Post on 04-Apr-2019
10
Bab II
Telah Pustaka dan Pengembangan Model.
Pada bagian ini akan dikemukan aspek-apsek teroritis
yang berkaitan dengan konsep-konsep yang digunakan,
dan teori-teori yang menjadi landsan dalam memberi
jawaban atas persoalan penelitian yang ada.
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dianggap relevan dan dijadikan
rujukan dari penelitian ini adalah
No Jurnal/Penulis Persoalan Metode Temuan Gap
1 Pengaruh
Lingkungan,
perilaku, Struktur
organisasi dan
Impelementasi
Sistem Informasi
Berbasis komputer
terhadap
Karyawan
Pemerintah
Kabupaten Sorong
Papua./
Muhammad Ridha
Suap. (2008)
Belum
optimalnya
pengolahan
data dan
pelayanan
informasi
agar lebih
berdaya
guna dan
berhasil
guna untuk
meningkatk
an kinerja
karyawan
Menjelaska
n
hubungan
kausal
antara
variabel-
variabel
melalui
pengujian
hipotesis
Sistem
informasi
memiliki
keunggulan
yaitu,
menyediakan
informasi
pemecah
masalah,
mempercepat
arus
komunikasi
dan
penyediaan
keahlihan
beragam.
Sistem
informasi
sebaik
apapun
tetapi tidak
didukung
oleh
pimpinan
serta
pelatihan
yang
kontinyu,
maka
penggunaa
n tidak
maksimal.
11
2 Faktor Kesesuaian
Tugas-Teknologi
dan Pemanfaatan
Teknologi
Informasi serta
Pengaruhnya
terhadap kinerja
Akuntan Publik/
Sunarti
Setianingsih dan
Iyeh Supriatna
(2009)
Keberhasila
n Sistem
informasi
tidak hanya
ditentukan
oleh sistem
informasi
tersebut
tetapi juga
kesesuaian
dengan
lingkungan
pekerjaan
Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
merupakan
pengemban
gan dan
modifikasi
dari
instrumen
yang
digunakan
penelitian
sebelumnya
Menemukan
bukti empiris
yang kuat
bahwa
kinerja
individu
dipengaruhi
juga oleh
kesesuaian
tugas
teknologi.
Faktor lain
yang
berhubung
an dengan
kesesuaian
tugas
adalah
norma
sosial dan
faktor
situasional.
Tidak
diukur
penelitian
ini.
3 Model Penerimaan
Teknologi,
(Pengaruh
kemanfaatan dan
Kemudahan
penggunaan
komputer
terhadap
penerimaan
penggunaan TI
berbasis komputer
serta kinerja di
Perum Bulog Drive
NTT./Rolland
Eparus
Fanggindae. (2009)
Apakah ada
pengaruh
manfaat
penggunaa
n dan
kemudahan
serta
penerimaan
penggunaa
n TI
berbasis
komputer
Analisis
data
dilakukan
dengan
motode
regresi
linear.
Sistem TI
berpengaruh
terhadap
penggunaan
TI secara
signifikan
dan besar
pengaruhnya
terhadap
penerimaan
penggunaan
nya.
Keterbatas
an
Sumberday
a Manusia
untuk
mendalami
penerimaa
n dan
pemnafaat
n TI.
12
4 Pengaruh Faktor
Kesesuaian tugas
teknologi informasi
terhadap kinerja
akuntan publik di
Surabaya/ Wiwit
Hariyanto (2008)
Tugas
teknologi
dan
pemanfaata
n teknologi
informasi
secara
parsial
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kinerja
akuntan
publik
Surabaya.
Menggunak
an dua
variabel
yaitu
varibel
terikat dan
variabel
bebas.
Kesesuaian
tugas
teknologi
informasi
memiliki
koefosien
regresi yang
positif
terhadap
peningkatan
kinerja
individual
akuntan
publik
surabaya.
Karakterist
ik pemakai,
tugas
teknologi
informasi
yang
berbeda
tidak
nampak
dalam
penelitian
ini
Sumber: Komplikasi berbagai sumber
2.2 Technologi Acceptance Model (TAM)
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin
merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi,
semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin
singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera
konsumen terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini,
perusahaan mencari terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat
menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi
13
informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan
data. Dengan semakin berkembangnya teknologi
informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi
saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi
teknologi informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai
perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database,
teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai
dalam sistem informasi organisasi untuk
menyediakan informasi bagi para pemakai dalam
rangka pengambilan keputusan.
Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis
dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
diterimanya penggunaan teknologi computer,
diantaranya yang tercatat dalam berbagai literature
dan referensi hasil riset di bidang terknologi informasi
adalah, antara lain seperti Theory of Reasoned Actian
(TRA), Unified theory of acceptance and usu of teknologi
(UTAUT) dan Technologi Acceptance Model (TAM).
(Setiadi 2006; Oswari, 2008)
14
Sunarti dan Supriatna (2009) mengemukan beberapa
kelemahan model Rantain Teknologi-Kinerja atau TPC
(Technologi-to Performance Chain) yang dikembangkan oleh
Goodhoe dan Thompson (1995) pada dasarnya merupakan
kombinasi dari Techologi Acceptance Model (TAM) dan Task-
Technolo Fit Model (ITFC). TAM lebih berfokus pada aspek
pemanfaatan, sedangkan ITFC mengarah pada asepek
kesesuain tugas-teknologi. Model TPC tersebut konsisten
dengan model yang diusulkan oleh DeLone dan Mclean
(1992) bahwa pemanfaatan teknologi dan sikap pemakai
terhadap teknologi sikap pemakai terhadap teknologi
mempunyai dampak terhadap kinerja individual. Model TPC
memberikan dasar teroritis lebih lengkap dalam menjelaskan
hubungan teknologi dan kinerja dibandingkan dengan model
DeLone dan McLean terutama dalam dua aspek penting.
Pertama, model TPC menekan pada kesesuaian tugas
dengan teknologi untuk menjelaskan dampak teknologi
terhadap kinerja. Keseuaian tugas teknologi merupakan
konstruksi penting yang hilang atau hanya secara implisit
dinyatakan dimodel-model sebelumnya. Kedua model TPC
secara eksplisit menyatakan hubungan antar konstruksi
sebagai dasar teoritis yang melandasi pemikiran tentang
sejauh masalah yang berkaitan dengan dampak teknologi
terhadap kinerja.
15
2.1.1 Kesesuaian Tugas-Teknologi
Tugas-Teknologi dikembangkan oleh Goodhue dan
Thompson (1995) dalam Setianingsih dan Supriatna,
(2009). (Technologi-toPerformance Chain) adalah
tingkat dimana teknologi membantu individu dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya atau tugas jabatan.
Secara lebih spesifik, (Technologi-toPerformance Chain)
merupakan penyesuaian antara kebutuhan akan
tugas-tugas, kemampuan individu dan fungsi
teknologi. Prioritas (Technologi-toPerformance Chain)
adalah interaksi antara tugas, teknologi, dan individu.
Berbagai macam tugas yang pasti membutuhkan
berbagai macam fungsi teknologi yang pasti. Model ini
mengindikasikan bahwa kinerja akan meningkat
ketika sebuah teknologi menyediakan fitur dan
dukungan yang tepat dikaitkan dengan tugas. Dengan
pengguna domain tugas pembuatan keputusan yang
didukung oleh teknologi informasi. Delapan factor
pengukur kesuksesan kesesuaian tugas-teknologi
antara lain:
1. Quality : Keterkinian/kemutakiran, kebenaran data
dan level kebenaran detail.
2. Locatability of Data : Penempatan dan meaning.
3. Authorization : Otorisasi
4. Data compability: Keseuaian data.
16
5. Ease of Use/Training: Kemudahan penggunaan
hardware dan software dan pelatihan.
6. Production timeliness : Ketepatan waktu
7. System Reliability: Kepercayaan terhadap system.
8. Relationship with users: Pemahaman bisnis oleh
system informasi, Kepentingan system, tingkat
responden dan konsultasi serta kinerja sistem.
Berdasarkan beberapa literatur diatas, maka
kesimpulan dari kesesuaian tugas-teknologi secara
umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang
dilakukan oleh individu-individu dalam
mengerjakan atau memproses input menjadi output.
Sebagai alat pendukung tugas, karakteristik tugas
mencerminkan sifat dan jenis tugas yang
memerlukan bantuan teknologi, sisi lain
karakteristik teknologi informasi yang
dikembangkan adalah sifat dan jenis sistem
komputer yang meliputi perangkat keras, perangkat
lunak dan data, serta jasa pendukung yang
meliputi pelatihan panduan pemakai dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan
sehingga meningkatkan kinerja individual pamakai
sistem informasi.
17
2.2.2 Utilisasi (Pemanfaatan)
Davis. F.D (1989) dalam Fanggidae (2009)
mendefinisikan utilisasi sebagai suatu tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa penggunaan
suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan
prestasi kerja orang tersebut. Definisi tersebut
dapat diartikan bahwa pemanfaatan dari
penggunaan computer dapat meningkatkan
kinerja, prestasi kerja orang yang memanfaatkan
atau mengunakannya. Menurut Goodhue dan
Thompson (1995) dalam Fanggidae (2009)
pemanfataan teknologi berbasis komputer
merupakan manfaat yang diharapkan oleh
pengguna komputer dalam melaksanakan
tugasnya. Pengukuran pemanfaatan tersebut
berdasarkan frekuensi penggunaan dan
diversitas/keragaman aplikasi yang di jalankan
Thompson juga menyebutkan bahwa individu akan
menggunakan computer jika mengetahui manfaat
positif atas penggunaanya.
Sisi lain dari pemanfaatan menurut Davis,
F.D (1989) dalam Fanggidae (2009) kemudahan
penggunaan (ease of use) suatu tingkatan dimana
seseorang percaya komputer dapat dengan mudah
dipahami, intensitas penggunaan dan interasksi
antara pengguna (user) dengan system juga dapat
18
menunjukan kemudahan penggunaan. System
yang lebih sering digunakan menunjukan bahwa
system tersebut lebih dikenal dan mudah
dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
penggunannya.
Menurut Chin dan Todd (1995) dalam Rahadi
(2007) pemanfaatan dapat dibagi kedalam dua
kategori, yaitu (1) Pemanfaatan dengan estimasi
satu faktor, dan (2) Pemanfaatan dengan estimasi
dua factor (pemanfaatan dan efektifitas).
Pemanfaatan dengan estimasi satu faktor meliputi
dimensi;
1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job
easer).
2. Bermanfaat (usefull)
3. Menambah produktifitas (Increase productivity)
4. Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness)
5. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job
performance)
Pemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin
dan Todd (1995) dalam Rahadi (2007) dibagi
menjadi dua kategori lagi yaitu Pemanfaatan dan
efektifitas, dengan dimensi-dimensi masing-masing
yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemanfaatan meliputi dimensi : (1) menjadikan
pekerjaan lebih mudah (makes job easier), (2)
19
Bermanfaat (usefull), (3) Menambah
produktifitas (Increase productivity).
2. Efektifitas meliputi dimensi : (1) mempertinggi
efektifitas (enchance my effectiveness), (2)
mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my
job performance).
Berdasarkan beberapa definisi dan telah
literatur diatas dapat disimpulkan bahwa
pemanfataan dan penggunaan computer akan
mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)
seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.
Seseorang mempercayai dan merasakan
menggunakan computer sangat membantu dan
mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya,
atau dengan kata lain orang akan mempercayai
pemanfaatan dan penggunaan computer telah
memberikan manfaat terhadap pekerjaan,
pencapaian prestasi kerjanya serta lebih fleksibel
dan mudah mengoperasikannya.
2.2.3 Kinerja
Secara umum kinerja (performance)
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan
seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya,
penelitian Goodhue dan Thompson (1995) dalam
Sunarti dan Supriatna (2009). pencapaian kinerja
20
individual dinyatakan berkaitan dengan
pencapaian serangkaian tugas-tugas individu
dengan dukungan teknologi informasi yang ada.
Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti
terjadinya peningkatan efisiensi, efektifitas atau
kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian
serangkaian tugas yang dibebankan kepada
individu dalam organisasi.
Davis (1989) dalam Maharsih, (2006)
menyatakan bahwa penggunaan sistem aplikasi
spesifik akan meningkatkan kinerja dan juga
menemukan hubungan kuat antara penggunaan
komputer dengan tugas secara pasti. Montazemi
(1996) Vivi, (2006) mengemukakan bahwa
individu yang memiliki kompetensi yang tinggi,
terlatih lebih baik dan lebih mengenal sistem
informasi yang diimplementasikan dalam
perusahaannya akan dapat dengan lebih baik
dalam mengidentifikasi, mengakses dan
menginterpretasikan data yang diperlukan.
Individu yang terbiasa dengan penggunaan
komputer akan dapat menggunakan sistem
informasi yang ada dengan lebih baik sehingga
akan lebih memenuhi kebutuhan data dalam
penyelesaian tugas mereka
21
Dari beberapa literatur maka kinerja
didefisinikan sebagai individu melakukan
pekerjaan dengan menggunakan teknologi
informasi, menujukan bahwa kinerja individu
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemanfaatan sistem informasi. Hal ini berarti jika
kinerja individu melakukan pekerjaan dengan
menggunakan teknologi informasi, kinerja
individu akan meningkat dengan menggunakan
teknologi informasi.
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1 Pengaruh antara Kesesuaian Tugas- Teknologi dengan Utilisasi
Pemanfaatan teknologi informasi menurut
Goodhue Thomson (1995) dalam Vivi, (2006)
merupakan manfaat yang diharapkan oleh
pengguna sistem informasi dalam melaksanakan
tugasnya atau perilaku dalam menggunakan
teknologi pada saat melakukan pekerjaan.
Pengukurannya berdasarkan intensitas
pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah
aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.
Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan
didukung oleh keahlian personil yang
mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja
22
perusahaan maupun kinerja individu yang
bersangkutan.
Kesesuaian tugas-teknologi adalah kococokan
antara teknologi informasi yang diterapkan dengan
karakteristik tugas. Karakteristik tugas
mencerminkan sifat dan jenis tugas yang
memerlukan bantuan teknologi. Utilisasi
(Pemanfaatan) teknologi oleh pamakainya
diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang
dilakukan
Dari uraian diatas dapt ditarik kesimpulan
bahwa kesesuaian tugas-teknologi mempunyai
pengaruh terhadap utilisasi (pemanfaatan) teknologi
informasi maka hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah
H1 : Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap utilisasi (pemanfaatan)
teknologi informasi
2.3.2 Pengaruh antara Utilisasi (pemanfaatan) Teknologi Informasi dengan Kinerja
Merupakan alat yang digunakan individu
dalam penyelesaian tugas mereka, Goodhue dan
Thompson (1995). dalam Vivi, (2006) Dalam
konteks sistem informasi, teknologi terkait dengan
23
sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak
dan data) dan penggunaan jasa pendukung. Namun
tingkat pemanfaatan teknologi mempunyai factor
kesesuaian Tugas-teknologi yang tinggi akan
menimbulkan kinerja yang lebih baik dapat
memenuhi kebutuhan tugas pemakai.
Sarana komputer dalam perusahaan sangat
mempengaruhi implementasi teknologi informasi
pada perusahaan. Dengan lebih fasilitas pendukung
yang disediakan bagi pemakai maka semakin
memudahkan pemakai dalam mengakses data yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas individu
dalam perusahaan. Diharapkan dengan teknologi
informasi individu dari perusahaan atau organisasi
yang merupakan pemakai sistem tersebut
menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja
yang akan meningkat.
Teknologi informasi dapat memberikan
dampak yang positif terhadap kinerja individual,
maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan
dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan
dengan tugas yang didukung. Kinerja yang semakin
tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan
efisiensi, efektivitas, produktivitas dan peningkatan
kualitas.
24
Dari uraian diatas dapt ditarik kesimpulan
bahwa utilisasi mempunyai pengaruh terhadap
kinerja individual, maka hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah
H2 : Faktor utilisasi (pemanfaatan) teknologi
Informasi mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja
2.3.3 Pengaruh Utilisasi (pemanfaatan) sebagai variabel Mediator antara Kesesuaian
Tugas-Teknologi dengan Kinerja
Goodhue dan Thompson (1995) dalam Sunarti dan
Supriatna (2009). Menyebutkan yaitu kondisi yang
menfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi
sehingga memudahkan pemakai dalam
melaksanakan suatu pekerjaan, seperti tersedian
fasilitas koneksi antar komputer, tersedianya buku
panduan tentang pengaplikasian program, dan
tersedianya bantuan bila ditemukan kesulitan yang
berhubungan dengan hardware.
Secara umum sistem yang diimplentasikan
dalam perusahaan seharusnya memudahkan
pemakai tekonologi informasi dalam
mengindentifikasi data, mengakses data, dan
mengintepretasikan data tersebut. Data dalam
informasi tersbut seharusnya merupakan data yang
25
terintegrasi dari unit perusahaan/organisasi
sehingga dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan
juga sangat mempengaruhi dalam pencapaian
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi
dalam perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas
pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka
akan semakin memudahkan pemakai mengakses
data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas
individu dalam perusahaan atau organisasi.
Dengan penggunaan teknologi sistem
informasi, individu dari perusahaan atau organisasi
yang merupakan pemakai sistem tersebut dapat
menghasilkan kontribusi yang makasimal terhadap
tugas yang diembanya.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa utilisasi menjadi variabel mediator antara
kesesuaian tugas-teknologi dengan kinerja
individual, maka hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah
H3 : Faktor utilisasi (pemanfaatan) sebagai
variabel mediator mempunyai pengaruh
signifikan antara kesesuaian tugas-teknologi
dan kinerja
26
2.4. Pengembangan Model
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel
diatas, penulis merumuskan ke dalam model
penelitian bahwa variabel kesesuaian Tugas-
Teknologi berpengaruh terhadap utiliasasi, variabel
Utilisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja dan
variabel utilisasi sebagai variabel mediator
berpengaruh terhadap kesesuaian tugas dan
kinerja. Maka itu, kerangka model penelitian yang
dimaksud oleh penulis adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Pengembangan Model
Faktor Kesesuaian
Tugas-Teknologi
Kinerja Utilisasi