Post on 06-Feb-2016
description
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Alat Plambing
2.1.1 Pengertian Alat Plambing
Plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemasangan pipa dengan peralatannya didalam gedung atau gedung yang
berdekatan yang bersangkutan dengan air hujan, air buangan dan air minum
yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan.
Istilah alat plambing digunakan untuk semua peralatan yang dipasang didalam
maupun diluar gedung, untuk menyediakan ( memasukkan ) air dingin atau air
panas, dan untuk menerima ( mengeluarkan ) air buangan. Atau secara singkat
dapat dikatakan senua peralatan yang dipasang pada :
a. Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air
b. Ujung awal pipa, untuk membuang air buangan
2.1.2. Fungsi Peralatan Plambing
Fungsi peralatan plambing adalah :
a. Untuk menyediakan air bersih ( air dingin dan air panas ) ke tempat-tempat
yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup ( Sistem Penyediaan Air
Bersih ).
b. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan
bagian penting lainnya ( Sistem Penyediaan Air Buangan ).
c. Menyediakan air untuk memenuhi sistem pemadam kebakaran dalam suatu
gedung yang direncanakan.
2.1.3 Jenis Peralatan Plambing
Jenis peralatan plambing dalam artian khusus meliputi :
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk pembuangan dan ven
3
Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan-peralatan tersebut diatas, istilah
“peralatan plambing” sering kali digunakan mencakup :
a. Peralatan pemadaman kebakaran.
b. Peralatan pengolah air kotor atau tangki septic ( septic tank ).
c. Peralatan penyediaan gas.
d. Peralatan dapur.
e. Peralatan untuk mencuci ( laundry ).
f. Peralatan pengolah sampah
g. Bebagai instalasi pipa lainnya.
2.1.4 Kualitas Alat Plambing
Bahan yang digunakan sebagai alat plambing harus memenuhi syarat-syarat
berikut :
a. Tidak menyerap air
b. Mudah dibersihkan
c. Tidak bekarat dan tidak mudah aus
d. Relatif mudah dibuat
e. Mudah dipasang
Bahan yang banyak digunakan adalah porselen, besi, baja yang dilapisin
email, berbagai jenis plastik, dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plambing
yang tidak atau jarang terkena air, bisa menggunakan bahan kayu.
Perlengkapan sistem plambing harus dibuat dari bahan yang disetujui, bebas
dari cacat, direncanakan dan dipasang sedemikian rupa sehingga dapat
bertahan lama tanpa memerlukan perbaikan maupun penggantian peralatan
secara menyeluruh dan mudah dalam pemeliharaan.
Sebelum pemasangan dilakukan, peralatan harus dipasang sesuai dengan
petunjuk dari pabrik yang memproduksi alat plambing mengenai
pengangkutan, pemasangan, pemeliharaan dan cara penggunaan barang yang
dibuatnya, sehngga kualitas alat lambing tidak berkurang karena kerusakan
ketika pengangkutan, pemasakan karena salah pasang.
4
2.2. Sistem Penyediaan Air Bersih
2.2.1 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih
Prinsip dasar dari penyediaan air bersih adalah menyediakan air bersih yang
memenuhi standar baku air bersih dengan beracuan pada standar maupu
peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, kualitas air harus diperhatikan baik
secara fisik, kimiawi dan biologi.
2.2.2 Kualitas Air
Tujuan utama dari sistem plambing adalah menyediakan air bersih yang dapat
mencukupi kebutuhan air dalam suatu gedung. Dalam hal ini, air bersih yang
disediakan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Banyak Negara
mempunyai standar kualitas air yang berbeda-beda, tetapi perbedaan standar
air tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk Negara Indonesia memakai standar
yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Satandar Nasional Indonesia No. 01-
1220-1987 tentang Air Minum dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Ketentuan kualitas air adalah sebagai berikut :
a. Hanya air yang memenuhi persyaratan air minum yang boleh dialirkan ke
alat plambing dan perlengkapan plambing yang dipergunakan untuk
minum, masak, pengolahan makanan, pengalengan atau pembungkusan,
pencucian alat makan dan minum, alat dapur atau untuk keperluan rumah
tangga sejenis lainnya.
b. Air bersih yang tidak memenuhi persyaratan air minum hanya dibatasi
untuk kloset, peturasan dan alat plambing serta perlengkapan lainnya
yang tidak memenuhi persyaratan air minum. Semua kran dan alat yang
dialiri air yang tidak memenuhi persyaratan air minum harus diberi tanda
dengan jelas bahwa air tersebut membahayakan kesehatan.
5
c. Jet washer atau perangkat pembersih lainnya atau pancuran yang
dipasang pada kloset dan peturasan untuk membersihkan bagian badan
harus dialiri dengan air yang memenuhi persyaratan air minum.
d. Semua kran untuk wudhu harus dialiri dengan air yang memenuhi
persyaratan air minum.
Ketentuan sumber air minum adalah sebagai berikut :
a. Bangunan yang dilengkapi dengan sistem plambing harus mendapat air
minumyang cukup dari saluran air minum kota. Bila penyambungan
tersebut tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya saluran air minum
kota atau karena sebab lain, maka harus disediakan sumber air lain yang
memenuhi persyaratan air minum.
b. Tiap persil berhak mendapat sambungan dari saluran air minum kota.
Untuk gedung-gedung yang dibangun didaerah yang mana tidak tersedia
fasilitas penyediaan air minum untuk minum, seperti tempat terpencil
dipegunungan atau dipulau, penyediaan air akan diambil dari sungai, air
tanah dangkal atau dalam dan sebagainya. Dalam hal demikian,air baku
tersebut haruslah diolah terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan agar
dicapai standar kualitas air yang berlaku.
2.2.3 Pencegahan Pencemaran Air Bersih
Sistem penyediaan air dingin meliputi beberapa peralatan seperti tangki air
bawah tanah, tangki air diatas atap, pompa-pompa, perpipaan dan
sebagainya.Dalam perlatan ini, air minum harus dapat dialirkan ketempat
tempat yang dituju tanpa mengalami pencemaran. Pencegahan pencemaran
lebih ditekankan pada system penyediaan air dingin, dan ini adalah faktor
terpenting di tinjau dari segi kesehatan. Walaupun demikian, pencemaran
adalah suatu kejadian yang dapat dengan mudah terjadi dibagian manapun.
Hal-hal yang dapat menyebabkan pencemaran antara lain adalah :
a. Masuknya kotoran, tikus, serangga kedalam tangki.
6
b. Terjadinya karat dan rusaknya bahan tangki dan pipa.
c. Terhubungnya pipa air minum dengan pipa lainya.
d. Tercampurnya air minum dengan air dari jenis kualitas air yang berbeda.
e. Aliran balik ( back flow ) air dari jenis kualitas lain kedalam pipa air
minum.
f. Terjadinya kerusakan pada alat saniter.
Untuk mencagah terjadinya pencemaran air bersih dalam sistem plambing
maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Larangan hubungan pintas
b. Yang dimaksud hubungan pintas ( cross connection ) dalam sistem
plambing adalah hubungan fisik antara dua sistem pipa yang berbeda,
satu system pipa untuk air minum dan system pipa lainnya berisi air yang
tidak diketahui atau diragukan kualitasnya, dimana air akan dapat
mengalir dari satu sistem pipa ke sistem pipa lainnya.
c. Pencegahan aliran balik
d. Aliran balik atau ( back flow ) dapat terjadi apabila ada efek siphon balik (
back siphonage ). Efek siphom balik tersebut timbul karena ada tekanan
negatyif pada pipa. Pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan cara
menyediakan celah udara antara keran air dengan bak penampung air dan
memasang alat pencegah aliran balik.
e. Pencegahan terhadap pukulan air
f. Pukulan air terjadi apabila aliran air dalam pipa dihentikan secara
mendadak oleh keran air atau katup, tekanan air pada sis atas (upstream)
akan meningkat sehingga menimbulkan gelombang tekanan balik dengan
kecepatan tertentu, dan kemudian dipantulkan kembali ke tempat semula.
Pukulan air tesebut dapat mengakibatkan kebocoran, kerusakan pada
peralatan plambing , getaran pada sistem pipa, patahnya pipa sehingga
peralatan plambing tidak dapat bertahan lama.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah pukulan air adalah :
a. Menghindarkan tekanan kerja yang terlalu tinggi.
7
b. Menghindarkan kecepatan aliran yang terlalu tinggi
c. Memasang rongga udara atau alat pencegah pukulan air.
d. Menggunakan dua katup bola pelampung pada tangki air.
Sampai saat ini sistem penyediaan air bersih terdiri dari empat macam, yaitu:
1) Sistem Sambungan Langsung.
Dalam sistim ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung
dengan pipa utama penyediaan air bersih perkotaan, misalnya pipa utama
dari Perusahaan Air Minum.
2) Sistem tangki atap
Dalam sistim ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah
dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah,
kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang diatas
atap atau diatas lantai tertinggi bangunan dan dari tangki atas tersebut air
didistribusikan ke seluruh bangunan.
Sistem tangki atap ini digunakan karena alasan-alasan berikut:
1. Selama airnya digunakan,perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plumbunghampir tidak berarti.Perubahan tekanan ini hanyalah akibat
perubahanmuka air dalam tangki atap.
2. Sistem pompa yang menaikan air ketangki atap bekerja secara
otomatik dengancara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali
kemungkinan timbulnya kesulitan.Pompa biasanya dijalankan dan
dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap.
3. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan system
lainnya misalnya tangki tekan.
Hal terpenting dlam sistem tangki atap ini adalah menentukan letak tangki
atap tersebut, apakah dipasang di dalam langit-langit, atau diatas atap atau
dengan suatu konstruksi menara yang khusus. Penentuan ini harus
didasarkan atas jenis alat plumbing yang dipasang pada lantai yang
tertinggi bangunan dan yang menuntut tekanan kerja tertinggi.
8
3) Sistem tangki tekan
Sistem ini diterapkan jika air yang telah ditampung dalam tangki bawah
(seperti halnya pada sistem tangki atap), dipompakan kedalam suatu bejana
(tangki) tertutup sehingga udara didalamnya terkompresi.air dari tangki
tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara
otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup atau
membuka saklar motor listrik penggerak pompa dan pompa berhenti bekerja
jika tekanan tangki mencapai batas maksimum dan bekerja kembali setelah
tekanan mencapai batas minimum. Daerah fluktuasi tekanan ini antara 1,0-1,5
kg/cm2.
Kelebihan-kelebihan sistem tangki tekan antara lain :
1. Lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu menyolok
disbanding dengan tangki atap.
2. Mudah perawatannya karena dapat dipasang di dalam ruang mesin
bersama pompa-pompa lainnya.
3. Harga awal lebih rendah dibandingkan tangki atap.
Kekurangan-kekurangan sistem tangki tekan adalah :
1. Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 akan dapat menimbulkan
fluktuasi aliran air yang cukup berarti pada alat plumbing
2. Dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, diharuskan untuk
menambah udara secara periodik.
3. Sistem tangki tekan dapat dianggap sebagai sistem pengaturan otomatis
pompa penyediaan air bukan sebagai sistem penyimpanan air.
4. Karena jumlah air yang disimpan sangat kecil memungkinkan pompa akan
sering bekerja.
4) Sistem tanpa tangki
Sistem ini, air langsung dipompakan ke dalam sistem distribusi bangunan dan
pompa mengisap air langsung dari pipa utama. Sistem ini dilarang karena
dapat mempengaruhi distribusi air selanjutnya.
Ada dua macam pelaksanaan sistem ini, dikaitkan dengan kecepatan putaran
pompa,yaitu:
9
a. Sistem kecepatan putaran konstan, pada prinsipnya sistem ini menerapkan
sambungan parallel beberapa pompa identik yang bekerja pada kecepatan
putaran konstan. Satu buah pompa selalu bekerja sedangkan pompa lain
bekerja secara otomatik.
b. Sistem kecepatan putaran variable. Pada sistem ini laju aliran air yang
dihasilkan oleh pompa diatur dengan mengubah kecepatan putaran
pompa secara otomatik, oleh suatu alat yang mendeteksi tekanan dan laju
aliran air keluar dari pompa ini.
Secara singkat dapat disimpulkan ciri-ciri sitem tanpa tangki sebagai berikut :
1. Mengurangi kemungkina pencemaran air minum karena menghilangkan
system tangki bawah dan system tangki atas.
2. Mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan
udara relative singkat.
3. Mengurangi beban struktur bangunan.
4. Untuk komplek perumahan dapat menggantikan menara air.
5. Penyediaan air sepenuhnya tergantung pada sumber daya.
6. Pemakaian daya lebih besar dari system tangki atap.
7. Harga awal tinggi karena system pengaturannya.
2.2.4 Sistem Plambing Air Bersih
2.2.4.1 Perlengkapan Alat Plambing
Dalam merencanakan suatu system perpipaan dalam gedung, perlu diketahui
perlengkapan alat plambing. Beberapa perlengkapan alat plambing, antara
lain:
a. Gate valve, berfungsi apabila terjadi kerusakan/ perawatan pada pipa
cabang tidak perlu mematikan seluruh instalasi.
b. Check valve, sebagai katup aliran searah berfungsi untuk mencegah
pukulan air.
c. Globe valve, berfungsi untuk mengatur dan mematasi laju aliran pada
pipa cabang.
10
d. Flush valve, disebut juga katup gelontor yang bias digunakan pada kloset
atau peturasan.
2.2.4.2 Peralatan Sanitair
Peralatan sanitair pada umumnya terbuat dari bahan keramik atau teraso (yang
pemeliharaannya tidak sulit). Bahan keramik lebih disukai karena biaya
pembuatan murah dan ditinjau dari segi sanitasi baik. Beberapa jenis peralatan
sanitair adalah:
a. Kloset
Tipe wash out, yaitu jenis kloset duduk. Kerugian dari tipe ini adalah
penggelontoran seringkali tidak bersih sehingga menimbulkan bau
yang tidak sedap.
Tipe wash down, tipe ini memiliki konstruksi sedemikian dimana
kotoran kotoran yang jatuh langsung atau tidak masuk dalam air sekat.
Tipe ini lebih baik disbanding tipe wash-out.
Tipe siphon, dirancang dengan menunda aliran air buangan dalam
sekat sehingga muka airnya lebih tinggi.
Tipe siphon jet, dapat menimbulkan efek siphon dengan memancarkan
air dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran air buangan .
Tipe blow-cut, dirancang untuk menggelontor secara cepat air kotor
dalam kloset, tetapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan 1
kg/cm2. dan menimbulkan suara berisik.
b. Peturasan
Pada tempat- tempat umum sering dipasang peturasan berbentuk mirip
talang yang terbuat dari porselen, plastic atau baja karat.
c. Keran air
Sistem katup untuk mengalirkan alir.
d. Perangkap
Suatu peralatan yang berfungsi sebagai penyekat atau mencegah
masuknya gas-gas yang berbau atau beracun akibat pembuangan yang
tidak selalu terisi air.
11
e. Pancuran minum
Diisyaratkan pancuran air agak miring dengan kepala pancuran
terlindungi ehingga tidak mudah terkontaminasi.
f. Pancuran mandi
Dapat menimbulkan aliran balik, karena itu sebaiknya dipasang pemecah
vakum.
g. Lavatory
Merupakan tempat untuk mencuci tangan.
2.2.4.3 Sistem Pipa
Pada dasarnya ada dua sistem pipa penyediaan air dalam gedung, yaitu sistem
pengaliran ke atas dan sistem pengaliran ke bawah. Dalam sistem pengaliran
ke atas, pipa utama dipasang dari atas ke bawah sampai langit-langit lantai
terbawah gedung, kemudian mendatar dan bercabang- cabang tegak ke atas
untuk melayani lantai atasnya. Dalam sistem pengaliran ke bawah pipa, pipa
utama dari tangki atas dipasang mendatar dalam langit-langit teratas gedung
dan dari pipa mendatar ini dibuat cabang-cabang tegak ke bawah untuk
melayani lantai-lantai dibawahnya. Pemilihan sistem pipa lebih banyak
ditentukan oleh ciri khas konstruksi atau penggunaan gedung oleh selera
perancangnya.
2.2.4.4 Jenis Pipa Yang Digunakan
Pada sistem perpipaan penyadiaan air bersih, hal yang harus diperhatikan
adalah jenis pipa yang digunakan. Untuk perpipaan air bersih dapat dipilih
diantara jenis sebagai berikut:
1. Cast Iron Pipe
Cast Iron Pipe ( CIP ) dibuat dari grey cast iron dan merupakan logam
yang kuat dan tahan terhadap erosi. Sifat ini disebabkan oleh
mikrostrukturnya. Keuntungan lainnya adalah tidak bocor, tidak menyerap
air, serta tidak meneruskan aliran dalam pipa. Kerugiannya yaitu pipa ini
berat.
12
2. Galvanized Steel Pipe
Terbuat dari mild carbon baik berupa welded pipe maupun seamless
pipe. Keuntungannya adalah kuat, murah , tidak rusak akibat
pengangkutan kasar, serta tahan terhadap shock dan stress. Kerugiannya
yaitu proses penyambungan agak lama sehingga ongkos buruh tinggi.
Pipa jenis ini hanya dapat digunakan untuk pemakaian di atas dan
dibutuhkan sambungan ulir yang tetap untuk pipa drainase dan sistem
penyediaan air bersih.
Keuntungan penggunaan Galvanized Steel Pipe adalah: cukup kuat, tidak
berat membebani kolom-kolom, dan ekonomis.
3. Polyvinyl Chloride ( PVC )
Berberapa keuntungan dari penggunaan pipa PVC antara Lain:
Tidak mempunyai sifat korosif, sehinnga tahan lama dan tidak
memerlukan perlindungan terhadap korositas.
Bila dibandingkan dengan pipa lain, pipa ini lebih ringan dan mudah
dipotong.
Mudah didapat dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pipa
lainnya.
2.2.4.5 Pemasangan Katup
Di dalam sistem perpipaan, katup berperan penting dalam tahap
pengoperasian serta perawatannya. Dengan pemasangan katup-katup pemisah,
maka seluruh instalasi perpipaan tidak perlu dimatikan bila akan dilakukan
perawatan pada sebagian instalasi. Katup-katup ini biasanya di pasang pada
pipa-pipa cabang yang sedekat mungkin dengan pipa utama dan diletakkan
pada lokasi yang sedemikian rupa sehingga mudah mengoperasikannya.
Ukuran cerobong harus cukup luas untuk operasi katup-katup. Peletakan
katup-katup tersebut biasanya dipasang pada kedua ujung katup dengan flenk
pipa dan bukan dari jenis dengan sambungan ulir.
13
Untuk katup pemisah pipa cabang biasanya digunakan katup sorong ( gate-
valve ) tetapi diperlukan untuk membatasi laju aliran selain sebagai pemisah
pipa cabang maka biasanya dipasang katup bola ( globe valve ).
2.2.4.6 Tekanan Air dan Kecepatan Aliran
Tekanan dan kecepatan aliran dapat mempengaruhi dalam pemakaian air,
karena dengan tekanan dan kecepatan yang memenuhi maka peralatan
plambing dapat berfungsi dengan baik. Tekanan air yang kurang mencukupi
akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air, sedangkan tekanan air
yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air
serta mempercepat kerusakan alat plambing. Besarnya tekanan standar adalah
1,0 kg/cm2 , sedangkan tekanan statik sebaiknya diusahakan antara 4,0 -5,0
kg/cm2 untuk perkantoran dan 2,2 - 3,5 kg/cm2 untuk hotel dan perumahan.
Faktor kecepatan aliran standarnya 0,2 – 1,2 m/det. Pada kecepatan yang
terlalu rendah akan mempengaruhi efek korosi dan pengendapan kotoran
sehingga mampu mempengaruhi kualitas air. Kecepatan air yang terlalu tinggi
menimbulkan efek yang tidak nyaman untuk konsumen saat
menggunakannya.
2.2.4.7 Penentuan Dimensi Pipa
Ukuran pipa ditentukan berdasarkan laju aliran puncak, disamping ada
pertimbangan-pertimbangan lain yang didasarkan pada pengalaman
perancang ataupun kontraktor pelaksana. Ada 2 macam cara dalam
menentukan dimensi/ ukuran pipa:
a) Metode menggunakan kerugian gesek yang diizinkan
Rumus yang digunakan adalah :
R = (1000) (H - H1) / (l+l’)
Dimana, R = Kerugian gesek yang diizinkan (mm/ m)
H = Head statik pada alat plambing ( m)
14
H1 = Head standar pada alat palmbing (m) lihat lampiran
tabel 4
l = Panjang pipa lurus (m)
l’ = Panjang ekivalen (m)
R = (1000) (H-H1) / (K) (L-1)
Dimana, K = Koefisien sistem pipa, besarnya 2-3
L = Panjang pipa lurus, pipa utama (m)
l = Panjang pipa lurus, pipa cabang (m)
Rn = Rn = Hn - R( n – 1 ) (L( n – 1 )+L( n – 1 )) - R( n – 2 ) (L( n – 2 )+L( n – 2 ))…- Hln
× 1000K ( Ln + ln )
dimana Rn = Kerugian gesek yang diizinkan pada lantai ke (n)
Rn-1 = Kerugian gesek yang diizinkan pada lantai ke (n-1)
Rn-2 = Kerugian gesek yang diizinkan pada lantai ke (n-2)
Hn = Head statis pada alat plambing lantai ke (n)
Hln = Head statis standar alat plambing pada lantai ke (n)
K = Koefisien sistem pipa
Ln = Panjang pipa lurus utama pada lantai ke (n)
Ln-1 = Panjang pipa lurus utama dari lantai ke (n-2) sampai lantai (n-
1)
Ln-2 = Panjang pipa lurus utama dari lantai ke (n-2) sampai lantai (n-
2)
ln = Panjang lurus pipa-pipa cabang pada lantai ke (n)
15
2.2.4.8 Desain Ground Reservoir dan Roof Tank
Apabila tekanan dari pipa tidak cukup untuk mensuplai air bersih untuk
kebutuhan gedung, ataupun tidak tercukupinya kebutuhan maksimum, maka
dalam hal ini dapat dilakukan penampungan air bersih terlebih dahulu di
dalam tangki-tangi air sebelum di didistribusikan ke system.
a) Ground Reservoar
Rumus yang dipergunakan dalam mendesain ground reservoir adalah:
Vr = Qd – Qs T + Vf
Vr = Volume ground reservoir (m3)
Qd = Kebutuhan air per hari (m3/hari)
Qs = Kapasitas air dinas (m3/jam)
T = Rata-rata pemakaiam perhari (jam/hari)
Vf = Volume kebutuhan untuk pemadam kebakaran (m3)
b) Roof tank
Digunakan untuk menampung air yang akan didistribusikan ke seluruh
gedung. Air dari ground resevoar dipompakan ke atas yang kemudian di
distribusikan ke seluruh gedung. Volumenya dihitung:
Ve = (Qp-Qmax) Tp – Qpu X Tpu
Ve = Kapasitas efektif roof tank (liter)
Qp = Kebutuhan puncak (liter/menit)
Qmax = Kebutuhan jam puncak (liter/menit)
Qpu = Kapasitas pompa pengisi (liter/menit)
Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)
Tpu = Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)
Pemompaan air dari ground reservoir ke roof tank dilakukan pada saat air
dalam roof tank menyentuh sensor yang menghubungkan roof tank dan
poimpa akan berhenti, bola permukaan air telah menyentuh sensor lain yang
berada dekat permukaan roof tank. Sehingga pada saat permukaan air, selama
permukaan air pada permukaan roof tank belum menyrntuh sensor maka
pempmpaan tidak akan terjadi.
16
2.3 Sistem Penyediaan Air Buangan
2.3.1 Sistem Plumbing Air Buangn
2.3.1.1 Jenis Pipa Yang Digunakan
Sistem perpipaan air buangan terutama dikaitkan dengan perlengkapan dan
jenis perpipaan. Beberapa jenis pipa untuk air buangan:
1. Copper tuning
Pipa ini terbuat dari 99,9 % copper tembaga murni yang diproduksi
dalam empat jenis yang berbeda ketebalannya yaitu: K, L, M, N dan Dwv
( Drainage, Waste, Vent ). Pipa jenis K memiliki ketebalan dinding yang
paling besar, sedangkan jenis Dwv memiliki dinding paling tipis.
Keuntungan pipa tembaga ini adalah ringan, mudah dalam penyambungan
serta tahan erosi, tetapi adanya uap NH3 (biasanya berasal dari urine)
akan menyebabkan korosi pada copper tuning, maka pipa ini tidak dapat
digunakan sebagai pipa drainase urunal.
2. Plastic pipe
Untuk fungsi pipa dan sambungan digunakan jenis thermoplastic yaitu
plastic yang dapat dipanaskan dan diubah-ubah bentuknya. Terdapat
empat jenis pipa plastik yaitu:
a. Actylunate Butadiane Styrene (ABS)
Jenis ini paling banyak digunakan pada sistem perpipaan industri.
Dapat digunakan untuk pipa drainase saniter baik di atas maupun di
bawah tanah.
b. Polyvinyl Chloride (PVC)
Berwarna terang dan penggunaannya sama dengan ABS.
c. Chlorinated Polyvinyl Chloride (CPVC)
Digunakan untuk kondisi temperature yang lebih tinggi dibandingkan
yang lainnya sampai mencapai 180 C dengan tekanan 100 psi. Dapat
digunakan sistem penyediaan air panas dan dingin.
d. Polyethylene
Pipa yang fleksibel dan digunakan untuk di bawah permukaan tanah
pada bagian luar gedung.
17
2.3.1.2 Bagian Pipa Pembuangan
Bagian-bagian pipa pembuangan dibedakan atas :
1. Pipa pembuangan alat plambing
Pipa yang menghubungkan perangkat alat plambing dengan pipa
pembuang lainnya. Ukuran pipa lebih besar atau sama dengan ukuran
lubang keluar perangkat alat plambing. Jarak tegak antara ambang
perangkap sampai pipa pembuangan di bawah tidak lebih dari 60 cm.
2. Pipa cabang mendatar
Pipa mendatar yang menghubungkan pipa pembuangan dengan pipa tegak
air buangan.
3. Pipa tegak air buanga
Pipa yang mengalirkan air buangan dari cabang-cabang mendatar.
4. Pipa atau saluran pembuangan gedung
Pipa gedung pengumpul air bekas, air kotor, atau air hujan dan pipa-pipa
tegak air buangan.
5. Riol gedung
Pipa halaman gedung yang menghubungkan pipa pembuangan pipa
gedung dengan instalasi pengolahan atau roil gedung.
2.3.1.3 Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran
Kemiringan pipa pembuangan dan roil gedung dapat dibuat lebih landai dari
pada ketentuan dari pada table diatas, dengan syarat kecepatannya lebih besar
atau sama dengan 0,6 m/det. Dengan kemiringan yang lebih curam dari 1/50
cenderung menimbulkan efek siphon yang akan menyedot air penutup dalam
perangkap pipa alat plambing. Oleh karena itu untuk jalur yang panjang ,
Ukuran pipa sebaliknya lebih besar atau sama dengan 50mm, agar tidak
terjadi endapan kotoran dan kerak.
Kecepatan aliran air buangan dalam pipa berkisar antara 0,6 - 2 m/det.
Apabila kecepatan kurang dari 0,6 m/det; maka kotoran dalam air buangan
dapat mengendap yang pada akhirnya dapat menyumbat pipa. Sebaliknya bila
18
terlalu cepat akan menimbulkan gejolak-gejolak tekanan dalam pipa yang
mungkin dapat merusak fungsi air penutup dalam perangkap alat plambing.
2.3.1.4 Penentuan Dimensi Pipa
Ada beberapa hal mengenai penentuan dimensi pipa, yaitu:
a. Dimensi minimum pipa cabang mendatar. Pipa ini harus mempunyai
dimensi sekurang-kurangnya sama dengan diameter terbesar dari
perangkap alat plambing alat plumbing yang dilayani.
b. Dimensi minimum pipa tegak . Pipa ini ukurannya sekurang-kurangnya
sama dengan diameter terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke
pipa tegak tersebut.
c. Pengecilan dimensi pipa. Pipa tegak dan cabang mendatar tidak boleh
diperkecil diameternya dalam arah aliran air buangan.
d. Pipa bawah tanah. Pipa yang ditanam di dalam tanah atau dibawah lantai,
minimum berdiameter 50 mm.
e. Interval cabang. Yaitu jarak pada pipa tegak antara 2 titik dimana cabang
mendatar disambung dengan pipa tegak tersebut. Jarak ini minimum 2,5
mm.
2.4 Sistem Vent
Sistem vent merupakan bagian penting dari suatu sistem pembuangan yang
dipasang untuk tujuan sebagai berikut:
a. Menjaga sekat perangkap dari efek siphon atau tekanan. Oleh karena
itu pipa vent harus dapat mencegah hilangnya sekat air tersebut dan
menjaga kadalaman sekat sekurangnya 50 mm.
b. Menjaga aliran tetap lancar dalam pipa pembuangan. Dengan adanya
system vent, aliran air dalam pipa pembuangan tidak terhambat oleh
adanya penyumbatan saluran sehingga dapat mengalir dengan lancar.
c. Mensirkulasi udara dalam pipa pembuangan. Pipa vent berfungsi untuk
mensirkulasi udara sehingga tidak akan terjadi bau yang ditimbulkan oleh
gas-gas tertentu dalam pipa.
19
2.4.1 Jenis Sistem Vent
Jenis sistem vent ini terdiri dari :
a. Sistem vent tunggal
Sistem vent ini dipasang pada sebuah pipa vent dan paling banyak
menggunakan pipa.
b. Sistem vent lup
Dalam sistem ini pipa vent melayani dua atau lebih alat plambing (8)
dipasang pada pipa cabang mendatar pipa air buangan dan disambungkan
pada vent tegak.
c. Sistem vent pipa tegak
Dalam sistem ini hanya ada vent pipa tegak saja dan tidak dipasang pipa
vent jenis lainnya. Sistem ini disebut sistem pipa tegak tunggal.
d. Sistem vent bersama
Sistem vent dimana pipa vent bersama dipasang untuk melayani dua alat
plambing yang dipasang bertolak belakang ( bak cuci) pada kedua sisi
dinding pemisah. Sistem ini banyak diterapkan pada rumah sussun, hotel
dan yang lainnya.
e. Sistem vent basah
Dalam sistem ini pipa pembuangan berfungsi sebagai pipa vent, oleh
karena itu beban air buangan sebaiknya hanya setengahnya dibandingkan
dengan pipa pembuangan sejenis dari ukuran yang sama.
f. Sistem vent balik
Sistem ini diterapkan kalau pipa vent lainnya yang lebih tinggi ataupun
langsung dibuka ke udara luar, sehingga harus dibelokkan ke bawah lebih
dahulu.
g. Sistem vent yoke
Pipa tegak air kotor yang melayani lebih dari 10 interval cabang harus
dilengkapi dengan pipa vent “ yoke” untuk setiap 10 interval cabang
dihitung dari cabang lantai paling atas
20