Post on 26-Jun-2020
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Corporate Identity
Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai
penanaman citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas
perusahaan berdasarkan filosofi organisasi terwujud dalam budaya perusahaan
yang berbeda. Identitas mencerminkan kepribadian sebuah perusahaan dan dari
sinilah branding perusahaan tercipta. (Noviaji, 2013)
Menurut Rustan (2013 : 15-16). Salah satu bentuk penggunaan Komunikasi
Visual adalah corporate identity, sehingga sejarah dari corporate identity ini
tidak akan bias lepas dari sejarah komunikasi visual yang di gunakan manusia.
Rustan (2013 :54). Menjelaskan bahwa tujuan dari identitas adalah
meningkatkan brand awareness dan brand image yang positif di benak
masyarakat. Identitas yang di tampilkan dengan konsisten akan memberikan
gambaran pada public bahwa perusahaan tersebut konsekuen dan profesiaonal.
Sebuah logo apabila diterapkan pada papan nama, amplop, nota, seragam
karyawan, stiker, mobil boks, maupun material promosi lainnya disebut sebagai
corporate identity.
Perusahaan yang bergerak dibidang produk maupun jasa membutuhkan
suatu citra yang positif, yang sesuai dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Dalam pembentukan citra perusahaan di masyarakat maka perlu dirancang
9
corporate identity yang efektif untuk menyampaikan tujuan serta pesan
perusahaan
2.1.1. Fungsi dan Manfaat Corporate Identity
Menurut Rustan (2013:61) menjelaskan bahwa selain berfungsi sebagai
identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai fungsi-fungsi lain,
antara lain:
a. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan. Sebuah corporate
identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan tersebut,
bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di masa yang akan
datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat
mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.
b. Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.
Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut
akan dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih
menerima karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-
benar cocok dengan mereka.
Dari dua poin diatas penulis menyimpulkan bahwa manfaat dari corporate
identity sangat penting untuk tercapainya visi dan misi perusahaan dalam
memperkenalkan produk mereka, dengan merancang corporate identity yang baik
akan berdampak positif pada perusahaan dan juga konsumen.
10
2.2. Teori logo
Rustan (2013:12-13) memaparkan bahwa kata logo berasal dari bahasa
Yunani yaitu logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Logo
berawal dari istilah logotype yang pertama kali muncul tahun 1810-1840 dan
diartikan sebagai tulisasn nama entitas (objek) yang di desain secara khusus
dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu bahkan
tulisan dan gambar berbaur menjadi satu.
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa logo adalah sebuah
simbol dan gambar yang merupakan elemen penting dari identitas perusahaan.
Logo sebagai identitas diri atau tanda kepemilikan yang fungsinya untuk
membedakan identitas milik orang lain. Penulis merancang ulang corporate
identity Syaz sebagai identitas visual perusahaan yang mampu membedakannya
dengan perusahaan lain. Secara visual, corporate identity yang akan dirancang
harus sesuai dengan prinsip/kaidah logo yang baik serta mampu menampilkan
image perusahaan yang ingin dibentuk.
2.2.1 Jenis Bentuk Logo
a. Menurut Kuwayama dalam Rustan (2013:22) mengategorikan logo
menjadi 4 jenis yaitu:
1) Alphabet(berbentuk huruf)
Gambar II.1 Contoh jenis logo Alphabet
11
2) Symbols, Numbers (lambang,angka)
Gambar II.2 Contoh jenis logo Symbol dan Number
3) Conrete Forms (bentuk yang serupa dengan obyek aslinya)
Gambar II.3 Contoh jenis logo Conrete Froms
4) Abstract Form (bentuk abstrak)
Gambar II.4 Contoh jenis logo Abstract Form
2.2.2 Fugsi dan Tujuan Logo
a. Menurut Rustan (2013:12) fungsi logo diantaranya:
1) Identitas diri.
2) Tanda kepemilkan.
3) Tanda jaminan kualitas.
4) Mencegah adanya peniruan atau pembajakan.
12
b. Menurut Rustan (2013:54) Menjelaskan bahwa tujuan dari identitas
adalah meningkatkan brand awareness dan brand image yang positif di
benak masyarakat. Identitas yang di tampilkan dengan konsisten akan
memberi gambaran pada public bahwa perusahaan tersebut konsekuen
dan professional.
Dari fungsi, tujuan dan kriteria logo diatas dapat memberikan gambaran
penulis untuk membuat logo yang baik, unik, mudah diingat dan mudah di
asosiasikan dengan perusahaan.
2.2.3 Langkah Proses Penciptaan Logo
Menurut Rustan, ( 2013:2) menjelaskan bahwa “Mendesain logo yang
efektif sebagai suatu identitas perusahaan bukanlah perkara yang mudah yang
dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau hari. Merasa punya bakat dan taste
yang baik saja tidaklah cukup. Diperlukan sejumlah tahapan pekerjaan dan
pengetahuan pendukung.”
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan sebuah
logo memerlukan sebuah riset dan analisa brand yang tepat. Karena pengenalan
yang mendalam akan karakteristik sebuah brand menjadi landasan dari rancangan
logo sebuah perusahaan.
Selain mengenal seluk beluk perusahaan, perancangan sebuah logo juga
tidak lepas dari proses pemahaman simbol, yakni karakteristik bentuk, tipografi,
pengetahuan tentang gestalt, kecenderungan optis mata manusia, karakteristik
warna, pengetahuan tentang media, pengetahuan di bidang produksi cetak dan
masih banyak lagi pengetahuan tambahan yang diperlukan.
13
Terdapat beberapa tahapan yang biasa digunakan oleh desainer untuk
mendesain sebuah logo. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk memperoleh sebuah
desain logo yang benar-benar menggambarkan entitas dari perusahaan yang
bersangkutan.
Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui oleh desainer
untuk menciptakan logo perusahaan yang berkualitas menurut Rustan (2011:36)
adalah
1. Riset dan Analisa
Riset dan Analisa adalah hal paling pertama yang dilakukan oleh seorang
desainer logo dalam membuat sebuah logo tentunya.Kegiatan ini dilakukan
dengan cara mencari fakta-fakta tentang entitas dari perusahaan yang akan
dibuatkan logonya, dan tidak lupa juga entitas dari pesaingnya. Contoh
mudahnya, jika entitasnya adalah perusahaan, maka anda harus mencari tahu
sektor industrinya, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target group,
keunggulan atau kelemahan dari entitas tersebut. Mencari alasan serta tujuan
dari pembuatan logo pun harus anda lakukan. Bisa saja logo yang dibuat
adalah logo untuk grup, anak perusahaan atau lainnya. Semua informasi yang
dibutuhkan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan wawancara khusus.
Hasil riset dan analisa dapat dirangkum dalam creative brief yang sangat
dibutuhkan dalam pengerjaan pada tahap berikutnya.
2. Thumbnails
Thumbnails merupakan visual brand storming atau cara pengembangan
ide melalui visual yang berupa sketsa-sketsa kasar dengan menggunakan
pensil atau ballpoint yang dibuat secara manual tanpa bantuan komputer.
14
Sering kali desainer pemula langsung menggunakan komputer dan
melewatkan tahapan ini. Mereka tidak menyadari bahwa saat memvisualkan
konsep, kita harus juga memikirkan cocok tidaknya gambar dengan pesan
yang ingin disampaikan, bagaimana supaya logo mampu menarik perhatian
dan mudah diingat. Konsentrasi kita akan terbagi dalam banyak hal ketika
langsung membuatnya dengan komputer. Selain harus fokus pada hal-hal
diatas, kita juga harus membagi fokus kita dengan mengoperasikan mouse,
prosesor, memori, harddisk, operating system, software, vga, monitor dan hal
lainnya. Sedangkan jika menggambar secara manual, fokus kita hanya terbagi
dengan pensil dan kertas. Dengan kata lain, jika menggunakan kertas maka
seolah mengambil benda dengan tangan kita secara langsung. Tetapi, dengan
menggunakan komputer maka seperti mengambil benda dengan
menggunakan robot atau alat bantu lain. Selain harus mengontrol tangan, kita
juga harus mengoprasikan robot.
3. Komputer
Tahap selanjutnya adalah membuat desain menggunakan komputer.
Thumbnails- Thumbnails yang telah anda gambar, dapat anda pilih mana yang
lebih bagus dan desain dengan menggunakan komputer. Dengan demikian,
anda tidak akan membuang banyak waktu. Pada tahap ini anda bisa saja
menambahkan efek-efek lain untuk memperindah logo anda namun tetap
tidak keluar dari jalur creative brief dan juga tidak membuat logo yang sangat
berbeda dengan apa yang telah ada pada thumbenails karena itu berarti anda
merancang semuanya dari awal.
15
4. Review
Setelah semua alternatif desain yang dibuat dengan komputer selesai,
tahap selanjutnya adalah dengan mengajukannya kepada klien dan
memberikannya kesempatan untuk memilih. Kemungkinan, dalam
penyerahan tahap pertama ini desain logo yang anda buat tidak begitu disukai
oleh klien. Maka dari itu, anda dapat mengajukan 3 alternatif pilihan logo.
Jika terlalu banyak, dikhawatirkan klien anda justru akan sulit untuk
menentukan logo mana yang dia sukai.
5. Pendaftaran Merek
Setelah logo yang anda buat selesai dibuat, maka logo tersebut dapat
didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Departemen
Hukum dan HAM untuk melindungi karya yang telah anda buat supaya tidak
di salah gunakan oleh pihak lain.
6. Sistem Identitas
Pada tahap ini desainer menentukan atribut lain seperti logo turunan,
system warna, system tipografi, system penerapan logo pada berbagai media
dan hal-hal lainnya. Semua hal tersebut dapat anda rangkum dalam system
identitas.
7. Produksi
Berdasarkan pedoman system identitas, berbagai media internal dan
eksternal dapat mulai diproduksi dengan identitas yang telah didaftarkan.
2.3 Teori Warna
Menurut Anggraini (2014:37) menyimpulkan bahwaWarna merupakan
Unsur penting dalam objek desain. Warna juga dapat menampilkan identitas atau
citra yang ingin disampaikan, baik dalam menyampaikan pesan atau membedakan
16
sifat secara jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik
perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra perusahaan dan lainnya.
Makna warna menurut Anggraini (2014:38) adalah sebagai berikut:
Merah
Agresivitas. keberanian,
semangat, percaya diri,
gairah, kekuatan, dan
vitalitas.
Pink
Lembut, menenangkan, cinta,
kasih sayang dan feminim.
Orange
Sosialisasi, kehangatan,
segar, keceriaan,
keseimbangan, semangat
dan energi.
Ungu
Spiritual, mistis, misterius,
menarik perhatian,
kekayaan dan
kebangsawanan.
Kuning
Persahabatan, optimisme,
santai, gembira, harapan,
toleran, menonjol dan
eksentrik.
Coklat
Kenyamanan, anggun,
kesejahteraan dan elegan.
Hijau
Alam, kehidupan, fertilitas,
sehat dan natural.
Abu-Abu
Kesederhanaan, intelek,
futuristik dan millenium.
Biru
Keharmonisan, kesan lapang,
kesetiaan, ketenangan,
sensitif dan kepercayaan.
Hitam
Kuat, percaya diri,
perlindungan, maskulin,
elegan, dramatis dan
misterius.
Gambar II.5 Filosofi Warna
2.4 Teori Tipografi
Menurut Rustan (2013:78) bahwa tipografi pada identitas visual
terbagi menjadi 2 macam, yaitu tipografi dalam logo (letter mark) dan
17
tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate
typeface/corporate typhography)
1) Letter Mark merupakan keunikan menjadi hal yang paling utama
dalam logo, maka jenis hurufnya harus unik. Biasanya huruf letter
mark dirancang khusus untuk menggunakan jenis huruf yang sudah
ada namun di ubah bentuknya.
2) Corporate Typeface banyak menggunakan jenis huruf yang sudah
beredar dipasaran, tetapi tidak sedikit perusahaan besar yang
merancang sendiri hurufnya. Tujuannya untuk menyesuaikan
dengan kepribadian perusahaannya, mempertahankan keunikan dan
konsistensi corporate identity sampai ke elemen-elemen terkecil.
2.5 Teori Brand Awarness
Menurut Putri, (2013:24) mendefinisikan bahwa kesadaran merek
(brand awareness) adalah langkah awal ketika membangun sebuah merek
produk. Dikarenakan brand awareness adalah proses bermula dari perasaan
seorang konsumen terhadap ketidaktahuan akan suatu merek itu hingga yakin
bahwa merek itu adalah hanya satu dalam kelas produk tertentu. Apabila
sebuah merek dapat merebut perhatian tetap dalam pikiran konsumen, maka
merek tersebut akan sulit digantikan oleh merek lain sehingga konsumen akan
tetap mengingat merek yang telah diketahui walaupun sering ditawarkan oleh
para penyedia jasa dengan merek yang berbeda dengan merek sebelumnya.
Menurut Putri (2013:4-5) Meningkatkan kesadaran adalah suatu
mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi
persepsi dan tingkah laku. Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir
18
dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah. Peran brand awareness dalam
keseluruhan brand equity tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran
yang dicapai oleh suatu merek. Tingkatan kesadaran merek secara berurutan
dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi sebagai berikut:
1. Tidak Menyadari Merek (Unware of Brand)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran
merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek. Pada
tahap ini merupakan tahap dimana suatu produk yang diciptakan oleh suatu
perusahaan baru diproduksi dan diperkenalkan kepada pihak konsumen. Oleh
karena itu pihak konsumen masih dalam kondisi tidak menyadari akan merek
pada produk tersebut.
2. Pengingatan Kembali Terhadap Merek (Brand Recall)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan
seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal
ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda
dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan
merek tersebut. Kondisi seperti ini lebih kepada interaksi antara salah satu
konsumen dengan konsumen lainnya, atau dapat dikatakan sebagai interaksi
dari mulut ke mulut (Word of Mouth).
3. Pengenalan Merek (Brand Recognition)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat
pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian. Pada tahap
pengenalan merek, pihak produsen melakukan kegiatan promosi. Dengan
19
alasan untuk lebih memperkenalkan produk yang baru diproduksi kepada
pihak konsumen.
4. Puncak Pikiran (Top of Mind).
Apabila seseorang bertanya secara langsung tanpa diberi bantuan
pengingatan dan ia dapat menyebutkan suatu nama merek, maka merek yang
paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan
kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang
ada dalam benak konsumen.
Gambar II.6 Tingkatan Brand Awareness
2.6 Teori Bentuk
"Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan
kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan
antara bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya".
(Rustan, 2013:46).
Menurut Anggraini (2014:35) mengemukakan bahwa:
Secara visual, bentuk logo dapat didesain dengan berbagai aturan berikut
ini. Pertama logotype, ditulis menggunakan olahan tipografi yang khas,
unik dan juga konsisten. Kedua initials, Mengubah huruf pertama dari
nama brand dengan unik, menarik, tapi tetap bermakna dan sesuai. Ketiga
pictoral visual, representasi objek untuk menggambarkan citra perusahaan,
jasa atau organisasi. Keempat abstrack visual, menggunakan olahan visual
yang abstrak.
20
Beberapa hubungan arah garis, bentuk dasar dan sifatnya menurut Rustan
(2013:46-47), sebagai berikut:
1. Hubungan Arah Garis dan Sifatnya
Garis Mendatar atau Horizontal.
Pasti, statis, berhenti, tenang/tentram, rasional, formal,
basis/dasar, dataran, negatif/minus, pembatalan.
Garis Tegak atau Vertikal.
Aktif, tinggi, agung/mulia, megah, angkuh, spiritual, kasatuan,
tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut, terkemuka.
Garis Miring atau Diagonal.
Dinamis, bergerak, mengarah, informal, tidak stabil, larangan,
pembatalan.
Gambar II.7 Arah Garis dan Sifat
2. Hubungan Bentuk Dasar dan Sifatnya
Lingkaran.
Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak
berawal dan tak berakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan,
sempurna, matahari, kehidupan, semesta.
Segi Empat.
Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, keunggulan teknis,
formal, sempurna, dapat diandalkan, kejujuran, integritas.
Segitiga.
Stabil, diam, kokoh, megah, teguh, rasional, tritunggal, api,
kekuatan, gunung, harapan, terarah, progress, bernilai, suci,
sukses, sejahtera, keamanan.
Gambar II.8 Hubungan Bentuk dan Sifatnya