BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2462/3/WAHYU BUDIYAWAN BAB II.pdf ·...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan benci atau marah, hal ini didasari keadaan emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam diri atau secara destruktif (Yosep, 2009). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol. Jadi dari semua pernyataan yang ada dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan kekerasan secara fisik yang dapat membahayakan dirinya sendiri, orang lain bahkan lingkungan disekitarnya, hal ini dikarenakan munculnya perasaan jengkel, kesal dan marah. 7 Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertianrepository.ump.ac.id/2462/3/WAHYU BUDIYAWAN BAB II.pdf ·...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Perilaku kekerasan merupakan salah satu yang diekspresikan

dengan melakukan ancaman, menciderai orang lain ataupun merusak

lingkungan (Keliat dkk, 2011). Kemarahan adalah suatu perasaan atau

emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan

dirasakan sebagai ancaman (Nurjannah dkk, 2004).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan emosi yang merupakan

campuran perasaan frustasi dan benci atau marah, hal ini didasari keadaan

emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari

keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam

diri atau secara destruktif (Yosep, 2009). Perilaku kekerasan adalah suatu

keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan

secara fisik, baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan

disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol. Jadi dari

semua pernyataan yang ada dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan

adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan kekerasan

secara fisik yang dapat membahayakan dirinya sendiri, orang lain bahkan

lingkungan disekitarnya, hal ini dikarenakan munculnya perasaan jengkel,

kesal dan marah.

7

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

B. Rentang Respon

Kegagalan yang menimbulkan frustasi dapat menimbulkan respon

pasif dan melarikan diri atau respon melawan dan menantang. Respon

melawan dan menantang merupakan respon maladaptif yaitu agresif

kekerasan. Dapat dilihat pada gambar II.1.

Gambar II.I Rentang Respon Neurobiologis

( Sumber: Stuart dan Sundeen, 2009 )

Perilaku yang ditampakan mulai dari yang rendah sampai yang tinggi

yaitu:

1. Asertif

Mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain.

2. Frustasi

Merasa gagal mencapai tujuan yang disebabkan tujuan yang tidak

realistis.

3. Pasif

Diam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan yang

dialaminya.

Asertif Frustasi Pasif Amuk/ kekerasan Agresif

Respon Adaptif Respon Mal Adaptif

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

4. Agresif

Tindakan dekstruktif terhadap lingkungan yang masih terkontrol

(memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut, mendekati orang

lain dengan ancaman, memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai).

5. Amuk

Tindakan dekstruktif dan permusuhan yang kuat dan tidak terkontrol

(menyentuh orang lain secara menakutkan dan memberi kata-kata

ancaman, melukai dari tingkat yang ringan sampai dengan kuat).

C. Etiologi

1. Faktor Presdisposisi

Faktor presdisposisi adalah faktor yang mendasari atau yang

mempermudah terjadinya sebuah perilaku yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap nilai-nilai kepercayaan maupun keyakinan. berbagai

pengalaman yang dialami tiap orang merupakan faktor presdisposisi

artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan

(Riyadi & Purwito, 2009).

a. Faktor Biologis

1) “Instictual drive theory” (teori dorongan naluri)

Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh

suatu dorongan kebutuhan dasar yang sangat kuat.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

2) “Psychosomatic theory” (teori psikosomatik)

Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap

stimulus eksternal, internal maupun lingkungan. dalam hal ini

sistem limbik berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan

maupun menghambat rasa marah.

b. Faktor Psikologis

1) “Frustation Aggression theory” (teori agresif-frustasi)

Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari

akumulasi frustasi. frustasi terjadi apabila keinginan individu

untuk mencapai sesuatu gagal atau terhambat, keadaan tersebut

dapat mendorong individu berperilaku agresif karena perasaan

frustasi akan berkurang melalui berperilaku kekerasan.

2) “Behavioral theory” (teori perilaku)

Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila

tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung.

3) “Existential theory” (teori eksistensi)

Bertingkah laku adalah kebutuhan dasar manusia, apabila

kebutuhan tersebut tidak dapat dicapai melalui berperilaku

konstruktif, maka individu akan memenuhinya melalui berperilaku

dekstruktif.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

c. Faktor Perilaku

Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering

mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah. Semua aspek

ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.

d. Faktor Sosial Budaya

Norma atau nilai budaya yang mendukung mengungkapakan rasa

marah secara verbal yang asertif sehingga membantu individu

mengungkapakan kemarahanya dengan cara yang baik.

2. Faktor Presipitasi

Faktor Presipitasi (pencetus) dapat bersumber dari klien,

lingkungan atau berinteraksi dengan orang lain.

Beberapa faktor pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:

a. Klien

Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang

penuh agresif, dan masa lalu yang tidak menyenangkan.

b. Interaksi

Penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik.

c. Lingkungan

Panas, padat, bising.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

D. Psikopatologi

Stress, cemas, harga diri rendah dan bersalah dapat menimbulkan

marah. Respon terhadap marah dapat diekspresikan secara eksternal maupun

internal, secara eksternal ekspresi marah dapat berupa perilaku yang

ekstruktif maupun destruktif.

Mengekspresikan rasa marah dengan perilaku konstruktif dengan kata-

kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti hati orang lain,

sehingga rasa marah tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Selain akan

memberikan rasa lega, keteganganpun akan turun dan akhirnya perasaan

marah dapat teratasi.

Rasa marah yang diekspresikan secara dekstruktif misalnya dengan

perilaku agresif dan menantang biasanya cara tersebut justru menjadikan

masalah berkepanjangan dan dapat menimbulkan amuk yang ditujukan pada

diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

E. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang muncul pada perilaku kekerasan atau agresifitas

dapt dilihat dari tingkah laku klien yaitu:

1. Menyatakan perilaku kekerasan

2. Mengatakan perasaan jengkel atau kesal

3. Sering memaksakan kehendak

4. Merampas atau memukul

5. Tekanan darah meningkat

Ancaman atau kebutuhan

Stess

1.

Merasa kuat

Menantang

Berkepanjangan

Marah pada diri sendiri

Cemas

Marah

Mengungkapkan secara verbal

Menjaga kebutuhan orang lain

Ketegangan menurun

Rasa marah teratasi

Muncul rasa bermusuhan

Rasa bermusuhan menahun

Merasa tidak kuat

Melarikan diri

Mengingkari marah

Marah tidak terungkap

Marah pada orang lain/lingkungan

Gambar II. 2. Psikopatologis

Sumber: Beck Rowlin dan William (2007).

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

6. Wajah merah, pupil melebar

7. Mual

8. Kewaspadaan meningkat disertai ketegangan otot

F. Penatalaksanaan medis

1. Terapi Somatik

Terapi somatik menurut (Depkes RI, 2009) adalah terapi yang

diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa dengan tujuan

mengubah perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif

dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik klien,

tetapi target terapi adalah perilaku klien.

2. Terapi Kejang Listrik

Terapi kejang listrik atau elektronik convulsive therapy (ECT)

adalah bentuk terapi kepada klien dengan menimbulkan kejang grand

mall dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempatkan

pada pelipis klien. Terapi ini pada awalnya untuk menangani skizofrenia,

biasanya dilaksanakan adalah setiap 2-3 hari sekali (seminggu 2 kali).

G. Manifestasi Klinis

1. Emosi : Tidak adekuat, tidak aman, rasa terganggu, marah (dendam),

jengkel.

2. Intelektual : Mendominasi, bawel, sarkasme, suka berdebat, meremehkan.

3. Fisik : Muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, berkeringat,

sakit fisik.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

4. Sosial : Kemarahan, keberanian diri, keraguan, nekat, menarik diri\,

kekerasan.

H. Pohon Masalah

Gambar II. 3. Pohon masalah perilaku kekerasan

(Sumber : Keliat, 2006).

I. Penatalaksanaan Medis

1. Chlopromazin 3x 100 mg

2. Trihexipenidyle 2x 2 mg

3. Haloperidol 3x 5 mg. (Tjay, Tan dan Kirana R, 2007)

J. Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan meliputi pada perilaku kekerasan menurut Keliat,

(2006) meliputi :

1. Risiko Mencederai Diri sendiri, orang lain dan lingkungan

2. Perilaku kekerasan

3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan akibat

Resiko perilaku kekerasan masalah utama

Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah penyebab

Resiko Perilaku Kekerasan

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

K. Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku kekerasan

2. Resiko mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan

3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

L. Fokus Intervensi

1. Perilaku Kekerasan

Tujuan Umum :

Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan

dengan orang lain

TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Hasil :

a. Klien mau membalas salam

b. Klien mau berjabat tangan

c. Klien mau menyebutkan nama

d. Klien mau tersenyum

e. Klien mau mengetahui nama perawat

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Rencana Keperawatan :

a. Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik, empati, sebut

nama perawat, dan jelaskan tujuan interaksi

b. Panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai

c. Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang

d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat

e. Lakukan kontrak singkat tapi sering

f. Beri rasa aman dan empati

TUK II : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

a. Klien mengungkapkan perasaanya

b. Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan marah (dari diri

sendiri, lingkungan, ataupun orang lain)

Rencana Keperawatan :

a. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

b. Bantu klien mengungkapkan perasaan

c. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel atau kesal

d. Dengarkan ungkapan rasa kesal atau marah dan perasaan

bermusuhan klien dengan sikap tenang

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

TUK III: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

a. Klien dapat mengungkapkan rasa marah

b. Klien dapat menyimpulkan tanda dan gejala marah yang dialami

Rencana Keperawatan :

a. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat

marah

b. Observasi tanda perilaku kekerasan

c. Simpulkan bersama klien tanda-tanda marah yang dialami klien

TUK IV : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

Kriteria Hasil :

a. Dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

b. Klien dapat bermain peran sesuai perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

c. Klien dapat mengetahui cara yang biasa dilakukan untuk

menyelesaikan masalah

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Rencana Keperawatan :

a. Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

b. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan

c. Tanyakan “Apakah dengan cara yang dilakukan masalah selesai?”

TUK V : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

a. Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang digunakan oleh

klien akibat pada klien sendiri, akibat pada orang lain dan

akibat pada lingkungan.

Rencana Keperawatan :

a. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan

b. Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan

c. Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat

TUK VI : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam

berespon terhadap marah

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Kriteria Hasil :

a. Klien dapat menyebutkan contoh pencegahan perilaku kekerasan

secara fisik : tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal

b. Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku

kekerasan

c. Klien dapat menyebutkan cara bicara yang baik dalam mencegah

perilaku kekerasan : meminta dengan baik, mengungkapkan

perasaan dengan baik

d. Klien dapat menyebutkan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan

e. Klien dapat mendemonstrasikan cara ibadah yang dipilih

f. Klien mempunyai jadwal untuk melatih cara pencegahan fisik,

sosial, spiritual dan obat yang telah dipelajari sebelumnya

g. Klien mengevaluasi kemampuanya dalam melakukan cara fisik,

sosial, spiritual dan obat sesuai jadwal yang telah disusun

Rencana Keperawatan :

a. Tanyakan kepada klien “Apakah ia ingin mempelajari cara baru

yang sehat”.

b. Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat

c. Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal

d. Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal

e. Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara-cara marah yang sehat,

latihan manajemen perilaku kekerasan

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

f. Secara spiritual : berdoa, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk

diberi kesabaran

TUK VII : Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol prilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

a. Klien mampu memilih cara yang mau dilatih

b. Klien mengetahui manfaat dari cara yang telah dipilih

Rencana Keperawatan :

a. Bantu memilih cara yang tepat

b. Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih

c. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai dalam

simulasi

d. Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat marah

TUK VIII : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol

perilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

a. Keluarga dapat mendemonstrasikan cara merawat klien

Rencana Keperawatan :

a. Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap yang

telah dilakukan keuarga selama ini

b. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

c. Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien

d. Bantu keluarga mengungkapkan perasaanya setelah melakukan

demonstrasi

e. Jelaskan cara-cara merawat klien :

1) Cara mengontrol marah secara konstruktif

2) Sikap dan bicara tenang serta jelas

3) Membantu klien mengenal penyebab ia marah

TUK IX : Klien dapat menggunakan obat yang benar (sesuai program)

Kriteria Hasil :

a. Klien dapat menyebutkan jenis,dosis,dan waktu minum obat serta

manfaat dari obat itu (prinsip 5 benar : benar orang, obat, dosis, waktu

dan cara pemberian)

b. Klien mampu mendemonstrasikan kepatuhan minum obat sesuai dengan

jadwal yang ditentukan

c. Klien mempunyai jadwal untuk melatih cara pencegahan dengan minum

obat

d. Klien mengevaluasi kemampuanya dalam mematuhi minum obat

Rencana Keperawatan :

a. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien pada klien dan keluarganya

b. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa

seizin dokter

c. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

d. Anjurkan klien melaporkan kepada perawat atau dokter jika merasakan

efek yang tidak menyenangkan

e. Beri pujian jika klien minum obat dengan benar

2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Hasil :

a. Klien mau membalas salam

b. Klien mau berjabat tangan

c. Klien mau menyebutkan nama

d. Klien mau tersenyum

e. Klien mau mengetahui nama perawat

Rencana Keperawatan :

a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, empati, sebut nama

perawat dan jelaskan maksud interaksi

b. Panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai

c. Bicara dengan sikap tenang,rileks dan tidak menantang

d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat

e. Beri rasa aman dan empati

f. Lakukan kontrak singkat tapi sering

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

TUK II :Klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang

dimiliki

Kriteria Hasil :Klien mengingat dan mengungkapkan kemampuan

positif yang dimiliki klien kepada perawat

Rencana Keperawatan :

a. Diskusiskan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh klien

b. Setiap bertemu klien hindari memberi penilaian yang negatif

c. Utamakan memberikan pujian yang realistis

TUKIII : Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan

Kriteria Hasil : Klien mampu mengungkapkan yang masih dapat

digunakan selama sakit.

Rencana Keparawatan :

a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama sakit

Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaanya.

TUK IV : Klien dapat menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki

Kriteria Hasil : Klien dapat memilih kegiatan yang masih dapat

dilakukan selama di rumah sakit

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Rencana Keperawatan :

a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai dengan kemampuan

b. Tingkatkan bantuan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien

c. Beri contoh dalam pelaksanaan kegiatan yang boleh diakukan klien.

TUK V : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuan lainnya

Kriteria Hasil :

a.Klien dapat mendemonstrasikan kegiatan yang telah dipilih

b. Klien dapat mengevaluasi kemampuannya dalam melakukan kegiatan

yang telah dipilinya

Rencana Keperawatan :

a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah

direncanakan

b. Beri pujian atas keberhasilan klien

c. Diskusikan pelaksanaan dirumah

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

TUK VI :Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

pada keluarga

Kriteria hasil : klien dapat mendemonstrasikan merawat dirinya sendiri

Rencana keperawatan :

1) Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat

klien dengan harga diri rendah.

2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU BUDIYAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013