BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan...
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa harga impak, kekerasan, cacat
makro, dan struktur mikro pada paduan Al-Si (piston bekas) yang ditahan selama
kondisi lebur dengan suhu 700 0C kurun waktu 10, 20, dan 30 menit. Dalam
menentukan harga impak, kekerasan, cacat makro dan struktur mikro pada paduan
aluminium silikon (piston bekas).
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Ditinjau dari settingnya penelitian ini termasuk setting
laboratorium dengan metode eksperimen. Ditinjau dari sumber data yang
diperoleh penelitian ini menggunakan sumber data primer, dan ditinjau dari cara
pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan observasi. Sutrisno Hadi
(1989) dalam Sugiyono (2013:203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Tahap dari pengumpulan data dijelaskan sebagai berikut.
1. Persiapan
Tahap persiapan adalah mempersiapkan peralatan dan bahan yang
diperlukan pada waktu pelaksanaan penelitian. Adapun bahan yang
dibutuhkan adalah coran Al-Si (piston bekas). Peralatan yang perlu disiapkan
antara lain adalah jangka sorong,timbangan digital, dapur krusibel, kamera,
mesin uji impak, mesin uji kekerasan.
2. Tempat Penelitian
Pelaksanaan pengecoran dan pembentukan Al-Si (piston bekas)
dilakukan di laboratorium Alpabetagama jl. Tirto Utomo Gg. 5, uji impak dan
kekerasan dilakukan di laboratorium teknik mesin Universitas
Muhammadiyah Malang, melihat struktur mikro di laboratorium biologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
43
3. Pengambilan Data
Adapun langkah pengambilan data penelitian ini adalah sebagai
berikut.
3.1.1 Alat – Alat Penelitian
Alat yang digunakan untuk menunjang keberhasilan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter.
Gambar 3.1 Jangka Sorong
Timbangan Digital
Timbangan digital adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran
massa suatu benda.
Gambar 3.2 Timbangan Digital
Tungku Pemanasan / Dapur Krusibel
Tungku pemanasan adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
memanaskan suatu spesimen untuk mencapai suhu tinggi yang di
inginkan.
44
Gambar 3.3 Tungku Pemanasan
Alat Uji Makrostruktur
Uji makrostruktur adalah pemeriksaan bahan dengan mata kita
langsung atau memakai kaca pembesaran dengan pembesaran
rendah antara 0,5 kali sampai 50 kali.
Gambar 3.4 Alat makrostruktur
Alat Uji Mikrostruktur
Uji mikrostruktur adalah pemeriksaan bahan logam dimana bentuk
kristal logam tergolong halus sehingga diperlukan angka
perbesaran lensa mikroskop antara 50 kali sampai 3000 kali atau
lebih dengan mikroskop.
Gambar 3.5 Alat mikrostruktur (SEM)
45
Mesin Uji Impak
Uji impak adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan
yang cepat (rapid loading).
Gambar 3.6 Alat uji impak
Mesin Uji Kekerasan (vikers)
Pengujian kekerasan (vikers) adalah mengukur ketahanan terhadap
gaya tekanan yang diberikan indentor dengan memperhatikan besar
beban yang diberikan dan besar identansi.
Gambar 3.7 Alat uji kekerasan
46
3.2 Diagram Alir Penelitian
Start
Gambar 3.8 Diagram Alir Penelitian
Pembentukan Spesimen
Pengujian
Data
Analisa Data
Kesimpulan
Finish
Persiapan Cetakan
Persiapan Bahan/Material
Pembuatan Cetakan
Peleburan
Penuangan Bahan
Holding Time 10, 20, 30 menit
47
3.3 Langkah Kerja Penelitian
a. Pengecoran
1) Memotong piston bekas menjadi kecil-kecil
2) Membersihkan dengan menggunakan bensin dan sikat dan kemudian dilap
dengan kain hingga bersih
3) Pengayakan pasir silika dengan MESH 40 (ukuran butir 0,400 mm)
4) Menimbang komposisi cetakan yang terdiri dari pasir silika 85,4% (7,686
kg), bentonit 9,1% (0,819 kg), air 4,5% (0,405 kg), dan grafit 1% (0,09 kg)
5) Secara bertahap mencampur pasir silika dengan bentonit, setelah merata
dilanjutkan dengan menambahkan air dan diaduk hingga homogen
6) Menaburkan grafit pada alas cetakan, dan lumasi pola dengan
menggunakan grafit
7) Pola diletakkan terbalik pada drag yang terbalik juga, dilanjutkan dengan
mengisikan campuran pasir diatas disertai dengan pemadatan, dan ratakan
permukaan menggunakan papan rata
8) Balik drag, pasangkan cup, saluran pengisi, saluran penambah dan saluran
udara
9) Mengisi campuran pasir pada cup disertai dengan pemadatan
10) Ambil ketiga saluran tersebut secara perlahan
11) Mengangkat cup dan ambil pola menggunakan 2 baut secara perlahan
12) Memasang lagi cup pada drag, dan pindahkan ke tempat yang dekat
dengan dapur krusibel
13) Membuat tempat yang terhubung langsung dengan saluran pengisi
sebagai penampung cairan yang di tuangkan dari ladel
14) Menandai 4 cetakan menggunakan kardus dan sepidol dengan rincian raw
material, holding time 10 menit, holding time 20 menit, holding time 30
menit
15) Menyalakan brander pada dapur krusibel dan kemudian atur nyala apinya
16) Memanaskan dapur krusibel, setelah bagian dalam dapur (kowi) terlihat
merah masukan potongan-potongan piston menggunakan alat pemegang
panjang
48
17) Setelah piston leleh, pastikan suhu yang di dapatkan 700⁰C
18) Menaburkan koperal sebanyak 2 sendok teh
19) Mengambil terak menggunakan alat pengambil terak
20) Mengambil cairan piston menggunakan ladel
b. Pemotongan bahan
Untuk spesimen uji mikro struktur pemotangan dalam bentuk pelat dengan
dimensi 10 mm x 10 mm x 20 mm, sedangkan untuk spesimen uji impak
pemotongan Al-Si dalam bentuk pelat dengan dimensi 10 mm x 10 mm x 55 mm.
Pemotongan keduanya menggunakan gergaji besi untuk menghindari pengaruh
panas, 12 spesimen untuk uji mikro struktur dan 12 spesimen untuk uji impak.
Dari setiap perlakuan diambil 3 spesimen.
c. Pembentukan spesimen
Menandai spesimen pengecoran Al-Si berupa tulisan dan dibentuk sesuai
dengan standar pengujian impak yaitu ASTM E23, yang ditunjukkan seperti
gambar berikut.
Gambar 3.9 Spesimen Uji Impak ASTM E23
d. Pengujian ketangguhan/ uji impak
Pengujian ketangguhan dilakukan dengan menggunakan uji impak
Charpy. Langkah-langkah pengujian impak adalah sebagai berikut.
1) Membersihkan spesimen sebelum diuji.
2) Kelompokkan spesimen berdasarkan variabel yang ditentukan.
3) Satu persatu spesimen uji diletakkan dengan posisi mendatar dengan
takik membelakangi pendulum.
49
4) Palu pemukul diatur sehingga membentuk α = 100 .
5) Palu dilepaskan dari ketinggian tersebut lalu mengenai spesimen pada
bagian luar spesimen yang sejajar dengan takikan.
6) Mengamati perubahan jarum yang menjadi nilai β. Catatlah perubahan
jarum.
7) Menghitung energi yang diserap dengan menggunakan rumus
( )( )
8) Menghitung harga impak dengan menggunakan rumus
( )
9) Menyimpan hasil patahan spesimen uji impak pada masing-masing
pasangan patahan dan kelompok perlakuan untuk selanjutnya spesimen
akan diamati bentuk patahannya dan struktur mikronya.
e. Pengujian kekerasan / uji vikers
1) Mempersiapkan benda uji kemudian mengamplas permukaan benda uji
dengan kertas gosok hingga mengkilat dan bersih dari kotoran.
2) Memilih beban 20 kg untuk aluminium.
3) Meletakkan benda uji pada tumpuan V.
4) Memutar tumpuan hingga benda uji menyentuh inventor.
5) Memberikan gaya tekanan pada benda uji dengan beban yang telah
ditentukan, dengan cara menekan ON pada alat untuk mengoprasikan
alat uji selama 15 detik dengan menggunakan stopwatch.
6) Setelah 15 detik alat dengan dengan menekan tombol OFF.
7) Melihat nilai d1 (diagonal 1) secara horizontal dengan cara melihat
pada meansuring microscope dengan memutar tumpuan V naik atau
turun sampai diagonal terlihat dan tepat pada benda uji.
8) Kemudian membaca nilai d2 (diagonal 2) secara vertikal dengan cara
melihat pada meansuring microscope dengan memutar tumpuan U naik
atau turun sampai diagonal terlihat dan tepat pada benda uji.
50
f. Pengamatan Struktur Makro
Pengambilan foto makro menggunakan kamera. Langkah- langkah foto
makro dijelaskan sebagai berikut :
1) Menyiapkan spesimen hasil patahan uji impak, bedakan menurut variasi
holding timenya.
2) Menyiapkan kamera.
3) Menyiapkan alas dengan diberikan garis batas agar didapatkan
pengambilan foto yang sama.
4) Menyiapkan alat bantu kamera untuk mengatur jarak pengambilan foto
agar jarak dan sudut pandang foto sama.
5) Meletakkan spesimen pada alas, ambil satu persatu spesimen menurut
variasi holding time. Foto semua bagian spesimen hasil patahan uji
impak.
6) Bedakan hasil foto dari masing-masing variasi holding time.
g. Pengambilan Struktur Mikro
Langkah-langkah foto mikro dijelaskan sebagai berikut :
1) Menyiapkan spesimen patahan hasil uji impak yang akan diamati
struktur mikronya.
2) Melakukan pengamplasan spesimen dengan menggunakan amplas
nomer 150, 500, 800, 1000, dan kain flanel dengan autoshol.
3) Melakukan polishing untuk benda uji sampai didapatkan permukaan
benda uji yang rata mengkilap, tidak ada bekas amplas.
4) Membersihkan menggunakan tisu dan kemudian dibungkus dengan
menggunakan tisu.
5) Proses pengetsaan spesimen dengan menggunakan campuran HF 25%
dan HNO3 75% diteteskan selama 20 menit.
6) Membersikan cairan etsa dengan menggunakan tisu.
7) Membilas spesimen tersebut menggunakan air bersih, cuci dengan
sabun, dan bersihkan kembali dengan air bersih.
8) Mengeringkan spesimen dengan tisu.
51
9) Membuat dudukan untuk memastikan spesimen dalam kondisi datar.
10) Meletakkan spesimen pada dudukan, amati struktur mikronya dan foto
hasil strukturnya.
11) Menyimpan dengan nama file sesuai dengan variasi holding time.
3.4 Data Penelitian Uji Impak
Tabel 3.1 Data Ketanguhan Hasil Uji Impak Tanpa Holding Time
No
A
(mm)
b
(mm)
A
mm2)
E
(joule)
HI
(joule/mm2)
Rata – rata
HI
Bentuk
Patahan
1
2
3
Tabel 3.2 Data Ketangguhan Hasil Uji Impak Holding Time 10 menit
No
A
(mm)
b
(mm)
A
mm2)
E
(joule)
HI
(joule/mm2)
Rata – rata
HI
Bentuk
Patahan
1
2
3
Tabel 3.3 Data Ketangguhan Hasil Uji Impak Holding Time 20 menit
No
A
(mm)
b
(mm)
A
mm2)
E
(joule)
HI
(joule/mm2)
Rata – rata
HI
Bentuk
Patahan
1
2
3
Tabel 3.4 Data Ketangguhan Hasil Uji Impak Holding Time 30 menit
No
A
(mm)
b
(mm)
A
mm2)
E
(joule)
HI
(joule/mm2)
Rata – rata
HI
Bentuk
Patahan
1
2
3
52
Tabel 3.5 Rata-Rata Data Ketangguhan Hasil Uji Impak dengan Variasi
Holding Time 0 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit
3.5 Data Penelitian Uji Kekerasan
Tabel 3.6 Data Kekerasan Hasil Uji Vikers Tanpa Holding Time
No D1 D2 Harga Kekerasan Rata - Rata
1
2
3
Tabel 3.7 Data Kekerasan Hasil Uji Vikers Holding Time 10 menit
No D1 D2 Harga Kekerasan Rata -
Rata
1
2
3
Tabel 3.8 Data Kekerasan Hasil Uji Vikers Holding Time 20 menit
No D1 D2 Harga Kekerasan Rata - Rata
1
2
3
No Holding Time
(menit)
Rata - Rata
1
2
3
4
53
Tabel 3.9 Data Kekerasan Hasil Uji Vikers Holding Time 30 menit
No D1 D2 Harga Kekerasan Rata - Rata
1
2
3
Tabel 3.10 Rata-Rata Data Harga Kekerasan Hasil Uji Vikers dengan Variasi
Holding Time 0 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yang dilakukan dengan cara merangkum hasil penelitian dari
pengamatan yang dilakukan. Data yang diperoleh berupa nilai rerata ditampilkan
dalam bentuk tabel, dan histogram sehingga lebih mudah dibaca.
Ketangguhan diukur dengan kuantitas dan jenis patahan didiskripsikan
dengan analisis diskriptif. Diketahui dari pengamatan struktur mikro
menggunakan foto makro dan foto mikro dilakukan dengan membandingkan hasil
foto makro dan foto mikro sehingga dapat dianalisis mengenai jenis patahan,
struktur, ukuran dan bentuk butiran masing-masing variasi kelompok perlakuan
holding time.
No Holding Time
(menit)
Rata - Rata
1
2
3
4