Post on 13-Nov-2020
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN DASAR
1. Konsep Kebutuhan Dasar Abraham Maslow.
Manusia mempunyai kebutuhan dasar tertentu yang harus di penuhi secara
memuaskan melalui proses homeostasis , baik fisiologis maupun psikologis .
adapun kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting ,bermanfaat ,atau
diperlukan untuk menjaga homeostasisdan kehidupan itu sendiri. Orang pertama
yang menguraikan kebutuhan manusia adalah aristoteles . Sekitar tahun 1950,
Abraham maslow seseorang psikolog dari amerika mengembangkan teori tentang
kebutuhan dasar manusia yang lebih di kenal dengan istilah hierarki kebutuhan
dasar manusia maslow (wolf, Lu ,dkk,1984)
Hierarki tersebut meliputi lima kategori kebutuhan dasar , yakni:
A. Kebutuhan Fisiologis (physiologis needs). Kebutuhan fisiologis memiliki
prioritas tertinggi dalam hirarki maslow. Umumnya , seseorang yang
memilki beberapa kebutuhan fisiologis nya di bandingkan kebutuhan yang
lain . kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak di penuhi manusia
untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan yaitu:
1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas.
2) Kebutuhan cairan dan elektrolit.
3) Kebutuhan makanan.
4) Kebutuhan eliminasi urine.
5) Kebutuhan istirhat dan tidur.
6) Kebtuhan aktivitas.
7) Kebutuhan kesehatan temperature tubuh.
8) Kebutuhan seksual.
7
B. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (safety and security needs).
Kebutuhankeselamatan rasa aman dan nyaman yang di mkasud adalah aman
dari berbagai aspek,baik fisiologis maupun psikologis. Kebuthan ini
meliputi:
1) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan,dan
infeksi.
2) Bebas dari rasa takut dan kecemasan.
3) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru atau asing.
C. Kebutuhan rasa cinta, Memilki dan dimilki ( love and belonging
needs).Kebutuhan ini meliputi :
1) Memberi dan menerima kasih sayang.
2) Perasaan dimilki dan hubungan yang berarti dengan orang lain.
3) Kehangatan.
4) Persahabatan.
5) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga,kelompok,serta lingkungan
sosial.
D. Kebutuhan harga diri ( self-estem needs) Kebutuhan ini meliputi :
1) Perasaan tidak bergantung pada orang lain.
2) Kompeten.
3) Penghargaan terhdap diri sendiri dan orang lain.
E. Kebutuan aktualisasi diri ( needs for self actualization ) Kebutuhan ini
meliputi Dapat mengenal diri sendiri dengan baik ( mengenal dan memahami
potensi diri)
1) Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri
2) Tidak emosional
3) Mempunyai dedikasi yang tinggi
8
Konsep hierarki di atas menjelaskan bahwa manusia senantiasa
berubah ,dan kebutuhan nyapun terus berkembang. Jika seseorang merasakan
kepuasaan,ia akan menikmati kesjahteraan dan bebas untuk berkembang
menuju potensi yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan
kebutuhan itu terganggu,akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks
homeostasis,suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang
menghalangi terpenuinya kebutuhan ,dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat
mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan:
1. Penyakit ,
2. Hubungan yang berarti
3. Konsep diri
4. Tahap perkembangan
5. Struktur keluarga
2. Kebutuhan Aktivitas
Kemampuan beraktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak
diharapkan oelah setiap manusia. Kemampuan tersebut meliputi berdiri,berjalan
,bekerja,makan, minum,dan lain sebagainya. Dengan beraktivitas tubuh akan
menjadi sehat sistem pernapasan dan sirkulasi tunuh akan berfungsi dengan
baik,dan metabolism tubuh dapat optimal. Di samping itu,kemampuan
beraktivitas tidak lepas dari sistem persyarafan dan sistem musculoskeletal
yang adekuat. (lilis, taylor, Lemonek,1989).
Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik dari
satu atau lebih ekstremitas secara mandiri( SDKI,2016).
9
A. Koordinasi Mekanik Tubuh
Koordinasi mekanik tubuh melibatkan fungsi sistem musculoskeletal dan
sistem saraf (neuromuscular). Komponen sistem muskuloskeletal melibatkan
tulang ,otot,tendon, ligamen, kartilago,dan sendi.( Wahit iqbal Mubarak,2015)
1) Tulang adalah jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel yaitu
osteoblas,osteosit,dan osteoklas. Fungsi tulang antar lain:
a) Sebagai penunjang jaringan tubuh yang membentuk otot-otot tubuh
b) Melindungi organ tubuh yang lunak , seperti otak ,jantung paru-paru,
c) Membantu pergerakan tubuh
d) Menyimpan garam-garam mineral
e) Membantu proses hematopoises yaitu proses pembentukan sel darah
merah di sumsum tulang .
2) Otot
Berfungsi untuk kontraksi dan menghasilkan gerakan-gerakan. Otot ada
tiga macam ,yaitu otot rangka , otot polos,dan otot jantung.
3) Tendon
Adalah sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan
dari pembungkus otot dan membentuk ujung-ujung ototyang mengikatnya
pada tulang. Tendon ini di betasi oleh membrane synovial yang berfungsi
untuk memberikan pelican agar pergerakan tendon menjadi mudah.
4) Ligamen
Adalah sekumpulan jaringan penyambung fibrosa yang padat,lentur,dan
kuat. Ligament berfungsi menghubungkan ujung persendian dan menjaga
kestabilan.
5) Kartilago
Kartilago terdiri atas serat yang tertanam dalam suatu gel yang kuat,
tetapi elastis dan tidak mempunyai pembuluh darah. Zat makanan yang
sampai ke sel kartilago berasal dari kapiler di perikondrium ( jaringan
10
fibrosa yang menutupi kartilago) dengan proses difusi,atau pada kartilago
sendi melalui cairan sinoveral.
6) Sendi
Persendian mempasilitasi pergerakan dengan memungkinkan terjadinya
kelenturan. Ada beberapa jenis persendian , antara lain sendi sinartroses(
sendi yang tidak bergerak ) sendi amfiartroses ( sendi yang pergerakan
nya terbatas hanya satu gerakan, seperti tulang vertebrae ) dan sendi
diartroses ( sendi yang bebas pergerakan nya , seperti sendi bahu dan
sendi leher).
B. Jenis-Jenis Imobilitas
1. Imobilitas fisik yaitu kondisi ketika seseorang mengalami keterbatsan fisik
yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun kondisi orang tersebut
2. Imobilitas intelektual m kondisi ini dapat disebabkan oleh kurang nya
pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya ,misalnya pada
kasus kerusakan otak.
3. Imobilitas emosional,kondisi ini terjadi akibat proses pembedahan atau
kehilangan seseorang yang dicintai.
4. Imobilitas sosial,kondisi ini menyebabkan perubahan interaksi sosial yang
sering terjadi akibat penyakit.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas adalah:
1. Kesehatan fisik
2. Status mental
3. Gaya hidup
4. Sikap dan nilai personal
5. Nutrisi
6. Stres
7. Faktor sosial
11
B. TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan
klien.(Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015). Kajian keperawatan merupakan
dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
klien. Salah satu teori dikemukakan bahwa pengkajian merupakan tahap awal dari
proses keperawatan dan merupakan proses sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status
kesehatan klien (iyer,et, al,1995 dalam Budiono 2015). Pada pengkajian
keperawatan terdapat dua tipe data yaitu data subjektif dan data objektif, data
subjektif adalah data yang merupakan ungkapan keluhan klien secara langsung
dari klien maupun tidak langsung melalui orang lain yang mengetahui keadaan
klien secara langsung dan menyampaikan masalah yang terjadi, sedangkan data
objektif adalah data yang di peroleh secara langsung melalui observasi
danpemeriksaan pada klien. Tahap pengkajian untuk memperoleh data dapat
dibedakan berdasarkan sumber yang di lakukan peengkajian. Bila sumber adalah
klien secara langsung langsung disebut autoanamnesa sedangkan bila data di
peroleh dari keluarga dikarenakan klien tidak sadar atau gangguan verbal disebut
alloanamnesa.
Pengkajian untuk klien dengan gangguan musculoskeletal salah satunya adalah
klien yang terkena penyakit goat arthritic.
a. Identitas
Identitas klien yang dapat dikaji pada penyakit sistem musculoskeletal adalah
usia . karena ada beberapa penyakit muskuloskeletal banyak terjadi pada
klien diatas usia 60 tahun.
12
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering terjadi dengan gangguan musculoskeletal adalah
merasa nyeri pada persendian.
c. Riawayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang diderita
oleh klien saat di lakukan pengkajian.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan yang lalu seperti riwayat penyakit musculoskeletal
sebelumnya, pekerjaan, penggunaan obat-obatan dan riwayat mengkomsumsi
alcohol serta merokok
e. Riwayat alergi
Riwayat alergi yaitu riwayat yang lalu mengenai makanan / obat/lainnya yang
menimbulkan reaksi sistem kekebalan pada tubuh.
f. Pemeriksaaan fisik:
1) Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing –masing sisi (bilateral),
amati warna kulit,ukuran , kelembutan kulit,serta pembe
2) Lakukan passive range of motion pada sendi-sendi synovial. Catat bila
ada keterbatasan gerak sendi, kerepitasi, dan bila terjadi nyeri saat
digerakkan
3) Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skeletal secara bilateral. Catat bila
ada atrofi, tonus otot yang berkurang dan ukuran kekuatan otot.
4) Kaji tingkat nyeri derajat dan mulainya
5) Kaji aktivitas / kegiatan sehari-hari
2. Diagnosa keperawatan
Merupakan suatu pertanyaan yang menggambarkan respons manusia (
keadaan sehat atau perubahan pola interaksi actual/ potensial ) dari individu
secara legal mengidentifiksi dan dapat memberikan intervensi secara past
13
untuk menjaga status kesehatan atau untuk mengurangi , menyingkirkan ,atau
mencegah perubahan . (Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 ).
NANDA NIC-NOC menyebutkan bahwa, masalah yang sering muncul pada
gout arthritis adalah:
a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis pembengkakan sendi, melaporkan
nyeru secara verbal pada area sendi
b. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian (kaku sendi)
c. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d perubahan kadar elektrolit
pada ginjal ( disfungsi ginjal )
d. Hipertermia b.d proses penyakit ( peradangan sendi )
e. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit (nyeri pada sendi)
f. Gangguan pola tidur b.d nyeri pada pembengkakan
g. Kerusakan integritas jaringan b.d kelebihan cairan (peradangan kronik
akibat adanya Kristal urat).
Sesuai dengan judul yang penulis ambil, pada laporan tugas akhir ini
diagnosis yang akan dilakukan intervensi tergantung dengan keadaan klien
akan tetapi penulis akan lebih berfokus pada diagnosis gangguan mobilitas
yang bertujuan untuk mengukur aktivitas klien gout arthritis.
3. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan adalah pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah di
identifikasi dalam diagnosis keperawatan. Dalam rencana keperawatan pada
gout arthritis penulis akan lebih focus pada rencana untuk diagnosis gangguan
mobilitas fisik.( Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 )
14
Tabel 2.1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan
sendi.
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1 Gangguanmobilita
sfisikberhubungan
dengankekakuans
endi.
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama ...x24 jam
diharapkan gangguan
mobilitas fisik
teratasi dengan
tujuan :
1. Meningkatkan
toleransi klien
untuk melakukan
aktivitas fisik
2. Mencegah terjadinya cidera
akibat jatuh
3. Meningkatkan
kebugaran fisik
Kriteria hasil:
a. Klien
mengungkapkan
bertambahnya
kekuatan dan daya
tahan ekstremitas
b. Klien mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam
beraktivitas
c. Melakukan
langkah-langkah
pengaman untuk
kemungkinan
cidera
d. Menjelaskan
rasional intervensi
1. Kaji faktor penyebab
a) Trauma (mis,
robekan
kartilago,
fraktur,
amputasi)
b) Prosedur
pembedahan
(mis, perbaikan
letak sendi,
reduksi fraktur,
bedah vaskuler)
c) Penyakit yang
melemahkan
(mis, diabetes,
kanker, artritis
reumatoid,
skeloris multipel,
stroke)
2. Kaji kekuatan otot pasien
3. Kaji skala nyeri
4. Tingkatkan mobilitas
ekstremitas :
a) Menginstruksikan
klien untuk
melakukan latihan
ROM aktif pada
ekstremitas yang
sehat sedikitnya tiga
kali sehari
b) Lakukan ROM pasif
pada ekstremitas
yang sakit
c) Upayakan memasukan latihan
ROM kejadwal
kesehatan klien
d) Berikan kompres
hangat untuk
meredakan rasa nyeri
5. Lakukan mobilisasi
progresif :
a) Bantu pasien
1. Untuk mengetahui
faktor penyebab
terjadinya penyakit
2. Mengidentifikasi
kekuatan yang dapat
memberikan
informasi mengenai
pemulihan 3. Untuk menurunkan
rasa nyeri serta
kekakuan di pagi hari
4. Untuk membantu
mempertahankan
integritas fungsi
sendi
5. Pemanasan atau
peregangan yang
dilakukan perlahan
sebelum memulai
nya latihan penguatan dan daya
tahan tubuh
membantu
mempersiapkan otot
untuk menghadapi
kerja yang lebih
keras secara berharap
6. Membantu klien untuk memahami
penyakit
15
bangkit ke posisi
duduk secara
perlahan
b) Berikan
kesempatan
pasien
menggantungka
n tungkainya
disisi tempat
tidur selama
beberapa menit
sebelum berdiri c) Anjurkan latihan
ambulasi dengan
melakukan
jalan-jalan yang
sering dan
singkat
6. Anjurkan penggunaan
esktremitas yang sakit
7. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan
8. Memberikan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
(Sumber: Smeltzer& Bare 2002)
4. Implementasi
Adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumplan data
berlanjutan, mengobservasi respons klien selama dan sesudah pelaksanaan
tindakan, serta menilai data yang baru (Budiona dan Sumirah Budi
Pertami,2015 )
Adapun tujuan umum pada masalah mobilisasi adalah
a. Meningkatkan toleransi klienuntuk melakukan aktivitas fisik
b. Mengembalikan dan memulihkan kemampuannnya untuk bergerak/ atau
berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari
c. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh atau akibat penggunaan mekanika
tubuh yang salah
16
d. Mencegah terjadinya komplikasi akibat imobilitas
e. Meningkatkan kessejahteraan sosial, emosional, dan intelektual.
5. Evaluasi
Adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahankeadaan
pasien ( hasil yang diamati ) dengan tujuan pada tahap perencanaan. Adapun
tujuan dari evaluasi adalah untuk mengakhiri rencana tindakan keperawatan
,memodifikasi rencana tindakan keperawatan, serta meneruskan rencana
tindakan keperawatan.( Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 )
C. Tinjauan Konsep Penyakit
1. Definisi Gout Arthritis
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam
urat yang nyeri pada tulang sendi ( Merkie, carrie.2005 dalam reny yuli
aspiani) Dalam pendapat lain juga di kemukakan bahwa gout arthritis
merupakan kelompok heterogeneous yang berhubungan dengan efek genetik
pada metabolism purin (hiperurisemia ).
2. Etiologi Gout Arthritis
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/
penimbunan Kristal asam urat pada sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolism asam urat abnormal dan kelainan
metabolic dalm pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
ginjal.
Faktor pencetus terjadinya endapan Kristal urat adalah:
a) Diet tinggi purin.
b) Penurunan filtrasi glomerulus.
c) Pemberian obat direutik.
d) Minum alkohol.
e) Obat-obatan yang dapat menghambat eksresi asam urat oleh ginjal.
17
3. Patofisiologi Gout Arthritic
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan ekskresi asam urat ataupun keduanya. Asam urat
adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal metabolisme purin
menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut : sintesis purin
melibatkan dua jalur , yaitu jalur de novo dan jalur penghematan ( salvage
pathway).
a) Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekusor non purin. Substrat awalnya adalah ribose-5-fosfat yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin ( asam inosinat
,asam guanilat,asam adenilat ). Jalur ini dikendalikan oleh
serangkaianmekanisme yang kompleks , dan terdapat beberapa enzim
yang mempercepat reaksi yaitu 5-fosforibosilfirofosfat(PRPP) sintetase
dan amido-fosforibosiltransferase( amido-PRT). Terdapat suatu
mekanisme inhibis umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk ,
yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
b) Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asaqm nukleat , atau asupan makanan.
Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa
purin bebas (adenin ,guanin ,hipoxantin) berkondensassi dengan PRPP
untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat, reaksi ini
dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
(HGPRT) dan adenine fosforibosiltransferase ( APRT).
Asam urat terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara
bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian
kecil asam urat yang diresorpsi kemudian di eksresikan di nefron distal dan
dikeluarkan melalui urin. Pada penyakit gout, terdapat gangguan
18
keseimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi ) dari asam urat
tersebut , meliputi:
a. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik.
b. Penurunan ekskresi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal.
c. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor ( yang
meningkatkan cellular turnover ).
d. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin.
e. Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi.
19
4. PATHWAY (NANDA NIC-NOC:2015)
Diet tinggi purin Peningkatan pemecahan sel
Asam urat dalam serum
Katabolisme purin Asam urat dalam sel keluar Tidak di ekskresi melalui
urin
Asam urat serum
meningkat
(hiperuresemia
Kemampuan ekskresi asam urat
terganggu atau menurun
Penyakit ginjal
(glomerulonepritis) dan gagal
ginjal
Hipersaturasi asam urat dalam
plasma dan garam urat di
cairan tubuh
Peningkatan asam laktat sebagai
produk sampingan metabolisme
Konsumsi alkohol
Terbentuk Kristal
monosodium urat
Dibungkus oleh berbagai protein
(termasuk IgG)
Merangsang neurotofil
(leukosit PMN)
Terjadi pogosiosis
Kristal oleh leukosit
terbentuk fagolisosom
Pembentukan batu ginjal asam urat
Di ginjal Di jaringan lunak dan persendian
Proteinuria, hipertensi ringan, &
pekat urin asam
Respon inflamasi meningkat
Merusak selaput protein
kristal
Pembentukan tophus
Penumpukan dan
pengendapat MSU Penumpukan dan pengendapat MSU
Resiko ketidakseimbangan
volume cairan
Pembesaran dan penonjolan
sendi
Terjadi ikatan hydrogen
antara permukaan kristal
dengan membram
lisosom
Deformitas sendi
hipertermi
Membrane lisosom robek
terjadi pelepasan enzim dan
osida radikal kesitoplasma
(synovil)
Kontraktur sendi
Nyeri hebat gangguan rasa
nyaman , gangguan pola tidur
Kekauan sendi
Gangguan mobilitas fisik Fibrosis dan ankilosis tulang Kerusakan jaringan
integritas kulit
peningkatan kerusakan
jaringan
20
5. Mainfestasi klinis
a. Stadium I
adalah hiperurasemia asimtomatik. Nilai normal asam urat serum pada
laki-laki adalah 5,1 ±1,0 mg/dl dan pada perempuan adalah 4,0 ± 1,0
mg/dl.
b. Stadium II
Adalah arthritic gout akut. Pada tahap ini terjadi awitan mendadak
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasnya pada sendi ibu jari kaki
dan sendi metatarsofalangeal. Tahap ini biasanya mendorong pasien
untuk mencari pengobatan segera, sendi-sendi lain dapat terserang ,
termasuk sendi jari tangan dan siku, serangan gout akut biasnya akan
pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10-14 hari.
c. Stadium III
Adalah serangan gout akut ( gout interitis) adalah tahap interikritis,. Tidak
terdapat gejala-gejala pada masa ini, yang dapat berlangsung dari
beberapa sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan gout
berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
d. Stadium IV
Adalah gout kronik , dengan timbunan asam urat yang terus bertambah
dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik
akibatnya Kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri , sakit, dan kaku
juga pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak, tofi terbentuk pada
masa gout kronik akibat insolubitas relatif asam urat. Awitan dan ukuran
tofi secara proprosional mungkin berkaitan dengan kadar asam urat
serum. Bursa olekranon , tendon achiles, permukaan ekstensor lengan
bawah ,bursa infrapatelar, dan heliks telinga adalah tempat-tempatyang
serinf dihingggapi tofi. Pada masa ini tofi aka menghilang dengan terapi
yang tepat.
21
Gout dapat merusak ginjal, sehingga ekskresi asam urat akan bertambah
buruk. Kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dalaminterstititum
medulla, papilla, dan pyramid, sehingga timbul proteinuria dan hipertensi
ringan. Batu ginjal asam urat juga dapat terbentuk sebagai sekunder dari
gout.
6. Tanda dan Gejala
a. Nyeri pada tulang sendi
b. Kemerahan dan Bengkak pada tulang Sendi
c. Tofi pada ibu jari , mata kaki dan pinna telinga
d. Peningkatan suhu tubuh
7. Pemeriksaan penunjang
a. Kadar asam urat serum meningkat.
b. Laju sedimentasi eritrosit ( LSE) meningkat.
c. Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.
d. Analisis cairan synovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukkan
Kristal urat mosodium yang membuat diagnosis.
8. Diagnosa
NANDA NIC-NOC(2015) Menyebutkan Masalah yang sering muncul pada
gout arthritis adalah:
a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis pembengkakan sendi, melaporkan
nyeru secara verbal pada area sendi
b. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian (kaku sendi)
c. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d perubahan kadar elektrolit
pada ginjal ( disfungsi ginjal )
22
d. Hipertermia b.d proses penyakit ( peradangan sendi )
e. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit (nyeri pada sendi)
f. Gangguan pola tidur b.d nyeri pada pembengkakan.
g. Kerusakan integritas jaringan b.d kelebihan cairan (peradangan kronik
akibat adanya Kristal urat).
9. Discharge Planing
a. Mengistirahatkan sendi yang nyeri.
b. Pemberian obat anti inflamasi.
c. Menghindarkan faktor pencetus.
d. Minum 2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan masukan makanan
pembuat alkalis. Serta menghindari makanan yang mengandung purin
tinggi.
e. Hindari minuman beralkohol karena dapat menimbulkan produksi asam
urat.