Post on 15-Mar-2019
13
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2.1 Business Model Canvas “Maschio” Mobile Barbershop
Bisnis model canvas adalah model bisnis yang terdiri dari 9 blok area
aktivitas bisnis yang memiliki tujuan untuk memetakan strategi, membangun
bisnis yang kuat, memenangkan persaingan, dan sukses dalam jangka
panjang. Gambar dibawah ini merupakan Bussiness Model Canvas dari
Maschio Mobile Barbershop.
14
2.1.1 Customer Segments
Dalam menjalankan bisnis ini harus ditetapkan siapa yang harus dilayani.
Untuk customer segment Maschio memilih tipe niche market, dimana target
utamanya pria berumur 17 sampai 35 tahun. Segmentasi market dari
Maschio adalah orang-orang khususnya pria yang tinggal di perkotaan
dengan gaya hidup modern dan sadar akan trend yang sedang terjadi.
Dengan harga Rp 30.000, maka kelas social dari Maschio ini adalah
kalangan menengah ( B to C).
2.1.2 Value Proposition
Salah satu elemen yang penting adalah value proposition yaitu seberapa jauh
perusahaan dapat menawarkan produk atau yang memiliki perbedaan dengan
para pesaingnya agar dapat bertahan di industri yang sedang dinaungi.
Adapun beberapa value propotion yang diberikan oleh Maschio.
Yang pertama adalah service yang cepat. Disini Maschio memberikan waktu
layanan kurang lebih 10 menit agar para pelanggan tidak perlu menunggu
lama ketika rambut mereka dipangkas oleh barber. Dibandingkan dengan
pesaing yang lain Maschio termasuk yang memberikan layanan cepat.
Kenyamanan merupakan salah satu nilai tambah yang diberikan oleh
Maschio. Mobile barbershop di disain dengan konsep yang sangat nyaman.
Selain itu Maschio sangat memperhatikan kebersihan di dalam mobile
barbershop. Barber juga menjadi nilai unggul karena maschio menempatkan
15
barber- barber yang sangat memperhatikan penampilan dan kebersihan diri
serta yang berpengalaman di bidang pangkas rambut atau yang biasa disebut
Hair Consultant. Hair consultant tersebut merangkap barber dimana dapat
memberikan rekomendasi bagi pelanggan Maschio. Sebelum memangkas
rambut para pelanggan dapat mengkonsultasikan potongan rambut jenis apa
yang cocok untuk mereka dengan hair consultant yang merangkap barber.
2.1.3 Channels
Untuk menyampaikan nilai dari proporsinya Maschio berkomunikasi dengan
pelanggannya dengan menggunakan channels yaitu kendaraan dan website.
Kendaraan disini dimaksudkan adalah barbershop yang berkonsepkan
mobile. Kenapa menggunakan kendaraan atau mobil, karena dengan adanya
kendaraan ini yang bisa berpindah-pindah tempat dapat lebih mudah untuk
menjangkau para pelanggannya, dan memudahkan pelanggan menemukan
barbershop kami dengan adanya website. Di dalam website para pelanggan
dapat melihat posisi kendaraan barbershop kami dan website difungsikan
sebagai tempat untuk melakukan reservasi. Hal ini memiliki manfaat agar
pelanggan menghindari antrian dan memudahkan pelanggan melakukan
reservasi. Selain itu, kami juga memanfaatkan social media lainnya untuk
berinteraksi dengan para pelanggan.
16
2.1.4 Revenue Stream
Maschio memperoleh cash dari para pelanggannya dengan menggunakan
revenue streams dari service dan advertising. Maschio menawarkan service
yang andal dimana para pelanggan mendapatkan sebuah service untuk
memotong rambut mereka dengan layanan yang diberikan oleh barber, dan
pelanggan juga akan mendapatkan layanan konsultan rambut yang diberikan
oleh barber yang merangkap sebagai hair consultant. Untuk meningkatkan
jumlah customer dan brand awereness diperlukan suatu branding agar
Maschio dapat lebih dikenal dan mendapatkan kesempatan untuk dicoba
masyarakat untuk menarik perhatian para konsumen yang baru.
2.1.5 Customer Relationship
Customer Relationship dibangun sesuai customer segment milik Maschio,
dimana Maschio memiliki segment market yaitu pria dengan skala umur 17 -
35 tahun. Untuk menjaga hubungan dengan customer sendiri, customer
relationship yang digunakan Maschio adalah personal assistant dan co-
creation. Personal assistant disini adalah barber yang juga merangkap
sebagai hair consultant. Barber harus memperhatikan penampilan, keramah-
tamahan, dan andal dalam melayani para pelanggan agar Maschio selalu
memberikan kualitas service yang terbaik. Sedangkan team leader
merangkap kasir disini selalu memberikan informasi melalui website dan
sosial media mengenai hal-hal yang berkaitan dan juga hal yang paling
17
update dari Maschio. Sedangkan untuk co-creation disini adalah untuk
menciptakan value proposition yang baru, dimana dengan adanya forum
online melalui media internet, dapat meminta para pelanggan untuk menilai,
memberikan masukan kepada Maschio yang pada akhirnya diperlukan
sebagai inovasi untuk Maschio sendiri. Serta maschio membangun hubungan
yang baik dengan para pelanggannya melalui member. Member bisa
didapatkan oleh para pelanggan dengan cara reservasi melalui website dan
akan mendapatkan potongan harga.
2.1.6 Key Activities
Ada tiga aktivitas penting yang dilakukan oleh Maschio agar bisnis model
dapat berjalan dengan baik. Yang pertama adalah services, dimana Maschio
memberikan kualitas service yang baik terhadap pelanggannya dengan
mempekerjakan barber yang bukan hanya ramah melainkan ahli dan andal
dalam bidangnya. Monitoring dilakukan untuk memonitor jalannya aktivitas
kerja perusahaan. Maschio memiliki sistem teknologi yang didukung oleh
staff IT yang andal. Staff keuangan juga perlu membuat laporan kepada
manager, pemilik, dan para investor serta staff keuangan memantau jalannya
pemasukan dan pengeluaran untuk Maschio. Maschio memiliki manager
untuk memantau secara keseluruhan aktivitas kerja semua divisi. Kemudian
ada proses marketing, dimana Maschio menempatkan barber yang selain
ramah juga sopan sebagai promosi dan menarik perhatian para pelanggan.
Adapun dengan kendaraan barbershop Maschio yang di design dengan logo
18
“Maschio Barbershop” merupakan salah satu promosi untuk para konsumen.
Selain itu Maschio juga akan mengajak salah satu artis ternama untuk ikut
mempromosikan Maschio melalui akun social medianya.
2.1.7 Key Resources
Sumber daya yang dimiliki oleh Maschio untuk mewujudkan proporsi nilai
adalah dengan adanya kendaraan yang di design secara unik, memberikan
peralatan yang menunjang, bentuk kendaraan beserta isinya yang nyaman.
Selain itu Maschio mempekerjakan barber yang benar-benar andal untuk
memberikan kualitas terbaik kepada para pelanggan, yaitu para barber yang
merangkap sebagai hair consultant, juga dengan team leader yang bekerja
untuk memberikan dan menerima informasi reservasi dari pelanggan.
Maschio juga memiliki staf kerja yang lain yang berhubungan dengan IT dan
keuangan untuk memberikan kelancaran bagi bisnis mobile barbershop ini.
2.1.8 Key Partnership
Maschio menjalin kemitraan yaitu kesepakatan dan kerja sama dengan
Hairstylist School yang terkenal sebagai strategi agar memiliki daya saing
dengan rivalnya. Untuk mendapatkan kualitas terbaik, Maschio mengambil
beberapa Hairstylist School yang terkenal untuk menjadi barber yang
nantinya akan melayani para pelanggan. Maka dari itu, barber akan
difokuskan untuk belajar memotong rambut pria saja.
19
2.1.9 Cost Structure
Dalam aktivitas untuk mewujudkan value proposition kepada para
pelanggan, menjaga customer relationship dan men-generate revenue,
seluruhnya Maschio memerlukan biaya. Dalam bisnis model ini, cost
structure dari Maschio adalah biaya operasional, biaya gaji, dan biaya
advertising. Adanya operational cost disini mengingat bahwa Maschio
merupakan barbershop berkonsepkan mobile. Untuk melakukan operasional
sehari-hari, Maschio menggunakan kendaraan dimana kendaraan
membutuhkan bahan bakar, dan setiap tempat yang menjadi poin untuk
Maschio beroperasi pastinya memiliki harga sewa yang harus dibayar.
Memberikan servis yang berkualitas, kenyamanan bagi para pelanggan, serta
kinerja yang baik untuk keberhasilan bisnis ini adalah tugas dari para staff.
Maka untuk seluruh staff membutuhkan biaya dalam membayar gaji mereka.
Advertising cost disini dibutuhkan karena untuk mengembangkan bisnis ini
membutuhkan biaya advertising dalam memberikan brand dan customer
awareness.
2.2 Analisa Pasar
Pada saat ini merawat penampilan telah memiliki tempat khusus dimata
masyarakat. Awalnya aktivitas perawatan penampilan hanya dilakukan oleh
kaum wanita, akan tetapi kegiatan ini akhirnya dilakukan juga oleh kaum
pria. Perkembangan zaman merubah pandangan dan gaya hidup masyarakat.
20
Pada saat ini pria tidak lagi malu dalam menunjukan sisi feminin tanpa
harus meninggalkan sisi maskulinnya. Terlihat jelas dengan menjamurnya
fashion line khusus pria hingga produk kosmetik untuk pria.
Hasil survei Indonesia's Hottest Insight (IHI) 2013 yang dilakukan Gramedia
Majalah menunjukkan 33% pria masa kini rajin membawa perlengkapan
kebersihan ke mana pun. Bahkan, 25% pria bersedia melakukan
operasi/perawatan tertentu untuk meningkatkan penampilannya.
Salah satu bentuk perubahan gaya hidup pria dalam sisi yang paling
sederhana adalah pemilihan tempat potong rambut. Awalnya pria tidak
pusing dalam pemilihan memotong rambutnya karena mereka terbiasa
memotong ditukang cukur yang terdekat, hingga akhirnya berkembang
mengikuti dengan perkembangan zaman bahwa memotong rambut menjadi
suatu kebutuhan yang telah menjadi gaya hidup untuk pria masa kini.
Berdasarkan survey yang kami lakukan 44% dari pria memiliki kebutuhan
memotong rambut sebanyak 1 kali dalam sebulan, 31% dua bulan sekali,
16% tiga minggu sekali dan 9% dua minggu sekali . Dengan melihat
peluang bisnis akan kebutuhan potong rambut oleh kaum pria tersebut, kami
mengusung sebuah model kreasi bisnis bernama Maschio: A Mobile
Barbershop. Kami tertarik untuk membuat bisnis barbershop dikarenakan
barbershop adalah sebuah bisnis yang spesifik dimana kaum pria sebagai
target utama. Berdasarkan survey yang kami lakukan sebanyak 50%
memilih lebih nyaman memotong rambut di barbershop, 37% merasa biasa
21
saja dan 7% merasa tidak nyaman. Berlandaskan survey tersebut kami
optimis bahwa bisnis barbershop ini potensial.
Gambar 3.9 Survey Quantity Pemotongan Rambut Terhadap Pria
Gambar 3.10 Survey tingkat kenyamanan terhadap berbershop
1x/bulan<1x/bulan
Survey Quantity Pemotongan Rambut
Nyaman53%
Biasa Saja39%
Tidak Nyaman8%
Penilaian Service Barbershop
Nyaman
Biasa Saja
Tidak Nyaman
22
Barbershop mulai hadir dengan menawarkan kebersihan dan kenyamanan
dibandingkan dengan tukang cukur biasa yang berada dekat rumah.
Kalangan pria yang menyukai tingkat kenyamanan yang tinggi dan lebih
menyukai merawat dirinya diketahui dengan sebutan kalangan Pria
Metroseksual.
2.3 Pengertian Pria Metroseksual
Definisi metroseksual pertama kalinya dikemukakan oleh Mark Simpson
(1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di
kota metropolis atau sekitarnya, mungkin seorang gay, heteroseksual
ataupun biseksual, tetapi hal ini sebenarnya tidak penting karena pria
metroseksual menjadikan dirinya sendiri sebagai preferensi seksualnya. Pria
metroseksual adalah pria yang umumnya hidup di kota besar, punya banyak
uang, dengan gaya hidup urban yang royal dan hedonis. Pria metroseksual
gemar berbelanja di mal atau butik, dan suka berkumpul di kafe. Hal itu
dilakukan bukan untuk sekedar berbelanja, tetapi lebih untuk kepuasan
pribadi terhadap berbelanja. Mereka juga menghabiskan waktu berjam-jam
di salon untuk merawat dirinya, mereka adalah pria yang tidak takut
mengungkapkan emosinya, yang selalu merasa nyaman berada di tengah-
tengah wanita dan senantiasa menghargai wanita, mereka juga betah
bersosialisasi layaknya wanita. Dapat dikatakan juga metroseksual adalah
woman-oriented man atau pria yang kewanita-wanitaan. (Kartajaya, 2004).
Maka melihat dari penjelasan Kartajaya diatas kami dapat mengategorikan
23
target market utama dari Maschio adalah pria kalangan metroseksual yang
memilki lifestyle merawat diri.
2.4 The 7 P’s
2.4.1 Product
Menurut survei yang telah kami lakukan kepada 100 responden, pada
umumnya para pria menghabiskan waktu 1 kali dalam sebulan untuk
mengunjungi barbershop. Keluhan utama dari pengguna barber adalah
menunggu antrian. Menurut data yang kami dapat waktu yang dihabiskan
untuk menunggu antrian adalah sekitar 10 menit dengan durasi pemotongan
rambut selama 20 menit, maka jumlah total waktu yang dihabiskan adalah
30 menit. Maka dari itu kami memberikan solusi praktis bagi pengguna
barbershop dengan menghadirkan; Maschio mobile barbeshop, yaitu jasa
pemotongan rambut baru yang cepat dan praktis. Dapat dikatakan cepat
karena berdurasi hanya 10 menit dan menyediakan layanan reservasi online
agar tidak perlu menunggu antrian.
2.4.2 Price
Untuk soal harga, terdapat variasi harga yang diberikan oleh salon maupun
barbershop. Ada salon yang cenderung mahal dan berlokasi di mall mewah
dan ada juga barbershop murah yang berlokasi di pinggir jalan. Berikut tabel
perbandingan harga servis potong rambut di salon dan barbershop di Jakarta:
24
Tempat Biaya Potong Rambut Lokasi
Salon:
Evergreen, LuVaze, Cyber hair & Rudi Hadisuwarno
Rp 80.000 –
Rp 300.000
Mall Besar- Tempat
mewah
Barbershop:
Lanang, PAXI, Kaizen, & Pangkas Rambut Remaja
Rp 25.000 –
Rp 80.000
Mall - Ruko - Pinggir
Jalan
Table 1.2 Perbandingan antara Salon dan Barbershop
Merujuk kepada harga servis potong rambut dari kompetitor, Maschio memiliki
harga servis potong rambut yang cenderung murah, yaitu Rp 30.000. Hal ini
tidak terlepas dari target market Maschio yaitu pria dari kelas sosial B hingga C.
Namun untuk setiap tahunnya diperkirakan harga servis potong rambut Maschio
akan mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000,- per tahunnya.
2.4.3 Promotion
Terdapat dua kegiatan utama dalam mempromosikan Maschio, yaitu;
1. Branding
a. Brand Ambassador
Figure entertainer akan membantu untuk menguatkan brand awareness
dari Maschio. Pemilihan public figure yang sesuai dengan Maschio
adalah Raditya Dika. Brand ambassador memiliki kewajiban untuk
mempromosikan Maschio melalui media socialnya seperti instagram,
twitter ataupun path.
25
b. Endorsement
Selain pemilihan brand ambassador maka endorsement ke publik figur
lainnya akan cepat membantu masyarakat mengenal dan ingin
mencoba layanan Maschio. Sama tugasnya seperti brand ambassador
yaitu para public figure yang dipilih dapat mempromosikan Maschio
melalui sosial medianya seperti Instagram, Twitter, Facebook ataupun
Path.
2. Below The Line Campaign
Pemilihan kegiatan marketing secara below the line adalah
dikarenakan rangkaian kegiatan tersebut dapat lebih mendekatkan diri
kepada target market. Seperti yang telah dikatakan target market
Maschio adalah remaja yang familiar dengan kegiatan sosial media.
Maka dari itu untuk mengenalkan Maschio ke masyarakat melalui
kegiatan;
a. Youtube
Mengenalkan Maschio ke masyarakat melalu video commercial
yang dibintangi oleh brand ambassador dari Maschio.
b. Website & Social Media
Menginformasikan jadwal Maschio dan promosi yang diberikan
oleh Mobile Barbershop. Social media yang digunakan adalah
Facebook, Twitter, Instagram dan Path.
c. Mobile Applications (Android/Apple)
26
Mobile Aplikasi yang terdapat dalam smartphone para customer.
Kegunaanya adalah customer dapat melakukan reservasi online
dengan sangat mudah. Hanya memasukan nama dan nomer
handphone maka sudah terdaftar secara online.
Pemilihan sosial media sebagai salah satu media untuk promosi
tidak terlepas dari semakin bertumbuhnya jumlah pengguna
internet dan sosial media di Indonesia. Menurut kominfo.go.id
pada berita yang dirilis pada tanggal 7 November 2013,
pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang
dan akan terus meningkat. Dari angka tersebut sebanyak 95%
digunakan untuk mengakses jejaring sosial atau sosial media.
Untuk Facebook jumlah pengguna di Indonesia berjumlah sekitar
65 juta pengguna aktif. Dimana penduduk Jakarta dan sekitarnya
(JABODETABEK) menyumbang jumlah terbesar. Sedangkan
untuk Twitter pengguna dari Indonesia mencapai 19,5 juta orang,
pengguna dari JABODETABEK merupakan pengguna
terbanyak. Sedangkan pengguna Path mencapai 700.000
pengguna aktif di Indonesia sendiri. Besarnya pengguna
Facebook, Twitter dan Path di Jakarta dan sekitarnya tidak
terlepas dari perkembangan budaya modern dimana masyarakat
lebih dinamis dan mengikuti perkembangan jaman.
27
2.4.4 Placement
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu
keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh
konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau
investasi tempat menjadi semakin mahal. Untuk awal bisnis Maschio
dijalankan, Maschio akan berfokus kepada daerah Jakarta terlebih
dahulu. Sebelum akhirnya melebarkan sayap ke luar jakarta. Dengan
fokus memikirkan tempat untuk berbisnis akan menjadikan penjualan
jasa atau produk lebih tepat sasaran dan tidak membuang-buang
waktu dan biaya.
Gambar 3.1 . Rute Maschio Barbershop di Jakarta
28
2.4.5 Process
Terdapat beberapa tahapan proses bisnis dalam operasional harian
Maschio. Proses dimulai dari pelanggan yang mencari lokasi mobil
Maschio terdekat. Pelanggan dapat mencari mobil-mobil Maschio
melalui website maupun Maschio mobile application. Setiap mobil
Maschio memiliki sebuah iPad yang akan mengirimkan lokasi mobil
Maschio dengan GPS dan yang bertanggung jawab adalah seorang
Admin merangkap kasir di setiap mobil. Dengan terdeteksinya lokasi
setiap mobil maka akan mempermudah pelanggan untuk mencarinya
karena di website dan mobile application terdapat fitur finding
location dengan GPS sehingga mempermudah pencarian mobil
Maschio. Selain itu admin akan memposting lokasi mobil-mobil
Maschio melalui social media seperti Facebook dan Twitter. Hal ini
dikarenakan besarnya jumlah pengguna kedua social media tersebut di
Indonesia.
Setelah menemukan lokasi mobil Maschio terdekat, pelanggan dapat
langsung melakukan reservasi secara online melalui website maupun
Mobile app. Dalam booking ini pelanggan akan diminta untuk
memasukkan nama dan nomer telepon pelanggan. Sehingga sistem
akan langsung mengirimkan SMS ke nomer pelanggan untuk
konfirmasi booking. Pelanggan yang membalas “yes” akan langsung
mendapatkan nomer urut antrian, sedangkan yang membalas “no”
29
akan mendapatkan SMS pembatalan booking. Untuk yang tidak
membalas, system akan mengabaikannya dan otomatis booking akan
dibatalkan. Hal ini dikarenakan maksimal membalas “yes” adalah
selama 15 menit.
Diharapkan para pelanggan maksimal datang 5 menit sebelum giliran
potongnya. Dengan 3 orang barber para pelanggan tidak harus
menunggu lama untuk mendapatkan giliran potong rambut. Estimasi
potong 1 orang barber untuk 1 orang pelanggan ialah 10 menit.
Dengan servis yang singkat ini akan menjadi kelebihan bagi Maschio
yang sanggup memotong rambut pelanggan dalam waktu singkat,
Setelah selesai potong rambut dan penataan rambut, pelanggan dapat
melakukan pembayaran di kasir. Maschio memberikan dua metode
payment yaitu cash and debit. Dengan easy payment ini akan
menguntungkan parapelanggan yang tidak memiliki uang cash dapat
menggunakan kartu debitnya. Untuk langkah awal kami akan
menggunakan EDC (electronic data capture) BCA. Kami memilih
EDC BCA karena hampir semua kartu debit dari berbagai bank di
Indonesia yang menggunakan jaringan prima ataupun ATM bersama
dapat melakukan swipe atau transaksi kartu debit di EDC BCA.
30
2.4.6 People
People atau Sumber Daya Manusida (SDM) di dunia bisnis salah satu
bagian yang sangat penting. Dengan memiliki Sumber Daya Manusia
yang unggul, tentu akan memberikan kepuasan pada pelanggan. Selain
itu, SDM yang unggul akan menentukan apakah pelanggan akan
kembali lagi memakai jasa kita atau tidak.
Menurut hasil survey yang kami lakukan 9 dari 10 pria merasa lebih
nyaman apabila memotong rambut dengan barber pria. Maka pada
bisnis Maschio, SDM yang digunakan adalah para barber pria yang
telah ahli pada bidang menata rambut atau hair styling. Tidak hanya
bisa menata rambut, tapi juga bisa memberikan konsultasi mengenai
apa yang cocok dengan wajah pelanggannya. Karena servis yang
diberikan oleh Maschio adalah 10 menit, maka barber yang dicari juga
harus sangat ahli dalam bidangnya. Tidak hanya memotong tetapi bisa
memberikan saran untuk setiap pelanggan sesuai dengan trend rambut
yang sedang terjadi atau yang sedang digemari.
Founder dari Maschio pun langsung bekerja dan ikut andil langsung
dalam aktivitas bisnis Mobile Barbershop. Segala kegiatan ataupun
rencana bisnis Maschio dibuat sendiri oleh para founder dengan
melihat atau survey terlebih dahulu agar mengurangi resiko kerugian
pada bisnis Maschio.
31
2.4.7 Physical Evidence
Physical Evidence sangat berpengaruh bagi bisnis yang baru dimulai.
Keadaan lingkungan sekitar tentunya akan menjadi salah satu faktor
bagi bisnis tersebut. Pada bisnis Maschio, SDM harus pintar dan
menarik. Selain itu, lingkungan pekerjaan harus selalu bersih dan rapi
agar alat cukur selalu terjaga dan terhindar dari kuman.
2.5 Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah pengidentifikasian dalam mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan kesempatan yang ada bagi perusahaan.
Akan tetapi pada penelitian ini penggunaan SWOT adalah dipergunakan
untuk pengetahui kelebihan dan kekurangan dari founder Maschio.
Penggunaan strategi SWOT berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan
strategi dan kebijakan perusahaan, dengan demikian perencanaan strategi
harus menganalisa faktor–faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang
ada pada saat ini. SWOT merupakan kepanjangan dari kekuatan.
Menurut Rangkuti (2008, p18) “analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).” Sedangkan
menurut Kotler, Keller (2009, p89)
32
Pada penelitian kali ini SWOT digunakan untuk mendapatkan
gambaran para pemilik Maschio Barbershop yang terdiri dari tiga
kepribadian yang berbeda maka evaluasi keseluruhan dari kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman akan dijelaskan dibawah ini:
1. Strength (Kekuatan)
a. Usia Muda: Pemilik dari Maschio Barbershop yang memiliki latar
belakang Magister jurusan bisnis dengan ditunjang usia yang setara
dengan target market maka memiliki akses langsung dalam mendalami
behaviour dari target market.
b. Networking: Koneksi akan menjadi yang terpenting dalam melakukan
promosi dan branding. Dimana founder memilki koneksi luas kepada
blogger hingga selebriti social media.
c. Perbedaan Gender: Founder dari Maschio barbershop yang terdiri dari
2 wanita dan 1 pria memberikan keuntungan dalam melihat situasi
dalam sudut pandang yang berbeda diantara pria dan wanita. Maka sisi
maskulin dari Maschio barbershop dapat tetap terisi dengan
kenyamanan tempat dan servis yang lebih condong ke sisi feminim.
2. Weakness (Kelemahan)
Pengalaman: Minim pengalaman dalam dunia bisnis terutama penyediaan
jasa.
33
3. Opportunity (Peluang)
Ekspansi: Pemilik memilki koneksi keluarga dan kerabat dalam melakukan
ekspansi untuk wilayan diluar Jakarta.
4. Threat (Ancaman)
Masa depan: Dikarenakan founder dari Maschio berjumlah tiga orang, maka
memilki kemungkinan akan adanya perbedaan pendapat ataupun visi dan misi
untuk kedepannya.
Manfaat dari analisis SWOT untuk pemilik adalah untuk mengetahui
pengetahuan dan pemahaman diri sehingga mampu menganalisis apa yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam organisasi untuk
dapat saling bekerja sama dalam menutupi kekurangan satu dan yang lainnya.
2.6 Matrix TOWS
Dunia pemasaran sekarang beralih menggunakan analisa TOWS Matrix.
Penulis terlebih dulu mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor-faktor
eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing. Faktor-faktor
eksternal tersebut diantaranya adalah; cara promosi para pesaing, budaya
konsumen, daya beli masyarakat, nilai rupiah, kebijakan pemerintah, iklim
politik, perubahan sosio ekonomi, profil populasi, gaya hidup, aturan sosial,
perubahan tehnologi, dan lain sebagainya.
Matrix TOWS menghasilkan 4 pencapaian target melalui:
34
1. SO (Aggressive Strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk
mengambil kesempatan yang ada di luar. Apabila diaplikasikan ke
Maschio adalah:
a. Memberikan layanan membership untuk mendapatkan loyal customer
karena dengan ini Maschio memliki data base konsumen dan dapat
me-mantain para customer dengan berbagai macam promo.
b. Membuat inovasi potongan rambut yang dapat diakses melalui
website atapun mobile application oleh para konsumen dengan itu
Maschio memberikan nilai plus sebagai trend setter dalam urusan
rambut.
c. Memilih brand ambassador yang sesuai untuk mempromosikan
Maschio ke masyarakat luas.
2. ST (Diversification strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk
menghindari ancaman yang ada di luar.
a. Menekan biaya saat terjadi kenaikan BBM dengan melakukan
perencanaan rute perjalanan Maschio yang dapat diakses di website,
mobile applications ataupun media sosial.
b. Penggunaan SDM barber pria yang andal untuk menarik customer
dalam mencoba barbershop Maschio.
3. WO (Turn Around) : Menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk
mengurangi kelemahan internal.
a. Untuk kedepannya Maschio tidak hanya menawarkan jasa barbershop
saja akan tetapi menawarkan food & beverage. Peluang ini diberikan
35
untuk mengatasi waktu kosong saat menunggu antrian.
b. Memberikan penambahan informasi nomer urut antrian dalam mobile
application untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir.
4. WT (Defensive strategy) : Meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
a. Meningkatkan brand awareness di masyarakat tentang Maschio
dengan melakukan advertising campaign salah satunya dengan
mengikuti event besar di Jakarta.
2.7 Analisis Porter Five Forces
Menurut Porter seperti yang dikutip David (2009, p145) Model Lima
Kekuatan Porter tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri.
Intensitas persaingan antar perusahaan sangat beragam dari satu industri ke
industri lain. Menurut Porter, hakikat persaingan di suatu industri tertentu
dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan:
1. Persaingan antar perusahaan saingan (Medium)
Menjamurnya barbershop berkonsep di Jakarta memberikan industri
baru dalam masyarakat kota besar khususnya Jakarta, akan tetapi konsep
mobile barbershop masih belum ada di Jakarta. Barbershop yang ada
merupakan barbershop konvensional yang biasanya menggunakan SDM
pria sebagai barber. Key activities dari Maschio berada pada jasa dan
36
SDM. Memberikan jasa pemotongan rambut untuk pria dengan konsep
lain yaitu quick & dry service dengan menggunakan SDM terlatih
sebagai barber. Konsep inovatif produk yang diberikan Maschio diikuti
juga dengan fasilitas pelayanan mobile application yang dapat diakses
melalui website dan mobile application tidak seperti barbershop
konvensional yang hanya dapat melakukan reservasi dengan telepon.
Begitupun dengan marketing yang dilakukan oleh Maschio adalah
melalui media social yang sangat dekat dengan lifestyle pria
metroseksual.
2. Potensi masuknya pesaing baru (High)
Kemungkinan masuknya pendatang serupa dapat dikatakan tinggi
melihat dengan mudahnya konsep bisnis dapat ditiru oleh pendatang
baru. Maka dari brand awareness untuk Maschio harus tinggi di
masyarakat. Salah satu cara dengan investasi unti dalam jumlah besar
dan melakukan advertising campaign.
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti (Medium)
Hasil survei Indonesia's Hottest Insight (IHI) 2013 yang dilakukan
Gramedia Majalah menunjukkan adanya kecenderungan bagi para cowok
untuk pergi ke salon. Dari 3.000 responden pria di sembilan kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan,
Palembang, Denpasar, dan Makassar, 36 persen pria sekarang tidak malu
37
lagi datang ke jasa salon demi perawatan anggota tubuh. Akan tetapi
persaingan produk pengganti dari barbershop yaitu salon khusus pria
masih belum ada hingga saat ini. Sedangkan menurut survei sisa 74
persen pria masih merasa malu untuk sering melakukan kegiatan
perawatan di salon.
4. Daya tawar pemasok (Low)
Produk dasar yang dibutuhkan oleh Maschio adalah barber dan produk
wax pomade. Barber didapatkan melalui sekolah hairstylist sedangkan
produk pomade saat ini sudah banyak dikeluarkan oleh produsen
kosmetik pria dalam negeri hingga luar negri. Sedangkan produk wax
yang digunakan oleh Maschio adalah produk luar negeri yang sudah
memiliki banyak supplier besar di Jakarta yaitu Murray’s.
5. Daya tawar konsumen (High)
Customer segmentation dari Maschio adalah 17 – 35 tahun dengan social
class B+ to C. Sedangkan pemilihan barbershop ditentukan berdasarkan
jarak dan panjangnya antrian. Konsumen akan cepat berpindah ke
kompetitor dikarenakan dua permasalah tersebut. Begitupun dengan
harga yang ditawarkan harus dapat berkompetisi dengan barbershop
lainnya. Maka dari itu pemilihan mobile dan fasilitas reservasi online
akan memberikan solusi jarak dan antiran dengan harga yang masih
dapat dijangkau oleh konsumen.
38
Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu
suatu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan,
dan menganalisa pesaing dan posisinya serta seberapa besar kekuatan
persaingan mempengaruhi perusahaan tersebut. Dari strategi kompetitif
ini, para pemain di industry yang sama harus merniliki sasaran, peluang
dan sumber daya yang dapat menunjang posisi perusahan dalam
persaingan. Perusahaan harus mampu menentukan posisinya sehingga
dapat mempertahankan dirinya dan mampu menggunakan kekuatan-
kekuatan tersebut untuk meraih keuntungan.