Post on 31-Oct-2020
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Corporate Identity
Menurut (Diana, Jessica, & rudyat siswanto wijaya, 2016) Coporate identity
adalah: Kepribadian atau karakter perusahaan yang membedakannya dengan
perusahaan lain, baik secara internal (budaya perusahaan) maupun eksternal
(cinta perusahaan) sehingga menjadi sumber daya strategis untuk membangun
keunggulan kompetitif dan mencapai sasaran secara objektif.
Menurut (Rustan, 2017a) dalam konteks identitas perusahaan disebut dengan
identity-mix, yang terdiri dari:
1. Visual. Contohnya: logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage,
bangunan.
2. Komunikasi. Contohnya: iklan, laporan tahunan, press release, customer service,
public relation.
3. Perilaku (behavior). Contohnya: Corporate value, corporate culture, norma.
Berdasarkan pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa pembentukan
karakter pada logo dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
profesionalitasnya perusahaan. Masyarakat sangat mengapresiasi sebuah perusahaan
apabila entitas yang menjadi karakter perusahaan konsekuen dan profesional.
Corporate identity sangat berkaitan dengan nilai, filosofi, visi dan misi, bidang
industry target pasar, dan sebagainya, yang membentuk serta menentukan kesuksesan
perusahaan dimasa depan.
11
2.2. Manfaat Corporate Identity
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari corporate identity
1. Menjadi tanda pengenal suatu perusahaan.
2. Menarik investor dengan adanya identitas yang positif.
3. Membuat perusahaan dikenal oleh masyarakat luas menjadi alat promsi.
Menurut (Rustan, 2017b) menjelaskan bahwa:
Bayangkan bila kita berkenalan dengan seorang teman baru.Yang pertama kali
kita nilai adalah penampilan fisiknya, wajah, gaya, rambut, pakaian. Kedua, kita
akan menilai perkataan dan cara bicaranya, apakah sopan, tegas, santai, humoris.
Terakhir yang kita nilai adalah tingkah lakunya, apakah sopan dan menjaga
tatakrama, atau kasar dan tidak tahu aturan, apakah tingkah lakunya konsisten
dengan yang dikatakannya.
Berdasarkan poin di atas, maka disimpulkan bahwa manfaat corporate identity
sebagai pemberi identitas bagi perusahaan agar dapat dikenal oleh masyarakat.
Sebuah identitas perusahaan harus dapat memperhatikan penempatan produk yang
dijualnya berdasarkan image agar masyarakat dapat ter maindset dengan produk yang
dijual perusahaan sehingga dapat menjadi top of mind.
2.3. Pengertian Logo
Menurut (Rustan, 2017c) memberikan pengertian bahwa,“Asal kata logo dari
bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, pembicara, akal budi. Pada awalnya
yang lebih dulu populer adalah istilah logotype, bukan logo”.
Menurut Rustan (2017) memberikan pengertian bahwa:
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun1937
dan kini istilah logo lebih populer dari pada logotype. Logo bisa menggunakan
elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga
yang mengatakan logo adalah elemen gambar/ simbol pada identitas visual.
Dari dua pengertian yang dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan
perancangan logo sangat mudah dengan memberikan sentuhan bermacam elemen
seperti: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Logo sebagai identitas
12
perusahaan harus dibuat dengan memperhatikan aspek sebagai entitas perusahaan.
2.4. Jenis Bentuk Logo
Menurut (Rustan, 2017c) apapun bentuk dan cara pengkategorian logo, untuk
mudahnya kita hanya perlu mengetahui dua hal sederhana dan mendasar, berikut ini:
1. Bahwa dilihat dari segi kontruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi
tigajenis.
2. Bahwa logo apapun, semua dibentuk dari basic shapes /primitive shapes atau
‘bentuk-bentuk dasar’ (Basic shapes sendiri dibentuk dari poin dan garis).
Kemudian beberapa basic shapes, apabila saling bergabung dapat membentuk
dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf
(pada logo disebut picture mark dan lettermark).
2.4.1. Jenis Logo
1. Picture Mark dan Letter Mark
Elemen gambar dan elemen tulisan saling terpisah satu dengan lainnya. Logo ini
terdiri dari satu huruf atau lebih yang berkarakter dan memiliki peran sebagai
pengingat nama perusahaan. Logo ini paling sering digunakan oleh perusahaan karena
selalu mewakili nama perusahaan dan logo dibuat unik dan sederhana.
Source: id.wikipedia.org
Gambar II.1 Contoh Logo Picture Mark dan Letter Mark
13
2. Picture Mark
Picture Mark sekaligus Letter Mark bisa disebut gambar, bisa juga disebut
tulisan/ saling berbaur.
Gambar II.2 Contoh Logo Picture Mark sekaligus Letter Mark
2. Letter Mark
Logo ini terdiri atas elemen tulisan atau singkatan yang berdiri sendiri dari
produk atau lembaga. Pada jenis ini logo sama sekali tidak mengambil simbol atau
elemen gambar tertentu. Logo dirancang dengan cara membuat model tulisan yang
mendekati bentuk huruf yang sudah baku atau sedikit perubahan dari bentuk huruf
aslinya, serta nama entitasnya mudah dibaca.
Gambar II.3 Contoh Logo Letter Mark
2.5. Fungsi dan Tujuan Logo
Menurut (Rustan, 2017c) logo memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Identitas diri. untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain
2. Tanda kepemilikan. untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain
3. Tanda jaminan kualitas
14
4. Mencegah peniruan/pembajakan
Menurut Veronica Napoles dalam (Rustan, 2017c) mengemukakan bahwa:
Perusahaan itu bagaikan manusia. Mereka memiliki karakter pribadi, budaya
dan prinsip-prinsip. Namun bagi banyak orang, mereka terlihat dingin (kaku)
dan tidak berkepribadian. Tanpa tanda-tanda kehidupan. Identitas visual
membantu membuat mereka lebih manusiawi, dengan memberinya ‘wajah’ dan
kepribadian dalam bentuk sebuah logo.
Berdasarkan dari fungsi dan tujuannya maka penulis dapat menjadikan poin-
poin di atas sebagai referensi untuk merancang logo yang baik dan memperhatikan
aspek penting dari perancangan logo yang dibuat.
2.6. Kriteria Logo
Menurut (Rustan, 2017c) berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama
yang tidak dapat dipungkiri adalah:
1. Unik. mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus membedakan
nya dengan yang lain.
2. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka
waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama
3. Bentuk: Unik, Simpel, Fleksibel
Gambar II.4 Contoh Logo bentuk
4. Warna: Unik, Simpel, Fleksibel
15
Gambar II.5 Contoh Logo warna
2.7. Langkah Penciptaan Logo
Menurut (Rustan, 2017c) berikut ini adalah tahapan membuat logo:
1. Riset danAnalisa
Yang pertama kali dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas,
termasuk pesaingnya. Contohnya apabila entitas adalah berupa perusahaan, maka
yang diriset pertama kali adalah sektor industri, visi, misi, struktur perusahaan,
analisa pasar, target group, keunggulan dan kelemahan (analisa S.W.O.T.) dan lain-
lain.
Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Bila entitas berupa
perusahaan, contoh pertanyaannya: apakah ini untuk logo grup atau anak perusahaan,
apakah perusahaan hasil merger atau akuisisi, dan lain-lain.
Lalu mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dari brand
tersebut. Dikumpulkan dalam bentuk keywords / kata-katakunci. Keseluruhan hasil
riset dan analisa ini dirangkum dalam client brief yang akan digunakan untuk tahap
berikutnya.
2. Thumbnails
Berdasarkan cllient brief , kita membuat thumbnails yang merupakan visual
brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa kasar
16
pensil atau bolpen yang dilakukan secara manual. Sangat tidak dianjurkan
menggunakan komputer dalam tahap ini.
3. Komputer
Tahap berikutnya baru kita gunakan komputer. Beberapa thumbnails yang
berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke komputer. Entah dengan men-scan-nya lalu
diedit, atau digambar ulang menggunakan drawing software. Disarankan
menggunakan software yang berbasis vektor seperti Adobe Ilustrator atau
CorelDraw! Keduanya memang diperuntukan untuk pekerjaan seperti ini.
Tidak ada larangan bila dalam tahap ini anda ingin menggunakan efek-efek yang
ada pada drawing software untuk mengembangkan bentuk logo. Yang tidak
dianjurkan adalah bila anda mengerjakan seluruhnya dengan komputer dari sejak
tahap awal.
Atau bisa saja tahapnya bolak-balik antara komputer lalu thumbnails lagi lalu
komputer lagi dan seterusnya, yang penting dapat menghasilkan alternatif logo yang
optimal.
4. Review
Setelah terkumpul alternatif desain yang sudah diedit dan dirapihkan, tahap
selanjutnya adalah mengajukan ke klien untuk dipilih. Di tahap ini keikutsertaan klien
harus intens, bahkan dari sejak tahap awal klien harus terus aktif menyediakan data
yang diperlukan.
Desainer jangan terlalu berharap dalam pengajuan pertama ini langsung akan
terpilih satu kandidat logo. Besar kemungkinan diperlukan paket alternatif kedua,
ketiga, dan seterusnya. Bila beberapa kandidat logo telah terpilih, akan disempitkan
lagi hingga hanya tinggal satu logo andalan. Logo itu selanjutnya di-finishing agar
lebih ‘matang’ dan layak dipublikasikan.
17
5. Pendaftaran Merek
Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk
mendapatkan perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain.
Proses registrasi ini sebaiknya dimulai dari sejak saat pengajuan nama merek.
6. Sistem Identitas
Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan, sistem
warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-lain.
Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.
7. Produksi
Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal
mulai diproduksi dengan menggunakan identitas yang sudah didaftarkan/dipatenkan.
2.8. Karakteristik Logo
Menurut (Rustan, 2017c) memberikan saran bahwa,“Untuk menentukan
bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan kepribadian entitasnya, desainer sangat
dianjurkan mempelajari hbungan antara bentuk-bentuk dasar dan sifat yang
terkandung didalamnya”.
2.8.1. Arah garis dan Sifatnya
1. Garis Mendatar/Horisontal
Pasif, statis, berhenti, tenang/ tenteram, rasional, formal, basis/ dasar, dataran,
negatif/ minus, pembatalan.
18
2. Garis Tegak/Vertikal
Aktif, tinggi, agung/mulia, megah, angkuh, spiritual, kesatuan, tunggal,
kepemilikan, kekuatan, absolt, terkemuka
3. Garis Miring/Diagonal
Dinamis, bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan, pembatalan.
19
2.8.2. Bentuk Dasar dan Sifatnya
1. Lingkaran
Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak berawal dan tak
berakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan, sempurna, matahari, kehidupan
2. Segi Empat
20
Stabil, diam, kokoh, teguh, rasional, keunggulan teknis, formal, sempurna, dapat
diandalkan, kejujuran, integritas.
3. Segitiga
Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung,
harapan, terarah, progres, bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan.
2.8.3. Gestalt
Menurut (Rustan, 2017c) memberikan pengertian bahwa:
21
Gestal adalah sebuah teori psikologi yang mengatakan bahwa seseorang akan
mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai satu kesatuan
yang utuh. Dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943) bersama rekan-
rekannya, teori ini dapat menjelaskan kecenderungan persepsi yang terbentuk di
benak seseorang. Prinsip-prinsip dalam gestalt yang banyak diterapkan dalam
logo antara lain Similarity, Closure, Figure ground dan Impossiblefigure.
1. Similarity
Objek-objek yang bentuk/ elemennya sama/ mirip akan dilihat sebagai satu
kelompok tersendiri.
2. Closure
Melengkapi sebuah objek menjadi sesuatu yang utuh walau sebenarnya tidak
komplit.
3. Figure Ground
Melihat foreground objek (latar depannya) atau background-nya (latar
belakangnya), atau keduanya dapat dilihat sebagai objek.
22
4. Impossible Figure
Objek yang tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata tiga dimensi.
2.9. Identitas Visual
2.9.1. Identitas Visual
Menurut (Rustan, 2017c) di bagian ini dibahas elemen-elemen yang termasuk
dalam identitas visual:
1. Nama
Semua atribut identitas lainnya seperti logo, tipografi, warna, image dan lain-lain
dibangun dengan berpijak pada nama. Oleh karena sangat pentingnya, pencarian dan
pemilihan nama membutuhkan proses yang tidak mudah. Sebelum menentukan
nama, terlebih dahulu perlu ditentukan skenario brand architecture-nya, karena hal
itu mempengaruhi kontruksi penamaan dan identitas visual lainnya
2. Logo
Veronica Napoles, mengatakan dalam bukunya, “Perusahaan itu bagaikan
23
manusia. Mereka memiliki karakter pribadi, budaya, dan prinsip-prinsip.Namun bagi
banyak orang, mereka terlihat dingin (kaku) dan tidak berkepribadian. Tanpa tanda-
tanda kehidupan.
3. Warna
Warna juga meningkatkan brand recognition sebanyak 80%, menurut penelitian
yang dilakukan oleh University of Loyola, Chicago, Amerika. Karena itu memilih
warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas
visual.
a. Makna Logo
1) Abu-abu
a) Dapat diandalkan
b) Keamanan
c) Elegan
d) Rendah hati
e) Rasa hormat
2) Putih
a) Suci
b) Netral
c) Tidak kreatif
d) Masa muda
e) Damai
24
3) Biru
a) Laut
b) Manusia
c) Harmoni
d) Bersih
e) Tenang
4) Merah
a) Perayaan
b) Tulus
c) Nasib baik
d) Kuat
e) Energi
5) Pink
a) Musim semi
b) Rasa syukur
c) Kagum
d) Simpati
e) Feminim
6) Ungu
a) Bangsawan
b) Iri
c) Sensual
d) Spiritual
e) Kerajaan
7) Kuning
25
a) Gembira
b) Bahagia
c) Optimis
d) Tanah
e) Idealisme
8) Hijau
a) Alam
b) Kesuburan
c) Lingkungan hidup
d) Giat
e) kesehatan
9) Orange
a) Kebahagiaan
b) Kehangatan
c) Panas
d) Keseimbangan
e) sukses
4. Tipografi
Samahal nya dengan warna, tipografi yang dibahas dalam hal ini ada dua macam,
yaitu tipografi dalam logo (letter marks), dan tipografiyang digunakan dalam media-
media aplikasi logo (corporate typeface/ corporate typography).
Karena memiliki fungsi yang berbeda, karakteristik huruf yang digunakan pada
letter marks dengan corporate typeface juga berbeda. Misalnya bila sebuah logo
menggunakan jenis huruf Futura, bukan berarti corporate type face-nya harus
26
menggunakan huruf Futura juga.
Pada letter marks, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam logo, maka
jenis huruf-nyapun harus unik. Biasanya jenis huruf letter marks dirancang khusus atau
menggunakan jenis huruf yang sudah ada namun diubah bentuknya.
Sedangkan corporate typeface lebih bertujuan untuk menjaga kesatuan desain/
unity antar media-media/ aplikasi desain perusahaan. Juga memiliki fungsi-fungsi
tipografi pada umumnya, yaitu penyampai informasi yang harus nyaman dibaca
dengan segala kriteria-kriterianya (legible, readable, dan lain-lain).
Menurut (purnama, 2015) memberikan pengertian bahwa:
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan
huruf, alfabet, aksara, abjad, font, atau type. Implementasinya mencakup
berbagai media desain grafis, baik media cetak maupun media elektronik.
Tipografi sudah menjadi bagian penting dalam ilmu desain grafis atau desain
komunikasi visual. Eksistensinya di Indonesia seiring dengan lahirnya
pendidikan desain grafis di Indonesia, yaitu sejak berdirinya jurusan desain
grafis di Institut Teknologi Bandung pada tahun1972.