Post on 07-Mar-2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan
dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak
lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan adalah suatu perasaan atau
emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan
dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan emosi yang merupakan
campuran perasaan frustasi dan benci atau marah, hal ini didasari keadaan
emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari
keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam
diri atau secara destruktif (Yosep, 2009). Perilaku kekerasan adalah suatu
keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan
secara fisik, baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan
disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol. Jadi dari
semua pernyataan yang ada dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan
adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan kekerasan
secara fisik yang dapat membahayakan dirinya sendiri, orang lain bahkan
lingkungan disekitarnya, hal ini dikarenakan munculnya perasaan jengkel,
kesal dan marah.
7
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
B. Rentang Respon
Kegagalan yang menimbulkan frustasi dapat menimbulkan respon
pasif dan melarikan diri atau respon melawan dan menantang. Respon
melawan dan menantang merupakan respon maladaptif yaitu agresif
kekerasan. Dapat dilihat pada gambar II.1.
Gambar II.I Rentang Respon Neurobiologis
( Sumber: Stuart dan Sundeen, 2009 )
Perilaku yang ditampakan mulai dari yang rendah sampai yang tinggi
yaitu:
1. Asertif
Mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain.
2. Frustasi
Merasa gagal mencapai tujuan yang disebabkan tujuan yang tidak
realistis.
3. Pasif
Diam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
dialaminya.
Asertif Frustasi Pasif Amuk/ kekerasan Agresif
Respon Adaptif Respon Mal Adaptif
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
4. Agresif
Tindakan dekstruktif terhadap lingkungan yang masih terkontrol
(memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut, mendekati orang
lain dengan ancaman, memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai).
5. Amuk
Tindakan dekstruktif dan permusuhan yang kuat dan tidak terkontrol
(menyentuh orang lain secara menakutkan dan memberi kata-kata
ancaman, melukai dari tingkat yang ringan sampai dengan kuat).
C. Etiologi
1. Faktor Presdisposisi
Faktor presdisposisi adalah faktor yang mendasari atau yang
mempermudah terjadinya sebuah perilaku yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap nilai-nilai kepercayaan maupun keyakinan. berbagai
pengalaman yang dialami tiap orang merupakan faktor presdisposisi
artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan
(Riyadi & Purwito, 2009).
a. Faktor Biologis
1) “Instictual drive theory” (teori dorongan naluri)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh
suatu dorongan kebutuhan dasar yang sangat kuat.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
2) “Psychosomatic theory” (teori psikosomatik)
Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap
stimulus eksternal, internal maupun lingkungan. dalam hal ini
sistem limbik berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan
maupun menghambat rasa marah.
b. Faktor Psikologis
1) “Frustation Aggression theory” (teori agresif-frustasi)
Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari
akumulasi frustasi. frustasi terjadi apabila keinginan individu
untuk mencapai sesuatu gagal atau terhambat, keadaan tersebut
dapat mendorong individu berperilaku agresif karena perasaan
frustasi akan berkurang melalui berperilaku kekerasan.
2) “Behavioral theory” (teori perilaku)
Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila
tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung.
3) “Existential theory” (teori eksistensi)
Bertingkah laku adalah kebutuhan dasar manusia, apabila
kebutuhan tersebut tidak dapat dicapai melalui berperilaku
konstruktif, maka individu akan memenuhinya melalui berperilaku
dekstruktif.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
c. Faktor Perilaku
Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah. Semua aspek
ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
d. Faktor Sosial Budaya
Norma atau nilai budaya yang mendukung mengungkapakan rasa
marah secara verbal yang asertif sehingga membantu individu
mengungkapakan kemarahanya dengan cara yang baik.
2. Faktor Presipitasi
Faktor Presipitasi (pencetus) dapat bersumber dari klien,
lingkungan atau berinteraksi dengan orang lain.
Beberapa faktor pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
a. Klien
Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang
penuh agresif, dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
b. Interaksi
Penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik.
c. Lingkungan
Panas, padat, bising.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
D. Psikopatologi
Stress, cemas, harga diri rendah dan bersalah dapat menimbulkan
marah. Respon terhadap marah dapat diekspresikan secara eksternal maupun
internal, secara eksternal ekspresi marah dapat berupa perilaku yang
ekstruktif maupun destruktif.
Mengekspresikan rasa marah dengan perilaku konstruktif dengan kata-
kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti hati orang lain,
sehingga rasa marah tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Selain akan
memberikan rasa lega, keteganganpun akan turun dan akhirnya perasaan
marah dapat teratasi.
Rasa marah yang diekspresikan secara dekstruktif misalnya dengan
perilaku agresif dan menantang biasanya cara tersebut justru menjadikan
masalah berkepanjangan dan dapat menimbulkan amuk yang ditujukan pada
diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
E. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang muncul pada perilaku kekerasan atau agresifitas
dapt dilihat dari tingkah laku klien yaitu:
1. Menyatakan perilaku kekerasan
2. Mengatakan perasaan jengkel atau kesal
3. Sering memaksakan kehendak
4. Merampas atau memukul
5. Tekanan darah meningkat
Ancaman atau kebutuhan
Stess
1.
Merasa kuat
Menantang
Berkepanjangan
Marah pada diri sendiri
Cemas
Marah
Mengungkapkan secara verbal
Menjaga kebutuhan orang lain
Ketegangan menurun
Rasa marah teratasi
Muncul rasa bermusuhan
Rasa bermusuhan menahun
Merasa tidak kuat
Melarikan diri
Mengingkari marah
Marah tidak terungkap
Marah pada orang lain/lingkungan
Gambar II. 2. Psikopatologis
Sumber: Beck Rowlin dan William (2007).
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
6. Wajah merah, pupil melebar
7. Mual
8. Kewaspadaan meningkat disertai ketegangan otot
F. Penatalaksanaan medis
1. Terapi Somatik
Terapi somatik menurut (Depkes RI, 2009) adalah terapi yang
diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa dengan tujuan
mengubah perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif
dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik klien,
tetapi target terapi adalah perilaku klien.
2. Terapi Kejang Listrik
Terapi kejang listrik atau elektronik convulsive therapy (ECT)
adalah bentuk terapi kepada klien dengan menimbulkan kejang grand
mall dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempatkan
pada pelipis klien. Terapi ini pada awalnya untuk menangani skizofrenia,
biasanya dilaksanakan adalah setiap 2-3 hari sekali (seminggu 2 kali).
G. Manifestasi Klinis
1. Emosi : Tidak adekuat, tidak aman, rasa terganggu, marah (dendam),
jengkel.
2. Intelektual : Mendominasi, bawel, sarkasme, suka berdebat, meremehkan.
3. Fisik : Muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, berkeringat,
sakit fisik.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
4. Sosial : Kemarahan, keberanian diri, keraguan, nekat, menarik diri\,
kekerasan.
H. Pohon Masalah
Gambar II. 3. Pohon masalah perilaku kekerasan
(Sumber : Keliat, 2006).
I. Penatalaksanaan Medis
1. Chlopromazin 3x 100 mg
2. Trihexipenidyle 2x 2 mg
3. Haloperidol 3x 5 mg. (Tjay, Tan dan Kirana R, 2007)
J. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan meliputi pada perilaku kekerasan menurut Keliat,
(2006) meliputi :
1. Risiko Mencederai Diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2. Perilaku kekerasan
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan akibat
Resiko perilaku kekerasan masalah utama
Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah penyebab
Resiko Perilaku Kekerasan
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
K. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
L. Fokus Intervensi
1. Perilaku Kekerasan
Tujuan Umum :
Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan
dengan orang lain
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Hasil :
a. Klien mau membalas salam
b. Klien mau berjabat tangan
c. Klien mau menyebutkan nama
d. Klien mau tersenyum
e. Klien mau mengetahui nama perawat
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Rencana Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik, empati, sebut
nama perawat, dan jelaskan tujuan interaksi
b. Panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai
c. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Lakukan kontrak singkat tapi sering
f. Beri rasa aman dan empati
TUK II : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :
a. Klien mengungkapkan perasaanya
b. Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan marah (dari diri
sendiri, lingkungan, ataupun orang lain)
Rencana Keperawatan :
a. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
b. Bantu klien mengungkapkan perasaan
c. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel atau kesal
d. Dengarkan ungkapan rasa kesal atau marah dan perasaan
bermusuhan klien dengan sikap tenang
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
TUK III: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat mengungkapkan rasa marah
b. Klien dapat menyimpulkan tanda dan gejala marah yang dialami
Rencana Keperawatan :
a. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
marah
b. Observasi tanda perilaku kekerasan
c. Simpulkan bersama klien tanda-tanda marah yang dialami klien
TUK IV : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Kriteria Hasil :
a. Dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b. Klien dapat bermain peran sesuai perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
c. Klien dapat mengetahui cara yang biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Rencana Keperawatan :
a. Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
b. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan
c. Tanyakan “Apakah dengan cara yang dilakukan masalah selesai?”
TUK V : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang digunakan oleh
klien akibat pada klien sendiri, akibat pada orang lain dan
akibat pada lingkungan.
Rencana Keperawatan :
a. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan
b. Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan
c. Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat
TUK VI : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam
berespon terhadap marah
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat menyebutkan contoh pencegahan perilaku kekerasan
secara fisik : tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal
b. Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan
c. Klien dapat menyebutkan cara bicara yang baik dalam mencegah
perilaku kekerasan : meminta dengan baik, mengungkapkan
perasaan dengan baik
d. Klien dapat menyebutkan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan
e. Klien dapat mendemonstrasikan cara ibadah yang dipilih
f. Klien mempunyai jadwal untuk melatih cara pencegahan fisik,
sosial, spiritual dan obat yang telah dipelajari sebelumnya
g. Klien mengevaluasi kemampuanya dalam melakukan cara fisik,
sosial, spiritual dan obat sesuai jadwal yang telah disusun
Rencana Keperawatan :
a. Tanyakan kepada klien “Apakah ia ingin mempelajari cara baru
yang sehat”.
b. Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat
c. Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal
d. Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal
e. Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara-cara marah yang sehat,
latihan manajemen perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
f. Secara spiritual : berdoa, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk
diberi kesabaran
TUK VII : Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol prilaku kekerasan
Kriteria Hasil :
a. Klien mampu memilih cara yang mau dilatih
b. Klien mengetahui manfaat dari cara yang telah dipilih
Rencana Keperawatan :
a. Bantu memilih cara yang tepat
b. Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih
c. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai dalam
simulasi
d. Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat marah
TUK VIII : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol
perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :
a. Keluarga dapat mendemonstrasikan cara merawat klien
Rencana Keperawatan :
a. Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap yang
telah dilakukan keuarga selama ini
b. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
c. Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien
d. Bantu keluarga mengungkapkan perasaanya setelah melakukan
demonstrasi
e. Jelaskan cara-cara merawat klien :
1) Cara mengontrol marah secara konstruktif
2) Sikap dan bicara tenang serta jelas
3) Membantu klien mengenal penyebab ia marah
TUK IX : Klien dapat menggunakan obat yang benar (sesuai program)
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat menyebutkan jenis,dosis,dan waktu minum obat serta
manfaat dari obat itu (prinsip 5 benar : benar orang, obat, dosis, waktu
dan cara pemberian)
b. Klien mampu mendemonstrasikan kepatuhan minum obat sesuai dengan
jadwal yang ditentukan
c. Klien mempunyai jadwal untuk melatih cara pencegahan dengan minum
obat
d. Klien mengevaluasi kemampuanya dalam mematuhi minum obat
Rencana Keperawatan :
a. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien dan keluarganya
b. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa
seizin dokter
c. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
d. Anjurkan klien melaporkan kepada perawat atau dokter jika merasakan
efek yang tidak menyenangkan
e. Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Hasil :
a. Klien mau membalas salam
b. Klien mau berjabat tangan
c. Klien mau menyebutkan nama
d. Klien mau tersenyum
e. Klien mau mengetahui nama perawat
Rencana Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, empati, sebut nama
perawat dan jelaskan maksud interaksi
b. Panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai
c. Bicara dengan sikap tenang,rileks dan tidak menantang
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri rasa aman dan empati
f. Lakukan kontrak singkat tapi sering
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
TUK II :Klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang
dimiliki
Kriteria Hasil :Klien mengingat dan mengungkapkan kemampuan
positif yang dimiliki klien kepada perawat
Rencana Keperawatan :
a. Diskusiskan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh klien
b. Setiap bertemu klien hindari memberi penilaian yang negatif
c. Utamakan memberikan pujian yang realistis
TUKIII : Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan
Kriteria Hasil : Klien mampu mengungkapkan yang masih dapat
digunakan selama sakit.
Rencana Keparawatan :
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama sakit
Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaanya.
TUK IV : Klien dapat menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
Kriteria Hasil : Klien dapat memilih kegiatan yang masih dapat
dilakukan selama di rumah sakit
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Rencana Keperawatan :
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai dengan kemampuan
b. Tingkatkan bantuan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien
c. Beri contoh dalam pelaksanaan kegiatan yang boleh diakukan klien.
TUK V : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuan lainnya
Kriteria Hasil :
a.Klien dapat mendemonstrasikan kegiatan yang telah dipilih
b. Klien dapat mengevaluasi kemampuannya dalam melakukan kegiatan
yang telah dipilinya
Rencana Keperawatan :
a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan pelaksanaan dirumah
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
TUK VI :Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
pada keluarga
Kriteria hasil : klien dapat mendemonstrasikan merawat dirinya sendiri
Rencana keperawatan :
1) Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat
klien dengan harga diri rendah.
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013