Post on 27-Nov-2020
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung
kemudahan dalam mempelajari dan merancang program web yang diharapkan dapat
berfungsi secara maksimal. Program web yang mudah digunakan akan sangat
membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Berikut ini adalah
teori yang memperkuat penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menggunakan xampp sebagai server web. untuk server aplikasinya
penulis menggunakan Laravel v5, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk
server databasenya menggunakan MySQL. dan untuk menjalankan (running) web,
penulis menggunakan program web browser.
2.1.1. Sistem Informasi
Secara etimologis, sistem informasi berasal dari kata “sistem” dan
“informasi”. Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berinteraksi, saling
terkait, saling bergantung yang berfungsi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem yang efektif harus sinergis. “Sistem biasanya beroperasi di
lingkungan yang berada di luar dirinya sendiri. Sistem juga dapat didefinisikan
sebagai kombinasi antara personil, bahan, fasilitas dan peralatan yang bekerja sama
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berarti dan
dibutuhkan” (Suharyanto, Chandra, & Gunawan, 2017).
7
A. Web Site
1. Pengertian Internet
Menurut (Elissa & Mujiyana, 2014) “Internet adalah kumpulan atau jaringan
dari komputer yang ada diseluruh dunia. Internet (kependekan dari interconnection-
networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk
melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”. Pada era siber internet memiliki
akselerasi hyperekponensial yang sulit dibayangkan, sehingga membentuk sebuah
komunitas yang memanfaatkan internet secara maksimum untuk kepentingan
hidupnya salah satunya adalah untuk kepentingan berkomunikasi tanpa batas
ras, bangsa, geografi kelas dan Batasan batasan lainya”.
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang
berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga
melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan,
seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang
mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP
dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut :
a. interoperabilitas antar sistem heterogen.
b. komunikasi end-to-end berbagai jaringan berbeda, dan
8
c. operasi otomatis dan sempurna di dalam menghadapi terjadinya
kegagalan hubungan data.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford
Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di
mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan 14 secara
umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian
proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara
tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk
mengaturnya.
2. Pengertian Website
“Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan
home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika
seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengujung dapat mengklik
hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut”
(Hendrianto, 2014).
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,
video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis
apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya
dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-
ubah , dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna
9
website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website
dinamis adalah seperti Friendster dan Multiply. Dalam sisi pengembangannya,
website statis hanya bisa di update oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis
bisa di update oleh pengguna maupun pemilik.
Adapun istilah yang kita kenal dalam suatu web yaitu :
1. Web Server
“Web Server adalah tempat untuk mendapatkan halaman web dan data yang
berhubungan dengan website yang di buat, sehingga data dapat diakses dan dilihat
oleh pengguna” (Ruslianto, 2019) . Namun, web server dapat mempunyai dua
pengertian berbeda, yaitu sebagai bagian dari perangkat keras (hardware) maupun
sebagai bagian dari perangkat lunak (software). Jika merujuk pada hardware, web
server digunakan untuk menyimpan semua data seperti HTML dokumen, gambar,
file CSS stylesheets, dan file JavaScript. Sedangkan pada sisi software, fungsi web
server adalah sebagai pusat kontrol untuk memproses permintaan yang diterima dari
browser.
2. Web Browser
Menurut (Hastanti, Eka, Indah, & Wardati, 2015) “Pengertian web browser
adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan
melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”.
Dengan web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server
web. Web browser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet
browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca
halaman web di suatu computer.
B. Bahasa Program
10
Bahasa Program adalah Bahasa yang digunakan untuk menerjemah setiap
perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis Bahasa program sangat
menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak
ragam Bahasa program yang digunkan maka akan terlihat website semakin dinamis,
dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk
mendukung kualitas website.
1. Pengertian PHP
Menurut (Eva, 2015) “PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan
para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP
merupakan singkatan dari ―PHP: Hypertext Preprocessor”. PHP merupakan salah
satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat diintegrasikan
(embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang
terpisah.
Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan
integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP
adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix,
Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.
PHP mempunyai ciri-ciri khusus yaitu :
a. hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
b. kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
c. gratis untuk di-download dan digunakan.
d. kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySql,
PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
11
e. merupakan software yang bersifat open source.
f. memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem
operasi apapun, seperti : Linux, Windows, dan lain-lain.
2. Pengertian Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut (Ruslianto, 2019) “HTML adalah sebuah standar yang digunakan
secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar
Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide
Web Consortium (W3C)”. HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan
Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah
lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa)”. Dokumen HTML terdiri dari
komponen yaitu tag, elemen dan atribut. Berikut adalah penjelasan masing-masing
komponen tersebut :
a. Tag, adalah tanda awal < dan tanda akhir > yang digunakan sebagai pengapit
suatu elemen. Tag pada elemen pembuka diawali dengan tanda < dan diakhiri
dengan tanda >, sedangkan untuk elemen penutup diawali dengan tanda < dan
/ kemudian diakhiri dengan tanda >.
b. Elemen adalah penanda yang diapit oleh tag yang memiliki fungsi dan tujuan
tertentu pada dokumen HTML. Elemen dapat memiliki elemen anak dan juga
nilai. Elemen anak adalah suatu elemen yang berada di dalam elemen
pembuka dan elemen penutup induknya. Nilai yang dimaksud adalah suatu
teks atau karakter yang berada diantara elemen pembuka dan elemen penutup.
c. Atribut adalah properti elemen yang digunakan untuk mengkhususkan suatu
elemen. Elemen dapat memiliki atribut yang berbeda pada tiap masing-
masingnya. Pendefinisian nilai atribut hanya dapat dilakukan pada elemen
pembuka. Untuk elemen tag yang memiliki atribut yang sama dengan
12
induknya, namun nilai atribut tidak didefinisikan secara implisit maka nilai
atribut elemen tersebut sama dengan nilai atribut pada tag induk atau istilah
lainnya inherit. Sifat inherit tersebut tidak berlaku untuk identitas seperti
atribut id dan name.
3. Cascading Style Sheets (CSS)
Menurut (Howers, 2014) “Cascading Style Sheet (CSS) adalah salah satu bahasa
untuk mengatur tampilan dalam web yang berfungsi memisahkan antara desain
dengan content. CSS dapat ditulis untuk mendefinisikan ulang tag-tag HTML
ataupun dengan menambah atribut id dan class pada tag HTML”. CSS juga
memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan
menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula, seperti on-screen, in-print, by
voice, dan lain-lain. Sementara itu, pemilik konten web bisa menentukan link yang
menghubungkan konten dengan file CSS.
Tujuan utama CSS diciptakan untuk membedakan konten dari dokumen dan dari
tampilan dokumen, dengan itu, pembuatan ataupun pemrograman ulang web akan
lebih mudah dilakukan. Hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah
warna, ukura dan formatting. Dengan adanya CSS, konten dan desain web akan
mudah dibedakan, jadi memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada
tampilan-tampilan tertentu dalam suatu web, sehingga akan memudahkan dalam
membuat halaman web yang banyak, yang pada akhirnya dapat memangkas waktu
pembuatan web.
Fungsi utama css adalah merancang, merubah, mendisain, membentuk halaman
website (blog juga website). dan isi dari halaman website adalah tag-tag html,
logikanya css itu dapat merubah tag-tag html (yang sederhana) sehingga menjadi
lebih fungsional dan menarik.
13
4. Pengertian JavaScript
Menurut (Rival & Sukadi, 2014) “JavaScript adalah bahasa pemrograman yang
sederhana karena bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun
applet. Dengan JavaScript kita dapat dengan mudah membuat sebuah halaman web
yang interaktif”. Pada awalnya Javascript dikembangkan pada web browser
Netscape oleh Brendan Eich dengan nama Mocha, kemudian berubah menjadi Live-
Script dan pada akhirnya sampai sekarang ini menjadi Javascript.
Javascript yang pada awalnya dikembangkan pada web browser Netscape
kemudian menjadi populer di kalangan pengguna dan pengembang web.
Perkembangan Javascript menarik perhatian produsen web browser seperti Microsoft
yang kemudian mengembangkan bahasa scriptnya dengan nama JScript.
Dikarenakan masing-masing pengembang memiliki aturan dan standar yang berbeda
serta akibat dari persaingan pasar, maka pada tahun 1996 Netscape menyerahkan
Javascript pada ECMA (European Computer Manufacture Association)
Internasional, yaitu organisasi internasional nirlaba untuk dipertimbangkan sebagai
standar industri, yang kemudian oleh ECMA internasional mengeluarkan Javascript
Standar dengan nama ECMAScript.
5. Pengertian Laravel
Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis di bawah lisensi MIT,
dibangun dengan konsep MVC (model view controller). “Laravel adalah
pengembangan website berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk
meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan
14
awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan
aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu”
(Hermanto & Yusman, 2019).
C. Basis data
1. Pengertian Basis Data
Menurut (Suharyanto, 2017) “Basis data atau database adalah kumpulan data
terstruktur”. Agar dapat menambahkan, mengakses, dan memproses data yang
tersimpan dalam database komputer, dibutuhkan sistem manajemen basis data
(database management system) Dalam pengembangan perangkat lunak tradisional
yang memanfaatkan pemrosesan file, setiap kelompok pengguna menyimpan file-
file-nya sendiri untuk menangani aplikasi pengolahan datanya masing-masing. Hal
ini mengakibatkan adanya kerangkapan data atau disebut dengan redundancy.
Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat
mengakibatkan beberapa masalah.
Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis tunggal, misalnya
seperti memasukkan data pada siswa baru beberapa kali: satu kali untuk setiap file
tempat data siswa direkam. Hal ini menyebabkan duplikasi data. Kedua, ruang
penyimpanan terbuang ketika data yang sama disimpan berulang kali, dan masalah
ini mungkin serius untuk database yang besar. Ketiga, file yang mewakili data yang
sama mungkin menjadi tidak konsisten. Hal ini bisa terjadi karena update
diaplikasikan pada beberapa file tapi tidak untuk file yang lain.
Basis data yang digunakan dalam membangun program adalah :
15
1. MySQL
“MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah
lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
lisensi komersial untuk kasuskasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL” (Ismail, 2014). MySQL adalah Relational Database Management
System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General
Public License). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama
dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah
sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah
secara otomatis.
Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan
database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang
dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat
dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.
2. SQL
Menurut (Ismail, 2014) “SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database,
terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”. Keandalan suatu
sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam
melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-
program aplikasinya.
16
Dalam penggunaan SQL terdapat beberapa perintah yang berguna untuk
mengakses dan memanajemen data yang terdapat dalam database. Jenis peringah
SQL secara umum dibagi kepada tiga sub perintah, yaitu DDL (Data Definition
Language), DML (Data Manipulation Language), dan DCL (Data Control
Language). Ketiga sub perintah tersebut sangat perlu untuk dipahami bagi anda yang
ingin menguasai bahasa sql dan mahir dalam pembuatan database.
Menurut penggunaannya, perintah-perintah SQL dapat dikelompokan menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Secara Interpretasi (Interactive SQL), yaitu dengan cara memasukan perintah-
perintah SQL melalui console atau microcomputer secara langsung diproses
sehingga dapat dilihat.
b. Secara Sisip (Embedded SQL), yaitu dengan menyisipkan perintah-perintah
SQL kedalam bahasa pemrograman tertentu sehingga melihatnya dibutuhkan
media khusus yang dirancang seorang programmer.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Salah satu metode perancangan menurut Pressman yang dapat digunakan adalah
Metode Waterfall. “Nama model Ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.
Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini
adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering
dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam
Software Engineering (SE)” (Hidayat et al., 2017).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level
kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification,
17
dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support).
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada
tahap ini perlu didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini menstranslasi
keburuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat
lunak yang dihahsilkan pada tahap ini perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik. Dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
18
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maitenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat mengalami perubahan ketika
sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
mungkin dan tidak terdeteksi saat pengujian perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Dari kenyataan yang terjadi diatas sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
alurnya karena sebab berikut :
a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.
b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan secara spesifikasi di awal
jalur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasikan perubahan yang
diperlukan di akhir alur pengembangannya.
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini
telah
menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model
pengembangan perangkat lunak. Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan
pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan
selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model terjun adalah
19
struktur tahap pengembangan sistem jelas. Dokumentasi dihasilkan di setiap
pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai
dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
2.2. Teori Pendukung Program (Tools Program)
Tools program adalah peralatan pendukung sebuah website. Dalam pembuatan
website hal yang perlu diperhatikan sebelum merancang tampilan web adalah
pembuatan Struktur Navigasi, ERD (Entity Relationship Diagram) dan menjelaskan
tentang pengujian web (Black Box Testing).
A. Struktur Navigasi
Menurut (Sugiarto, 2019) “Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu
program. Menentukan struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan
sebelum membuat suatu aplikasi”. Ada 4 (empat) macam bentuk dasar dari struktur
navigasi yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi, yaitu :
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut,
yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut
urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu
halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman
sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.
Sumber : (Sugiarto, 2019)
Gambar II. 1 Struktur Navigasi Linear
2. Struktur Navigasi Hirarki
20
Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu
struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data
berdasarkan kriteria tertentu. halaman utama ini mempunyai halaman utama ini
mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman
pedukung).
Gambar II. 2 Struktur Navigasi Hirarki
Sumber : (Sugiarto, 2019)
3. Struktur Navigasi Non – Linier
Struktur navigasi Non – Linier merupakan pengembangan dari struktur
navigasi linier. Pada struktur ini diperkenalkan membuat navigasi bercabang.
Sumber : (Sugiarto, 2019)
Gambar II. 3 Struktur Navigasi Non-Linear
4. Struktur Navigasi Composite (Campuran)
Struktur navigasi composite (campuran) disebut juga struktur navigasi bebas
yang merupakan gabungan dari ketiga struktur yang ada. Struktur navigasi ini
21
biasa digunakan dalam pembuatan multimedia karena dapat memberikan
kerinteraksian yang lebih tinggi.
Sumber : (Sugiarto, 2019)
Gambar II. 4 Struktur Navigasi Composite
B. Enterprise Relationship Diagram
1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Fauzi, 2019) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model entity
relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi
yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan
seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau sehingga dapat digambarkan dengan
lebih sistematis”.
Didalam ERD terdapat komponen-komponen khusus untuk menggambarkan
elemen-elemen ERD. Anatara lain yaitu:
a. Entitas
Entitas adalah objek yang harus menampilkan beberapa kali event untuk
menjadi sebuah entitas
b. Atribut
Atribut adalah informasi dari sebuah entitas yang merupakan kata benda dan
hanya digunakan oleh organisasi yang dimasukan dalam model.
22
c. Identifier
Identifier adalah satu atau lebih atribut yang dapat menjadi identifier entitas
secara unik mengidentifikasi setiap anggota dari entitas.
d. Kardinalitas
Kardinalitas adalah hubungan antara suatu instance pada entitas dapat
berelasi dengan instance lain di instance yang berbeda
e. Modalitas
Modalitas dapat dikatakan suatu instance dari entitas anak dapat ada tanpa
suatu relasi dengan instance dari entitas induk atau tidak.
2. Derajat Relationship
Derajat Relationship menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada
hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan
entitas yangn lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas relasi yang terjadi
diantara dua himpunan entitas dapat berupa :
a. Satu ke satu (one to one), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan
begitu juga sebaliknya. Contoh :
1) Pada pengajaran privat, satu guru satu siswa.
2) Seorang guru mengajar siswa, seorang siswa diajar seorang guru.
b. Satu Ke banyak (one to Many), Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya. Contoh :
1) Dalam satu perusahaan satu bagian memperkejakan banyak pegawai.
23
2) Satu bagian memperkerjakan banyak pegawai, satu pegawai kerja dalam
satu bagian.
c. Banyak ke satu ( Many to One), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya. Contoh :
1) Dalam suatu perusahaan banyak pegawai diperkerjakan pada satu bagian.
2) Banyak pegawai diperkerjakan pada satu bagian, satu pegawai bekerja
dalam satu bagian.
d. Banyak to banyak (Many to Many), berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B
dan demikian juga sebaliknya. Contoh :
1) Dalam universitas seorang mahasiswa dapat mengambil banyak mata
kuliah.
2) Satu mahasiswa mengambil banyak mata kuliah dan satu mata kuliah
diambil banyak mahasiswa.
3. Pengertian Logical Record Structured (LRS)
Menurut (Fauzi, 2019) “LRS adalah representasi dari struktur record-record
pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. Logical Record
Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record
digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda
LRS dengan entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field
record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini
menunjukan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi
tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS
24
mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat
digunkan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dikonversikan ke LRS
metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship Diagram dan langsung
dikonversikan ke LRS.
a. Konversi ERD ke LRS, Diagram entitiy relationship diagram harus diubah ke
bentuk LRS (struktur record secara logik). Dari bentuk LRS inilah yang
nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi (tabel).
b. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah
ERD yang mengikuti pola permodelan tertentu dalam kaitannya dengan
konversi LRS.
c. Konversi LRS ke relasi (tabel) relasi atau tabel adalah bentuk pernyataan data
secara grafis 2 (dua) dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah
bentuk visual dari sebuah file dan tiap tuple dalam sebuah field atau yang
dalam bentuk lingkaran.
C. Implementasi dan Pengujian Web
1. Pengertian Implementasi
“Implementasi merupakan tahap pembangunan sistem yang berdasarkan hasil
analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Sistem akan
dibangun dimulai dari perancangan antarmuka dan pembentukan sistem basis data”
(Ruslianto, 2019).
2. Pengujian Web
“Peneliti melakukan pengujian sistem untuk melihat sejauh mana sistem
berfungsi dan berjalan dengan baik, uji coba dilakukan dengan melihat aktivitas
25
menu yang dibuat dan melakukan serangan pada web server yang akan diambil data
log untuk diujikan kedalam sistem” (Ruslianto, 2019).
Salah satu pengujian web yang bisa dilakukan adalah dengan Black Box Testing
Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari
segi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. “Black Box Testing
berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat
mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi
fungsional program” (Mustaqbal, Firdaus, & Rahmadi, 2015).
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian
kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua
fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus
dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan kasus proses login maka kasus
uji yang dibuat adalah :
a. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password)
yang benar.
b. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password)
yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya
atau keduanya salah.