Post on 09-Nov-2020
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kosep Dasar Akuntansi
Dengan sistem yang terkomputerisasi, mendorong bidang akuntansi dimulai dari
pencatatan hingga pelaporan dituntut untuk lebih cepat, akurat, dan tepat waktu.
Sehingga data yang dibutuhkan tesaji dengan lengkap dan terpercaya. Sehubungan
dengan pengolahan data akuntansi pada PT. Satya Wira Mandiri Jakarta penulis
mengambil landasan teori sebagai berikut:
A. Pengertian Akuntansi
Menurut Bahri (2016:2), “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa,
sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum”
B. Pihak Yang Menggunakan Akuntansi
Menurut Bahri (2016:2), para pengguna informasi akuntansi yaitu:
1. Investor
Penanam modal, penasihat dan pemegang saham membutuhkan informasi
untuk membantu menetukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasinya serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen.
6
2. Karyawan
Membutuhkan informasi keuangan mengenai stabilitas dan protabilitas
perusahaan dan untuk menilai kemampuan perusahaan.
3. Pemberi pinjaman
Membutuhkan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman dan
bunganya dapat di bayar pada saat jatuh tempo atau tidak
4. Pemasok
Membutuhkan informasi keuangan untuk digunakan apakah jumlah terutang
akan di bayar pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan
Informasi keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan hidup
perusahaan.
6. Pemerintah
Informasi keunagan di butuhkan untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun stastistik
pendapat nasional
7. Masyarakat
Informasi keuangan di gunakan untuk membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan.
7
C. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Bahri (2016:13-14), Persamaan Dasar Akuntansi adalah menunjukkan
bahwa aktiva sama dengan pasiva, pasiva terdiri utang dan modal. Sumber daya
ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan asset/harta/kekayaan
(assets). Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur
(supplier) dan pihak lainnya (karyawan dan pemerintah). Ekuitas (equity)
merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset perusahaan.
Menurut Bahri (2016:13-14), hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas
dapat dirumuskan kedalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equation)
sebagai berikut:
Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana liabilities
harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna bahwa
kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa assets
yang masih ada berulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.
D. Rekening
Menurut Bahri (2016:20-21), pada dasarnya rekening-rekening dikelompokkan
pada dua golongan yaitu:
1. Rekengi Riil
Rekening Riil adalah rekening-rekening yang terdapat pada laporan
keuangan neraca. Rekening Riil juga disebut dengan rekening neraca,
Assets = Liabilities + Equity
8
rekening ini adalah rekening aktiva, utang, dan ekuitas. Rekening Riil adalah
rekening nyata, artinya saldo pada akhir periode akan menjadi saldo awal
pada periode berikutnya.
2. Rekening Nominal Atau Sementara
Rekening nominal adalah rekening-rekening yang terdapadat pada laporan
keuangan laba rugi. Rekening ini terdiri dari pendapatan dan beban.
Rekening nominal dikatakan sementara karena pada akhir periode saldonya
harus di tutup atau dinolkan, sehingga pada awal periode berikutnya
rekening ini akan menunjukkan saldo nol. Penggolongan rekening dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar II.1 Penggolongan Rekening
Sumber: Bahri (2016:21
Menurut Bahri (2016:21), “Saldo normal rekening adalah saldo normal dari
masing-masing rekening dengan tujuan untuk menunjukkan keadaan secara umum saldo
dari rekening-rekening tersebut”.
Rekening Riil
Rekening Nominal
Rekening Utang
Rekening Beban
Rekening Pendapatan
Rekening-
k i
Rekening Ekuitas
Rekening Aktiva
9
Untuk lebih mudah memahami saldo normal dari masing-masing rekening dan
pengaruh sisi pencatatan jika terjadi penambahaan dan pengurangan disajikan pada table
di bawah ini.
Table II.1
Saldo normal rekening
Nama Rekening Saldo Normal Bertambah Berkurang
Nama Rekening Saldo Normal Bertambah Berkurang
Aktiva/harta Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Utang/kewajiban Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Ekuitas/ Modal Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Pendapatan/penjualan Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Beban Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Prive Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Dividen Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Laba Kredit (K) Kredit (K) Debet (D)
Rugi Debet (D) Debet (D) Kredit (K)
Sumber: Bahri (2016:22)
E. Siklus Akuntansi
Pengolahan data akuntansi sebuah perusahaan harus mengikuti standar
akuntansi keuangan yang sudah ditetapkan. Diawali dengan analisa bukti
transaksi, proses pencatatan, hingga menghasilkan laporan keuangan. Proses
tersebut dikenal dengan siklus akuntansi.
10
Menurut Thomas Sumarsan (2018:53), “Siklus akuntansi adalah tahapan-
tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan menghasilkan laporan.
Secara rinci kegiatan yang membentuk siklus akuntansi dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi
2. Berdasarkan transaksi-transaksi tersebut, perusahaan membuat (faktur
penjuala, bukti penerimaan uang dari pelanggan) atau menerima bukti
(faktur pembelian, kuitansi pelunasan pembayaran).
3. Pencatatan bukti-bukti transaksi kedalam buku harian (jurnal). Fungsi jurnal
adalah untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang terjadi secara
kronologis ke dalam perkiraan masing-masing, untuk mencatat ayat jurnal
penyesuaian, ayat jurnal penutup , dan ayat jurnal pembalik. Yang dimaksud
dengan kronologis ialah semua transaksi dicatat pada buku harian menurut
urutan tanggal terjadinya transaksi.
4. Pemindahaan bukuan (posting) dari buku harian ke buku besar sesuai
dengan perkiraan yang dirancang perusahaan.
Menurut Thomas Sumarsan (2018:53), kegiatan-kegiatan dalam
siklus akuntansi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
11
Sumber: Thomas Sumarsan (2018:53) Gambar II.2 Siklus Akuntansi
Berikut penjelasan mengenai siklus akuntansi:
1. Dokumen/Bukti Trasaksi
Menurut Thomas Sumarsan (2018:52), “Bukti Transaksi merupakan suatu dokumen-
dokumen yang sesuai dengan transaksi/kegiatan yang terjadi “. Dilihat dari sumbernya,
bukti dapat dibagi dua, yaitu bukti yang berasal dari dalam prusahaan (internal
perusahaan ) dan bukti yang berasal dari luar perusahaan (eksternal perusahaan). Bukti-
bukti yang berasal dari dalam perusahaan antara lain faktur penjualan, kuintansi
penerimaan uang dari pelanggan atau pemilik, bukti penerimaan barang, dan bukti
lainnya. Bukti yang berasal dari luar perusahaan antara lain, faktur pembelian, kuitansi
pembayaran kepada pemasok, dan sebagainya. Bukti yang diterima maupun yang dibuat
oleh perusahaan di atas disebut dokumen sumber (source document). Dalam akuntansi,
dokumen asli merupakan syarat mutlak untuk melakukan pencatatan.
12
2. Jurnal
Menurut Thomas Sumarsan (2018:68), “Jurnal atau sering disebut juga dengan
buku jurnal, merupakan buku mencatat transaksi-transkasi keuangan untuk
perusahaan”.
Buku jurnal dapat berbeda kolom pada setiap perusahaan tergantung pada
keperluan sebuah perusahaan. Akan tetapi, secara umum jurnal dapat dibedakan
menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi perusahaan. Bentuk jurnal ini terdir dari dua kolom, yaitu kolom
debit dan kolom kredit.
a. Menurtu Thomas Sumarsan (2018:69), Bentuk jurnal umum sebagai berikut:
Tabel II.2 Jurnal Umum
Kantor Akuntan Publik Henal
Jurnal Umum
Periode 30 mei 2010
(dalam satuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2010 1 Kas 111 45.000.000 -
Mei Modal Tn. Albert 311 - 45.000.000
Jumlah 45.000.000 45.000.000
13
Sumber: Thomas Sumarsan (2018-69)
b. Sedangkan buku jurnal khusus terdiri dari
1. Jurna Penjualan
Menurut Thomas Sumarsan (2018:163), “Jurnal penjualan (Sales journal)
merupakan jurnal yang digunalan untuk mencatat semua penjualan barang
dagang yang dilakukan scara kredit”.
2. Jurnal Penerimaan kas
Menurut Thomas Sumarsan (2018:165), “Jurnal Penerimaan kas (Cash
Receipt Journal) merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat semua
penerimaan kas dari berbagai transaksi yang terjadi di perusahaan, seperti
transaksi penerimaan pembayaran piutang, penjualan tunai, pembayaran
piutang dari karyawan dan transaksi penerimaan kas lainnya.”
3. Jurnal Pembelian
Menurut Thomas Sumarsan (2018:167) “Jurnal pembelian (purchases
journal) merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua pembelian
barang dagang secara kredit”.
4. Jurnal Pengeluaran Kas
Menurut Thomas Sumarsan (2018:168), “Jurnal Pengeluaran Kas (Cash
payment journal) merupakan jurnal yang dgunakan untuk mencatat semua
pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan.
14
3. Buku Besar
Menurut Thomas Sumarsan (2018:72), “Buku besar (ledger) merupakan
kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk mencatat setiap
perubahan dalam transaksi keuang”. Jumlah buku besar dalam sebuah
perusahaan tergantung dari berapa jumlah nama perkiraan yang diberikan oleh
perusahaan, semakin banyak jumlah nama perkiraan maka jumlah buku besar
semakin bannyak. Seperti contoh transaksi perusahaan yang mengakibatkan
penambahaan dan pengurangan kas. Semua transaksi ini dikumpulkan dalam satu
perkiraan yang disebut perkiraan kas.
4. Neraca Saldo
Menurut Thomas Sumarsan (2018:81), “Neraca Saldo (neraca percobaan)
merupakan sebuah daftar yang terdiri dari perkiraan-perkiraan beserta dengan
saldo-saldo sementara pada suatu saat tertentu”. Neraca saldo biasanya disusun
pada akhir periode akuntansi (baik bulanan maupun pada akhir tahun), yang
bertujuan untuk memriksa apakah jumlah saldo debit dengan saldo kredit telah
berimbang (balance) atau belum.
5. Ayat Jurnal Penyesuaian
Menurut Thomas Sumarsan (2018:93), “Jurnal Penyesuain (Adjusment Entries)
adalah untuk menyesuaikan nilai dari perkiraan-perkiraan tersebut sehingga
mencerminkan keadaan asset, liabilitas, beban, pendapatan, dan ekuitas yang
sebenarnya”. Ada dua macam keadaan dimana jurnal penyesuai perlu dibuat,
yang pertama adalah dimana suatu transaksi telah terjadi tetapi belum dicatat
15
dalam perkiran oleh perusahaan, yang kedua adalah menyangkut suatu transaksi
yang telah dicatat dalam sustu perkiraan, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk
mencerminkan keadaan sebenarnya.
6. Neraca Lajur
Menurut Thomas Sumarsan (2018:117), “Neraca Lajur (work sheet) adalah
kertas kerja yang berkolom, yang berfungsi sebagai kertas kerja untuk menyusun
laporan keuangan”. Dengan menggunakan neraca lajur, perusahaan dapat
mengurangi kesalahan pencatatan atau lupa catat sebuah transaksi adanya jurnal
penyesuaian yang harus dicatat. Di samping itu juga, neraca lajur dapat
digunakan untuk memeriksas ketetapan perhitungan yang digunakan, dan
memungkinkan penyusunan data secara logis.
7. Laporan Keuangan
Menurut Thomas Sumarsan (2018:120), “Laporan keuangan adalah laporan
media komunikasi dan pertanggung jawaban antara perusahaan dan pemiliknya atau
pihak lain yang mempunyai hubungan dengangan perusahaan tersebut”.
8. Ayat Jurnal Penutup
Menurtu Thomas Sumarsan (2018:137), “Jurnal penutup merupakan ayat jurnal
yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup perkiraan-perkiraan
nominal/sementara atau perkiraan laba rugi”. Perkiraan-perkiraan pendapatan,
beban, dan prive adalah perkiraan-perkiraaan semetara yang digunakan untuk
mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada
akun ekuitas selama suatu periode akuntansi. Dengan demikian, perkiraan-
16
perkiraan ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data untuk periode
berikutnya.
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Menurut Thomas Sumarsan (2018:263), “Neraca saldo setelah penutupan adalah
pengujian terakhir mengenai ketetapan penjurnalan dan pemindahan bukuan ayat
jurnal penyesuaian dan penutupan”. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan
bahwa buku besar berada dalam posisi untuk memulai periode akuntansi
berikutnya.
2.2 Tool Aplikasi
Dalam pengolahan data akuntansi di PT. Satya Wira Mandiri penulis
menggunakan software Zahir Accounting Versi 5.1
A. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Martinus Roberl Hutauruk (2017:23), “Zahir Accounting merupakan
software akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated sorfware)”. Sorfware zahir
accounting dibuat oleh PT. Zahir Internasional dan dibuat pertama kali pada tahun1996
dengan zahir accounting versi 1.0 kemudian dikembangkan sehingga muncul 2.0 pada
tahun 1997. Zahir accounting menjadi perhatian bagi para pengusaha yang memang
memerlukan sorfware akuntansi untuk menunjang pencatatan keuangan bisnisnya
dengan mudah, cepat, dan tepat. Seiring dengan semakin tingginya kebutuhan
perusahaan akan sortware bisnis, pengembangan sorfware dan layanan terus dilakukan
secara berkesenambungan. Selama ini, zahir telah memperoleh beberapa anugerah di
17
tingkat nasional sebagai bukti nyata kesungguhan mengembangkan mutu produk dan
layan diantaranya, penghargaan APICTA Indonesia oleh Menkominfo tahun 2002-2004,
penghargaan Presiden RI tahun 2003, penghargaan Entrprise 50 tahun 2006, juara
pertama Teknopreneur Award pada tahun 2008, dan Best Choice Award tahun 2003.
Selain itu PT. Zahir Internasional juga telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 pada
tahun 2010.
B. Modul dan Fasilitas Sorfware zahir Accounting Versi 5.1
Pada sorfware zahir accounting terdapat beberapa fasilitas modul yang dapat digunakan
oleh para pengguna, yaitu sebagai berikut:
1. Menu Data-Data
Menu data ini adalah master data dari perkerjaan yang dibuat. Menu digunakan
untuk mengolah informasi penting yang berhubunga dengan transaksi, seperti
data customer, vendor, data barang dan mata uang. Untuk menampilkan menu ini
klik Data-Data.
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.3 Menu data-data
18
Beberpa fasilitas di modul data-data :
a. Data Nama Alamat
b. Data Rekening
c. Data Produk
d. Satuan Pengukur
e. Data Proyek
f. Data Harga Tetap
g. Data Pajak
h. Data Mata Uang
2. Menu Buku Besar
Menu buku besar digunakan untuk melakukan input transaksi jurnal umum dan
untuk menampilkan buku besar rekening perkiraan. Untuk menampilkannya klik
Buku Besar
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.4 Menu Buku Besar
19
Beberapa fasilitas yang ada dimodul buku besar:
a. Data Rekening Perkiraan
b. Transaksi Jurnal Umum
c. Buku Besar
d. Daftar Transaksi Jurnal
3. Menu Penjualan
Menu penjualan digunakan untuk melakukan penginputan transaksi yang
berkaitan dengan penjualan tunai maupun kredit, piutang usaha, menampilkan
daftar dan faktur. Untuk menampilkan klik Penjualan.
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.5 Menu Penjualan
20
Beberapa fasilitas yang adadi menu penjualan:
a. Sales Order
b. Pengiriman Barang
c. Retur Penjualan
d. Daftar Piutang Usaha
e. Pembayaran Piutang Usaha
f. Pengambilan Kelebihan (kredit)
4. Menu Pembelian
Menu pembelian ini digunakan untuk mengiput transaksi yang terkait dengan
pembelian tunai maupun kredit, hutang usaha, daftar pembelian, kartu hutang
dan mencetak faktur. Untuk menampilkan klik Pembelian
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.6 Menu Pembelian
21
Beberapa fasilitas yang ada di menu pembelian
a. Purchase Order
b. Pengiriman Barang
c. Retur Pembelian
d. Daftar Hutang Usaha
e. Pembayaraan Hutang Usaha
f. Penerimaan Kembalian (Debet)
5. Menu Kas dan Bank
Menu ini digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas atau
bank, seperti transfer antar rekening kas masuk, bank, atau kas keluar. Untuk kas
atau bank yang keluar adalah transaksi diluar penginputan penerimaan
pembayaran piutang maupun pengluaran pembayaran hutang. Untuk
menampilkan klik Kas & Bank
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.7 Menu Kas & Bank
22
Beberapa fasilitas yang ada pada menu Kas & Bank:
a. Transfer Kas
b. Kas Masuk
c. Kas Keluar
d. Rekonsiliasi Bank
6. Menu Persedian
Menu ini digunakan untuk mengelola persedian sebagai aktiva perusahaan menu
ini terdapat data barang, barang keluar diluar penjualan, pembuatan proses
produksi dan stock opname. Untuk menampilkan klik Persedian
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.8 Menu Persedian
Beberapa fasilitas yang ada pada menu persedian:
a. Pemakaian atau Persedian Barang
b. Pemindahan Barang
c. Stock Opname
d. Perakitan
23
7. Menu Laporan
Menu laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan menu
sebelumnya. Untuk menampilkan klik Laporan.
Sumber: (Zamzam, Nusa, & Faiz 2016)
Gambar II.9 Menu Laporan
Beberapa fasilitas yang ada pada menu laporan:
a. Analisis bisnis
b. Laporang Keuangan
c. Laporan Penjualan dan Piutang
d. Laporan Pembelian
e. Laporan barang