendekatan Realistis.
3.4 Data dan Sumber Data
Data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu berupa data-data yang
diperoleh langsung dari sumber data. Adapun data yang di ambil dari penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap
metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.
2. Motivasi belajar siswa yang dinilai selama proses pembelajaran
matematika meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
3. Kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui hasil pekerjaan siswa
dengan tes tulis.
4. Komunikasi matematis siswa yang diperoleh melalui pekerjaan siswa
dengan tes tulis.
Sumber data aktivitas, motivasi, berpikir kritis, dan kemampuan
komunikasi matematis siswa pada pembelajaran matematika melalui Think Talk
Write (TTW) dengan pendekatan Realistis diperoleh dari siswa kelas VII SMP
41
Muhammadiyah 4 Malang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Sumber
data motivasi siswamotivasi belajar siswa adalah angket yang diisi oleh seluruh
siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Think Talk Write
(TTW). Kemampuan berfikir kritis siswa adalah hasil lembar kerja siswa dan
mampu mengerjakan tes sesuai dengan langkah-langkah berfikir kritis dan
Kemampuan Komunikasi siswa adalah hasil lembar kerja siswa dan mampu
mengerjakan tes sesuai dengan langkah-langkah kemampuan komunikasi siswa
sedangkan siswa bersumber dari guru yang melaksanaan pembelajaran.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu
melalui observasi,angket kuisioner dan tes. Berikut penjelasan beberapa metode
yang digunakan dalam pengumpulan data:
3.5.1 Observasi
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa selama
proses pembelajaran matematika berlangsung dengan menerapkan Think Talk
Write (TTW) dengan pendekatan Realistis. Observasi dilakukan oleh observer,
dimana observer dalam penelitian ini yaitu guru kelas VII SMP Muhammadiyah 4
Malang dan teman sejawat peneliti. Observasi dilakukan untuk menilai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui lembar motivasi guru
dan siswa.
3.5.2 Angket Kuisioner
Teknik angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas VII
C SMP Muhammadiyah 04 Malang setelah melaksanakan pembelajaran
matematika metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.
3.5.3 Tes
Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan
berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa setelah di terapkan Think Talk
Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.Penelitian ini menggunakan bentuk tes
tertulis, dimana tes tersebut adalah soal uraian berupa masalah non rutin yang
diberikan kepada siswa secara individu dan dilakukan pada akhir pembelajaran.
42
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh
Sugiyono (2015: 03). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar penilaian motivasi siswa, lembar penilaian berpikir kritis, dan lembar
penilaian komunikasi matematis siswa.
3.6.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Lembar observasi guru merupakan instrumen penerapan pembelajaran
metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis untuk mengetahui
keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas guru. Lembar observasi akan diisi dan
diamati oleh observer sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi
aktivitas guru sebagai berikut.
Tabel 3.1. Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model
Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan
Realistis
Aktivitas Guru Taraf Keterlaksanaan
1 2 3 4
Kegiatan Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan materi secara garis besar.
2. Menjelaskan langkah pembelajaran Think Talk
Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.
3. Membentuk kelompok siswa yang terdiri dari
dua orang untuk berdiskusi.
4. Meminta siswa untuk membuat catatan kecil
secara individu tentang apa yang diketahui
dalam masalah tersebut.(Think)
5. Memberikan permasalahan dan diminta untuk
menyelesaikan masalah.
6. Membahas hasil dari catatan kecil dan siswa
diminta berinteraksi.(Talk)
7. Meminta siswa untuk mendiskusikan
permasalahan dengan berpikir bagaimana cara
menyelesaikannya.
Kegiatan Akhir
1. Meminta setiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan menuliskan
di papan tulis,sedangkan kelompok lain diminta
memberikan tanggapan.(Write)
2. Mengakhiri dengan salam
43
Pedoman aktivitas guruyang digunakan untuk lembar observasi guru
menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 3.2. Pedoman Lembar Observasi Guru
Nilai Keterangan
1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih banyak kekurangan).
2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih ada kekurangan).
3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan
dengan baik).
4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila bila melaksanakan
pernyataan sangat baik sekali tanpa hambatan dan kendala apapun).
3.6.2 Instrumen Aktivitas Siswa
Lembar observasi siswa merupakan instrumen penerapan pembelajaran
metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis untuk mengetahui
aktivitas siswa. Lembar observasi akan diisi dan diamati oleh observer sesuai
dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas siswa sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Metode
Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan
Realistis
Aktivitas Siswa Taraf Keterlaksanaan
Kegiatan Pendahuluan
1. Menyimak tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang akan dicapai.
1 2 3 4
Kegiatan Inti
1. Mendengarkan materi yang disampaikan.
2. Mendengarkan penjelasan mengenai langkah
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan
pendekatan Realistis.
3. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya menerima
dan mengamati masalah.
4. Siswa membuat cacatan kecil setiap individu
tentang apa yang diketahui dalam
masalah.(Think)
5. Siswa menyelesaikan masalah kontekstual
diberikan oleh guru.
6. Siswa berinteraksi membahas catatan kecil dari
44
keseluruhan.(Talk)
7. Siswa mendiskusikan masalah kelompok dalam
masalah kontekstual, kemudian dari diskusi ini
kita dapat membuat suatu hasil diskusi.
Kegiatan Akhir
1. Siswa dalam setiap perwakilan kelompok
menyajikan hasil diskusi kelompok ditulis di
papan tulis, sedangkan kelompok lain diminta
memberikan tanggapan.(Write)
2. Siswa menjawab salam dari guru.
Pedoman aktivitas siswa yang digunakan untuk lembar observasi siswa
menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 3.4 Pedoman Lembar Observasi Siswa
Nilai Keterangan
1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih banyak kekurangan).
2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih ada kekurangan).
3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih ada kekurangan).
4 Terlaksana sangat baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,
namun masih ada kekurangan).
3.6.3 Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Instrumen motivasi belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu angket. Angket akan diberikan kepada seluruh siswa kelas VII C SMP
Muhammadiyah 4 Malang untuk diisi secara individu. Angket ini merupakan
angket tertutup yang berisi20 pernyataan yang akan dikerjakan siswa setelah
mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Metode Think Talk
Write(TTW)dengan pendekatan Realistis. Kegunaannya yaitu untuk mengukur
motivasi belajar siswa.Berikut indikator siswa beserta pedoman penskoran.
Keterangan pilihan jawaban:
1 = tidak setuju
2 = ragu – ragu
3 = setuju
4 = sangat setuju
45
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Motivasi Belajar Siswa
Variabel Indikator Pilih Jawaban
1 2 3 4
Perhatian
Ada yang menarik perhatian di awal
pembelajaran.
Mendengarkan dengan sungguh-
sungguh ketika guru menjelaskan.
Merangsang rasa keingintahuan.
Keanekaragaman pada masalah
kontekstual yang diberikan memukau
perhatian.
Datang tepat waktu karena ingin
mempelajari matematika dari awal
hingga akhir pertemuan.
Relevansi
Setelah guru memberikan materi
secara garis besar, yakin akan bisa
mengerjakan masalah-masalah yang
akan diberikan.
Materi himpunan sangat sesuai
dengan minat.
Bisa menghubungkan materi
himpunan dengan hal-hal yang telah
dilihat, dilakukan dan dipikirkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Isi pembelajaran himpunan sangat
bermanfaat.
Bisa menyelesaikan pembelajaran
dengan berhasil itu penting.
Percaya
Percaya jika pelajaran materi
himpunan mudah.
Setelah mempelajari materi himpunan,
percaya bisa mengerjakan tes yang
diberikan.
Berani menjawab pertanyaan selama
diskusi.
Berani untuk bertanya jika ada hal-hal
yang belum dipahami selama
pembelajaran.
Berani untuk mengungkapkan hasil
diskusi dengan teman sejawat maupun
di depan kelas
Kepuasan Semangat dalam menyelesaikan
46
masalah.
Merasa senang selama pembelajaran.
Merasa puas terhadap hasil yang
dicapai jika bisa menyelesaikan
masalah yang diberikan.
Merasa bahagia menyelesaikan tugas
dengan berhasil.
Sangat menyenangkan kareana
pembelajaran dirancang dengan baik.
3.6.4 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Penilaian kemampuan berpikir kritis siswa digunakan untuk menilai
tingkat kemampuan berpikir kritis siswa melalui tes tulis dalam bentuk uraian.
Penilaian dilakukan sesuai yang tertera pada pedoman penskoran kemampuan
berpikir kritis yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No Komponen Indikator Skor
1. Translasi a. Siswamampu mengubah dari masalah
kontekstual untuk menggambarkan
Diagram venn dengan ukuran-ukurannya.
Apabila siswamampu mengubah dari
masalah kontekstual untuk
menggambarkan diagram venn dengan
ukuran-ukurannya dan jawaban
bernilai benar dan ditulis secara
lengkap dan jelas.
4
Siswa dapat menuliskan berbagai ide
yang akan digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan secara
cukup lengkap dan tepat
3
Siswa dapat menuliskan berbagai ide
yang akan digunakn dalam
menyelesaikan permasalahan secara
kurang lengkap dan tepat
2
Siswa dapat menuliskan berbagai ide
yang akan digunakn dalam
menyelesaikan permasalahan secara
tidak lengkap dan tepat
1
b. Siswa dapat mengartikan atau menuliskan
apa yang diketahui dalam soal.
Siswa dapat mengartikan atau
menuliskan apa yang diketahui dalam
4
47
soal dengan tepat.
Siswa dapat mengartikan atau
menuliskan apa yang diketahui dalam
soal cukup tepat.
3
Siswa dapat mengartikan atau
menuliskan apa yang diketahui dalam
soal kurang tepat.
2
Siswa tidak dapat mengartikan atau
menuliskan apa yang diketahui dalam
soal.
1
2. Interpretasi
a. Siswa mampu menjelaskan makna, teorema,
konsep dari apa yang mereka kerjakan
dalam menyelesaikan soal.
Siswa mampu menjelaskan makna,
teorema, konsep dari apa yang mereka
kerjakan dalam menyelesaikan
soaldengan jelas dan benar.
4
Siswa mampu menjelaskan makna,
teorema, konsep dari apa yang mereka
kerjakan dalam menyelesaikan soal
dengan kurang jelas dan benar.
3
Siswa mampu menjelaskan makna,
teorema, konsep dari apa yang mereka
kerjakan dalam menyelesaikan
soaldengan kurang jelas dan kurang
benar.
2
Siswa tidak mampu menjelaskan
makna, teorema, konsep dari apa yang
mereka kerjakan dalam menyelesaikan
soal.
1
b. Siswa bisa mengartikan dan memilih cara
yang tepat untuk menyelesaikan masalah
Siswa bisa mengartikan dan memilih
cara yang tepat untuk menyelesaikan
masalah.
4
Siswa cukup bisa mengartikan dan
memilih cara yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
3
Siswa kurang bisa mengartikan dan
memilih cara yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
2
Siswa tidak bisa mengartikan dan
memilih cara yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
1
3. Ekstrapolasi a. Siswa mampu mengerjakan masalah
48
matematika secara terstruktur.
Siswa mampu mengerjakan masalah
matematika secara terstruktur, jelas,
tepat, dan terperinci
4
Siswa mampu mengerjakan masalah
matematika secara terstruktur, jelas,
tepat namun belum terperinci
3
Siswa mampu mengerjakan masalah
matematika secara terstrukturnamun
kurang jelas dan terperinci.
2
Siswa tidak mampu mengerjakan
masalah matematika secara terstruktur.
1
b. Siswa dapat menarik kesimpulan dari
masalah yang diberikan.
Siswa dapat menarik kesimpulan dari
masalah yang diberikan secara jelas.
4
Siswa dapat menarik kesimpulan dari
masalah yang diberikan cukup jelas.
3
Siswa dapat menarik kesimpulan dari
masalah yang diberikan kurang jelas.
2
Siswa tidak dapat menarik kesimpulan
dari masalah yang diberikan.
1
3.6.5 Instrumen Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Penilaian kemampuan komunikasi matematis digunakan untuk menilai
tingkat komunikasi matematis siswa melalui tes tulis dalam bentuk uraian.
Penilaian dilakukan sesuai yang tertera pada pedoman penskoran kemampuan
komunikasi matematis siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
No Komponen Indikator Skor
1. Tulisan a. Siswa dapat menghubungkan benda
nyata, gambar dan diagram ke dalam ide
–ide secara jelas sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi
Siswa dapat menghubungkan
benda nyata, gambar dan diagram
ke dalam ide – ide secara jelas
sesuai dengan permasalahan yang
dihadapisecara jelas lengkap
4
Siswa dapat menghubungkan
benda nyata, gambar dan diagram
ke dalam ide – ide secara jelas
3
49
sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi secara jelas namun cukup
lengkap
Siswa dapat menghubungkan
benda nyata, gambar dan diagram
ke dalam ide – ide secara jelas
sesuai dengan permasalahan yang
dihadapisecara jelas namun kurang
lengkap
2
Siswa dapat menghubungkan
benda nyata, gambar dan diagram
ke dalam ide – ide secara jelas
sesuai dengan permasalahan yang
dihadapisecara jelas namun tidak
lengkap
1
b. Siswa dapat menjelaskan ide, situasi, dan
relasi secara tulisan dengan benda nyata,
gambar, grafik, atau bentuk aljabar.
Siswa dapat menjelaskan ide,
situasi, dan relasi secara tulisan
dengan benda nyata, gambar,
grafik, atau bentuk aljabardengan
mudah dipahami
4
Siswa dapat menjelaskan ide,
situasi, dan relasi secara tulisan
dengan benda nyata, gambar,
grafik, atau bentuk aljabardengan
cukup dipahami
3
Siswa dapat menjelaskan ide,
situasi, dan relasi secara tulisan
dengan benda nyata, gambar,
grafik, atau bentuk aljabardengan
kurang dipahami
2
Siswa dapat menjelaskan ide,
situasi, dan relasi secara tulisan
dengan benda nyata, gambar,
grafik, atau bentuk aljabar dengan
tidak dipahami
1
c. Siswa dapat menyatakan peristiwa sehari
– hari dalam bahasa dan simbol
matematika.
Siswa dapat menyatakan peristiwa 4
50
sehari – hari dalam bahasa dan
simbol matematika secara jelas
dan mudah dipahami.
Siswa dapat menyatakan peristiwa
sehari – hari dalam bahasa dan
simbol matematika secara jelas
dan cukup dipahami.
3
Siswa dapat menyatakan peristiwa
sehari – hari dalam bahasa dan
simbol matematika secara jelas
dan kurang dipahami.
2
Siswa dapat menyatakan peristiwa
sehari – hari dalam bahasa dan
simbol matematika secara jelas
dan tidak dipahami
1
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua kegiatan pembelajaran berlangsung
untuk mengetahui penerapan Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan
Realistis pada pembelajaran matematika. Adapun teknik analisis data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.7.1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa
Panduan analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada proses
pembelajaran matematika menggunakan metode Think Talk Write (TTW) dengan
pendekatan Realistis yang dilakukan oleh observer dapat dihitung dengan
menggunakan rumus dan dengan kriteria sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁
Keterangan:
Nilai : Presentase aktivitas guru dan siswa
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ: Skor yang diperoleh
𝑁 : Jumlah Aktivitas
Adapun kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Persentase dan Kategori Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa
51
Persentase Penilaian Kategori
3,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 4,00 Sangat baik
2,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 3,50 Baik
1,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 2,50 Cukup Baik
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 1,50 Kurang Baik
3.7.2 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa
Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dapat diketahui dari hasil tes tulis
dalam bentuk soal uraian yang dilakukan siswa. Analisis data tes kemampuan
berpikir kritis pemecahan masalah siswa dilakukan dengan cara menganalisis
lembar jawaban tes yang diberikan pada siswa. Lembar jawaban tes di analisis
sesuai dengan tahapan kemampuan berpikir kritis pemecahan masalah kemudian
melakukan penskoran terhapat masing-masing tahapan tersebut. Untuk
mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritisdapat dilakukan analisis prosentase
nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑘 =∑ 𝐾
∑ 𝑁×100
Keterangan:
Sk : Skor kemampuan berpikir kritis siswa
∑ 𝐾 : Jumlah skor kemampuan berpikir kritis
∑ 𝑁 : Jumlah skor maksimal
Adapun kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.8 Persentase dan Kategori Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis
Prosentase Penilaian Kategori
85 ≤ 𝐾 < 100 Sangat baik
70 ≤ 𝐾 < 85 Baik
55 ≤ 𝐾 < 70 Cukup Baik
40 ≤ 𝐾 < 55 Kurang Baik
𝐾 < 40 Kurang
Sumber: Warli dan Yuliana (2011:216)
52
3.7.3 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dapat diketahui dari
hasil tes tulis dilakukan siswa selama proses pembelajaran melalui penerapan
Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis. Analisis data tes
komunikasi matematis siswa dilakukan dengan cara menganalisis lembar jawaban
tes yang diberikan pada siswa. Lembar jawaban tes di analisis sesuai dengan
tahapan komunikasi matematis siswa kemudian melakukan penskoran terhapat
masing-masing tahapan tersebut. Untuk mengetahui tingkat komunikasi
matematis siswa dapat dilakukan analisis prosentase nilai dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑘 =∑ 𝐾𝐾
∑ 𝑁×100
Keterangan:
𝑆𝑘𝑘 : Skor kemampuan komunikasi matematis siswa
∑ 𝐾𝐾 : Jumlah skor kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh
∑ 𝑁 : Jumlah skor maksimal
Adapun kriteria penilaian komunikasi matematis siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.9 Persentase dan kategori Penilaian Kemampuan Komunikasi Siswa
Persentase Penilaian Kategori
85 ≤ 𝐾𝐾 < 100 Sangat baik
70 ≤ 𝐾𝐾 < 85 Baik
55 ≤ 𝐾𝐾 < 70 Cukup Baik
40 ≤ 𝐾𝐾 < 55 Kurang Baik
𝐾𝐾 < 40 Kurang
Sumber: Tandilling (2012:6)
3.7.4 Analisis Motivasi Belajar
Analisis yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa yaitu
analisis kuantitatif. Caranya dengan menganalisis jawaban angket yang sudah diisi
oleh masing-masing siswa. Lembar tersebut akan dianalisis sesuai dengan
53
perolehan skor dari masing-masing jawaban. Persentase hasil angket untuk
mengukur motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus dan
dengan kriteria sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑋100
Keterangan:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Presentase motivasi belajar siswa
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ = Skor yang diperoleh
𝑁 = Skor maksimal
Adapun panduan analisis motivasi belajar siswa menggunakan metode
Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistisdipaparkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3.10 Persentase dan Taraf Motivasi Belajar Siswa
Persentase Keterlaksanaan Taraf Keterlaksanaan
85 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 100 Sangat tinggi
75 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 85 Tinggi
55 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 75 Sedang
40 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 55 Kurang tinggi
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 40 Sangat kurang
(Sumber: Yuliana dan Warli, 2011: 9)
3.8 Tahapan Penelitian
Tahap-tahap yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Adapun uraian dari tahap-
tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
3. 8.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan sebelum melakukan penelitian. Pada tahap
ini yang perlu dilakukan antara lain menentukan lokasi atau tempat penelitian
dengan melihat masalah yang ada pada sekolah sehingga perlu dilakukan
observasi dan wawancara, sebelum melakukan observasi dan wawancara terlebih
dahulu membuat surat penelitian. Selanjutnya peneliti menyusun seluruh
rancangan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
Perencanaan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam penelitian antara lain
menyusun RPP dengan materi Himpunan, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai bahan diskusi kelompok, lembar tes tulis untuk mengukur tingkat
54
kemampuan Berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa serta membuat kunci
jawaban, menyusun instrumen penilaian, lembar observasi motivasi siswa, lembar
tingkat kemampuan berpikir kritis serta lembar komunikasi matematis siswa
selama pembelajaran.
3. 8.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.Pada tahap ini semua persiapan
dan perencanaan yang telah dibuat dilaksanakan pada saat penelitian untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah disusun.
2. Melakukan pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam
kegiatan observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru bidang studi
matematika SMP Muhammadiyah 4 Malang dan teman sejawat.Objek
yang diamati peneliti meliputi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa.
3. Melakukan tes
Tes dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran.Tes tersebut
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi,
tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dan kemampuan komunikasi
matematis siswa.
3. 8.3 Tahap Pelaporan
Tahap pembuatan laporan ini mengarah pada kegiatan akhir penelitian
yaitu kegiatan analisis data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan
untuk diolah secara deskriptif dan diolah sesuai dengan fakta yang ada selama
proses pembelajaran berlangsung. Pengolahan data tersebut disesuaikan dengan
instrument yang telah disusun dalam rancangan penelitian.